• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bauran Pemasaran Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bauran Pemasaran Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :

Alfabeta

Eliot, Eileen de Saez. 2002. Marketing Concepts for Libraries and Information.

London : Pacet Publishing

Kothler, Phillip. 1996. Analisisi Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.

Jakarta : Erlangga

Lupiyoadi, Rambat. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat

Mustofa, Badollahi. 1996. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : Universitas

Terbuka

Purwadi,Budi.2000. Riset Pemasaran: Implementasi dalam Bauran Pemasaran.

Jakarta : Grasindo

Siregar, Setri Hiyanti. 1996. Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Medan : F.

Ekonomi USU

Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumaedia

Winardi. 1989. Aspek-Aspek Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bandung :

(3)

BAB III

BAURAN PEMASARAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA (BPAD PROVSU)

3.1Sejarah singkat berdirinya Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Pada awalnya Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) bernama

Perpustakaan Negara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berdiri

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI

No.09103/S/1956 tanggal 23 Mei 1956. Sesuai dengan perubahan sistem

pemerintahan sehingga pada 23 Juni 1978 nama Perpustakaan Negara berubah

menjadi Perpustakaan Wilayah melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0199/0/1978. Pada saat ini Kepala

Perpustakaan Wilayah dijabat oleh pejabat eselon IV/A. Berselang kurung waktu

lebih kurang 10 tahun terjadi lagi.

Perubahan terhadap Perpustakaan di seluruh Indonesia termasuk di

Sumatera Utara sehingga lahir nama baru bagi Perpustakaan Wilayah dengan

sebutan Perpustakaan Daerah Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Presiden

(Keppres) nomor 11 tahun 1989 tepatnya tanggal 8 Maret 1989 dan Keputusan

Kepada Perpustakaan Nasional RI Nomor 001/ORG/9/1990 tanggal 21 September

1990.

Melalui Keppres nomor 50 tahun 1997 dan Keputusan Kepala Perpustakaan

Nasional RI Nomor 44 tahun 1998 tanggal 23 Juli 1998 kembali berubah menjadi

Perpustakaan Daerah sampai pada diberlakukannya Otonomi Daerah. Dengan

diberlakukannya Otonomi Daerah, Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah

bernama Badan Perpustakaann, Arsip dan Dokumentasi berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 10 tahun 2002 dalam rangka pelaksanaan otonomi Daerah. Badan

(4)

satu lembaga terkait Daerah sesuai dengan teknis Daerah sesuai peraturan Daerah

Provinsi Sumatera Utara No.9 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja

Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.38 Tahun 2007 bahwa Perpustakaan dan kearsipan merupakan

unsur urusan wajib Pemerintah, pimpinan oleh seorang Kepala Badan

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Utara

melalui sekretaris Daerah. Maka Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara senantiasa berupaya melakukan perbaikan dan

revitalisasi sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi.

Sebagai implementasi dan kondisi tersebut Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara berupaya melaksanakan penyelenggaran

Pemerintah dan Pembangunan agar dapat berlangsung secara efesien dan efektif,

bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

3.2Visi dan Misi

a. Visi:

“Menjadi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan, Kearsipan

dan Dokumentasi yang profesional”.

b. Misi

1. Mengumpulkan dan menyelamatkan karya cetak, karya rekam, karya tulis

dan naskah-naskah/dokumentasi sebagai hasil karya budaya bangsa.

2. Meningkatkan promosi gemar budaya baca dan masyarakat sadar arsip.

3. Meningkatkan pelayanan bagi pemustaka, pengguna arsip yang berbasis

teknologi informasi guna mendukung kegiatan menulis, meneliti, berdiskusi

dan wisata baca

4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan

5. Mendorong pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia guna

(5)

3.3Struktur Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Gambar 1. Bagan Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara

(6)

3.4Peraturan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Peraturan yang ditetapakan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan di buka setiap hari:

Senin s/d Jumat : pukul 08:00-17:30 WIB

Sabtu s/d Minggu : pukul 09:00-15:00 WIB

2. Bagi pengunjung perpustakaan yang hendak masuk ke perpustakaan harap

meletakkan tasnya terlebih dahulu di tempat yang telah ditentukan.

3. Setiap mahasiswa dan dosen harus memiliki Kartu Anggota Perpustakaan.

4. Setiap anggota dapat meminjam 2 buah buku, dengan jangka waktu 14

hari dan perpanjangan peminjaman 1x dengan jangan waktu 7 hari.

5. Apabila buku yang dikembalikan dalam keadaan rusak maka akan

dikenakan sanksi untuk mengganti buku tersebut.

6. Buku yang hilang harus diganti sebanyak 1 eksemplar dengan judul buku

yang sama.

7. Setiap anggota hendak meminjamkan buku, harus menunjukkan Kartu

Anggota dan Kantong Pinjam.

8. Bagi pengunjung yang hendak mengkopy bahan pustaka harus

meninggalkan KTP/KTM kepada petugas.

9. Bagi pengunjung yang kedapatan mencuri dikenakan sanksi.

10.Selesai membaca bahan pustaka, harap dirapikan kembali.

11.Dilarang makan dan membuang sampah sembarangan di ruangan

perpustakaan.

12.Bagi pengunjung yang tidak mau menuruti peraturan di atas tidak dilayani.

13.Bagi setiap pengunjung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara diwajibkan untuk mengisi daftar pengunjung

(7)

3.5 Kegiatan Bauran Pemasaran pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat dan strategi bagi Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) yang terdiri atas berbagai unsur program pemasaran yang menjadi

pertimbangan agar tujuan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara (BPAD PROVSU) berjalan sukses. Badan Perpustakaan, Arsip

dan Dokementasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) dalam praktik

manajemennya telah didesain sedemikian rupa sehingga ketujuh hal dalam bauran

pemasaran tersebut telah diterapakan.

3.5.1 Produk Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Produk jasa perpustakaan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan masyarakat. Dalam

pengertian lain produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai kepada masyarakat (konsumen/pengguna

perpustakaan). Produk yang ditawarkan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) kepada pengguna

perpustakaan mencakup dua hal yaitu:

1. Koleksi bahan pustaka Badan Perpustakaan, Arsip dan dokementasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

2. Fasilitas Layanan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

3.5.1.1Koleksi Bahan Pustaka

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan,

(8)

kebutuhan pengguna akan informasi. Dapat dilihat di bawah ini hasil wawancara

penulis dengan petugas perpustakaa, bahwa koleksi yang ada masih belum dapat

memenuhi kebutuhan dasar mata kuliah dan kebutuhan pengguna, hal ini

diakibatkan oleh keterbatasan dana. Namun Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) mencoba menyesuaikan

koleksinya dengan kebutuhan pengguna ataupun minimal mengusahakan agar

koleksi yang ada dapat mendukung kegiatan belajar mengajar. Koleksi merupakan

unsur dasar pokok perpustakaan, karena pelayanan dalam perpustakaan tidak

dapat dilaksanakan secara maksimal apabila tidak didukung oleh koleksi yang

memadai. Buku koleksi perpustakaan diklasifikasikan menurut Standard

International DDC (Dewey Decimal Classification) beserta jumlah koleksi bahan

pustaka sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah koleksi bahan perpustakaan periode 2010 s/d 2015

No Tahun Bahan Pustaka Jumlah

1. 2010 Monograf 15.699

2. 2010 Bahan Campuran 2

3. 2010 serial 2

4. 2011 Monograf 10.328

5. 2011 Serial 281

6. 2012 Monograf 11.728

7. 2012 Manuskrip 1

Jumlah 38.041

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU)

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU) dalam produknya selalu berusaha mengembangkan inovasi

dalam program perpustakaan, inovasi dan program pengembangan

(9)

program yang ada di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara (BPAD PROVSU).

Adapun banyak koleksi yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi Provinsi Sumataera Utara (BPAD PROVSU) adalah

sebanyak 154.249 judul. Tapi untuk sekarang ini Badan Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi tidak dapat memaparkan jumlah eksemplar keseluruhan

koleksi berdasarkan jenis koleksi yang ada dikarenakan Badan Perpustakaan,

Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU) sedang melakukan renovasi

bangunan, sehingga data untuk sekarang tidak dapat dipaparkan.

3.5.1.2 Fasilitas Layanan Badan Perpustakaan, arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Pada umumnya setiap perpustakaan harus menentukan sistem pelayanan

yang digunakan. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi sumatera

Utara ( BPPAD PROVSU) menggunakan sistem pelayanan terbuka (open access),

dimana pengguna perpustakaan dapat menelusuri koleksi langsung ke rak-rak

buku untuk mencari bahan pustaka yang diinginkan.

Fasilitas layanan yang tersedia di Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) antara lain ialah:

1. Layanan Administrasi Keanggotaan dan Pelayanan Sirkulasi

2. Layanan Anak

3. Layanan Refrensi

4. Layanan Deposit

5. Layanan Audio-Visual dan Remaja

6. Layanan Tuna Netra

7. Layanan Perpustakaan Keliling

(10)

1. Layanan Administrasi Keanggotaan dan Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan pelayanan yang diberikan pustakawan secara

langsung kepada pengguna. Pelayanan sirkulasi meliputi pemberian bantuan

kepada pengguna dalam proses peminjaman, pengembalian dan peminjaman

bahan pustaka. Di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi setiap pengguna

perpustakaan yang akan meminjam koleksi terlebih dahulu harus menjadi anggota

perpustakaan, namun pada bagian kinerja sirkulasi ini masih dalam tahap

pengerjaan terautomasi sehingga sampai sekarang pelayanan sirkulasi masih

secara manual

Pada saat pendataan sampai pencetakan kartu anggota masih dilakukan

dalam proses manual dimana waktu yang diperlukan dapat mencapai 3 (tiga) hari,

sedangkan pada saat sekarang dengan menggunakan komputer dapat dikerjakan

antara 10-30 menit.

a. Layanan Administrasi Keanggotaan

Adapun syarat menjadi anggota perpustakaan pada Badan Perpustakaan,

Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) antara

lain adalah:

1. Calon anggota perpustakaan adalah masyarakat Kota Medan ( memiliki

KTP Medan)

2. Calon anggota diwajibkan mengisi formulir yang disediakan dengan

melampirkan :

- Foto copy kartu identitas yang sah dan masih berlaku, misalnya KTP, SIM,

Kartu Pelajar, Kartu Mahasiswa/i.

- Pasphoto 2 x 3 sebanyak 1 lembar

b. Layanan .Sirkulasi

Kegiatan sirkulasi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

(11)

1. Peminjaman

Peminjaman bahan pustaka adalah pelayanan sirkulasi yang berupakegiatan

pencatatan bukti bahwa pemakai atau anggota perpustakaan meminjam bahan

pustaka. Cara peminjaman bahan pustaka pada Perpustakaan BPAD PROVSU

adalah sebagai berikut:

a. Peminjam mencari dan mengambil yang diinginkannya pada rak buku.

b. Peminjam memperlihatkan kartu anggota perpustakaan dan kantong pinjam

kepada petugas perpustakaan.

c. Buku yang akan dipinjam ditunjukan kepada petugas perpustakaan.

d. Petugas perpustakaan mencatat tanggal pengembalian pada buku peminjaman

dan slip pengembalian, selanjutnya petugas mengambil kartu buku dan kartu

tersebut dijepit dengan alat penjepit dan disusun menurut tanggal

pengembalian dan petugas menyerahkan buku kepada peminjam.

Jumlah dan jangka waktu peminjaman buku di perpustakaan BPAD

PROVSU adalah sebagai berikut:

a. Untuk kategori umum maksimal 2 buku dalam jangka waktu maksimal 14 hari.

b. Untuk kategori pelajar maksimal 2 buku dalam jangka waktu maksimal 14 hari.

c. Untuk mahasiswa maksimal 2 buku dalam jangka waktu 14 hari.

2. Pengembalian

Pengembalian bahan pustaka adalah menerima pengembalian bahan pustaka

setelah jangka waktu yang telah ditentukan habis. Dan meneliti apakah ada

terjadinya keterlambatan dalam pengembalian, penyobekan halaman, terdapat

coretan dan pemalsuan tanggal pengembalian.

Prosedur pengembalian bahan pustaka pada Perpustakaan BPAD PROVSU

sangat baik karena dilakukan dengan cepat yaitu sebagai berikut:

a. Pengguna datang kepada petugas dan menyerahkan buku yang dipinjamnya

(12)

c. Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas nama

anggota tersebut

d. Petugas mengembalikan kartu buku pada kantong buku

e. Petugas menyerahkan kartu anggota kepada peminjam

f. Kemudian petugas menyusun buku di rak

3. Perpanjangan

Perpustakaan BPAD PROVSU memberikan layanan perpanjangan bahan

pustaka yang di pinjam. Perpanjangan yang dilakukan di BPAD PROVSU hanya

dapat dilakukan 1 kali saja, setiap kali perpanjangan adalah selama 7 hari serta

untuk perpanjangan harus dilakukan langsung oleh peminjam dan tidak boleh

diwakilkan dengan membawa buku yang ingin diperpanjang

2. Layanan Anak

Peresmian Posyandu Baca sebagai pusat informasi kesehatan keluarga dan

anak mendapat perhatian dari pengunjung. Karena ruangan Posyandu Baca yang

berisikan aneka buku-buku kesehatan anak-anak, tempat belajar dan berdiskusi

anak, alat peraga tubuh manusia (anatomi), aneka hewan dan sebagainya

merupakan program pertama untuk tingkat nasional di Medan.

Sejak diresmikan, mulai pagi hingga sore, antusias anak-anak mulai dari TK

(Taman Kanak-kanak) sampai SD, SMP sangat tinggi. Hal ini sangat positif untuk

merangsang minat baca anak untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan di

bidang kesehatan. Untuk mendukung itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan

mengungkapkan Puskesmas Baca nantinya juga akan melibatkan dokter-dokter

kecil yang selama ini aktif diberbagai UKS (Uni Kesehatan Sekolah). Para dokter

kecil ini nantinya dapat ambil bagian dalam menyampaikan berbagai pengetahuan

(13)

3. Layanan Referensi

Pelayanan referensi merupakan pelayanan tersendiri yang bersifat langsung

maupun tidak langsung yang berupa bimbingan kepada pengunjung yang

memakai bahan pustaka di perpustakaan agar mampu menggunakan koleksi dan

sumber-sumber referensi yang tepat. Koleksi referensi hanya boleh dibaca oleh

pengguna di ruang baca referensi dan tidak untuk dipinjam. Koleksi yang sering

digunakan antara lain kamus, ensiklopedia dan handbook. Di dalam layanan

referensi juga dilayankan berbagai jenis koran surat kabar dan majalah. Ruang

Referensi ini mengoleksi berbagaibuku rujukan yang terdiri dari buku

Perundang-Undangan dari berbagai subyek. Di samping itu, juga dilengkapi dengan

Koran-koran terbitan nasional maupunregional (lokal). Koleksi referensi yang lengkap

yang ada di setiap perpustakaan dapat digunakan untuk menjawab berbagai

golongan dan macam pertanyaan referensi.

Dalam pelayanan referensi tidak terlepas dari kegiatan penelusuran

literatur. Dimana kegiatan penelusuran literatur merupakan bagian penting dalam

pelayanan referensi, dan sejauh ini pelayanan yang dilakukan oleh petugas

pustakawan referensi sangat baik, di mana pertanyaan maupun keluhan yang

diberikan oleh pengunjung ataupun pengguna perpustakaan dapat terlayani

dengan baik.

4. Layanan Deposit

Koleksi yang dilayangkan seluruh terbitan Sumatera Utara dan terbitan di

luar Sumatera Utara tetapi mengenai hal Sumatera Utara: antara lain skripsi,

koleksi surat kabar dan literatur kebudayaan Sumatera Utara. Pada Layanan

Deposit disediakan layanan OPAC guna penelusuran informasi koleksi deposit

yang dibutuhkan dan jumlah koleksi layanan deposit adalah 4.950 eksemplar.

Pada menu awal OPAC layanan Deposit tersedia menu informasi,

pencarian, katalog dan menu keluar. Hasil penelusuran OPAC layanan Deposit

terdiri dari data Judul, pengarang, subyek, Item Id, penerbit, tahun terbit/kota

(14)

tipe/format. Namun setelah penelusuran dilakukan didapati sebagian besar hanya

keterangan pengarang, item id, dan nomor panggil yang tertera di dalam OPAC.

5. Pelayanan Audio-Visual dan Remaja

Pelayanan audio visual dan remaja ruangannya disatukan sebagai

penghematan ruangan yang mulai berkembang sesuai dengan bertambahnya

jumlah koleksi yang setiap tahunnya mengalami pertambahan. Pada bagian

layanan remaja ini terdapat rak buku sedangkan untuk koleksi non buku terdapat

koleksi CD-ROM dan kaset. Pengorganisasian Koleksi CD-ROM biasanya setiap

perpustakaan mengelompokkan koleksinya berdasarkan pada jenis bahan pustaka,

kelompok subjek, atau pengaturan dan penggunaan alasan-alasan lainnya..

Pengorganisasian koleksi CD-ROM berarti bagaimana cara

mengelompokkan memanajemen bahan pustaka dalam hal ini koleksi CD-ROM,

sehingga pengguna dapat mencari CD-ROM yang dibutuhkan secara mudah. Pada

BPAD Propsu pengorganisasian koleksi CD-ROM dilakukan secara pendataan

manual dengan memberikan label dengan format nomor klasifikasi, tahun, dan

nomor jumlah copy keping.

6. Layanan Tuna Netra

Ruangan untuk layanan ini terdapat satu ruangan dengan layanan

audiovisual dan remaja dikarenakan belum adanya ruangan yang ada untuk

penempatan layanan tuna netra tersebut. Pada layanan tuna netra terdapat

komputer dengan jumlah 3 (tiga unit). Kendala yang sering dihadapi pustakawan

ketika menghadapi tunanetra adalah pada saat mencari informasi yang di

butuhkannya dan menuntunnya keluar ruangan baca karena ruang bacanya bersatu

dengan Ruang Baca Anak sehingga ruang gerak untuk keluar tidak bebas. Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) memberikan motivasi semangat dalam minat baca dengan cara

(15)

7. Pelayanan Perpustakaan Keliling

Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya

kebutuhan informasi di era globalisasi ini, pada umumnya masyarakat perkotaan

dan pedesaan makin haus akan informasi yang akurat, tepat dan cepat, baik cetak

maupun elektronik. Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan

prasarana, masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang

dibutuhkan. Untuk mengatasi kesenjangan informasi ini, pemerintah daerah

(pemda) berusaha memberikan layanan informasi tertulis kepada masyarakat

pedesaan antara lain dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling (mobile

library). Layanan jenis ini perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada

masyarakat, agar mereka dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai suatu

sarana pengembangan pribadi dalam pendidikan nonformal.

Perpustakaan keliling merupakan pelayanan yang diberikan atas dasar

pemikiran bahwa masih banyak anggota/masyarakat lain yang belum dapat

terjangkau oleh layanan konvensional (layanan diam), untuk itu Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) melaksanakan pelayanan perpustakaan keliling pada 12 Kab/Kota,

sedangkan jumlah kendaraan mobil perpustakaannya kini mencapai enambelas

(16) unit.

Gambar 2. Kendaraan Perpustakaan Keliling

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(16)

8. Layanan Digital

1. OPAC (Online Public Access Catalog)

OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan suatu bentuk

penelusuran terhadap koleksi yang tersedia melalui terminal komputer. Berfungsi

untuki mencari informasi berdasarkan judul, pengarang, subjek, penerbit, tahun

terbit, nomor klasifikasi. OPAC ini sangat membantu pengguna perpustakaan

dalam menelusur informasi di BPAD Propsu. Penelusuran dapat dilakukan dengan

memasukkan kata kunci atau keyword salah satu ruas atau sub-ruas yang

diketahui.

Sebagai penelusuran OPAC (Online Public Acces Catalog) berfungsi untuk

mencari informasi berdasarkan judul, pengarang, subjek. OPAC pada Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi menggunakan sistem aplikasi INLIS dan

menggunakan standard INDOMARC yang merupakan sumbangan dari

Perpustakaan Nasional R.I untuk diterapkan di seluruh perpustakaan daerah di

Indonesia.

Gambar 3. Tampilan Katalog

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(17)

2. Jaringan Internet

Dewasa sekarang, penggunaan jaringan internet sangatlah berperan penting

demi kemajuan suatu instansi. Sama halnya dengan Badan Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU), jaringan internet

ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan

tersebut. Sehingga Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara (BPAD PROVSU) telah menyediakan jaringan internet disekitar

gedung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU), dimana jaringan internet yang disediakan memiliki Radius

100 m dari perpustakaan. Dalam hal ini, pengguna tidak dikenakan biaya apapun.

3. Situs Web

Situs website ini menyajikan informasi yang dapat memberikan gambaran

tentang profile serta berbagai aktivitas di Badan Perpustakaan Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara termasuk agenda pelelangan. Kita dapat

mengunjungi situs web dengan situs alamat www.pustakasumut.com dapat

terhubung langsung ke link situs perpustakaan nasional www.pnri.go.id

Gambar 4. Tampilan Situs Web

Sumber: Badan Perpustakaa, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(18)

Selain dari Situs Web tersebut, Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara juga menyajikan informasi melalui blog

yang up to date dalam menyajikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang

dilakukan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Kita dapat mengunjungi

situs blog tersebut dengan situs alamat

Gambar 5. Tampilan Blog

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU)

3.5.2 Harga pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Secara tradisional perpustakaan di Indonesia selalu memberikan produk atau

jasanya kepada pengguna secara cuma-cuma. Namun banyak perpustakaan yang

menyediakan jasa-jasa khusus dengan teknologi tinggi yang mahal biayanya.

Telah mulai banyak produk dan jasa perpustakaan yang harus dibayar langsung

oleh pengguna, tetapi beda halnya dengan Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera (BPAD PROVSU), dimana perpustakaan ini

tidak mengenakan biaya apapun kepada pengguna dalam hal apapun. Karena

seperti yang kita ketahui bahwa perpustakaan adalah sebuah instansi yang tidak

(19)

dengan biaya pada kebanyakan perpustakaan yang ada. Tapi pada perpustakaan

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU) tidak

mengenakan biaya apapun. Adapun beberapa hal tersebut, yakni :

1.Keanggotaan

2.Keterlambatan Pengembalian Buku

3.Penggunaan Jaringan Internet

3.5.3 Tempat pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Tempat berarti berhubungan dengaan dimana aktivitas/kegiatan yang

dilakukan. Lokasi suatu perpustakaan menjadi pertimbangan dan preferensi bagi

pengguna perpustakaan. Lokasi yang strategis, nyaman dan mudah akan menjadi

daya tarik tersendiri, dibandingkan dengan lokasi perpustakaan yang tidak

straregis, bahaya, tidak ramah, angker dan lain-lain.

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU) memiliki 2 gedung di lokasi yang berbeda yaitu :

1. Gedung Perpustakaan beralamat di Jalan Brigjend Katamso Nomor 45K

Medan.

2. Gedung Arsip berlokasi di Jalan William Iskandar Medan Estate (yang dikenal

dengan jalan Pancing).

Lokasi gedung perpustakaan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara berada di Jl. Sultan Ma’mun Ar-Rasyid ( Jl. Brigjend

Katamso) No. 45 K, bersebrangan dengan Istana Maimun. Lokasi Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara berada di pusat

kota Medan, dekat dengan berbagai instansi dan sarana perbelajaran dan

perbelanjaan, mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat, baik dengan

(20)

yang disediakan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara (BPAD PROVSU) sudah cukup luas.

Secara umum letak geografis Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) sudah cukup kondusif dalam

menunjang proses belajar, sebab berada di tengah kota, dan jalan umumnya

lumayan luas.

3.5.4 Promosi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

3.5.4.1Kegiatan Promosi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasu Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Sebagai Lembaga Pembina dan Pengembang Perpustakaan, Kearsipan dan

Dokumentasi yang Profesional, Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

secara terus menerus dan berkesinambungan melakukan pembinaan semua jenis

perpustakaan terutama Perpustakaan Umum Kabupaten Kota di seluruh Sumatera

Utara sehingga diharapkan akan berfungsi pula Perpustakaan Umum di

masing-masing Kabupaten Kota sebagai lembaga pembina semua jenis perpustakaan di

masing-masing Kabupaten Kota.

Untuk mewujudkan harapan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) melakukan Promosi Perpustakaan

melalui berbagai macam Program Pengembangan Budaya Baca dan pembinaan

Perpustakaan seperti:

1. Pameran Buku, Budaya dan Teknologi

Untuk menumbuh kembangkan minat dan budaya baca perlu stimulus dan

rangsangan yang mendorong ke arah yang positif dan pada gilirannya, perlahan

akan terciptanya masyarakat yang peduli akan pentingnya informasi. Penyediaan

sarana dan prasarana yang murah dan berkualitas diharapkan dapat dicapai.

Pameran Buku dan Budaya Teknologi ini bertujuan untuk mengembangan minat

(21)

prasarana pengembangan budaya baca. Adapun yang menjadi sasaran kegiatan ini

antara lain:

a. Para pelajar dari berbagai tingkatan dan jurusan di Kota Medan

b. Para mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

c. Para komunitas baca Tulis Sumatera Utara

d. Para Pemerhati, para penerbit dan toko buku serta perusahaan yang bergerak di

dunia pendidikan serta masyarakat umum yang berpartisipasi aktif terhadap

baca tulis.

Untuk menunjang program Pameran Buku dan Budaya Teknologi serta

Minat Baca juga diselenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

dimaksud sebagai berikut:

1. Lomba Mewarnai Tingkat Taman Kanak-Kanak

2. Lomba Bercerita Tingkat Sekolah Dasar

3. Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTS

4. Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat SMU/SMK/MA

2. Bazar Buku

Kegiatan bazar buku ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan minat

baca di Sumut.

Gambar 6. Bazar Buku untuk Dana Kemanusiaan

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(22)

3.5.4.1 Media Promosi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Dalam melakukan promosi perpustakaan, ada beberapa sarana/media yang

digunakan oleh Perpustakaan Umum Provsu, yaitu:

1. Brosur

Brosur adalah salah bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan

yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan

kepada konsumen atau pengguna dengan harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan

oleh konsumen atau pengguna. Dalam mempromosikan Perpustakaan salah satu

sarana/media yang digunakan adalah brosur.

Gambar 7. Brosur BPAD

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(23)

2. Radio

Iklan merupakan salah satu media publikasi yang dapat mempengaruhi

konsumen dimana iklan dapat menjadi media pemasaran yang efektif untuk

menyampaikan informasi.

Dalam melayankan jasa dan informasi kepada masyarakat umum Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) melakukan promosi lewat salah satu radio ternama yang ada di Medan

yaitu Radio Lite Fm (92,8). Promosi lewat radio ini dilakukan dalam kurun waktu

sekali dalam setahun antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober yaitu pada

saat Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU) melakukan perlombaan seperti lomba bercerita, lomba minat

baca, lomba pemustaka terbaik, lomba perpustakaan terbaik, lomba pustakawan

terbaik, lomba membaca Braille, lomba pidato (bahasa Indonesia dan inggris),

lomba penulis cerita rakyat Sumatera Utara, dan lomba mewarnai untuk tingkat

sekolah (SD,SMP,SMA), maupun pameran buku pada waktu liburan sekolah tiba.

3. Website dan Blog Perpustakaan

Perkembangan internet pada masa sekarang sangat pesat, dimana pengguna

yang memanfaatkan internet terus bertambah, hal ini disebabkan oleh semakin

mengertinya masyarakat akan manfaat internet baik untuk mencari informasi

maupun hiburan atau bisnis.

Informasi yang terdapat dalam website Perpustakaan Umum Provsu adalah

mengenai home (halaman depan), menu utama (profile, sambutan kepala badan,

tugas pokok dan fungsi, visi & misi, pengumuman pengadaan barang dan jasa,

pendaftaran online, struktur organisasi), koleksi digital (artikel, buku elektronik),

katalog online (buku terbaru, resensi, jurnal elektronik, klipping elektronik),

koleksi deposit (laporan kckr, kebijakan pemerintah sumut, pedoman dan standar,

buku langka, naskah kuno, cerita rakyat sumut), arsip sumut (arsip, foto sumut

(24)

Gambar 8. Tampilan Blog BPAD PROVSU

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU)

Gambar 9. Tampilan Web Site BPAD PROVSU

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumateran Utara

(BPAD PROVSU)

4. Facebook/Jejaring Sosial

Agar semua orang bisa melihat dan mengetahui profil pribadi Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU), maka Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera

Utara (BPAD PROVSU) ikut bergabung dalam jejaring sosial. Untuk itu

bergabunglah dengan Facebook untuk terhubung dengan Badan Perpustakaan,

Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) dan

(25)

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU). Informasi yang

terdapat dalam facebook Perpustakaan Umum Provsu adalah mengenai kronologi,

tentang (informasi umum), foto (koleksi foto perpustakaan bpad provsu), teman.

Gambar 10. Profil Facebook BPAD

Sumber : Facebook Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

3.5.5 Orang (Sumber Daya Manusia) Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Sumber daya manusia adalah orang-orang yang terlibat dalam proses

penyampaian jasa Badan Perpustakaan, arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera

Utara (BPAD PROVSU) seperti Tata Usaha (TU), Kepala Perpustakaan,

Pustakawan, dan Karyawan/Pegawai. Sumberdaya manusia ini sangat penting

dalam proses pemberian layanan perpustakaan kepada para pengunjung

perpustakaan, seperti teknik pustakawan berbicara dengan pengguna, kemampuan

menguasai teknologi, metode penyampaian informasi yang menyenangkan,

(26)

Menyadari pentingnya sumberdaya manusia dalam pelayanan perpustakaan,

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) sangat selektif dan melakukan langkah-langkah pembimbingan dan

pembinaan kepada pengguna perpustakaan. Semangat melayani dan memberi

layanan terbaik kepada pengunjung perpustakaan menjadi nilai inti dalam semua

proses layanan. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU) memiliki tenaga kerja sebanyak 121 orang.

Tabel 2. Daftar Pegawai Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU) berdasarkan golongan per-Januari 2015

No Golongan Jumlah PNS Daerah Provinsi

1. IV/A 4

2. IV/B 4

3. IV/C 3

4. IV/D 0

5. IV/E 0

JUMLAH 11

1. III/A 14

2. III/B 25

3. III/C 18

4. III/D 32

JUMLAH 89

1. II/A 1

2. II/B 5

3. II/C 9

4. II/D 5

JUMLAH 20

1. I/A 0

(27)

3. I/C 0

4. I/D 1

JUMLAH 1

JUMLAH KESELURUHAN 121

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU)

Tabel 3. Daftar Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 43

2. Perempuan 78

JUMLAH 121

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU)

Tabel 4. Daftar Pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

No. Kualifikasi Pendidikan Jumlah

1. Sekolah Dasar (SD) -

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTA) 1

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 34

4. Sarjana Muda (SM)/D3 15

5. Sarjana (S-1) 58

6. Pasca Sarjana (S-2) 13

7. Doktoral (S-3) -

JUMLAH 121

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(28)

Tabel 5. Daftar Pegawai berdasarkan Jabatan

No. Jabatan Jumlah

1 Fungsional Umum (Staf) 54

2 Fungsional Pustakawan 9

3 Fungsional Arsiparis 1

4 Fungsional Analisis Kepegawaian 1

5 Fungsional Pranata Komputer 1

Pejabat Struktural

6 Eselon II/a 1

7 Eselon II/b -

8 Eselon III/a 5

9 Eselon III/b -

1 Eselon IV 11

JUMLAH 121

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU)

Pengguna perpustakaan (keanggotaan) juga termaksud dalam dari

komponan Bauran Pemasaran, dimana tanpa pengguna perpustakaan, maka

perpustakaan tidak punya fungsi. Sampai saat ini jumlah keanggotaan yang

dimiliki oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera

Utara adalah 15.706 orang.

Tabel 6. Jumlah Pengguna Perpustakaan periode Maret-Juni 2015 berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah

1. TK -

2. SD 406

(29)

4. Mahasiswa/i 659

5. Pekerja 122

JUMLAH 1.187

Sumber: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU)

3.5.6 Proses pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Pelaksanaan proses penyampaian jasa pada Badan Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) telah memenuhi

Standart Nasional bagi perpustakaan standart nasional. Proses pengelolaan dan

pelayanan perpustakaan telah mendapatkan pengakuan dan prestasi

membanggakan.

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

(BPAD PROVSU) dalam prosesnya juga menjamin sesuai dengan kaidah dan

aturan pendidikan dan perundang-undangan yang berlaku, baik pemerintah

ataupun lembaga. Selain itu, dalam memuaskan pengguna perpustakaan selalu

cepat dan tanggap terhadap keluhan, usulan, dan komplain dari pengguna

perpustakaan. Semua keluhan pengguna perpustakaan direspon dengan cepat,

ramah, dan empati. Hal ini menjadi kepuasan pengguna perpustakaan sehingga

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) selalu menjadi perpustakaan pilihan masyarakat.

3.5.6.1 Kinerja Badan perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

BPAD Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi dan misi yang harus

dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah digariskan. Tidak mudah

dalammewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan

(30)

yang maksimal diperlukankinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha

terkini yang dijalankan oleh BPAD Provinsi Sumatera Utara adalah :

1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang perpustakaan,

kearsipan dan dokumentasi dengan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut :

a. Peningkatan sistem pengelolaan dan pelayanan jasa perpustakaan, kearsipan

dan dokumentasi sesuai kaidah yang berlaku baik secara nasional maupun

internasional

b. Peningkatan profesionalisme pustakawan dan arsiparis sebagai profesi yang

dibutuhkan oleh masyarakat dalam bidang informasi

2. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat pemustaka dan pengguna

arsip serta dokumentasi, dengan sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

a. Menjadikan perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi sebagai rujukan dalam

memperoleh informasi untuk proses belajar mengajar, menulis, meneliti,

berdiskusi, wisata baca dan bukti otentik serta pengambilan keputusan yang

akurat yang dapat dipertanggungjawabkan

b. Terwujudnya perpustakaan dan arsip digital dan ketersediaan informasi melalui

jaringan informasi globalatau internet.

c. Ketersedian alat bantu penelusuran informasi berbasis teknologi

informasiuntuk memudahkan proses temu balik informasi (Retrieval

Information Service).

d. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan publik dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi.

e. Penyebaran dan distribusi informasi ilmiah yang diperoleh dari jurnal-jurnal

ilmiah dalam bentuk tercetak maupun terekam.

3. Meningkatkan kualitas sistem pembinaan perpustakaan, kearsipan dan

dokumentasi yang baik, dengan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai

(31)

a. Ketersediaan perpustakaan yang ditata dengan baik sebagai sarana untuk

belajar mandiri bagi masyarakat di Kabupaten/Kota sampai tingkat pedesaan.

b. Tertatanya unit-unit kearsipan dan dokumentasi di Sumatera Utara sebagai

bahan bukti pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintahan dan

pembangunan.

c. Melaksanakan kebijakan Pemerintah di bidang perpustakaan, kearsipan dan

dokumentasi.

4. Meningkatkan minat baca masyarakat di perkotaan maupun pedesaan, dengan

sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kebiasaan membaca menjadi budaya baca sehingga membaca

merupakan kegiatan utama dalam proses belajar mengajar.

b. Tingkat kecerdasan pengetahuan dan wawasan masyarakat meningkat sehingga

mampu bersaing di era global dan pasar bebas (Global Vilage)

5. Meningkatkan jaringan kerjasama informasi, baik lokal, regional maupun

internasional dengan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Adanya kerjasama dengan instansi-instansi baik pemerintahan maupun swasta

dalam hal penyediaan dan pengelolaan informasi.

b. Terjalinnya kerjasama di bidang informasi berbasis teknologi informasi

sehingga memudahkan dalam proses transfer pengetahuan dan teknologi.

c. Adanya kesamaan gerak dan langkah dalam pengelolaan perpustakaan,

Dokumentasi dan informasi serta arsip.

d. Beragamnya sumber-sumber informasi baik dari bentuk maupun jenisnya

sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.

6. Melestarikan hasil karya budaya bangsa dalam bentuk tercetak dan terekam,

dengan sasaran sebagai berikut :

a. Meningkatnya jumlah koleksi terbitan Sumatera Utara dan terbitan tentang

(32)

b. Terealisasinya pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1990 tentang

Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam jo PP Nomor 70 tahun 1991 dan

PP 23 tahun 1999

c. Terealisasinya pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1971 tentang

Pokok-pokok Kearsipan yang diperbaharui dengan Undang-Undang No. 43

Tahun 2009 tentang Kearsipan.

d. Terpeliharanya bahan pustaka dan arsip sebagai bukti sejarah dan hasil karya

budaya bangsa.

3.5.7 Bukti Fisik Badan perpustakaan, arsip dan Dokementasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Bukti fisik adalah lingkungan fisik tempat jasa diciptakan oleh Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara ( BPAD

PROVSU) dan secara langsung berinteraksi dengan pengguna perpustakaan.

3.5.7.1 Sarana dan Prasarana Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

Untuk melakukan aktivitas perpustakaan diperlukan sarana dan prasarana.

Gedung dan ruang perpustakaan diperlukan baik untuk koleksi, pengguna maupun

untuk pustakawan. Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) dibangun dengan arsitektur yang

memiliki ciri khas dan penuh dengan nuansa adat istiadat daerah Sumatera Utara.

Dalam era teknologi informasi, disamping sarana dan prasarana yang bersifat

manual, diperlukan pula fasilitas yang mendukung kegiatan automasi

perpustakaan. Komputer dan fasilitas komunikasi telah menjadi bagian yang

mutlak dan diperlukan untuk perpustakaan.

Tata ruang perpustakaan dengan perabot pendukung seperti rak, lemari,

meja, kursi dan sebagainya merupakan bagian yang sangat menentukan dalam

memberikan layanan. Perlengkapan dan peralatan perpustakaan menentukan

(33)

Perpustakaan memerlukan tempat yang tenang untuk membaca dan

memanfaatkan koleksi, tetapi tidak harus di tempat yang terpencil dan sepi, jauh

dari keramaian. Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara (BPAD PROVSU) di bangun di tempat yang mudah dijangkau

oleh pengguna perpustakan.Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara berada di Jalan Brigjend Katamso No.

45K.

Hal ini sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Tingkat II Kotamadya Medan

tentang pengembangan Tata Laksana Kota. Gedung Badan Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) mempunyai luas

bangunan sekitar 1949 m2 dengan gedung berlantai dua. Tanah ini merupakan

milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sebelum gedung ini dibangun

Perpustakaan berada di Jalan Jambi Pindah ke Jalan Cik Ditiro No. 1 Medan

kemudian pindah ke Jalan Serdang No.8 Medan. Pada tahun 1989 tepatnya pada

masa kepemimpinan Sabarin Nasution, gedung perpustakaan Daerah dibangun

setelah mengajukan proposal kepada Pemerintah. Adapun perincian mengenai

gedung tersebut adalah sebagai berikut:

a). Lantai I terdiri dari 8 ruangan yang meliputi:

1. Ruang Layanan anak

2. Ruang Audio Visual

3. Ruang Kepala Bidang Layanan perpustakaan dan pelestarian bahan pustaka.

4. Ruang Koperasi

5. Ruang Koperasi II

6. Ruangan Toilet

7. Ruang Penitipan Tas

8. Ruang Keanggotaan

b) Lantai II terdiri atas 12 ruangan yang meliputi:

1. Aula

2. Mushalla

(34)

4. Ruang akusisi dan pengolahan

5. Ruang bibliografi dan deposit

6. Ruang layanan referensi

7. Ruang proyek

8. Ruang kepala badan perpustakaan dan arsip daerah.

9. Ruang kesekretariatan

10. Ruang perpustakaan keliling

11. Ruangan bagian perlengkapan

[image:34.595.119.492.377.699.2]

12. Ruangan pembinaan ruangan toilet

Tabel 7. Peralatan yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

No. Peralatan Jumlah

1. Mobil Dinas 3

2. Mobil perpustakaan keliling 16

3. Meja kerja 96

4. Kursi baca 242

Kursi kerja 96

6. Lemari katalog 22

7. Sepeda Motor 1

8. Meja baca 82

9. Lemari kayu 73

10. Mesin tik 29

11. Rak buku kayu double face 161

12. Komputer 16

13. Rak buku besi 72

14. Filling Kabinet 29

Sumber: Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera

(35)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi mengenai Bauran Pemasaran pada Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Produk yang ditawarkan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) kepada pengguna perpustakaan

dalam bentuk koleksi bahan pustaka dan juga layanan yang disediakan dapat

membantu pengguna perpustakaan dalam mencari informasi yang mereka

butuhkan.

2. Harga yang ditetapkan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) sangat membantu pengguna

karena tidak adanya biaya yang harus dibayar untuk penggunaan fasilitas dan

layanan yang disajikan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU)

3. Tempat/Lokasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi

Sumatera Utara (BPAD PROVSU) merupakan lokasi yang mudah dijangkau

oleh pengguna perpustakaan.

4. Promosi yang dilakukan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) berupa iklan melalui media radio,

brosur, website dan blogsite, dan facebook/jejaring sosial, dan lain-lain

5. Orang/ Sumber Daya Manusia pada Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) merupakan

(36)

6. Proses pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera

Utara (BPAD PROVSU) dalam hal kinerja sudah tersusun dan dapat menjadi

acuan bagi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD PROVSU)

untuk mengembangkan perpustakaan.

7. Bukti fisik Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera

Utara (BPAD PROVSU) berupa bukti penting desain dan tata letak gedung,

desain, ruangan layanan dan lainnya tersedia dan bentuk pendukung berupa

saranadan prasarana yang dimiliki Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU) juga sudah tersedia.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis mengemukakan saran yang

dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pemasaran di

Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD

PROVSU) adalah melanjutkan program Pengembangan Pemasaran Perpustakaan

secara berkesinambungan. Agar Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

dapat lebih baik lagi dalam mengenalkan perpustakaan kepada seluruh

masyarakat, sehingga masyarakat juga dapat menggunakan perpustakaan sebagai

(37)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam

hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk

mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud untuk memuaskan kebutuhan

dan keinginan manusia. Terdapat beberapa definisi tentang pengertian pemasaran,

adapun sebagiab dari definisi tersebut yaitu :

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan menejerial dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan memalui

penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.” ( Kotler,2001 )

“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

yang dituju untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada

pembeli yang ada maupun pembeli potensi”. ( Swastha dan Irawan,1990 )

Dari beberapa definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa pemasaran bukan

hanya sekedar merupakan kegiatan menawarkan barang atau jasa sesuai

keinginan, melainkan kesatuan kegiatan dari beberapa kegiatan yang lebih

ditekankan pada bagaimana suatu produk bisa diperoleh dan konsumen

mempunyai pandangan yang baik terhadap instansi sehingga konsumen merasa

puas akan produk tersebut. Dan dalam kegiatan pemasaran, pemasaran tidak

hanya diterapkan pada instansi yang memperoleh laba (profit), tetapi pemasaran

juga diterapkan pada suatu instansi non-profit seperti halnya perpustakaan. Dalam

perpustakaan pemasaran sangan berperan penting untuk perkembangan

perpustakaan tersebut walaupun tidak memperoleh laba sama sekali.

2.2 Manajemen Pemasaran

“Manajemen pemasaran yaitu penganalisaan, perencanaan, pelaksaan, dan

(38)

dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.”

(Swastha dan Irawan, 1990)

“Manajemen pemasaran yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

operasi pemasarana total, termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, program

pemasaran dan straregi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran

yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi.” ( American Marketing

Association)

“Menajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran

dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.” ( Kotler, 2002 : 14 )

“Menajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan dan pengawasan

seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perpustakaan.” (

Philip William J. Shultz )

Jadi, manajemen pemasaran dapat dirumuskan sebagai suatu proses

managemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perpustakaan.

2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi

perpustakaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran

terhadap permintaan produk di pasar sasaran tersentu.

“Strategi pemasaran dapat ditentukan setelah produsen mengetahui segmen

pasar dan posisi produknya. Strategi pemasarn adalah pola pikir pemasaran yang

akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi

strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan

besarnya pengeluaran pemasaran.” ( Kotler, 2004 : 81)

“Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk

mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

(39)

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat kita menyatakan bahwa Strategi

pemasaran sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha

pemasaran dari suatu perpustakaan dalam kondisi persaingan yang selalu berubah

agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, dalam menetapkan strategi

pemasaran yang akan dijalankan perpustakaan terlebih dahulu harus melihat

situasi dan kondisi pasar serta menilai posisinya di pasar. Dengan mengetahui

keadaan dan situasi serta posisinya di pasar dapat ditentukan kegiatan pemasaran

yang harus dilaksanakan.

Strategi pemasaran dari setiap perpustakaan merupakan suatu rencana

keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan strategi ini dapat dilakukan

dengan membuat 3 macam keputusan, yaitu :

1. Memilih konsumen yang dituju

2. Mengidentifikasi keinginan

3. Menentukan bauran pemasaran

Ketiga elemen ini sangat menetukan arah strategi pemasaran perpustakaan.

2.4 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan variabel–variabel yang dipakai oleh

perpustakaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan

keinginan konsumen.

“Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang

dipakai oleh perpustakaan untuk menghasilkan tanggapan terkendali perusahaan

dari pasar sasarannya.” ( Kotler, 2001 )

Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran

perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan

Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa marketing mix as the set of

controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it

wants in the target market”.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan

variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan

(40)

Di sini dapat diuraikan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran adalah:

1. Produk: jasa seperti apa yang ingin ditawarkan

2. Harga: bagaimana strategi penentuan harga

3. Promosi: bagaimana promosi yang harus dilakukan

4. Tempat: bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan

5. Orang: jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam

pemberian jasa

6. Proses: bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut

7. Penampilan fisik: faktor pendukung yang bersifat fisik

Ketujuh unsur bauran pemasaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan

terpadu dan tidak dapat diperlakukan secara terpisah-pisah. Adalah menjadi tugas

utama manager pemasaran untuk memadukan elemen-elemen bauran pemasaran

ini sedemikian rupa sehingga produk dan jasa yang ditawarkan dapat memenuhi

kebutuhaan pasar target tertentu.

2.4.1 Produk

2.4.1.1 Pengertian Produk

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.

Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian

sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Kotler ( 2008 : 266 ) “produk adalah segala sesuatu yang

ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akusisi, penggunaan, atau

konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.

Tjiptono (1997: 95) juga menyatakan bahwa “secara konseptual, produk

adalah pemahaman subjektif dari produsen atas ‘sesuatu’ yang bisa ditawarkan

sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemahaman kebutuhan

dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta

(41)

Menurut Kotler, (2002 : 212) para pemasar perlu berfikir melalui lima

tingkatan produk sebagai berikut :

1. Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat fundamental uang

benar-benar dibeli oleh pelanggan.

2. Produk generic (generic product), yaitu versi dasar dari produk tersebut.

3. Produk yang dilengkapi (augmented product), yaitu dengan layanan dan

manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari

penawaran pesaing.

4. Produk potensial (potential product), yaitu semua tambahan transformasi

yang kemungkinan akan dilakukan pada produk di kemudian hari.

5. Produk yang diharapkan (expected product), yaitu sekumpulan atribut dan

kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh pembeli saat mereka

membeli produk tersebut.

Perancangan produk atau jasa sesungguhnya tidak lain adalah penentuan

jenis-jenis produk atau jasa akan ditawarkan kepada pasar target untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan mereka. Bagi sebuah perpustakaan, yang menjadi pokok

bahasan adalah tahap penentuan produk dan jasa yang penting, karena tahap ini

akan menjelaskan bagaimana informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

pengguna dapat dipenuhi.

2.4.1.2Tahapan dalam pembuatan Produk

1. Perencanaan Produk

Mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentuan

produk line nya

1. Pengembangan Produk

Mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan, dan

pendesainan produk

2. Perdagangan

Mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen ke penyalur untuk

(42)

2.4.1.3 Aspek – aspek Produk

1. Produk Inti ( Core Product )

Merupakan manfaat inti yang ditampilkan suati produk kepada konsumen

dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.

2. Produk yang Diperluas ( Augmented Product )

Merupakan produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat

yang dimintai oleh konsumen dari produk yang inti yang dibelinya.

3. Produk Formal

Merupakan produk penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun

perluasan produknya. ( Gitosudarmo, 1999 )

2.4.2 Harga

2.4.2.1 Pengertian Harga

Harga merupakan satu–satunya unsur marketing mix yang menghasilkan

penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.

“Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk

mendapatkan produk.” ( Kotler 2001 )

“Harga yakni sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari produk dan pelayanannya.” ( Swastha dan Irawan, 1990 )

Dari beberapa definisi di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa harga

adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

dari produk dan pelayanan.

Peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan

posisi perpustakaan di pasar, yang tercermin dalam share pasar perpustakaan,

disamping untuk menigkatkan penjualan dan keuntungan perpustakaan. Dengan

kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan

kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.

Penentuan harga atau pricing merupakan unsur kedua dari bauran

(43)

a. Penentuan biaya produksi yang harus ditanggung organisasi untuk

menghasilkan produk atau jasa

b. Penentuan harga pertukaran antara organisasi dan konsumen untuk produk dan

jasa yang ditawarkan.

2.4.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga

a. Faktor langsung

Faktor yang mempengaruhi harga secara langsung adalah harga bahan baku,

biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintahan, dan faktor

lainnya.

b. Faktor tidak langsung

Faktor yang mempengaruhi harga secara tidak langsung adalah harga

produk sejenis yang dijual oleh pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan

antara produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan harga

(discount) untuk para penyalur dan konsumen.

2.4.3 Promosi

2.4.3.1 Pengertian Promosi

Promosi ialah usaha perpustakaan untuk mempengaruhi dengan merayu (

persuasive communication ) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan

pemasaran.

“ Promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”

( Swastha dan Irawan, 1990 )

“Promosi ialah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen,

mempengaruhi, dan menghimbau khalayak ramai.” ( Stanton, 1993 )

Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa

promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka

menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari

perusahaan dengan cara mempengaruhi para konsumen agar mau membeli produk

(44)

bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa adanya suatu

produk.

2.4.3.2 Acuan Promosi

Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perpustakaan menggunakan acuan

promosi yang terdiri dari :

1. Advertensi

Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang dan

jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal. Media

yang sering digunakan dalam advertensi ini adalah radio, televisi, majalah, surat

kabar dan billboard.

2. Personal Selling

Merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan

seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya

penjualan.

3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )

Merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi

dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen

seperti pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak

dilakukan secara teratur.

4. Publisitas ( Pubicity )

Merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara

nonpersonal dengan membuat, baik yang berupa berita yang bersifat komersitas

tentang produk tersebut di dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil

wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

Acuan promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari unsur–unsur

promosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi yang dilakukan oleh

(45)

yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur acuan promosi

yang paling efektif, merupakan salah satu tugas yang sangat sulit dalam

managemen pemasaran.

Agar acuan promosi yang optimal dapat dicapai, maka perlu

dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain adalah :

1. Besarnya jumlah dana yang disediakan untuk kegiatan promosi.

2. Luas dari pasar dan konsentrasi pasar yang ada.

3. Jenis dan sifat dari produk yang dipasarkan

4. Tingkat atau tahap dari siklus usaha atau daur hidup produk ( product life

cycle )

5. Tipe dan perilaku para langganan.

2.4.4 Distribusi/ Tempat 2.4.4.1 Pengertian Tempat

Place diartikan sebagai distribusi. Distribusi adalah bagaimana produk dapat

sampai pada pengguna akhir, yang dalam hal ini adalah pelanggan dengan biaya

yang seminimal mungkin tanpa mengurangi kepuasan pelanggan dan apa

pengaruhnya pada keseimbangan keuangan perpustakaan.

Place juga dapat diartikan sebagai pemilihan tempat atau lokasi usaha.

Perencanaan pemilihan lokasi yang baik, tidak hanya berdasar pada istilah stategi,

dalam artian memandang pada jauh dekatnya pada pusat kota atau tidaknya

akomodasi menuju tempat tersebut.

“Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk

menyalurkan produk dari produsen sampai ke konsumen” ( Swastha, 1996 ).

Pengertian distribusi mencakup keputusan mengenai proses perjalan produk

dan jasa dari tangan organisasi sampai kepada konsumen. Masalah utama

biasanya menyangkut penetapan tempat penyimpanan yang memuaskan, sistem

distribusi, dan sistem pengiriman atau penyebarluasan. Hal ini dirancang demi

kemudahan dan keuntungan konsumen, juga tetap dijaga agar masih dalam

batas-batas biaya yang dapat ditanggung oleh organisasi.

(46)

2.4.5 Orang / Sumberdaya manusia

2.4.5.1 Pengertian Orang/Sumberdaya Manusia

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka ‘orang’ yang berfungsi

sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.

Keputusan dalam ‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan,

motivasi, dan managemen sumberdaya manusia.

Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk

menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan

dalam memenuhi kebutuhannya. Pentingnya ‘orang’ dalam pemasaran jasa

berkaitan dengan pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atau

hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang

dalam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen internal dan pemasok internal.

Tujuan dari hubungan tersebut adalah untuk mendorong ‘orang’ dalam kinerja

memberikan kepuasan kepada konsumen.

People (orang atau staf) adalah sumberdaya manusia yang melaksanakan

pekerjaan/pelayanan perpustakaan, merupakan faktor utama dan dituntut

kepribadian dan sikap perpustakaan. Sedangkan sikap-sikap yang sangat

dibutuhkan adalah kegesitan, kejelian, ketelitian, keramahan, tanggungjawab, dan

kepribadian yang menarik. Selain sikap-sikap tersebut, pustakawan hendaknya

berani menunjukkan jati dirinya dan bertalenta tinggi, menguasai dan mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karena hampir semua jasa disediakan oleh orang yang bekerja di

perpustakaan jasa tersebut, maka seleksi, training dan motivasi karyawan menjadi

sangat penting untuk memberikan nilai tambah yang berbeda dalam memenuhi

kepuasan pelanggan. Perpustakaan harus dapat memberikan orang–orang

terbaiknya dalam hal kompetensi, attitude, respon, dan inisiatif untuk melayani

(47)

2.4.6 Proses

2.4.6.1 Pengertian Proses

Ini berkaitan dengan bagaimana kita menyampaikan jasa tersebut.

Perpustakaan juga dapat memilih untuk menyediakan jasa dalam bentuk proses

yang berbeda sehingga menimbulkan kesan tersendiri pada pengguna, mulai dari

menerima pesan hingga mengantarkan pesan yang diminta.

Proses adalah gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prossedur,

jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan

dan disampaikan kepada konsumen.

2.4.6.2 Jenis Proses

Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu:

a. Kompleksitas (complexity)

Berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses

b. Keragaman (divergence)

Berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau

tahapan proses

2.4.7 Bukti Fisik

2.4.7.1 Pengertian Bukti Fisik

Perpustakaan butuh untuk membuktikan kualitas jasa yang diberikan dengan

bukti fisik atau presentasi, mengingat jasa adalah produk yang tidak tampak.

Faktor pendukung yang bersifat fisik (interior) pada suatu perpustakaan sangat

membantu terciptanya rasa nyaman, aman, suka mdan membuat suasana akrab,

serta menjadikan privasi pengguna terjaga. Bagi perpustakaan faktor kelengkpan,

penataan, keragaman prasarana dan kebersihan ruangan harus selalu dijaga dan

dipertahankan, karena merupakan faktor yang mengesankan efisiensi, stabilitas

dan merupakan daya tarik tersendiri bagi perpustakaan serta merupakan

(48)

Karakteristik bukti fisik (physical evidence) merupakan lingkungan fisik

tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada dua jenis

penampilan fisik, yaitu:

1. Bukti penting (essential evidence)

Merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa

mengenai desain dan tata letak (layout) dari gedung, ruangan, dan

lain-lain.

2. Bukti pendukung (peripheral evidence)

Merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti

apa-apa. Jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, sekalipun demikian

peranannya sangat penting dalam proses produksi jasa.

Bukti fisik dalam perpustakaan meliputi ruangan yang bersih dengan

penataan yang serasi akan mengesankan efisiensi dan stabilitas organisasi srta

(49)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan sebagai sebuah organisasi yang memberikan pelayanan

kepada pemustaka atau sering disebut dengan pengguna perpustakaan

(konsumen), harusnya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik.

Sebuah pelayanan di perpustakaan dapat dinilai baik, apabila pelayanan tersebut

dapat memberikan nilai kepuasan bagi pemustakanya atau pengguna perpustakaan

konsumen). Terkadang tidak disadari o

leh para pengelola perpustakaan, bahwa perpustakaan dapat dikatakan

sebagai “perusahaan” yang secara tidak langsung “menjual” jasanya kepada

pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen). Sebagai sebuah

“perusahaan” yang menjual jasa kepada pemustaka atau pengguna perpustakaan

(konsumen), perpustakaan dituntut untuk dapat memberikan kepuasan kepada

pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen). Banyak hal yang dapat

dilakukan oleh perpustakaan untuk dapat memberikan kepuasan kepada

pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen). Salah satu hal yang dapat

diberikan oleh perpustakaan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pemustaka

adalah dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pemustaka atau

pengguna perpustakaan (konsumen). Adanya penerapan sebuah konsep layanan

yang berorientasi kepada pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen)

sangatlah diperlukan, karena fungsi dari lembaga informasi adalah untuk

mendekatkan kebutuhan pemustaka atau pengguna perpustakaan (konsumen).

Lembaga informasi perpu

Gambar

Gambar 1. Bagan Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi
Gambar 2. Kendaraan Perpustakaan Keliling
Gambar 3. Tampilan  Katalog
Gambar 4. Tampilan Situs Web
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan pengembangan hubungan yang harmonis antar umat beragama, majelis agama dan pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat melalui forum dialog antar umat

The extended calibration laboratory in Graz, Austria and its 3D Structure is the basis for calibration all camera heads of the UltraCam Osprey (left and right oblique and nadir).. One

[r]

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis mencoba untuk membahas tentang pembuatan Aplikasi Pengenalan Propinsi di Indonesia, bagaimana kita memadukan gambar, teks, suara dan animasi ke

[r]

Pada kesempatan ini penulis ingin membuat sebuah animasi sepatu adidas dengan penyajian yang interaktif dan tampilan dalam bentuk animasi gambar dan suara,serta memberikan

Dengan cara yang mudah hanya dengan memasukkan bola ke daerah lawan maka pemain dapat memenangkan permainan, diharapkan program permainan Bola Ping-pong ini dapat menghibur

[r]