• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis jenis Display

Dalam dokumen Bahan Ajar Ergonomi Industri (Halaman 102-108)

BAB VII ANALISA DAN PERANCANGAN KONTROL

C.3. Jenis jenis Display

Display didefinisikan sebagai alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang- lambang. Display menampilkan data pada user yang kemudian diubah menjadi informasi. Data dapat saja berupa data statik ataupun data dinamik.

Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman atau tampilan pada mesin manual. Sedangkan display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi, atau alat penunjuk temperatur.

Display Kuantitatif

Display kuantitatif menampilkan informasi kuantitatif pada variabel yang berubah atau pada variabel statis.

Terdapat tiga jenis display kuantitatif yaitu : 1. Display digital

2. Skala berubah, indikator tetap 3. Indikator berubah, skala tetap

Grether dan Baker menyebutkan bahwa skala kurang efisien digunakan untuk menampilkan informasi kuantitatif. Di lain sisi, untuk deviasi relatif dari nilai tertentu, kombinasi penunjukan skala lebih baik jika digunakan. Sinclair, setelah menelaah literatur menyimpulkan bahwa secara umum, display analog dengan penunjukan yang berubah dan skala tetap jauh lebih baik dibanding display dengan penunjuk tetap dan skala yang berubah.

Desain Skala

Desain skala merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan. Desain skala itu sendiri menyangkut desain penunjuk, progress angka, ukuran dan sebagainya.

1. Progress angka

Angka 1, 10 dan 5 merupakan angka-angka yang mudah untuk diingat. Menggunakan angka desimal pada skala sama sekali tidak dianjurkan. Interval 4,3 dan 6 merupakan progress angka yang buruk dan sama sekali tidak dianjurkan untuk digunakan.

2. Desain Penunjuk

Yang harus diperhatikan disini adalah jarak antara skala dan penunjuk. Penunjuk harus memiliki sudut paling tidak 20o. Penggunaan warna yang seragam pada penunjuk juga disarankan.

3. Tanda Skala

Biasanya, jika angka yang akan dita,pilkan sangat banyak penggunaan penunjuk tetap dengan skala yang berpindah dapat dipertimbangkan. Tanda skala ini haruslah tertata rapi dan tidak saling tumpang tindih. 4. Panjang Skala

5. Ukuran Tanda Skala

Ukuran yang direkomendasikan oleh Figure adalah 71 cm (28 in)

Display Alphanumeric (Huruf dan Angka) 1. Tinggi karakter.

Peter dan Adams merekomendasikan hubungan antara tinggi karakter dan variabel seperti di bawah ini :

H (Tinggi Karakter, cm) = 0.000866D + K1 + K2 H (Tinggi Karakter, in) = 0.0022D+ K1 + K2

Dimana,

D = Jarak pandang dalam cm (in)

K1 = Faktor koreksi dari penerangan dan kondisi

K2 = Faktor koreksi untuk tingkat kepentingan dari display

2. Orientasi Karakter

Orientasi huruf maupun angka harus dalam posisi yang tepat. 3. Rasio lebar/ tinggi karakter

Untuk angka perbandingannya adalah 3:5, sedangkan untuk huruf kapital perbandingannya adalah antara 1:1 dan 3:5.

4. Rasio aturan lebar/tinggi.

Ini merupakan perbandingan ketebalan pada tinggi karakter. Untuk karakter yang berwarna hitam pada latar putih rasio lebar / tinggi berkisar antara 1:6 hingga 1:8. Berger menyarankan untuk karakter putih pada latar hitam, kisaranrasio lebar / tingginya adalah 1:8 hingga 1:10.

Display Kualitatif

Biasanya variabel pada jenis display ini berubah-ubah. Contohnya adalah temperatur pada mesin produksi. Operator hanya mengambil tindakan apabila temperatur menunjukkan nilai tertentu. Contohnya, display menunjukkan 3 kondisi temperatur : dingin, hangat dan panas. Jika hendak

menggunakan display kualitatif, maka penggunaan penunjuk yang berubah dengan skala tetap adalah yang terbaik.

Sekumpulan display kualitatif dikenal dengan sebutan status indikator. Unit-unit ini memperlihatkan 2 status informasi yang harus diperhatikan pada sebuah sistem, mislanya “go/no go”, “on/off”, “working/idle” dan “normal/abnormal”. Kondisi tersebut dapat saja ditandai dengan lampu peringatan. Desain ergonomis dari suatu display haruslah dapat menampilkan informasi yang mudah dipahami dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Parameter yang dipertimbangkan dalam mendesain lampu peringatan adalah :

1. Warna

Warna yang dianjurkan adalah merah, hijau, kuning dan putih. 2. Flash Rate (Rata-rata kedipan)

Kedipan lampu merupakan cara yang efektif untuk menarik respon dari operator. Kedipan lampu optimal yang dianjurkan adalah 4 kedipan per detik.

3. Brightness (Kecermelangan) 4. Tampilan Multichannel

Dalam kondisi yang darurat, penambahan signal visual dapat dipertimbangkan.

5. Kontras dengan latar.

Display Simbolik

Simbol dapat saja merupakan cara yang efektif untuk menyampaikan informasi pada user. Keuntungan dari penggunaan simbol adalah mudah dipahami oleh orang-orang dari berbagai negara. Simbol sangat populer digunakan untuk menyampaikan peringatan dan dihunakan secara luas pada rambu-rambu lalu lintas maupun fasilitas publik.

Setiap simbol yang digunakan harus disetujui oleh ISO (International Standards Organization) dan harus diujicobakan terlebih dahulu di 6 negara.

Simbol adalah gambar2 sederhana dari suatu object yang mengandung suatu maksud tertentu.

Gambar 7.1. Contoh Display Simbolik

Desain Display Elektronik

Sekarang ini banyak simbol-simbol elektronik yang mulai diperkenalkan, misalnya LEDs (Light-emitting diode), dot matrix character generators, maupun liquid crystal.

Beberap saran pada desain elektronik antara lain : 1. Gunakan dot matrix character 7x7 atau 7x9

2. Garis yang menjelaskan karakter haruslah tajam, tidak berantakan dan mengunakan pencahayaan warna yang seimbang.

3. Untuk data yang berubah, penggunaan gambar jangan sampai membingungkan dan kabur.

4. Gunakan karakter vertikal.

5. Jarak titik antara 0.4 dan 0.6 mm (0.0157 hingga 0.0236 in) 6. Jarak antar karakter antara 1.1 hingga 1.4 kali lebar karakter. 7. Minimasi refleksi pada layar.

8. Gunakan kontras pada latar.

Karakteristik VDT yang direkomendasikan:

• Resolusi terbaik adalah antara 9 – 10 scan lines per karakter

• Pilihlah suatu karakter warna di tengah-tengah diagram chromaticity. Warna oranye dan hijau cukup direkomendasikan

• Luminance dari layar monitor harus lebih besar dari 25 ml

• Jarak pandang terbaik adalah 71 cm

• Tinggi karakter minimum adalah 4,6 mm

• Rasio lebar dan tinggi karakter harus antara 0,7 dan 0,8

Display Auditori

Display auditori digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk suara. Beberapa contoh display auditori adalah klakson, bel, alarm dan sirine.

Beberapa pertimbanan dalam pembuatan display auditori antara lain :

1. Peringatan bahaya haruslah memiliki pola dan tempo yang berbeda secara nyata satu sama lain.

2. Peringatan bahaya dapat saja berupa suara. 3. Frekuensi antara 150 – 1000Hz

4. Memiliki frekuensi yang harmoni.

5. menggunkan signal modulat (1-3 kali / detik) atau bunti “beep” (1-8 kali/detik)

Speech Intelligibility

Saat ini, kebanyakan display auditori juga menyajikan output berupa suara untuk memberi peringatan lebih pada operator. Speech intelligibility merupakan kemampuan untuk menangkap suara peringatan yang dimaksud secara jelas dan benar.

Suara yang ditangkap sehari-hari memiliki spektrum antara 100 hingga 8000Hz. Frekuensi vokal berkisar 800, 2200, 3000 dan 4200 Hz. Terdapat hubungan yang rumit antara konsonan phoenemes dan pola spectrographic terkait.

Variabel-variabel terkait yang dapat dijadikan parameter untuk menrancang display berupa suara ini adalah kesamaan dengan pesan yang hendak disampaikan, peningkatan rasio, kemampuan didengar oleh kedua telinga, penggunaan kalimat yang mudah dimengerti.

Display Taktual

Display taktual digunakan untuk alat peringatan dan digunakan secara ekstensif oleh tuna netra. Getaran mekanik, energi panas dan impuls elektrik dapat digunakan sebagai bentuk display taktual. Jika menggunakan getaran mekanis maka amplitudo yang digunakan berkisar antara 0.0004cm (0.00016 inchi). Tidak dianjurkan untuk menggunakan tekanan yang kontinyu pada

indra peraba. Voltage antara10 mA sampai 12 mA cukup dapat digunakan untuk menarik perhatian tanpa menimbulkan ketidaknyamanan bagi pekerja.

Menurut Galer (1989), Display dan Informasi yang disampaikan terbagi atas tiga tipe, yaitu (1) Display Kualitatif, (2) Display Kuantitatif, dan (3) Display Representatif. Untuk jenis Display Kualitatif merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula berbentuk data numerik. Contoh display kualitatif misalnya informasi atau tanda ON, OFF pada generator, DINGIN, NORMAL, PANAS pada pembacaan temperatur, BELL dan BUZZER untuk menunjukkan informasi kehadiran, lampu kelap-kelip dan sirine sebagai tanda peringatan (Warning devices). Jenis Display Kuantitatif memperlihatkan informasi numerik dan biasanya disajikan dalam bentuk Digital ataupun Analog untuk suatu Visual Display. Untuk Display Representatif, biasanya berupa sebuah “working model” atau “mimic diagram” dari suatu mesin. Salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan kereta api.

Dalam dokumen Bahan Ajar Ergonomi Industri (Halaman 102-108)

Dokumen terkait