• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

JANGKA WAKTU KERJASAMA

1. Perjanjian Kerjasama ini pada prinsipnya berlaku untuk selama masa waktu yang tidak tertentu;

2. Namun untuk menjamin kepastian hukumnya, Perjanjian Kerjsama diberlakukan selama satu tahun terhitung sejak tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan 31 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak;

3. Apabila perjanjian kerjasama ini akan diperpanjang, maka harus didahului surat permohonan perpanjangan oleh pihak kedua kepada pihak pertama selambat-lambatnya tiga bulan sebelum masa berlaku Perjanjian Kerjasama ini berakhir.

Lampiran 1 Kuisioner Pengunjung Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey

No. Kuisioner... KUISIONER PENGUNJUNG

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kami mahasiswa Institut Pertanian Bogor sedang melaksanakan penelitian tentang Kajian Kemitraan Usaha Wisata Alam di Wana Wisata Kawah Putih (WWKP) Ciwidey. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek kemitraan usaha wisata alam di WWKP Ciwidey.

Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pekerjaan : Asal : PERTANYAAN

1. Apakah Anda pernah mengunjungi WWKP sebelumnya? a. Pernah, pada tahun...

b. Belum pernah

2. Sudah berapa kalikah Anda berkunjung ke WWKP ini?

a. 1 kali c. 3 kali

b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali

3. Apakah yang membuat Anda tertarik untuk berwisata di WWKP?

... 4. Biasanya pada hari apa Anda mengunjungi WWKP ini?

a. Hari kerja b. Hari libur

5. Jenis kunjungan wisata yang Anda lakukan pada saat ini?

a. Harian b. Bermalam

- Kami berharap Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan cara menjawab semua pertanyaan apa adanya.

- Apabila ada pertanyan yang dirasa kurang jelas, mohon kiranya untuk bertanya kepada kami.

6. Jika Anda sudah pernah berkunjung ke WWKP sebelumnya, apakah ada perbedaan antara WWKP pada saat Anda berkunjung dahulu dengan keadaan WWKP sekarang?

a. Ada, seperti...

b. Tidak ada 7. Menurut Anda bagaimana kondisi WWKP saat ini? a. Bagus sekali c. Biasa saja b. Bagus d. Jelek 8. Bagaimana harga yang ditawarkan oleh objek WWKP ini? a. Terjangkau c. Murah b. Mahal d. Sangat mahal 9. Apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan suasana yang Anda nikmati di WWKP? a. Sesuai, karena...

b. Tidak sesuai, karena...

10.Apakah Anda puas dengan pelayanan yang diberikan di WWKP? a. Sangat puas c. Biasa saja b. Puas d. Tidak puas 11.Menurut Anda, apakah para pedagang yang berjualan mendukung kegiatan wisata di WWKP? a. Mendukung, karena...

b. Tidak mendukung, karena...

12.Apakah harga yang ditawarkan oleh para pedagang sesuai dengan produk yang dijual? a. Sesuai, karena...

b. Tidak sesuai, karena...

13.Bagaimana dengan keamanan dan ketertiban yang Anda rasakan selama berkunjung di WWKP? a. Tidak baik c. Sangat baik b. Baik 14.Bagaimana dengan kebersihan dan kenyamanan yang Anda rasakan selama berkunjung di WWKP? a. Tidak baik c. Sangat baik b. Baik 15.Apakah Anda bersedia kembali untuk mengunjungi WWKP lagi? a. Bersedia b. Tidak bersedia 16.Apa harapan dan saran Anda untuk objek WWKP pada masa yang akan datang? ...

...

...

... Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuisioner ini

Lampiran 2 Panduan wawancara pihak pengelola Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey

PANDUAN WAWANCARA Pihak Pengelola

1. Sudah berapa lamakah Perum Perhutani mengelola kegiatan kemitraan usaha di Wana Wisata Kawah Putih (WWKP) Ciwidey?

2. Sejak kapankah kegiatan kemitraan usaha ini ada (baik resmi maupun tidak)? Apakah latar belakang diadakannya kegiatan kemitraan usaha ini?

3. Apakah peran, hak dan kewajiban Perum Perhutani dalam kegiatan kemitraan usaha ini? Apakah peran, hak dan kewajiban tersebut sudah dipenuhi oleh Perum Perhutani?

4. Berapakah bagian yang didapatkan oleh Perum Perhutani dari kegiatan tersebut? Dan digunakan untuk apakah bagian tersebut?

5. Apakah manfaat dan permasalahan yang didapatkan Perum Perhutani dari kegiatan kemitraan usaha ini?

6. Apakah kerjasama yang dilakukan dengan pihak mitra memepengaruhi jumlah dan tingkat kepuasaan pengunjung yang datang ke WWKP Ciwidey?

Lampiran 3 Panduan wawancara lembaga mitra Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey

PANDUAN WAWANCARA Lembaga Mitra

1. Sudah berapa lama Lembaga Masyaraka Desa Hutan Wisata (LMDH Wisata) terlibat dalam kegiatan kemitraan usaha di WWKP Ciwidey? Apakah latar belakang LMDH Wisata dapat menjadi bagian dari kegiatan kemitraan usaha ini? 2. Apakah peran, hak dan kewajiban LMDH Wisata dalam kegiatan kemitraan usaha

ini? Apakah peran, hak dan kewajiban tersebut sudah dipenuhi oleh WWKP Ciwidey?

3. Berapakah bagian yang diperoleh oleh LMDH Wisata dari kegiatan tersebut? Dan digunakan untuk apakah bagian tersebut?

4. Apakah manfaat dan permasalahan yang dirasakan LMDH Wisata dari kegiatan kemitraan usaha ini?

Lampiran 4 Panduan wawancara masyarakat desa hutan Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey

PANDUAN WAWANCARA Masyarakat Desa Mitra

1. Berapakah umur Bapak/Ibu dan apakah pendidikan terakhir Bapak/Ibu? Sudah berapa lamakah Bapak/Ibu tinggal di desa ini?

2. Apakah mata pencaharian Bapak/Ibu? Berapakah pendapatan Bapak/Ibu dari mata pencaharian tersebut?

3. Adakah mata pencaharian lain yang Bapak/Ibu lakukan selain mata pencaharian utama tersebut? Berapakah pendapatan Bapak/Ibu dari mata pencaharian lain tersebut?

4. Berapakah jarak tempat tinggal Bapak/Ibu dengan WWKP Ciwidey?

5. Apakah Bapak/Ibu mengetahui adanya kesepakatan kerjasama yang dilakukan oleh Perum Perhutani dengan desa? Adakah pengaruh atau dampak yang Bapak/Ibu rasakan sejak adanya kesepakatan kerjasama ini?

Lampiran 5 Pasal 6 Perjanjian Kerjasama Kemitraan Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey

PASAL 6

TATA CARA PEMBAYARAN SHARING

1. Pihak Kedua akan bertanggung jawag terhadap jumlah pembayaran sharing yang akan dibayarkan oleh masing-masing kelompok usaha sebagaimana dimaksud ayat (2), ayat (3), dan ayat (5) Pasal 5 perjanjian ini;

2. Terhadap ayat (1) pasal ini, oleh Pihak Kedua secara kumulatif akan dibayarkan kepada Pihak Kesatu paling lambat pada tanggal 28 setiap bulannya rutin selama masa kerjasama (khusus untuk kelompok usaha yang melaksanakan pembayaran per bulan);

3. Terhadap ayat (1) dan ayat (4) pasal 5 perjanjian ini, pembayaran akan dilakukan oleh Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua utnuk diterimakan kepada masing-masing kelompok usaha, dengan tata cara yang diaturkan kemudian.

Lampiran 6 Pasal 10 Perjanjian Kerjasama Kemitraan Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey

PASAL 10

JANGKA WAKTU KERJASAMA

1. Perjanjian Kerjasama ini pada prinsipnya berlaku untuk selama masa waktu yang tidak tertentu;

2. Namun untuk menjamin kepastian hukumnya, Perjanjian Kerjsama diberlakukan selama satu tahun terhitung sejak tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan 31 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak;

3. Apabila perjanjian kerjasama ini akan diperpanjang, maka harus didahului surat permohonan perpanjangan oleh pihak kedua kepada pihak pertama selambat-lambatnya tiga bulan sebelum masa berlaku Perjanjian Kerjasama ini berakhir.

RINGKASAN

METTHA CHRISTIANI. Kajian Kemitraan Usaha Wisata Alam di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey. Dibimbing oleh E. K. S. HARINI MUNTASIB dan HARYANTO R. PUTRO.

Wana Wisata merupakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) berbasis bukan lahan karena produk yang dikembangkan berupa jasa di antaranya wisata. PHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan oleh Perum Perhutani bersama dengan masyarakat desa hutan atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan jiwa berbagi, sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji aspek kemitraan usaha wisata alam di Wana Wisata Kawah Putih (WWKP) Ciwidey KBM JLPL Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak pengelola mengenai kemitraan usaha wisata alam, serta sebagai bahan pertimbangan pengelolaan program kemitraan usaha wisata alam di WWKP Ciwidey. Penelitian ini dilakukan di WWKP Ciwidey di bawah pengelolaan Kesatuan Bisnis Mandiri Jasa Lingkungan dan Produk Lain (KBM JLPL) Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten pada bulan September-Oktober 2011. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam dan terstruktur kepada responden yang telah ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Orang-orang yangditentukan ini merupakan informan kunci yang dianggap banyak mengetahui tentang kajian penelitian ini selain itu responden diambil juga pengunjung. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mitra usaha wisata alam di WWKP Ciwidey adalah Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Bentuk kemitraan yang dilaksanakan adalah pola kemitraan subkontrak. Pola ini menunjukkan hubungan antara KBM JLPL sebagai perusahaan mitra usaha dengan LMDH Wisata sebagai kelompok mitra. Kesepakatan kemitraan usaha di WWKP Ciwidey tertuang dalam Perjanjian Kerjasama Kemitraan antara Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforestry, Ekowisata dan Jasa Lingkungan (KBM AEJ) Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wisata di Wana Wisata Kawah Putih (WWKP) Ciwidey. Masing- masing pihak memiliki hak dan kewajiban dalam kegiatan kemitraan usaha wisata di WWKP Ciwidey. Adanya hak dan kewajiban yang belum dipenuhi oleh kedua pihak menyebabkan timbulnya ketidaksesuaian atau permasalahan dalam pengelolaan kemitraan usaha di WWKP Ciwidey. Manfaat ekologis yang diperoleh dari kemitraan adalah melindungi hutan dari bahaya kerusakan agar kelestarian kawasan WWKP dapat terjaga keberlangsungannya. Manfaat ekonomis yang diperoleh terlihat nyata dengan pendapatan yang diperoleh anggota LMDH Wisata yang terlibat sebagai mitra usaha maupun mitra kerja. Manfaat sosial yang dimaksud merupakan akses dan fasilitas yang diterima oleh masyarakat untuk memperoleh kesempatan kerja.

SUMMARY

METTHA CHRISTIANI. Study of Nature Tourism Business Partnership in Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey. Under supervision of E. K. S. HARINI MUNTASIB and HARYANTO R. PUTRO.

Ecotourism area is a Collaborative Forest Management is not land-based product developed for a service, one of them is tours. Collaborative Forest Management is a system of forest resource management by Perhutani along with the rural community or interested parties (stakeholders) with the spirit of sharing, so that the common interest to achieve sustainability of functions and benefits of forest resources can be realized in an optimal and proportional. The study was conducted to assess the partnership aspects of nature tourism in Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey.

The result are expected to provide inputs for the manager about the nature business partnerships, as well as consideration of the management of the business partnership program sites in Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey. The research was conducted in Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey under the management of KBM JLPL Perum Perhutani Unit III West Java and Banten in September- October 2011. Methods of data collection is done by in-depht and structured interviews to respondents who had deliberately determined (purposive sampling). The people who set this considered by many key informants who know about this study beside that respondent take visitors. Data analysis was performed by qualitative descriptive.

The results of the study indicate that the nature of business partners in WWKP Ciwidey is LMDH Wisata . Form of partnership is a partnership that executed subcontract. This pattern shows the relationship between KBM JLPL as the company partners with LMDH Travel as a group of partners. Business partnership agreement in WWKP Ciwidey contained in the Partnership Agreement between KBM AEJ Perhutani Unit III West Java and Banten with LMDH Wisata in Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey. Each party has the rights and obligations of the partnership activities in the tourism business WWKP Ciwidey. Lack of rights and obligations that have not been met by both sides led to discrepancies or problems in the management of business partnership in WWKP Ciwidey. Ecological benefits derived from the partnership is to protect the forest from the dangers of damage to conservation areas can be maintained WWKP Ciwidey continuity. Economic benefits derived apparent income earned by members of the LMDH Wisata involved as partners or business partners. Social benefits gained access and facilities received by the public to obtain employment.

Dokumen terkait