• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Jenis-Jenis Kesalahan

Seorang peneliti bernama Hadar (1987) melakukan suatu riset atau

penelitian di sebuah sekolah menengah di Israel. Penelitian ini meneliti mengenai

kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa sekolah menengah di Israel pada

beberapa topik matematika secara berulang kali. Hadar mengelompokkan

kesalahan tersebut dalam lima tipe kesalahan sebagai berikut:

1. Siswa menambah atau mengabaikan data

2. Siswa menterjemahkan pernyataan verbal ke dalam pernyataan matematika

dengan arti yang berbeda

3. Siswa menggunakan teorema atau definisi yang salah

4. Siswa menggunakan logika secara salah dalam mengambil kesimpulan

5. Siswa membuat kesalahan dalam keterampilan dasar

Hadar (1987) melengkapi klasifikasi jenis kesalahan ini dengan satu jenis

kesalahan, yaitu penyelesaian tidak diperiksa kembali sebagai berikut:

1. Kesalahan data

Kesalahan ini meliputi kesalahan yang dapat dihubungkan dengan

ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh

siswa dan merangkum kesalahan-kesalahan berikut ini:

a. Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal

c. Menguraikan syarat-syarat yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam

masalah

d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya

e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai

f. Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel yang lain

g. Salah menyalin soal

2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa

Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan sebagai berikut:

a. Mengubah bahasa sehari-hari ke bentuk persamaan matematika dengan

arti yang berbeda

b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya

berbeda

c. Salah mengartikan grafik

3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan

Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan dalam menarik kesimpulan dari

suatu informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya yang

meliputi:

a. Dari pertanyaan implikasi p → q, siswa menarik kesimpulan sebagai

berikut:

Bila q diketahui terjadi maka p pasti terjadi

b. Mengambil kesimpulan tidak benar, misalnya memberikan q sebagai

akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang betul

4. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema

Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan, teorema, atau

definisi yang pokok dan khas. Kategori ini meliputi kesalahan:

a. Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai

b. Menerapkan sifat distributif untuk fungsi atau operasi yang bukan

distributif

c. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus, atau teorema

5. Penyelesaian tidak diperiksa kembali

Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh siswa benar akan

tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal yang dikerjakan

6. Kesalahan teknis

Kategori kesalahan ini meliputi:

a. Kesalahan perhitungan

b. Kesalahan dalam mengutip data

c. Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar

Radatz (1978) memberikan klasifikasi penyebab kesalahan pada

matematika sebagai berikut :

2. Kesalahan yang disebabkan karena kesulitan menyatakan informasi dari

representasi visual dan keruangan dalam tugas matematika

3. Kesalahan karena tidak matangnya penguasaan syarat perlu seperti fakta

dasar, ketrampilan dan konsep-konsep

4. Kesalahan karena asosiasi yang salah pada proses pemecahan masalah

5. Kesalahan karena pengaplikasian aturan-aturan yang tidak relevan,

pengembangan alogaritma yang salah, dan aplikasi strategi-strategi yang tidak

matang dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika.

Selanjutnya menurut Radatz kesalahan dalam pembelajaran matematika

bukan semata-mata karena tidak adanya jawaban yang benar, melainkan sebagian

besar kesalahan hasil dari proses individual tertentu. Perlu pula dicatat bahwa

masalah yang sama dalam matematika dapat menimbulkan kesalahan dari

sumber yang berbeda, dan kesalahan yang sama dapat timbul dari perbedaan

proses penyelesaian.

Cox (1975) dari Pasific Lutheran University, mengadakan penelitian

tentang kesalahan-kesalahan dalam ketrampilan berhitung terhadap kurang lebih

700 anak. Ketrampilan berhitung ini oleh Cox, dibagi menjadi ketrampilan dalam

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Siswa yang diikutsertakan

dalam penelitian ini sudah mendapat pelajaran tentang algoritma dan terampil

algoritma. Menurut Cox (1975), kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa dapat

digolongkan menjadi :

1. Kesalahan sistematis

Siswa membuat kesalahan sekurang-kurangnya pada tiga soal dari lima soal,

dengan pola kesalahan yang sama

2. Kesalahan random

Siswa membuat kesalahan sekurang-kurangnya pada tiga soal dari lima soal,

tetapi dengan pola kesalahan yang berbeda atau bahkan tidak dapat dideteksi

pola kesalahannya

3. Kesalahan kecerobohan

Siswa hanya membuat satu atau dua kesalahan pada lima soal. Dalam hal ini

pada dasarnya siswa mengetahui bagaimana mengerjakan soal tersebut

4. Tanpa kesalahan

Siswa mengerjakan kelima soal dengan benar

5. Data tidak lengkap

Siswa tidak mengerjakan kelima soal yang ada, maka tidak dapat

diklasifikasikan ke dalam golongan yang ada.

Menurut Cox (1975), beberapa dari kesalahan-kesalahan nyata dapat

dilihat, tetapi banyak juga yang sulit dianalisis. Tidak semua kesalahan sistematik

telah diidentifikasi dalam penelitiannya, tetapi yang tidak teridentifikasi itu hanya

Menurut Allan L.White (2005:17) kesalahan dalam menyelesaikan soal

matematika meliputi:

a. Kesalahan Membaca

Kesalahan akan diklasifikasikan sebagai kesalahan membaca jika siswa tidak

dapat membaca kata kunci atau simbol yang tertulis dalam masalah. Hal ini

mencegah siswa dari prosedur selanjutnya dalam satu alur pemecahan

masalah yang tepat.

b. Kesalahan Memahami

Siswa telah mampu membaca semua kata dalam pertanyaan, tetapi tidak

memahami arti keseluruhan kata-kata, sehingga siswa tidak mampu

melangkah lebih lanjut sepanjang alur pemecahan masalah yang tepat.

c. Kesalahan Transformasi

Siswa telah mampu memahami apa yang menjadi pertanyaan untuk

ditemukan tetapi tidak mampu untuk mengidentifikasi operasi atau urutan

operasi, yang diperlukan untuk memecahkan masalah.

d. Kesalahan Proses Ketrampilan

Siswa mengenali operasi yang sesuai atau urutan operasi tetapi tidak

mengetahui prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan operasi secara

e. Kesalahan Menarik Kesimpulan

Siswa secara benar memecahkan solusi suatu masalah, tetapi tidak bisa

menyatakan solusi dalam bentuk tulisan yang diterima.

Dokumen terkait