• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Tinjauan Pustaka

E.1. Jurnalistik Televisi

E.2.3 Jenis-Jenis Berita Televisi

Pada dasarnya jenis berita media cetak dan televisi tidak jauh berbeda. Kita sering mendengar straight news, features, depth reporting, investigasi, dan jenis-jenis berita lainnya, namun yang membedakan adalah cara penyajian berita-berita tersebut. Ada beberapa pendapat dari para tokoh tentang jenis-jenis berita. Seperti yang disampaikan oleh Onong Uchyana Effendy, ia membagi berita menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Warta Berita (Straight Newscast)

Warta berita atau berita langsung adalah terjemahan dari straight newscast atau spot newscast atau spot news, yaitu jenis berita yang merupakan laporan tercepat mengenai suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat.

2. Pandangan Mata (On The Spot Telecast)

Jenis berita pandangan mata inilah yang menjadi suplemen atau pelengkap dari tayangan berita televisi untuk memberikan kepuasan pada penonton terhadap berita-berita spot yang biasa ditontonnya. Jenis berita ini merupakan

salah satu kekuatan sekaligus daya tarik televisi dalam menyaingi pemberitaan media cetak saat ini.

3. Wawancara Udara (Interview On The Air)

Saat ini jenis berita wawancara udara sering muncul dalam berbagai program berita. Dalam hal ini penonton hanya dapat mendengarkan penjelasan dari narasumber, tanpa melihat wajah narasumber tersebut. Meskipun begitu, beritanya lebih faktual karena langsung dari narasumbernya. Pemberitaan semacam ini adalah wawancara yang dilakukan antara pewawancara

(interviewer) dengan terwawancara (interviewee). Interviews on the air dapat

diklasifikasikan menjadi dua jenis:

a. Informational Interview

Wawancara yang bersifat informatif antar presenter/reporter tTV dengan seseorang mengenai ide, pendapat, pandangan, atau informasi tentang suatu hal.

b. Personality Interview

Tanya jawab mengenai pribadi interviewee sendiri. Wawancara dengan orang tenar (bintang film, ratu kecantikan, guru teladan, juara olahraga, dan lainnya), mengenai pengalamannya, umurnya, pendidikannya, hobinya, dan sebagainya adalah contoh personality interviewee.

4. Komentar (Commentary)

Commentary atau komentar adalah uraian yang bersifat analisis dengan

newscast. Jadi komentar bersifat reporting in depth. Karena sifatnya analisis, komentar kadang dinamakan analisis dan orang yang menyampaikan disebut

commentator dan analyst.

Selain pendapat dari Onong Uchayana Effendy, ada juga tokoh lain yang membagi berita menurut keterikatan waktu. Berbeda dengan Onong, JB Wahyudi membagi berita kedalam 2 jenis berita, yaitu:

1. Berita Terkini

Pada dasarnya berita terkini menurut JB Wahyudi tidak jauh berbeda dengan warta berita yang dijelaskan oleh Onong. Berita terkini adalah uraian peristiwa dan atau pendapat yang mengandung nilai berita dan terjadi pada hari ini (news of the day). Berita terkini bersifat time concern, yaitu penyajiannya terikat pada waktu. Menurutnya, berita terkini dapat disajikan dalam 2 bentuk, yaitu :

a. Berita langsung (straight news) untuk berita kuat (hard/spot/soft news) Yaitu uraian fakta dan atau pendapat yang hanya mengandung inti-inti 5W + 1H, dan uraiannya dimulai dari yang terpenting menuju ke yang kurang penting. Cara menyajikan berita langsung dapat dilakukan dengan cara break news (memotong siaran utnuk memasukkan berita tersebut) maupun bisa pula dengan cara superimposed untuk televisi.

b. Berita Mendalam (Indepth news)

Yaitu uraian fakta dan atau pendapat yang mengandung nilai berita, dengan menempatkan fakta dan atau pendapat itu pada mata rantai

dan merefleksikannya dalam konteks permasalahan yang lebih luas. Ada beberapa bentuk berita mendalam, yaitu :

1. Berita komprehensif 2. Berita interpretatif 3. Berita investigatif

Perbedaan antara ketiga berita tersebut adalah, pada berita komprehensif fakta yang diuraikan diletakkan pada suatu sistem sosial tertentu, sedangkan berita interpretatif fakta yang diuraikan tidak ditempatkan pada suatu sistem sosial tertentu (Oetama, 1987). Perbedaannya dengan berita investigasi adalah, pada pencarian fakta tersembunyi dengan cara menelusuri jejak dari peristiwa dan atau pendapat yang sudah diketahui atau fakta dipermukaan.

2. Berita Berkala

Selain berita terkini, JB Wahyudi juga membagi berita kedalam berita berkala, ia membatasinya sebagai uraian fakta dan pendapat yang nilai beritanya kurang kuat, sehingga penyajiannya pada khalayak tidak terikat oleh waktu. Yang termasuk dalam berita berkala adalah :

a. Laporan Eksploratif

Adalah uraian mengenai fakta dan atau pendapat yang diperoleh dengan cara menggali (eksplore). Topiknya pun sudah ditentukan, sehingga mempermudah dalam penelusurannya. Untuk media televisi, sajian laporan eksploratif menjadi lebih menarik dan dinamis karena fakta dan atau pendapat narasumber tersaji secara visual. Sehingga penonton

dapat dengan mudah mengenali narasumber tersebut. Selain itu pendapat narasumber juga tidak perlu disajikan semua, tetapi yang cukup relevan, baik narasumber maupun isi pendapatnya.

b. Laporan Khas (Features)

Laporan khas atau features adalah uraian fakta yang bersifat khas dan menarik atau unik, yang dilaporkan secara terperinci. Laporan khas ini bisa mengangkat cerita tentang kehidupan masyarakat, wisata, kuliner, hobi, dan lain sebagainya.

d. Berita Analisis

Berita analisis adalah uraian fakta dan pendapat yang bersifat analisis. Dengan kata lain, berita analisis adalah uraian yang disusun setelah fakta dan pendapat yang akan diuraikan dipilih menjadi fakta dan pendapat utama serta fakta dan pendapat yang timbul sebagai akibat adanya fakta dan pendapat utama tersebut.

d. Human Interest

Berita human interest adalah uraian fakta yang dapat memberikan sentuhan rasa insane atau rasa kemanusiaan. Fakta di sini bisa mengenai apa saja, asalkan mengandung nilai atau rasa yang mampu memberikan sentuhan rasa insani. Misalnya, ikan pesut yang melahirkan, gajah yang melahirkan, orang utan yang menyusui anaknya, dan sebagainya.

e. Majalah Udara

Majalah (magazine) adalah gabungan uraian fakta dan atau pendapat yang dirangkai dalam satu wadah atau mata acara. Pada radio

dan televisi disebut majalah udara. Cara membandingkan program berita biasa dengan majalah udara adalah dengan melihat konten acara tersebut. Jika, isinya cenderung banyak berita-berita straight news, maka acara tersebut merupakan program berita. Sedangkan, jika acara tersebut lebih banyak berita features dan berita straight nya lebih sedikit, maka acara tersebut dapat digolongkan dalam majalah udara. Majalah udara bukan hanya menyajikan berita-berita ringan, namun porsi berita beratnya tidak terlalu banyak. Kalaupun ada, biasanya menyesuaikan dengan isu-isu yang sedang hangat saat ini.

Dokumen terkait