1. Proteinuria persisten yaitu > 0,5 gr/24 1. Proteinuria persisten yaitu > 0,5 gr/24 jamjam Paling sedikit diperiksa 4 x berurut dengan interval 1
Paling sedikit diperiksa 4 x berurut dengan interval 1 bulan.bulan. 2. Adanya retinopati diabetik
2. Adanya retinopati diabetik 3. Tidak ada kelainan gin
3. Tidak ada kelainan ginjal klinis & laboratojal klinis & laboratoris ris sebelumnyasebelumnya
Patologi anatomiPatologi anatomi
Stadium diabetik nefropati di klinik
Stadium diabetik nefropati di klinik
S
Sttaaddiiuum m PPrrootteeiinnuurriiaa KK KKKK HHaarraappaan n HHiidduupp II.. IInntteerrmmiitttt
en en < < 22,,55 >>6600 >>55 tthhnn IIII.. PPrreessiisstteenn 22,,5 5 – – 44 225 5 – – 6600 >2 thn >2 thn IIIIII.. PPrreessiisstteenn 4 4 – – 1010 7 7 – – 2255 4 – 18 bln 4 – 18 bln IIVV.. PPrreessiisstteenn >>1100 <<77 2 – 5 bln 2 – 5 bln Neurop
Neuropati diabeati diabetik tik
PA
PA : demielinasi dan degenerasi Schwann cell.: demielinasi dan degenerasi Schwann cell. Dapat mengenai :
Dapat mengenai :
Saraf peSaraf perifer rifer : : motoris motoris dan dan sensorissensoris
Saraf otonomik Saraf otonomik Etiologi belum jelas Etiologi belum jelas
Data klinis menunjukan adanya hubungan dengan : Data klinis menunjukan adanya hubungan dengan :
Kwalitas Kwalitas kontrol kontrol DMDM
Peningkatan kadar sorbitol & Peningkatan kadar sorbitol & fruktosafruktosa
Penurunan / Penurunan / kekurangan kekurangan mioinositol.mioinositol.
Gangguan pembuluh darah saraf.Gangguan pembuluh darah saraf. Sering terjadi
Sering terjadi pada usia pada usia >50 th>50 th Jarang terjadi pada usia <30 th Jarang terjadi pada usia <30 th
Stadiu
Stadium neuropam neuropati kronik ti kronik
1.
1. NeNeururopopatati i krkrononik ik didinini Gejala :
Rasa sakit samar Rasa sakit samar
Rasa Rasa ditusuk-tusuditusuk-tusuk k
Kejang dan kakuKejang dan kaku
Rasa terbakar Rasa terbakar
Sering pada tungkaiSering pada tungkai
Sering pada malam hariSering pada malam hari
Reflek tendom menurunReflek tendom menurun
Kelemahan otot betisKelemahan otot betis 2.
2. NeuNeuropropati dati diaiabetibetik stak stadiudium pertm pertengengahaahann ♦
♦ erutama kelainan pada reflek erutama kelainan pada reflek tendon.tendon. ♦
♦ Dapat bersamaan dengan kelainan saraf otonom.Dapat bersamaan dengan kelainan saraf otonom. Gejala :
Gejala :
Diare itermiten malam hariDiare itermiten malam hari
Kadang konstidasiKadang konstidasi
Pengosongan lambung lambatPengosongan lambung lambat
ImpotensiImpotensi
vasomotor yang tidak stabil menyebabkan rasa penuh pada vesica urinaria hilangvasomotor yang tidak stabil menyebabkan rasa penuh pada vesica urinaria hilang 3.
3. NeuNeuropropati ati diadiabetibetik stk stadiadium lum lanjanjutut Terutama mengenai saraf perifer dan
Terutama mengenai saraf perifer dan disertai dengan :disertai dengan :
♦
♦
Penurunan BBPenurunan BB♦
♦
Kelemahan umumKelemahan umum♦
♦
gangguan perasaan sampai hilang perasaan walau ada ulkus namun tidak terasa sakitgangguan perasaan sampai hilang perasaan walau ada ulkus namun tidak terasa sakit♦
♦
Hipotensi ortostatik oleh kelainan ngurosirkulasi dgn gejala :Hipotensi ortostatik oleh kelainan ngurosirkulasi dgn gejala :
PusingPusing
Badan lemahBadan lemah
synkop oleh tekanan darah turunsynkop oleh tekanan darah turun ♦
♦ Kelainan katub vesica urinaria oleh proses degenerasi N.pudendus dgn gejala (Cord Bladder Kelainan katub vesica urinaria oleh proses degenerasi N.pudendus dgn gejala (Cord Bladder Syndrome) :
Syndrome) :
Rasa penuh vesica urinaria hilangRasa penuh vesica urinaria hilang
Retensio urineRetensio urine
Predisposisi terjadinya radang saluran kemih.Predisposisi terjadinya radang saluran kemih.
Gangren Diabetik Gangren Diabetik
Kematian jaringan akibat penyumbatan arteri Kematian jaringan akibat penyumbatan arteri Selalu di dahului oleh trauma :
1
1.. MMeekkaanniik k 2
2.. TTeerrmmaall 3
3.. KKeemmiikkaall
Lokasi terbanyak tungkai bawah Lokasi terbanyak tungkai bawah
II.. GGaannggrreen n kkeerriinngg Berperan :
Berperan :
Gangguan sirkulasiGangguan sirkulasi
Gangguan saraf Gangguan saraf
Radang tidak dijumpai, daerah nekrosis berwarna coklat dan kering. Radang tidak dijumpai, daerah nekrosis berwarna coklat dan kering.
IIII.. GGaannggrreen n bbaassaahh Berperan :
Berperan :
Gangguan sirkulasiGangguan sirkulasi
Gangguan syaraf Gangguan syaraf
RadangRadang Dijumpai kematian j
Dijumpai kematian jaringan dgn komaringan dgn komplikasi plikasi radang.radang.
Didahului oleh trauma tajam. Didahului oleh trauma tajam.
Luka bernanah dan berbau busuk. Luka bernanah dan berbau busuk.
Pada kedua jenis gangren bila sirkulasi tidak dapat diperbaiki lagi
Pada kedua jenis gangren bila sirkulasi tidak dapat diperbaiki lagi ààdilakukan amputasi.dilakukan amputasi. Pencegahan :
Pencegahan : 1
1.. KKoonnttrrool Dl DMM 2.
2. KeKebebersrsihihan an kakakiki 3.
3. HinHindardari gorei goresansan, luka, luka, irit, iritasi kasi kuliulit, kut, kukuku 4.
4. HinHindardari peri perhiahiasansan/ka/kaus kaus kaki yaki yang kng ketaetatt ààmengganggu sirkulasimengganggu sirkulasi 5.
5. MeMennghghinindadari meri merorokokok k
KOMPLIKASI KOMPLIKASI
A.
A. PePenynyululit it aakukutt
Ketoasidosis diabetik Ketoasidosis diabetik
Hiperosmolar non ketotik Hiperosmolar non ketotik
HipoglikemiaHipoglikemia B.
B. PenPenyulyulit it menmenahuahun / n / krokronisnis
Makro angiopati:Makro angiopati:
Pemb. Darah jantung (pjk)Pemb. Darah jantung (pjk)
Pemb. Darah tepiPemb. Darah tepi
Pembuluh darah otak (stroke)Pembuluh darah otak (stroke)
Mikro angiopati :Mikro angiopati :
Nefropati Nefropati diabetik diabetik
Neuropati Neuropati
Rentan infeksiRentan infeksi
Misalnya: TB.Paru, Ginggivitis, Infeksi sal.kemih Misalnya: TB.Paru, Ginggivitis, Infeksi sal.kemih
Kaki diabetik ( gabungan 1-4 )Kaki diabetik ( gabungan 1-4 )
PENCEGAHAN DM PENCEGAHAN DM
A.
A. PePencncegegahahan an PrPrimimerer
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada orang-orang yang termasuk kelompok Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada orang-orang yang termasuk kelompok risiko tinggi, yakni mereka yang belum menderita, tetapi berpotensi untuk menderita DM (lihat risiko tinggi, yakni mereka yang belum menderita, tetapi berpotensi untuk menderita DM (lihat halaman 4). Tentu saja untuk pencegahan primer ini harus dikenal faktor-faktor yang berpengaruh halaman 4). Tentu saja untuk pencegahan primer ini harus dikenal faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya DM dan
terhadap timbulnya DM dan upaya yang perlu upaya yang perlu dilakukan untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut.dilakukan untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Penyu
Penyuluhan sangat luhan sangat pentpenting ing peraperannya nnya dalam upaya dalam upaya pencepencegahan gahan primeprimer. r. MasyaMasyarakat luas rakat luas melalmelaluiui lemb
lembaga aga swadaswadaya ya masyamasyarakat dan rakat dan lemblembaga aga sosisosial al lainlainnya nya harus diikutsharus diikutsertaertakan. kan. DemiDemikian kian pulapula pemerintah melalui semua jajaran terkait seperti Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan pemerintah melalui semua jajaran terkait seperti Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan perlu memasukkan upaya pencegahan primer DM dalam program penyuluhan dan dan Kebudayaan perlu memasukkan upaya pencegahan primer DM dalam program penyuluhan dan pendidikan
pendidikan kesehatan. kesehatan. Sejak Sejak masa masa prasekolah prasekolah hendaknya hendaknya telah telah ditanamkan ditanamkan pengertian pengertian tentangtentang pentingnya kegiatan
pentingnya kegiatan jasmani jasmani teratur, teratur, pola pola dan dan jenis jenis makanan yang makanan yang sehat, sehat, menjaga menjaga badan badan agar agar tidak tidak terlalu gemuk, dan risiko merokok bagi kesehatan.
terlalu gemuk, dan risiko merokok bagi kesehatan. B.
B. PePencncegegahahan an SeSekunkundederr
Maksud pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat timbulnya penyulit Maksud pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat timbulnya penyulit den
dengan gan tintindakdakan an detdetekseksi i didini ni dan dan memmemberberikaikan n penpengobgobataatan n sejsejak ak awaawal l penpenyakyakit. it. DeDetekteksi si dindinii dila
dilakukan dengan kukan dengan pemepemeriksariksaan an penypenyarinaring, g, namun namun kegikegiatan atan terstersebut ebut memermemerlukan lukan biaya biaya besarbesar.. Memberikan pengobatan penyakit sejak awal berarti mengelola DM dengan baik agar tidak timbul Memberikan pengobatan penyakit sejak awal berarti mengelola DM dengan baik agar tidak timbul penyulit lanju
penyulit lanjut DM.t DM.
Dalam mengelola pasien DM, sejak awal sudah harus diwaspadai dan sedapat mungkin dicegah Dalam mengelola pasien DM, sejak awal sudah harus diwaspadai dan sedapat mungkin dicegah kem
kemungungkinkinan an terterjadjadininya ya penpenyulyulit it menmenahuahun. n. PenPenyulyuluhauhan n menmengengenai ai DM DM dan dan penpengelgelolaolaannannyaya memegang peran penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien berobat. Sistem rujukan yang baik memegang peran penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien berobat. Sistem rujukan yang baik akan sangat mendukung pelayanan kesehatan primer yang merupakan ujung tombak pengelolaan akan sangat mendukung pelayanan kesehatan primer yang merupakan ujung tombak pengelolaan DM.
DM. MelaMelalui langkah-llui langkah-langkangkah ah yang disebutyang disebutkan kan di di atas diharapkatas diharapkan an dapadapat t diperdiperoleh hasil oleh hasil yangyang optimal, apalagi bila ditunjang pula dengan adanya tatacara pengobatan baku yang akan menjadi optimal, apalagi bila ditunjang pula dengan adanya tatacara pengobatan baku yang akan menjadi pegangan bagi para penge
pegangan bagi para pengelola.lola. C.
C. PePencncegegahahan Tan Terersisierer
Kalau kemudian penyulit menahun DM ternyata terjadi juga, maka pengelola harus berusaha Kalau kemudian penyulit menahun DM ternyata terjadi juga, maka pengelola harus berusaha mence
mencegah gah terjterjadinyadinya a kecackecacatan atan lebilebih h lanjlanjut ut dan dan meremerehabilhabilitasi itasi pasipasien en sedisedini ni mungmungkin, kin, sebelsebelumum kecacatan tersebut menetap. Sebagai contoh aspirin dosis rendah (80 - 325 mg) dapat dianjurkan kecacatan tersebut menetap. Sebagai contoh aspirin dosis rendah (80 - 325 mg) dapat dianjurkan untuk diberikan secara rutin bagi pasien DM yang
untuk diberikan secara rutin bagi pasien DM yang sudah mempunyai penyulit makro-angiopatisudah mempunyai penyulit makro-angiopati.. Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin terkait sangat diperlukan, Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin terkait sangat diperlukan,
terutama di rumah sakit rujukan, baik dengan para ahli sesama disiplin ilmu seperti ahli penyakit terutama di rumah sakit rujukan, baik dengan para ahli sesama disiplin ilmu seperti ahli penyakit jantung dan ginjal, maupun
jantung dan ginjal, maupun para ahli para ahli dari disiplin lain seperti dari disiplin lain seperti dari bagian ilmu dari bagian ilmu penyakit mata, bedahpenyakit mata, bedah ortopedi, bedah vaskular, radiologi, rehabilitasi medis,
ortopedi, bedah vaskular, radiologi, rehabilitasi medis, gizi, podiatri dan lain gizi, podiatri dan lain sebagainya.sebagainya.
PENYULUHAN PENYULUHAN
Penyuluhan bagi pasien DM tidak hanya dilakukan oleh dokter yang mengobati, tetapi juga oleh Penyuluhan bagi pasien DM tidak hanya dilakukan oleh dokter yang mengobati, tetapi juga oleh segenap jajaran terkait dengan pengelolaan DM, seperti perawat penyuluh, pekerja sosial, ahli gizi, dan segenap jajaran terkait dengan pengelolaan DM, seperti perawat penyuluh, pekerja sosial, ahli gizi, dan sebagainya sesuai dengan bidang keahlian masing-
sebagainya sesuai dengan bidang keahlian masing- masing. Tentu saja pmasing. Tentu saja p enataran/penyulenataran/penyuluhan berkala bagiuhan berkala bagi para
para penyuluh penyuluh juga juga sangat sangat penting penting untuk untuk setiap setiap saat saat dapat dapat menyegarkan menyegarkan dan dan memperbaiki memperbaiki materimateri penyuluhan yang mereka berikan kepada para pasien DM. Dalam menjal
penyuluhan yang mereka berikan kepada para pasien DM. Dalam menjalankan tugasnya tenaga kesehatanankan tugasnya tenaga kesehatan dalam bidang diabetes memerlukan suatu landasan empati, yaitu kemampuan untuk ikut merasakan apa dalam bidang diabetes memerlukan suatu landasan empati, yaitu kemampuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
yang dirasakan oleh orang lain.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes adalah : Prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes adalah :