• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Diabetes Melitus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Diabetes Melitus"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

DIABETES MELITUS

DIABETES MELITUS

SEJARAH SEJARAH

 Diabetes Mellitus Sudah dikenal sejak zaman Ebers Papyrus 1550 SM.Diabetes Mellitus Sudah dikenal sejak zaman Ebers Papyrus 1550 SM. Penyakit dengan ciri khas :

Penyakit dengan ciri khas : ♦

♦ LemasLemas ♦

♦ HausHaus ♦

♦ Sering BAK ( Penyakit Banyak Kencing )Sering BAK ( Penyakit Banyak Kencing )

••

161674 74 WiWilislis , , MenMencatcatat at rasrasa a manmanis is padpada a air seni ( air seni ( KenKencincing g digdigelelimaimangi madu dan ngi madu dan gulgula a )) mellitus = madu

mellitus = madu

 Matthew Dobson : Rasa manis karena Matthew Dobson : Rasa manis karena ada gula.ada gula.

 1815, Chevreul (ahli ki1815, Chevreul (ahli kimia) : mia) : Membuktikan bahwa gulMembuktikan bahwa gula dalam air seni adalah gluka dalam air seni adalah glukosa.osa.

 Ibnu Sina, kaki busuk ( gangren ) pada penderita DM.Ibnu Sina, kaki busuk ( gangren ) pada penderita DM.

 1921, Dokter Kanada (dokter bedah) :1921, Dokter Kanada (dokter bedah) : ♦

♦ Frederic GrantFrederic Grant ♦

♦ BantingBanting ♦

♦ Charles BestCharles Best Mene

Menemukan mukan insuinsulin pertama lin pertama kalikali, , berhberhasil asil mengmengontrontrol ol DM DM dengdengan an insuinsulin lin mengemengekstrakstraksi ksi daridari  pancreas anjing.

 pancreas anjing.

 11/01/1922 : Leonardo Thomson (remaja) pasien pertama menerima insulin di RS 11/01/1922 : Leonardo Thomson (remaja) pasien pertama menerima insulin di RS Toronto, KanadaToronto, Kanada

 1954, Obat-obat DM (Oral) mulai ditemukan1954, Obat-obat DM (Oral) mulai ditemukan

 1979, Goedde menghasilkan insulin manusia sintetis yang 1979, Goedde menghasilkan insulin manusia sintetis yang sempurna dengan rekayasa genetika.sempurna dengan rekayasa genetika.

DEFINISI DEFINISI

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit gangguan metabolik disebabkan oleh kekurangan insulin secara Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit gangguan metabolik disebabkan oleh kekurangan insulin secara relative maupun absolut.

relative maupun absolut.

Kekurangan insulin absolute adalah insulin tidak dapat

Kekurangan insulin absolute adalah insulin tidak dapat dihasilkan sama sekali oleh pancreas.dihasilkan sama sekali oleh pancreas. Kekurangan insulin relative :

Kekurangan insulin relative :

••

Insulin yang disekresikan sedikitInsulin yang disekresikan sedikit

••

Kualitas insulin yang disekresikan buruk Kualitas insulin yang disekresikan buruk 

••

ResisResistenstensi i insuinsulin lin atau atau tubutubuh h tidak menggunatidak menggunakan kan insuinsulin lin untuuntuk k metametabolisbolism m glukglukosa osa terutterutamaama  jaringan otot.

(2)

Diab

Diabetes etes melitmelitus us merupmerupakan akan suatsuatu u kelokelompok mpok kelakelainan inan heteheterogen yang rogen yang ditanditandai dai oleh kenaikan kadar oleh kenaikan kadar  glukosa dalam darah atau hyperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam glukosa dalam darah atau hyperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi (Brunner &

darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi (Brunner & Suddarth, 2002).Suddarth, 2002).

EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI

Indonesia berkisar ± 1,4 – 1,6 % dari jumlah penduduk. Pada 30 tahun yang akan datang penduduk  Indonesia berkisar ± 1,4 – 1,6 % dari jumlah penduduk. Pada 30 tahun yang akan datang penduduk  Indonesia meningkat 40% dan pasien DM diperkirakan meningkat 86-138 %.

Indonesia meningkat 40% dan pasien DM diperkirakan meningkat 86-138 %. 11

Diantara penyakit degenerative,diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan Diantara penyakit degenerative,diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama  bagi kesehatan umat manu

 bagi kesehatan umat manusia pada abad 21.sia pada abad 21.22

Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia,kekerapan diabetes di Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia,kekerapan diabetes di Indonesia berkisar antara 1,4 dengan 1,6% .

Indonesia berkisar antara 1,4 dengan 1,6% .22

Dip

Diperkerkirairakan kan daldalam am janjangka gka wakwaktu tu 30 30 tahtahun un penpendudduduk uk IndIndoneonesia sia akaakan n nainaik k sebsebesaesar r 4040% % dendengangan  peningkatan juml

 peningkatan jumlah pasien diabetes yang jauh lah pasien diabetes yang jauh lebih besar yaitu 86 – 13ebih besar yaitu 86 – 138%, yang disebabkan ole8%, yang disebabkan oleh :h :

 Faktor demografiFaktor demografi

-- Jumlah penduduk meningkatJumlah penduduk meningkat

-- Pendududuk usia lanjut bertambah banyak Pendududuk usia lanjut bertambah banyak 

-- Urbanisasi makin tidak terkendaliUrbanisasi makin tidak terkendali

 Gaya hidupGaya hidup

-- Penghasilan percapita tinggiPenghasilan percapita tinggi

-- Banyaknya Fast FoodBanyaknya Fast Food

-- Tekhnologi canggih menimbulkan sedentary life,kurang gerak badan.Tekhnologi canggih menimbulkan sedentary life,kurang gerak badan. 22

KLASIFIKASI KLASIFIKASI

Klas

Klasifikaifikasi si DM DM yang dianjuryang dianjurkan oleh kan oleh PERKEPERKENI NI adalaadalah h yang sesuai yang sesuai dendengan gan anjuanjuran ran klasiklasifikasfikasi i DMDM American Diabetes Association (ADA) 1997.

American Diabetes Association (ADA) 1997.

Klasifikasi Etiologis Diabetes Mellitus (ADA 1997) Klasifikasi Etiologis Diabetes Mellitus (ADA 1997)

1.

1. Diabetes tipe 1Diabetes tipe 1. (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke . (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut) :defisiensi insulin absolut) :

 AutoimunAutoimun

(3)

2.

2.

Diabetes tipe 2. (bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensiDiabetes tipe 2. (bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang

insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin).resistensi insulin).

3.

3.

Diabetes tipe LainDiabetes tipe Lain a)

a) DefDefek gek geneenetik tik funfungsi gsi sel sel betbeta :a : ♦

♦  Maturi Maturity-Onsty-Onset Diaet Diabetes obetes of the Youf the Young ng (MODY(MODY))1,2,31,2,3

♦ DNA mitokondriaDNA mitokondria  b)

 b) Defek genetik kerja insulDefek genetik kerja insulinin c)

c) PenPenyakyakit it ekseksokrokrin in panpankrekreasas ♦

♦ PankreatitisPankreatitis ♦

♦ tumor/pankreatektomitumor/pankreatektomi ♦

♦  pankreatopati fibrokal pankreatopati fibrokalkuluskulus d)

d) EnEndodokrkrininopopatatii ♦

♦ akromegaliakromegali ♦

♦ sindrom Cushingsindrom Cushing ♦

♦ feokromositomafeokromositoma ♦

♦ hipertiroidismehipertiroidisme e)

e) KaKarerena na obobatat/z/zat at kikimimiaa ♦

♦ vacor, pentamidin, asam nikotinatvacor, pentamidin, asam nikotinat ♦

♦ glukokortikoglukokortikoid, id, hormon tiroidhormon tiroid ♦

♦ tiazid, dilantin, interferon alfa tiazid, dilantin, interferon alfa dan lain-lain.dan lain-lain. ff)) IInnffeekkssii

♦ Rubella kongenital, Cyto-MegaloVirus (CMV)Rubella kongenital, Cyto-MegaloVirus (CMV) g)

g) SebSebab ab imuimunolnologi ogi yanyang jg jaraarangng ♦

♦ antibodi anti insulinantibodi anti insulin h)

h) SindrSindrom geom genetinetik laik lain yann yang bg berkaiterkaitan dan dengan engan DMDM ♦

♦ sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, dan lain-lainsindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, dan lain-lain 4.

4. DiabetesDiabetes Melitus Gestasional (DMG)Melitus Gestasional (DMG)

ETIOLOGI ETIOLOGI

Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (Brunner & Suddarth, 2002)(Brunner & Suddarth, 2002) A.

A. DiDiababetetes Tes Tipipe Ie I

 Terdapa

 Terdapat t ketidakketidakmampmampuan uan untuuntuk k menghmenghasilkan asilkan insuliinsulin n karena karena sel-selsel-sel ββ pankre

pankreas as telah dihancutelah dihancurkan oleh rkan oleh proses autoimunproses autoimun. . GlukoGlukosa sa yang berasal dariyang berasal dari mak

makanaanan n tidatidak k dapdapat at disidisimpampan n daladalam m hathatii mesmeskipkipun un tetetap tap berberada ada daldalam am dardarah ah dandan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).

menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).

Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut diekskresikan dalam urin (glukosuria). glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut diekskresikan dalam urin (glukosuria). Eksk

Ekskresi ini resi ini akan disertaakan disertai i oleh pengeloleh pengeluaran cairan uaran cairan dan elektrodan elektrolit lit yang berlebiyang berlebihan, keadaan han, keadaan iniini dinamakan

dinamakan diuresis osmotik diuresis osmotik . Pasien mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus. Pasien mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsi).

(4)

B.

B. DiDiababetetes es TiTipe pe IIII Terd

Terdapat apat dua masalah dua masalah utama yang utama yang berhuberhubunbungan gan dengdengan an insuinsulin, yaitu: lin, yaitu: resisresistenstensi i insuinsulin danlin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reak

reaksi si intrintrasel, asel, dengdengan an demikdemikian ian insuinsulin lin menjmenjadi adi tidak efektif tidak efektif untuntuk uk mensmenstimutimulasi lasi pengpengambilambilanan glukosa oleh jaringan.

glukosa oleh jaringan. Untu

Untuk k mengamengatasi resistentasi resistensi si insuinsulin lin dan dan mencemencegah gah terbterbentuentuknya knya glukglukosa osa dalam darah dalam darah haruharuss terdapat peningkatan insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan terdapat peningkatan insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipe

ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipe rtahankan padartahankan pada tingka

tingkat yant yang nog normal armal atau setau sedikit dikit meninmeningkat. gkat. NamuNamun jika n jika sel-sel sel-sel ββ tidak tidak mampumampu men

mengimgimbanbangi gi penpeningingkatakatan n kebukebutuhtuhan an akan akan insuinsulin lin maka maka kadakadar r gluglukoskosa a akanakan meningkat dan terjadi diabetes tipe II.

meningkat dan terjadi diabetes tipe II.

Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabetes tipe II, namun Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabetes tipe II, namun terdapat jumlah insulin yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton. terdapat jumlah insulin yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton. Oleh karena itu, ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II.

Oleh karena itu, ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikan, diabetesMeskipun demikan, diabetes tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang dinamakan sindrom tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang dinamakan sindrom hipe

hiperglirglikemik kemik hipehiperosmorosmoler ler nonnonketotketotik. ik. AkibAkibat at intointoleranleransi si glukglukosa osa yang yang berlberlangsuangsung ng lamblambat at dandan  progresif,

 progresif, maka maka awitan awitan diabetes diabetes tipe tipe II II dapat dapat berjalan berjalan tanpa tanpa terdeteksi, terdeteksi, gejalanya gejalanya sering sering bersifatbersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang tidak  ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang tidak  sembuh-sembuh, infeksi dan pandangan yang kabur.

sembuh-sembuh, infeksi dan pandangan yang kabur.

Pembentukan

Pembentukan insulin insulin yang yang normal normal Penurunan Penurunan pembentukan pembentukan insulininsulin  Non

 Non Insulin Insulin DependDependent ent DiabetDiabetes es MellitusMellitus (N(NIDIDDMDM) ) ataatau u DiDiababetetes es MelMelititus us TiTidadakk  Tergan

 Tergantung tung InsuliInsulin n (DMTTI(DMTTI) ) disebabdisebabkan kan karena karena kegagkegagalan alan relatif relatif sel sel ββ dandan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi

produksi glukosa glukosa oleh oleh hati. hati. Sel Sel ββ tidak tidak mampu mampu mengimbangi mengimbangi resistensi resistensi insulin insulin iniini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat da

dari ri berberkukurarangngnynya a seksekreresi si ininsusulin lin papada da ranrangsgsanangagan n glglukukososa, a, nanamumun n papadada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel ββ

(5)

pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa (Kapita Selekta Kedokteran, pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa (Kapita Selekta Kedokteran, 2001).

2001).

C.

C. DiDiababetetes Gees Geststasasioionanall

Pada DM dengan kehamilan, ada

Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu :2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu : 1.

1. Ibu tIbu tersebersebut meut memang tmang telah elah mendemenderita Drita DM sejM sejak sebak sebelum helum hamilamil 2.

2. Si ibSi ibu menu mengalgalamiami/me/mendenderitrita DM saaa DM saat hamt hamilil Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke : Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke :

 Klas I :Klas I : Gestasional diabetesGestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.

setelah melahirkan.

 Klas II :Klas II :  Pregest Pregestasionaasional l diabetediabetess, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.

setelah hamil.

 Klas III :Klas III : Preges Pregestasiontasional diabetal diabetesesyang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darahyang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pembuluh darah panggul dan pembuluh darah perifer. seperti retinopati, nefropati, penyakit pembuluh darah panggul dan pembuluh darah perifer. 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II) dan DM

II) dan DM yang tergantung pada insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I).yang tergantung pada insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I). Terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi Terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormone-hormon plasenta. Sesudah melahirkan bayi, kadar glukosa selama kehamilan akibat sekresi hormone-hormon plasenta. Sesudah melahirkan bayi, kadar glukosa darah pada wanita yang menderita diabetes gestasional akan kembali normal.

darah pada wanita yang menderita diabetes gestasional akan kembali normal. Faktor Risiko terkena DM :

Faktor Risiko terkena DM : ♦

♦ KeturunanKeturunan ♦

♦ Obesitas / KegemukanObesitas / Kegemukan ♦

♦ HipertensiHipertensi ♦

♦ Kurang olah ragaKurang olah raga ♦

♦ Penyakit kronisPenyakit kronis ♦

♦ Kurang gizi.Kurang gizi. 11

PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI

Tubuh manusia membutuhkan energi agar dapat berfungsi dengan baik. Energi tersebut diperoleh Tubuh manusia membutuhkan energi agar dapat berfungsi dengan baik. Energi tersebut diperoleh dari hasil pengolahan makanan melalui proses pencernaan di usus. Di dalam saluran pencernaan itu, dari hasil pengolahan makanan melalui proses pencernaan di usus. Di dalam saluran pencernaan itu, makan

makanan an dipecdipecah ah menjmenjadi adi bahan dasar bahan dasar dari makanan dari makanan terstersebutebut. . KarboKarbohidrhidrat at menjmenjadi adi glukglukosa, proteinosa, protein menjadi menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan tersebut akan diserap menjadi menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan tersebut akan diserap ol

oleh eh usuusus s kemkemudiudian an masmasuk uk ke ke daldalam am pempembulbuluh uh dardarah ah dan dan akaakan n diediedardarkan kan ke ke selseluruuruh h tubtubuh uh ununtuk tuk  dipergunakan sebagai bahan bakar. Dalam proses metabolisme, insulin memegang

dipergunakan sebagai bahan bakar. Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan sangat pentingperanan sangat penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar. Pengeluaran yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar. Pengeluaran insulin tergantung pada kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa darah sebesar > 70 mg/dl akan insulin tergantung pada kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa darah sebesar > 70 mg/dl akan mens

menstimultimulasi asi sinsintesa tesa insuinsulin. Insulin yang lin. Insulin yang ditediterima rima oleh reseptor pada oleh reseptor pada sel sel targetarget, t, akan mengaktiakan mengaktivasivasi tyro

tyrosin sin kinakinase se dimandimana a akan terjadi akan terjadi aktiaktivasi vasi sintsintesa esa protprotein, ein, glikglikogenogen, , lipolipogenegenesis sis dan dan menmeningkatingkatkankan transport glukosa ke dalam otot skelet dan jaringan adipose dengan bantuan transporter glukosa (GLUT transport glukosa ke dalam otot skelet dan jaringan adipose dengan bantuan transporter glukosa (GLUT 4).

(6)

Inkretin Inkretin

Suatu hormone yang diproduksi di usus ( jejunum dan ileum) akibat adanya makanan dalam usus Suatu hormone yang diproduksi di usus ( jejunum dan ileum) akibat adanya makanan dalam usus dan dilepaskan ke darah dengan tujuan respon insulin menjadi lebih intensif.

dan dilepaskan ke darah dengan tujuan respon insulin menjadi lebih intensif. Respon lebih intensif karena :

Respon lebih intensif karena : ♦

♦ Adanya Adanya proliferasi proliferasi dan dan peningkatan peningkatan massa massa sel sel PankreasββPankreas

♦ Menghambat apoptosis selMenghambat apoptosis sel ββ

♦ Mensupresi pelepasan Mensupresi pelepasan glukagon glukagon sel sel ..αα 11

Patofisiolog

Patofisiologi DM tipe i DM tipe 11

Pada saat diabetes mellitus tergantung insulin muncul, sebagian sel beta pancreas sudah rusak. Pada saat diabetes mellitus tergantung insulin muncul, sebagian sel beta pancreas sudah rusak. Proses perusakan ini hampir pasti karena proses autoimun, meski rinciannya masih samar. Pertama, harus Proses perusakan ini hampir pasti karena proses autoimun, meski rinciannya masih samar. Pertama, harus ada kerentanan genetik terhadap penyakit ini. Kedua, keadaan lingkungan biasanya memulai proses ini ada kerentanan genetik terhadap penyakit ini. Kedua, keadaan lingkungan biasanya memulai proses ini  pada individu den

 pada individu dengan kerentanan genetikgan kerentanan genetik. Infeksi virus diyakini merupak. Infeksi virus diyakini merupakan satu mekanisme pemicu tetan satu mekanisme pemicu tetapiapi agen non infeksius juga dapat terlibat. Ketiga, dalam rangkaian respon peradangan pankreas, disebut agen non infeksius juga dapat terlibat. Ketiga, dalam rangkaian respon peradangan pankreas, disebut insu

insulitilitis. s. Sel Sel yang mengifiyang mengifiltrasltrasi i sel beta sel beta adaladalah ah monomonosit atau sit atau makromakrofag fag dan dan limfolimfosit T sit T terateraktivaktivasi.si. Keempat, adalah perubahan atau transformasi sel beta sehingga tidak dikenali sebagai sel sendiri, tetapi Keempat, adalah perubahan atau transformasi sel beta sehingga tidak dikenali sebagai sel sendiri, tetapi dilihat oleh sistem imun sebagai sel. Kelima, perkembangan respon imun karena dianggap sel asing dilihat oleh sistem imun sebagai sel. Kelima, perkembangan respon imun karena dianggap sel asing terbentuk antibodi sitotoksik dan bekerja bersama-sama dengan mekanisme imun seluler. Hasil akhirnya terbentuk antibodi sitotoksik dan bekerja bersama-sama dengan mekanisme imun seluler. Hasil akhirnya adalah perusakan sel beta dan penampakan diabetes.

adalah perusakan sel beta dan penampakan diabetes. Patofisiolog

Patofisiologi DM tipe i DM tipe 22

Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 mempunyai dua efek fisiologis. Sekresi insulin abnormal dan Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 mempunyai dua efek fisiologis. Sekresi insulin abnormal dan resistensi terhadap kerja insulin pada jaringan sasaran. Ada tiga fase normalitas. Pertama glukosa plasma resistensi terhadap kerja insulin pada jaringan sasaran. Ada tiga fase normalitas. Pertama glukosa plasma tetap normal meskipun terlihat resistensi urin karena kadar insulin meningkat. Kedua, resistensi insulin tetap normal meskipun terlihat resistensi urin karena kadar insulin meningkat. Kedua, resistensi insulin cenderung menurun sehingga meskipun konsentrasi insulin meningkat, tampak

cenderung menurun sehingga meskipun konsentrasi insulin meningkat, tampak intoleransi glukosa bentuk intoleransi glukosa bentuk  hiperglikemia.

hiperglikemia.

Pada diabetes mellitus tipe 2,

Pada diabetes mellitus tipe 2, jumlah insulin normal, malah mungkin banyak, tetapi jumlah jumlah insulin normal, malah mungkin banyak, tetapi jumlah reseptor reseptor   pada

 pada permukaan permukaan sel sel yang yang kurang. kurang. Dengan Dengan demikian, demikian, pada pada DM DM tipe tipe 2 2 selain selain kadar kadar glukosa glukosa yang yang tinggi,tinggi, terdapat kadar insulin yang tinggi atau normal. Keadaan ini disebut sebagai resistensi insulin. Penyebab terdapat kadar insulin yang tinggi atau normal. Keadaan ini disebut sebagai resistensi insulin. Penyebab resistensi insulin sebenarn

resistensi insulin sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi ya tidak begitu jelas, tetapi faktor berikut ini turut berperan :faktor berikut ini turut berperan : ♦

♦ Obesitas terutama sentral.Obesitas terutama sentral. ♦

♦ Diet tinggi lemak rendah Diet tinggi lemak rendah karbohidrat.karbohidrat. ♦

♦ Tubuh yang kurang aktivitas.Tubuh yang kurang aktivitas. ♦

♦ Faktor keturunan.Faktor keturunan.

Baik pada DM tipe 1 atau 2, jika kadar glukosa dalam darah melebihi ambang batas ginjal, maka Baik pada DM tipe 1 atau 2, jika kadar glukosa dalam darah melebihi ambang batas ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urine.

(7)

Pada DM tipe II, jumlah insulin normal atau mungkin jumlahnya banyak, tetapi jumlah reseptor  Pada DM tipe II, jumlah insulin normal atau mungkin jumlahnya banyak, tetapi jumlah reseptor  insulin yang terdapat dalam permukaan sel berkurang. Akibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel insulin yang terdapat dalam permukaan sel berkurang. Akibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa di dalam

sedikit dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat (Suyono, 2002).pembuluh darah meningkat (Suyono, 2002).

DM

DM TIPE

TIPE II.

II.

11

Gangguan reseptor insulin

Gangguan reseptor insulin

Insulin darah tinggi tapi glukosa darah juga tinggi

Insulin darah tinggi tapi glukosa darah juga tinggi

Gula

Gula intrasel

intrasel rendah

rendah

Nafsu

Nafsu makan

makan meningkat

meningkat

Merangsang

Merangsang sel

sel Pankreas

β

β

Pankreas terus

terus berproduksi

berproduksi

Kerusakan

Kerusakan sel

sel Pankreas

β

β

Pankreas

Insulin darah rendah

Insulin darah rendah

Failed counter pada glukagon

Failed counter pada glukagon

Glukagon meningkat

Glukagon meningkat

Hepato Glucos Production meningkat

Hepato Glucos Production meningkat

Gula darah meningkat

Gula darah meningkat

(8)

D

DM M TTIIPPE E II DDM M TTIIPPE E IIII

 NAMA LAMA

 NAMA LAMA DM JUVENILDM JUVENIL DM DEWASADM DEWASA

U

UMMUURR BBIIAASSA A < < 440 0 ( ( TTDDK K SSEELLAALLUU)) BBIIAASSA A > > 440 0 ( ( TTDDK K SSEELLAALLUU))

KEADAAN SAAT KEADAAN SAAT DIAGNOSA DIAGNOSA B BEERRAATT RRIINNGGAANN K

KAADDAAR R IINNSSUULLIINN TTIIDDAAK K AADDA A IINNSSUULLIINN IINNSSUULLIIN N CCUUKKUUP P TTIINNGGGGII

B

BEERRAAT T BBAADDAANN BBIIAASSAANNYYA A KKUURRUUSS BBIIAASSAANNYYA A GGEEMMUUKK//NNOORRMMAALL

P

PEENNGGOOBBAATTAANN IINNSSUULLIINN,,DDIIEETT,,OOLLAAHHRRAAGGAA DDIIEETT,,OOLLAAHHRRAAGGAA,,TTAABBLLEETT,,IINNSSUULLIINN

Pengaturan Homeostasis Glukosa Darah Pengaturan Homeostasis Glukosa Darah

Gula darah perlu dipertahankan normal ( 70-150mg%) karena Sel otak dan sel-sel mata energinya Gula darah perlu dipertahankan normal ( 70-150mg%) karena Sel otak dan sel-sel mata energinya terutama berasal dari glukosa darah. Mencegah kerusakan organ tubuh, apabila gula darah terlalu rendah terutama berasal dari glukosa darah. Mencegah kerusakan organ tubuh, apabila gula darah terlalu rendah atau terlalau tinggi baik yang terjadi secara akut maupun kronik.

atau terlalau tinggi baik yang terjadi secara akut maupun kronik. 11

Mekanisme tubuh pada saat hipoglikemi / lapar. : Mekanisme tubuh pada saat hipoglikemi / lapar. :

Hipoglikemi

Hipoglikemi ( ( < 70mg% < 70mg% ))

G

Glliiccooggeennoolliissiis + s + GGlluuccoonneeooggeenneessiiss GGlluukkaaggoonn S

Seelluurruuh h sseel l jjaarriinnggaan n tteerruuttaamma a hheeppaarr HHGGPP Otak tidak mampu glico +

Otak tidak mampu glico + glucogluco

Mekanisme tubuh pada saat hiperglikemi / sesudah makan. Mekanisme tubuh pada saat hiperglikemi / sesudah makan.11

(9)

k,kerusakan pancreas berat (tidak

k,kerusakan pancreas berat (tidak mungkin sembuh)mungkin sembuh)

Obat minum ( obat DM Oral) Obat minum ( obat DM Oral) Oral kombinasi Oral kombinasi Insulin Insulin Oral + Insulin Oral + Insulin

Mungkin sembuh,mungkin tidak sembuh Mungkin sembuh,mungkin tidak sembuh DM

DM Tipe II 90% oleh karena obesitas keturunanTipe II 90% oleh karena obesitas keturunan DM Tipe lain oleh karena

DM Tipe lain oleh karena penyakit/tumorpenyakit/tumor

DM pada wanita hamil oleh karena gestasional DM pada wanita hamil oleh karena gestasional  Terga

 Tergantunntung insug insulin dlin dari luari luarar

Normal tetapi kualitas b

Normal tetapi kualitas buruk atau gangguan reseptor insulin pada target uruk atau gangguan reseptor insulin pada target organorgan Kurang

Kurang Nol/ Sangat kurang

Nol/ Sangat kurang InsulinInsulin

Otot + jaring

Otot + jaringan an lemak lemak (reseptor (reseptor utama/95%)utama/95%) Produksi Insulin Oleh Kelenjar Pankreas

Produksi Insulin Oleh Kelenjar Pankreas

Glicogene Glicogenesissis

Hepar (terutama) Otak tidak mampu Hepar (terutama) Otak tidak mampu

Hiperglikemi Hiperglikemi >150 mg% >150 mg% Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis Man

(10)

insulin.Pasien-pasien dengan defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa insulin.Pasien-pasien dengan defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang

yang normnormal al atau atau toletoleransi ransi glukglukosa osa setesetelah lah makan karbohidmakan karbohidrat.Jrat.Jika ika hipehiperglirglikemi kemi beraberat t dan dan melebmelebihiihi ambang ginjal untuk zat ini,maka timbul glikosuria. Glikosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotic ambang ginjal untuk zat ini,maka timbul glikosuria. Glikosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotic yang meningkatkan pengeluaran urin (poliuria) dan timbul rasa haus (polidipsia). Karena glukosa hilang yang meningkatkan pengeluaran urin (poliuria) dan timbul rasa haus (polidipsia). Karena glukosa hilang  bersama urin,maka pasien mengalami

 bersama urin,maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif sehingga berat keseimbangan kalori negatif sehingga berat badan berkurang. Rasabadan berkurang. Rasa lapar yang

lapar yang semaksemakin in besar (polifagbesar (polifagia) ia) mungmungkin kin akan timbul sebagai akan timbul sebagai akibakibat at kehilkehilangan kalori. angan kalori. PasiePasienn mengeluh lelah dan mengantuk.

mengeluh lelah dan mengantuk.33

Pas

Pasien ien dendengan gan didiabeabetes tes tiptipe e I I serserining g memmemperperlihlihatkatkan an awiawitan tan gegejaljala a yanyang g ekseksploplosif sif dendengangan  polidipsia,pol

 polidipsia,poliuria,turunnya berat badan,polifagia,lemah,somnolen yang terjadi selama beberapa hari iuria,turunnya berat badan,polifagia,lemah,somnolen yang terjadi selama beberapa hari atauatau  beberapa

 beberapa minggu.Pasien minggu.Pasien dapat dapat menjadi menjadi sakit sakit berat berat dan dan timbul timbul ketoasidosis,serketoasidosis,serta ta dapat dapat meninggal meninggal kalaukalau tidak mendapatkan pengobatan segera.Terapi insulin biasanya diperlukan untuk mengontrol metabolism tidak mendapatkan pengobatan segera.Terapi insulin biasanya diperlukan untuk mengontrol metabolism dan umumnya penderita peka terhadap insulin.Sebaliknya pasien dengan diabetes tipe II mungkin sama dan umumnya penderita peka terhadap insulin.Sebaliknya pasien dengan diabetes tipe II mungkin sama sekali tidak memperlihatkan gejala apapun dan diagnose hanya dibuat berdasarkan pemeriksaan darah di sekali tidak memperlihatkan gejala apapun dan diagnose hanya dibuat berdasarkan pemeriksaan darah di labo

laboratorratorium ium dan dan melakmelakukan ukan tes tes toletoleransi ransi glukglukosa.Posa.Pada ada hipehiperglirglikemia kemia beratberat,pasie,pasien n tersetersebut but mungmungkinkin menderita polidipsia,poliuria,lemah dan somnolen.Biasanya mereka tidak mengalami ketoasidosis karena menderita polidipsia,poliuria,lemah dan somnolen.Biasanya mereka tidak mengalami ketoasidosis karena  pasien ini tidak defis

 pasien ini tidak defisiensi insulin secariensi insulin secara absolute namun hanya relata absolute namun hanya relatif.if.33 

 Gejala akutGejala akut

Pada tahap permulaan, gejala yang ditunjukkan meliputi: banyak makan atau polifagia, banyak  Pada tahap permulaan, gejala yang ditunjukkan meliputi: banyak makan atau polifagia, banyak  min

minum um ataatau u polpolidiidipsipsia, a, dan dan banbanyak yak kenkencincing g ataatau u polpoliuriuria. ia. PadPada a fasfase e iniini, , bibiasaasanya nya penpenderderitaita menunjukkan berat badan yang terus naik, karena pada saat ini jumlah insulin masih mencukupi menunjukkan berat badan yang terus naik, karena pada saat ini jumlah insulin masih mencukupi (Tjokroprawiro, 2001).

(Tjokroprawiro, 2001).

 Gejala Kronik Gejala Kronik 

Gejala kronik yang sering timbul adalah kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk  Gejala kronik yang sering timbul adalah kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk   jarum,

 jarum, rasa rasa tebal tebal dikulit, dikulit, kram, kram, lelah, lelah, mudah mudah mengantuk, mengantuk, mata mata kabur, kabur, gatal gatal disekitar disekitar kemaluankemaluan terutama wanita, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun, pada ibu hamil terutama wanita, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun, pada ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir  sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir  lebih dari 4 kg (Tjokroprawiro, 2001).

lebih dari 4 kg (Tjokroprawiro, 2001). Keluhan khas diabetes mellitus :

Keluhan khas diabetes mellitus : ♦ ♦ Poliuria.Poliuria. ♦ ♦ Polidipsia.Polidipsia. ♦ ♦ Polifagia.Polifagia. ♦

(11)

Neuropati Neuropati ak 2x ak 2x ntung 2x ntung 2x njal 7x njal 7x ta 25x ta 25x putasi kaki 5x putasi kaki 5x Impoten 50-70 % pria DM Impoten 50-70 % pria DM

Koma-DKA asidosis laktat Koma-DKA asidosis laktat

Baal Baal Sel saraf  Sel saraf  m

mbbuulluuh h dKronikKronikdaarraKomplikasiKomplikasiahh DDaarraah h lleebAkutAkutbiih h aassaamm

Mual Mual Sakit kepala Sakit kepala Berdebar Berdebar  Tremo  Tremorr Lapar Lapar Keringat dingin Keringat dingin Bingung Bingung Ngantuk Ngantuk Sulit bicara Sulit bicara Koma Koma Kurang / hipoglikemia Kurang / hipoglikemia Lebih / hiperglikemia

Lebih / hiperglikemia

Gula Darah

Gula Darah

Keluhan tidak khas diabetes mellitus : Keluhan tidak khas diabetes mellitus :

♦ Kesemutan.Kesemutan. ♦

♦ Gatal di daerah genital.Gatal di daerah genital. ♦

♦ Keputihan.Keputihan. ♦

♦ Infeksi sulit sembuh.Infeksi sulit sembuh. ♦

♦ Bisul yang hilang sembuh.Bisul yang hilang sembuh. ♦

♦ Penglihatan terganggu.Penglihatan terganggu. ♦

♦ Cepat lelah.Cepat lelah. ♦

(12)

Calon DM/gangguan toleransi glukosa Calon DM/gangguan toleransi glukosa Bukan DM

Bukan DM DM

DM

GD puasa 110-126 mg%

GD puasa 110-126 mg% atau dan GD sewaktu (2 jam atau dan GD sewaktu (2 jam PP) 140-199 mg%PP) 140-199 mg% GD Puasa < 110mg% atau dan GD sewaktu ( 2 jam PP) < 140 mg%

GD Puasa < 110mg% atau dan GD sewaktu ( 2 jam PP) < 140 mg% a

atau dan GD sewaktu ( 2 jam PP) > 200mg%tau dan GD sewaktu ( 2 jam PP) > 200mg%

Cek Ulang GD Cek Ulang GD

DIAGNOSIS DIAGNOSIS

Seseorang disebut DM apabila Seseorang disebut DM apabila GD Puasa > 126 mg% atau dan GD Puasa > 126 mg% atau dan GD Sewaktu ( 2

GD Sewaktu ( 2 jam PP) > jam PP) > 200 mg% ditambah Gejala klinis khas ( poliuri,polidipsi,polifagi)200 mg% ditambah Gejala klinis khas ( poliuri,polidipsi,polifagi)

Bila GD Puasa > 126 mg% atau dan GD Sewaktu > 200mg% ( 2 jam PP) tanpa gejala klinik yang khas, Bila GD Puasa > 126 mg% atau dan GD Sewaktu > 200mg% ( 2 jam PP) tanpa gejala klinik yang khas, maka

maka11::

Menurut Suyono (2002), diagnosis diabetes dipastikan bila Menurut Suyono (2002), diagnosis diabetes dipastikan bila ::

1)

1) Kadar gluKadar glukosa darkosa darah sewaktah sewaktu 200 mg/dL atu 200 mg/dL atau lebih ditau lebih ditambah gejambah gejala khas diaala khas diabetebetes.s. 2)

2) GlukGlukosa darah puosa darah puasa 126 mg/asa 126 mg/dL atau lebdL atau lebih pada dua kali peih pada dua kali pemerikmeriksaan padsaan pada saat berbea saat berbeda.da.

Bila ada keraguan, perlu dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO) atau yang populer disebut OGTT Bila ada keraguan, perlu dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO) atau yang populer disebut OGTT (Oral Glukose Tolerance Test) dengan mengukur kadar glukosa puasa dan 2 jam setelah minum 75 g (Oral Glukose Tolerance Test) dengan mengukur kadar glukosa puasa dan 2 jam setelah minum 75 g glukosa (Suyono, 2002).

glukosa (Suyono, 2002).

Cara test Toleransi Glukosa Oral (

Cara test Toleransi Glukosa Oral ( TTGO)TTGO) ♦

♦ Puasa semalam selama 10-12 jamPuasa semalam selama 10-12 jam ♦

♦ GD puasa diperiksaGD puasa diperiksa ♦

♦ Diberikan glukosa 75 gram dilarutkan dalam air 250 ml dan diminum dalam waktu 5Diberikan glukosa 75 gram dilarutkan dalam air 250 ml dan diminum dalam waktu 5 menit

menit ♦

(13)

♦ Selama pemeriksaan pasien tetap istirahat dan tidak merokok.Selama pemeriksaan pasien tetap istirahat dan tidak merokok.11

Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakkan Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosis DM harus diperhatikan asal bahan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosis DM harus diperhatikan asal bahan dar

darah ah yanyang g diadiambimbil l dan dan carcara a pempemerieriksaksaan an yanyang g didipakpakai. ai. UntUntuk uk diadiagngnosiosis s DM, DM, pempemerieriksaksaan an yanyangg dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Untuk  dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Untuk  memastikan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah seyogyanya dilakukan di laboratorium klinik yang memastikan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah seyogyanya dilakukan di laboratorium klinik yang terpercaya (yang melakukan program pemantapan kendali mutu secara teratur). Untuk memantau kadar  terpercaya (yang melakukan program pemantapan kendali mutu secara teratur). Untuk memantau kadar  glukosa darah dapat dipakai bahan darah kapiler.

glukosa darah dapat dipakai bahan darah kapiler.

Saat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar glukosa darah cara reagen kering yang umumnya Saat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar glukosa darah cara reagen kering yang umumnya sederhana dan mudah dipakai. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat-alat tersebut dapat sederhana dan mudah dipakai. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat-alat tersebut dapat dipercaya sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan dilakukan sesuai dengan cara dipercaya sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan dilakukan sesuai dengan cara sta

standndar ar yanyang g diadianjunjurkarkan, n, terterutautama ma ununtuk tuk memmemantantau au kadkadar ar gluglukoskosa a dardarah. ah. SecSecara ara berberkalkala, a, hashasilil  pemantauan dengan cara reagen ke

 pemantauan dengan cara reagen kering perlu dibandinring perlu dibandingkan dengan cara konvensgkan dengan cara konvensional.ional.

Pemeriksaan Penyaring Pemeriksaan Penyaring

Pem

Pemerieriksaksaan an penpenyaryaring ing yanyang g khukhusus sus ditditujuujukan kan ununtuk tuk DM DM padpada a penpendudduduk uk umuumumnymnya a (( mass- mass- screeni

 screening ng =pemeriksaan penyaring) tidak dianjurkan karena di samping biaya yang mahal, rencana tindak =pemeriksaan penyaring) tidak dianjurkan karena di samping biaya yang mahal, rencana tindak  lanjut bagi mereka yang positif belum ada. Bagi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan lanjut bagi mereka yang positif belum ada. Bagi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan  penyaring

 penyaring bersama bersama penyakit penyakit lain lain (( genera general l check check upup), adanya pemeriksaan penyaring untuk DM dalam), adanya pemeriksaan penyaring untuk DM dalam rang

rangkaian kaian pemepemeriksariksaan an tersetersebut but sangsangat at diandianjurkajurkan. n. PemerPemeriksaaiksaan n penyapenyaring ring bergberguna una untuuntuk k menmenjarinjaringg  pasien

 pasien DM, DM, TGT TGT (toleransi (toleransi glukosa glukosa terganggu), terganggu), dan dan GDPT GDPT (glukosa (glukosa darah darah puasa puasa terganggu), terganggu), sehinggasehingga kemudian dapat ditentukan langkah yang tepat untuk mereka. Peran

kemudian dapat ditentukan langkah yang tepat untuk mereka. Peran aktif para pengelola kesehatan sangataktif para pengelola kesehatan sangat diperlukan agar deteksi DM dapat ditegakkan sedini mungkin dan pencegahan sekunder dapat segera diperlukan agar deteksi DM dapat ditegakkan sedini mungkin dan pencegahan sekunder dapat segera diterapkan.

diterapkan.

Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu faktor risiko untuk DM, yaitu : Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu faktor risiko untuk DM, yaitu :

 kelompok usia dewasa tua (> 45 kelompok usia dewasa tua (> 45 tahun)tahun) 

 kegemukan {BB (kg)> 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/mkegemukan {BB (kg)> 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m22)})}

 tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg)tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg) 

 riwayat keluarga DMriwayat keluarga DM 

 riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram4000 gram 

 riwayat DM pada kehamilanriwayat DM pada kehamilan 

 dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl).Trigliserida > 250 mg/dl). 

  pernah TGT atau GDPT pernah TGT atau GDPT

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu, kadar  Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu, kadar  glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar (lihat glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar (lihat skema langkah-langkah diagnostik DM).

skema langkah-langkah diagnostik DM). Unt

Untuk uk kelkelompompok ok risrisiko iko tintinggi ggi yanyang g hashasil il pempemerieriksaksaan an penpenyaryaringingnya nya negnegatiatif, f, pempemerieriksaksaanan  penyaring

 penyaring ulangan ulangan dilakukan dilakukan tiap tiap tahun, tahun, sedangkan sedangkan bagi bagi mereka mereka yang yang berusia berusia > > 45 45 tahun tahun tanpa tanpa faktor faktor  risiko, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap

(14)

Pasie

Pasien n dengdengan an ToleToleransi Glukosa Tergangransi Glukosa Terganggu gu dan dan GlukGlukosa osa Darah Puasa Darah Puasa TergTergangganggu u merumerupakanpakan tahapan sementara menuju DM. Setelah 5-10 tahun kemudian 1/3 kelompok TGT akan berkembang tahapan sementara menuju DM. Setelah 5-10 tahun kemudian 1/3 kelompok TGT akan berkembang menjadi DM, 1/3 tetap TGT dan

menjadi DM, 1/3 tetap TGT dan 1/3 lainnya kembali normal.1/3 lainnya kembali normal.

Adanya TGT sering berkaitan dengan resistensi insulin. Pada kelompok TGT ini risiko terjadinya Adanya TGT sering berkaitan dengan resistensi insulin. Pada kelompok TGT ini risiko terjadinya ate

aterosrosklkleroerosis sis leblebih ih tintinggi ggi dardaripaipada da kelkelompompok ok nonormarmal. l. TGT TGT sersering ing berberkaikaitan tan dedengangan n penpenyakyakitit kardiovaskular, hipertensi dan dislipidemia.

kardiovaskular, hipertensi dan dislipidemia. Tabel

Tabel Kadar glukosa daKadar glukosa darah sewaktu* dan puasa* srah sewaktu* dan puasa* sebagai patokan penyaring dan diebagai patokan penyaring dan diagnosis DMagnosis DM (mg/dl) (mg/dl) Bukan Bukan DM DM Be

Belulum m papaststii DM

DM

DM DM

K

Kaaddaar r gglluukkoossa a ddaarraahh sewaktu

sewaktu  plasma

 plasma venavena darah kapiler  darah kapiler  <110 <110 < 90 < 90 110-199 110-199 90 - 199 90 - 199 >200 >200 >200 >200

Kadar glukosa darah puasa Kadar glukosa darah puasa  plasma

 plasma venavena darah kapiler  darah kapiler  <110 <110 < 90 < 90 110-125 110-125 90 - 109 90 - 109 >126 >126 >110 >110 * metoda enzimatik  * metoda enzimatik 

Langkah-langkah untuk Menegakkan Diagnosis Diabetes Melitus Langkah-langkah untuk Menegakkan Diagnosis Diabetes Melitus

Dia

Diagnognosis sis klkliniinis s DM DM umuumumnmnya ya akaakan n dipdipikiikirkarkan n bilbila a ada ada kelkeluhauhan n khakhas s DM DM berberupa upa polpoliuriuria,ia,  polidipsia, polifagia,

 polidipsia, polifagia, lemah, lemah, dan dan penurunan penurunan berat berat badan badan yang yang tidak tidak dapat dapat dijelaskan sebabnya. dijelaskan sebabnya. KeluhanKeluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impotensia pada pasien lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impotensia pada pasien  pria,

 pria, serta serta pruritus vulvae pruritus vulvae pada pada pasien wanita. pasien wanita. Jika Jika keluhan khas, keluhan khas, pemeriksaan glukosa pemeriksaan glukosa darah sewaktu darah sewaktu >> 200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa 200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dl juga digunakan untuk patokan diagnosis DM. Untuk kelompok tanpa keluhan khas DM, > 126 mg/dl juga digunakan untuk patokan diagnosis DM. Untuk kelompok tanpa keluhan khas DM, hasilhasil  pemeriksaan

 pemeriksaan glukosa glukosa darah darah yang yang baru baru satu satu kali kali saja saja abnormal, abnormal, belum belum cukup cukup kuat kuat untuk untuk menegakkanmenegakkan diagnosis klinis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapatkan sekali lagi angka abnormal, diagnosis klinis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapatkan sekali lagi angka abnormal,  baik

 baik kadar kadar glukosa darah glukosa darah puasa puasa > > 126 126 mg/dl, kadar mg/dl, kadar glukosa darah glukosa darah sewaktu sewaktu > > 200 mg/dl 200 mg/dl pada pada hari hari yangyang lain, atau dari hasil tes toleransi glukosa oral (TTGO) yang

lain, atau dari hasil tes toleransi glukosa oral (TTGO) yang abnormal.abnormal.

Untuk kemudahan, PERKENI hanya menganjurkan pemeriksaan kadar glukosa darah pada jam ke-2 saja. Untuk kemudahan, PERKENI hanya menganjurkan pemeriksaan kadar glukosa darah pada jam ke-2 saja. Alasan untuk kemudahan ini disarankan juga oleh ADA, yang bahkan juga memakai hasil pemeriksaan Alasan untuk kemudahan ini disarankan juga oleh ADA, yang bahkan juga memakai hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa ³ 126

(15)

Kriteria diagnostik Diabetes Melitus* Kriteria diagnostik Diabetes Melitus*

1. Kadar glukosa darah sewaktu (plasma vena) ≥

1. Kadar glukosa darah sewaktu (plasma vena) ≥ 200 mg/dl200 mg/dl Atau

Atau

2. Kadar glukosa darah puasa (plasma vena)

2. Kadar glukosa darah puasa (plasma vena) ≥ 126 mg/dl≥ 126 mg/dl Puasa berarti tidak ada masukan kalori sejak 10

Puasa berarti tidak ada masukan kalori sejak 10 jam terakhir jam terakhir  Atau

Atau

3. Kadar glukosa plasma ≥ 200

3. Kadar glukosa plasma ≥ 200 mg/dl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 mg/dl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gramgram  pada

 pada TTGO**TTGO**

* Kriteria diagnostik tersebut harus dikonfirmasi ulang pada hari yang lain, kecuali untuk keadaan khas * Kriteria diagnostik tersebut harus dikonfirmasi ulang pada hari yang lain, kecuali untuk keadaan khas hipe

hiperglirglikemia kemia dengdengan an dekodekompensmpensasi asi metametabolik bolik akutakut, , sepeseperti rti ketoketoasidoasidosis, sis, berat berat badabadan n yang yang menumenurunrun cepat.

cepat.

**Cara diagnosis dengan kriteria ini tidak dipakai rutin di klinik  **Cara diagnosis dengan kriteria ini tidak dipakai rutin di klinik 

Untuk penelitian epidemiologis pada penduduk dianjurkan memakai kriteria diagnostik kadar glukosa Untuk penelitian epidemiologis pada penduduk dianjurkan memakai kriteria diagnostik kadar glukosa darah puasa.

darah puasa. Unt

Untuk uk DM DM GesGestastasionional al jugjuga a diadianjunjurkarkan n krikriterteria ia diadiagngnostostik ik yanyang g samsama a (Li(Lihat hat BukBuku u KoKonsensensnsusus Pengelolaan Diabetes Melitus Gestasional).

Pengelolaan Diabetes Melitus Gestasional).

OLAHRAGA OLAHRAGA

 Makan dulu dan minum obat DM Makan dulu dan minum obat DM sebelum olahragasebelum olahraga

 Olahraga teratur 3 – 5 kali semingguOlahraga teratur 3 – 5 kali seminggu

 Tipe olah raga adalah Tipe olah raga adalah yang ringan dan yang ringan dan sedasedang ng sepeseperti rti jalanjalan,jogg,jogging,ling,lari ari kecilkecil,beren,berenang ang dandan  bersepeda

 bersepeda

 Waktu 30 – 60 menitWaktu 30 – 60 menit

 Target tercapai 60 – 70% MHR (Maximum heart rTarget tercapai 60 – 70% MHR (Maximum heart rate / nadi ). MHR = 60% X ( 220 – UMUR )ate / nadi ). MHR = 60% X ( 220 – UMUR )

 Pakai sepatu yang baik.Pakai sepatu yang baik.11

Latihan jasmani dianjurkan secara teratur yaitu 3-5 kali dalam seminggu selama kurang lebih 30 Latihan jasmani dianjurkan secara teratur yaitu 3-5 kali dalam seminggu selama kurang lebih 30 menit yang sifatnya CRIPE (Continuous, rhytmical, interval, progresife, endurance training) (Perkeni, menit yang sifatnya CRIPE (Continuous, rhytmical, interval, progresife, endurance training) (Perkeni, 1998

1998). ). MenurMenurut ut HaznHaznam am (199(1991) 1) olaholahraga raga diandianjurkajurkan n karekarena na bertbertambahnambahnya ya kegikegiatan atan fisik menambahfisik menambah reseptor insulin dalam sel target. Dengan demikian insulin dalam tubuh bekerja lebih efektif, sehingga reseptor insulin dalam sel target. Dengan demikian insulin dalam tubuh bekerja lebih efektif, sehingga le

lebih bih sedsedikiikit t obaobat t antanti i didiabeabetik tik (OA(OAD) D) dipdiperlerlukaukan, n, baibaik k yanyang g berberupa upa insinsululin in maumaupun pun OHOHO O (Ob(Obatat Hipoglikemik Oral).

(16)

 Latihan jasmani (normal) pada waktu gerak badan (exercise).Latihan jasmani (normal) pada waktu gerak badan (exercise).  Ambilan glukosa oleh ototAmbilan glukosa oleh otot &&7 – 20x7 – 20x

 Curah jantungCurah jantung &&5 – 6x5 – 6x

 Konsumsi oksigen tubuhKonsumsi oksigen tubuh &&20x20x

 Produksi glukosa hatiProduksi glukosa hati &&3 – 5x 3 – 5x (dari pemecahan glikogen)(dari pemecahan glikogen)

 Hal ini terjadi oleh karena glikogen otot relatif sedikit.Hal ini terjadi oleh karena glikogen otot relatif sedikit.  GlukagonGlukagon

 Hormon pertumbuhanHormon pertumbuhan  KatekolaminKatekolamin

 KortisolKortisol

 Penurunan insulin dalam Penurunan insulin dalam sirkulasisirkulasi

 Bila gerak badan lama (2 jam)Bila gerak badan lama (2 jam) &&utilisasi asam lemak bebas (free fatty autilisasi asam lemak bebas (free fatty a cid) di jaringan periferi.cid) di jaringan periferi.

 Dengan mekanisme iniDengan mekanisme ini &&glukosa darah stabil.glukosa darah stabil.

 Keuntungan latihan ketahanan teratur penderita DM :Keuntungan latihan ketahanan teratur penderita DM :  Efek Met

 Efek Metabolik abolik 

▫▫ SSeennssiittiivviittaass &&

▫▫ NoNormrmalalisisasasi oi oksksididasasi bi bahahan an babakakar r  ▫▫ EEnnzziim om ouuddaattiivvee &&

▫▫ AAmmbbiillan an aassaam m aammiinnoo &&

▫▫ AAmmbbiillan an ooxxyyggeen n mmaxax&&

 Efek Kar

 Efek Kardiovasdiovaskular kular  ▫▫ HHBBAAIICC&&

▫▫ TTrriigglliisseerriidda sa seerruumm &&

▫▫ HHDDL L cchhoolleesstteerrooll &&

▫▫ TTeekakannan an ddararah ah isisttirirahahatat&&

▫▫ SiSirkrkululasasi i peperirifefer r memembmbaiaik k  ▫▫ TTrraannssppoottaassi oi oxxyyggeenn &&

▫▫ CCaarrddiiaac c ddyynnaammiicc && 

 Latihan Jasmani :Latihan Jasmani :

Dianjurkan latihan jasmani secara teratur: 3 – 4

Dianjurkan latihan jasmani secara teratur: 3 – 4 x/minggux/minggu

 Sifatnya sesuaiSifatnya sesuai CRIPECRIPE ::  ContinuousContinuous

 RhytmicalRhytmical  IntervalInterval  ProgressiveProgressive

 Endurance trainingEndurance training

Sedapat mungkin dapat mencapai zona sasaran 75

Sedapat mungkin dapat mencapai zona sasaran 75 – 85%.– 85%. Denyut nadi maksimal = 220 - umur 

Denyut nadi maksimal = 220 - umur 

 Disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta.Disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta. Contoh :

Contoh : Olahraga

(17)

sedang

sedang : : Berjalan Berjalan cepat cepat 20 20 mm  berat

 berat : : JoggingJogging

 Kontraindikasi absolut :Kontraindikasi absolut : 1

1. Retinopati proliferatif . Retinopati proliferatif  2

2 . Myoka. Myokard infard infark gmg rk gmg terakhir terakhir  3

3 . Neuropa. Neuropati otonomik ti otonomik stress fstress fraktur raktur 

 Kontraindikasi relatif :Kontraindikasi relatif : 1

1. Neuropati DM + . Neuropati DM + gagal ginjalgagal ginjal 2

2 . Kontro. Kontrol metal metabolik bolik jelek jelek  3

3 . Penderita . Penderita yang selalu myang selalu mengalami engalami hipoglikemi.hipoglikemi.

PENANGANAN / PENGOBATAN PENANGANAN / PENGOBATAN

Pada prinsipnya, pengendalian DM melalui obat ada 2

Pada prinsipnya, pengendalian DM melalui obat ada 2 yaitu :yaitu : 1)

1) ObObat at AnAnti ti DiDiababetetes es (O(OADAD) ) atatau au ObObat at HiHipopoglglikikememik ik OrOral al (O(OHOHO) ) yayang ng beberfrfunungsgsi i ununtutuk k  merangsang kerja pankreas untuk mensekresi

merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin.insulin. 2)

2) SuntSuntikan insuikan insulinlin. Pasien yang mend. Pasien yang mendapat pengapat pengobatobatan insulian insulin waktu makann waktu makanannya haruannya harus teratur dans teratur dan dises

disesuaikauaikan n dengdengan an waktwaktu u pembepemberian rian insuinsulinnlinnya. ya. Makan selingan Makan selingan diberdiberikan ikan untuntuk uk mencmencegahegah hipoglikemia (Perkeni, 1998).

hipoglikemia (Perkeni, 1998). Gula darah akan naik bila :

Gula darah akan naik bila :

-- Produksi insulin menurunProduksi insulin menurun

-- Produksi gula oleh hati Produksi gula oleh hati meningkatmeningkat

-- Afinitas reseptor insulin pada target Afinitas reseptor insulin pada target organ menurunorgan menurun

-- Asupan makanan di usus Asupan makanan di usus meningkat.meningkat.11

Obat Berkhasiat Hipoglikemik  Obat Berkhasiat Hipoglikemik 

Jika pasien telah menerapkan pengaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun Jika pasien telah menerapkan pengaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun  pengendalian kadar glukosa darahnya

 pengendalian kadar glukosa darahnya belum tercapai (lihat belum tercapai (lihat sasaran pengendalian glukosa darah),sasaran pengendalian glukosa darah), dipertimbangkan pemakaian obat berkhasiat

dipertimbangkan pemakaian obat berkhasiat hipoglikemik (oral/suntikanhipoglikemik (oral/suntikan).). 1.

1. ObaObat t HipHipogloglikeikemik mik OrOral al (OH(OHO)O)

Pada umumnya dalam menggunakan obat hipoglikemik oral, baik golongan sulfonilurea, Pada umumnya dalam menggunakan obat hipoglikemik oral, baik golongan sulfonilurea, metformin maupun inhibitor glukosidase alfa, harus diperhatikan benar fungsi hati dan ginjal. metformin maupun inhibitor glukosidase alfa, harus diperhatikan benar fungsi hati dan ginjal. Tidak dianjurkan untuk memberikan obat-obat tersebut pada pasien dengan gangguan fungsi Tidak dianjurkan untuk memberikan obat-obat tersebut pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal.

(18)

Macam – macam obat DM Oral : Macam – macam obat DM Oral :

a)

a) GoGololongngan an SulSulfofoninil Ul Urereaa

 Meningkatkan sekresi insulinMeningkatkan sekresi insulin

 Penurunan produksi glukosa oleh hati dengan Penurunan produksi glukosa oleh hati dengan mekanisme mengurangi degradasi insulinmekanisme mengurangi degradasi insulin

 Hati hati Hati hati hipoglikemhipoglikemii Ob

Obat at golgolonongan gan ini ini memmempunpunyai yai efeefek k utautama ma menmeningingkatkatkan kan seksekresresi i ininsulsulin in oleoleh h sel sel betbetaa  pankreas. Oleh

 pankreas. Oleh sebab itu sebab itu merupakan pilihan merupakan pilihan utama untuk utama untuk pasien dengan pasien dengan berat badan berat badan normal dannormal dan ku

kurarangng, , nanamumun n mamasisih h boboleleh h didibeberirikakan n kekepapada da papasisien en dedengngan an beberarat t babadadan n lelebibih. h. UnUntutuk k  menghindari risiko hipoglikemia yang berkepanjangan, pada pasien usia lanjut obat golongan menghindari risiko hipoglikemia yang berkepanjangan, pada pasien usia lanjut obat golongan sulfonilurea dengan waktu kerja panjang sebaiknya dihindari. Golongan

sulfonilurea dengan waktu kerja panjang sebaiknya dihindari. Golongan sulfonilureasulfonilurea seringkaliseringkali dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak  dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak  efektif pada diabetes tipe I. Contohnya adalah glipizid, gliburid, tolbutamid dan klorpropamid. efektif pada diabetes tipe I. Contohnya adalah glipizid, gliburid, tolbutamid dan klorpropamid.

Ob

Obat at ini ini menmenuruurunkankan n kadkadar ar gulgula a dardarh h dendengan gan carcara a mermerangangsansang g pelpelepaepasan san insinsuliulin n oleolehh  pankreas

 pankreas dan dan meningkatkan efektivitasnya. meningkatkan efektivitasnya. Obat Obat lainnya, lainnya, yaitu yaitu metformin, metformin, tidak tidak mempengaruhimempengaruhi  pelepasan insulin t

 pelepasan insulin tetapi meningkatkan resetapi meningkatkan respon tubuh terhadap insupon tubuh terhadap insulinnya sendiri.linnya sendiri. b)

b) GoGololongngan an BiBiguguananid id 

 Mekanisme utama adalah penurunan produksi glukosa oleh hati ( HGP Menurun) yaituMekanisme utama adalah penurunan produksi glukosa oleh hati ( HGP Menurun) yaitu turun nya glikogenolisis dan glukoneogenesis oleh hati

turun nya glikogenolisis dan glukoneogenesis oleh hati

 Ikut meningkatkan jumlah reseptor insulinIkut meningkatkan jumlah reseptor insulin

 Efek samping mual , diare.Efek samping mual , diare.

Obat golongan ini mempunyai efek utama

Obat golongan ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati di samping jugamengurangi produksi glukosa hati di samping juga efek

efek mempememperbaikrbaiki i ambilambilan an glukglukosa osa perifperifer. er. Obat golongObat golongan an ini ini teruterutama tama diandianjurkjurkan an dipakdipakaiai sebagai obat tunggal pada pasien gemuk.

sebagai obat tunggal pada pasien gemuk. Biguanid merupakan kontraindikasi pada pasien denganBiguanid merupakan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, serta p

gangguan fungsi ginjal dan hati, serta p asien-pasien dengan kecenderungan hipoksemiasien-pasien dengan kecenderungan hipoksemia (misalnyaa (misalnya  pasien dengan penyaki

 pasien dengan penyakit serebro kardiovaskult serebro kardiovaskular).ar).

Obat biguanid dapat memberikan efek samping mual. Untuk mengurangi keluhan tersebut Obat biguanid dapat memberikan efek samping mual. Untuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan bersamaan atau sesudah makan.

dapat diberikan bersamaan atau sesudah makan. c)

c) GolGolongongan an Alfa Alfa gluglukoskosidaidase ise inhinhibitbitor or 

 MeMengnghamhambabat t ababsosorbrbs s glglukukososa a dadari ri ususus us yayaititu u dedengngan an cacara ra memengnghahambmbat at enenzizimm glukosidase

glukosidase

 Dosis awal 50 mg, diminum bersama makan / dikunyah bersama suap pertama,dinaikkanDosis awal 50 mg, diminum bersama makan / dikunyah bersama suap pertama,dinaikkan secara bertahap sampai dengan dosis maksimal 600 mg

(19)

 HipogHipoglikelikemi mi yang terjadi yang terjadi bila dikombibila dikombinasi nasi dendengan gan sulfosulfonil nil urea lainnya urea lainnya hanya dapathanya dapat diatasi dengan gula murni ( Dextrose 40

diatasi dengan gula murni ( Dextrose 40 %) bukan dengan gula pasir %) bukan dengan gula pasir 

 Efek samping Efek samping mual,flatus,diare.mual,flatus,diare. Ob

Obat at gogololongngan an inini i memempmpununyayai i efefek ek ututamama a memenunururunknkan an pupuncncak ak glglikikememik ik sesesusudadahh makan.Terutama bermanfaat untuk pasien dengan kadar glukosa darah puasa yang masih normal. makan.Terutama bermanfaat untuk pasien dengan kadar glukosa darah puasa yang masih normal. Biasanya dimulai dengan dosis 2 kali 50 mg setelah suapan pertama waktu makan. Jika tidak  Biasanya dimulai dengan dosis 2 kali 50 mg setelah suapan pertama waktu makan. Jika tidak  didapati keluhan gastrointestinal, dosis dapat dinaikkan menjadi 3 kali 100 mg. Pada pasien yang didapati keluhan gastrointestinal, dosis dapat dinaikkan menjadi 3 kali 100 mg. Pada pasien yang meng

menggunakgunakan an acarboacarbose se jangjangka ka panjanpanjang g perlu pemantaperlu pemantauan uan faal hati faal hati dan dan ginginjal jal secarsecara a seriaserial,l, terutama pasien yang sudah mengalami gangguan faal hati dan

terutama pasien yang sudah mengalami gangguan faal hati dan ginjal.ginjal. Akarbos bekerja dengan cara menunda

Akarbos bekerja dengan cara menunda penyerapan glukosa di dalam usus. Obat hipoglikemik penyerapan glukosa di dalam usus. Obat hipoglikemik   per-oral

 per-oral biasanya biasanya diberikan diberikan pada pada penderita penderita diabetes diabetes tipe tipe II II jika jika diet diet dan dan oleh oleh raga raga gagalgagal menurunkan kadar gula darah secara adekuat. Obat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali menurunkan kadar gula darah secara adekuat. Obat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa penderita memerlukan 2-3 kali p

(pagi hari), meskipun beberapa penderita memerlukan 2-3 kali p emberian.emberian. d)

d) GolGolongongan an ThiaThiazolzolindindion ion / Gl/ Glitaitazonzon

 Meningkatkan jumlah reseptor di sel otot dan sel lemak Meningkatkan jumlah reseptor di sel otot dan sel lemak ( lebih kuat dari metformin)( lebih kuat dari metformin)

 Paling toksik terhadap hati disbanding obat oral lain nyaPaling toksik terhadap hati disbanding obat oral lain nya

 Efek samping retensi cairan / gemuk Efek samping retensi cairan / gemuk 

e)

e) GoGololongngan an VilVildadaglglipiptitinn

 Memperpanjang masa kerja inkretin dengan cara menghambat DPP-4.Memperpanjang masa kerja inkretin dengan cara menghambat DPP-4.11

Tabel

Tabel Mekanisme Kerja, Efek Mekanisme Kerja, Efek Samping Utama dan PSamping Utama dan Pengaruh terhadap HbA1engaruh terhadap HbA1cc C

Caarra a kkeerrjja a uuttaammaa EEffeek k ssaammppiinng g uuttaammaa PPeennggaarruuh h tteerrhhaaddaap p HHbbAA1c1c

Sul

Sulfofoninilulurereaa MeMeniningngkakatktkan sean sekrkresesii insulin insulin BB naik  BB naik  Hipoglikemia Hipoglikemia 1,5-2,5% 1,5-2,5% Me

Mettffoorrmmiinn MMeenneekkaan n pprroodduukkssii glukosa hati glukosa hati Diare, dispepsia, Diare, dispepsia, asidosis laktat asidosis laktat 1,5-2,5% 1,5-2,5%

(20)

Inhibitor  Inhibitor  glukosidase glukosidase alfa alfa Menghambat absorpsi Menghambat absorpsi glukosa glukosa Fl

Flatatululenens, tis, tinjnja lea lembmbekek 0,0,5-5-1,1,0%0%

IInnssuulliinn MMeenneekkaan pn prroodduukkssii glukosa hati, stimulasi glukosa hati, stimulasi  pemanfaatan glukosa  pemanfaatan glukosa

Hi

Hipopoglglikikememiaia, BB nai, BB naikk PoPotetensnsiaial norl normamall

Tabel

Tabel Obat HObat Hipoglikemik ipoglikemik OralOral O

Obbaatt DDoossiis s aawwaall DDoossiis s mmaakkssiimmaall PPeemmbbeerriiaan n sseehhaarri i yygg dianjurkan

dianjurkan Golongan Sulfonilurea*

Golongan Sulfonilurea* G

Glliibbeennkkllaammiidd 22,,5 5 mmgg 15-20 mg15-20 mg 1-21-2 kali kali G Glliikkllaassiidd 880 0 mmgg 240 mg240 mg 1-21-2 kali kali G Glliikkuuiiddoonn 330 0 mmgg 120 mg120 mg 2-32-3 kali kali G Glliippiissiidd 5 5 mmgg 20 mg20 mg 1-21-2 kali kali G

Glliippiissiid d GGIITTSS 5 5 mmgg 20 mg20 mg 1 kali1 kali G

Glliimmeeppiirriidd**** 1 1 mmgg 6 mg6 mg 1 kali1 kali K

Klloorrpprrooppaammiidd 550 0 mmgg 500 mg500 mg 1 kali1 kali Golongan Biguanid

Golongan Biguanid M

Meettffoorrmmiinn****** 550000 mg mg 2500 mg 2500 mg 1-31-3 kali kali Golongan inhibitor glukosidase alfa

Golongan inhibitor glukosidase alfa##

A

(21)

* diberikan kurang lebih 30 menit sebelum makan * diberikan kurang lebih 30 menit sebelum makan ** dapat diberikan sesaat sebelum makan

** dapat diberikan sesaat sebelum makan

*** diberikan sebelum makan. Untuk mengurangi efek samping mual dapat

*** diberikan sebelum makan. Untuk mengurangi efek samping mual dapat diberikandiberikan  bersama maupun sesudah makan

 bersama maupun sesudah makan

# diberikan segera setelah suapan pertama waktu makan # diberikan segera setelah suapan pertama waktu makan Pad

Pada a umuumumnymnya a pempemberberian ian OHOHO O maumaupun pun ininsulsulin in selselalu alu dimdimululai ai dendengan gan dosdosis is renrendahdah, , ununtuk tuk  kem

kemudiudian an dindinaikaikkan kan secsecara ara berbertahtahap ap sessesuai uai dedengangan n kadkadar ar gluglukoskosa a dardarah ah paspasienien. . KalKalau au dendengangan sulfonilurea atau metformin sampai dosis maksimal ternyata sasaran kadar glukosa darah belum tercapai, sulfonilurea atau metformin sampai dosis maksimal ternyata sasaran kadar glukosa darah belum tercapai,  perlu

 perlu dipikirkan kombinasi dipikirkan kombinasi 2 2 kelompok obat kelompok obat hipoglikemik oral hipoglikemik oral yang yang berbeda berbeda (sulfonilurea + (sulfonilurea + metforminmetformin atau metformin + sulfonilurea, acarbose + metformin atau sulfonilurea). Kombinasi OHO dosis kecil atau metformin + sulfonilurea, acarbose + metformin atau sulfonilurea). Kombinasi OHO dosis kecil dapat pula

dapat pula digudigunakan untuk nakan untuk mengmenghindhindari ari efek samping efek samping masinmasing-masg-masing ing kelokelompok mpok obatobat. . Dapat pulaDapat pula diberikan kombinasi ketiga kelompok OHO bila belum juga dicapai sasaran yang diinginkan, atau ada diberikan kombinasi ketiga kelompok OHO bila belum juga dicapai sasaran yang diinginkan, atau ada alasan klinik di mana

alasan klinik di mana insulin tidak memungkinkan untuk dipakai.insulin tidak memungkinkan untuk dipakai.

Kalau dengan dosis OHO maksimal baik sendiri-sendiri ataupun secara kombinasi sasaran glukosa Kalau dengan dosis OHO maksimal baik sendiri-sendiri ataupun secara kombinasi sasaran glukosa darah belum

darah belum tercatercapai, pai, dipidipikirkakirkan n adanadanya ya kegakegagalan pemakaian OHO. galan pemakaian OHO. Pada Pada keadkeadaan aan demikdemikian ian dapatdapat dipakai kombinasi OHO dan insulin

dipakai kombinasi OHO dan insulin (lihat skema pengelolaan DM).(lihat skema pengelolaan DM).

Ada berbagai cara kombinasi OHO dan insulin (OHO + insulin kerja cepat 3 kali sehari, OHO + Ada berbagai cara kombinasi OHO dan insulin (OHO + insulin kerja cepat 3 kali sehari, OHO + insulin kerja sedang pagi hari, OHO + insulin kerja sedang malam hari). Yang banyak dipergunakan insulin kerja sedang pagi hari, OHO + insulin kerja sedang malam hari). Yang banyak dipergunakan adalah kombinasi OHO dan insulin malam hari mengingat walaupun dapat diperoleh keadaan kendali adalah kombinasi OHO dan insulin malam hari mengingat walaupun dapat diperoleh keadaan kendali glukosa darah yang sama, tetapi jumlah insulin yang diperlukan paling sedikit pada kombinasi OHO dan glukosa darah yang sama, tetapi jumlah insulin yang diperlukan paling sedikit pada kombinasi OHO dan insulin kerja sedang malam hari.

insulin kerja sedang malam hari.

Semua dapat diberikan obat minum kecuali : Semua dapat diberikan obat minum kecuali :

 DM Tipe I / DDM Tipe I / DM Tipe II M Tipe II ( tergantung in( tergantung insulin )sulin )

 Kurus / MalnutrisiKurus / Malnutrisi

 KehamilanKehamilan

 PembedahanPembedahan

 Pasien yang tidak bisa makanPasien yang tidak bisa makan

 Infeksi akut di rumah sakitInfeksi akut di rumah sakit

 Penyakit hatiPenyakit hati

 Gagal dengan obat minum.Gagal dengan obat minum.11

Terapi insulin Terapi insulin

Pada diabetes tipe I, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin Pada diabetes tipe I, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin  pengganti.

Gambar

Tabel Jenis dan lama kerja
Tabel 1. MACAM DIET UNTUK PENDERITA DMTabel 1. MACAM DIET UNTUK PENDERITA DM M

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kandungan Timbal pada Lipstik Impor dan dalam Negeri Serta Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap.. Lipstik yang Beredar di Pasar Petisah Kota

pendidikan Jumlah daerah yang difasilitasi dalam pengembangan SRA Jumlah SDM terlatih KHA Klaster 4 22 Ketersediaan Fasilitas untuk Kegiatan Budaya, Kreativitas, dan

Karena itu dalam rangka melaksanakan tugas Kepala Sekolah sebagai Supevisor/Penyelia maka perlu disusun program supervisi yang secara menyeluruh dan sistematis menjabarkan

KORO BAŞI Korkma, korkma, bir şey olmaz: Haydi, koyuver kendini Yurdun tanrıları korur seni. PHİLOKLEON Ey kurtların kurdu Lykos, Sen

Keterampilan bermain sepakbola para siswa SSB Gelora Muda khususnya usia 12-14 tahun belum bisa dikatakan sempurna, dibuktikan dengan setiap pertandingan para pemain belum

kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask..

Faktor dari luar diri murid yang mempengaruhi hasil belajar dia antaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang

Seperti pada pemilihan presiden AS di tahun 2008, yang menunjukkan kepada dunia bahwa menggunakan jejaring sosial dapat menjadi alat penting dalam melakukan