• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Implementasi Pemasaran Jasa Perpustakaan Dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Implementasi Pemasaran Jasa Perpustakaan Dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN PADA BADAN

PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SUMATERA UTARA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh:

Khairani Parinduri 060709044

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Implementasi Pemasaran Jasa Perpustakaan Dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

Oleh : Khairani Parinduri NIM : 060709044

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, MA.

Tanda Tangan :

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Hubungan Implementasi Pemasaran Jasa Perpustakaan Dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

Oleh : Khairani Parinduri NIM : 060709044

Pembimbing I : Drs. Belling Siregar, M. Lib

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Himma Dewiyana, ST, M.Hum

Tanda Tangan :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai salah satu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, 4 September 2010 Penulis

(5)

ABSTRAK

Parinduri, Khairani. 2010. Hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara, penulis serta bagi peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah berjumlah 12.361 orang, sampel penelitian ini 266 orang dengan menggunaka tabel Krejcie. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sampel digunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, kuesioner dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel menggunakan skala likert. Interprestasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Dari hasil pengelolaan data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara, dengan demikian hipotesis diterima. Koefisien determinasi hasil korelasi adalah sebesar 0,96 atau 96%, hal ini menunjukan bahwa 96% pemanfaatan layanan perpustakaan berhubungan dengan implementasi pemasaran jasa.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam pemilik cahaya yang memuliakan hamba-hambanya dengan ilmu dan iman. Kepada-Nya penulis memohon petunjuk dan meminta pertolongan. Salawat dan salam atas baginda Rasulullah saw, keluarga dan sahabat-sahabatnya, Amma ba’du. Alhamdulillah,

dengan semangat dan keiklasan akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Sosial pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum sempurna, yang tak lepas dari kekurangan dan kelemahan baik itu dalam penulisan maupun penyajiannya. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini dan khususnya untuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan penulis

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ayahanda Husin Parinduri dan Ibunda Siti Aisyah Lubis yang selalu memberikan kesempurnaan kasih sayang dan untaian mutiara doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Banyak pihak yang memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini baik itu saran, doa, motivasi, dorongan dan bimbingan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Belling Siregar, M. Lib, selaku dosen pembimbing I penulis yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, petunjuk serta arahan dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini 2. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku dosen pembimbing II penulis

yang telah memberikan petunjuk dan saran dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

(7)

4. Bapak Ishak, SS, M.Hum, Selaku sekertaris Jurusan Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

5. Ibu Dr. Irawati A. Kahar, M.Pd, selaku dosen wali yang telah membimbing penulis selama perkuliahan

6. Seluruh staf pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis selama perkuliahan

7. BapakDr. Syahron Lubis, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

8. Buat abang, kakak dan adik-adik ku tersayang : Abang Khairul Asyari Parinduri dan Kakak Suraya terima kasih untuk seluruh bantuan dan motivasinya. Buat adekQ yang baru menjadi mahasiswa Khaidir parinduri, Khairunisyah Parinduri, Rezeki Rahmadani Parinduri dan adik kecilku Muhamad Yusup Parinduri yang selalu membantu penulis khususnya dalam pengelolaan data responden. Terima kasih untuk dukungan, doa, semangat dan keceriaan yang selalu kita jalani bersama. 9. Seluruh Pustakawan dan Responden Badan Perpustakaan, Arsip Dan

Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak informasi.

10. Untuk Seluruh Keluarga: Nenek Chadijah Dalimunte & Atok Anwar Lubis, Nenek Absah Lubis & Atok Harun Parinduri Unde Salmah, Unde Mariam, Unde Ana parinduri, Mak Iyan, Cik Aeng, Kembar (Lisa & Liza), Cik Apok & Dinda, Pak Azhar dan Buk Rama Sekeluarga, beserta Keluarga Besar Parinduri Lubis, Terima kasih untuk motivasi dan dukungannya.

11. Bg Yudi purnomo yang selalu membantu penulis dalam masalah administrasi dan informasi perkuliahan.

12. Abang dan kakak terbaikku: Bg Izala Abdilah, Kak Siti Aisyah Nur Lubis, Kak Euis Munawarah, Terima kasih untuk kasih sayang, perhatian, bantuan, bimbingan dan kebersamaan yang penuh ketulusan. 13. Kawan-kawan D’Sivral sampai FBF : Dewi jayanti, Ika Azwina, Fadlina,

(8)

teman, kalian selalu membuatku bersemangat dan ceria. Meski banyak cerita yang terlewatkan kita selalu sahabat.

14. Untuk Abang Dan Kakakku di HmI : B’Ansor Harahap, B’Palit Hanafi Lubis, B’Putera, B’Zulfan, B’Adnan, B’Paijo, B’Bambang, Kak Echa, K’Ape, K’Tila, K,Liza, K’Ebda, K’Vina, K’Andini dan Kanda lainnya yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dengan pemikiran2 yang luar biasa. Juga Kawan dan adik2ku : Juara, Vai, Mawardi, Tesen, Dera, Vivi, Achi, Lili, Ibnu, terima kasih untuk semuanya.

15. Keluarga besar IMPUS : B’Darma, B’J, B’fajar, B’Syafii, B’Afar, Kak Fitri, Syarifudin Ariga, Arwin, Arya, Elga, Fitri, Fikar, Tama dan adek2 010 IMPUS Tetap di Hati.

16. Untuk Para Pengurus dan Keluarga Besar HMI Komisariat Fakultas Sastra USU (Yakusa) dan IMPUS , Sangat menyenangkan dan luar biasa menjadi bagian dari oraganisasi yang dibangun dengan prinsip kekeluargaan dengan memberikan banyak ilmu dan pelajaran paling berharga dalam hidup penulis.

17. Teman-teman 2006 : Shela, Minda, Inggit, Citra, Dila, Ony, Cici, Richad, Isna, Nita, Ida, Wina, Anggi, dan teman-teman lainnya, terima kasih untuk kebersamaan selama 4 tahun ini.

18. Teman dan anak Kos Gg.Sahabat : Ami, Yanti, Kak’Rina, Ika, Dina, Fatimah n anak kos Gs. Lainnya. untuk Teman kecil dan remaja ku : Irma Hariani, Leli, Dwi, Juli, Lulu, Dani, dan Tuti. Masa-masa remaja yang indah dan penuh cerita.

Tidaklah cukup merangkum bantuan dan kebaikan sekian banyak orang dalam selembar kertas dan kalimat terbatas ini maka itu penulis mengucapkan terima kasih untuk seluruh pihak yang pernah bersama penulis. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya.

Medan, September 2010 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Mamfaat Penelitian ... 4

1.5. Hipotesis ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Perpustakaan Umum ... 5

2.1.1. Pengertian Perpustakaan Umum ... 5

2.1.2. Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2.1. Tujuan Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2.2. Fungsi Perpustakaan Umum ... 8

2.1.2.3. Tugas perpustakaan Umum ... 9

2.2. Koleksi Perpustakaan ... 10

2.2.1. Pengertian Koleksi ... 10

2.2.2. Fungsi Koleksi ... 10

2.2.3. Jenis Koleksi ... 11

2.3. Pelayanan Perpustakaan ... 13

2.3.1. Sistem Layanan ... 14

2.3.2. Jenis Layanan ... 18

2.3.2.1. Layanan Sirkulasi ... 18

2.3.2.2. Layanan Refrensi ... 20

2.3.2.3. Layanan Digital/ Internet ... 22

2.3.2.4. Layanan Audivisual ... 23

(10)

2.4.1. Pengertian Pemasaran ... 25

2.4.2. Tujuan, Fungsi dan Tugas Pemasaran ... 27

2.4.2.1. Tujuan Pemasaran ... 27

2.4.2.2. Fungsi Pemasaran ... 28

2.4.2.3. Tugas Pemasaran ... 29

2.4.3. Unsur Pemasaran ... 31

2.4.4. Implementasi Pemasaran ... 35

2.5. Metode Implementasi Pemasaran ... 36

2.5.1. Promosi ... 37

2.5.2. Publikasi ... 39

2.5.2.1. Brosur ... 39

2.5.2.2. Poster ... 40

2.5.2.3. Iklan ... 41

2.5.2.4. News-Letter ... 44

2.5.2.5. Pembatas Buku Dan Terbitan Khusus Perpustakaan .... 45

2.5.3. Pemasaran Dalam Bentuk Kegiatan Perpustakaan ... 46

2.5.3.1. Pameran ... 47

2.5.3.2. Bazar ... 47

2.5.3.3. Lomba ... 47

2.5.3.4. Ceramah dan Seminar ... 48

2.5.3.5. Wisata perpustakaan ... 48

2.5.3.6. Membentuk komunitas ... 49

2.5.4. Kontak Perorangan ... 49

2.5.5. Penataan lingkungan ... 50

2.5.6. Citra dan identitas perpustakaan ... 51

2.5.7. Logo dan lambang perpustakaan ... 52

2.5.8. Website perpustakaan ... 52

2.6. Hambatan dalam Pemasaran Perpustakaan ... 54

2.7 Pemanfaatan Perpustakaan ... 55

2.7.1 Pengertian Pemanfaatan ... 55

1.7.2 Tujuan pemanfaatan ... 56

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

2.1. Metode Penelitian ... 58

2.2. Lokasi Penelitian ... 58

2.3. Populasi dan Sampel ... 58

2.3.1. Populasi ... 58

2.3.2. Sampel ... 59

2.4. Definisi operasional Variabel ... 60

2.5. Instrumen Penelitian ... 61

2.5.1. Kuesioner ... 61

2.5.2. Kisi-kisi kuesioner ... 62

2.6. Teknik Pengumpulan data ... 63

2.7. Jenis dan Sumber data ... 63

2.8. Pengujiaan Validitas dan Reliabilitas instrumen ... 64

2.8.1. Uji Validitas instrumen ... 64

2.8.2. Uji Reabilitas instrumen ... 64

2.9. Analisis data ... 65

2.9.1. Uji Korelasi Linear Sederhana ... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ... 67

4.2. Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 67

4.2.1. Pengujian Validitas Instrumen ... 67

4.2.1.1. Variabel X ... 67

4.2.1.2. Variabel Y ... 68

4.2.2. Pengujian Realibilitas Instrumen ... 69

4.2.2.1. Pengujian Realibilitas Variabel X ... 69

4.2.2.2 Pengujian Realibilitas Variabel Y ... 69

4.3. Analisis Deskriptif ... 70

4.3.1. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Implementasi Pemasaran Jasa (X) ... 70

4.3.1.1. Pengetahuan Tentang Keberadaan Perpustakaan... 70

4.3.1.2. Publikasi TV dan Radio ... 71

(12)

4.3.1.4. Kontak Perorangan ... 73

4.3.1.5. Penciptaan Suasana Lingkungan ... 74

4.3.1.6. Pameran ... 75

4.3.1.7. Bazar ... 76

4.3.1.8. Implementasi Pemasaran ... 77

4.3.1.9. Komunitas ... 78

4.3.2. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemanfaatan Layanan Perpustakaan (Y) ... 79

4.3.2.1. Frekuensi Pemanfaatan ... 79

4.3.2.2. Ketertar.kan pemanfaatan ... 80

4.3.2.3. Jenis Layanan Yang Sering Dimanfaatkan ... 81

4.3.2.4. Koleksi Yang Sering Dimanfaatkan ... 82

4.3.2.5. Pemasaran Dalam Bentuk Kegiatan ... 83

4.3.2.6. Pemanfaatan Website ... 83

4.3.2.7. Peningkatan Pemanfaatan ... 84

4.3.2.8. Pemenuhan Kebutuhan Informasi ... 85

4.3.2.9. Pemenuhan Permintaan atau Pemesanan Informasi ... 86

4.4. Penentuan Korelasi ... 87

4.4.1. Perhitungan Korelasi Berdasarkan Rumus Korelasi Product Moment Dari Karl’s Pearson... 87

4.4.2. Pengujian Hipotesis Berdasarkan Rumus Korelasi Product Moment Dari Karl’s Pearson ... 88

4.4.3. Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan Rumus Korelasi Product Moment Dari Karl’s Pearson ... 88

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 89

5.2. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(13)

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Gambaran Umum BPAD Propinsi Sumatera Utara

Lampiran 3 : Distribusi Skor Jawaban Pertanyaan Variabel X dan Variabel Y Lampiran 4 : Tabel Frekuensi Jawaban Responden

Lampiran 5 : Hasil Uji Coba Validitas dan Realibilitas Variabel X dan Y Lampiran 6 : Tabel Hasil Uji Statistik Koefisien Korelasi Product Moment

dari Karl’s Pearson

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel. 3.1 : Anggota Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara ... 59

Tabel. 3.2 : Jumlah Sampel Berdasarkan Strata ... 60

Tabel.3.3 : Kisi –Kisi Kuesioner ... 62

Tabel 4.1 : Uji Validitas Variabel X ... 67

Tabel 4.2 : Uji Validitas Variabel Y ... 68

Tabel 4.3 : Uji Reabilitas Variabel X ... 69

Tabel 4.4 : Uji Reabilitas Variabel Y ... 69

Tabel 4.5 : Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan Tentang Keberadaan Perpustakaan ... 70

Tabel 4.6 : Tanggapan Responden Mengenai Publikasi TV dan Radio ... 71

Tabel 4.7 : Tanggapan Responden Mengenai Iklan ... 72

Tabel 4.8 : Tanggapan Responden Mengenai Kontak Perorangan ... 73

Tabel 4.9 : Tanggapan Responden Mengenai Penciptaan Suasana Lingkungan ... 74

Tabel 4.10 : Tanggapan Responden Mengenai Pameran ... 75

Tabel 4.11 : Tanggapan Responden Mengenai Bazar ... 76

Tabel 4.12 : Tanggapan Responden Mengenai Implentasi Pemasaran ... 77

Tabel 4.13 : Tanggapan Responden Mengenai Komunitas ... 78

Tabel 4.14 : Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Pemanfaatan ... 79

Tabel 4.15 : Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikan Pemanfaatan ... 80

Tabel 4.16 : Tanggapan Responden Mengenai Jenis Layanan Yang Sering Dimanfaatkan ... 81

Tabel 4.17 : Tanggapan Responden Mengenai Koleksi Yang Sering Dimanfaatkan ... 82

Tabel 4.18 : Tanggapan Responden Mengenai Pemasaran Dalam Bentuk Kegiatan ... 83

Tabel 4.19 : Tanggapan Responden Mengenai Pemanfaatan Website ... 84

Tabel 4.20 : Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Pemanfaatan ... 85

(15)

Tabel 4.22 : Tanggapan Responden Mengenai Pemenuhan Permintaan

(16)

ABSTRAK

Parinduri, Khairani. 2010. Hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara, penulis serta bagi peneliti lain.

Populasi penelitian ini adalah berjumlah 12.361 orang, sampel penelitian ini 266 orang dengan menggunaka tabel Krejcie. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sampel digunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, kuesioner dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel menggunakan skala likert. Interprestasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Dari hasil pengelolaan data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara, dengan demikian hipotesis diterima. Koefisien determinasi hasil korelasi adalah sebesar 0,96 atau 96%, hal ini menunjukan bahwa 96% pemanfaatan layanan perpustakaan berhubungan dengan implementasi pemasaran jasa.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.6. Latar Belakang

Perkembangan perpustakaan umum di negara berkembang telah dipelopori oleh UNESCO yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang diformalkan dalam manifesto perpustakaan umum (public library manifesto). Perpustakaan merupakan layanan umum yang memiliki peran strategis dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam lingkup yang umum perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun, menyimpan dan menyediakan serta menyebarluaskan informasi.

Perpustakaan umum merupakan suatu lembaga yang memberikan sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dalam berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuan seluruh lapisan masyarakat umum. Dimana perpustakaan umum menyediakan akses informasi untuk semua orang tanpa membedakan umur, status, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. Perpustakaan umum juga menyimpan banyak informasi dan ilmu pengetahuan untuk diberikan kepada masyarakat yang tentunya tidak berorientasi pada keuntungan, hal ini di karenakan perpustakaan bersifat non-profid oriented.

Manajemen perpustakaan dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen koleksi dan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan suatu perpustakaan untuk memberikan kepuasan kepada pengguna. Pemasaran perpustakaan bertujuan untuk memasarkan layanan perpustakaan sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna perpustakaan dalam hal ini kegiatan pemasaran mampu memberikan kepuasan atas keinginan pengguna.

(18)

layanan refrensi, layanan administrasi, layanan internet, layanan cd-room, dan layanan foto copy.

Dalam upaya pemanfaatan perpustakaan diperlukan orientasi dan sosialisasi fasilitas atau layanan kepada pengguna untuk meningkatkan pemahaman pengguna mengenai fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Melalui kegiatan pemasaran perpustakaan dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan dalam bentuk dan cara apapun yang bersifat mengajak.

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara merupakan badan yang dibentuk Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2002 dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. BPAD Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang memiliki tugas pokok membantu gubernur dalam pengembangan, pendayagunaan, pelayanan, dan penyelenggaraan perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi daerah.

Adapun layanan yang tersedia di BPAD Provinsi Sumatera Utara yakni: layanan Administrasi keanggotaan, layanan remaja, layanan dewasa, layanan digital/internet, layanan multimedia, layanan bagi tunanetra, layanan deposit daerah sumatera utara, layanan referensi, layanan perpustakaan keliling, layanan terpadu perpustakaan sekolah dan layanan pembinaan segala jenis perpustakaan. Jumlah koleksi BPAD Provinsi Sumatera Utara adalah sebanyak 201.306 eksemplar dengan rata-rata peminjaman perbulan sebanyak 4.532 eksemplar.

(19)

Implementasi pemasaran pada BPAD Provinsi Sumatera Utara dilakukan melalui promosi, publikasi dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran perpustakaan yang terwujud pada pemanfaatan perpustakaan. Pemanfaatan perpustakaan merupakan hasil akhir dari aktivitas perpustakaan sehingga kebutuhan pengguna perpustakaan dapat terpenuhi dengan baik.

Ketika melakukan observasi awal penulis melihat BPAD Provinsi Sumatera Utara sangat potensial dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Berdasarkan laporan statistik tahun 2010, diketahui jumlah anggota BPAD Provinsi Sumatera Utara hingga febuari 2010 sebanyak 12.295 orang sedangkan rata–rata pengunjung perbulan adalah 48.076 orang. Jumlah ini meningkat dari tahun 2008 yaitu jumlah anggota hanya 4.303 orang dengan rata–rata pengunjung perbulan 30.724. (sumber: Data Statistik Anggota Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD)

Provinsi Sumatera Utara). Akan tetapi jika dikaitkan dengan peran BPAD Provinsi Sumatera Utara sebagai pembina sumber daya manusia maka kunjungan tersebut kurang seimbang. Hal ini disebabkan oleh implementasi pemasaran pada BPAD Provinsi Sumatera Utara yang kurang maksimal sehingga kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan BPAD Provinsi Sumatera Utara. Penyebab lain disebabkan karena masyarakat belum menyadari akan pentingnya perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Selanjutnya permasalahan tersebut akan berdampak pada pemanfaatan layanan perpustakaan yang kurang optimal.

Berbagai alasan tersebut di atas yang membuat penulis tertarik memilih masalah tersebut untuk dijadikan penelitian. Penulis mengangkat topik implementasi pemasaran pada BPAD Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis menetapkan judul penelitian ini adalah: “Hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara”

(20)

1.7. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimanakah hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada BPAD Provinsi Sumatera Utara?

1.8. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui hubungan implementasi pemasaran jasa perpustakaan dengan pemanfaatan layanan perpustakaan pada BPAD Provinsi Sumatera Utara.

1.9. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan serta pemahaman penulis tentang pemasaran perpustakaan.

2. Institusi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk BPAD Provinsi Sumatera Utara dalam hal pemasaran perpustakaan. 3. Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan

dalam melakukan penelitian pada topik yang sama guna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

1.10. Hipotesis

(21)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.7. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan salah satu jenis perpustakaan yang disediakan untuk kepentingan masyarakat dimana perpustakaan umum menyediakan akses informasi untuk masyarakat tanpa membedakan perbedaan umur, status sosial, jenis kelamin, dan kepercayaan.

Siregar (2004: 75) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum (public libraries) memainkan peran yang unik dalam masyarakat. Dimana melalui perpustakaan, warga masyarakat dapat memberdayakan (to empower) diri mereka sendiri dengan mendapatkan berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesi dan bidang tugas masing-masing; yang pada akhirnya bermuara pada tumbuhnya warga masyarakat yang terinformasi dengan baik, berkualitas dan demokrasi.

Dari pendapat tersebut di atas jelas bahwa pepustakaan umum sangat erat kaitannya dengan masyarakat dimana perpustakaan umum memberikan layanan yang terfokus pada masyarakat. Dalam hal ini perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat sehingga terciptanya masyarakat yang terinformasi dengan baik, berkualitas dan demokrasi.

2.7.1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum pada dasarnya merupakan lembaga yang menyediakan berbagai informasi untuk keperluan masyarakat umum, untuk memperjelas mengenai pengertian dasar dari perpustakaan umum penulis mengutip beberapa pendapat tentang perpustakaan umum.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 46) “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”

Sedangkan Reitz dalam Hasugian (2009 : 77 ) menyatakan bahwa “ A library or library system that provides unrestricted access to library resources and service

free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region,

(22)

kabupaten, atau wilayah geografis, dimana keseluruhan atau sebagian layanan didukung oleh dana umum.

Kedua pengertian di atas terdapat kesamaan yaitu bahwa perpustakaan umum merupakan layanan umum yang menyediakan sumber informasi untuk kebutuhan masyarakat dan memberikan layanan secara gratis dengan menggunakan dana umum.

Selain pendapat tersebut di atas Sutarno (2003: 32) menjelaskan bahwa : Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat sosial, umur, pendidikan serta perbedaan lainnya.

Sedangkan Sudarsono (2006: 159) menyatakan bahwa “perpustakaan umum adalah pusat informasi yang menyediakan pengetahuan dan informasi siap-akses bagi para pemakainya.”

Selain itu Hermawan dan Zen (2006:30) juga menyatakan bahwa “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku pendidikan dan sebagainya”.

Dari ketiga pendapat tersebut di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang menyediakan informasi siap akses yang ditujukan untuk melayani masyarakat umum tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat sosial, umur, pendidikan serta perbedaan lainnya.

2.7.2. Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum 2.7.2.1. Tujuan Perpustakaan Umum

Dalam penyelenggaraan perpustakaan ada tujuan yang harus dicapai. Menurut Hermawan dan Zen (2006:31) tujuan perpustakaan umum adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi

4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar

(23)

Sedangkan dalam Buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992: 6) terdapat tiga jenis tujuan perpustakaan umum yakni :

1. Tujuan umum

Membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga terkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dan menunjang pembangunan nasional.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dan tujuan khusus perpustakaan umum adalah:

a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelolah serta memanfaatkan informasi

c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri

e. Memupuk minat dan bakat masyarakat

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif

g. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat

h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat

3. Tujuan operasional

Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

(24)

nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

2.7.2.2. Fungsi Perpustakaan Umum

Dalam memberikan layanan yang prima setiap organisasi mempunyai suatu fungsi tertentu untuk menjalankan aktivitasnya terutama perpustakaan. Dalam Buku Panduaan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992: 5) menguraikan bahwa perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat :

1. Menyediakan bahan pendidikan

2. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi

3. Menyediakan bahan-bahan yang dapat digunakan bagi rekreasi (rekreatif) 4. Menyediakan petunjuk, pedoman dan bahan-bahan rujukan bagi anggota

masyarakat (refrensi)

5. Melestarikan bahan-bahan dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan masyarakat umum

6. Menyediakan layanan penelitian (untuk riset kualitatif dan kuantitatif)

Sedangkan menurut suatu penelitiaan yang dilakukan oleh University of Minnessota dan Gallup Organization di Amerika Serikat pada tahun 1994 dalam Siregar (2004: 77) menunjukan bahwa peran utama perpustakaan umum adalah :

(1) Sebagai pusat dukungan pendidikan bagi siswa semua umur (88%) (2) Sebagai pusat belajar bagi orang dewasa (85%);

(3) Sebagai pusat belajar dan penemuan bagi anak-anak pra-sekolah(83%) ; (4) Sebagai pusat penelitian bagi ilmuan dan peneliti (68%) ;

(5) Sebagai pusat untuk informasi masyarakat (66%) ;

(6) Sebagai suatu pusat informasi untuk masyarakat bisnis (55%);

(7) Sebagai suatu tempat yang menyenangkan untuk membaca, berfikir atau berkerja (52%) ;

(8) Sebagai pusat membaca yang bersifat rekreasi (51%) ”

Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai sarana pendidikan, sebagai pusat belajar untuk orang dewasa maupun anak-anak, sebagai pusat penelitian, sebagai pusat informasi masyarakat, sebagai tempat yang menyenangkan untuk membaca yang bersifat rekreasi dan sebagai pusat penyedia bahan-bahan hasil budaya yang dapat di manfaatkan masyarakat umum.

Lebih lanjut Siregar (2004: 76) menjelaskan bahwa fungsi utama perpustakaan umum adalah:

(25)

2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca

3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir

4. Mempelihara dan mempromosikan kebudayaan”

Sedangkan menurut Sudarsono (2006:163) “Melek informasi adalah kemampuan seseorang untuk mengakses, menemukan kembali, mengartikan dan menerapkan informasi.”

Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah salah satunya berkaitan dengan pengembangan kemampuan masyarakat untuk mengakses, menemukan kembali, mengartikan dan menerapkan informasi, Dimana perpustakaan umum menjadi sangat berpotensi untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu masyarakat pemakai. Selain itu fungsi perpustakaan juga untuk mempelihara dan mempromosikan kebudayaan.

2.7.2.3. Tugas perpustakaan Umum

Dalam melaksanakan kegiatannya, perpustakaan umum mempunyai tugas yang harus dilaksanakan. Sutarno(2006 :13) menyatakan bahwa tugas perpustakaan umum adalah:

Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Beberapa tugas pokok perpustakaan umum adalah:

1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat

2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin

3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.

4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

(26)

menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca serta dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

2.8. Koleksi Perpustakaan

Unsur pokok yang menunjang kegiatan perpustakaan adalah koleksi, dimana koleksi merupakan bahan pustaka yang dilayankan kepada pengguna berupa bahan pustaka tercetak dan non cetak. Koleksi merupakan produk perpustakaan yang berperan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna, dimana ragam koleksi tergantung pada jenis perpustakaan agar koleksi dapat termanfaatkan secara maksimal.

2.8.1. Pengertian Koleksi

Koleksi merupakan salah satu unsur terpenting perpustakaan. Sutarno (2006:85) menyatakan bahwa :

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis perpustakaan, koleksi perpustakaan umum sifatnya umum yang artinya mencakup semua ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

Sedangkan Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000: 19) dinyatakan bahwa “Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain.”

Dari kedua pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa koleksi perpustakaan umum adalah koleksi yang mencakup semua ilmu pengetahuan baik dalam bentuk tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, maupun elektronik seperti kaset, video, piringan (disk) yang disesuaikan dengan kebutuhan lapisan masyarakat.

2.8.2. Fungsi Koleksi

(27)

memiliki koleksi yang bervariasi. Menurut Sutarno (2006: 84) “ Koleksi perpustakaan umum berfungsi untuk melayani kebutuhan masyarakat umum yang mencakup semua ilmu pengetahuan”.

Sedangkan Siregar (1999:2) menyatakan tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Sesuai dengan tujuan penyediaan koleksi, dapat diketahui fungsi koleksi perpustakaan yaitu :

1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi penelitiaan, yaitu menunjang penelitiaan yang dilakukan oleh masyarakat/pengguna.

3. Fungsi refrensi, yaitu menjadi bahan refrensi bagi masyarakat / pengguna perpustakaan.

4. Fungsi umum, perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan serta hasil budaya manusia lainnya.

Dari kedua pendapat di atas menyatakan bahwa fungsi koleksi perpustakaan adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuaan yang mencakup fungsi pendidikan, penelitian, refrensi dan umum yakni untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan serta hasil budaya manusia lainnya.

2.8.3. Jenis Koleksi

Koleksi perpustakaan terdiri dari beberapa jenis yang tidak hanya terbatas pada koleksi tercetak hal ini dikemukakan oleh Sutarno (2006: 82) yang menyatakan bahwa:

Koleksi perpustakaan mencakup jenis bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk), film strip dan koleksi bentuk tertentu seperti lukisan, insekterium, alat peraga, globe, foto dan lain-lain.

Selain itu Yusup (2009: 401) menyatakan bahwa “ Jenis koleksi dapat di kelompokkan kedalam dua katagori utama yang meliputi bahan berupa buku dan bahan bukan buku. Adapun bahan bukan buku pun masih dibedakan antara buku-buku fiksi dan nonfiksi .”

(28)

seperti buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam dan non cetak seperti kaset, video, piringan (disk), film strip dan koleksi bentuk tertentu seperti lukisan, alat peraga, globe, foto dan lain-lain.

Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000:19) koleksi perpustakaan umum terdiri dari:

1. Kelompok bahan pustaka anak-anak 2. Kelompok bahan pustaka remaja

3. Kelompok bahan pustaka pandang dengar 4. Kelompok bahan pustaka rujukan (refrensi)

5. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar) 6. Kelompok bahan pustaka untuk pemuda dan orang dewasa 7. Kelompok bahan pustaka untuk braille

8. Kelompok bahan pustaka khusus seperti koleksi lukisan, foto, dan lain-lain.

Pembagian jenis koleksi tersebut di atas juga selaras dengan pendapat Sutarno (2006: 83 ) yang menyatakan bahwa kelompok koleksi terdiri dari:

1. Kelompok bahan pustaka umum

2. Kelompok bahan pustaka rujukan (refrensi)

3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah, dan surat kabar) 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual)

5. Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan, foto dan lain-lain. 6. Kelompok bahan pusaka terekam elektronik seperti film, kaset, video,

dan lain-lain.

7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja , dewasa dan lain-lain

8. Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.

Dari kedua penjelasan tersebut di atas dapat diketahui bahwa jenis koleksi bahan pustaka dapat dibagi berdasarkan kelompok bahan pustaka anak-anak, kelompok bahan pustaka remaja, pandang dengar, rujukan , kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar), kelompok bahan pustaka untuk pemuda dan orang dewasa, kelompok bahan pustaka untuk braille, dan kelompok bahan pustaka khusus untuk kepentingan pengguna.

Sedangkan menurut Yulia (1993: 3-4) jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi perpustakaan adalah:

1. Karya cetak, seperti buku dan terbitan berseri

2. Karya non cetak, seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika, bahan cartografi.

(29)

4. Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetis dan cakrama atau disc.

Dari pendapat di atas dikatakan bahwa koleksi perpustakaan terdiri dari koleksi tercetak, non cetak, elektronik dan bentuk mikro selain itu dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan juga terdiri dari jenis koleksi untuk kelompok anak-anak, remaja, dewasa dan untuk tuna netra. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa jenis koleksi tergantung pada jenis pengguna dan kebutuhan informasi pengguna.

2.9. Pelayanan Perpustakaan

Dalam penyelenggaraan kegiatan perpustakaan layanan merupakan bagian yang berkaitan dengan pengguna, Menurut Sutarno (2006: 90 ) bahwa

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama disetiap perpustakaan dimana layanan tersebut merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan sekaligus merupakan barometer keberhasilan perpustakaan. Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh pemakai dalam pemberiaan informasi.

Sedangkan menurut Sudarsono (2006: 162) adalah “ Layanan perpustakan umum harus dapat diadaptasikan sesuai kebutuhan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan”

Dari kedua pendapat di atas terdapat dua titik pandang mengenai layanan, dimana layanan perpustakaan merupakan suatu kegiatan dalam melayani masyarakat dan layanan perpustakaan harus memenuhi kebutuhan pemakai baik di pedesaan maupun perkotaan, jadi jelas bahwa layanan perpustakaan berkaitan dengan pengguna perpustakaan dalam hal pemenuhan kebutuhannya.

Menurut Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000: 37) pelayanan kepada masyarakat meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun rencana operasional pelayanan informasi 2. Layanan sirkulasi

3. Layanan perpustakaan keliling 4. Layanan rujukan

5. Penelusuran literatur

6. Layanan bahan pandang dengar 7. Menyediakan bahan pustaka 8. Bimbingan membaca

(30)

12. Menyebarkan informasi terbaru/ kilat 13. Menyebarkan informasi terseleksi 14. Membuat analisis kepustakaan

15. Membuat statistik pelayanan informasi kepada masyarakat.

Sedangkan menurut Sutarno (2006: 91) bentuk rill layanan perpustakaan antara lain :

1. Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan/ yang di kehendaki masyarakat pemakai

2. Berorientasi kepada pemakai

3. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran 4. Berjalan mudah dan sederhana

5. Murah dan ekonomis

6. Menarik dan menyenangkan dan menimbulkan rasa simpati 7. Bervariatif

8. Mengundang rasa ingin kembali 9. Ramah tamah

10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan tetapi tidak bersifat menggurui

11. Mengembangkan hal-hal yang baru/ inovatif

12. Mampu berkompetisi dengan layanan dibidang yang lain

13. Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakainya dan bersifat mandiri

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa variasi layanan yang ada di perpustakaan bermacam-macam tergantung pada kemampuan perpustakaan untuk mengelola dan mengembangkan layanannya yang tentunya berorientasi pada kebutuhan pengguna.

2.9.1. Sistem Layanan

Dalam penerapan layanan di perpustakaan diperlukan suatu sistem agar suatu layanan dapat berjalan dengan tertib. Menurut Sjahrial (2000 :97 ) bahwa “Pelayanan perpustakaan dapat diberikan dengan sistem layanan terbuka dan dengan sistem pelayanan tertutup”. Jadi sistem pelayanan perpustakaan terbagi atas pelayanan terbuka dan pelayanan tertutup.

Sjahrial (2000 :17) juga menjelaskan bahwa “Pelayanan terbuka (free atau

(31)

Sedangkan menurut Yusup (1996 :135 ) bahwa :

Sistem layanan terbuka adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada pengunjung untuk memasuki ruangan dan memilih sendiri koleksi yang di butuhkannya. Jadi pengunjung dapat melihat bahan pustaka, memilih, dan mengambilnya sendiri dari rak buku . petugas hanya mengawasi dari jauh dan mencatat peminjamannya

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memberikan hak penuh kepada pemakai untuk langsung mencari koleksi yang diinginkan di rak atau ruangan dimana dalam sistem layanan ini pengguna diizinkan masuk keruang koleksi untuk memilih langsung koleksi yang dicari.

Dalam sistem layanan terbuka terdapat keuntungan dan kerugian, menurut Darmo (2001 :140) keuntungan dan kerugian sistem layanan terbuka antara lain:

Keuntungan:

1) Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang di kehendaki dari jajaran koleksi

2) Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.

3) Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemuka n

4) Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa memberi tangggung jawab di bagiaan lain.

Kerugiaan

1) Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing . buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat

2) Ada kemungkinan buku yang hilang relative lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup

3) Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa

4) Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.

(32)

Sedangkan Lasa (1994:5-6) menyatakan bahwa keuntungan dan kelemahan layanan tertutup adalah

Keuntungan

1) Kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang menggunakannya pada umumnya mereka langsung menuju ke rak buku untuk memilih sendiri

2) Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan, pustakawan hanya mencatat dan kemudiaan mengembalikan buku-buku yang telah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu.

3) Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak

4) Akan segara diketahui judul buku yang sedang dipinjam, nama dan dan alamat peminjam

5) Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dapat memilih judul lain yang relevan

6) Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam

Kerugiaan/kelemahan

1) Frekuensi kerusakan lebih besar

2) Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar

3) Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving

4) Pemula yang datang keperpustakaan, mencari buku sering bingung. Dari ketiga pendapat di atas dapat diketahui keuntungan dan kelemahan dari sistem layanan terbuka dimana keuntungan yang paling tampak jelas adalah pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan seain itu pengguna dapat lebih mandiri. Sedangkan untuk kelemahan dari sistem layanan terbuka ini adalah kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi salah karena ketika mereka melakukan browsing karena buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat.

Selain pelayanan terbuka ada juga pelayanan tertutup, Menurut Rahayuningsih (2007: 94) bahwa : “sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan.”

(33)

sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftar/katalog yang tersedia. Koleksinya akan diambilkan oleh petugas.”

Dari kedua pengertiaan di atas dapat diketahui bahwa layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak mengijinkan pengguna mecari langsung buku ke rak akan tetapi petugas yang mengambilkan buku yang diperlukan oleh pemakai.

Dalam sistem pelayanan tertutup terdapat beberapa keuntungan dan kerugiaan. Menurut Yusuf (1996: 137) keuntungan dan kerugiaan sistem pelayanan tertutup antara lain:

Keuntungan

1. Letak buku di rak selalu terpelihara karena pengambilan buku dilakukan oleh petugas

2. Angka kehilangan bahan pustaka/ buku dapat ditekan dengan memasukan slip buku yang dipinjam

3. Tidak memerlukan petugas khusus untuk mengawasi pengunjung perpustakaan

Kerugian

1. Pengunjung tidak akrab dengan bahan pustaka

2. Tidak puas memilih koleksi karena hanya lewat kartu katalog

3. Kartu katalog lekas rusak karena sering digunakan, berarti menambah tugas untuk selalu memperbaiki kartu katalog

4. Banyak buku yang kurang dikenal oleh pengunjung sehingga tidak pernah dipinjam.

Sedangkan menurut Lasa (1994:4-5) keuntungan dan kelemahan sistem layanan tertutup adalah:

Keuntungan

1. Daya tampung koleksi lebih banyak karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak

3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem terbuka

4. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi Kerugiaan

1. Banyak energi yang terserap dibagian sirkulasi ini

2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar atau dipinjam

3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah pengertian antara petugas dan peminjam

4. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku dibagiaan ini sering berjubel . Keadaan ini berarti membuang waktu.

(34)

kehilangan koleksi lebih sedikit selain itu ada pula kerugiaan dari sistem layanan tetutup ini dimana pengunjung tidak mandiri sehingga pengunjung kurang mengenal bahan pustaka atau koleksi yang ada diperpustakaan, Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar atau dipinjam serta pemborosan waktu.

2.9.2. Jenis Layanan

Perpustakaan merupakan layanan jasa yang bersifat nirlaba dimana perpustakaan harus memuaskan pengguna dengan variasi layanan. Dalam melaksanakan kegiatannya perpustakaan menyelenggarakan berbagai jenis layanan. Menurut Hermawan dan Zen (2006: 31-32) berbagai layanan yang diberikan perpustakaan umum adalah:

1. Layanan pendidikan

Perpustakaan umum menyediakan koleksi dan informasi yang diperlukan masyarakat dalam meningkatkan kemanpuan dan keterampilannya, sehingga keterampilan itu dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kesejahteraan sosialnya. Perpustakaan umum berfungsi sebagai sarana pendidikan informal yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Layanan informasi

Perpustakaan umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui perpustakaan umum masyarakat akan mendapat layanan informasi dengan mudah, murah dan cepat, terutama hal-hal yang berkait erat dengan aktivitas masyarakat .

3. Layanan rekreatif

Perpustakaan umum memberikan layanan yang memungkinkan pengguna perpustakaan menggunakan waktu luangnya untuk berekreasi, baik melalui bahan pustaka tertulis, terekam atau bahan pustaka multi media. Perpustakaan umum harus dapat dijadikan sebagai sarana yang bisa menyejukan hati warga masyarakat.

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan umum harus memiliki layanan yang bersifat pendidikan, informasi dan rekreatif. Jenis layanan tersebut akan dijelaskan pada uraian berikut:

2.9.2.1. Layanan Sirkulasi

(35)

dengan pemakai. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutarno (2006: 93) yang menyatakan bahwa “ Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya.”

Sedangkan menurut Lasa (1994:1) layanan sirkulasi adalah:

Suatu kegiatan, pekerjaan perpustakaan yang berkaitan dengan peminjaman maupun pengembaliaan. Kegiatan ini antara lain meliputi; syarat keanggotaan, peraturan, prosedur, prosedur peminjaman dan pengembalian, jam buka, sistem peminjaman, sistem pencatatan maupu n statistik pengunjung.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi merupakan suatu bagian pelayanan yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan yang mencakup pemesanan, peminjaman, pengembalian dan penyelesaian administrasi bahan pustaka.

Layanan sirkulasi mempunyai kaitan erat dengan pengguna, Dalam melaksanakan tugasnya layanan sirkulasi mempunyai tujuan. Menurut Lasa (1994:1-2) layanan sirkulasi merupakan layanan yang paling penting dan mempunyai tujuan:

1. Supaya pengguna mampu memanfaatkan koleksi semaksimal mungkin 2. Untuk memudahkan siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana

alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu diperlukan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembaliannya.

3. Terjaminnya pengembalian peminjam dalam waktu yang jelas. Dengan demikiaan keamanan bahan pustaka akan terjaga.

4. Diperolehnya data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi

5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui

Dari beberapa tujuan tersebut layanan sirkulasi juga mempunyai tugas yang harus dilaksanakan dalam kegiatan sirkulasi. Menurut Sulistyo-basuki (1993: 257-259) bahwa ada tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam unit pelayanan sirkulasi yaitu :

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan

2. Pendaftaran anggota, pengunduran diri anggota perpustakaan

3. Meminjam serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman

4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan

(36)

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman 8. Membuat statistik peminjaman

9. Peminjaman antar perpustakaan

10. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan

11. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman

Sedangkan menurut Lasa (1994:2-3) tugas layanan sirkulasi adalah: “ Peminjaman, Pengembaliaan, Penagihan, Sanksi, Bebas pinjam, dan Statistik”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi mempunyai tujuan dan tugas yang saling berkaitan yakni dalam hal peminjaman, pengembalian, pemberiaan sanksi untuk buku yang terlambat dikembalikan , bebas pinjam dan data statistik peminjaman kolesi perpustakaan.

2.9.2.2. Layanan Refrensi

Pelayanan refrensi merupakan pelayanan rujukan yang menyediakan koleksi rujukan dimana informasinya memberikan informasi, penjelasan untuk hal-hal tertentu dan koleksinya hanya bisa dibaca ditempat. Sehubungan hal tersebut Sumardji (1993:29) menyatakan bahwa :

Pelayanan refrensi adalah kegiatan melayangkan koleksi perpustakaan terutama koleksi pustaka acuaan (refrens book) atau koleksi yang tidak boleh dibawa pulang oleh pengguna perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan pula, antara lain meliputi:

1. Melayani para anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi pustaka acuaan (refrens book)

2. Melayani permintaan fotocopi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan, sehubungan dengan pemakai koleksi refrensi tersebut karena tidak boleh dibawa keluar perpustakaan oleh anggota perpustakaan.

3. Melayani permintaan penelusuran informasi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan ataupun siapa saja yang mengajukan permintaan meskipun bukan anggota perpustakaan dengan syarat-syarat tertentu. 4. Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali (rheselving) koleksi

perpustakaan acuaan yang telah dibaca oleh para anggota perpustakaan 5. Membuat laporan tertulis secara berkala melaksanakan kegiatan

pelayanan refrensi.

(37)

refrensi juga melayani para anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi pustaka acuaan dan melayani permintaan fotocopi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan, sehubungan dengan pemakai koleksi refrensi tersebut karena tidak boleh dibawa keluar perpustakaan oleh anggota perpustakaan, melayani permintaan penelusuran informasi, melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali (rheselving) koleksi perpustakaan acuaan yang telah dibaca oleh para anggota perpustakaan serta membuat laporan tertulis secara berkala dan melaksanakan kegiatan pelayanan refrensi.

Menurut Lasa (1994:1) tujuaan pelayanan refrensi memiliki tujuaan tertentu yakni:

1. Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Mereka diharapkan mandiri dalam menggunakan sumber tetentu.

2. Memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu

3. Mendayagunakan sumber rujukan semaksimal mungkin dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

4. Tercapainya efesiensi tenaga, biaya, dan waktu.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tujuan layanan refrensi adalah Membimbing pengguna jasa perpustakaan, memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu, mendayagunakan sumber rujukan semaksimal mungkin dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencapai efesiensi tenaga, biaya, dan waktu.

Layanan refrensi memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuaan perpustakaan, dalam pencapaiaan tujuaan tersebut dapat didukung oleh ketersediaan informasi yang tersedia. Informasi dari sumber informasi tertentu dapat diperoleh pada layanan refrensi khusunya pada koleksi refrensi, lebih spesifik lagi Martoatmojo (1993: 110-115) menjelaskan bahwa koleksi refrensi terdiri dari:

1. Bibliografi

Daftar buku atau bahan cetak yang pernah ditulis atau diterbitkan 2. Kamus

Buku yang berisi daftar kata-kata suatu bahasa atau daftar terminologi suatu subjek yang disusun sedemikiaan, umumnya secara alpabetis, dengan keterangan arti dan penggunaanya.

3. Ensiklopedi

Suatu ringkasan ilmu pengetahuaan yang paling penting untuk kemanusiaan dan disusun secara sisitematis

(38)

Terbitan tahunan isinya mengulas (review) perkembangan (kejadiaan) dalam setahun, merekam informasi terbaru dan disajikan dalam bentuk model statistik.

5. Buku petunjuk

Terbitan yang berisi petunjuk dan aturan dalam suatu subjek 6. Sumber biografi

Buku yang menceritakan tentang manusia dari suatu profesi 7. Indeks

Buku yang menunjukan lokasi suatu artikel yang ditulis oleh seseorang ; bisa menunjukan lokasi artikel majalah , bab dalam buku, pamplet, lagu, pidato, sajak, dan editorial.

8. Terbitan berseri

Terbitan yang diterbitkan secara berturut-turut untuk masa yang tak terbatas

9. Buku pegangan

Macam buku rujukan yang dapat menjawab pertanyaan khusus seperti statistik dan aturan kata-kata suatu ungkapan.

10. Direktori

Sumber informasi untuk organisasi, disusun secara sistematis, umumnya secara alpabetis atau menurut kelas, memberikan informasi mengenai alamat dan sebagainya.

11. Sumber geografi

Buku- buku refrensi yang dapat memberikan informasi untuk geografi, karya yang berisi lokasi, penggambaran suatu tempat, dan impresi tempat seluruh dunia.

12. Terbitan pemerintah

Buku-buku yang diterbitkan pemerintah sebagai buku-buku rujukan yang sangat informatif

13. Sumber-sumber audivisual

Semua sumber informasi nocetak.

Sedangkan Lasa (2005:86) menyatakan bahwa jenis-jenis bahan rujukan terdiri dari: “kamus, ensiklopedi, buku pegangan, direktori, buku tahunan, sumber-sumber biografi, bibliografi, indeks, abstrak, almanak, sumber-sumber-sumber-sumber geografi dan penerbitan pemerintah.”

(39)

2.9.2.3. Layanan Digital/ Internet

Dalam melengkapi layanan informasi diperpustakaan, perpustakaan juga menyediakan layanan internet. Menurut Siregar (2004: 69) bahwa:

Penyediaan fasilitas dan bimbingan internet tidak sama dengan penyediaan warung internet untuk umum. Penyediaan terminal dan bimbingan di perpustakaan ditujukan untuk memproleh bahan digital yang dibutuhkan oleh sivitas akademika untuk mendukung tugas-tugas mereka.

Internet dapat membantu dalam pelayanan informasi adapun peran internet Menurut Lasa (2005:232) adalah:

1. Memperkenalkan teknologi informasi kepada pemakai

2. Membantu tugas–tugas pustakawan dalam memberikan pelayanan informasi kepada pemakai

3. Internet mampu mengubah sistem pelayanan informasi perpustakaan dengan sistem jemput bola (proactive) dan dapat dilaksanakan dalam waktu cepat.

4. Informasi yang disediakan tidak hanya terbatas pada koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan, tetapi bentuk informasi itu akan bervariasi seperti data, statistik, laporan penelitian, grafik, dan data lain.

5. Para pemakai perpustakaan dalam waktu yang sama dapat menggunakan satu jenis bahan informasi. Cara demikian tidak mungkin dapat dilaksanakan pada pemanfaatan pustaka berupa buku atau jurnal.

6. Memperluas pemanfaatan koleksi perpustakaan. Selama ini seolah-olah koleksi perpustakaan hanya untuk anggota saja, tetapi dengan adanya internet siapapun dapat menggunakanya.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa layanan intenet merupakan layanan yang diberikan perpustakaan dengan cara menyediakan fasilitas internet agar kebutuhan pengguna dalam bentuk digital dapat terpenuhi. Layanan internet memberikan akses informasi kepada pengguna dengan memberi kemudahan dalam pencarian informasi dan sumber informasi tertentu dengan teknologi informasi. Internet juga berperan untuk membantu tugas pustakawan dalam memberikan pelayanan, karena internet mampunyai informasi yang tidak hanya terbatas pada koleksi yang dimiliki perpustakaan.

2.9.2.4. Layanan Audivisual

Perpustakaan menyediakan layanan audiovisual untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Menurut Surachman (2008: 4) Layanan audivisual adalah :

(40)

media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran.

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (1994:71) dinyatakan bahwa “Pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjamkan bahan pustaka audiovisual kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapannya di dalam perpustakaan.”

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa layanan audiovisual adalah layanan yang kegiatannya meminjamkan bahan pustaka berupa kaset video, kaset audio, microfilm, microfis, compact disk, laser disk, DVD, home movie, home teathre, dan lain-lain dengan bantuan alat atau media yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pembelajaran.

Penyelenggaraan layanan audiovisual mempunyai tujuan tertentu sebagaimana diuraikan dalam buku Perpustakaan Perguruaan Tinggi : Buku Pedoman (1994:71) tujuan pelayanan audiovisual adalah:

1. Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran, penelitian dan rekreasi

2. Memotivasi penggguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan

3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan 4. Meningkatkan daya ingat penguna melalui bahan pustaka audiovisual

disamping bahan bacaan

Dari uraian di atas jelas bahwa tujuan dari layanan audiovisual sejalan dengan tujuan perpustakaan dimana tujuan layanan audiovisual lebih khusus dalam memotivasi pengguna untuk pemanfaatan fasilitas perpustakaan terutama untuk bahan audiovisual.

2.10. Pemasaran

(41)

2.10.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu penghubung antara konsumen dan perpustakaan untuk menyampaikan produk perpustakaan, dimana konsumen atau pemakai merupakan pihak yang memanfaatkan perpustakaan. Untuk mengetahui mengenai pemasaran penulis mengutip beberapa pedapat yakni :

Menurut Kotler (1999: 11) bahwa :

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Dimana defenisi tersebut berdasarkan pada konsep inti: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran,transaksi, dan hubungan; pasar serta pemasar

Sedangkan Assauri (2007 : 5) menyatakan bahwa “pemasaran adalah suatu kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.”

Dharmesta (1996: 11) menambahkan bahwa:

Pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan peryukaran. tetapi pemasaran bukanlah merupakan suatu cara sederahana untuk menghasilkan penjualan saja akan tetapi kegiatan pemasaran ditujukan untuk memberikan kepuasan baik penjual mapun pembeli

Pendapat lain tentang pemasaran dikemukakan oleh Etzel (2004 : 6) bahwa:

Marketing is a total system of business activities designed to plan, price, promote, and distribute products to target markets in order to achieve organizational objective. Thisis defenition has two significant implications: 1. Focus : The entire system of business activities should be customer–

oriented. Customer’s wants must be recognized and satisfied

2. Duration : Marketing should start with an idea about a want– satisflying product and sould not end until the customers want are completely satisfied, which my be some time after the exchange is made

(42)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses sosial untuk mengatur agar individu atau suatu kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran, dalam pengertian ini ada kebutuhan, keinginan dan permintaan. Dengan fokus kegiatan yang berorientasi pada pelanggan untuk mencapai kepuasan pengguna.

Sehubungan dengan uraian di atas jelas bahwa konsep inti pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kotler (1999: 11) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kebutuhan, keinginan dan permintaan adalah :

1. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar 2. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut 3. Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang didukung dengan

kemanpuan serta kesediaan membelinya.

Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen terhadap produk perpustakaan memerlukan suatu kegiatan pemasaran untuk mendistribusikan produk perpustakaan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas perpustakaan adalah suatu lembaga yang bukan perusahaan industri yang memproduksi produk, tetapi berperan sebagai perantara antara koleksi dengan pengguna. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perpustakaan adalah lembaga yang memberi jasa.

Saladin (1996: 31) menyatakan bahwa jasa adalah “Setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud , serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”

Sedangkan Menurut Yazid (1999: 13 ) bahwa “Sebagai suatu sistem, pemasaran jasa merupakan penggabungan dari sistem operasi dan sistem penyajian jasa dengan media yang dipakai untuk mengkomunikasikan jasa kepada konsumen.”

Dari pendapat tersebut jelas bahwa pemasaran jasa merupakan suatu pendistribusian dari suatu layanan agar produk dapat sampai kepada pemakai tanpa menghasilkan suatu kepemilikan dari produk yang ditawarkan.

Selain itu Menurut Saladin (1996: 31) ada empat karakteristik dari pada jasa yakni: “tidak berwujud (intangibility), tidak dapat dipisahkan (inseparability), berubah-ubah ( variability),dan daya tahan (perishability)”

Sedangkan menurut yazid (1999: 30 ) bahwa karekteristik jasa adalah : 1. Jasa tidak bisa disimpan

(43)

3. Jasa tidak selalu bisa didisplay atau dikomunikasikan sewaktu-waktu 4. Penetapan harga jasa sulit dilakukan

5. Penyampaian jasa dan kepuasan konsumen bergantung pada tindakan konsumen

6. Kualitas jasa bergantung pada sejumlah faktor yang tidak bisa dikontrol 7. Tidak ada pengetahuan yang pasti bahwa jasa telah disampaikan sesuai

dengan apa yang direncanakan dan dipromosikan

8. Konsumen berpartisipasi dalam mempengaruhi interaksi

9. Dalam jasa sulit dilakukan sinkronisasi penawaran dan permintaan 10. Jasa tidak bisa dikembalikan atau dijual kembali.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik jasa adalah tidak dapat disimpan, tidak dapat dipatenkan, tidak selalu bisa didisplay atau dikomunikasikan sewaktu-waktu, penetapan harga jasa sulit dilakukan, penyampaiaan jasa dan kepuasan konsumen bergantung pada tindakan konsumen, interaksi dipengaruhi konsumen dan jasa tidak dapat dikembalikan atau dijual kembali

2.10.2. Tujuan, Fungsi dan Tugas Pemasaran 2.10.2.1.Tujuan pemasaran

Dalam menjalankan kegiatan pemasaran ada suatu tujuan yang akan dicapai. Menurut Gitosudarmo (2000: 2) bahwa : “Semua kegiatan pemasaran adalah ditujukan agar produknya diterima dan kemudian disenangi oleh pasar.”

Sedangkan Sunarto (2006: ) menyatakan “Tujuan utama pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelangga dan selanjutnya menjadi dirinya sendiri.”.

Pendapat lain menjelaskan bahwa:

Pentingnya pemasaran untuk organisasi non-laba menggunakan metode-metode pemasaran dalam usaha melaksanakan kegiatannya seperti publikasi, kampanye, advertising, pameran ataupun hasil kerja nyata yang dilakukan demi kepentingan masyarakat dengan tujuaan untuk menarik minat masyarakat agar melihat, menonton, meyaksikan, ikut terlibat dalam kegiatan atau menjadi simpatisan organisasi nirlaba tersebut. (Anggipora ,1999: 7) Proses pemasaran memiliki tujuan tertentu dalam mencapai sasaran dimana tujuan tersebut adalah:

1. Memberikan arah dan tujuan pada kegiatan-kegiatan perusahaan

Gambar

Tabel. 3.1
Tabel. 3.2
Tabel.3.3
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah TA 2012 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi

Pokja Bidang Konstruksi 3 ULP Kabupaten Klaten akan melaksanakan [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis mencoba untuk membahas tentang pembuatan Aplikasi Pengenalan Propinsi di Indonesia, bagaimana kita memadukan gambar, teks, suara dan animasi ke

[r]

Pada kesempatan ini penulis ingin membuat sebuah animasi sepatu adidas dengan penyajian yang interaktif dan tampilan dalam bentuk animasi gambar dan suara,serta memberikan

Dengan cara yang mudah hanya dengan memasukkan bola ke daerah lawan maka pemain dapat memenangkan permainan, diharapkan program permainan Bola Ping-pong ini dapat menghibur

[r]

Penulisan ilmiah ini menjelaskan pembuatan homepage dengan tema ensiklopedi menggunakan program Microsoft frontpage 2000. Ensiklopedi yang ditampilkan berisi artikel-artikel