Berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.Berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.
Berikan informasi secara bertahap, jangan sekaligus.Berikan informasi secara bertahap, jangan sekaligus.
Mulailah dengan hal yang sederhana, baru kemudian yang lebih sulit.Mulailah dengan hal yang sederhana, baru kemudian yang lebih sulit.
Gunakan alat bantu dengar pandang.Gunakan alat bantu dengar pandang.
Lakukan pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukanlah simulasi.Lakukan pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukanlah simulasi.
Berikan pengobatan sesederhana mungkin agar kepatuhan lebih baik.Berikan pengobatan sesederhana mungkin agar kepatuhan lebih baik.
Lakukan kompromi dan negosiasi agar tujuan pengobatan dapat diterima.Lakukan kompromi dan negosiasi agar tujuan pengobatan dapat diterima.
Jangan memaksakan tujuan pengobatan kita.Jangan memaksakan tujuan pengobatan kita.
Lakukan motivasi, berikan penghargaan dan diskusikanlah hasil pemeriksaan laboratorium.Lakukan motivasi, berikan penghargaan dan diskusikanlah hasil pemeriksaan laboratorium.
Penyuluhan untuk Pencegahan Primer Penyuluhan untuk Pencegahan Primer
Penyuluhan untuk pencegahan primer harus diberikan kepada : Penyuluhan untuk pencegahan primer harus diberikan kepada :
♦
♦ Kelompok masyarakat risiko tinggi :Kelompok masyarakat risiko tinggi :
Masyarakat perlu ditingkatkan kepeduliannya bahwa DM merupakan suatu Masyarakat perlu ditingkatkan kepeduliannya bahwa DM merupakan suatu problem kesehatan masyarakat dan dapat dicegah dengan mengendalikan problem kesehatan masyarakat dan dapat dicegah dengan mengendalikan keg
kegemuemukan kan dan dan menmeningingkatkatkan kan kegikegiatan atan jasmjasmaniani, , teruterutamtama a padpada a indindiviividudu dengan risiko tinggi.
♦
♦ Perencana kebijakan kesehatan :Perencana kebijakan kesehatan :
Perencana kebijakan kesehatan perlu memahami dampak sosio - ekonomik Perencana kebijakan kesehatan perlu memahami dampak sosio - ekonomik p
peennyyaakkiit t iinni i ddaan n bbeettaappa a ppeennttiinnggnnyya a ppeerraan n ppeennyyuulluuhhaan n ddaallaamm penat
penatalaksanalaksanaan aan DM, DM, sehingsehingga ga kemudikemudian an dapat dapat diambdiambil il langklangkah-laah-langkahngkah untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi pasien DM.
untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi pasien DM. Diabetes Mellitus dan HIPERTENSI
Diabetes Mellitus dan HIPERTENSI
Penderita diabetes tipe II pada umumnya memiliki kondisi yang disebut dengan resistensi insulin. Penderita diabetes tipe II pada umumnya memiliki kondisi yang disebut dengan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi dimana seseorang memiliki jumlah
Resistensi insulin adalah kondisi dimana seseorang memiliki jumlah insulin yang cukup untuk merombak insulin yang cukup untuk merombak glukosa, namun tidak bekerja sebagaimana mestinya. Insulin yang ada tidak digunakan untuk merombak glukosa, namun tidak bekerja sebagaimana mestinya. Insulin yang ada tidak digunakan untuk merombak glukosa, yang mengakibatkan kadar glukosa dalam darah naik, yang mengakibatkan diabetes. Insulin glukosa, yang mengakibatkan kadar glukosa dalam darah naik, yang mengakibatkan diabetes. Insulin yang tidak bekerja ini tidak akan dirombak menjadi apapun, dia akan tetap berada dalam bentuk insulin. yang tidak bekerja ini tidak akan dirombak menjadi apapun, dia akan tetap berada dalam bentuk insulin. Insulin berlebih ini lah
Insulin berlebih ini lah yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada pasien yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada pasien diabetes.diabetes.
Insulin, selain bekerja untuk merubah glukosa menjadi glikogen (yang nantinya akan disimpan di Insulin, selain bekerja untuk merubah glukosa menjadi glikogen (yang nantinya akan disimpan di jaringan
jaringan perifer perifer tubuh) tubuh) dapat dapat mengakibatkan mengakibatkan peningkatan peningkatan retensi retensi natrium natrium di di ginjal ginjal dan dan meningkatkanmeningkatkan akti
aktivitas sistem vitas sistem syarasyaraf f simpasimpatik. tik. RetenRetensi si natrinatrium um dan dan meninmeningkatngkatnya ya aktiaktivitavitas s sistsistem em syarasyaraf f simpasimpatik tik merupakan dua hal yang b
merupakan dua hal yang berpengaruh terhadap menerpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah. ingkatnya tekanan darah. Lebih lanjut, insLebih lanjut, insulin jugaulin juga dapat meningkatkan konsentrasi kalium di dalam sel, yang mengakibatkan naiknya resistensi pembuluh, dapat meningkatkan konsentrasi kalium di dalam sel, yang mengakibatkan naiknya resistensi pembuluh, yang merupakan salah satu faktor naiknya tekanan darah.
yang merupakan salah satu faktor naiknya tekanan darah. Pasien penderita diabetes yang
Pasien penderita diabetes yang juga menderita hipertensi, pengobatannya perlu diperhatikan denganjuga menderita hipertensi, pengobatannya perlu diperhatikan dengan seksama. Karena beberapa obat antihipertensi justru dapat meningkatkan kadar gula darah pasien, yang seksama. Karena beberapa obat antihipertensi justru dapat meningkatkan kadar gula darah pasien, yang ak
akan an memempmpererbubururuk k kokondndisisi i didiababetetesesnynya. a. OlOleh eh kakarerena na ititu u bibiasasananya ya ununtutuk k memenanangnganani i kokondndisisii hipertensinya, pasien diabetes diberikan obat dari golongan ACE Inhibitor (seperti captopril, lisinopril) hipertensinya, pasien diabetes diberikan obat dari golongan ACE Inhibitor (seperti captopril, lisinopril) atau Angiotensin Receptor Blocker (Valsartan,
atau Angiotensin Receptor Blocker (Valsartan, Irbesartan).Irbesartan). Prevalensi hipertensi 2X lipat pada pasien DM
Prevalensi hipertensi 2X lipat pada pasien DM ♦
♦ DM tipe 1 dengan nefropatiDM tipe 1 dengan nefropati ÚÚhipertensi 40%hipertensi 40% ♦
♦ DM tipe 1 tanpa nefropatiDM tipe 1 tanpa nefropati ÚÚsama dengan orang normalsama dengan orang normal ♦
♦ DM tipe 2DM tipe 2ÚÚhipertensi 70% terutama yang obesitashipertensi 70% terutama yang obesitas
Hipertensi pada DM
Hipertensi pada DM ÚÚkomplikasi komplikasi mikro/makrovaskulemikro/makrovaskuler r ♦
♦ Komplikasi makrovaskuler Komplikasi makrovaskuler ÚÚ 65% 65% mortalitas mortalitas DM tipe2 DM tipe2 + hi+ hipertensipertensi ÚÚ mortalitas >> 4-5mortalitas >> 4-5 kali
♦
♦ Komplikasi mikrovaskuler Komplikasi mikrovaskuler ÚÚND penyebab utama PGTAND penyebab utama PGTA
Dikutip dari : Roesli RM. Penatalaksanaan hipertensi pada penderita diabetes. Dalam : The Dikutip dari : Roesli RM. Penatalaksanaan hipertensi pada penderita diabetes. Dalam : The
2nd jakarta nephrology and hypertension course.Jakarta 2002; 90-98. 2nd jakarta nephrology and hypertension course.Jakarta 2002; 90-98.
Hubungan hipertensi dengan diabetes Hubungan hipertensi dengan diabetes
HiperinsulinHiperinsulinemia : DM emia : DM tipe 1tipe 1 ÚÚinsulin eksogeninsulin eksogen
DM tipe 2DM tipe 2ÚÚresistensi insulinresistensi insulin
Hiperglikemia : Osmolaritas intravaskuler >>Hiperglikemia : Osmolaritas intravaskuler >> ÚÚtranslokasi air & iontranslokasi air & ion
Ú
Hipertensi dan Penyakit Ginjal Diabetik Hipertensi dan Penyakit Ginjal Diabetik
DMDMÚÚ komplikasi mikrovaskuler komplikasi mikrovaskuler ÚÚ hipertensihipertensiÚÚnefropatinefropatiÚÚPGTAPGTA
DM tipe 1DM tipe 1ÚÚ1/3 kasus1/3 kasus ÚÚnefropatinefropati
DM tipe 2DM tipe 2ÚÚhipertensi dapat berdiri sendiri dapat muncul sebelum diagnosa DMhipertensi dapat berdiri sendiri dapat muncul sebelum diagnosa DM
Hipe
Hipertensrtensi i dan dan SindrSindroma oma MetabMetabolik olik ÚÚ satu kelompok gejala klinis dan biokimia yang sangat kuatsatu kelompok gejala klinis dan biokimia yang sangat kuat hubungannya dengan kejadian
hubungannya dengan kejadian aterosklerosis.aterosklerosis.
Antihiperten
Antihipertensi dan si dan Efek SampingEfek Samping
ββ
-Bloker & diuretik tiazid : pengaruh kontrol KGD, Trigliseri-Bloker & diuretik tiazid : pengaruh kontrol KGD, Trigliseri&&dan HDLdan HDL
Efek diuretik thd metabolisme lemak & glukosa tergantung dosisEfek diuretik thd metabolisme lemak & glukosa tergantung dosis
ACE-ACE-I I : : HipeHiperkalrkalemi, emi, hiporhiporenineeninemi, mi, hipohipoaldoaldostersteronemionemi ÚÚ neuropati diabetes, kerusakanneuropati diabetes, kerusakan ginjal
ginjal ÚÚKI pada stenosis arteri renalisKI pada stenosis arteri renalis