• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Motivasi Belajar

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh. Resi Nova Balira (Halaman 33-37)

BAB I PENDAHULUAN

B. Motivasi Belajar

5. Jenis-jenis Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Dari pengertian motivasi tersebut dapat di pahami bahwa motivasi itu ada dua jenisnya yaitu adanya dorongan internal dan dorongan eksternal. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2006: 162) yang menyebutkan bahwa motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis: “Motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar terbagi menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi belajar yang beralas dari dalam diri individu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi belajar yang berasal dari kuar diri individu. Agar lebih jelas, macam-macam motivasi belajar belajar ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Motivasi instrinsik

Menurut Sardiman (2011: 89) motivasi instrinsik adalah “ Motif-motif yang menhadi aktif dan berbagai fungsi sehingga tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah

ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa motivasi instrinsik adalah motif yang aktif tanpa perlu ada rangsangan dari luar karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya, seseorang yang senang membaca, tidak ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku untuk dibacanya.

Senada dengan pendapat di atas Djamrah (2008: 149) mengatakan bahwa, motivasi instrinsik adalah “motif-motif yang menjadi aktif atau bersungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa motivasi instrinsik itu adalah dorongan yang sudah ada pada setiap diri individu yang tidak perlu lagi dirangsang dari luar diri individu tersebut.

Apabila seseorang telah memliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia akan secara sadar akan melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya, dalam aktivitas belajar, motivasi instrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. seseorang yang tidak memiliki motivasi instrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar, keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa akan datang.

Hamalik (2006: 162) menyatakan bahwa motivasi instrinsik adalah:

Motivasi yang tecakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar

yang fungsional. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah materi kebutuhannya terhadap materi tersebut, miaslnya untuk kehidupan masa depan siswa bersangkutan.

Antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik saling menambah atau memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik. Motivasi belajar merupakan suatu dorongan, baik yang bersifat internal maupuneksternal yang membuat siswa bergerak, bersemangat dan senang belajar secara serius dan terus-menerus selama kegiatan proses belajar. (Made Wena, 2016: 34)

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa motivasi instrinsik disebut juga dengan motivasi murni, motivasi ini hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Motivasi instrinsik ialah motivasi tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan siswa, dalam belajar motivasi ini membuat siswa merasa memiliki kebutuhan dan punya tujuan dalam belajarnya.

Menurut Taufik (Dwie Prasetia Danarjati 2013: 81-82), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi instrinsik, yaitu:

a. Kebutuhan (need). Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-faktor kebuuhan baik biologis maupun psikologis.

b. Harapan (expectancy). Seseorang dimotivasi karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasaan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang kearah pencapaian tujuan.

c. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keingintahuan pada susatu hal tanpa ada yang menyuruh.

Peranan motivasi instrinsik bagi siswa dalam belajar sangat pentig sekali, karena dorongan dari dalam dirinya akan menimbulkan sikap yang sungguh-sungguh ketika akan beraktivitas dalam menjalani pendidikannya. Sedangkan peranan motivasi ekstrinsik adalah menggerakkan dan mendorong siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Artinya membantu membangkitkan motivasi instrinsik.

b. Motivasi ekstrinsik

Membahas masalah motivasi ekstrinsik, perlu dijelaskan apa yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik. Djamrah (2008: 151) mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah “ kebalikan dari motivasi instrinsik, yakni motif-motif yang aktif danberfungsi karena adanya perangsang dari luar”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa motivasi ekstrinsik ini merupakan kebalikan dari motivasi instrinsik yaitu motif yang akan aktif jika ada perangsangnya dari luar.

Lebih lanjut Sardiman (2011: 108) menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah “motivsi yang disebabkan oleh faktor situasi dalam belajar seperti dalam bentuk pujian, hadiah, persaingan dan hukuman”.

1) Pujian adalah pemberian pujian dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal, seperti anggukan, senyuman dan lain sebagainya. Pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus motivas yang baik, pemberiannya harus tepat karena dapat mempertinggi gairah belajar siswa.

2) Hadiah adalah pemberian hadiah dapat meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar, tapi jangan sampai hadiah menjadi tujuan oleh siswa dalam belajar.

3) Persaingan/kompetisi adalah persainagn juga akan menambah semangat dan menjadikan siswa giat dalam belajar untuk menjadi yang terbaik. Untuk itu harus dapat mengarahkan siswa untuk melakukan persainagn yang sehat.

4) Hukuman merupakan reinforcement yang negatif, tapi jika diberikan secara teoat dan bijaksana maka akan dapat menjadi alat motivasi yang bagus. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsipdalam pemberian hukuman.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dorongan yang ditimbulkan bukan di landasi oleh kondisi dari dalam diri, tetapi karena diperoleh dari luar diri siswa. Motivasi ekstrinsik yang diberikan bisa membuat siswa jadi bergairah dalam belajar jiak penempatan motivasi tersebut sesuai pada tempatnya. Motivasi ekstrinsik akan mendorong dan mengerakkan siswa dalam belajar, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan demikian dapat dilihat antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik akan saling memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik akan membangkitkan motivasi instrinsik.

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh. Resi Nova Balira (Halaman 33-37)

Dokumen terkait