• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.8 Pelayanan Perpustakaan

2.8.2 Jenis-Jenis Layanan

Kegiatan perpustakaan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal tanpa adanya layanan karena layanan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan suatu perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus berupaya untuk menyediakan berbagai layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jenis layanan tersebut akan dibahas satu-persatu pada uraian berikut :

2.8.2.1 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna untuk memanfaatan koleksi perpustakaan. Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 38) :

“Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya”.

Sedangkan defenisi layanan sirkulasi menurut Rahayunigsih (2007: 95) adalah “Pelayanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi”.

Sehubungan dengan pendapat di atas, Yusuf (1996 : 142) menyatakan bahwa “Pelayanan sirkulasi adalah peredaran atau keluar masuknya bahan pustaka. Untuk kelancaran pelayanan maka digunakan system tertentu agar ada tanggung jawab pemakai terhadap jasa layanan perpustakaan”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi merupakan kegiatan layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka yang berhubungan langsung dengan pemakai perpustakaan.

Selain kegiatan untuk melayanani pengguna, pelayanan sirkulasi bertujuan untuk :

1. Agar pemakai mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara

optimal.

2. Agar mudah diketahui identitas peminjaman, buku yang dipinjam dan

waktu pengembalian.

3. Untuk menjamin pengembalian peminjaman dalam waktu yang

ditentukan.

4. Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu

perpustakaan.

5. Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaran (Lasa, 2005 : 213).

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa tugas yang harus dilasanakan unit pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 257-259) adapun tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam unit pelayanan sirkulasi yaitu sebagai berikut :

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggotaan, dan pengunduran diri

anggota perpustakaan

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu

peminjaman

4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan

pada waktunya

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman

8. Membuat statika peminjaman

9. Peminjaman antar perpustakaan

10.Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik

pengunjung perpustakaan

11.Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman

Layanan sirkulasi bertugas untuk melakukan pengawasan kepada pengguna baik dalam peminjaman maupun pengembalian. Pengawasan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam peminjaman dan pengembalian.

2.8.2.2 Pelayanan Referensi

Salah satu pelayanan yang ada di perpustakaan adalah pelayanan referensi. Pelayanan referensi merupakan suatu kegiatan yang membantu pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 103) bahwa “Pelayanan referensi adalah suatu kegiatan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menemukan koleksi referensi”.

Sedangkan Darmono (2001 : 141), menyatakan bahwa:

Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanac, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh penggunjung perpustakaan tetapi hanya untuk dibaca di tempat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan referensi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan untuk membantu para pemakai perpustakaan menemukan informasi dan menggunakan koleksi referensi seperti almanac, kamus, ensiklopedi, direktori serta buku tahunan dan lain sebagainya.

2.8.2.3 Pelayanan Bimbingan Pengguna

Perpustakaan saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan baik dari segi fisik maupun bentuk layanannya. Agar perkembangan tersebut dapat diikuti oleh pengguna maka salah satu usaha perpustakaan adalah menyediakan bantuan layanan bimbingan pengguna. Dalam Buku Pedoman

Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 39) dinyatakan bahwa “Bimbingan pengguna perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan”.

Sedangkan Soedibyo (1987 : 121), menyatakan bahwa:

Pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan atau penunjang pada pemakai tentang cara pemanfaatan koleksi bahan pustakan yang disediakan secara efektif dan efesien, bimbingan ini dapat berupa bimbingan individu ataupun secara kelompok.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan bimbingan pengguna dimaksudkan untuk dapat membantu pengguna memanfaatkan setiap layanan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan disamping untuk membantu mencari bahan-bahan yang diperlukan oleh pengguna perpustakaan.

Secara umum tujuan bimbingan pengguna menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994 : 75) adalah:

1. Meningkatkan keterampilan pengguna agar memanfaatkan

perpustakaan.

2. Membekali pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk

menemukan informasi subjek tertentu.

3. Meningkatkan pemanfaatan sumber dan pelayanan perpustakaan.

4. Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu

dan teknologi.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya bimbingan pengguna di perpustakaan terutama untuk meningkatkan minat dan keterampilan pengguna perpustakaan untuk menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan secara maksimal.

2.8.2.4 Pelayanan Audiovisual

Selain pelayanan sirkulasi, referensi, dan bimbingan pengguna, pelayanan audiovisual juga dapat digunakan untuk membantu pengguna perpustakaan. Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (1994 : 71) dinyatakan bahwa, “Pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjam bahan pustaka audiovisual kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapannya di dalam perpustakaan”.

Sedangkan pengertian Layanan Audiovisual menurut Surachman (2008 : 4) adalah :

Layanan yang secara langsung bersentuhan dengan TI. Pada layanan ini pengguna dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk Kaset Video, Kaset Audio, MicroFilm, MicroFische, Compact Disk, Laser Disk, DVD, Home Movie, Home Theatre, dll. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dsbnya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan Multimedia/Audio-Visual memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah Audible E-books, Digital Audio Books, InfoEyes (Virtual Reference), Braille, dsbnya.

Sedangkan tujuan pelayanan audiovisual dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (1994 : 71) adalah:

1. Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran,

penelitian dan rekreasi.

2. Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas

perpustakaan.

3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan.

4. Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka audiovisual

disamping bahan bacaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan audiovisual merupakan salah satu pelayanan yang dapat memberikan motivasi kepada pengguna untuk menggunakan layanan yang ada di perpustakaan serta meningkatkan efektifitas dan efesiensi kegiatan proses belajar mengajar. Layanan audiovisual juga terdiri dari berbagai macam bahan yang dapat dipakai pengguna perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya.

2.8.2.5 Pelayanan Terbitan Berseri

Salah satu jenis layanan yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan yang ada di perpustakaan adalah pelayanan terbitan berseri. Pelayanan terbitan berseri selalu memberikan informasi yang mutakhir dalam setiap terbitannya. Dalam Buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999 : 40), “Pelayanan terbitan berseri adalah kegiatan melayankan

terbitan berseri kepada pengguna perpustakaan misalnya jurnal, surat kabar, majalah dan terbitan lain yang mempunyai kala terbit tertentu”.

Terbitan ini juga merupakan sarana yang efektif dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Menurut Saleh (1996 : 26) terbitan berseri mempunyai peran sebagai berikut :

1. Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman

seseorang.

2. Menjadi media untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru

dalam bidang tertentu.

3. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang.

4. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terbitan berseri adalah salah satu jenis koleksi yang dibutuhkan pengguna sebagai koleksi pendukung dari koleksi yang ada di perpustakaan dan memiliki informasi yang terbaru secara berkala. Dengan adanya pelayanan terbitan berseri diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan menarik perhatian mereka untuk sering berkunjung ke perpustakaan.

Dokumen terkait