• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PESAN MORAL DALAM NOVEL KAFKA ON THE SHORE

3.1 Jenis-Jenis Pesan Moral Dilihat Dari Cuplikan Cerita Yang Terdapat Dalam Novel Kafka On The Shore Dalam Novel Kafka On The Shore

Sebagaimana yang telah penulis jabarkan pada bab-bab sebelumnya tentang pengertian moral dan juga hal-hal atau jenis-jenis pesan moral, yaitu moral pendidikan, moral dalam keluarga, moral perkawinan, moral seksualitas, dan moral dalam kehidupan ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Maka untuk selanjutnya penulis akan menjelaskan satu- persatu pesan moral yang terdapat dalam novel ‘Kafka On The Shore’

Dari cerita dalam novel Kafka On The Shore, banyak hal yang akan disampaikan oleh penulis mengenai moral. Hal itu akan tampak pada analisis-analisis yang penulis lihat dari novel ini. Secara khusus penulis melihat beberapa jenis moral di jepang yang terdapat dalam novel ini.

Teori-teori tersebut akan kita lihat dan analisis pada cuplikan-cuplikan dari cerita dalam novel Kafka On The Shore sebagai berikut:

a. Moral hidup

1. Cuplikan Kafka On The Shore (2008:1)

“Tidak masalah,” kata gagak. “kau benar-benar menbutuhkan uang ini dan kau boleh mendapatkannya. Minta, pnjam, atau mencuri. Itu uang ayahmu, jadi siapa yang peduli?

2. Cuplikan Kafka On The Shore (2008:5 )

“ pada ulang tahunku yang kelima belas aku akan lari dari rumah, melakukan perjalanan yang sangat jauh, lalu tinggal disebuah perpustakaan kecil.” Perlu waktu satu minggu guna mempersiapkan semuanya, jadi aku hanya akan memberikan tujuan utamanya saja.

3. Cuplikan Kafka On the Shore (2008: 65)

Dengan mengikuti sarannya, aku berdiri dan berjalan kemeja pendaftaran untuk menawar harga kamarku.” Aku berbohong kepada resepsionis karena aku mengatakan usia ku 17 tahun”

Analisis

Dari cuplikan diatas terlihat indeksikal dari pesan moral yaitu moral hidup. Seorang anak bereusia 15 tahun yang seharusnya mempunyai banyak waktu bersama teman dan punya banyak kegiatan disekolah, tetapi mempunyai keberanian untuk mencuri uang ayahnya yang seharusnya dia hormati. Dia dengan sadar mencuri uang ayahnya. Hal itu dia lakukan mungkin kerena dia tidak mendapatkan apa yang seharusnya menjadi haknya sebagai seorang anak, yaitu kasih sayang. Sejak berusia 15 tahun, dia sudah ditinggalkan ibu nya dan ayahnya adalah seorang pematung terkenal yang sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk memperhatikan anaknya. Dalam keadaan seperti itu, secara tidak langsung sikologi seorang anak dapat menjadi terganggu.

Menurut hemat saya, kafka menjadi seperti itu bukan karena kesalahannya sepenuhnya, tetapi karena kondisi lingkungan keluarga yang secara tidak langsung sudah membentuk karakternya menjadi seorang anak yang “ dewasa sebelum waktunya”.

Keluarga begitu penting dalam kehidupan orang jepag karena keluarga adalah Negara dalam ukurannya yang kecil. Nilai tertinggi dalam keluarga adalah kepatuhan anak. Tetapi karena orang tuanya tidak memiliki visi yang sama maka keutuhan keluarga tidak dapat terjalin dengan baik.

Salah satu unsur dari perkembangan moral adalah masalah kesadaran moral, yaitu cara- cara seseorang menilai mengenai apa yang seharusnya dsilakukan, motivasi- motivasi yang mendasari tingkah laku seseorang serta kepuasan batin yang ingin dicapai

b. Moral seksual

1. Cuplikan Kafka On The Shore ( hal. 113)

“ Dia agak ragu sejenak lalu menurunkan celanaku, mengeluarkan penisku yang

keras, dan membelainya lembut dalam tangannya. Seolah tengah memeriksa sesuatu, layaknya dokter yang memeriksa detak jantung.

2. Cuplikan Kafka On The Shore( halaman 356 )

Gadis itu mengajak hoshino ke sebuah hotel terdekat, lantas dia mengisi bak mandi dengan cepat melapas pakaiannya dan pakaian hoshino. Dengan hati-hati, dia membasuh tubuh hoshino dan dengan kemudian mulai menjilatinya, menghisap penisnya dengan cara yang benar-brenar nikmat. Melakukan hal yang belum pernah dia lihat ataupun dengar seumur hidupnya

5. Cuplikan Kafka On The Shore ( halaman 580)

Ketika aku sedang terjaga dan mengamati lukisan yang bertuliskan Kafka On The Shore, tiba-tiba nona saeki masuk ke kamarku dan mungkin tanpa sadar dia berjalan mendekat kearahku lalu berbaring disebelahku. Tanpa disadari aku dan nona saeki melakukan hal itu. Untuk pertama kaliny aku melihat tubuhnya yang

indah tanpa sehelai pakaian pun” itu adalah saat yang tidak akan pernah aku lupakan selama hidupku.

Analisis

Dari cuplikan di atas tampak indeksikal dari moral berupa moral seksual. seksualitas merupakan hadiah Tuhan yang perlu kita hayati sesuai dengan maksud Tuhan ketika menciptakan seksualitas bagi kita . Sejak dalam kandungan sampai kematian, manusia adalah pria atau wanita.

Seks juga merupakan hadiah dari Tuhan. Tanpa seks, manusia tidak dapat hidup sewajarnya, bahkan tidak dapat hidup secara sehat. Alat kelamin sudah penting peranannya sejak kita lahir. Maka layaklah bahwa manusia berusaha untuk setia pada rencana Tuhan itu. Seks dan seksualitas berguna untuk kebahagian pribadi maupun untuk kepentingan sesame, bahkan untuk seluruh umat manusia. Seksualitas, termasuk seks didalamnya, dianugerahkan untuk membahagiakan sesama sebagai ungkapan kasih sayang dan untuk memungkinkan penerusangenerasi manusia. Tetapi sesuai dengan perkembangan zaman, moral manusia juga mengalami kemerosotan. Demikian juga halnya dengan seksualitas. Terutama pada saat sekarang banyak terjadi penyimpangan seks yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan seseorang sebagai makhluk sosial.

Menurut hemat saya, tampak bahwa sebenarnya untuk seorang anak seusia kafka adalah hal yang sangat tidak baik untuk melakukan hubungan seksual pada usia yang terlalu dini. Sebenarnnya kafka merasa bahwa nona saeki adalah ibu kandng yang telah lama meninggalkannya, namun hasratnya sebagai lelaki lebih besar ketika dia melihat sosok nona saeki, sehingga dia melakukan

hubungan badan dengan wanita yang baru dia kenal. Secara psikologis sebenarnya jiwa kafka sedikit terganggu karena dari kecil dia telah kehilangan bimbingan dari orang tua yang seharusnya pada usianya mereka ada disampingnya dan memberikan arahan tentang kehidupan.

C. Moral perkawinan

1. Cuplikan novel Kafka On The Shore (halaman 11)

“aku akan pergi karena aku tidak mencintaimu..dan menikah dengan mu adalah sebuah kesalahan yang telah ku lakukan”

2. Cuplikan Kafka On The Shore( halaman 13)

“suatu saat nantu kau akan membunuh ayah mu dan meniduri ibumu sendiri,dan ibumu pergi meninngalkan aku adalah karena kesalahanmu” itulah kutukan yang diucapkan ayahnya kepada kafka ketika dia berusia 14 tahun.

Analisis

Dari cuplikan diatas tampak jelas indeksikal dari moral, yaitu moral perkawinan. Sebagian besar dari umat manusia sepanjang sejarah hidup dalam lembaga perkawinan. Mereka yang tidak menikah pun pada umumnya cukup lama hidup dalam keluarga. Karena itu masalah perkawinan menyangkut kepentingan semua orang. Maka moral perkawinan juga layak menjadi salah satu sasaran perhatian kita.

Sudah sejak lama perkawinan menjadi lembaga masyarakat, yakni kenyataan diakui, diatur, dan dilindungi oleh masyarakat. Perkawinan juga Sebagai Lembaga Hukum Negara, Mengingat pentingnya keluarga – keluarga bagi kesehjahteraan seluruh bangsa, kebanyakan negara modern mengakui perkawinan sebagai suatu lembaga hukum negara. Negara ikut mengakui,

mengatur, dan melindungi lembaga perkawinan warganya. Kebanyakan agama juga telah melembagakan perkawinan. Agama – agama itu tidak hanya memberikan pedoman – pedoman moral, melainkan juga memberi hukum – hukum dibidang perkawinan. Perkawinan Sebagai Panggilan Hidup dimana sebagian besar dari manusia terpanggil untuk hidup berkeluarga, harus diakui pula bahwa beberpa orang terpanggil untuk hidup tanpa menikah.

Menurut hemat saya, tampak jelas dari cuplikan diatas bahwa orang tua kafka tidak memikirkan kebaikan ananya dan hanya mementingkan dirinya sendiri karena dia tega meninggalkan keluarga dan anaknya yang masih dibawah umur. Dia seharusnya tidak enikah jika dia juga pergi meninggalkan suami nya.

3.2 Pesan Moral Dilihat Dari Cuplikan Cerita Yang Terdapat Dalam

Dokumen terkait