• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jelaskan apa fungsi pengecekan pada produk

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR (Halaman 30-0)

BAB II................................................................................................................. 4

4.2 Jelaskan apa fungsi pengecekan pada produk

Fungsi pengecekan pada produk adalah untuk memastikan bahwa produk yang disediakan memenuhi persyaratan spesifik perusahaan standar kualifikasi.

4.3 Berikan penjelasan mengenai step step pembuatan meja komputer dari awal hingga akhir.

a) Proses Pemotongan

Pada stasiun kerja ini akan di lakukan pengukuran dan pemotongan komponen-komponen yang akan dilanjutkan ke stasiun berikutnya.

b) Proses Drill dan Pelubangan

Proses drill dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Proses drill digunakan untuk pembuatan lubang silindris.

24 c) Proses Bending

Bending adalah proses pembengkokan maupun penekukan suatu benda kerja dengan menggunakan mesin tertentu. Sebelum melakukan prosesnya, maka perlu memperhatikan hal paling penting. Salah satunya adalah material yang akan dikenakan proses perlu benar-benar mampu

dijadikan sebagai benda kerja. Selain itu, ketebalan material juga masih masuk ke dalam kapasitas alat yang digunakan.

d) Proses Assembling Pengelasan

Proses assembling adalah proses perakitan yang merupakan menyatukan komponen menjadi satu produk dengan melakukan pengelasan pada komponen yang akan di assembling

e) Pengecatan

Proses berikut ini dimana produk yang telah setengah jadi akan di cat, Cat merupakan suatu produk yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan atau produk setengah jadi dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi dari suatu permukaan.

f) Proses Finishing

serangkaian proses untuk melapisi permukaan suatu benda. Tujuannya adalah untuk memberikan nilai tambah pada produk tersebut.

g) Proses Assembling dan Pengecekan

Proses berikutnya ini dimana suatu produl yang telah di assembling di cek kembali kelayakan produk untuk di gunakan

4.4 Jelaskan apa penyebab kecacatan atau kerusakan pada produk yang anda buat.

Faktor yang menyebabkan kecacatan atau kerusakan pada produk yang kami buat yaitu :

4.4.1 Kurangnya pengalaman dalam proses tersebut 4.4.2 Terbatasnya alat produksi

4.4.3 Keterbatasan waktu produksi

25

4.5 Jelaskan kendala apa yang terjadi dari setiap stasiun kerja yang ada.

4.4.4 Proses Pemotongan

Terbatasnya ruang kerja dan kurangnya ketelitian dalam pengukuran

4.4.5 Proses Drill dan Pelubangan

Kurang tajam nya mata bor dan kesalahan dalam pengukuran lubang

4.4.6 Proses Bending

4.4.7 Proses Assembling Pengelasan

Kurangnya pengalaman dibidang welding 4.4.8 Proses Pengecatan

4.4.9 Proses Finishing

4.6 Jelaskan cara penggunaan alat dari tiap tiap stasiun kerja yang ada.

4.4.10 Proses Pemotongan

Penggunaan mesin gerinda

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan gerinda tangan agar aman dan selamat adalah sebagai berikut :

a) Ketika mengganti mata gerinda maka cabutlah kabel.

b) Gunakan kunci standar untuk mengganti mata gerinda.

c) RPM mata gerinda harus lebih besar dari RPM gerinda.

d) Hindari penggunaan mata gerinda yang tidak sesusai dengan fungsinya. Seperti jangan menggunakan mata gerinda cutting untuk grinding (amplas).

e) Jangan terlalu kuat saat menekan mata gerinda, sesuaikan dengan jenisnya.

f) Arahkan percikan mengarah kebawah dan singkirkan benda yang mudah terbakar pada saat proses menggerinda.

26 4.4.11 Proses Drill dan Pelubangan

a) Pakai Alat Pelindung Diri.

b) Hindari Penggunaan Aksesoris yang Menggantung.

c) Gunakan Mata Bor yang Sesuai.

d) Pasang Mata Bor dengan Cermat.

e) Pastikan Listrik Memadai.

f) Memulai dengan Langkah Kecil.

g) Posisi Bor Harus Tegak Lurus.

h) Maksimalkan Fitur Pengaturan Kecepatan.

4.4.12 Proses Bending

a) Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut pembengkokan yang diinginkan.

b) Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.

c) Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.

d) Penjepit begel harus kuat

e) Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang dikehendaki.

f) Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.

g) Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mengerjakan posisi yang mudah.

h) Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. Jig ini bertujuan untuk

memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan bentuk pembengkok yang sama.

i) Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut pembengkokan yang diinginkan.

27

j) Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.

k) Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok .

4.6.4 Proses Assembling Pengelasan

a) Periksa kondisi mesin las sebelum digunakan.

b) Tarik dan rentangkan kabel las dan jepitan kabel masa (-) pada benda kerja.

c) Tekan tombol “ON” untuk menghidupkannya.

d) Sesuaikan arus listrik dengan benda kerja yang akan di las (DC+) / (DC-).

e) Sesuaikan arus listrik mesin las dengan besarnya elektroda yang digunakan.

f) Lakukan terlebih dahulu pengetesan elektroda pada plate untuk menyesuaikan besarnya arus pada benda yang akan di las.

g) Pakailah PPE yang sesuai dengan pekerjaan ini.

h) Lakukan pengelasan dengan baik dan selamat.

i) Setelah selesai pengelasan tekan tombol “OFF” untuk mematikan mesin las.

j) Gulung kabel-kabel las dan letakkan pada tempatnya.

k) Bersihkan mesin las dan alat-alat yang digunakan.

4.6.5 Proses Pengecatan

a) Persiapkan alat pengecatan

b) Bersihkan area meja yang ingin di cat c) Tutupi bagian yang tidak dicat

d) Aduk cat terlebih dahulu sebelum digunakan.

e) Campur cat dengan thinner

f) Beri warna dasar terlebih dahulu lalu tambahkan lapisan yang lebih tebal

28

g) Gunakan kuas kecil untuk bagian yang sulit dijangkau dan kuas besar untuk hasil yang merata

4.6.6 Proses Finishing

a) Cek kesesuaian setiap part yang telah dibuat sebelum masuk ke proses finishing

b) jika ada bagian part yang dianggap cacat atau NG langsung masuk proses repair

c) amplas lagi bagian yang sudah dicat dengan amplas halus lakukan secara merata agar mendapatkan hasil cat yang bagus

d) setelah selesai pengampalasan lakukan pengecatan kembali

e) jika cat sudah kering lakukan proses vernis agar mengkilap lakukan secara merata

29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a) Saat proses penempelan , besi harus dipotong dengan sejajar atau sama rata agar bisa berdiri tegak . Jika besi tidak dipotong sama rata maka harus dilakukan pemotongan ulang menggunakan mesin gerinda lalu dilas .

b) Pada proses pemotongan , mesin gerinda ( mata pisau ) harus sering diperhatikan , jika sudah tumpul wajib diganti agar lebih tajam

5.2 Saran

a) Pada saat melakukan pemotongan triplek , pemotongan besi menggunakan gerinda dan proses pengelasan wajib menggunakan APD agar tidak terjadi kecelakan kerja

b) ketika proses pemotongan besi dan pengelasan kerangka lebih baik didampingi full supaya tidak miss ukuran dan pengelasannya . contoh : kemarin sangat banyak sudut yang kurang presisi ketika proses pemotongan batangan besi .

30

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, R. (2017). LANDASAN TEORI Mesin Gerinda.

Dwi Hadi Sulistyarini, O. N. (2018). Pengantar Proses Manufaktur untuk Teknik Industri. Malang: UB Press.

Eko Budiyanto, L. D. (2021). Proses Manufaktur. Lampung: CV. LADUNY ALIFATAMA.

Erlian Supriyanto, M. (2013 , Desember ). “MANUFAKTUR“ DALAM DUNIA TEKNIK.

klikmro. (2017, March). 8 Cara Pengelasan / Welding yang Baik dan Benar.

Mangkurat, U. L. (2019). Tinjauan Pustaka Pengolahan Kayu.

Manufaktur, T. A. (2022). Modul Asisten Laboratorium.

RAFE’I, A. (2012). MAKALAH PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Rokhman, T. (2015, Sept). Proses Manufaktur.

Safety, A. ( 2015, October ). Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) Beserta Fungsinya.

Setiawan, W. (2021, April). Apa Itu Mesin Frais: Bagian Komponen, Jenis Serta Prinsip Kerjanya.

Yudha, Y. (2019, June). MENGENAL HASIL LAS YANG BENAR DAN SALAH.

Yuono, E. B. (2021). PROSES MANUFAKTUR. Lampung: CV. LADUNY ALIFATAMA.

31

LAMPIRAN

1. STASIUN PEMOTONGAN

1.1 PEMOTONGAN KOMPONEN BESI

Gambar 1.1.1 Setup Pemotongan Komponen Besi

Gambar 1.1.2 Pengukuran Pemotongan Komponen Besi

32

Gambar 1.1.3 Proses Pemotongan Komponen Besi

1.2 PEMOTONGAN KOMPONEN KAYU MULTIPLEK

Gambar 1.2.1 Setup Pemotongan Komponen Kayu Multiplek

Gambar 1.2.2 Pengukuran Pemotongan Komponen Kayu Multiplek

33

Gambar 1.2.3 Proses Pemotongan Kayu Multiplek

1.3 PEMOTONGAN KOMPONEN PELAPIS COVER MEJA KOMPUTER (HPL)

2. STASIUN DRILL

2.1 DRILLING KOMPONEN BESI

Gambar 2.1.1 Setup Drilling Komponen Besi

Gambar 2.1.2 Pengukuran Drilling Komponen Besi

34

2.2 DRILLING KOMPONEN KAYU MULTIPLEK

Gambar 2.2. 1 Setup Drilling Komponen Kayu Multiplek

Gambar 2.2.2 Pengukuan Drilling Komponen Kayu Multiplek

Gambar 2.2.3 Proses Drilling Komponen Kayu Multiplek

3. STASIUN BANDING 3.1 BANDING HOLO

35

Gambar 3.1.1 Setup Banding Holo

Gambar 3.1. 2 Pengukuran Banding Holo

Gambar 3.1. 3 Proses Banding Holo

4. STASIUN PENGELASAN

36

Gambar 4. 1 Setup Pengelasan

Gambar 4. 2 Pengukuran Pengelasan

Gambar 4. 3 Proses Pengelasan

5. STASIUN PENGECATAN

37

Gambar 5. 1 Setup Pengecatan

Gambar 5. 2 Pengukuran Pengecatan

Gambar 5. 3 Proses Pengecatan

6. STASIUN FINISHING COVER (PELAPISAN HPL)

38

Gambar 6. 1 Proses Pelapisan HPL

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR (Halaman 30-0)

Dokumen terkait