• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

4. Jenis-Jenis Kredit Bank

Dilihat dari macam jenis kredit yang dapat diajukan kepada bank, maka secara garis besar kredit tersebut dapat digolongkan kepada kredit tunai (cash loan) dan kredit tidak tunai (non cash loan).

Jenis kredit secara tunai dapat dibedakan yaitu secara umum, tujuan pembiayaan, jangka waktu, sektor ekonomi, sifat, jenis penggunaan, kolektibilitas, golongan debitir dan kebijaksanaan. Sedangkan jenis kredit non tunai yaitu dalam bentu pemberian bank garansi dan kredit berdokumen dalam rangka pembukaan Letter of Credit (L/C).

Jenis-jenis kredit ini perlu diketahui guna melihat jenis kredit apa yang dibutuhkan oleh perusahaan pada suatu waktu tertentu dan mengetahui perkembangan selanjutnya dari kredit tersebut ataupun kebutuhan kredit lain yang akan muncul dikemudian hari.

Secara keseluruhan dari jenis-jenis kredit yang biasanya diberikan oleh bank dijelaskan sebagai berikut :

A. Kredit tunai (cash loan)

1. Jenis kredit secara umum adalah :

a. Kredit komersil, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk tujuan komersial. Dengan mendapatkan fasilitas kredit ini, maka perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan yang sekaligus juga dapat meningkatkan perolehan laba usaha. Pelunasan kredit dan pembayaran bunga kredit berasal dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.

b. Kredit konsumsi, yaitu jenis kredit yang biasanya diberikan untuk perorangan untuk tujuan konsumsi. Misalnya kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan, kredit untuk anak sekolah, dan lain-lain. Sumber dana untuk angsuran kredit dan pembayaran bunganya berasal dai pendapatan tetap yang diterima oleh debitur perorangan setiap bulannya.

2. Jenis kredit berdasarkan tujuan pembiayaan adalah :

a. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan atau perorangan untuk menambah modal kerjanya. Modal kerja meliputi biaya pembelian bahan baku, bahan pembantu, upah buruh, overhead cost, dan lain- lain.

b. Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk pembelian barng modal. Misalnya kredit untuk pembelian mesin-mesin, kendaraan, peralatan dan pembanguna gedung pabrik.

3. Jenis kredit dari segi jangka waktu adalah :

a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit berjangka waktu sampai dengan satu tahun, biasanya kredit modal kerja.

b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu di atas satu tahun sampai dengan lima tahun. Misalnya kredit untuk pembelian kendaraan, peralatan dan mesin-mesin.

c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit dengan jangka waktu lebih dari lima tahun. Misalnya kredit yang diberikan untuk pembiayaan pembangunan pabrik baru dan pembiayaan proyek jangka panjang (project financing).

4. Jenis kredit berdasarkan sektor ekonomi adalah :

a. Kredit pertanian, yaitu kredit yang diberikan untuk sektor pertanian, termasuk perkebunan, perikanan dan kehutanan. Kredit dapat diberikan dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit investasi.

b. Kredit pertambangan, yaitu kredit yang diberikan untuk sektor pertambangan meliputi eksplorasi dan eksploitasi.

c. Kredit perindustrian, yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaaan pabrik- pabrik dan manufaktur dari segala sektor.

d. Kredit yaitu kredit yang diberikan kepada kontraktor untuk pembiayaan pembangunan proyek sampai dengan proyek selesai (building finance). Pembangunan proyek ini meliputi pembanguna gedung, jalan, jembatan serta prasarana lainnya.

e. Kredit perdagangan, restoran, hotel, yaitu kredit yang diberikan untuk

membantu kebutuhan modal perdagangan antar kota, antar pulau dan perdagangan local serta untuk restoran dan hotel-hotel.

f. Kredit pengangkutan, pergudangan, yaitu kredit yang dibeikan untuk

pengangkutan barang-barang, distribusi barang-barang dan pergudangan. Termasuk didalamnya kredit distribusi, yaitu pembelian barang-barang dalam jumlah besar dan kemudian dijual dalam jumlah yang kecil.

g. Kredit jasa-jasa dunia usaha, yaitu kredit yang diberikan untuk perusahaan jasa seperti konsultan, akuntan, dokter, pengacara dan jasa pendidikan. 5. Jenis kredit berdasarkan sifatnya adalah :

a. Kredit revolving, yaitu fasilitas kredit yang diberikan atas dasar limit, atau plafond tertentu dan dapat digunakan berulang-ulang sampai dengan batas limit yang ditentukan tersebut. Kredit ini biasanya dalam bentuk kredit modal kerja atas dasar rekening koran dengan jangka waktu tidak melebihi satu tahun.

b. Kredit aplofend, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk satu kali penggunaan atau sesuai skedul dan tidak dapat dipakai berulang.

6. Jenis kredit berdasarkan jenis penggunaannya adalah :

a. Kredit usaha, yaitu kredit yang digunakan untuk pembiayaan dalam bentuk modal kerja atau investasi.

b. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang diberikan untuk pembelian barang-barang konsumsi bukan dalam bentuk usaha. Misalnya kredit untuk pembelian alat- alat rumah tangga, kendaraan, dan lain-lain.

7. Kredit berdasarkan kolektibilitas a. Kredit lancar (pass)

Pembayarannya tepat waktu, perkembangan rekening baik, tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit yang berlaku.

b. Kredit dalam perhatian khusus (special mention)

Yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga sampai dengan 90 hari.

c. Kredit kurang lancar (sub standard)

Yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melebihi 90 hari sampai dengan 180 hari.

d. Kredit diragukan (doubtfull)

Yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melebihi 180 hari sampai dengan 270 hari.

e. Kredit macet (loss)

Yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melebihi 270 hari.

8. Kredit berdasarkan golongan debitur adalah :

a. Kredit kepada penduduk, yaitu kredit yang diberikan kepada penduduk, warga negara atau perusahaan yang mempunyai status penduduk Indonesia.

b. Kredit bukan kepada penduduk, kredit yang diberikan bukan kepada penduduk Indonesia, warga negara asing atau perusahaan yang berstatus perusahaan asing (PMA).

9. Kredit atas dasar kebijaksanaan adalah :

a. Kredit umum, yaitu kredit-kredit yang diberikan oleh bank yang lebih ditekankan kepada untung rugi dan prinsip-prinsip bisnis yang berlaku atau dikenal dengan ketentuan bank teknis.

b. Kredit prioritas, yaitu kredit yang penyalurannya berdasarkan prioritas yang disyaratkan oleh pemerintah, misalnya untuk usaha skala kecil. Misalnya kredit kelayakan usaha, kredit candak kulak,dan lain-lain.

B. Kredit tidak tunai (non cash loan) I. Kredit non cash

Yaitu kredit yang diberikan dalam bentuk garansi. Bank garansi walaupun dalam bentuk selembar surat berharga yang menyebutkan bank akan membayar sejumlah uang tertentu apabila pihak terjamin tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah disyaratkan oleh penjual dan pembeli.

Banyak kalangan awam menilai bahwa bank garansi sama dengan surat keterangan bank dan penilaian ini mesti diluruskan. Bank sebelum memberikan

bank garansi kepada nasabahnya, terlebih dahulu melakukan analisis kredit sebagaimana halnya dalam pemberian kredit pada umumnya.

II. Kredit berdokumen

Yaitu jenis kredit yang diberikan dalam bentuk dokumen untuk transaksi antar pulau atau impor. Kredit berdokumen ini dikenal dengan letter of credit (L/C). Letter of credit memuat pesyaratan dokumen yang harus dipenuhi dalam kontrak jual beli (sales contract) dan persyaratan-persyaratan lainnya serta nilai jual beli. Pernyataan akanmembayar dari L/C yang diterbitkan oleh bank dalam negeri (issuing bank) kepada bank luar negeri (paying bank) atas dasar kelengkapan dokumen tersebutlah yang dikenal dengan kredit berdokumen.

Dokumen terkait