DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
Alfabeta
Eliot, Eileen de Saez. 2002. Marketing Concepts for Libraries and Information.
London : Pacet Publishing
Kothler, Phillip. 1996. Analisisi Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.
Jakarta : Erlangga
Lupiyoadi, Rambat. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat
Mustofa, Badollahi. 1996. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : Universitas
Terbuka
Purwadi,Budi.2000. Riset Pemasaran: Implementasi dalam Bauran Pemasaran.
Jakarta : Grasindo
Siregar, Setri Hiyanti. 1996. Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Medan : F.
Ekonomi USU
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumaedia
Winardi. 1989. Aspek-Aspek Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bandung :
BAB III
BAURAN PEMASARAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA (BPAD PROVSU)
3.1Sejarah singkat berdirinya Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Pada awalnya Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) bernama
Perpustakaan Negara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berdiri
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI
No.09103/S/1956 tanggal 23 Mei 1956. Sesuai dengan perubahan sistem
pemerintahan sehingga pada 23 Juni 1978 nama Perpustakaan Negara berubah
menjadi Perpustakaan Wilayah melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0199/0/1978. Pada saat ini Kepala
Perpustakaan Wilayah dijabat oleh pejabat eselon IV/A. Berselang kurung waktu
lebih kurang 10 tahun terjadi lagi.
Perubahan terhadap Perpustakaan di seluruh Indonesia termasuk di
Sumatera Utara sehingga lahir nama baru bagi Perpustakaan Wilayah dengan
sebutan Perpustakaan Daerah Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Presiden
(Keppres) nomor 11 tahun 1989 tepatnya tanggal 8 Maret 1989 dan Keputusan
Kepada Perpustakaan Nasional RI Nomor 001/ORG/9/1990 tanggal 21 September
1990.
Melalui Keppres nomor 50 tahun 1997 dan Keputusan Kepala Perpustakaan
Nasional RI Nomor 44 tahun 1998 tanggal 23 Juli 1998 kembali berubah menjadi
Perpustakaan Daerah sampai pada diberlakukannya Otonomi Daerah. Dengan
diberlakukannya Otonomi Daerah, Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah
bernama Badan Perpustakaann, Arsip dan Dokumentasi berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 10 tahun 2002 dalam rangka pelaksanaan otonomi Daerah. Badan
satu lembaga terkait Daerah sesuai dengan teknis Daerah sesuai peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Utara No.9 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.38 Tahun 2007 bahwa Perpustakaan dan kearsipan merupakan
unsur urusan wajib Pemerintah, pimpinan oleh seorang Kepala Badan
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Utara
melalui sekretaris Daerah. Maka Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara senantiasa berupaya melakukan perbaikan dan
revitalisasi sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi.
Sebagai implementasi dan kondisi tersebut Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara berupaya melaksanakan penyelenggaran
Pemerintah dan Pembangunan agar dapat berlangsung secara efesien dan efektif,
bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
3.2Visi dan Misi
a. Visi:
“Menjadi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan, Kearsipan
dan Dokumentasi yang profesional”.
b. Misi
1. Mengumpulkan dan menyelamatkan karya cetak, karya rekam, karya tulis
dan naskah-naskah/dokumentasi sebagai hasil karya budaya bangsa.
2. Meningkatkan promosi gemar budaya baca dan masyarakat sadar arsip.
3. Meningkatkan pelayanan bagi pemustaka, pengguna arsip yang berbasis
teknologi informasi guna mendukung kegiatan menulis, meneliti, berdiskusi
dan wisata baca
4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan
5. Mendorong pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia guna
3.3Struktur Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Gambar 1. Bagan Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara
3.4Peraturan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Peraturan yang ditetapakan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) adalah sebagai berikut:
1. Perpustakaan di buka setiap hari:
Senin s/d Jumat : pukul 08:00-17:30 WIB
Sabtu s/d Minggu : pukul 09:00-15:00 WIB
2. Bagi pengunjung perpustakaan yang hendak masuk ke perpustakaan harap
meletakkan tasnya terlebih dahulu di tempat yang telah ditentukan.
3. Setiap mahasiswa dan dosen harus memiliki Kartu Anggota Perpustakaan.
4. Setiap anggota dapat meminjam 2 buah buku, dengan jangka waktu 14
hari dan perpanjangan peminjaman 1x dengan jangan waktu 7 hari.
5. Apabila buku yang dikembalikan dalam keadaan rusak maka akan
dikenakan sanksi untuk mengganti buku tersebut.
6. Buku yang hilang harus diganti sebanyak 1 eksemplar dengan judul buku
yang sama.
7. Setiap anggota hendak meminjamkan buku, harus menunjukkan Kartu
Anggota dan Kantong Pinjam.
8. Bagi pengunjung yang hendak mengkopy bahan pustaka harus
meninggalkan KTP/KTM kepada petugas.
9. Bagi pengunjung yang kedapatan mencuri dikenakan sanksi.
10.Selesai membaca bahan pustaka, harap dirapikan kembali.
11.Dilarang makan dan membuang sampah sembarangan di ruangan
perpustakaan.
12.Bagi pengunjung yang tidak mau menuruti peraturan di atas tidak dilayani.
13.Bagi setiap pengunjung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara diwajibkan untuk mengisi daftar pengunjung
3.5 Kegiatan Bauran Pemasaran pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat dan strategi bagi Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) yang terdiri atas berbagai unsur program pemasaran yang menjadi
pertimbangan agar tujuan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara (BPAD PROVSU) berjalan sukses. Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokementasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) dalam praktik
manajemennya telah didesain sedemikian rupa sehingga ketujuh hal dalam bauran
pemasaran tersebut telah diterapakan.
3.5.1 Produk Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Produk jasa perpustakaan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan masyarakat. Dalam
pengertian lain produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai kepada masyarakat (konsumen/pengguna
perpustakaan). Produk yang ditawarkan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) kepada pengguna
perpustakaan mencakup dua hal yaitu:
1. Koleksi bahan pustaka Badan Perpustakaan, Arsip dan dokementasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
2. Fasilitas Layanan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
3.5.1.1Koleksi Bahan Pustaka
Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan,
kebutuhan pengguna akan informasi. Dapat dilihat di bawah ini hasil wawancara
penulis dengan petugas perpustakaa, bahwa koleksi yang ada masih belum dapat
memenuhi kebutuhan dasar mata kuliah dan kebutuhan pengguna, hal ini
diakibatkan oleh keterbatasan dana. Namun Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) mencoba menyesuaikan
koleksinya dengan kebutuhan pengguna ataupun minimal mengusahakan agar
koleksi yang ada dapat mendukung kegiatan belajar mengajar. Koleksi merupakan
unsur dasar pokok perpustakaan, karena pelayanan dalam perpustakaan tidak
dapat dilaksanakan secara maksimal apabila tidak didukung oleh koleksi yang
memadai. Buku koleksi perpustakaan diklasifikasikan menurut Standard
International DDC (Dewey Decimal Classification) beserta jumlah koleksi bahan
pustaka sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah koleksi bahan perpustakaan periode 2010 s/d 2015
No Tahun Bahan Pustaka Jumlah
1. 2010 Monograf 15.699
2. 2010 Bahan Campuran 2
3. 2010 serial 2
4. 2011 Monograf 10.328
5. 2011 Serial 281
6. 2012 Monograf 11.728
7. 2012 Manuskrip 1
Jumlah 38.041
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU)
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU) dalam produknya selalu berusaha mengembangkan inovasi
dalam program perpustakaan, inovasi dan program pengembangan
program yang ada di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara (BPAD PROVSU).
Adapun banyak koleksi yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Provinsi Sumataera Utara (BPAD PROVSU) adalah
sebanyak 154.249 judul. Tapi untuk sekarang ini Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi tidak dapat memaparkan jumlah eksemplar keseluruhan
koleksi berdasarkan jenis koleksi yang ada dikarenakan Badan Perpustakaan,
Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU) sedang melakukan renovasi
bangunan, sehingga data untuk sekarang tidak dapat dipaparkan.
3.5.1.2 Fasilitas Layanan Badan Perpustakaan, arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Pada umumnya setiap perpustakaan harus menentukan sistem pelayanan
yang digunakan. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi sumatera
Utara ( BPPAD PROVSU) menggunakan sistem pelayanan terbuka (open access),
dimana pengguna perpustakaan dapat menelusuri koleksi langsung ke rak-rak
buku untuk mencari bahan pustaka yang diinginkan.
Fasilitas layanan yang tersedia di Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) antara lain ialah:
1. Layanan Administrasi Keanggotaan dan Pelayanan Sirkulasi
2. Layanan Anak
3. Layanan Refrensi
4. Layanan Deposit
5. Layanan Audio-Visual dan Remaja
6. Layanan Tuna Netra
7. Layanan Perpustakaan Keliling
1. Layanan Administrasi Keanggotaan dan Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi merupakan pelayanan yang diberikan pustakawan secara
langsung kepada pengguna. Pelayanan sirkulasi meliputi pemberian bantuan
kepada pengguna dalam proses peminjaman, pengembalian dan peminjaman
bahan pustaka. Di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi setiap pengguna
perpustakaan yang akan meminjam koleksi terlebih dahulu harus menjadi anggota
perpustakaan, namun pada bagian kinerja sirkulasi ini masih dalam tahap
pengerjaan terautomasi sehingga sampai sekarang pelayanan sirkulasi masih
secara manual
Pada saat pendataan sampai pencetakan kartu anggota masih dilakukan
dalam proses manual dimana waktu yang diperlukan dapat mencapai 3 (tiga) hari,
sedangkan pada saat sekarang dengan menggunakan komputer dapat dikerjakan
antara 10-30 menit.
a. Layanan Administrasi Keanggotaan
Adapun syarat menjadi anggota perpustakaan pada Badan Perpustakaan,
Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) antara
lain adalah:
1. Calon anggota perpustakaan adalah masyarakat Kota Medan ( memiliki
KTP Medan)
2. Calon anggota diwajibkan mengisi formulir yang disediakan dengan
melampirkan :
- Foto copy kartu identitas yang sah dan masih berlaku, misalnya KTP, SIM,
Kartu Pelajar, Kartu Mahasiswa/i.
- Pasphoto 2 x 3 sebanyak 1 lembar
b. Layanan .Sirkulasi
Kegiatan sirkulasi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
1. Peminjaman
Peminjaman bahan pustaka adalah pelayanan sirkulasi yang berupakegiatan
pencatatan bukti bahwa pemakai atau anggota perpustakaan meminjam bahan
pustaka. Cara peminjaman bahan pustaka pada Perpustakaan BPAD PROVSU
adalah sebagai berikut:
a. Peminjam mencari dan mengambil yang diinginkannya pada rak buku.
b. Peminjam memperlihatkan kartu anggota perpustakaan dan kantong pinjam
kepada petugas perpustakaan.
c. Buku yang akan dipinjam ditunjukan kepada petugas perpustakaan.
d. Petugas perpustakaan mencatat tanggal pengembalian pada buku peminjaman
dan slip pengembalian, selanjutnya petugas mengambil kartu buku dan kartu
tersebut dijepit dengan alat penjepit dan disusun menurut tanggal
pengembalian dan petugas menyerahkan buku kepada peminjam.
Jumlah dan jangka waktu peminjaman buku di perpustakaan BPAD
PROVSU adalah sebagai berikut:
a. Untuk kategori umum maksimal 2 buku dalam jangka waktu maksimal 14 hari.
b. Untuk kategori pelajar maksimal 2 buku dalam jangka waktu maksimal 14 hari.
c. Untuk mahasiswa maksimal 2 buku dalam jangka waktu 14 hari.
2. Pengembalian
Pengembalian bahan pustaka adalah menerima pengembalian bahan pustaka
setelah jangka waktu yang telah ditentukan habis. Dan meneliti apakah ada
terjadinya keterlambatan dalam pengembalian, penyobekan halaman, terdapat
coretan dan pemalsuan tanggal pengembalian.
Prosedur pengembalian bahan pustaka pada Perpustakaan BPAD PROVSU
sangat baik karena dilakukan dengan cepat yaitu sebagai berikut:
a. Pengguna datang kepada petugas dan menyerahkan buku yang dipinjamnya
c. Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas nama
anggota tersebut
d. Petugas mengembalikan kartu buku pada kantong buku
e. Petugas menyerahkan kartu anggota kepada peminjam
f. Kemudian petugas menyusun buku di rak
3. Perpanjangan
Perpustakaan BPAD PROVSU memberikan layanan perpanjangan bahan
pustaka yang di pinjam. Perpanjangan yang dilakukan di BPAD PROVSU hanya
dapat dilakukan 1 kali saja, setiap kali perpanjangan adalah selama 7 hari serta
untuk perpanjangan harus dilakukan langsung oleh peminjam dan tidak boleh
diwakilkan dengan membawa buku yang ingin diperpanjang
2. Layanan Anak
Peresmian Posyandu Baca sebagai pusat informasi kesehatan keluarga dan
anak mendapat perhatian dari pengunjung. Karena ruangan Posyandu Baca yang
berisikan aneka buku-buku kesehatan anak-anak, tempat belajar dan berdiskusi
anak, alat peraga tubuh manusia (anatomi), aneka hewan dan sebagainya
merupakan program pertama untuk tingkat nasional di Medan.
Sejak diresmikan, mulai pagi hingga sore, antusias anak-anak mulai dari TK
(Taman Kanak-kanak) sampai SD, SMP sangat tinggi. Hal ini sangat positif untuk
merangsang minat baca anak untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan di
bidang kesehatan. Untuk mendukung itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan
mengungkapkan Puskesmas Baca nantinya juga akan melibatkan dokter-dokter
kecil yang selama ini aktif diberbagai UKS (Uni Kesehatan Sekolah). Para dokter
kecil ini nantinya dapat ambil bagian dalam menyampaikan berbagai pengetahuan
3. Layanan Referensi
Pelayanan referensi merupakan pelayanan tersendiri yang bersifat langsung
maupun tidak langsung yang berupa bimbingan kepada pengunjung yang
memakai bahan pustaka di perpustakaan agar mampu menggunakan koleksi dan
sumber-sumber referensi yang tepat. Koleksi referensi hanya boleh dibaca oleh
pengguna di ruang baca referensi dan tidak untuk dipinjam. Koleksi yang sering
digunakan antara lain kamus, ensiklopedia dan handbook. Di dalam layanan
referensi juga dilayankan berbagai jenis koran surat kabar dan majalah. Ruang
Referensi ini mengoleksi berbagaibuku rujukan yang terdiri dari buku
Perundang-Undangan dari berbagai subyek. Di samping itu, juga dilengkapi dengan
Koran-koran terbitan nasional maupunregional (lokal). Koleksi referensi yang lengkap
yang ada di setiap perpustakaan dapat digunakan untuk menjawab berbagai
golongan dan macam pertanyaan referensi.
Dalam pelayanan referensi tidak terlepas dari kegiatan penelusuran
literatur. Dimana kegiatan penelusuran literatur merupakan bagian penting dalam
pelayanan referensi, dan sejauh ini pelayanan yang dilakukan oleh petugas
pustakawan referensi sangat baik, di mana pertanyaan maupun keluhan yang
diberikan oleh pengunjung ataupun pengguna perpustakaan dapat terlayani
dengan baik.
4. Layanan Deposit
Koleksi yang dilayangkan seluruh terbitan Sumatera Utara dan terbitan di
luar Sumatera Utara tetapi mengenai hal Sumatera Utara: antara lain skripsi,
koleksi surat kabar dan literatur kebudayaan Sumatera Utara. Pada Layanan
Deposit disediakan layanan OPAC guna penelusuran informasi koleksi deposit
yang dibutuhkan dan jumlah koleksi layanan deposit adalah 4.950 eksemplar.
Pada menu awal OPAC layanan Deposit tersedia menu informasi,
pencarian, katalog dan menu keluar. Hasil penelusuran OPAC layanan Deposit
terdiri dari data Judul, pengarang, subyek, Item Id, penerbit, tahun terbit/kota
tipe/format. Namun setelah penelusuran dilakukan didapati sebagian besar hanya
keterangan pengarang, item id, dan nomor panggil yang tertera di dalam OPAC.
5. Pelayanan Audio-Visual dan Remaja
Pelayanan audio visual dan remaja ruangannya disatukan sebagai
penghematan ruangan yang mulai berkembang sesuai dengan bertambahnya
jumlah koleksi yang setiap tahunnya mengalami pertambahan. Pada bagian
layanan remaja ini terdapat rak buku sedangkan untuk koleksi non buku terdapat
koleksi CD-ROM dan kaset. Pengorganisasian Koleksi CD-ROM biasanya setiap
perpustakaan mengelompokkan koleksinya berdasarkan pada jenis bahan pustaka,
kelompok subjek, atau pengaturan dan penggunaan alasan-alasan lainnya..
Pengorganisasian koleksi CD-ROM berarti bagaimana cara
mengelompokkan memanajemen bahan pustaka dalam hal ini koleksi CD-ROM,
sehingga pengguna dapat mencari CD-ROM yang dibutuhkan secara mudah. Pada
BPAD Propsu pengorganisasian koleksi CD-ROM dilakukan secara pendataan
manual dengan memberikan label dengan format nomor klasifikasi, tahun, dan
nomor jumlah copy keping.
6. Layanan Tuna Netra
Ruangan untuk layanan ini terdapat satu ruangan dengan layanan
audiovisual dan remaja dikarenakan belum adanya ruangan yang ada untuk
penempatan layanan tuna netra tersebut. Pada layanan tuna netra terdapat
komputer dengan jumlah 3 (tiga unit). Kendala yang sering dihadapi pustakawan
ketika menghadapi tunanetra adalah pada saat mencari informasi yang di
butuhkannya dan menuntunnya keluar ruangan baca karena ruang bacanya bersatu
dengan Ruang Baca Anak sehingga ruang gerak untuk keluar tidak bebas. Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) memberikan motivasi semangat dalam minat baca dengan cara
7. Pelayanan Perpustakaan Keliling
Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya
kebutuhan informasi di era globalisasi ini, pada umumnya masyarakat perkotaan
dan pedesaan makin haus akan informasi yang akurat, tepat dan cepat, baik cetak
maupun elektronik. Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan
prasarana, masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Untuk mengatasi kesenjangan informasi ini, pemerintah daerah
(pemda) berusaha memberikan layanan informasi tertulis kepada masyarakat
pedesaan antara lain dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling (mobile
library). Layanan jenis ini perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada
masyarakat, agar mereka dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai suatu
sarana pengembangan pribadi dalam pendidikan nonformal.
Perpustakaan keliling merupakan pelayanan yang diberikan atas dasar
pemikiran bahwa masih banyak anggota/masyarakat lain yang belum dapat
terjangkau oleh layanan konvensional (layanan diam), untuk itu Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) melaksanakan pelayanan perpustakaan keliling pada 12 Kab/Kota,
sedangkan jumlah kendaraan mobil perpustakaannya kini mencapai enambelas
(16) unit.
Gambar 2. Kendaraan Perpustakaan Keliling
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
8. Layanan Digital
1. OPAC (Online Public Access Catalog)
OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan suatu bentuk
penelusuran terhadap koleksi yang tersedia melalui terminal komputer. Berfungsi
untuki mencari informasi berdasarkan judul, pengarang, subjek, penerbit, tahun
terbit, nomor klasifikasi. OPAC ini sangat membantu pengguna perpustakaan
dalam menelusur informasi di BPAD Propsu. Penelusuran dapat dilakukan dengan
memasukkan kata kunci atau keyword salah satu ruas atau sub-ruas yang
diketahui.
Sebagai penelusuran OPAC (Online Public Acces Catalog) berfungsi untuk
mencari informasi berdasarkan judul, pengarang, subjek. OPAC pada Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi menggunakan sistem aplikasi INLIS dan
menggunakan standard INDOMARC yang merupakan sumbangan dari
Perpustakaan Nasional R.I untuk diterapkan di seluruh perpustakaan daerah di
Indonesia.
Gambar 3. Tampilan Katalog
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
2. Jaringan Internet
Dewasa sekarang, penggunaan jaringan internet sangatlah berperan penting
demi kemajuan suatu instansi. Sama halnya dengan Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU), jaringan internet
ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan
tersebut. Sehingga Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara (BPAD PROVSU) telah menyediakan jaringan internet disekitar
gedung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU), dimana jaringan internet yang disediakan memiliki Radius
100 m dari perpustakaan. Dalam hal ini, pengguna tidak dikenakan biaya apapun.
3. Situs Web
Situs website ini menyajikan informasi yang dapat memberikan gambaran
tentang profile serta berbagai aktivitas di Badan Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara termasuk agenda pelelangan. Kita dapat
mengunjungi situs web dengan situs alamat www.pustakasumut.com dapat
terhubung langsung ke link situs perpustakaan nasional www.pnri.go.id
Gambar 4. Tampilan Situs Web
Sumber: Badan Perpustakaa, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
Selain dari Situs Web tersebut, Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara juga menyajikan informasi melalui blog
yang up to date dalam menyajikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang
dilakukan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Kita dapat mengunjungi
situs blog tersebut dengan situs alamat
Gambar 5. Tampilan Blog
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU)
3.5.2 Harga pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Secara tradisional perpustakaan di Indonesia selalu memberikan produk atau
jasanya kepada pengguna secara cuma-cuma. Namun banyak perpustakaan yang
menyediakan jasa-jasa khusus dengan teknologi tinggi yang mahal biayanya.
Telah mulai banyak produk dan jasa perpustakaan yang harus dibayar langsung
oleh pengguna, tetapi beda halnya dengan Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera (BPAD PROVSU), dimana perpustakaan ini
tidak mengenakan biaya apapun kepada pengguna dalam hal apapun. Karena
seperti yang kita ketahui bahwa perpustakaan adalah sebuah instansi yang tidak
dengan biaya pada kebanyakan perpustakaan yang ada. Tapi pada perpustakaan
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU) tidak
mengenakan biaya apapun. Adapun beberapa hal tersebut, yakni :
1.Keanggotaan
2.Keterlambatan Pengembalian Buku
3.Penggunaan Jaringan Internet
3.5.3 Tempat pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Tempat berarti berhubungan dengaan dimana aktivitas/kegiatan yang
dilakukan. Lokasi suatu perpustakaan menjadi pertimbangan dan preferensi bagi
pengguna perpustakaan. Lokasi yang strategis, nyaman dan mudah akan menjadi
daya tarik tersendiri, dibandingkan dengan lokasi perpustakaan yang tidak
straregis, bahaya, tidak ramah, angker dan lain-lain.
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU) memiliki 2 gedung di lokasi yang berbeda yaitu :
1. Gedung Perpustakaan beralamat di Jalan Brigjend Katamso Nomor 45K
Medan.
2. Gedung Arsip berlokasi di Jalan William Iskandar Medan Estate (yang dikenal
dengan jalan Pancing).
Lokasi gedung perpustakaan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara berada di Jl. Sultan Ma’mun Ar-Rasyid ( Jl. Brigjend
Katamso) No. 45 K, bersebrangan dengan Istana Maimun. Lokasi Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara berada di pusat
kota Medan, dekat dengan berbagai instansi dan sarana perbelajaran dan
perbelanjaan, mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat, baik dengan
yang disediakan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara (BPAD PROVSU) sudah cukup luas.
Secara umum letak geografis Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) sudah cukup kondusif dalam
menunjang proses belajar, sebab berada di tengah kota, dan jalan umumnya
lumayan luas.
3.5.4 Promosi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
3.5.4.1Kegiatan Promosi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasu Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Sebagai Lembaga Pembina dan Pengembang Perpustakaan, Kearsipan dan
Dokumentasi yang Profesional, Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
secara terus menerus dan berkesinambungan melakukan pembinaan semua jenis
perpustakaan terutama Perpustakaan Umum Kabupaten Kota di seluruh Sumatera
Utara sehingga diharapkan akan berfungsi pula Perpustakaan Umum di
masing-masing Kabupaten Kota sebagai lembaga pembina semua jenis perpustakaan di
masing-masing Kabupaten Kota.
Untuk mewujudkan harapan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) melakukan Promosi Perpustakaan
melalui berbagai macam Program Pengembangan Budaya Baca dan pembinaan
Perpustakaan seperti:
1. Pameran Buku, Budaya dan Teknologi
Untuk menumbuh kembangkan minat dan budaya baca perlu stimulus dan
rangsangan yang mendorong ke arah yang positif dan pada gilirannya, perlahan
akan terciptanya masyarakat yang peduli akan pentingnya informasi. Penyediaan
sarana dan prasarana yang murah dan berkualitas diharapkan dapat dicapai.
Pameran Buku dan Budaya Teknologi ini bertujuan untuk mengembangan minat
prasarana pengembangan budaya baca. Adapun yang menjadi sasaran kegiatan ini
antara lain:
a. Para pelajar dari berbagai tingkatan dan jurusan di Kota Medan
b. Para mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
c. Para komunitas baca Tulis Sumatera Utara
d. Para Pemerhati, para penerbit dan toko buku serta perusahaan yang bergerak di
dunia pendidikan serta masyarakat umum yang berpartisipasi aktif terhadap
baca tulis.
Untuk menunjang program Pameran Buku dan Budaya Teknologi serta
Minat Baca juga diselenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan
dimaksud sebagai berikut:
1. Lomba Mewarnai Tingkat Taman Kanak-Kanak
2. Lomba Bercerita Tingkat Sekolah Dasar
3. Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTS
4. Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat SMU/SMK/MA
2. Bazar Buku
Kegiatan bazar buku ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan minat
baca di Sumut.
Gambar 6. Bazar Buku untuk Dana Kemanusiaan
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
3.5.4.1 Media Promosi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Dalam melakukan promosi perpustakaan, ada beberapa sarana/media yang
digunakan oleh Perpustakaan Umum Provsu, yaitu:
1. Brosur
Brosur adalah salah bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan
yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan
kepada konsumen atau pengguna dengan harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan
oleh konsumen atau pengguna. Dalam mempromosikan Perpustakaan salah satu
sarana/media yang digunakan adalah brosur.
Gambar 7. Brosur BPAD
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
2. Radio
Iklan merupakan salah satu media publikasi yang dapat mempengaruhi
konsumen dimana iklan dapat menjadi media pemasaran yang efektif untuk
menyampaikan informasi.
Dalam melayankan jasa dan informasi kepada masyarakat umum Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) melakukan promosi lewat salah satu radio ternama yang ada di Medan
yaitu Radio Lite Fm (92,8). Promosi lewat radio ini dilakukan dalam kurun waktu
sekali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober yaitu pada
saat Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU) melakukan perlombaan seperti lomba bercerita, lomba minat
baca, lomba pemustaka terbaik, lomba perpustakaan terbaik, lomba pustakawan
terbaik, lomba membaca Braille, lomba pidato (bahasa Indonesia dan inggris),
lomba penulis cerita rakyat Sumatera Utara, dan lomba mewarnai untuk tingkat
sekolah (SD,SMP,SMA), maupun pameran buku pada waktu liburan sekolah tiba.
3. Website dan Blog Perpustakaan
Perkembangan internet pada masa sekarang sangat pesat, dimana pengguna
yang memanfaatkan internet terus bertambah, hal ini disebabkan oleh semakin
mengertinya masyarakat akan manfaat internet baik untuk mencari informasi
maupun hiburan atau bisnis.
Informasi yang terdapat dalam website Perpustakaan Umum Provsu adalah
mengenai home (halaman depan), menu utama (profile, sambutan kepala badan,
tugas pokok dan fungsi, visi & misi, pengumuman pengadaan barang dan jasa,
pendaftaran online, struktur organisasi), koleksi digital (artikel, buku elektronik),
katalog online (buku terbaru, resensi, jurnal elektronik, klipping elektronik),
koleksi deposit (laporan kckr, kebijakan pemerintah sumut, pedoman dan standar,
buku langka, naskah kuno, cerita rakyat sumut), arsip sumut (arsip, foto sumut
Gambar 8. Tampilan Blog BPAD PROVSU
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU)
Gambar 9. Tampilan Web Site BPAD PROVSU
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumateran Utara
(BPAD PROVSU)
4. Facebook/Jejaring Sosial
Agar semua orang bisa melihat dan mengetahui profil pribadi Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU), maka Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Utara (BPAD PROVSU) ikut bergabung dalam jejaring sosial. Untuk itu
bergabunglah dengan Facebook untuk terhubung dengan Badan Perpustakaan,
Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU). Informasi yang
terdapat dalam facebook Perpustakaan Umum Provsu adalah mengenai kronologi,
tentang (informasi umum), foto (koleksi foto perpustakaan bpad provsu), teman.
Gambar 10. Profil Facebook BPAD
Sumber : Facebook Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
3.5.5 Orang (Sumber Daya Manusia) Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang terlibat dalam proses
penyampaian jasa Badan Perpustakaan, arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Utara (BPAD PROVSU) seperti Tata Usaha (TU), Kepala Perpustakaan,
Pustakawan, dan Karyawan/Pegawai. Sumberdaya manusia ini sangat penting
dalam proses pemberian layanan perpustakaan kepada para pengunjung
perpustakaan, seperti teknik pustakawan berbicara dengan pengguna, kemampuan
menguasai teknologi, metode penyampaian informasi yang menyenangkan,
Menyadari pentingnya sumberdaya manusia dalam pelayanan perpustakaan,
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) sangat selektif dan melakukan langkah-langkah pembimbingan dan
pembinaan kepada pengguna perpustakaan. Semangat melayani dan memberi
layanan terbaik kepada pengunjung perpustakaan menjadi nilai inti dalam semua
proses layanan. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU) memiliki tenaga kerja sebanyak 121 orang.
Tabel 2. Daftar Pegawai Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU) berdasarkan golongan per-Januari 2015
No Golongan Jumlah PNS Daerah Provinsi
1. IV/A 4
2. IV/B 4
3. IV/C 3
4. IV/D 0
5. IV/E 0
JUMLAH 11
1. III/A 14
2. III/B 25
3. III/C 18
4. III/D 32
JUMLAH 89
1. II/A 1
2. II/B 5
3. II/C 9
4. II/D 5
JUMLAH 20
1. I/A 0
3. I/C 0
4. I/D 1
JUMLAH 1
JUMLAH KESELURUHAN 121
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU)
Tabel 3. Daftar Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 43
2. Perempuan 78
JUMLAH 121
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU)
Tabel 4. Daftar Pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
No. Kualifikasi Pendidikan Jumlah
1. Sekolah Dasar (SD) -
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTA) 1
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 34
4. Sarjana Muda (SM)/D3 15
5. Sarjana (S-1) 58
6. Pasca Sarjana (S-2) 13
7. Doktoral (S-3) -
JUMLAH 121
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
Tabel 5. Daftar Pegawai berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah
1 Fungsional Umum (Staf) 54
2 Fungsional Pustakawan 9
3 Fungsional Arsiparis 1
4 Fungsional Analisis Kepegawaian 1
5 Fungsional Pranata Komputer 1
Pejabat Struktural
6 Eselon II/a 1
7 Eselon II/b -
8 Eselon III/a 5
9 Eselon III/b -
1 Eselon IV 11
JUMLAH 121
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU)
Pengguna perpustakaan (keanggotaan) juga termaksud dalam dari
komponan Bauran Pemasaran, dimana tanpa pengguna perpustakaan, maka
perpustakaan tidak punya fungsi. Sampai saat ini jumlah keanggotaan yang
dimiliki oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Utara adalah 15.706 orang.
Tabel 6. Jumlah Pengguna Perpustakaan periode Maret-Juni 2015 berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah
1. TK -
2. SD 406
4. Mahasiswa/i 659
5. Pekerja 122
JUMLAH 1.187
Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU)
3.5.6 Proses pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Pelaksanaan proses penyampaian jasa pada Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) telah memenuhi
Standart Nasional bagi perpustakaan standart nasional. Proses pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan telah mendapatkan pengakuan dan prestasi
membanggakan.
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
(BPAD PROVSU) dalam prosesnya juga menjamin sesuai dengan kaidah dan
aturan pendidikan dan perundang-undangan yang berlaku, baik pemerintah
ataupun lembaga. Selain itu, dalam memuaskan pengguna perpustakaan selalu
cepat dan tanggap terhadap keluhan, usulan, dan komplain dari pengguna
perpustakaan. Semua keluhan pengguna perpustakaan direspon dengan cepat,
ramah, dan empati. Hal ini menjadi kepuasan pengguna perpustakaan sehingga
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) selalu menjadi perpustakaan pilihan masyarakat.
3.5.6.1 Kinerja Badan perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
BPAD Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi dan misi yang harus
dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah digariskan. Tidak mudah
dalammewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan
yang maksimal diperlukankinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha
terkini yang dijalankan oleh BPAD Provinsi Sumatera Utara adalah :
1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang perpustakaan,
kearsipan dan dokumentasi dengan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatan sistem pengelolaan dan pelayanan jasa perpustakaan, kearsipan
dan dokumentasi sesuai kaidah yang berlaku baik secara nasional maupun
internasional
b. Peningkatan profesionalisme pustakawan dan arsiparis sebagai profesi yang
dibutuhkan oleh masyarakat dalam bidang informasi
2. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat pemustaka dan pengguna
arsip serta dokumentasi, dengan sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :
a. Menjadikan perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi sebagai rujukan dalam
memperoleh informasi untuk proses belajar mengajar, menulis, meneliti,
berdiskusi, wisata baca dan bukti otentik serta pengambilan keputusan yang
akurat yang dapat dipertanggungjawabkan
b. Terwujudnya perpustakaan dan arsip digital dan ketersediaan informasi melalui
jaringan informasi globalatau internet.
c. Ketersedian alat bantu penelusuran informasi berbasis teknologi
informasiuntuk memudahkan proses temu balik informasi (Retrieval
Information Service).
d. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan publik dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
e. Penyebaran dan distribusi informasi ilmiah yang diperoleh dari jurnal-jurnal
ilmiah dalam bentuk tercetak maupun terekam.
3. Meningkatkan kualitas sistem pembinaan perpustakaan, kearsipan dan
dokumentasi yang baik, dengan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai
a. Ketersediaan perpustakaan yang ditata dengan baik sebagai sarana untuk
belajar mandiri bagi masyarakat di Kabupaten/Kota sampai tingkat pedesaan.
b. Tertatanya unit-unit kearsipan dan dokumentasi di Sumatera Utara sebagai
bahan bukti pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan.
c. Melaksanakan kebijakan Pemerintah di bidang perpustakaan, kearsipan dan
dokumentasi.
4. Meningkatkan minat baca masyarakat di perkotaan maupun pedesaan, dengan
sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kebiasaan membaca menjadi budaya baca sehingga membaca
merupakan kegiatan utama dalam proses belajar mengajar.
b. Tingkat kecerdasan pengetahuan dan wawasan masyarakat meningkat sehingga
mampu bersaing di era global dan pasar bebas (Global Vilage)
5. Meningkatkan jaringan kerjasama informasi, baik lokal, regional maupun
internasional dengan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Adanya kerjasama dengan instansi-instansi baik pemerintahan maupun swasta
dalam hal penyediaan dan pengelolaan informasi.
b. Terjalinnya kerjasama di bidang informasi berbasis teknologi informasi
sehingga memudahkan dalam proses transfer pengetahuan dan teknologi.
c. Adanya kesamaan gerak dan langkah dalam pengelolaan perpustakaan,
Dokumentasi dan informasi serta arsip.
d. Beragamnya sumber-sumber informasi baik dari bentuk maupun jenisnya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.
6. Melestarikan hasil karya budaya bangsa dalam bentuk tercetak dan terekam,
dengan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya jumlah koleksi terbitan Sumatera Utara dan terbitan tentang
b. Terealisasinya pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1990 tentang
Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam jo PP Nomor 70 tahun 1991 dan
PP 23 tahun 1999
c. Terealisasinya pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1971 tentang
Pokok-pokok Kearsipan yang diperbaharui dengan Undang-Undang No. 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan.
d. Terpeliharanya bahan pustaka dan arsip sebagai bukti sejarah dan hasil karya
budaya bangsa.
3.5.7 Bukti Fisik Badan perpustakaan, arsip dan Dokementasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Bukti fisik adalah lingkungan fisik tempat jasa diciptakan oleh Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara ( BPAD
PROVSU) dan secara langsung berinteraksi dengan pengguna perpustakaan.
3.5.7.1 Sarana dan Prasarana Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
Untuk melakukan aktivitas perpustakaan diperlukan sarana dan prasarana.
Gedung dan ruang perpustakaan diperlukan baik untuk koleksi, pengguna maupun
untuk pustakawan. Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) dibangun dengan arsitektur yang
memiliki ciri khas dan penuh dengan nuansa adat istiadat daerah Sumatera Utara.
Dalam era teknologi informasi, disamping sarana dan prasarana yang bersifat
manual, diperlukan pula fasilitas yang mendukung kegiatan automasi
perpustakaan. Komputer dan fasilitas komunikasi telah menjadi bagian yang
mutlak dan diperlukan untuk perpustakaan.
Tata ruang perpustakaan dengan perabot pendukung seperti rak, lemari,
meja, kursi dan sebagainya merupakan bagian yang sangat menentukan dalam
memberikan layanan. Perlengkapan dan peralatan perpustakaan menentukan
Perpustakaan memerlukan tempat yang tenang untuk membaca dan
memanfaatkan koleksi, tetapi tidak harus di tempat yang terpencil dan sepi, jauh
dari keramaian. Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara (BPAD PROVSU) di bangun di tempat yang mudah dijangkau
oleh pengguna perpustakan.Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara berada di Jalan Brigjend Katamso No.
45K.
Hal ini sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Tingkat II Kotamadya Medan
tentang pengembangan Tata Laksana Kota. Gedung Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) mempunyai luas
bangunan sekitar 1949 m2 dengan gedung berlantai dua. Tanah ini merupakan
milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sebelum gedung ini dibangun
Perpustakaan berada di Jalan Jambi Pindah ke Jalan Cik Ditiro No. 1 Medan
kemudian pindah ke Jalan Serdang No.8 Medan. Pada tahun 1989 tepatnya pada
masa kepemimpinan Sabarin Nasution, gedung perpustakaan Daerah dibangun
setelah mengajukan proposal kepada Pemerintah. Adapun perincian mengenai
gedung tersebut adalah sebagai berikut:
a). Lantai I terdiri dari 8 ruangan yang meliputi:
1. Ruang Layanan anak
2. Ruang Audio Visual
3. Ruang Kepala Bidang Layanan perpustakaan dan pelestarian bahan pustaka.
4. Ruang Koperasi
5. Ruang Koperasi II
6. Ruangan Toilet
7. Ruang Penitipan Tas
8. Ruang Keanggotaan
b) Lantai II terdiri atas 12 ruangan yang meliputi:
1. Aula
2. Mushalla
4. Ruang akusisi dan pengolahan
5. Ruang bibliografi dan deposit
6. Ruang layanan referensi
7. Ruang proyek
8. Ruang kepala badan perpustakaan dan arsip daerah.
9. Ruang kesekretariatan
10. Ruang perpustakaan keliling
11. Ruangan bagian perlengkapan
[image:34.595.119.492.377.699.2]12. Ruangan pembinaan ruangan toilet
Tabel 7. Peralatan yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
No. Peralatan Jumlah
1. Mobil Dinas 3
2. Mobil perpustakaan keliling 16
3. Meja kerja 96
4. Kursi baca 242
Kursi kerja 96
6. Lemari katalog 22
7. Sepeda Motor 1
8. Meja baca 82
9. Lemari kayu 73
10. Mesin tik 29
11. Rak buku kayu double face 161
12. Komputer 16
13. Rak buku besi 72
14. Filling Kabinet 29
Sumber: Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi mengenai Bauran Pemasaran pada Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Produk yang ditawarkan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) kepada pengguna perpustakaan
dalam bentuk koleksi bahan pustaka dan juga layanan yang disediakan dapat
membantu pengguna perpustakaan dalam mencari informasi yang mereka
butuhkan.
2. Harga yang ditetapkan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) sangat membantu pengguna
karena tidak adanya biaya yang harus dibayar untuk penggunaan fasilitas dan
layanan yang disajikan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)
3. Tempat/Lokasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara (BPAD PROVSU) merupakan lokasi yang mudah dijangkau
oleh pengguna perpustakaan.
4. Promosi yang dilakukan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) berupa iklan melalui media radio,
brosur, website dan blogsite, dan facebook/jejaring sosial, dan lain-lain
5. Orang/ Sumber Daya Manusia pada Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) merupakan
6. Proses pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Utara (BPAD PROVSU) dalam hal kinerja sudah tersusun dan dapat menjadi
acuan bagi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU)
untuk mengembangkan perpustakaan.
7. Bukti fisik Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Utara (BPAD PROVSU) berupa bukti penting desain dan tata letak gedung,
desain, ruangan layanan dan lainnya tersedia dan bentuk pendukung berupa
saranadan prasarana yang dimiliki Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) juga sudah tersedia.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis mengemukakan saran yang
dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pemasaran di
Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD
PROVSU) adalah melanjutkan program Pengembangan Pemasaran Perpustakaan
secara berkesinambungan. Agar Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
dapat lebih baik lagi dalam mengenalkan perpustakaan kepada seluruh
masyarakat, sehingga masyarakat juga dapat menggunakan perpustakaan sebagai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam
hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk
mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia. Terdapat beberapa definisi tentang pengertian pemasaran,
adapun sebagiab dari definisi tersebut yaitu :
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan menejerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan memalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.” ( Kotler,2001 )
“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang dituju untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensi”. ( Swastha dan Irawan,1990 )
Dari beberapa definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa pemasaran bukan
hanya sekedar merupakan kegiatan menawarkan barang atau jasa sesuai
keinginan, melainkan kesatuan kegiatan dari beberapa kegiatan yang lebih
ditekankan pada bagaimana suatu produk bisa diperoleh dan konsumen
mempunyai pandangan yang baik terhadap instansi sehingga konsumen merasa
puas akan produk tersebut. Dan dalam kegiatan pemasaran, pemasaran tidak
hanya diterapkan pada instansi yang memperoleh laba (profit), tetapi pemasaran
juga diterapkan pada suatu instansi non-profit seperti halnya perpustakaan. Dalam
perpustakaan pemasaran sangan berperan penting untuk perkembangan
perpustakaan tersebut walaupun tidak memperoleh laba sama sekali.
2.2 Manajemen Pemasaran
“Manajemen pemasaran yaitu penganalisaan, perencanaan, pelaksaan, dan
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.”
(Swastha dan Irawan, 1990)
“Manajemen pemasaran yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
operasi pemasarana total, termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, program
pemasaran dan straregi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran
yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi.” ( American Marketing
Association)
“Menajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.” ( Kotler, 2002 : 14 )
“Menajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan dan pengawasan
seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perpustakaan.” (
Philip William J. Shultz )
Jadi, manajemen pemasaran dapat dirumuskan sebagai suatu proses
managemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perpustakaan.
2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi
perpustakaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk di pasar sasaran tersentu.
“Strategi pemasaran dapat ditentukan setelah produsen mengetahui segmen
pasar dan posisi produknya. Strategi pemasarn adalah pola pikir pemasaran yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi
strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan
besarnya pengeluaran pemasaran.” ( Kotler, 2004 : 81)
“Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat kita menyatakan bahwa Strategi
pemasaran sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha
pemasaran dari suatu perpustakaan dalam kondisi persaingan yang selalu berubah
agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, dalam menetapkan strategi
pemasaran yang akan dijalankan perpustakaan terlebih dahulu harus melihat
situasi dan kondisi pasar serta menilai posisinya di pasar. Dengan mengetahui
keadaan dan situasi serta posisinya di pasar dapat ditentukan kegiatan pemasaran
yang harus dilaksanakan.
Strategi pemasaran dari setiap perpustakaan merupakan suatu rencana
keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan strategi ini dapat dilakukan
dengan membuat 3 macam keputusan, yaitu :
1. Memilih konsumen yang dituju
2. Mengidentifikasi keinginan
3. Menentukan bauran pemasaran
Ketiga elemen ini sangat menetukan arah strategi pemasaran perpustakaan.
2.4 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan variabel–variabel yang dipakai oleh
perpustakaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen.
“Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang
dipakai oleh perpustakaan untuk menghasilkan tanggapan terkendali perusahaan
dari pasar sasarannya.” ( Kotler, 2001 )
Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran
perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan
Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa marketing mix as the set of
controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it
wants in the target market”.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan
variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan
Di sini dapat diuraikan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran adalah:
1. Produk: jasa seperti apa yang ingin ditawarkan
2. Harga: bagaimana strategi penentuan harga
3. Promosi: bagaimana promosi yang harus dilakukan
4. Tempat: bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan
5. Orang: jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam
pemberian jasa
6. Proses: bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut
7. Penampilan fisik: faktor pendukung yang bersifat fisik
Ketujuh unsur bauran pemasaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan
terpadu dan tidak dapat diperlakukan secara terpisah-pisah. Adalah menjadi tugas
utama manager pemasaran untuk memadukan elemen-elemen bauran pemasaran
ini sedemikian rupa sehingga produk dan jasa yang ditawarkan dapat memenuhi
kebutuhaan pasar target tertentu.
2.4.1 Produk
2.4.1.1 Pengertian Produk
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.
Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian
sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Kotler ( 2008 : 266 ) “produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akusisi, penggunaan, atau
konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Tjiptono (1997: 95) juga menyatakan bahwa “secara konseptual, produk
adalah pemahaman subjektif dari produsen atas ‘sesuatu’ yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemahaman kebutuhan
dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta
Menurut Kotler, (2002 : 212) para pemasar perlu berfikir melalui lima
tingkatan produk sebagai berikut :
1. Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat fundamental uang
benar-benar dibeli oleh pelanggan.
2. Produk generic (generic product), yaitu versi dasar dari produk tersebut.
3. Produk yang dilengkapi (augmented product), yaitu dengan layanan dan
manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari
penawaran pesaing.
4. Produk potensial (potential product), yaitu semua tambahan transformasi
yang kemungkinan akan dilakukan pada produk di kemudian hari.
5. Produk yang diharapkan (expected product), yaitu sekumpulan atribut dan
kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh pembeli saat mereka
membeli produk tersebut.
Perancangan produk atau jasa sesungguhnya tidak lain adalah penentuan
jenis-jenis produk atau jasa akan ditawarkan kepada pasar target untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan mereka. Bagi sebuah perpustakaan, yang menjadi pokok
bahasan adalah tahap penentuan produk dan jasa yang penting, karena tahap ini
akan menjelaskan bagaimana informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
pengguna dapat dipenuhi.
2.4.1.2Tahapan dalam pembuatan Produk
1. Perencanaan Produk
Mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentuan
produk line nya
1. Pengembangan Produk
Mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan, dan
pendesainan produk
2. Perdagangan
Mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen ke penyalur untuk
2.4.1.3 Aspek – aspek Produk
1. Produk Inti ( Core Product )
Merupakan manfaat inti yang ditampilkan suati produk kepada konsumen
dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.
2. Produk yang Diperluas ( Augmented Product )
Merupakan produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat
yang dimintai oleh konsumen dari produk yang inti yang dibelinya.
3. Produk Formal
Merupakan produk penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun
perluasan produknya. ( Gitosudarmo, 1999 )
2.4.2 Harga
2.4.2.1 Pengertian Harga
Harga merupakan satu–satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.
“Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
mendapatkan produk.” ( Kotler 2001 )
“Harga yakni sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya.” ( Swastha dan Irawan, 1990 )
Dari beberapa definisi di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa harga
adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanan.
Peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan
posisi perpustakaan di pasar, yang tercermin dalam share pasar perpustakaan,
disamping untuk menigkatkan penjualan dan keuntungan perpustakaan. Dengan
kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan
kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
Penentuan harga atau pricing merupakan unsur kedua dari bauran
a. Penentuan biaya produksi yang harus ditanggung organisasi untuk
menghasilkan produk atau jasa
b. Penentuan harga pertukaran antara organisasi dan konsumen untuk produk dan
jasa yang ditawarkan.
2.4.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga
a. Faktor langsung
Faktor yang mempengaruhi harga secara langsung adalah harga bahan baku,
biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintahan, dan faktor
lainnya.
b. Faktor tidak langsung
Faktor yang mempengaruhi harga secara tidak langsung adalah harga
produk sejenis yang dijual oleh pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan
antara produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan harga
(discount) untuk para penyalur dan konsumen.
2.4.3 Promosi
2.4.3.1 Pengertian Promosi
Promosi ialah usaha perpustakaan untuk mempengaruhi dengan merayu (
persuasive communication ) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan
pemasaran.
“ Promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”
( Swastha dan Irawan, 1990 )
“Promosi ialah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen,
mempengaruhi, dan menghimbau khalayak ramai.” ( Stanton, 1993 )
Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa
promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka
menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari
perusahaan dengan cara mempengaruhi para konsumen agar mau membeli produk
bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa adanya suatu
produk.
2.4.3.2 Acuan Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perpustakaan menggunakan acuan
promosi yang terdiri dari :
1. Advertensi
Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang dan
jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal. Media
yang sering digunakan dalam advertensi ini adalah radio, televisi, majalah, surat
kabar dan billboard.
2. Personal Selling
Merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan
seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya
penjualan.
3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )
Merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi
dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen
seperti pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak
dilakukan secara teratur.
4. Publisitas ( Pubicity )
Merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara
nonpersonal dengan membuat, baik yang berupa berita yang bersifat komersitas
tentang produk tersebut di dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil
wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.
Acuan promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari unsur–unsur
promosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi yang dilakukan oleh
yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur acuan promosi
yang paling efektif, merupakan salah satu tugas yang sangat sulit dalam
managemen pemasaran.
Agar acuan promosi yang optimal dapat dicapai, maka perlu
dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain adalah :
1. Besarnya jumlah dana yang disediakan untuk kegiatan promosi.
2. Luas dari pasar dan konsentrasi pasar yang ada.
3. Jenis dan sifat dari produk yang dipasarkan
4. Tingkat atau tahap dari siklus usaha atau daur hidup produk ( product life
cycle )
5. Tipe dan perilaku para langganan.
2.4.4 Distribusi/ Tempat 2.4.4.1 Pengertian Tempat
Place diartikan sebagai distribusi. Distribusi adalah bagaimana produk dapat
sampai pada pengguna akhir, yang dalam hal ini adalah pelanggan dengan biaya
yang seminimal mungkin tanpa mengurangi kepuasan pelanggan dan apa
pengaruhnya pada keseimbangan keuangan perpustakaan.
Place juga dapat diartikan sebagai pemilihan tempat atau lokasi usaha.
Perencanaan pemilihan lokasi yang baik, tidak hanya berdasar pada istilah stategi,
dalam artian memandang pada jauh dekatnya pada pusat kota atau tidaknya
akomodasi menuju tempat tersebut.
“Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk dari produsen sampai ke konsumen” ( Swastha, 1996 ).
Pengertian distribusi mencakup keputusan mengenai proses perjalan produk
dan jasa dari tangan organisasi sampai kepada konsumen. Masalah utama
biasanya menyangkut penetapan tempat penyimpanan yang memuaskan, sistem
distribusi, dan sistem pengiriman atau penyebarluasan. Hal ini dirancang demi
kemudahan dan keuntungan konsumen, juga tetap dijaga agar masih dalam
batas-batas biaya yang dapat ditanggung oleh organisasi.
2.4.5 Orang / Sumberdaya manusia
2.4.5.1 Pengertian Orang/Sumberdaya Manusia
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka ‘orang’ yang berfungsi
sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.
Keputusan dalam ‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan,
motivasi, dan managemen sumberdaya manusia.
Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk
menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan
dalam memenuhi kebutuhannya. Pentingnya ‘orang’ dalam pemasaran jasa
berkaitan dengan pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atau
hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang
dalam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen internal dan pemasok internal.
Tujuan dari hubungan tersebut adalah untuk mendorong ‘orang’ dalam kinerja
memberikan kepuasan kepada konsumen.
People (orang atau staf) adalah sumberdaya manusia yang melaksanakan
pekerjaan/pelayanan perpustakaan, merupakan faktor utama dan dituntut
kepribadian dan sikap perpustakaan. Sedangkan sikap-sikap yang sangat
dibutuhkan adalah kegesitan, kejelian, ketelitian, keramahan, tanggungjawab, dan
kepribadian yang menarik. Selain sikap-sikap tersebut, pustakawan hendaknya
berani menunjukkan jati dirinya dan bertalenta tinggi, menguasai dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karena hampir semua jasa disediakan oleh orang yang bekerja di
perpustakaan jasa tersebut, maka seleksi, training dan motivasi karyawan menjadi
sangat penting untuk memberikan nilai tambah yang berbeda dalam memenuhi
kepuasan pelanggan. Perpustakaan harus dapat memberikan orang–orang
terbaiknya dalam hal kompetensi, attitude, respon, dan inisiatif untuk melayani
2.4.6 Proses
2.4.6.1 Pengertian Proses
Ini berkaitan dengan bagaimana kita menyampaikan jasa tersebut.
Perpustakaan juga dapat memilih untuk menyediakan jasa dalam bentuk proses
yang berbeda sehingga menimbulkan kesan tersendiri pada pengguna, mulai dari
menerima pesan hingga mengantarkan pesan yang diminta.
Proses adalah gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prossedur,
jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan
dan disampaikan kepada konsumen.
2.4.6.2 Jenis Proses
Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu:
a. Kompleksitas (complexity)
Berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses
b. Keragaman (divergence)
Berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau
tahapan proses
2.4.7 Bukti Fisik
2.4.7.1 Pengertian Bukti Fisik
Perpustakaan butuh untuk membuktikan kualitas jasa yang diberikan dengan
bukti fisik atau presentasi, mengingat jasa adalah produk yang tidak tampak.
Faktor pendukung yang bersifat fisik (interior) pada suatu perpustakaan sangat
membantu terciptanya rasa nyaman, aman, suka mdan membuat suasana akrab,
serta menjadikan privasi pengguna terjaga. Bagi perpustakaan faktor kelengkpan,
penataan, keragaman prasarana dan kebersihan ruangan harus selalu dijaga dan
dipertahankan, karena merupakan faktor yang mengesankan efisiensi, stabilitas
dan merupakan daya tarik tersendiri bagi perpustakaan serta merupakan
Karakteristik bukti fisik (physical evidence) merupakan lingkungan fisik
tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada dua jenis
penampilan fisik, yaitu:
1. Bukti penting (essential evidence)
Merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa
mengenai desain dan tata letak (layout) dari gedung, ruangan, dan
lain-lain.
2. Bukti pendukung (peripheral evidence)
Merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti
apa-apa. Jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, sekalipun demikian
peranannya sangat penting dalam proses produksi jasa.
Bukti fisik dalam perpustakaan meliputi ruangan yang bersih dengan
penataan yang serasi akan mengesankan efisiensi dan stabilitas organisasi srta
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpustakaan sebagai sebuah organisasi yang memberikan pelayanan
kepada pemustaka atau sering disebut dengan pengguna perpustakaan
(konsumen), harusnya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik.
Sebuah pelayanan di perpustakaan dapat dinilai baik, apabila pelayanan tersebut
dapat memberikan nilai kepuasan bagi pemustakanya atau pengguna perpustakaan
konsumen). Terkadang tidak disadari o
leh para pengelola perpustakaan, bahwa perpustakaan dapat dikatakan
sebagai “perusahaan” yang secara tidak langsung “menjual” jasanya kepada
pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen). Sebagai sebuah
“perusahaan” yang menjual jasa kepada pemustaka atau pengguna perpustakaan
(konsumen), perpustakaan dituntut untuk dapat memberikan kepuasan kepada
pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen). Banyak hal yang dapat
dilakukan oleh perpustakaan untuk dapat memberikan kepuasan kepada
pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen). Salah satu hal yang dapat
diberikan oleh perpustakaan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pemustaka
adalah dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pemustaka atau
pengguna perpustakaan (konsumen). Adanya penerapan sebuah konsep layanan
yang berorientasi kepada pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen)
sangatlah diperlukan, karena fungsi dari lembaga informasi adalah untuk
mendekatkan kebutuhan pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen).
Lembaga informasi perpu