• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-Jenis Rele Jarak

Dalam dokumen Dasar Rele Proteksi 1 (Halaman 138-162)

5. RELE JARAK

5.5 Jenis-Jenis Rele Jarak

Beberapa rele numerik tertentu yang terdapat diberbagai industri dilengkapi dengan perangkat yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran nilai absolute impedansi gangguan dan kemudian menentukan apakah perlu beroperasi sesuai dengan daerah atau batas (boundary) impedansi yang ditentukan pada diagram R/X. Rele jarak tradisional dan rele numerik yang mengemulasikan elemen impedansi dari rele konvensional tidak mengukur nilai absolute impedansi. Mereka membandingkan tegangan gangguan yang diukur dengan suatu tegangan tiruan yang diperoleh dari arus gangguan dan impedansi zone yang menentukan apakah gangguan ada di dalam zone atau diluar zone (out-of-zone). Pembanding impedansi rele jarak atau algoritma yang mengemulasikan pembanding tradisional digolongkan menurut karakteristik polar mereka, jumlah masukan signal yang dipunyai dan metoda bagaimana perbandingan signal dilakukan.

Jenis umum pembanding (comparator), baik pada perbandingan amplitudo atau fasa dari dua besaran masukan yang digunakan untuk memperoleh karakteristik operasi yang sesuai, apakah menurut garis lurus ataupun mengikuti lingkaran yang dilukiskan pada diagram R/X. Pada tahap-tahap perkembangan rancangan rele, pengembangan bentuk karakteristik impedansi dan kecanggihannya tergantung dari teknologi yang digunakan dan tentunya juga pada biaya yang tersedia.

Dalam hal penerapan rele-rele baru pada sistim-sistim yang sudah eksisting dimana masih banyak rele-rele tradisional yang masih bagus, maka insinyur proteksi perlu melakukan pembahasan ulang karakteristik impedansi masing-masing rele sehingga diperoleh sistim campuran yang memenuhi kebutuhan sistim proteksi tanpa perlu mengganti semua jenis rele tradisional. Hal ini perlu dicatat karena disain rele numeris

pada dasarnya juga dibuat sesuai prinsip-prinsip dasar yang digunakan pada teknik pembuatan rele-rele tradisional sehingga campuran antara kedua rele pada prinsipnya tidak akan menjadi masalah. Kinerja rele jarak dapat diukur dari tingkat akurasi capaian dan waktu kerja nya. Akurasi capaian adalah perbandingan nilai aktual capaian dalam ohm dengan nilai setelan tegangan yang dirasakan rele pada waktu terjadi gangguan. Disamping itu teknik dan cara pengukuran impedansi juga dapat mempengaruhi kinerja sistim proteksi. Misalnya cara-cara pengukuran yang digunakan pada tegangan keluaran sekunder trafo pembagi kapasitor dalam keadaan transien dan pengukuran-pengukuran arus pada kondisi saturasi yaitu pada kondisi gangguan-gangguan.

5.5.1 Rele Pembanding Amplitudo Dan Pembanding Fasa

Elemen pengukuran rele proteksi yang fungsinya didasarkan pada hasil perbandingan dua besaran yang saling tidak tergantung adalah perbandingan amplitudo maupun pembanding fasa. Pada elemen-elemen impedansi rele jarak, besaran yang dibandingkan adalah tegangan dan arus yang diukur oleh rele tersebut. Terdapat banyak cara dan teknik pembanding yang tersedia yang dapat disesuaikan tergantung pada teknologi yang mau digunakan. Mulai dari pembanding amplitude dan pembanding fasa sebuah rele elektromagnetis, pembanding penguat operasional dan dioda-dioda pada rele jarak jenis statik, hingga ke pembanding urutan-urutan fasa digital pada rele digital dan ataupun pembanding-pembanding lain yang bisa dibuat berdasarkan algoritma-algoritma perhitungan yang digunakan pada rele numeris. Pada dasarnya jenis karakteristik impedansi yang dihasilkan pembanding tertentu biasanya dapat juga dihasilkan dari pembanding lainnya. Penambahan dan pengurangan sinyal pada satu jenis pembanding dapat menghasilkan sinyal yang diperlukan untuk memperoleh suatu karakteristik serupa dengan menggunakan jenis komparator lainnya. Sebagai contoh, dengan membandingkan V dan I pada suatu pembanding amplitudo dapat menghasilkan satu diagram lingkaran impedansi yang berpusat pada sumbu diagram R/X. Jika jumlah dan beda V dan I diterapkan pada pembanding fasa maka hasilnya adalah suatu karakteristik diagram impedansi yang serupa. Cara-cara dan metoda pengukuran diatas dibiarkan menjadi masalah dan tantangan-tantangan bagi para insinyur-insinyur yang berminat untuk mengembangkan rele-rele proteksi sistim tenaga listrik.

5.5.2 Rele Impedansi

Pada rele jarak jenis impedansi sudut fasa tegangan dan arus yang diterapkan pada rele tidak diperhatikan; oleh karena itu maka karakteristik impedansi yang kalau dilukiskan pada diagram R/X adalah suatu lingkaran dengan pusat nya di sumbu kordinat dengan jari-jari sama dengan tahanan setelan dalam ohm. Dalam rele impedansi, torsi yang ditimbulkan arus diseimbangkan dengan torsi yang ditimbulkan oleh elemen tegangan.

Elemen arus membangkitkan torsi positip yang akan menggerakkan rele sedangkan elemen tegangan membangkitkan torsi negatip yang cenderung untuk menahan rele impedansi tidak bekerja. Dengan kata lain sebenarnya rele impedansi adalah rele rele

arus lebih dengan tegangan restrain. Dengan mengikutkan pengaruh gaya per persamaan torsi sebuah rele impedansi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut4:

... 5.6

dimana K3 adalah gaya lawan oleh per, I dan V adalah harga efektif rms arus dan tegangan. Pada keadaan seimbang torsi tersebut adalah nol sehingga persamaan diatas bisa dipersentasikan dengan:

Dengan membagi dengan K2I2 diperoleh:

Dan dengan menarik akar persamaan ini kita memperoleh impedansi sebagai berikut; ...5.7

Dalam prakteknya pengaruh per biasanya bisa diabaikan sebab pengaruhnya hanya ada pada arus tertentu dibawah harga arus normal, sehingga persamaan rele impedansi dapat dinyatakan dengan;

...5.8

Dengan kata lain rele impedansi bekerja pada batas harga konstan untuk setiap harga perbandingan . Karakteristik kerja rele dapat digambarkan dengan tegangan sebagai fungsi arus sebagaimana pada Gambar 5.4 dimana pengaruh efek per (pegas) diperlihatkan sebagai garis bengkok mendekati harga arus yang kecil. Seperti sudah disebut diatas dalam prakteknya pengaruh efek per bisa diabaikan sehingga karakteristik kerja rele dapat dipandang sebagai garis putus-putus pada gambar tersebut yang merupakan garis lurus.

I

Karakteristik operasi

Daerah torsi positif

V

Daerah torsi negatif

Gambar 5.4: Karakteristik Kerja Sebuah Rele Impedansi

Rele impedansi tersebut akan pickup untuk setiap kombinasi tegangan dan arus yang berada diatas garis yaitu pada daerah torsi positip atau dengan kata lain pada setiap harga impedansi yang kurang dari nilai konstan yang ditunjukkan oleh karakteristik diatas. Kemiringan sudut garis tersebut dapat diatur sedemikian rupa sehingga rele

dapat bekerja pada setiap harga impedansi yang kurang dari batas atas yang diinginkan. Cara lain yang sangat berguna dalam mempresentasikan karakteristik rele impedansi adalah dengan apa yang disebut diagram impedansi atau diagram R-X. Karakteristik rele impedansi dalam diagram R-X dapat dilihat seperti pada Gambar 5.6 dibawah.

Perbandingan tegangan dan arus dinyatakan sebagai panjang radius vektor dengan sudut fasa antara tegangan dan arus adalah Ѳ. Kalau arus sefasa dengan tegangan maka impedansi akan berada pada sumbu +R. Kalau arus tertinggal dari tegangan, maka impedansi akan mengandung +X dan seterusnya bila arus mendahului tegangan maka impedansi akan mengandung komponen -X. Karena kerja rele impedansi tidak tergantung dari sudut antara arus dan tegangan maka karakteristik kerja rele adalah sebuah lingkaran dengan titik pusat adalah titik sumbu kordinat. Dalam kondisi ini, operasi rele terjadi untuk semua impedansi dengan nilai kurang dari setelan, yaitu pada semua titik-titik dalam lingkaran tersebut. Diluar lingkaran pengaruh tegangan lebih besar dari pengaruh torsi arus sehingga rele tidak akan kerja.

Pada sistim proteksi saluran transmisi sebuah rele impedansi biasanya terdiri dari satu unit direksional (D), tiga unit rele kecepatan tinggi dan dua unit elemen pewaktu Z2T dan Z3T, bersama-sama dengan unit-unit lainnya seperti pada Gambar 5.5. Ketiga unit impedansi dengan dengan kerja masing-masing saling independen dengan masing-masing sebenarnya terdiri dari lingkaran-lingkaran dengan radius yang berbeda-beda namun tidak ditunjukkan dalam gambar.

+ Z1 Z2T Z3T Z2T Z2 TR

-Kumparan Trip Rele Pewaktu Z3 Z3T D Unit direksional

Gambar 5.5: Skematik Diagram Sistim Proteksi Rele Impedansi

Karena rele impedansi tersebut bekerja dalam semua kuadran maka karakteristik rele seperti ditunjukkan pada Gambar 5.6 sebenarnya bukanlah rele direksional, dimana dalam karakteristik ini rele akan beroperasi untuk semua gangguan sepanjang vektor AB dan juga untuk semua gangguan di belakang busbars sampai kepada suatu impedansi AC. Dapat dicatat bahwa A adalah titik atau lokasi rele dan RAB adalah sudut dengan mana arus gangguan terbelakang terhadap tegangan rele untuk gangguan pada saluran AB dan RAC adalah sudut leading ekivalen untuk gangguan pada saluran AC. Vektor AB menggambarkan impedansi di depan rele proteksi antara titik A dan ujung saluran AB. Vektor AC menggambarkan impedansi saluran AC di

belakang titik rele. AB menggambarkan capaian proteksi instantaneous Zone 1 dan seperti sudah sering disinggung pada bab sebelumnya biasanya di set mulai 80% hingga 85% dari saluran yang mau diproteksi.

X A R Dalam lingkaran Torsi Positif (Rele kerja) Sa lura n AC C B Diluar lingkaran Torsi Negatif (Restrain)

Sa lura n AB Rele Impedansi Z< C A B Saluran AC Saluran AB

Gambar 5.6: Karakteristik Impedansi Saluran

Restrain Kerja A Q R B P X Elemen Directional (RD) Elemen Impedansi (RZ)

(a) Rele Impedansi Yang Dilengkapi Elemen direksional.

~

Z< IF1 IF2 A B C D

~

F Pembang kit X Pemban gkit Y Gardu Y Gardu X

+

D1

-21X Rangkaian pengukur jarak 21 D2

Rele bantu pengendali rangkaian pengukur jarak

Rele Tripping Kontak rele impedansi K o n ta k -k o n ta k e le m e n d ir e k s io n a l

(c) Rangkaian Tripping Kombinasi Rele Impedansi Dengan Elemen Direksional Gambar 5.7: Kombinasi Rele Directional Dan Rele Impedansi

Rele impedansi mempunyai kerugian penting:

i. Rele mempunyai tahanan gangguan yang tidak seragam. Peka terhadap tahanan gangguan.

ii. Dapat bekerja pada gangguan-gangguan yang terjadi baik didepan maupun dibelakang rele sehingga kordinasi rele sulit dilakukan.

iii. Karena daerah atau area yang dicakup oleh lingkaran impedansi cukup luas maka jenis rele ini peka terhadap ayunan daya dan pembebanan saluran yang berat.

Sebagai mana disebut diatas rele impedansi adalah rele non arah yang tidak dapat membedakan arah gangguan baik gangguan di depan maupun gangguan di belakang titik rele. Untuk dapat membedakan arah gangguan secara tepat maka rele ini perlu dilengkapi dengan suatu elemen arah seperti pada Gambar 5.5 diatas. Pengendalian arah adalah suatu kemampuan diskriminasi penting dari sebuah rele jarak. Elemen pengendali arah diperlukan untuk membuat rele tidak tanggap terhadap gangguan di luar daerah saluran yang dilindungi. Seperti sudah disebut diatas, kendali arah ini dapat diperoleh dengan menambahkan suatu elemen kendali direksional terpisah. Bila pengaruh per kendali diabaikan maka karakteristik impedansi suatu elemen kendali direksional adalah suatu garis lurus pada diagram R/X, sehingga karakteristik kombinasi dari rele direksional dan rele impedansi akan menjadi seperdua lingkaran APBQ ditunjukkan pada Gambar 5.7. Untuk lebih jelasnya bagaimana hal tersebut terjadi dapat dilihat dari tinjauan persamaan torsi rele direksional sebagai berikut4.

Dalam keadaan seimbang dimana torsi negatip yang ditimbulkan oleh elemen tegangan sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh elemen arus adalah nol, sehingga:

... 5.10

Dan karena belum tentu sama dengan nol maka agar persamaan diatas dipenuhi, maka:

... 5.11

Dan dengan demikian besar , yang akan menggambarkan

karakteristik rele. Dengan kata lain setiap vektor radius lingkaran Z pada posisi sudut dari sudut torsi maksimum pada karaktersitik kerja rele, adalah garis lurus PQ seperti terlihat pada Gambar 5.7a diatas.

Untuk menjelaskan fungsi kendali arah yang dibutuhkan pada suatu rele impedansi dapat dilihat pada contoh aplikasi sistim seperti terlihat pada gambar 5.7c. Bila misalnya gangguan terjadi pada titik F yang dekat dengan PMT C pada saluran CD, unit direksional D1 tidak akan kerja sesuai dengan arah arus IF1yang mengalir terbalik ke arah Gardu X. Pada waktu yang sama, unit impedansi 21X diblok oleh D2 sehingga kontak bantunya tetap menghubung singkat kumparan impedansi sehingga elemen pengukur jarak tidak akan berfungsi. Perlunya elemen kendali ini adalah untuk menghindari kemungkinan kontak 21 Rele A bekerja sebelum PMT C terbuka. Lagi pula pembalikan arus akibat terbukanya PMT C yaitu dari IF1 ke IF2 bisa mengakibatkan tripping (PMT A) yang salah pada saluran yang sehat, terutama jika elemen direksional Rele A beroperasi sebelum unit impedansi Rele A yang sebelumnya sudah melihat gangguan belum sempat reset.

Contoh kasus diatas dimaksudkan untuk mengisyaratkan perlunya melakukan kordinasi rele dengan tujuan untuk mendapatkan sistim pengamanan yang tepat seseuai dengan kebutuhan yang tidak boleh menyebabkan salah tripping khususnya terhadap saluran-saluran yang sehat.

Pada rele-rele numeris, kesalahan tripping yang dapat terjadi akibat ketidak serempakan kerja kontak unit-unit starting dengan kontak-kontak elemen pengukur impedansi terutama pada saat-saat awal gangguan sudah dapat diatasi dengan baik. 5.5.3 Rele Jarak Reaktansi

Rele jarak reaktansi pertama sekali dikembangkan oleh AR. Van C. Warrington pada tahun 1928 yaitu sebuah rancangan rele jarak jenis induksi piring5. Enam tahun kemudian pada tahun 1934 dirancang rele jarak jenis reaktansi kecepatan tinggi dengan menggunakan gelas induksi empat kutup. Dua kutub berlawanan mempunyai kumparan arus dan dua kutub lainnya mempunyai kumparan arus dan kumparan tegangan yang saling berlawanan. Pada awalnya rele jenis reaktansi dirancang atas permintaan perusahaan Amerika yang membutuhkan sistim proteksi saluran transmisi yang pendek yang pada waktu itu belum mempunyai sistim proteksi yang memadai. Pada rancangan ini, unit reaktansi suatu rele jarak dipengaruhi interaksi pengaruh rele elemen arus lebih yang bekerja membangkitkan torsi positip dengan torsi elemen rele arus-tegangan direksional baik yang saling berlawanan atau saling memperkuat

elemen rele arus lebih, tergantung dari sudut fasa arus dan tegangan. Dengan kata lain rele reaktansi dapat juga disebut sebagai rele arus lebih yang dilengkapi dengan elemen restrain rele direksional. Elemen direksional diatur untuk membangun torsi negatip pada waktu arus tertinggal terhadap tegangan sebesar 900. Bila pengaruh kendali per dinyatakan sebagai K3, maka persamaan torsi adalah4:

...5.12

Dimana adalah positip bila arus I tertinggal dari tegangan V. Pada keadaan seimbang torsi total adalah nol, sehingga persamaan diatas menjadi;

...5.13 Dengan membagi kedua sisi dengan I2 diperoleh:

...5.14 Atau,

...5.15 Dan dengan mengabaikan pengaruh per pengendali maka,

...5.16

Dengan demikian maka rele yang mempunyai karakteristik operasi sedemikian dimana semua vektor radius berada dalam karakteristik ini mempunyai komponen reaktansi X yang konstan berupa garis lurus seperti terlihat pada Gambar 5.8 berikut.

+ X

- X

+ R - R

Karakteristik operasi

Daerah torsi positif

Daerah torsi negatif

Karakteristik rele reaktansi yang sudah dimodifikasi Gambar 5.8: Karakteristik Operasi Rele Reaktansi

Yang menarik dari karakeristik ini adalah bahwa komponen tahanan tidak mempengaruhi kinerja rele dan hanya ditentukan oleh komponen reaktansi saluran. Setiap titik dibawah karakteristik operasi rele baik dibawah maupun daerah dibawah sumbu tahanan akan berada pada daerah torsi positip.

Pada arus yang sangat kecil dianggap pengaruh per kendali lebih rendah dari karakteristik operasi rele hingga dibawah sumbu R. Pengaruh per kendali dalam praktek aplikasi rele reaktansi pada umumnya dapat diabaikan.

Persamaan torsi terdahulu ditulis dalam bentuk umum sebagai berikut4: ...5.17

Dan bila sama dengan 900 maka karaktersitik operasi rele masih tetap berupa garis lurus, tetapi tidak sejajar lagi dengan sumbu R seperti garis terputus-putus pada Gambar 5.8 diatas.

Dalam keadaan ini rele dinamakan jenis impedansi sudut. Rele jarak reaktansi yang digunakan untuk memproteksi saluran tidak dapat menggunakan rele direksional sederhana, sebab rele reaktansi bisa trip pada keadaan beban normal dengan faktor kerja satu. Oleh karena itu rele reaktansi harus dilengkapi dengan rele direksional yang tidak boleh kerja pada kondisi beban normal.

Jenis rele yang dapat digunakan untuk keperluan ini adalah jenis rele dengan elemen voltage-restraining yang bertentangan dengan elemen direksional. Rele ini disebut rele admitance atau rele jenis mho.

Dengan perkataan lain sebenarnya rele ini adalah juga rele direksional dengan elemen voltage-restraining. Bila digunakan rele jarak reaktansi, maka unit ini disebut starting unit. Kalau pengaruh per kendali K3 diabaikan maka torsi yang dihasilkan unit rele ini adalah:

...5.18

Dimana dan adalah positip bila arus I tertinggal terhadap tegangan V. Pada keadaan seimbang, torsi adalah nol sehingga,

...5.19

Dan bila persamaan ini dibagi dengan K2VI maka kita peroleh persamaan berikut; . ...5.20

Dapat dilihat bahwa persamaan ini sebenarnya sama dengan rele direksional dengan pengaruh per kendali.

Karakteristik operasi sesuai dengan persamaan diatas dapat dilukiskan sebagai satu diagram lingkaran seperti terlihat pada Gambar 5.9 berikut.

90° φ + R - R + X - X

Daerah torsi positif

Daerah torsi negatif

Diameter lingkaran tersebut secara praktis adalah bebas dan tidak tergantung arus dan tegangan, kecuali pada harga arus atau tegangan yang sangat kecil dimana pengaruh per kendali tidak dapat diabaikan. Pada kondisi tegangan dan arus yang sangat kecil dan dengan memperahtikan efek kendali per maka diameter lingkaran tersebut dapat berkurang.

Karakteristik lengkap rele jarak jenis reaktansi dapat diperlihatkan seperti pada Gambar 5.10 berikut4. 90° φ + R - R + X - X S T3 T2 T1 x1 x2

Gambar 5.10: Karakteristik Operasi Rele Jarak Jenis Reaktansi

Karakteristik ini ditentukan dengan mengatur komponen-komponen diagram rele jarak impedansi seperti pada Gambar 5.8 terdahulu. Dapat dilihat bahwa unit starting atau unit direksional (S) memikul dua tugas, sebab disamping fungsi direksional dia juga melakukan tiga langkah pengukuran yang secara inheren melakukan fungsi diskriminasi direksional dan arah. Sama seperti karakteristik waktu-impedansi jenis rele jarak lainnya yang sudah digambarkan pada Bab 5.5.2 sebelumnya, karakteristik waktu-impedansi rele ini dapat juga ditunjukkan sebagaimana pada Gambar 5.11 berikut: T3 T2 T1 Z1 Z2 Z3 Zone Z1 Zone Z2 Zone Z3 W a k tu o p e ra s i Impedansi

5.5.4 Rele Jarak Mho

Sebagaimana sudah dibahas diatas rele jarak mho sebenarnya adalah rele admitansi yang dilengkapi dengan elemen direksional dan elemen voltage-restraining. Diagram lingkaran yang melalui titik pusat koordinat seperti terlihat pada Gambar 5.12 adalah karakteristik impedansi mho suatu rele jarak yang banyak digunakan dalam proteksi sistim tenaga listrik.

Rele mho adalah rele direksional yang umumnya bekerja terhadap arus gangguan yang lagging kira-kira 60°sampai 85° dan dalam prakteknya diusahakan agar tidak peka terhadap beban lagging 0°-30°.

Karakteristik operasinya telah diturunkan dalam hubungannya dengan penjelasan unit starting rele jarak jenis reaktansi. Rele-rele jarak numeris dibuat dari gabungan perangkat lunak dan perangkat keras dengan prinsip-prinsip kerja yang sebenarnya sama dengan prinsip pembuatan rele-rele konvensional.

Rele jarak untuk memproteksi saluran terdiri dari tiga komponen unit Mho kecepatan tinggi (Z1, Z2 dan Z3) dan satu unit pewaktu yang terhubung sama seperti rele jarak impedansi terdahulu, kecuali yang berbeda adalah bahwa pada rele ini, unit-unit direksional terpisah sudah tidak diperlukan, sebab pada dasarnya unit Mho adalah rele yang secara inheren sudah merupakan rele direksional.

Seperti sudah pernah disinggung pada Bab 5.6, pada rele-rele jarak numeris komponen Mho dapat dibuat lebih dari tiga bahkan bisa sampai 5, namun dalam praktek yang biasa digunakan adalah 3 komponen. Karakteristik rele Mho secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.12 berikut.

90° φ + R

-

R + X

-

X T3 Z3 Z1 Z2 T2 T1

Gambar 5.12: Karakteristik Rele Jarak Jenis Mho4,5

Karakteristik waktu operasi versus impedansi rele jarak jenis Mho ini sama seperti diagram waktu kerja seperti pada Gambar 5.11 terdahulu.

Dengan cara dan teknik bias arus seperti pada rele impedansi karakteristik rele Mho dapat di offset menjadi satu lingkaran yang melintasi titik pusat diagram R-X atau lingkaran yang diluar titik pusat sumbu kordinat.

5.5.5 Rele Mho Polarisasi Sendiri

Untuk menghindari kesalahan pengukuran jarak maupun arah yang diakibatkan tegangan gangguan yang terlalu kecil maka rele-rele modern dalam prakteknya selalu dilengkapi dengan perangkat polarisasi tegangan fasa yang sehat (healthy phase voltage polarisation) dan atau dengan hasil rekaman tegangan beberapa saat (cycle) sebelum terjadi gangguan yang sering dikenal dengan memory voltage polarisation1,5. Polarisasi tegangan dapat juga dilakukan dengan polarisasi silang dengan menambahkan sebagian dari tegangan fasa lain yang sehat misalnya sebesar 5% sehingga kesalahan yang timbul karena kurangnya tegangan yang dirasakan rele (comparator) pada waktu mengukur gangguan-gangguan yang sangat dekat busbar dapat diperkecil5.

Sebuah rele Mho Polarisasi Sendiri (self polarised) mampu melakukan diskriminasi baik terhadap akurasi capaian maupun akurasi arah dalam satu kesatuan rele yang dilengkapi dengan sinyal polarising tambahan. Rele ini tidak seperti rele direksional lainnya dimana elemen arah dan elemen kendali dibuat terpisah yang bisa menimbulkan kesalahan kordinasi. Meskipun rele Mho jenis elektromekanis sudah sudah terbukti sebagai rele yang handal dan ekonomis, namun sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, berbagai kekurangan yang masih ada sudah semakin dapat disempurnakan.

Karakteristik elemen impedansi mho pada diagram R/X, adalah suatu lingkaran yang melintasi pusat kordinat seperti dapat digambarkan pada Gambar 5.13(a). Dari gambar tersebut terlihat dengan jelas bahwa elemen impedansi adalah elemen arah yang secara inherent sudah melekat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari elemen lainnya sehingga hanya akan ber-operasi pada gangguan dalam arah maju sepanjang saluran.

Karakteristik impedansi disesuaikan sesuai setelan Zn capaian impedansi, sepanjang diameter dan sudut fasa yaitu sudut pergeseran diameter lingkaran terhadap sumbu R. Sudut dikenal sebagai “Karakteristik Sudut Rele” yang secara umum sering lebih dikenal dalam bahasa aslinya yaitu Rele Characteristic Angle (RCA). Pada umumnya rele-rele jarak beroperasi pada nilai-nilai impedansi gangguan ZF yang berada didalam

Dalam dokumen Dasar Rele Proteksi 1 (Halaman 138-162)