• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemasaran Informasi Terhadap Pemanfaatan Layanan Pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pemasaran Informasi Terhadap Pemanfaatan Layanan Pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMASARAN INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN LAYANAN PADA BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI

NANGGROE ACEH DARUSSALAM

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh

FITRI MELIALA

050709019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

MEDAN

(2)

Abstrak

Meliala, Fitri. 2010. Pengaruh Pemasaran Informasi Terhadap Pemanfaatan Layanan Pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemasaran informasi terhadap pemanfaatan layanan pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini dharapkan bermanfaat bagi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD, penulis serta bagi peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah 8714 orang, sampel penelitian 258 dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sampel digunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, kuesioner, studi kepustakaan dan wawancara tidak terstruktur. Pengukuran variabel menggunakan skala likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar presentase jawaban dari responden.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor pertanyaan dengan total skor konstruk, sedangkan pengujian reliabilitas diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh pemasaran informasi terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan digunakan analisis regresi linier sederhana serta menggunakan software SPSS versi 13. Untuk mengguji hipotesis dilakukan Uji-t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa pemasaran informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan, dengan demikian hipotesis diterima. Koefisien determinasi (R squere) hasil regresi adalah sebesar 0,318%, hal ini menunjukkan bahwa 31,8% pemanfaatan layanan perpustakaan dipengaruhi oleh pemasaran informasi perpustakaan.

Kata Pengantar

(3)

Layanan Pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana dan untuk memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra USU. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna baik isi maupun penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada masa yang akan datang.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa kesemua ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari keluarga yang tiada henti-hentinya memberikan limpahan kasih sayangnya pada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ayahanda Ahmad Datas Meliala dan Ibunda Siti Zahara Br Tarigan yang tiada henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan moral maupun material kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Berkat keduanya pulalah penulis dapat merampungkan jenjang studi setahap demi setahap sampai saat ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, saran, doa dan bimbingan dari berbagai pihak untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Belling Siregar, M.Lib, selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

2. Dra. Zaslina Zainuddin, M. Pd, selaku dosen pembimbing II, yang telah memberi masukan dalam penyelesaiaan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, sebagai Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

4. Bapak Ishak, S.S, M.Hum, selaku sekretaris jurusan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.

(4)

6. Bapak Drs. Syaifuddin, MA, PhD, selaku dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Drs. Kamaruddin H. Husein, M.Si dan sekretariat Bapak Drs. T. Rakhmatsyah, M.Si, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

8. Seluruh pegawai di perpustakaan provinsi NAD yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.

9. Para responden di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD yang telah bersedia mengisi kuesioner.

10. Buat Abang-abangku (Ramlan Meliala, S.pd/ Ramli Meliala, Amd/ AKP. Laba Meliala. Sik, SH/ Firman, SE/ dan Ridwan, Amd) terima kasih buat doa dan dukungannya. Serta keponakan-keponakanku yang lucu-lucu (Rani, Dien, Raisah, Arif, Kayla, Hadid dan Atikah).

11. Buat sahabatku khususnya Lucky shynta terima kasih untuk segala bantuannya dan persahabatan kita selama ini dan abang ku Ahkmad Daniel yang selalu membantu dan memberi semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

12. Buat orang-orang terdekatku Titin Fatimah, Sevri Febriona (Nana), Irma Efrida Harahap, Mizana, Maidana, Firza, Siti, Uliarta Simanjuntak dan Janfris dan teman-teman angkatan 05 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas kebersamaannya. 13. Terakhir tetapi teristimewa buat sahabatku dan kekasihku, suamiku

Wahyu Surbakti dan calon buah hatiku (anak yang masih di dalam kandunganku) terima kasih banyak untuk semuanya.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.

(5)

Fitri Meliala

Nim : 050709019

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 5

2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Umum ... 6

2.2.1 Tujuan Perpustakaan Umum ... 6

2.2.2 Fungsi Perpustakaan Umum ... 7

2.2.3 Koleksi Perpustakaan Umum ... 8

2.3 Pemasaran Informasi Perpustakaan ... 9

2.3.1 Pengertian Pemasaran ... 9

2.3.2 Tugas Pemasaran dan Orientasi Pelanggan ... 10

2.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Perpustakaan ... 12

2.5 Metode Pemasaran Perpustakaan ... 15

2.5.1 Publikasi ... 15

2.5.1.1 Brosur ... 16

2.5.1.2 Poster dan News-Letter ... 16

2.5.2 Iklan ... 17

(6)

2.5.4 Insentif ... 19

2.5.5 Penciptaan Suasana Lingkungan ... 20

2.5.6 Pemasaran dalam Kegiatan Perpustakaan ... 21

2.5.6.1 Pameran ... 22

2.5.6.2 Ceramah dan Seminar ... 22

2.5.6.3 Bazar ... 23

2.5.6.4 Lomba dan Kuis ... 24

2.5.6.5 Wisata Perpustakaan ... 24

2.5.6.6 Memutar Film dan Video Kaset ... 25

2.6 Hambatan Dalam Pemasaran Perpustakaan ... 26

2.6.1 Hambatan internal Yang Terdapat Dalam Perpustakaan ... 26

2.6.2 Hambatan Eksternal dari Lingkungan Luar Perpustakaan ... 27

2.7 Pengertian Informasi ... 27

2.8 Pelayanan Perpustakaan ... 29

2.8.1 Sistem Layanan Perpustakaan ... 29

2.8.1.1 Sistem Layanan Terbuka ... 29

2.8.1.2 Sistem Layanan Tertutup ... 30

2.8.2 Jenis-Jenis Layanan ... 31

2.8.2.1 Pelayanan Sirkulasi ... 31

2.8.2.2 Pelayanan Referensi ... 33

2.8.2.3 Pelayanan Bimbingan Pengguna ... 33

2.8.2.4 Pelayanan Audiovisual ... 34

2.8.2.5 Pelayanan Terbitan Berseri ... 35

2.9 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan ... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 38

3.2 Lokasi Penilitian ... 38

3.3 Populasi dan Sampel ... 38

3.3.1 Populasi ... 38

3.3.2 Sampel ... 39

(7)

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 40

3.6 Kisi-kisi kuesioner ... 41

3.7 Defenisi Operasional Variabel ... 42

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 43

3.8.1 Uji Vliditas Instrumen ... 43

3.8.2 Uji Reliabitas ... 43

3.9 Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realibilitas ... 46

4.1.1 Variabel Pemanfaatan Layanan ... 47

4.1.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 47

4.1.2.1 Variabel Pemasaran Informasi ... 48

4.1.2.2 Variabel Pemanfaatan Layanan ... 48

4.2 Karakteristik Responden ... 49

4.3 Analisis Deskriptif ... 49

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemasaran Informasi . 49 4.3.1.1 Publikasi ... 49

4.3.1.2 Brosur ... 50

4.3.1.3 Iklan ... 52

4.3.1.4 Kontak Perorangan ... 53

4.3.1.5 Penciptaan Suasana Lingkungan ... 54

4.3.1.6 Pameran ... 55

4.3.1.7 Ceramah dan Seminar... 56

4.3.1.8 Lomba dan Kuis ... 57

4.3.1.9 Bazar ... 58

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemanfaatan Layanan ... 59

4.4.1 Frekuensi kunjungan pengguna ke perpustakaan ... 59

4.4.2 Pemanfaatan fasilitas dan layanan ... 60

4.4.3 Jenis layanan yang sering digunakan ... 61

4.4.4 Perubahan fasilitas layanan dari pemasaran perpustakaan ... 62

(8)

4.4.6 Dorongan untuk memanfaatkan layanan perpustakaan ... 64

4.4.7 Komponen pemasaran ... 65

4.4.8 Komponen pemasarn yang sering dirasakan responden ... 66

4.4.9 Memenuhi permintaan/ Pemesanan informasi ... 67

4.5 Peningkatan pemenuhan permintaan pengguna perpustakaan ... 68

4.5.1 Memberitahukan atau mengajak pengguna lain untuk memanfaatkan perpustakaan ... 69

4.5.2 Peningkatan kunjungan pengguna ke perpustakaan ... 70

4.6 Analisis statistik ... 71

4.6.1 Pengaruh pemasaran informasi terhadap pemanfaatan layanan pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ... 71

4.6.2 Pengujian hipotesis ... 72

4.6.3 Pengujian Determinasi ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ... 78

Lampiran 2 : Gambaran umum Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ... 83

Lampiran 3 : Distribusi skor jawaban variabel X dan variabel Y ... 95

Lampiran 4 : Tabel Frekuensi Jawaban Responden ... 115

Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Variabel X dan Variabel Y ... 120

Lampiran 6 : Hasil Uji Regresi ... 122

Lampiran 7 : Tabel Nilai Distribusi t ... 123

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Pengguna Perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD 39

Tabel 2 : Jumlah sampel berdasarkan stratum 40

Tabel 3 : Operasional variabel

41

Tabel 4 : Uji validitas variabel X 46

Tabel 5 : Uji validitas variabel Y 47

Tabel 6 : Uji reabilitas variabel X 48

Tabel 7 : Uji reabilitas variabel Y 48

Tabel 8 : Komposisi responden berdasarkan status 49

Tabel 9 : Tanggapan responden mengenai publikasi 50

Tabel 10 : Tanggapan responden mengenai brosur 51

Tabel 11 : Tanggapan responden mengenai iklan 52

Tabel 12 : Tanggapan responden mengenai kontak perorangan 53

(10)

Tabel 14 : Tanggapan responden mengenai pameran 55

Tabel 15 : Tanggapan responden mengenai ceramah dan seminar 56

Tabel 16 : Tanggapan responden mengenai lomba dan kuis 57

Tabel 17 : Tanggapan responden mengenai bazar 58

Tabel 18 : Tanggapan responden mengenai frekuensi kunjungan ke perpustakaan 59

Tabel 19 : Tanggapan responden mengenai frekuensi pemanfaatan 60

Tabel 20 : Tanggapan responden mengenai jenis layanan yang sering digunakan 61

Tabel 21 : Tanggapan responden mengenai perubahan fasilitas layanan dari

pemasaran perpustakaan

62

Tabel 22 : Tanggapan responden mengenai promosi dalam membantu 63

pengguna mengenai layanan perpustakaan

Tabel 23 : Tanggapan responden mengenai dorongan untuk memanfaatkan 64

layanan perpustakaan

Tabel 24 : Tanggapan responden mengenai komponen pemasaran 65

Tabel 25 : Tanggapan responden komponen pemasaran yang sering digunakan 66

(11)

Tabel 27 : Tanggapan responden mengenai peningkatan pemenuhan permintaan 68

pengguna perpustakaan

Tabel 28 : Tanggapan responden mengenai memberitahukan atau mengajak pengguna 69

lain untuk memanfaatkan perpustakaan

Tabel 29 : Tanggapan responden mengenai peningkatan kunjungan pengguna 70

ke perpustakaan

Tabel 30 : Regresi liniear

71

Tabel 31 : Uji determinasi

72

(12)

Abstrak

Meliala, Fitri. 2010. Pengaruh Pemasaran Informasi Terhadap Pemanfaatan Layanan Pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemasaran informasi terhadap pemanfaatan layanan pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini dharapkan bermanfaat bagi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD, penulis serta bagi peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah 8714 orang, sampel penelitian 258 dengan

menggunakan tabel Isaac dan Michael. Untuk mengetahui siapa yang menjadi

sampel digunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, kuesioner, studi kepustakaan dan wawancara tidak terstruktur. Pengukuran variabel menggunakan skala likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar presentase jawaban dari responden.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor pertanyaan dengan total skor konstruk, sedangkan pengujian reliabilitas diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh pemasaran informasi terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan digunakan analisis regresi linier sederhana serta menggunakan software SPSS versi 13. Untuk mengguji hipotesis dilakukan Uji-t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan kecanggihan informasi di segala bidang saat ini

marketing (pemasaran) menempati posisi strategi untuk memajukan usaha dalam segala hal. Informasi menjadi sumber daya yang strategis dan dibutuhkan oleh

lingkungan bisnis, pemerintah dan para individu agar lebih sukses dalam

lingkungannya. Perpustakaan sebagai penyedia informasi harus dapat

memanfaatkan peluang yang ada agar dapat lebih berperan dalam tatanan

masyarakat informasi.

Pemasaran merupakan proses manajerial dan sosial yang mana individu

dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain. Prinsip pemasaran

sangat dibutuhkan perpustakaan sesuai dengan kondisi karakteristik pasar yang

semakin canggih dan persaingan yang semakin ketat.

Pemasaran di perpustakaan tidak memasarkan produk barang, melainkan

produk jasa, dalam hal ini adalah jasa informasi. Perpustakaan memiliki kekayaan

informasi yang dapat dipasarkan guna kepentingan user/pemakai perpustakaan

seperti buku, jurnal, majalah dokumen, kliping dan informasi lainnya. Informasi

tersebut dapat diperoleh melalui penelusuran informasi yang tersedia di

perpustakaan dan melakukan peminjaman atau informasi tersebut dapat digunakan

di tempat yang telah disediakan perpustakaan. Perpustakaan dikatakan berhasil

apabila pengguna mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan

sarana dan prasarana yang baik. Hal ini layak dipertimbangkan perpustakaan

untuk memasarkan informasi yang tersedia dengan tujuan perpustakaan berhasil

dan dimanfaatkan tepat guna sesuai dengan visi misi perpustakaan tersebut.

Pemasaran jasa yang dilakukan perpustakaan mencakup pemasaran

informasi. Pemasaran perpustakaan sama halnya dengan organisasi lain yang

menyediakan layanan infirmasi. Namun perbedaan antara perpustakaan dengan

organisasi lain terletak pada informasi yang akan disajikan. Perpustakaan

memasarkan informasi dalam bentuk ilmu pengetahuan dan tidak mengharapkan

(14)

Perpustakaan merupakan suatu lembaga untuk mengumpulkan, merawat,

menyimpan, mengatur dan melestarikan bahan-bahan perpustakaan yang berupa

rekaman hasil pemikiran dan temuan penelitian serta ungkapan cipta karya

manusia dan selanjutnya didayagunakan sebagai bahan informasi kepada

masyarakat. Salah satu jenis perpustakaan adalah Perpustakaan Umum.

Perpustakaan umum diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau

desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk

pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan

bacaan.

Tujuan penyelenggaraan perpustakaan umum adalah untuk membantu

masyarakat umum dalam memenuhi kebutuhan informasi dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Tujuan diselenggarakannya perpustakaan umum mempunyai

tujuan utama yaitu membina dan mengembangkan minat baca masyarakat dan

belajar mandiri, serta untuk meningkatkan daya kreativitas agar dapat

berpartisipasi dalam pembangunan nasional”.

Untuk dapat mencapai tujuan perpustakaan umum tersebut di atas,

perpustakaan harus menyediakan berbagai koleksi dan layanan yang dapat

memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan

informasi. Tersedianya berbagai jenis koleksi dan layanan di perpustakaan umum,

diharapkan akan dapat membantu pengguna perpustakaan untuk memenuhi

kebutuhan informasinya. Namun pada kenyataannya, masih banyak pengguna

perpustakaan yang tidak memanfaatkan koleksi serta layanan yang ada di

perpustakaan umum karena mereka tidak mengetahuinya.

Pemasaran perpustakaan adalah kegiatan penyebarluasan jasa layanan

bahan kepustakaan dan atau layanan sumber-sumber informasi ilmu pengetahuan,

teknologi, kebudayaan dan lainnya kepada masyarakat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemasaran perpustakaan dilakukan melalui

promosi, publikasi dan cara lainnya dengan tujuan masyarakat mengetahui bahwa

peran perpustakaan sangat besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikian juga halnya dengan Badan Arsip dan Perpustakaan provinsi Nanggroe

(15)

Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

merupakan perpustakaan umum yang memiliki layanan yang dapat dimanfaatkan

oleh masyarakat umum. Layanan-layanan yang disediakan seperti layanan

sirkulasi, layanan referensi, layanan bimbingan pengguna, layanan audiovisual

(tetapi sampai saat ini layanan tersbut belum digunakan secara aktif), layanan

anak dan dewasa, layanan deposit dan layanan WARINTEK, serta layanan

terbitan berseri.

Berdasarkan laporan penelitian tahun 2008, diketahui bahwa Badan Arsip

dan Perpustakaan Nanggroe Aceh Darussalam memiliki jumlah koleksi

perpustakaan sebanyak 42.543 judul buku dengan 102.818 eksemplar. Jumlah

anggota Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

adalah 10344 orang. Sedangkan pengunjung perpustakaan rata-rata dalam satu

Minggu sebanyak 845 orang. (Sumber :Statistik Anggota Badan Perpustakaan

Provinsi Naggroe Aceh Darussalam Tahun 2008). Jika pengunjung perpustakaan

dikaitkan dengan jumlah penduduk Provinsi Nangroe Banda Aceh Darussalam

terutama kota Banda Aceh yang berjumlah 219.659 jiwa, maka kunjungan

tersebut masih kurang. Kemungkinan salah satu penyebabnya adalah masyarakat

belum mengetahui keberadaan perpustakaan tersebut atau kurangnya fasilitas

layanan yang disediakan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh kurangnya

promosi yang dilakukan pihak perpustakaan dan instansi pemerintahan dalam

memasarkan perpustakaan kepada masyarakat, sehingga kunjungan dan

pemanfaatan imformasi yang tersedia di perpustakaan kurang maksimal.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

menelitinya dengan menetapkan judul penelitian ini adalah “PENGARUH

PEMASARAN INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN LAYANAN PADA BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM”.

Adapun alasan penulis memilih perpustakaan pada Badan Arsip dan

Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai objek penelitian,

karena perpustakaan ini merupakan perpustakaan umum/wilayah yang memiliki

berbagai jenis koleksi dan layanan untuk memenuhi kebutuhan informasi seluruh

(16)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis

merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

 Bagaimana pengaruh pemasaran informasi terhadap pemanfaatan

layanan pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

 Untuk mengetahui pengaruh pemasaran informasi terhadap

pemanfaatan layanan pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perpustakaan

dalam meningkatkan kegiatan pemasaran informasi.

2. Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan

untuk melakukan penelitian pada topik yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3. Penulis, yaitu dapat memperdalam pengetahuan penulis khususnya

tentang Perpustakaan Umum dan pemasaran informasi.

1.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun yang

menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Pemasaran informasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pemanfaatan layanan pada Badan Arsip dan

(17)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruh atau sebagian

dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunanya tidak terbatas pada

kelompok orang tertentu. Perpustakaan Umum merupakan salah satu sumber ilmu

pengetahuan yang memiliki peran sebagai penyebar informasi bagi seluruh lapisan

masyarakat.

Dalam Panduan Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992: 6)

bahwa “Perpustakaan Umum merupakan salah satu sarana untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa sebagai bagian integral dari kegiatan pembangunan nasional”.

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 46) “Perpustakaan Umum adalah

perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani

umum”. Selanjutnya menurut Sutarno (2006 : 37) “Perpustakaan Umum

merupakan milik pemerintah daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah yang

bersangkutan. Sumber dana pembiayaan dari dana umum yang berasal dari

masyarakat.

Selain itu pengertian perpustakaan umum menurut Sutarno (2003 : 32)

perpustakaan umum adalah:

Lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat social, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya. Pendek kata perpustakaan umum memberikan layanan kepada semua orang, anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, pagawai, ibu rumah tangga, para usia lanjut, laki-laki maupun perempuan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum

adalah suatu unit kerja yang berperan membantu masyarakat umum dengan

menggunakan dana umum untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian

integral dari kegiatan pembangunan nasional. Perpustakaan umum merupakan

perpustakaan yang didirikan oleh pemerintah dengan menggunakan dana umum

serta bertujuan untuk kebutuhan masyarakat umum akan informasi secara

menyeluruh tanpa membedakan jenis kelamin, agama, ras, usia, pekerjaan dan

(18)

2.2Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Umum

2.2.1 Tujuan Perpustakaan Umum

Sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, perpustakaan

umum memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan perpustakaan umum adalah

membina dan mengembangkan minat baca masyarakat dan belajar mandiri, serta

untuk meningkatkan daya kreativitas dan aktivitas agar dapat berpartisipasi dalam

pembangunan nasional. Menurut Yusuf (1996 : 18) tujuan perpustakaan umum

adalah :

1. Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan

pustaka yang tersedia di Perpustakaan Umum.

2. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola dan memanfaatkan

informasi yang tersedia di Perpustakaan Umum.

3. Mendidik masyarakat agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara

efektif dan efisien.

4. Meletakkan dasar-dasar ke rah belajar mandiri.

5. Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan imajinasi

masyarakat.

6. Mengembangkan kemampuam masyarakat untuk memecahkan

masalah, bertanggung jawab dan berpartisifasi aktif dalam pembangunan nasional.

Selain pendapat di atas, tujuan perpustakaan umum menurut Manifesto

Perpustakaan Umum Unesco dalam Sulistyo-Basuki (1993 : 46) yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka

yang dapat membantu meningkatkan mereka kea rah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi

masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

4. Bertindak selaku agen cultural artinya perpustakaan umum merupakan

(19)

Tujuan perpustakaan umum adalah untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam membina dan mengembangkan kebiasaan membaca. Dari

kedua pendapat di atas terdapat perbedaan tujuan perpustakaan umum yang

diselenggarakan oleh perpustakaan. Namun, ada dua poin yang menjelaskan

adanya persamaan dalam melaksanakan tujuan tersebut yaitu : mengembangkan

kemampuan mencari, mengelola dan memanfaatkan informasi yang tersedia di

perpustakaan serta menumbuhkan apresiasi budaya dan imajinasi masyarakat

sekitarnya.

2.2.2 Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perpustakaan umum harus dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi perpustakaan umum

menurut Yusuf (1996 : 21) adalah :

Fungsi Educatif

Perpustakaan Umum menyediakan berbagai jenis bacaan berupa karya cetak dan rekam untuk dapat dijadikan sumner belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar membaca.

Fungsi Informatif

Perpustakaan Umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya, yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah popular berupa buku dan majalah ilmia serta data-data penting lainnya yang diperlukan pembaca.

Fungsi Kultural

Perpustakaan Umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/ terekam. Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.

Fungsi Rekreasi

Perpustakaan Umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa.

Dari fungsi perpustakaan umum tersebut, dapat di simpulkan bahwa

perpustakaan umum harus berupaya menarik pengguna untuk selalu datang ke

(20)

Untuk mencapai tujuan dan dapat melaksanakan fungsi dengan baik

perpustakaan umum mempunyai tugas yang harus dilaksanakan. Melayani

masyarakat dari berbagai golongan tanpa membedakan agama maupun ras, serta

untuk kepentingan dunia pendidikan, keterampilan dan rekreasi. Disamping itu

juga untuk menggalakkan masyarakat gemar membaca dan belajar mandiri.

Menurut Sutarno (2006 : 37) menyatakan bahwa:

Tugas perpustakaan umum memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian, dan sebagai pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Beberapa tugas pokok perpustakaan umum adalah :

1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk

melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat.

2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat

menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin.

3. Mendorong masyarakat untuk trampil memilih bacaan yang sesuai

dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.

4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk

dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam membangun nasional.

Dengan demikian tugas perpustakaan umum adalah melayani masyarakat

umum dalam memenuhi kebutuhan informasi sebagai pusat informasi, pusat

sumber belajar, penelitian dan rekreasi yang sesuai dengan kebutuhannya dan

bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang

layak dalam membangun nasional.

2.2.3 Koleksi Perpustakaan Umum

Koleksi merupakan sarana yang paling penting dalam perpustakaan. Tanpa

koleksi suatu perpustakaan tidak ada manfaatnya. Tanpa koleksi perpustakaan

tidak mungkin melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik.

Koleksi perpustakaan umum meliputi koleksi yang bersifat umum

(meliputi berbagai bidang ilmu), yang digunakan sebagai sarana penunjang

pengembangan masyarakat pada umumnya. Untuk dapat memberikan pelayanan

kepada masyarakat, perpustakaan harus berupaya menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh pengguna. Sutarno (2006 : 70) menyatakan bahwa: “Koleksi

(21)

bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk), film,

film strip dan koleksi bentuk tertentu, seperti lukisan, alat peraga, globe, foto, dll”.

Sedangkan koleksi perpustakaan menurut Siregar (2002 : 2) “Semua bahan

pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada

masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan

umum adalah semua bahan pustaka yang disediakan oleh perpustakaan seperti

buku, majalah dan bahan informasi lainnya yang dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pengguna.

2.3 Pemasaran Informasi Perpustakaan

2.3.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu sistem kegiatan yang merancang bagaimana

untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa/

barang, mampu memberikan kepuasan atas keinginan pasar. Menurut Kotler

(2000 : 9), “Is a societal process by which individuals and groups obtain what

they need and want through creating, offering, and freely exchanging products

and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak yang lain. Selanjutnya Kotler dalam Wirawan

(1993 : 7) menyatakan bahwa :

Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pengendalian program-program yang telah dirumuskan secara seksama. Program-program itu dirancang sedemikian rupa sehingga mendorong terjadi pertukaran nilai dengan pasar yang menjadi target untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan menurut Goh dan Kheng dalam Irawan (2003 : 4), yaitu:

“Pemasaran adalah proses yang bersifat strategis dan sosial dalam menciptakan

pelanggan dan menyediakan nilai yang menguntungkan serta lebih baik untuk

pelanggan dengan cara berkompetesi.”

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu

(22)

individu dan kelompok akan mendapatkan apa yang menguntungkan serta lebih

baik untuk pelanggan dengan cara analisis, perencanaan, implementasi, evaluasi

dan pengendalian program-program yang dirancang sedemikian rupa untuk

mencapai tujuan organisasi.

2.3.2 Tugas Pemasaran dan Orientasi Pelanggan

Untuk mencapai keberhasilan, kegiatan pemasaran sangat dipengaruhi

oleh pelaksanaan tugas pemasaran. Tugas pemasaran yang dilakukan tersebut

berbeda-beda sesuai dengan cara dan kegiatan-kegiatan permintaan. Menurut

Irawan (1996 : 4-6) tugas pemasaran adalah:

1. Meningkatkan kepuasan konsumen

Memberikan kepuasan kepada konsumen merupakan tujuan setiap jenis usaha. Hal ini karena konsumen akan memberikan bisnis berulang kepada perusahaan dan menjadi saluran yang efektif bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kualitas, pelayanan dan pelanggan.

2. Menciptakan permintaan

Menciptakan permintaan dapat dilakukan dengan cara menciptakan perbedaan.

3. Meningkatkan permintaan

Ada dua cara untuk meningkatkan permintaan yaitu:

a. Dengan harga yang sama permintaan bertambah

b. Dengan kuantitas yang sama tapi harga naik 4. Menjadikan permintaan inelastis

Permintaan inelastis artinya perubahan harga relative tidak akan berpengaruh terhadap perubahan kuantitas yang diminta. Hal ini bila terjadi konsumen puas.

5. Menyesuaikan diri dengan lingkungan

Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu berubah. Hal ini disebabkan karena perubahan lingkungan.

Sehubungan dengan hal di atas Kotler ( 2001 : 18-19) mengemukakan

berbagai keadaan permintaan dengan hubungannya dengan tugas pemasaran:

1. Permintaan negatif : pasar dalam situasi permintaan negatif bila

sebagian besar pasar tidak suka produk tertentu dan bahkan mau membayar asal terhindar dari produk itu. Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah program pemasaran rancang ulang produk, harga yang rendah, dan promosi yang positif dapat merubah kepercayaan dan sikap pasar.

2. Tidak ada permintaan : konsumen yang dituju mungkin tidak tertarik

(23)

tertarik pada mata kuliah bahasa asing. Tugas pemasarn ini adalah mencari cara menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat seseorang.

3. Permintaan laten : banyak konsumen yang memiliki kebutuhan namun

belum bisa dipenuhi oleh produk yang ada. Permintaan laten akan rokok yang tidak berbahaya, lingkungan yang aman, dan mobil yang lebih irit besar sekaligus. Tugas pemasaran adalah mengukur pasar serta mengembangkan barang dan jasa yang tepat untuk memenuhi permintaan itu.

4. Permintaan menurun : setiap organisasi, cepat atau lambat akan

mengalami permintaan menurun untuk satu atau lebih produknya. Gereja mengalami penurunan umat, universitas mengalami penurunan pendaftar. Pemasar harus menganalisis penyebab penurunan pasar dan memutuskan apakah permintaan dapat dirangsang kembali dengan menemukan pasar sasaran baru, mengganti sifat produk atau mengembangkan komunikasi yang lebih efektif. Tugas pemasaran adalah membalikkan permintaan menurun dengan pemasaran ulang produk.

5. Permintaan tidak teratur : banyak organisasi yang permintaannya

bervariasi sehingga menyebabkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas. Misalnya angkutan umum tidak cukup jumlahnya pada jam sibuk namun kosong di jam lain. Museum kekurangan pengunjung di hari kerja dan kelebihan pengunjung di akhir minggu. Tugas

pemasaran dinamakan “synchromarketing”, adalah mengubah pola

permintaan dengan pemberian harga, promosi, dan intensif lain yang fleksibel.

6. Permintaan penuh : organisasi mengahadapi permintaan penuh, kalau

mereka puas dengan volume usahanya. Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan ditengah berubahnya prefensi konsumen dan persaingan yang makin meningkat.

7. Permintaan berlebih : Beberapa organisasi menghadapi lebih banyak

dari pada yang mereka mau atau mampu melayani. Tugas pemasaran,

disebut darmaketing, perlu menemukan cara untuk mengurangi

permintaan secara sementara atau permanent. Darmaketing

menyeluruh bertujuan mengurangi permintaan secara menyeluruh

dengan menaikkan harga dan mengurangi promosi serta pelayanan.

8. Permintaan produk tidak bermanfaat : produk yang tidak berfaedah

akan mengundang usaha terorganisir untuk mengurangi pemakaiannya. Tugas pemasaran adalah membuat orang yang suka produk tersebut tidak lagi memakainya, dengan cara-cara seperti menyampaikan ketakutan, menaikkan harga dan mengurangi penyediaan.

Dari pendapat di atas bahwa untuk mencapai tujuan, setiap organisasi

harus mampu berorientasi kepada pelanggan dengan tujuan untuk memenuhi

(24)

suatu produk saja melainkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan minat

seseorang.

2.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Perpustakaan

Marketing mix merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran

modern. Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan suatu set variabel

pemasaran yang dapat dikendalikan dan penerapan dari strategi pemasaran yang

sangat penting dan mempunyai peranan dalam mencapai keberhasilan yang dituju.

Bauran pemasaran adalah kegiatan-kegiatan untuk pemasaran yang dilakukan oleh

suatu perusahaan guna mencapai tujuan pemesannya. Menurut Kotler (2002: 18)

bahwa: “Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.”

Sedangkan menurut Baderi (2004 : 9), bauran pemasaran atau: “Marketing

mix adalah “Perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan

untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target

market).”

Selain pendapat di atas Keegan (1997 : 3), menyatakan bahwa:

Bauran pemasaran yang banyak dijumpai dalam aktivitas pemasaran yang menciptakan nilai bagi pelanggan merupakaan kombinasi dari produk, promosi dan distribusi, nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan dengan mengurangi harga, jadi bauran pemasaran terdiri atas empat elemen yaitu : product, price, promotion, and place (distribution).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran

(marketing mix) adalah seperangkat alat (variabel-variabel) pemasaran terkontrol

dan digabung untuk mengahsilkan/menciptakan nilai bagi pelanggan/pengguna

yang merupakan kombinasi dari produk, harga, tempat dan promosi.

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat unsur

pemasaran yang dapat dikendalikan oleh orgaisasi. Organisasi memanfaatkan

bauran pemasaran untuk mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap produk

atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi itu. Pemaduan unsur-unsur bauran

pemasaran ini harus pula memperhitungkan variable-variabel yang tidak dapat

dikendalikan organisasi, seperti sumberdaya, tujuan organisasi, politik, hukum,

(25)

Menurut Baderi (2004 : 9) komponen pokok marketing mix perpustakaan yang

dapat digabungkan kedalam empat variabel, yaitu:

1. Produk (Product), merupakan kombinasi antara bahan-bahan

kepustakaan dengan jasa layanan perpustakaan yang ditawarkan kepada pasar sasaran (target market) perpustakaan.

2. Harga (Price), merupakan jumlah uang pendaftaran, iuran, denda yang harus dibayar oleh konsumen (pengguna) perpustakaan untuk mendapat layanan peminjaman bahan kepustakaan.

3. Tempat (Place), menunjukkan dimana kegiatan pelayanan

perpustakaan diadakan untuk dapat memperoleh produk perpustakaan (layanan dan bahan yang dilayankan).

4. Promosi (Promotion), merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan

oleh perpustakaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari bahan

kepustakaan (Produk) untuk menyakinkan konsumen sasaran agar mau

membaca atau mengunjungi perpustakaan.

Sedangkan Widuri (2008 : 3-5) menyatakan bahwa ada 4 (empat) macam

konsep marketing mix yaitu :

1. Produk (Product)

Merupakan barang fisik ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama yang perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun proses pemasaran selanjutnya yang sesuai dengan produk tersebut. Berbicara mengenai pemasaran jasa informasi di sebuah perpustakaan, sudah barang tentu produknya adalah koleksi serta jasa layanan yang dimiliki perpustakaan yang bersangkutan.

2. Harga (Price). Harga merupakan sejumlah uang yang harus

dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh produk hasil perusahaan. Dalam perpustakaan yang dimaksud harga di sini bukan uang, melainkan keaktualan koleksi/ informasi, relevansi informasi yang dibutuhkan pengguna dengan yang ditawarkan atau utility/ nilai guna informasi tersebut.

3. Tempat (Place). Merupakan perencanaan dan pelaksanaan program

penyaluran jasa/ produk melalui lokasi layanan pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

4. Promosi (Promotion). Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi

penyampaian pesan-pesan atau informasi yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

(26)

- To influence : mempengaruhi pengguna agar mereka tidak enggan berkunjung ke perpustakan, tidak enggan menggunakan jasa layanan informasi, merubah image pengguna tentang jasa informasi/perpustakaan. Dalam kegiatan mempengaruhi mi, perlu usaha dan dalam perpustakaan/jasa informasi untuk membuat mereka merasa membutuhkan perpustakaan/jasa informasi, perlujuga menonjolkan citra positifdari lembaga kita ke luar.

- To persuade : membujuk atau merayu penggunal masyarakat untuk melakukan kegiatan di perpustakaan Baik itu kegiatan membaca ataupun kegiatan seminar dan lain sebagainya yang bertempat di perpustakaan.

Menurut Kotler (2001 : 450), selain keempat komponen dari bauran

pemasaran tersebut di atas, komponen bauran pemasaran ditambah lagi tiga

komponen sehingga menjadi tujuh, yaitu :

A revised marketing mix frame work service marketing management may be required. This revised marketing mix for service contains three additional elements : people, physical evidence, process.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa suatu perbaikan bauran pemasaran

menjadi suatu permintaan dari bentuk layanan kerja manajemen pemasaran.

Perbaikan bauran pemasaran layanan ini terdiri dari 3 elemen tambahan yaitu

orang (tenaga kerja), bukti fisik dan proses.

Maka ketujuh faktor marketing mix tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut :

1. Product

Merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang dan jasa.

2. Price (Harga)

Merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk mendapatkan produk.

3. Place (Tempat)

Adalah keinginan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promotion (Promosi)

Adalah kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya, adapun yang termasuk dalam alat promosi adalah advertesing, direct marketing, sales promotion, personal selling dan public relation.

5. People (Orang/ tenaga kerja)

(27)

diantara pelanggan), persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa tersebut dibentuk dan dipengaruhi oleh pelanggan lainnya.

6. Physical Evidence ( Bukti fisik)

Merupakan suatu hal yang turut mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk dalam physical evidence adalah lingkungan fisik dan fasilitas-fasilitas lainnya yang menunjang untuk menyediakan jasa tersebut yang dapat mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap jasa perusahaan.

7. Process (Proses)

Komponen proses ini merupakan suatu usaha perusahaan dalam menjalankan dan melakukan aktivitasnya alam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen

(elemen) dari marketing mix menunjukkan pandangan penjual/memasarkan

tentang bagaimana sebuah perpustakaan memasarkan apa saja layanan yang

tersedia sehingga dapat mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh pengguna

(konsumen). Marketing mix adalah serangkaian alat yang saling mendukung di

mana variabel-variabel tersebut adalah controlled variables dan merupakan

kombinasi dari produk, promosi, harga, dan tempat (distribusi), tenaga kerja, bukti

fisik, proses, nilai bagi pelanggan yang digunakan perusahaan untuk mencapai

tujuan pemasaran.

2.5 Metode Pemasaran Perpustakaan

Dalam melakukan pemasaran banyak metode yang dilakukan. Metode

tersebut dipilih dan digunakan sesuai dengan kondisi perpustakaan serta

masyarakat yang dilayani dengan tujuan pemasaran tersebut berhasil. Menurut

Mustafa (1996 : 28), adapun metode pemasaran yang dilakukan di perpustakaan

adalah sebagai berikut :

2.5.1 Publikasi

Salah satu metode pemasaran yang dapat digunakan oleh perpustakaan

adalah dengan publikasi. Publikasi merupakan kegiatan memperkenalkan

perusahaan/organisasi sehingga umum publik dan masyarakat dapat mengenalnya.

Menurut Sutarno (2006 : 102) bahwa “Publikasi adalah melakukan kegiatan agar

(28)

Sedangkan menurut Wahjuni dalam laporan lokakarya bimbingan

pengguna dan promosi perpustakaan perguruan tinggi (1993 : 65) bahwa

“Publikasi merupakan perangsangan permintaan non-personal untuk produk, jasa

atau unit bisnis oleh berita-berita komersial dalam suatu media yang

dipublikasikan atau memperoleh penyajian yang baik yang tidak dibayar oleh

sponsor”.

Menurut kedua pendapat di atas bahwa publikasi merupakan kegiatan

memperkenalkan produk, jasa, atau unit bisnis melalui berita komersial yang

disajikan agar dikenal oleh masyarakat luas.

2.5.1.1 Brosur

Perpustakaan yang relatif sudah berkembang, dalam pemasaran dan

publisitasnya banyak yang menggunakan brosur sebagai alat promosi dengan

tujuan agar pengguna secara luas dapat mengetahui apa saja yang disajikan oleh

perpustakaan.. Menurut Yusup (2001 : 343),

Brosur disebut juga dengan surat selebaran, yaitu sejenis media cetak yang biasanya memuat berita atau informasi lain yang perlu diketahui oleh masyarakat tentang keadaan seseorang atau badan yang menerbitkan selebaran ini. Brosur adalah sejenis publikasi cetakan yang terdiri atas beberapa lembaran dan biasanya dijahit dengan kawat, tetapi tidak dijilid.

Sedangkan menurut Mustafa (1996 : 72), “Brosur adalah salah satu bentuk

media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi

tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau

pengguna dengan harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan oleh konsumen atau

pengguna”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa brosur merupakan sejenis

media cetak berupa selebaran yang berisi berbagai informasi penjelasan tentang

sesuatu yang masih hangat atau mutakhir yang akan ditawarkan kepada konsumen

atau pengguna dengan harapan dapat dibeli.

2.5.1.2 Poster dan News-letter

Poster adalah salah satu media pemasaran yang efektif dan sederhana yang

(29)

ramai. Menurut Mustafa (1996 : 80), “Poster adalah salah satu media promosi

yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2 yang berisi

tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang sesuatu hal yang disajikan

secara menarik dengan huruf-huruf besar”.

Salah satu media efektif utama untuk melakukan kontak dengan pengguna

adalah poster. Poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan baru suatu

kegiatan atau sekedar menekankan dan menonjolkan layanan lama. Poster dibuat

untuk menarik perhatian orang yang lewat di sekitar poster dan menyampaikan

informasi ringkas tentang suatu hal. Poster bagi perpustakaan adalah sarana yang

digunakan untuk menyampaikan sejumlah informasi mengenai produk atau jasa

yang ditawarkan oleh perpustakaan, sehingga dengan poster informasi yang

disampaikan tersebut dapat diketahui oleh siapa saja.

Sedangkan news-letter menurut Mustafa (1996 : 89) adalah “Salah satu

media yang dapat digunakan untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah

orang secara teratur berupa berita-vberita atau artikel-artikel singkat yang ditulis

dengan gaya tidak formal”. News-latter digunakan sebagai penyampaian

informasi atau berita mengenai suatu lembaga dan produk atau layanannya, tetapi

news-letter harus memutuskan dan membatasi informasi yang akan dimasukkan di dalam news letter.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa poster dan news-letter

merupakan salah satu media yang memberikan informasi dan pandangan yang

menarik tentang suatu organisasi untuk disebarkan kepada kalangan tertentu.

2.5.2 Iklan

Iklan merupakan salah satu metode pemasaran yang dapat ditempuh untuk

meningkatkan pemanfaatan layanan dan fasilitas perpustakaan. Iklan adalah

terjemahan dari advertising. Menurut Lupiyoadi (2001 : 138), “Iklan adalah

bentuk komunikasi non-personal yang disajikan melalui media yang dibayar oleh

sponsor tertentu.”

Sedangkan menurut Markin (1982: 391), menyatakan bahwa :

(30)

newspapers, megazines hava the power to reach large numbers of potential users or buyers of a product with a persuasive message.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa, iklan adalah bentuk penyajian dari

barang, ide atau jasa yang membutuhkan media massa. Media massa seperti radio,

televisi, koran, majalah memiliki peranan penting untuk menyampaikan pesan

kepada pengguna potensial atau pembeli sebuah produk dengan suatu pesan yang

bersifat ajakan dalam jangkauan yang luas..

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan bentuk

komunikasi non-personal dengan penyajian berbentuk ide, produk dan jasa

melalui barang seperti televisi, radio, koran dan majalah ke jumlah jangkauan luas

dari pengguna potensial dengan suatu pesan yang bersifat ajakan.

Setiap metode pemasaran yang dilakukan sudah tentu memiliki tujuan,

begitu juga dengan iklan. Menurut Saladin (1996: 74) tujuan iklan adalah :

1. Untuk menyampaikan informasi :

a. Memberitahu pasar tentang produk

b. Menganjurkan cara tentang penggunaan baru untuk produk tertentu c. Menjelaskan cara kerja suatu produk

d. Membangun citra perusahaan

2. Untuk membujuk :

a. Memilih merek tertentu

b. Mengubah persepsi konsumen tentang ciri-ciri merk tertentu

c. Membujuk pelanggan untuk membeli

3. Untuk mengingat :

a. selalu dalam waktu dekat Meningkatkan konsumen bahwa produk

itu mungkin akan sangat dibutuhkan

b. Meningkatkan konsumen dimana membeli produk itu

c. Menjaga agar pelanggan akan ingat akan produk ataumerk itu. 4. Untuk pemantapan (Reinforcement):

Berusaha untuk menyakinkan para pembeli bahwa ia mengambil pilihan yang tepat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan

bentuk penyajian komunikasi dengan menggunakan media yang bertujuan

memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dan tertarik dengan

produk yang akan diiklankan.

Sedangkan fungsi iklan adalah :

1. Memberikan informasi

2. Membujuk atau mempengaruhi

3. Menciptakan kesan

(31)

5. Sebagai alat komunikasi (Mursid, 1993: 96)

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa fungsi iklan adalah untuk

menyampaikan pesan yang bersifat ajakan (persuasif), menciptakan kesan agar

konsumen tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan.

2.5.3 Kontak perorangan

Kontak perorangan merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam

pemasaran. Memasarkan secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan

langsung antara pihak perpustakaan dengan pemakai. Memasarkan dengan kontak

perorangan dapat diatur sedemikian rupa sehingga mendekati kebutuhan, minat

dan pribadi pemakai.

Menurut Bellardo dan Waldhart dalam Santoso (2007 : 4-5) bahwa :

Kontak perorangan merupakan cara yang paling efektif untuk

menyebarluaskan informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam hal menarik minat pemakai. Bahkan informasi dari mulut ke mulut ini

ternyata lebih efektif dari pada pengiriman surat, brosur, pamflet dan sejenisnya.

Sedangkan menurut Wirawan (1993 : 36) bahwa :

Memasarkan secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung antara wakil organisasi dengan pasar target. Memasarkan dengan kontak perorangan ternyata merupakan perkakas yang lebih ampuh dari pada perkakas-perkakas promosi lainnya seperti iklan dan publisitas.

Menurut kedua pendapat di atas bahwa kontak perorangan adalah salah

satu teknik memasarkan yang dilaksanakan di perpustakaan yaitu dalam bentuk

penyebarluasan informasi mengenai perpustakaan melalui tatap muka dengan

pengguna perpustakaan.

2.5.4 Insentif

Insentif merupakan salah satu metode pemasaran. Insentif adalah

pemberian sesuatu yang bernilai kepada pengguna perpustakaan agar lebih

termotivasi untuk mengunakan jasa perpustakaan.

Mustafa (1996 : 31), menyatakan bahwa :

(32)

Insentif biasanya diberikan kepada orang atau kelompok yang kurang bermotivasi, acuh tak acuh, atau kurang suka terhadap penawaran suatu produk atau jasa.

Insentif memiliki peranan besar dalam pemasaran layanan dan jasa

perpustakaan. Pemberian insentif dinilai cukup baik bagi perpustakaan yang

melakukan pemasaran, karena dapat memotivasi pengguna untuk berkunjung dan

memanfaatkan layanan yang tersedia di perpustakaan. Menurut Kotler (1996 :

128), untuk memanfaatkan cara insentif ini ada beberapa langkah yang perlu

dilakukan :

1. Menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari pemberian insentif.

2. Menentukan jangkauan insentif dengan cara menetapkan kepada siapa

insentif itu diberikan.

3. Menentukan penerima insentif.

4. Menentukan arah insentif. 5. Menentukan besarnya insentif. 6. Menentukan bentuk insentif.

7. Menentukan waktu pemberian insentif.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif dapat

dilakukan perpustakaan untuk memotivasi pengguna agar berkunjung dan

memanfaatkan fasilitas layanan yang tersedia di perpustakaan.

2.5.5 Penciptaan Suasana dalam Lingkungan

Dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran perpustakaan, perlu

penciptaan lingkungan yang dibuat menarik dan suasana yang nyaman agar dapat

menumbuhkan minat pengguna perpustakaan untuk mempergunakan fasilitas serta

layanan perpustakaan.

Sehubungan dengan hal di atas Kotler (1996 : 134) mengemukakan bahwa

Atmosferik atau penciptaan lingkungan yaitu sebagai “Perancangan” lingkungan organisasi yang diperhitungkan sedemikian rupa, agar menimbulkan dampak kognitif dan emosional kepada pasar target, sehingga meningkatkan kepuasan pada waktu membeli atau memanfaatkan produk atau jasa itu.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

(33)

pengguna perpustakaan dan meningkatkan pemanfaatan koleksi dan fasilitas yang

tersedia di perpustakaan.

2.5.6 Pemasaran dalam Kegiatan Perpustakaan

Perpustakaan merupakan organisasi nirlaba dituntut untuk melayani

pengguna dengan benar sesuai dengan fungsi perpustakaan. Hal tersebut

menyebabkan perpustakaan melakukan kegiatan pemasaran dengan tujuan agar

masyarakat mengenal dan menarik perhatian mereka untuk berkunjung dan

memanfaatkan koleksi dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan.

Adapun kegiatan pemasaran dalam organisasi menurut Gitosudarmo (2000

: 10-11) dengan melakukan:

1. Fungsi pertukaran (Exchange function). Fungsi ini merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi antara penjual dengan pembelinya. Dalam fungsi jual beli ini termasuk pula kegiatan-kegiatan penunjang terjadinya transaksi jual beli yang berupa penentuan harga jual yang diberlakukan kepada konsumen serta diskon yang ditawarkan, pelayanan selama berlangsungnya jual beli, tawar menawar harga, serta mempromosikan produknya.

2. Fungsi penyediaan fisik atau logistik. Fungsi ini meliputi kegiatan

pengangkutan atau transportasi, pergudangan atau serta pendistribusian.

3. Fungsi pemberian fasilitas (Fasilitating Function). Fungsi ini berupa penyediaan fasilitas baik fisik maupun nonfisik yang diperlukan bagi terselenggaranya kegiatan pemasaran atau fungsi yang terdahulu secara efektif dan efesien. Fasilitas tersebut dapat berupa penerapan

standarisasi produk, penyediaan dana (financing), penanggungan

resiko, serta penyediaan informasi pasar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan yang

melakukan kegiatan pemasaran harus memperhatikan kondisi perpustakaan

dengan menydiakan fasilitas yang layak bagi pelanggan. Fasilitas tersebut terdiri

dari gedung perpustakaan, koleksi, jenis layanan serta sarana dan prasarana yang

mendukung pelanggan untuk memenuhi kebutuhannya.

Ada berbagai cara dan kegiatan yang dapat dilakukan untuk pemasaran

dalam kegiatan perpustakaan yaitu dengan melakukan pameran, ceramah dan

seminar, bazar, lomba dan kuis, wisata perpustakaan serta memutar film dan video

kaset. Kegiatan tersebut bertujuan untuk merangsang pengguna atau calon

(34)

perpustakaan. Pemasaran yang dilakukan dalam kegiatan perpustakaan akan

dibahas pada uraian berikut :

2.5.6.1 Pameran

Pameran merupakan salah satu kegiatan pemasaran perpustakaan untuk

menarik perhatian pengguna atau calon pengguna untuk berkunjung dan

memanfaatkan layanan perpustakaan. Mustafa (1996 : 110) menyatakan bahwa :

“Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan perpustakaan

untuk menarik perhatian orang banyak. Pameran juga merupakan cara yang paling

jitu untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna dan calon

pengguna”.

Pendapat lain menyatakan “Pameran adalah suatu kegiatan penyajian suatu

karya dalam organisasi untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasikan oleh

masyarakat luas”. (Galeri nasional Indonesia, 2008 : 1).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pameran salah satu bentuk

kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu perpustakaan untuk mengenal

perpustakaan dan menarik perhatian orang banyak dan kegiatan pameran menjadi

cara yang paling murah. Pada prinsipnya pameran tidak saja ‘menginformasikan’

secara tertulis melainkan juga menyajikan apa yang dimiliki dan dilayankan

perpustakaan kepada pengguna.

2.5.6.2 Ceramah dan Seminar

Ceramah dan Seminar merupakan penyampaian informasi oleh satu atau

beberapa pembicara dan disampaikan di depan sejumlah orang dalam waktu

tertentu dan berlangsung dengan rapi dengan aturan-aturan tertentu. Mustafa

(1996 : 116) menyatakan bahwa “Ceramah adalah suatu kegiatan di mana ada satu

atau beberapa orang yang bercerita di depan sejumlah peserta pada suatu waktu

dan tempat tertentu mengenai suatu topik atau tema tertentu. Biasanya

pembicaraan bersifat formal”.

Sedangkan seminar menurut Mustafa (1996 : 116) adalah “Suatu forum

(35)

tempat tertentu di mana ada satu atau lebih orang yang berceramah dan ada

sejumlah orang lain sebagai peserta”.

Selanjutnya Mustafa (1996 : 116) mengemukakan bahwa : “Ceramah dan

seminar sangat erat kaitannya dan sukar dipisahkan, seminar itu adalah ceramah.

Tetapi tidak semua ceramah berupa seminar”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ceramah dan seminar yang

dilakukan perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji

suatu topik tertentu mengenai perpustakaan, dimana ada satu atau beberapa orang

sebagai pembicara dan ada sejumlah orang lain yang sebagai peserta dengan

tujuan peserta mengetahui lebih jauh peranan perpustakaan.

2.5.6.3 Bazar

Dalam melakukan kegiatan pemasaran, perpustakaan dapat memanfaatkan

kegiatan bazar sebagai upaya secara langsung atau tidak langsung untuk menarik

perhatian orang untuk datang ke perpustakaan. Menurut Mustafa (1996 : 125),

yaitu :

Bazar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dan digunakan untuk tujuan pemasaran perpustakaan. Bazar merupakan suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat yang biasanya dilakukan proses jual beli.

Sedangkan Shimp (2004 : 201) menyatakan :

Bazar adalah sarana promosi suatu produk yang dihasilkan suatu

organisasi yang memberikan penghematan cents-off kepada konsumen

bila menebusnya. Bazar tersebut diberikan melalui surat kabar, majalah, sisipan bebas (free standing inserts), pos langsung atau tempat tertentu.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa bazar merupakan kegiatan

yang dilakukan sebagai upaya langsung atau tidak langsung pada suatu tempat dan

waktu tertentu dengan mengadakan kegiatan jual-beli bukan ditempat yang

biasanya dilakukan proses jual beli. Untuk melaksanakan bazar di perpustakaan,

dapat bekerja sama dengan organisasi lain, lembaga atau instansi lain, misalnya

(36)

2.5.6.4 Lomba dan Kuis

Pengadaan kegiatan lomba dan kuis di perpustakaan merupakan kegiatan

yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk memasarkan perpustakaan. Kegiatan

lomba dan kuis diadakan dan dirancang sedemikian rupa agar dapat mendorong

masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan.

Dalam Kamus Besar Indonesia Kontemporer (2002 : 885), “Lomba adalah

adu ketangkasan (keterampilan, kemahiran, dan sebagainya)”.

Selain pendapat di atas, Gatot (2008 : 1) menyatakan :

Lomba merupakan salah satu kegiatan sosialisasi pemasyarakatan bagi murid/mahasiswa untuk mengetahui seberapa jauh kepintaran dan kreatifitas seorang murid/mahasaiswa, pemanfaatan serta inovasi-inovasi yang telah dilakukan dengan menggali potensi yang ada.

Sedangkan Kuis adalah “Acara yang dilakukan dengan cara memberikan

pertanyaan yang dilombakan untuk memperebutkan hadiah; cepat tepat”. (Kamus

Besar Indonesia Kontemporer, 2002 : 788).

Pendapat lain menyatakan :

Kuis adalah kegiatan untuk melatih daya analisis mahasiswa/siswa dalam memecahkan sutau permasalahan. Jika mahasiswa/siswa terlatih menganalisis permasalahan tersebut dengan mendapatkan solusinya maka hal tersebut dapat berguna dalam kehidupannya. (Widagdo, 2007 : 2)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengadaan kegiatan lomba

dan kuis yang dilakukan perpustakaan merupakan kegiatan pemasaran dengan

tujuan untuk memotivasi pengguna untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan

perpustakaan.

2.5.6.5 Wisata Perpustakaan

Salah satu kegiatan yang diadakan perpustakaan yaitu wisata perpustakaan

atau yang disebut library tour, kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan

fasilitas yang ada perpustakaan kepada pengguna.

Menurut Mustafa (1996 : 127) wisata perpustakaan adalah :

(37)

Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna dapat

mengetahui secara langsung apa yang dimiliki perpustakaan dan bermanfaat bagi

mereka dan bagaimana menggunakannya. Wisata perpustakaan tidak hanya

dilakukan dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau rombongan tamu

yang datang ke perpustakaan, tetapi untuk melihat semua sudut yang ada di

perpustakaan baik itu koleksi, fasilitas dan cara memanfaatkan dan menemukan

informasi yang ada di perpustakaan melalui wisata perpustakaan.

2.5.6.6 Memutar film dan video Kaset

Dalam melakukan kegiatan pemasaran perpustakaan kepada pengguna,

salah satu cara yang efektif digunakan adalah dengan cara memutar film dan

video kaset. Hal tersebut bertujuan menarik perhatian pengguna untuk

memanfaatkan layanan perpustakaan. TWH (1992 : 141) menyatakan :

“Film/video merupakan foto-foto yang dirangkaikan sedemikian rupa sehingga

menghasilkan proyeksi dilayar perak dalam bentuk-bentuk gambar yang

bergerak”.

Film dan Video kaset merupakan bagian dari media audiovisual yang

menampilkan gambar serta suara yang dapat merangsang lebih cepat pola fikir

pengguna untuk mengetahui sesuatu yang mereka inginkan secara efektif dan

efesien.

Dale dalam Idham (2009 : 2) menyatakan :

Dalam kegiatan belajar dengan menggunakan media audio visual memiliki potensi pokok. Adapun potensi pokok tersebut yaitu :

1. Memberikan dasar-dasar konkrit untuk berfikir. 2. Membuat pelajaran lebih menarik.

3. Memungkinkan hasil belajar lebih tahan.

4. Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata.

5. Mengembangakan keteraturan dan kontinuitas berfikir.

6. Dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak diperoleh dari

cara lain.

Selanjutnya Idham (2009 : 2) menyatakan : “Penggunaan media audio

visual dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak, mengesankan, lebih

jelas dan konkrit”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemutaran film dan video

(38)

yang dilakukan secara efektif dan efesien untuk menarik perhatian pengguna agar

lebih sering menggunakan layanan yang tersedia di perpustakaan.

2.6 Hambatan-Hambatan Dalam Pemasaran Perpustakaan

Pada dasarnya dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran, perpustakaan

sering mendapatkan berbagai hambatan. Baik hambatan yang datang dari dalam

maupun hambatan yang datang dari luar, sehingga perpustakaan sulit untuk

memasarkan layanan serta koleksi yang ada di perpustakaan. Hambatan-hambatan

pemasaran tersebut dapat di kategorisasikan ke dalam hambatan internal (dalam

perpustakaan) dan hambatan eksternal (luar lingkungan perpustakaan) (Soehadi,

1996: 9).

2.6.1 Hambatan Internal Yang Terdapat Dalam Perpustakaan

Hambatan-hambatan pemasaran perpustakaan yang datang dari dalam

perpustakaan adalah:

1. Sistem klasifikasi dan katalog yang kompleks, menyebebkan

pengunjung sulit untuk mendapatkan informasi yang diinginkan

2. Sistem proteksi yang terlalu ketat menyebabkan mereka merasa

dicurigai

3. Kurangnya pengetahuan pemasaran dari staf perpustakaan

4. Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanya tempat koleksi buku

dan jurnal

5. Kurang layaknya gedung perpustakaan

6. Kurangnya dukungan dana untuk membeli materi perpustakaan dan

introduksi layanan baru

7. Kurangnya kesadaran staf perpustakaan bahwa pengunjung saat ini

lebih banyak permintaan (Soehadi, 1996 : 9).

Sedangkan Mustafa (1996 : 58) menyatakan bahwa kendala-kendala itu

antara lain adalah:

1. Lemahnya pengetahuan pustakawan terhdap ilmu dan teknik

pemasaran.

2. Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gedung

buku.

3. Tidak memadai gedung perpustakaan.

4. Kurangnya dana yang memadai untuk membeli materi perpustakaan

dan introduksi layanan baru.

5. Kurangnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna

(39)

perpustakaan. kesadaran staf perpustakaan bahwa pengunjung saat ini lebih banyak permintaan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa hambatan-hambatan

yang dihadapi perpustakaan yaitu kurangnya ketersediaan dana, terdapat

bahan-bahan koleksi yang akurat dan terbaru, adanya kurang anggapan positif dari kotak

saran pengguna tidak, dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki pustakawan

tentang ilmu dan teknik pemasaran dalam mengolah perpustakaan.

2.6.2 Hambatan Eksternal Yang Berasal dari Lingkungan Luar Perpustakaan

Selain hambatan dari dalam, ada juga hambatan yang dihadapi dari luar

lingkungan perpustakaan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Adapun

hambatan eksternal yang berasal dari lingkuangan luar perpustakaan adalah :

1. Sebahagian masyarakat belum mengetahui pelayanan yang dapat

diperoleh dari perpustakaan.

2. Masih kurangnya komitmen pimpinan dalam dukungan terhadap

perpustakaan.

3. Lemahnya manajemen oganisasi.

4. Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke

perpustakaan.

5. Staf pengajar di perguruan tinggi atau di sekolah kurang banyak

memberikan tugas kepada mahasiswa/murid yang dapat memaksa mereka untuk menggunakan perpustakaan. (Mustafa, 1996 : 58)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kendala yang berasal dari

luar dapat diminimalkan jika kepala perpustakaan membuat komitmen yang jelas

untuk mendukung perpustakaan, memperkuat manajemen organisasi,

menyediakan sarana dan prasarana yang layak dan mempublikasikannya dengan

masyarakat luas.

2.7 Pengertian Informasi

Informasi merupakan keterangan baik berupa data atau fakta maupun

hasil analisis, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikannya

mengenai kondisi atau hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam

pengambilan keputusan. Menurut McFadden, dkk dalam Kadir (2003: 31),

Gambar

Tabel 1 : Pengguna Perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan
Tabel 2 : Jumlah Sampel Berdasarkan Stratum
Table 3 : Operasional variabel
tabel  = 0,374 (uji satu sisi).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rapat Umum Pemegang Saham untuk perubahan anggaran dasar, berdasarkan Pasal 27 ayat 1 huruf a Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Umum Pemegang Saham dapat

The extended calibration laboratory in Graz, Austria and its 3D Structure is the basis for calibration all camera heads of the UltraCam Osprey (left and right oblique and nadir).. One

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis membahas mengenai cara pada pembuatan website tentang Penjualan Sriwijaya Motor Online dengan menggunakan software sofware Desain Web, antara

Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa para pelaksana Penelitian Hibah Bersaing, Fundamental, Pekerti, Pasca Sarjana, Desertasi Doktor, Unggulan Perguruan Tinggi (Penelitian

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah TA 2012 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi

Pokja Bidang Konstruksi 3 ULP Kabupaten Klaten akan melaksanakan [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara

[r]

data diketahui bahwa turbidity dapat menyebabkan terbawanya partikel kerak besi di dalam air sehingga apabila kerak besi menempel pada permukaan plat maka akan menyebabkan cacat