BAB III TEMUAN DATA
III.3 Hambatan yang Ditemui dalam Pemenuhan Kebutuhan Informas
III.3.2 Jarak Akses Informas
Pada sub-sub bab ini, akan disajikan data mengenai identifikasi hambatan yang ditemui oleh lansia anggota Karang Werda yang berkaitan dengan “Jarak Akses Informasi”, yang mana pada bagian ini berisi mengenai pemenuhan kebutuhan informasi yang berkaitan dengan akses berdasarkan jarak antara lansia dengan sumber informasi tersebut.
III.3.2.1 Pengetahuan akan Perpustakaan dan TBM sekitar
Tabel 3.42 Pengetahuan Lansia akan Keberadaan Perpustakaan dan TBM di sekitar No Pengetahuan Lansia akan Keberadaan Perpustakaan dan TBM sekitar Tahu letaknya dan pernah berkunjun g kesana Tahu letaknya namun tidak pernah kesana Tidak tahu dan tidak pernah berkunjun g Jumlah f % f % f % f %
1 Perpustakaan Umum Kota
Surabaya 0 0% 6 6% 94% 10 100 100% 2 Perpustakaan Daerah (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur) 0 0% 8 8% 92 92% 100 100%
3 Balai Pemuda Perpustakaan 0 0% 1 1% 99 99% 100 100% 4 Taman Bacaan Masyarakat 6 6% 10 10% 84 84% 100 100%
Sumber: Kuisioner No. 44
Tabel 3.42 menampilkan pengetahuan lansia anggota Karang Werda akan keberadaan perpustakaan dan TBM di sekitarnya, diantaranya yakni Perpustakaan Umum Kota Surabaya, Perpustakaan Daerah (Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Jawa Timur), Perpustakaan Balai Pemuda, Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Untuk Perpustakaan Umum Kota Surabaya, sebanyak 94 responden lansia (94%) menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui letak Perpustakaan Umum Kota Surabaya sekaligus tidak berkunjung kesana, selanjutnya sebanyak 6 responden (6%) menyatakan bahwa mereka mengetahui letak Perpustakaan Umum Kota Surabaya namun tidak pernah berkunjung kesana, sedangkan tidak ada responden lansia yang menyatakan bahwa mereka mengetahui letak Perpustakaan Umum Kota Surabaya sekaligus pernah berkunjung kesana.
Untuk Perpustakaan Daerah (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur), sebanyak 92 responden lansia (92%) menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui letak Perpustakaan Daerah sekaligus tidak berkunjung kesana, selanjutnya sebanyak 8 responden (8%) menyatakan bahwa mereka mengetahui letak Perpustakaan Daerah namun tidak pernah berkunjung kesana, sedangkan tidak ada responden lansia yang menyatakan bahwa mereka mengetahui letak Perpustakaan Daerah sekaligus pernah berkunjung kesana.
Berdasarkan hasil probing dengan responden, diketahui bahwa lansia tidak mengetahui letak Perpustakaan Umum Kota Surabaya dan atau Perpustakaan Daerah (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur) dikarenakan para lansia tidak pernah berpergian jauh. Berdasarkan hasil probing dengan responden pula, diketahui bahwa lansia yang mengetahui letak Perpustakaan Umum Kota Surabaya dan atau Perpustakaan Daerah (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur), dikarenakan rumah dari saudaranya dekat dengan perpustakaan tersebut, sehingga ketika berkunjung kesana akan melewati perpustakaan tersebut.
“gak pernah pergi-pergi mbak, saya di rumah aja. gak tau kalo ada
perpustakaan, gak tau juga tempatnya dimana.” (R.10)
Untuk Perpustakaan Balai Pemuda, hampir keseluruhan responden yakni sebanyak 99 responden lansia (99%) menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui letak Perpustakaan Balai Pemuda sekaligus tidak berkunjung kesana, selanjutnya sisanya yakni hanya sebanyak 1 responden (1%) menyatakan bahwa mereka
mengetahui letak Perpustakaan Balai Pemuda namun tidak pernah berkunjung kesana, sedangkan tidak ada responden lansia yang menyatakan bahwa mereka mengetahui letak Perpustakaan Balai Pemuda sekaligus pernah berkunjung kesana.
Untuk Taman Bacaan Masyarakat, sebanyak 84 responden lansia (84%) menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui letak Taman Bacaan Masyarakat sekaligus tidak berkunjung kesana, selanjutnya sebanyak 10 responden (10%) menyatakan bahwa mereka mengetahui letak Taman Bacaan Masyarakat namun tidak pernah berkunjung kesana, sedangkan sisanya yakni sebanyak 6 responden lansia (6%) yang menyatakan bahwa mereka mengetahui letak Taman Bacaan Masyarakat sekaligus pernah berkunjung kesana.
Berdasarkan hasil probing dengan responden, diketahui bahwa lansia tidak mengetahui adanya TBM di sekitar rumahnya, dikarenakan mereka juga tidak terlalu memperhatikan daerah sekitarnya tersebut. Responden lainnya menyatakan bahwa mereka tahu letak TBM dan pernah berkunjung kesana, dikarenakan letak TBM yang berada di dekat balai RW, dan kegiatan kelurahan yang seringkali dilakukan di balai RW membuat lansia tahu dan menyatakan bahwa mereka pernah berkunjung ke TBM tersebut.
“kebetulan TBM nya kan ada di balai RW, jadi sering nunggu kegiatan
Posyandu di TBM itu sambil baca-baca.” (R.1)
III.3.2.2 Tindakan yang dilakukan ketika dibangun Perpustakaan/TBM di dekat rumah
Tabel 3.43 Tindakan yang dilakukan ketika dibangun Perpustakaan/TBM di dekat rumah Lansia
No. Tindakan yang dilakukan ketika dibangun
Perpustakaan/TBM di dekat rumah f %
1 Berkunjung sekali saja untuk hanya sekedar melihat 25 25% 2 Akan secara rutin berkunjung untuk melakukan pemenuhan kebutuhan informasi di sana 38 38%
3 Tidak tertarik untuk berkunjung 37 37%
Total 100 100%
Tabel 3.43 menunjukkan menunjukkan tindakan apa yang akan dilakukan oleh lansia anggota Karang Werda ketika dibangun Perpustakaan/TBM di dekat rumah Lansia. Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 38 responden atau sebesar 38% responden memberikan jawaban bahwa mereka akan secara rutin berkunjung untuk melakukan pemenuhan kebutuhan informasi di sana, selanjutnya sebanyak 37 responden (37%) menyatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk berkunjung, dan sisanya sebanyak 25 responden (25%) menyatakan bahwa ia akan berkunjung sekali saja untuk hanya sekedar melihat-lihat.
Berdasarkan hasil probing dengan responden, diketahui bahwa lansia akan secara rutin berkunjung untuk melakukan pemenuhan kebutuhan informasi di perpustakaan/TBM apabila perpustakaan/TBM tersebut dibangun tepat di dekat rumah mereka, dikarenakan jarak yang dekat dengan rumah lansia membuat lansia dapat secara rutin berkunjung kesana apabila membutuhkan suatu informasi atau sekedar sebagai pengisi waktu luang dengan membaca di TBM.
“kalo deket kan enak tinggal jalan aja, mau bolak-balik kesana juga bisa.
bakal sering kesana saya mbak, apalagi kalo fasilitasnya ada yang khusus buat
lansia mbak.” (R.90)
III.3.2.3 Tindakan yang dilakukan ketika Sumber Informasi Langganan Pindah ke Tempat Lain
Tabel 3.44 Tindakan yang dilakukan oleh Lansia ketika Sumber Informasi Langganan Pindah ke Tempat Lain
No. Tindakan yang dilakukan ketika Sumber
Informasi Langganan Pindah ke Tempat Lain f %
1 Mencari sumber informasi lainnya 65 65%
2 Tetap mengunjunginya ketika membutuhkan suatu informasi 34 34% 3 Menghubungi melalui telepon untuk menanyakan informasi 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Kuisioner No. 46
Tabel 3.44 menunjukkan tindakan apa yang akan dilakukan oleh lansia anggota Karang Werda ketika sumber informasi langganan pindah ke tempat lain. Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 65 responden atau sebesar 65% responden memberikan jawaban bahwa mereka memilih untuk mencari sumber
informasi lainnya, selanjutnya sebanyak 34 responden (34%) menyatakan bahwa mereka akan tetap mengunjunginya ke tempat di mana sumber informasi tersebut pindah ketika membutuhkan suatu informasi, dan sisanya yakni hanya sebanyak 1 responden (1%) menyatakan bahwa ia akan menghubungi melalui telepon untuk menanyakan informasi yang dibutuhkannya.
Berdasarkan hasil probing dengan responden, diketahui bahwa lansia akan mencari sumber informasi lainnya apabila sumber informasi langganan pindah ke tempat lain yang lebih jauh, dengan alasan bahwa pasti akan ada pengganti yang menggantikan sumber informasi tersebut, sehingga lansia lebih memilih untuk berganti sumber informasi daripada harus pergi jauh-jauh untuk mendapatkan informasi.
“konsultasi sama dokter kesana terus kan soalnya jaraknya deket dari
rumah mbak, lah kalo misalnya dia pindah kan pasti ada penggantinya, ya
mending sama penggantinya itu mbak konsultasinya daripada jauh-jauh..” (R.7)
III.3.2.4 Tindakan yang dilakukan ketika Pertemuan Karang Werda dilakukan di Tempat Lain
Tabel 3.45 Tindakan yang dilakukan ketika Pertemuan Karang Werda dilakukan di Tempat Lain
No. Tindakan yang dilakukan ketika Pertemuan
Karang Werda dilakukan di Tempat Lain f %
1 Tetap ikut pertemuan Karang Werda jika ada yang mengantar 13 13% 2 Tetap ikut pertemuan Karang Werda meskipun tidak ada yang mengantar (berangkat sendiri) 73 73% 3 Tidak jadi ikut pertemuan Karang Werda 14 14%
Total 100 100%
Sumber: Kuisioner No. 47
Tabel 3.45 menunjukkan tindakan apa yang akan dilakukan oleh lansia anggota Karang Werda ketika pertemuan karang werda dilakukan di tempat lain. Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 73 responden atau sebesar 73% responden memberikan jawaban bahwa mereka akan tetap ikut pertemuan Karang Werda meskipun tidak ada yang mengantar (berangkat sendiri), selanjutnya sebanyak 14 responden (14%) menyatakan bahwa ia tidak jadi ikut pertemuan Karang Werda apabila pertemuannya dilakukan di tempat lain yang lebih jauh dari
biasanya, dan sisanya yakni sebanyak 13 responden (13%) menyatakan bahwa mereka akan tetap ikut pertemuan Karang Werda namun jika ada yang mengantar. Berdasarkan hasil probing dengan responden, diketahui bahwa lansia akan tetap ikut pertemuan Karang Werda meskipun tidak ada yang mengantar (berangkat sendiri) apabila pertemuan Karang Werda dilakukan di tempat lain yang lebih jauh, dengan alasan bahwa meskipun pertemuan Karang Werda dilakukan di tempat lain dan tidak disediakan transportasi untuk pergi kesana, biasanya anggota Karang Werda mempunyai inisiatif sendiri untuk menyewa kendaraan agar bisa berangkat bersama-sama, sehingga anggota Karang Werda lainnya yang tidak memiliki kendaraan dapat tetap mengikuti pertemuan.
“biasanya kalo pertemuan di tempat lain itu, kita inisiatif nyewa bemo ato
pake mobilnya lansia yang punya kendaraan, jadi berangkat itu mesti bareng-
bareng mbak, gak pernah sendiri-sendiri.” (R.80)