• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jeffree Star Memberikan Klarifikasi Atas Skandal Rasis

Dalam dokumen 4. ANALISIS DATA & PEMBAHASAN (Halaman 36-44)

Dalam video berjudul “The Truth about Jeffree Star”, Shane menanyakan tentang skandal rasis yang pernah menimpa Jeffree Star. Jeffree kemudian memberikan penjelasan dan klarifikasi tentang dua video rasis yang sempat membuat ramai dunia maya. Video pertama merupakan video Jeffree Star bersama Sharolaid membuat sandiwara. Dalam video Jeffree bersama Sharolaid ini Jeffree mengatakan akan menyiramkan asam baterai untuk membuat warna kulit jadi lebih terang dan cocok dengan warna foundation:

82 Universitas Kristen Petra

“So we’re pretending to be on the phone together and I say like oh you need to go to MAC and like if you don’t get your like foundation color correct like I’m gonna throw battery acid on you girl” (Jeffree Star dalam kanal YouTube Shane, The Truth About Jeffree Star).

Video kedua memperlihatkan Jeffree Star mengatakan sesuatu yang rasis setelah dihina oleh perempuan berkulit putih (ras kaukasian) yang meneriakkan kata “You fucking faggot, freak” dan kala itu, Jeffree tengah berusia 19 tahun. Kata faggot memiliki arti laki-laki gay atau penyuka sesama jenis kelamin. Sedangkan kata freak memiliki arti sesuatu, orang, hewan, atau peristiwa yang sangat tidak biasa atau tidak mungkin, dan tidak seperti jenis lainnya (https://dictionary.cambridge.org). Dalam video tersebut, ucapan Jeffree yang mengandung unsur rasis sengaja di sensor dengan simbol bintang sehingga peneliti tidak bisa membaca dan mendengarkan kata rasis apa yang diucapkan oleh Jeffree:

And there is a second video that I’ve never really talked about, so the same drag queen that film this footage and and this is from 13 now 13 years ago I think I was 19 and we are on the streets of Miami on the broadwalk there is the bunch of chick screaming “You fuckin faggot, freak” umm at me so I turn around and I say

something really vicious stuff back”

*muncul video lama Jeffree membalas ejekan* “Shut up you fucking ******* bitch!” (Jeffree Star dalam kanal YouTube Shane, The Truth About Jeffree Star).

Jeffree juga menjelaskan bahwa perkataan rasis yang dilontarkan bukan semata-mata untuk menghina orang berkulit hitam (person of color) melainkan sebuah ekspresi kemarahan dan mencari perhatian karena menerima ejekan dari orang lain yang memandangnya aneh:

“Now what I’ve never said before was because I feel like if you try to defend something like racism we’re saying really awful it just doesn’t ever work out. But if you go and find the footage the people I’m screaming at are Caucasian. Yeah what I said was racist but I wasn’t saying it to the person of color I was saying a horrible offensive word to cut back at someone calling me something awful, so it’s not about racist or any of that, it was just about being offensive,

attention-seeking, angry person”

(Jeffree Star dalam kanal YouTube Shane, The Truth About Jeffree Star).

83 Universitas Kristen Petra

Hal ini diyakinkan dengan adanya video reaksi marah Jeffree setelah diejek dengan sebutan faggot oleh orang yang tidak dikenal. Jeffree nampak sangat marah hingga melontarkan kata-kata umpatan dan mengeluarkan alat taser atau senjata kejut listrik:

*Muncul video Jeffree diejek oleh orang lain* Orang tak dikenal: “Bye faggot!!!”

*sambil marah*

Jeffree: “What!? What the fuck you call me bitch?!! *sambil tangan diangkat untuk menyalakan alat taser* Get back here bitch!!! Fuck you bitch!!! I’ll fuck you out!!!” (Jeffree Star dalam kanal YouTube Shane, The Truth About Jeffree Star).

Dalam video ini, Jeffree juga mengakui bahwa perkataan hinaan yang diucapkannya adalah sesuatu yang salah. Jeffree menginginkan agar orang lain dapat belajar dari kesalahannya dan tidak mengucapkan perkataan rasis kepada siapapun tidak peduli apapun warna kulit orang itu:

“You know what I mean? So that’s the main one of me screaming down the streets in a horrible shit. But, that’s not who I am. So but I’ve also never got to really fully explain it, is it right? Of course not, it's horrible and people should learn from my mistakes and never say those things to anyone doesn’t matter what color you are” (Jeffree Star dalam kanal YouTube Shane, The Truth About Jeffree Star).

Berdasarkan temuan ini, peneliti berusaha mencari tahu video asli tanpa sensor dan menemukan bahwa Jeffree menggunakan kata “nigger” untuk membalas ejekan orang lain (www.dailymotion.com). Berdasarkan Cambridge Dictionary, nigger merupakan kata yang sangat ofensif untuk orang kulit hitam (https://dictionary.cambridge.org). Dalam video tersebut, Jeffree juga memberikan klarifikasi terhadap dua video rasis saja. Namun dalam sebuah artikel berjudul “Kat Von D's fans found the receipts for Jeffree Star's racist remarks” (2016), Conell menuliskan beberapa kutipan ucapan rasis Jeffree kepada orang lain dalam kompilasi video yang diambil sekitar tahun 2006-2009:

84 Universitas Kristen Petra

 "I win by having diamond rims, and you win by being a poor Mexican."  "Shut up, you fucking n***** bitch!"

 "You stupid ape."

 "Will you beat that n***** up for me?" (Jeffree bertanya pada seseorang)  "She's a fucking n*****! You're a n*****, you fucking ugly-ass bitch! Fuck

you, ho!"

 "She's a fat, ugly bitch, you stupid cunt!" (Jeffree meneriakan kalimat ini kepada seorang perempuan yang berjalan melewatinya di jalan)

 "Bitch, I'll kill you like Anna Nicole, you fucking skank bitch."

Jika melihat kutipan kalimat di atas, peneliti menemukan bahwa ucapan rasis dan ofensif oleh Jeffree tidak hanya ada pada dua video saja seperti yang ditampilkan dalam seri video The Secret World of Jeffree Star melainkan masih video-video lainnya namun tidak ditampilkan dalam seri tersebut. Peneliti juga menemukan beberapa kutipan ucapan Jeffree di atas dalam sebuah video lain berjudul “Jeffree Star being racist” yang diunggah oleh seseorang bernama Fatimah Abramovic sekitar tahun 2017 dalam sebuah website (https://www.dailymotion.com/video/x5x2p5b). Dalam seri video tersebut Jeffree

Gambar 4.44 Video lama Jeffree Star bersama Sharolaid

Gambar 4.45 Video skandal Jeffree Star melontarkan kata-kata rasis & perempuan kaukasian yang mengejek Jeffree

85 Universitas Kristen Petra

tidak hanya mengucapkan kata “nigger” tetapi juga menghina dengan kalimat “poor Mexican” atau berarti “orang Mexico miskin”, menyebut orang lain dengan sebutan “ape” atau “kera”, dan menyinggung penampilan tubuh orang lain dengan mengatakan “she’s a fat ugly bitch” atau yang berarti “dia adalah pelacur jelek yang gemuk”.

Pada tahun 2017, Jeffree juga diketahui mengunggah video permintaan maafnya kanal YouTubenya berjudul “RACISM” dan menjelaskan alasan di balik ucapan rasisnya:

“Everytime that I get into an online and you know conflict or confrontation or some crazy feud whether it’s with my ex bestfriend or a celebrity or other YouTubers a lot of stuff from my past constantly gets dragged up, it’s been happening for years. In these videos I said some really disgusting, vile, nasty and embarassing things and you know what’s fucked up? The past can never be erased it is always going to be there and my past has been recorded, it’s been video, it has been exploited all over the internet, and I’m sitting here and those videos were 12 years ago and I look at them and I see them resurface and it just makes me sick to my stomach because I don’t know who that person was. I know who I am today, I know exactly the person I am today, but I do not know who that person was. The person that said those horrible vile things, that person was depressed, that person was just angry at the world, that person felt like they were not accepted, that person was

seeking attention.”

“I think it’s really important to share that growing up, I’ve been always guy in make up, I started wearing make up in 10th grade and the world was not how it is today. Ten years ago, there was no guys in make up on YouTube, there was no man and make up parading the streets, there was no people like me and I was very alone and I was so fearless. I did not care that the world was not accepting me. I knew that I love make up, I know why I was attracted to make up, I come from a family of chaos, alcoholism and abuse, and when I discovered makeup that was my happy place, I got to go and go playing makeup for hours and escape the horrible reality that was my life and my shitty fucking parents and my crazy upbringing and you know ten years ago when I left house, I wish it was like today, I think that people don’t realize how it really was and I would leave the house and people would spit on me they would scream faggot on me, they would scream freak, and they would

86 Universitas Kristen Petra

degrade me every single day and what did I do? I fought back with rage. And looking back, I am 31 years old now and looking at that person who had just graduated high school who had turn 18 to 19 and then was just out to the world I was emotionally abused eveytime when I left the house, people did not accept me” (Jeffree Star dalam kanal YouTube jeffreestar, RACISM).

Dalam ucapan tersebut, Jeffree mengakui bahwa setiap kali dirinya memiliki perseteruan atau konftontasi dengan selebriti atau YouTubers lainnya banyak hal dari masa lalu Jeffree yang muncul ke permukaan. Dalam sebuah artikel menuliskan bahwa skandal ini bermula pada tahun 2017 saat Jeffree Star memberikan kritik pada selebriti Kim Kardashians setelah dirinya melakukan swatch produk powder contour kits terbaru miliknya pada lengan untuk menunjukkan bagaimana produk tersebut jika diaplikasikan pada kulit. Fans Kim Kardashians pun membela dengan mengangkat isu komentar-komentar rasis yang pernah diucapkan Jeffree Star di masa lalunya. Pada tahun yang sama, video-video yang menampilkan komentar-komentar bersifat rasis dan ofensif pun mulai naik ke permukaan di dunia maya (Chorintios, 2015).

Gambar 4.46 Video reaksi marah Jeffree setelah diejek dengan sebutan faggot

87 Universitas Kristen Petra

Pada video berjudul “RACISM” tersebut, Jeffree mengakui bahwa apa yang diucapkannya adalah hal yang keji, jahat dan memalukan. Jeffree juga tidak mengakui bahwa sosok dirinya di masa lalu adalah sosok yang depresi, marah pada dunia dan merasa bahwa orang-orang tidak akan pernah menerima dirinya dan sosok yang mencari perhatian. Jeffree juga menceritakan bahwa pada masa itu (saat Jeffree menginjak usia 18/19 tahun), tidak ada laki-laki yang menggunakan makeup di YouTube, tidak ada laki-laki yang menggunakan makeup yang tampil pada parade seperti dunia sekarang dimana keberadaan laki-laki dengan riasan mulai diterima. Datang dari keluarga yang kacau (alkoholik dan penganiayaan), Jeffree menjadikan makeup sebagai tempat untuk lari dari kenyataan. Namun, ketika Jeffree keluar dari tempat tinggalnya dengan mengenakan riasan, orang-orang akan meludahinya, menyebutnya sebagai gay dan aneh. Disitu Jeffree juga mengakui bahwa dirinya merasa dilecehkan secara emosional dan akhirnya melakukan perlawanan balik dengan kemarahan yang berarti melontarkan kata-kata ofensif.

Berdasarkan hal ini, peneliti melihat Jeffree seakan menggambarkan di masa lalu, Jeffree menerima perlakuan bullying. Bullying adalah seseorang yang terbiasa berusaha menyakiti atau mengintimidasi mereka yang dianggap rentan. Bullying atau perilaku intimidasi ini dimaksudkan untuk melukai seseorang baik secara emosional maupun fisik. Bullying juga ditujukan pada orang tertentu karena ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, penampilan, hingga konfisi fisik seseorang (Apa itu Bullying?, n.d.). Dalam skandal ini, peneliti melihat Jeffree seolah berusaha menggambarkan dirinya adalah korban bullying atas penampilannya (laki-laki yang memakai riasan) dan orientasi seksualnya yang terlihat sebagai queer. Di sisi lain, Jeffree juga mengatakan kepada Shane bahwa hal yang diucapkannya

Gambar 4.47 Video permintaan maaf Jeffree Star Sumber: www.vox.com

88 Universitas Kristen Petra

adalah salah dan tidak sepatutnya dikatakan oleh warna kulit apapun. Bahkan dalam video permintaan maaf tersebut Jeffree juga mengatakan hal yang hampir serupa:

I think that racism is a very serious subject, especially in today’s world. I’m embarassed as a person because that is not what I’ve ever stood for. I am all about self-expression, self-worth, self-love and I think it’s awful that you guys have to see me in that light because I don’t ever want that to take away the message that I have always been about.” (Jeffree Star dalam kanal YouTube jeffreestar, RACISM).

Dalam ungkapan tersebut, Jeffree mengakui bahwa rasisme adalah subjek yang serius terutama pada era seperti sekarang ini. Jeffree merasa malu bahwa perilaku tersebut tidak sesuai dengan dirinya yang menghargai diri sendiri dalam berekspresi, nilai diri, dan mencintai diri sendiri. Sehingga berdasarkan ungkapannya dalam video The Truth About Jeffree Star dapat dikatakan bahwa Jeffree menggambarkan dirinya membangun citra sebagai anti-rasisme. Anti-rasisme adalah bentuk penolakan terhadap perilaku Anti-rasisme. Anti-Anti-rasisme menolak segala bentuk argumen rasis dan memperjuangkan kesetaraan di antara semua ras

yang ada (Abdilah, 2002, p. 63)

Tidak hanya itu, peneliti juga melihat adanya motivasi materialistis di balik klarifikasi Jeffree Star dalam percakapannya bersama Shane di seri video The Secret World of Jeffree Star. Dalam industri kecantikan, keberadaan beauty vlogger merupakan keuntungan terendiri bagi pemiliknya. Koneksi antara beauty vlogger dan perusahaan merk kosmetik dianggap menguntungkan karena dengan adanya jumlah subscribers atau jumlah followers yang tinggi, beauty vlogger dapat menerima uang hingga ratusan ribu Dolar dan lini kosmetik bernilai jutaan Dolar (Abad, 2018). Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Patricia Husada selaku General Manager Marketing PT Martina Berto Tbk bahwa industri merk kosmetik dapat merogoh kocek hingga ratusan rupiah untuk membayar beauty vlogger kreatif yang menyediakan jasa (membuat konten video) dalam mempromosikan produk mereka hingga membantu mencetak sales lebih cepat (Bachdar, 2017).

Dengan adanya skandal rasis yang di alami Jeffree Star, hal tersebut akan sangat memungkinkan terjadinya penurunan jumlah subscribers pada kanal YouTubenya. Jika Jeffree mengalami penurunan jumlah subscriber, maka kemungkinan yang paling terjadi adalah turunnya angka profit yang diperoleh baik

89 Universitas Kristen Petra

dari kanal YouTube maupun dari berbagai industri kecantikan yang mempercayainya. Seperti yang di alami oleh salah satu beauty vlogger bernama Laura Lee. Setelah diketahui pada tahun 2012 mengunggah tulisan yang mengandung unsur rasis di Twitter setelah kematian seorang kulit hitam bernama Trayvon Martin. Laura Lee dilaporkan telah mengalami penurunan jumlah subscriber yang amat drastis. Dari 5 juta subscriber terus menurun hingga 4,5 juta subscribers. Menurut Polygon, kehilangan sejumlah 200.000 subscriber memungkinkan Laura Lee untuk kehilangan uang sebesar $25.000 Dolar per tahun. Bahkan merk dan toko makeup seperti Morphe, Ulta, Boxycharm dan ColourPop dilaporkan berhenti menjual produk kosmetik Laura Lee (Abad, 2018).

Dengan menjaga jumlah subscriber yang berpengaruh pada profit, Jeffree dapat dikatakan memiliki sisi materialis. Materialis sendiri merupakan orang yang hidupnya berorientasi pada materi atau orang yang mementingkan kebendaan semata seperti harta, uang dan sebagainya (Busro, 2019, p. 8). Oleh karenanya, dalam hal ini peneliti melihat bahwa sisi materialis Jeffree Star inilah yang mendorong Jeffree untuk menutupi skandal rasisme dengan isu bullying agar tidak sampai terjadi penurunan jumlah subscriber yang akan berpengaruh ke profit yang diterima Jeffree Star. Dengan demikian dapat dikatakan Jeffree membangun image sebagai seorang anti-rasisme.

Dalam dokumen 4. ANALISIS DATA & PEMBAHASAN (Halaman 36-44)

Dokumen terkait