• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN TENTANG BISNIS AGEN PEMASARAN

4. Jenis-jenis Agen Pemasaran Berdasarkan Bidang Garapannya

Jika dilihat dari pengertian dan cara kerjanya sebagai perantara antara penjual dan pembeli, maka jenis-jenis bidang garapan yang bisa dikerjakan oleh agen sangatlah banyak. Apa pun yang bisa dijual, maka itulah yang bisa diperantarai oleh agen. Berikut beberapa bidang yang memiliki peluang besar dan menguntungkan, yang bisa digarap oleh

agen:152

a. Agen Properti

Agen properti merupakan istilah yang sering digunakan

dari pialang atau makelar properti. Agen properti bertugas

menjembatani investor atau pembeli dan penjual. Keberadaan agen properti sangat membantu bagi para penjual atau pembeli yang ingin menjual, membeli, atau menyewa properti yang diinginkan. Jasa agen properti dalam jual-beli-sewa properti didukung oleh

sinergi dukungan lima stakeholder utama, yaitu pemerintah,

perbankan, developer (pengembang), asosiasi, dan masyarakat.

150

Parsons, Ruth J., James D. Jorgensen, Santos H. Hernandez, Op.cit., hal. 227.

151

Agus Pranoto Susilo, Op.cit., hal 120.

152

Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu, telah menerbitkan peraturan No. 33/M-DAG/PER/8/2008 tentang perusahaan perantara perdagangan properti. Ada banyak hal yang diatur dalam Permendag No. 33 tahun 2008 tersebut. Salah satunya adalah setiap perusahaan agen harus memiliki Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4). Izin tersebut dikeluarkan oleh Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan Departemen Perdagangan, dan setiap lima tahun sekali SIU-P4 harus didaftar.

Untuk mendapatkan SIU-P4, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain memiliki paling sedikit dua orang tenaga ahli sebagai pimpinan perusahaan dan seorang agen properti. Semua bentuk perusahaan bisa mengajukan SIU-P4, baik yang berbentuk PT, CV, koperasi, firma, maupun perorangan. Jadi, agen tradisional juga diakomodasi dalam peraturan ini. Setelah memegang SIU-P4, setiap perusahaan wajib menyampaikan laporan kegiatan perusahaan, misalnya hasil penjualan rumah, kepada Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan Departemen Perdagangan setiap tahun.

Menurut Permendag No. 33 Tahun 2008 tersebut, perusahaan perantara perdagangan properti menetapkan besaran komisi untuk agen properti minimal 2% (dua persen) dari nilai transaksi, dengan standar komisi yang digunakan sebagai berikut:

(1) Komisi 3% (tiga persen) untuk harga jual lebih kecil atau

sama dengan Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah);

(2) Komisi 2,5% (dua setengah persen) untuk harga jual lebih

besar dari Rp 1.000.000.000,- – Rp 3.000.000.000,- (satu miliar hingga tiga miliar rupiah);

(3) Komisi 2% (dua persen) untuk harga jual lebih besar dari

Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah);

(4) 5% (lima persen) untuk komisi sewa serta kontrak.

b. Agen Saham

Agen saham identik dengan dunia saham, karena agen ini bekerja dalam bidang perdagangan saham atau transaksi saham. Agen saham memerlukan informasi terkini mengenai dunia saham dan pengetahuan yang tinggi dalam dunia saham. Jika seorang agen saham tidak memiliki kemampuan yang tinggi dalam dunia saham dan kekurangan cara dalam mendapatkan informasi terkini mengenai perdagangan saham, maka bisa dikatakan bahwa agen saham tersebut tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang agen.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan terus mencapai kemajuan dari hari ke hari membuat agen saham dapat dengan mudah mendapatkan informasi terbaik dan terkini mengenai saham. Informasi ini dapat berupa sebuah analisis, baik analisis fundamental maupun analisis teknikal. Analisis ini bisa

didapat langsung dari para ahliya, dalam hal ini adalah para analis pasar. Selain langsung dari ahlinya, analisis fundamental dan analisis teknikal juga bisa diperoleh melalui konten-konten internet yang menerbitkan keterangan dan analisis-analisis dunia saham terkini.

c. Agen Kendaraan Bekas

Jual-beli kendaraan bekas dewasa ini mengalami peningkatan seiring banyaknya konsumen yang menginginkannya. Selain harganya yang relatif menurun dari waktu ke waktu, kualitas barangnya juga masi layak pakai. Hal inilah yang membuat orang- orang berminat dengan kendaraan bekas. Peran agen di sini adalah mencari pembeli dan penjual kendaraan bekas. Mereka membantu mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung. Selanjutnya, penjual dan pembeli sendirilah yang akan tawar- menawar harga, sementara agen tidak ikut campur menentukan harga. Setelah tercapai kesepakatan, agen akan mendapatkan komisi, baik dari pihak pembeli maupun penjual, tergantung kesepakatan awal. Selain mempertemukan penjual dan pembeli, tugas agen kendaraan bekas adalah membantu mengecek kondisi kendaraan, seperti bodi, interior, sistem kelistrikan, kelengkapan dokumen-dokumen kendaraan sampai di Samsat, dan pengecekan fisik lainnya. Sehingga, bagi orang-orang yang kurang memahami masalah kendaraan, bisa memanfaatkan jasa agen untuk memperkecil kekecewaan yang mungkin muncul di kemudian hari setelah memberi kendaraan bekas.

Selain itu, agen juga melayani konsultasi seputar kendaraan. Sehingga, bagi orang-orang yang ingin menjual atau membeli kendaraan bisa mengetahui perkembangan pasar kendaraan bekas dengan memanfaatkan informasi dari agen. Jadi dengan adanya jasa agen, maka akan memudahkan mereka dalam membeli atau menjual kendaraan bekas.

d. Agen Asuransi

Sejalan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berasuransi, pertumbuhan industri asuransi pun meningkat. Berbagai program dikemas sedemikian rupa agar bisa memberikan

kenyamanan bagi para nasabah. Melihat tingginya animo

masyarakat awam yang ingin mengenal lebih jauh tentang industri

asuransi, maka pemerintah merasa perlu untuk membentuk pialang

(agen) asuransi melalui peraturan, dalam hal ini adalah Undang- Undang Asuransi No. 2 Tahun 1992, guna melindungi kepentingan masyarakat luas.

Agen asuransi adalah suatu badan hukum yang dibentuk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu badan yang dapat membantu mereka membeli produk asuransi dan mendampingi pada saat terjadi klaim. Adanya bekal pengetahuan dan pengalaman dalam menangani asuransi, agen akan membantu

nasabah/tertanggung dalam mengondisikan luas jaminan

(insurance coverage). Seorang agen asuransi bisa bekerja sebagai

konsultan sekaligus partner lembaga asuransi tertentu.

e. Agen Promosi atau Biro Iklan

Biro iklan adalah perantara yang berada di tengah-tengah orang yang ingin memasang iklan dan orang yang menyediakan tempat utnuk memasangkan iklan. Biro iklan atau yang disebut

advertising agency juga diartikan sebagai suatu organisasi usaha

yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkordinasi, mengelola, dan/atau memajukan merek, pesan, dan/atau komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan, dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut. Selain itu, biro iklan juga bisa berupa perusahaan yang membantu pengiklan dalam menganalisis peluang, mengembangkan kreasi, mendesain iklan, serta memasukkan iklan ke media yang tersedia. Jadi, biro iklan berhubungan dengan pengiklan di satu pihak dan media di pihak lain.

Peran utama biro iklan adalah merancang dan melakukan kampanye periklanan bagi para kliennya. Namun, peran biro iklan tergantung dari jenis biro iklan itu sendiri. Ada biro iklan yang menyediakan semua layanan, ada yang hanya menawarkan media, ada yang hanya merancang iklan, dan ada pula yang menawarkan layanan khusus. Namun, jika dilihat secara hukum, biro iklan bertanggung jawab atas pembayaran dimuatnya iklan dalam media. “Kebiasaan dalam perdagangan” menyatakan bahwa apabila seorang pemasang iklan mengalami kegagalan dalam pemenuhan kewajiban pembayaran, maka biro iklanlah yang bertanggung jawab untuk membayar tagihan atas nama kliennya.

Oleh karena itu, dalam perannya, biro iklan menawarkan kepada klien jasa sebuah tim profesional yang terlatih dan dapat dimanfaatkan bersama klien lain, di mana tim profesional tersebut dapat melayani beberapa klien sekaligus. Selain itu, biro iklan juga berperan menawarkan kepada media suatu cara yang ekonomis untuk membeli serta menjual ruang dan waktu siaran iklan.

f. Biro Jodoh

Biro jodoh kini bukan lagi merupakan hal tabu karena sudah menjadi semacam kebutuhan tidak terelakkan bagi para lajang yang terlalu sibuk memikirkan karier. Bagi mereka yang tidak lagi memiliki banyak kesempatan untuk tebar pesona utnuk memancing jodoh mereka, maka memakai jasa agen atau biro jodoh sangatlah cocok. Di negara-negara maju, seperti Cina dan negara-negara lainnya, biro jodoh sudah marak dijalankan. Banyak peminat yang membutuhkan dan menggunakan jasa tersebut,

sehingga biro jodoh memiliki omzet yang tidak bisa dianggap

Semua orang tentu menginginkan memiliki jodoh yang terbaik sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Namun, terkadang mereka bingung di mana harus mencari jodoh yang baik dan sesuai dengan keinginan mereka. Biro atau agen jodoh ini adalah salah satu bisnis yang bisa mendatangkan keuntungan, karena di perkotaan banyak sekali orang yang masih lajang, padahal mereka sudah cukup umur untuk menikah. Adanya biro jodoh, mereka bisa mendapatkan jodoh yang diinginkan dengan mudah, sehingga sangat membantu banyak orang.

B. Pengenalan Agen Properti 1. Jenis Agen Properti

Agen properti terdiri dari dua macam, yaitu agen properti tradisional dan agen properti bersertifikat. Dua jenis agen tersebut yang nantinya membedakan proses kerja yang berbeda dari masing-masing jenis tersebut. Agen properti tradisional adalah agen properti yang tidak berada dalam naungan sebuah perusahaan properti (mandiri). Mereka bergerak secara individu, sehingga aktivitas yang dilakukan bergantung pada

kemampuan pribadi dan jaringan yang dimilikinya.153

Sekalipun bekerja secara mandiri, jenis agen properti seperti ini

ada dua macam:154

a. Pertama, agen properti individu yang memiliki kemampuan dan

jaringan yang terbatas.

b. Kedua, agen properti individu yang awalnya berada dalam satu

kantor tetapi akhirnya memisahkan diri, sehingga tetap memiliki kemampuan dan jaringan yang luas.

Keunggulan yang dimiliki agen properti tradisional dalam hal komisi adalah mendapat persentase komisi lebih besar; di mana dapat saja

153

Ibid., hal 98.

154

seorang agen menentukan besar komisinya; misalnya hanya 1% (satu persen) untuk mempermudah penjualan. Jika properti yang dijual memiliki nilai jual tinggi dan diminati banyak calon pembeli karena berada di kawasan yang bagus, maka agen tersebut dapat menaikkan komisinya menjadi 3% (tiga persen) dari transaksi. Selain itu, agen properti tradisional tidak terikat dengan peraturan sebuah perusahaan, sehingga seorang agen dapat meminta komisi tidak saja dari pihak penjual/pemilik unit properti, tetapi juga dari pihak pembeli/penyewa unit properti yang ditransaksikan, di mana hal tersebut tidak mungkin dilakukan agen

properti bersertifikat/berkantor.155

Kelemahan agen properti tradisional adalah memiliki jaringan yang terbatas. Faktor kepercayaan antar agen menentukan apakah mereka dapat bekerja sama atau tidak. Jika tidak ada kerja sama, ruang lingkup pemasaran properti mereka semakin terbatas. Selain itu, mereka memiliki tingkat risiko pemasaran yang tinggi, karena bertindak secara individu

dann tidak memiliki brand yang kuat, maka properti yang dipasarkan

cenderung tidak bersifat eksklusif sehingga tidak dapat mengikat kontrak pemasaran dengan klien. Akibatnya, agen properti tradisional tidak bisa mengunci risiko yang berkaitan dengan biaya pemasaran. Bahkan, kelemahan lainnya adalah biaya pemasaran ditanggung sendiri. Jika properti sudah dipromosikan dan terjual dengan pihak lain, biaya

155

pemasaran yang telah dikeluarkan tidak mendapatkan ganti rugi dan

semua ditanggung sendiri.156

Selain agen properti tradisional, terdapat juga agen properti bersertifikat yang merupakan agen properti yang berada dalam naungan sebuah perusahaan properti. Mereka bergerak secara tim yang direkrut dan dibangun oleh perusahaan tersebut. Seorang agen yang bergabung dengan perusahaan properti, tentu agen tersebut dapat belajar mengenai teknik- teknik negosiasi, jaringan, bahkan keahlian dalam melakukan

pengembalian transaksi.157 Agen jenis ini juga mempunyai sejumlah

keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pertama, memiliki jaringan yang luas. Untuk pemasaran propertinya, agen jenis ini mendapat dukungan dari jaringan yang telah dibentuk oleh perusahaan properti dan aliansinya. Keunggulan kedua, memiliki tingkat risiko pemasaran yang rendah. Hal

ini dikarenakan agen properti bersertifikat mempunyai brand dari sebuah

perusahaan, sehingga semakin banyaklah kepercayaan yang mereka dapat

dari klien untuk mendapatkan exclusive listing. Di samping itu, bukan

hanya agen yang bersangkutan yang memasarkan, tetapi juga

perusahaannya.158

Keunggulan ketiga, biaya pemasaran didukung oleh perusahaan. Adanya kepastian perjanjian jasa pemasaran yang jelas, perusahaan berani mendukung pemasaran dari properti agen tersebut. Keunggulan

156

Agus Pranoto Susilo, Op.cit., hal 99.

157

Hermawan Wijaya, 77 Rahasia Cepat Untung Bisnis Properti, (Yogyakarta : Pustaka Ghratama, 2009), hal 31.

158

selanjutnya, database listing properti yang dipasarkan juga besar. Sebab, selain data properti pribadi, mereka juga bisa memasarkan properti milik

tim.159 Sementara itu, kelemahannya adalah memiliki fee atau komisi yang

sudah ditentukan sejak awal sehinnga tidak dapat berlaku sekehendak

hatinya. Menyangkut fee yang diperoleh, seorang agen bersertifikat hanya

akan mendapatkan dari penjual, tidak dari pembeli unit properti.160 Sisi

lain, agen properti bersertifikat juga terikat dengan peraturan perusahaan, sehingga mereka tidak dapat bekerja seenaknya. Agen tersebut dalam menjalankan aktivitas profesinya, harus dapat mewakili perusahaannya

beserta peraturan-peraturan yang ada di dalamnya.161

Dokumen terkait