• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.4. Rasio Keuangan

2.1.4.3. Jenis - jenis Analisis Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan menentukan waktu serta cakupan tindakan yang diperlukan.Rasio ini dapat dihitung melalui sumber

informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

Risiko Likuiditas perusahaan jangka pendek dipengaruhi oleh kapan arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas untuk kinerja masa depan. Analisis rasio ini diarahkan pada aktivitas operasi perusahaan, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari penjualan produk dan jasa serta persyaratan dan ukuran modal kerja.

Rasio likuiditas meliputi: 1. Current Ratio

Current Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Current Ratio biasa disebut dengan modal kerja (Working Capital Ratio).

Jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan mulai lambat membayar hutang usaha, pinjaman bank dan kewajiban lainnya yang akan meningkatkan kewajiban lancar. Hal ini merupakan pertanda adanya masalah karena jika kewajiban lancar naik lebih cepat daripada aktiva lancar, maka rasio lancar akan turun.

Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar.

Rumus:

Current Ratio = ௔௞௧௜௩௔௟௔௡௖௔௥

௛௨௧௔௡௚௟௔௡௖௔௥x100%

2. Cash Ratio

Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek yang akan segera atau harus dilunasi dengan uang kas yang tersedia dengan uang kas yang tersedia dalam perusahaan.

Rumus:

Cash Ratio = ௞௔௦ା௕௔௡௞

௛௨௧௔௡௚௟௔௡௖௔௥x 100%

3. Quick Ratio

Quick Ratioatau disebut juga Acid TestRatio adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan tidak memperhitungkan persediaan,

karena persediaan memerlukan waktu yang relatif untuk direalisasikan menjadi uang kas.

Persediaan pada umumnya ialah aset lancar perusahaan yang paling tidak likuid sehingga persediaan merupakan aset dimana kemungkinan besar akan terjadi kerugian jika terjadi likuidasi.

Oleh karena itu, rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan adalah sangat penting artinya. Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio tidak harus 100% atau 1:1.

Rumus:

Quick Ratio = ௔௞௧௜௩௔௟௔௡௖௔௥ି௣௘௥௦௘ௗ௜௔௔௡

௛௨௧௔௡௚௟௔௡௖௔௥ x 100%

4. Inventory to Net Working Capital

Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.

Rumus:

Inventory to Net Working Capital =

௣௘௥௦௘ௗ௜௔௔௡

5. Cash Turn Over

Cash Turn Overdigunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan dan biaya – biaya yang berkaitan dengan penjualan.

Rumus:

Cash Turn Over = ௣௘௡௝௨௔௟௔௡௕௘௥௦௜௛

௠௢ௗ௔௟௞௘௥௝௔௕௘௥௦௜௛x 100%

b. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Rasio ini juga menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar daripada hutang.

Rasio solvabilitas meliputi :

1. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh hutang. Rasio ini juga dibaca sebagai perbandingan antara dana pihak luar dengan dana pemilik perusahaan yang dimasukkan ke perusahaan.

Rasio ini disebut juga rasio leverage. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik adalah jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebainya besar.

Rumus:

Debt to Equity Ratio =௝௨௠௟௔௛௛௨௧௔௡௚

௝௨௠௟௔௛௠௢ௗ௔௟x 100%

2. Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva, dengan kata lain seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Total hutang termasuk seluruh kewajiban lancar dan hutang jangka panjang.

Rasio ini menunjukkan sejauhmana hutang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvable). Supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil. Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang rendah karena makin rendah rasio hutang, makin besar perlindungan terhadap kerugian kreditor jika terjadi likuidasi.

Rumus:

Debt to Asset Ratio =௧௢௧௔௟௛௨௧௔௡௚

௧௢௧௔௟௔௞௧௜௩௔x 100%

3. Long Term Debt to Equity Ratio ( LTDtER)

LTDtER merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

Rumus:

LTDtER = ௧௢௧௔௟௛௨௧௔௡௚௝௔௡௚௞௔௣௔௡௝௔௡௚

௧௢௧௔௟௠௢ௗ௔௟ x 100%

4. Times Interest Earned

Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga, artinya sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga.

Rumus:

Times Interest Earned = ா஻ூ் ௕௜௔௬௔௕௨௡௚௔

c. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengindikasikan seberapa efektif penggunaan dan pembagian aset perusahaan serta berapa kali dalam setahun persediaan dihabiskan. Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

1. Total Assets Turn Over

Total Assets Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan dari modal yang diinvestasikan utuk menghasilkan penjualan. Dengan kata lain, seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

Rumus:

Total Assets Turn Over =௣௘௡௝௨௔௟௔௡௕௘௥௦௜௛

௧௢௧௔௟௔௞௧௜௩௔ x 100%

2. Receivable Turn Over

Receivable Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam berputar dalam satu periode tertentu. Rasio ini menunjukkan berapa cepat

penagihan hutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

Rumus:

Receivable Turn Over = ௣௘௡௝௨௔௟௔௡௕௘௥௦௜௛

௣௜௨௧௔௡௚ௗ௔௚௔௡௚x 1 kali

3. Average Collection Period

Average Collection Period yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung periode rata – rata yang diperlukan untuk mengumpul piutang.

Rumus:

Average Collection Period =௣௜௨௧௔௡௚ௗ௔௚௔௡௚

௣௘௡௝௨௔௟௔௡௕௘௥௦௜௛x 365 hari

4. Inventory Turn Over

Inventory Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam satu periode tertentu atau mengukur likuiditas dari inventori dan tendensi untuk adanya overstock. Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.

Rumus:

Inventory Turn Over = ௛௔௥௚௔௣௢௞௢௞௣௘௡௝௨௔௟௔௡

5. Average Days Inventory

Average days Inventory digunakan untuk menghitung periode menahan persediaan rata – rata persediaan barang berada didalam gudang.

Rumus:

Average Days Inventory = ௣௘௥௦௘ௗ௜௔௔௡

௛௔௥௚௔௣௢௞௢௞௣௘௡௝௨௔௟௔௡x 360 hari

d. Rasio Profitabilitas

Disebut juga Rasio Rentabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawandan jumlah cabang selama periode tertentu. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga

Operating Ratio.

Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosan – pemborosan dan menyajikan informasi tepat waktu. Hal ini dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Rasio Rentabilitas meliputi : 1. Profit Margin on Sales

Profit margin on sales atau ratio profit margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini dikenal juga dengan nama profit margin.

Terdapat dua rumusan untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut;

a) Profit Margin merupakan margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan.

Rumus :

Profit Margin = ௉௘௡௝௨௔௟௔௡௕௘௥௦௜௛ିு௉௉ ௉௘௡௝௨௔௟௔௡

b) Net Profit Margin merupakan perbandingan antara keuntungan sesudah pajak(EAIT) dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan hasil penjualan setiap rupiah yang tertinggal pada perusahaan setelah dikeluarkan semua biaya dan pajak pendapatan.

Rumus:

Net Profit Margin = ா஺ூ்

௣௘௡௝௨௔௟௔௡௕௘௥௦௜௛x 100%

2. Return on Invesment (ROI)

ROI digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.

Rumus:

ROI = ா஺ூ்

௝௨௠௟௔௛௔௞௧௜௩௔x 100%

3. Return on Equity (ROE)

ROE digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Rasio ini adalah perbandingan keuntungan bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.

ROE menjadi pusat perhatian para pemegang saham (stakeholders) karena berkaitan dengan modal saham yang diinvestasikan untuk dikelola pihak manajemen. ROE memiliki arti penting untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi harapan pemegang saham.

Rumus:

ROE = ா஺ூ்

௝௨௠௟௔௛௠௢ௗ௔௟x 100%

4. Return on Assets (ROA)\

ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba.Semakin tinggi maka semakin baik karena berarti manajemen bisa memanfaatkan investasi seefisien mungkin sehingga menghasilkan laba bersih yang maksimal, dengan kata lain investasi sekecil – kecilnya menghasilkan laba sebesar – besarnya.

Rumus :

ROA = ே௘௧ூ௡௖௢௠௘

்௢௧௔௟஺௞௧௜௩௔ x 100%

5. Earning per Share of Common Stock

Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untukmengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasioyang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknyadengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.

Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotongpajak.Keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungandikurangi pajak, dividen dan dikurangi hak – hak lain untuk pemegang saham prioritas.

Rumus :

Earning per Share of Common Stock= ௅௔௕௔௦௔௛௔௠௕௜௔௦௔

௦௔௛௔௠௕௜௔௦௔௬௔௡௚௕௘௥௘ௗ௔௥

Dokumen terkait