• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Jenis-Jenis Sumber Referensi

Pada umumnya koleksi perpustakaan ditinjau dari isinya terdiri dari dua jenis, yaitu koleksi sirkulasi (buku teks yang biasa dipinjamkan) dan koleksi referensi (koleksi rujukan). Dalam memanfaatkan perpustakaan yang harus diketahui dan difahami oleh para pengguna adalah memahami masing-masing fungsi dari jenis koleksi tersebut agar dalam mencari informasi di perpustakaan berjalan efektif dan efisien.

Koleksi sirkulasi (buku teks) umumnya merupakan buku-buku ajar dimana setiap babnya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan pokok

bahasannya. Sehingga dalam pemanfaatannya biasanya harus dibaca secara keseluruhan.

Berbeda dengan koleksi yang telah disebutkan di atas, koleksi referensi merupakan koleksi yang memberikan penjelasan tentang informasi tertentu. Informasi ini disajikan di dalam bahan pustaka itu, yaitu langsung memberikan informasi yang dibutuhkan atau secara tidak langsung memberikan informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain hanya memberikan petunjuk dimana informasi tersebut dapat ditemukan.

Berikut pengelompokkan koleksi referensi berdasarkan sifat informasinya11: a. Jenis bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai kata

dan istilah

b. Jenis bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai sumber kepustakaan (literature).

c. Jenis bahan rujukan umum lainnya, termasuk dalam kelompok ini adalah buku petunjuk atau pegangan, sumber biografi, sumber geografi dan direktori, statistic, buku tahunan, terbitan pemerintah dan badan-badan internasional, serta terbitan lainnya.

1) Jenis Bahan Rujukan Umum Yang Memuat Informasi Mengenai Kata Dan Istilah

a) Kamus

Kamus berisi daftar kata suatu bahasa yang disusun menurut abjad. Kamus yang baik disertai dengan keterangan

11 Badollahi Mustafa, Materi Pokok Bahan Rujukan Umum, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994)

mengenai bentuk, tanda lafal, fungsi, asal usul sejarah, arti, sinonim, sintaksis dan ungkapan tiap kata.

Kamus dapat dibedakan antara lain:

(1) Kamus umum, berisi daftar kata atau istilah yang umum dipakai sehari-hari misalnya seperti:

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka, 1990

(2) Kamus khusus, berisi informasi mengenai kata-kata umum, namun dengan susunan tertentu, misalnya kamus sinonim, kamus antonim, kamus dialek dan sebagainya. Bahan pustaka yang termasuk dalam kamus khusus seperi ini adalah:

Bruyns, A. Mirzer, Kamus Singkatan Dan Akronim Yang Dipergunakan Di Indonesia, Jakarta:Ichtiar, 1970. Kridalaksana, Harimurti, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia,

Ende Flores:Nusa Indah,1997.

(3) Kamus subyek adalah suatu jenis bahan rujukan yang berisi daftar kata atau istilah yang biasanya mengenai masalah atau subyek khusus atau tertentu, misalanya masalah hukum, pertanian, elektronik dan sebagainya. Bahan pustaka yang termasuk dalam kamus khusus seperi ini salah satunya adalah:

J.C.T Simorangkir Dkk, Kamus Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

b) Ensiklopedi

Ensiklopedi adalah bahan rujukan yang menyajikan informasi secara mendasar namun lengkap mengenai berbagai masalah dalam berbagai bidang atau cabang ilmu pengetahuan ataupun yang hanya memuat atau mencakup satu cabang ilmu pengetahuan.

Ensiklopedi lazimnya disusun menurut abjad, pada umumnya yang cakupan subyeknya luas terdiri atas beberapa jilid disertai dengan indeks atau penjurus dijilid secara terpisah untuk menunjukkan letak informasi yang dibutuhkan di dalam ensiklopedi itu.12

Ensiklopedi pun dibagi atas beberapa jenis yaitu Ensiklopedi Umum atau Nasional, Ensiklopedi Khusus atau Ensiklopedi Subyek.

1) Ensiklopedi Umum atau Nasional

Ensiklopedi umum atau nasional adalah ensiklopedi yang berisi informasi dasar tentang hal-hal, abstraksi, konsep atau kejadian-kejadian umum. Tidak ada batasaaan khusus dalam cakupannya, ensiklopedi seperti ini kebanyakan diterbitkan untuk digunakan di dalam suatu negara, karena itu sering pada judulnya menyebutkan kata nasional atau nama suatu negara tertentu.

Isinya menekankan informasi mengenai negara bersangkutan, meskipun memuat juga informasi penting dari negara lain. Bahan pustaka yang termasuk dalam Ensiklopedi umum atau nasional seperi ini salah satunya adalah:

Tim Penyusun, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta:Delta Pamungkas, 2004.

2) Ensiklopedi Khusus atau Ensiklopedi Subyek

Ensiklopedi khusus atau Ensiklopedi subyek adalah ensiklopedi yang membatasi cakupan isinya pada masalah atau mengenai subyek tertentu dan memuat semua informasi tanpa memberi penekanan pada informasi yang berasal dari suatu negara atau sekelompok negara tertentu.13

Bahan pustaka yang termasuk dalam Ensiklopedi khusus atau Ensiklopedi subyek seperi ini salah satunya adalah:

Abdul Qadir Audah, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam vol I-V, Bogor: Kharisma Ilmu, 2007

2). Jenis Bahan Rujukan Umum Yang Memuat Informasi Mengenai Sumber kepustakaan (literatur)

Di dalam kelompok ini terdapat macam bahan rujukan yaitu katalog, bibliografi, indeks, abstrak, informasi kilat, paket informasi dan lain-lain.

a). Katalog

Katalog merupakan daftar buku atau dokumen dan buku atau dokumen yang didaftar harus terdapat di suatu tempat. Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis (sistematis abjad, nomor klasifikasi) sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah. Selain untuk alat bantu penelusuran koleksi, katalog dapat juga digunakan untuk mengetahui kekayaan koleksi suatu perpustakaan yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.

Dengan demikian, katalog dapat beragam bentuk, jenis serta isinya. Macam-macam katalog di perpustakaan adalah seperti katalog nasional, katalog induk, katalog induk majalah, katalog penerbit, daftar tambahan buku dan majalah dan sebagainya.

Dua kata kunci yang perlu difahami dari arti katalog ini yaitu:14 (1). Merupakan daftar buku atau dokumen

(2). Buku atau dokumen yang didaftar itu harus terdapat pada suatu tempat, dalam hal ini adalah peprustakaan atau pusat informasi.

Inilah bedanya dengan bibliografi dimana pada bibliografi dokumennya tidak harus berada di suatu tempat. Katalog juga dapat tergabung dalam kerjasama perpustakaan dan disebut dengan katalog induk. Dari segi isi katalog ini bisa beruapa daftar buku, daftar majalah, daftar buku dari penerbit, atau bahkan berupa daftar barang.

Macam-macam katalog yang sering dijumpai di perpustakaan yaitu: (a). Katalog Nasional

Katalog nasional adalah katalog yang memuat informasi mengenai dokumen yang diterbitkan oleh suatu negara dan disimpan pada suatu lokasi atau perpustakaan tertentu. Biasanya katalog seperti ini diterbitkan oleh perpustakaan nasional suatu negara.15

Demikian pula dengan koleksi yang di dalamnya, umumnya bahan perpustakaan yang diterbitkan oleh berbagai penerbit buku atau majalah dimungkinkan terkumpul di perpustakaan nasional, karena biasanya ada peraturan suatu negara yang disebut dengan undang-undang atau peraturan wajib simpan terbitan.

Contoh katalog nasional:

Wartini Santoso, Katalog Majalah Terbitan Indonesia Tahun 1942-1980 Kolesi Perpustakaan Nasional, Jakarta: Perpustakaan Nasional Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1982.

(b) Katalog Induk

Katalog induk adalah katalog yang mendaftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sekumpulan perpustakaan. Fungsi katalog ini adalah memberi petunjuk tentang koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan anggota kelompok kerja sama itu.16

Katalog jenis ini mendaftar buku-buku yang ada di beberapa perpustakaan yang bergabung untuk melakukan kerjasama seperti kerjasama pelayanan dan sebagainya. Dengan menggunakan katalog induk, pengguna yang berada di salah

15 Abdul Rahman Saleh, Pengantar Kepustakaan, h. 56. 16 Badollahi Mustafa, Materi Pokok Bahan Rujukan..., h. 116

satu perpustakaan anggota bisa mengetahui dokumen yang dimiliki perpustakaan lain yang juga menjadi anggota jaringan.

Untuk mengetahui dimana suatu dokumen atau pustaka berada, daftar pada katalog induk tersebut diberi tada yang menyatakan lokasi dokumen. Untuk membuat katalog induk dari perpustakaan atau pusat informasi yang mencakup wilayah yang cukup luas, membutuhkan waktu, dana, dan ketelitian yang tinggi.

Contoh katalog induk:

Sungkowo Rahardjo, Katalog Induk Daerah Maluku , Yogyakarta : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, 1991.

(c) Katalog Penerbit atau Toko Buku

Katalog penerbit atau toko buku adalah daftar buku yang diterbitkan atau dijual oleh suatu penerbit atau toko buku. Fungsi katalog ini adalah sebagai sarana promosi bagi penerbit atau toko buku.

Contoh katalog penerbit atau toko buku:

Daftar Buku1987-1988, Jakarta: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), 1978. b). Bibliografi

Bibliografi adalah buku yang memuat daftar terbitan baik dalam bentuk buku maupun artikel majalah, atau sumber kepustakan lain yang berhubungan dengan suatu subjek, lapangan ilmu pengetahuan atau hasil karya seseorang.

Melalui bibliografi seseorang tidak bisa menemukan dokumen pustakanya langsung, melainkan hanya memperoleh informasi tentang adanya dokumen pustaka yang memuat suatu informasi yang dicari, atau menunjukkan informasi yang dicari itu berada di dalam suatu bahan perpustakaan tertentu.

Data yang dicatat dalam bibliografi antara lain adalah nama pengarang, nama penyunting, judul pustaka, tempat terbit, penerbit, tahun terbit dan edisi, volume, nomor, halaman (untuk majalah), serta keterangan fisik dokumen pustaka tersebut, misalnya jumlah halaman, tinggi buku, illustrasi dan sebagainya.

Dokumen pustaka yang didaftar dalam bibliogarfi tidak perlu dijelaskan keberadaannya, yang dipentingkan adalah dokumen itu ada karena pernah terbit.

Bibliografi juga mempunyai beberapa jenis yaitu: (1) Biliografi Nasional

Biliografi Nasional adalah terbitan yang memuat daftar dokumen yang diterbitkan pada suatu negara tertentu. Biasanya bibliografi ini diterbitkan oleh perpustakaan nasional suatu negara.17

Contoh Biliografi Nasional:

Biliografi Nasional Indonesia: Indonesian National Bibliography, Jakarta: Perpustakaan Nasional.

British National Bibliography, London: British Library, Bibliographic Services, 1950.

(2) Bibliografi Universal

Bibliografi universal memuat daftar dokumen atau literatur dari seluruh dunia yang pernah terbit tanpa membatasi negara penerbitnya.18 Bibliografi jenis ini memerlukan banyak dana dan waktu untuk pembuatannya, karena dipersulit dengan adanya kemungkinan yang sangat besar, data yang telah diperoleh dapat saling berlainan standarnya,

17 Abdul Rahman Saleh, Pengantar Kepustakaan, h. 61. 18 Badollahi Mustafa, Materi Pokok Bahan Rujukan..., h. 122

sehingga membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi untuk mengolahnya.

Contoh bibliografi universal:

British Museum, General Catalogue Of Printed Books, London: Tustess Of The British Museum, 1956-1966, 263 vol.

(3) Biliografi Restrofektif

Bibliografi restrofektif adalah daftar yang memuat informasi kepustakaan dari dokumen yang terbit tanpa pembatasan waktu. Bibliografi jenis ini jarang ditemui karena penyusun bibliografi akan menemui kesulitan dalam mencari dokumen terbitan yang sudah cukup tua.19

Contoh Bibliografi restrofektif:

Index To The Early Printed Books In The British Museum From The Invention Of Printing To The Year 1500, London: Kegan Paul, 1898-1899, 2 vol.

c) Indeks

Kata indeks yang berasal dari bahasa latin indicare berarti menunjuk. Dalam pengertianya indeks adalah sarana penelusuran literatur yang berisi informasi mengenai suatu subyek karya tulis, pengarang, penyunting, judul, sumber, tahun dan sebagainya.20

Indeks merupakan daftar artikel majalah, laporan penelitian, buku-buku agar dapat ditemukan kembali apabila publikasi itu di perlukan untuk di baca. Setiap publikasi yang di muat dalam penerbitan indeks, biasanya di sertai dengan

19 Abdul Rahman Saleh, Pengantar Kepustakaan, h. 64 20 Badollahi Mustafa, Materi Pokok Bahan Rujukan..., h. 129

informasi bibliografi mengenai publikasi itu. Jadi paling tidak ada keterangan mengenai pengarang, penyunting, judul, penerbit, nomor atau volume untuk majalah, petunjuk subjek dan sebagainya.21

Indeks berupa majalah merupakan alat penelusuran yang paling banyak di gunakan untuk mencari informasi. Hal ini bukan hanya di sebabkan oleh banyaknya dan beragamnya majalah yang di terbitkan hingga sulit membaca semua daftar isi majalah, akan tetapi juga karena memang kebutuhan orang akan informasi mutakhir tidak bias di penuhi hanya boleh buku-buku biasa.

Contoh indeks:

Sukmadjaja Asyarie, Indeks Al-Qur'an, Bandung: Pustaka, 2003.

Indeks Majalah Ilmiah Indonesia, Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, 1978.

d) Abstrak

Hampir sama dengan indeks, satu-satunya perbedaan adalah bahwa abstrak selain mencantumkan data bibliografi seperti di indeks, juga mencantumkan ringkasan atau intisari informasi yang diuraikan dalam publikasi yang didaftar. Ringkasan ini rata-rata berkisar antara 150-200 kata, namun ada pula yang kurang atau lebih dari itu.22

Orang-orang tertentu yang ditugaskan khusus membuat abstrak dari tulisan yang akan dimuat dalam majalah abstrak disebut abstraktor. Pembuat abstrak itu sebaiknya orang yang mengerti bidang ilmu yang dibahas oleh tulisan tersebut.

21 Abdul Rahman Saleh, Pengantar Kepustakaan, h. 64-65 22 Abdul Rahman Saleh, Pengantar Kepustakaan, h. 65

Sebagaimana indeks, maka abstrak pun biasanya diterbitkan secara berkala. Banyak terbitan yang berjudul indeks, tetapi menyertakan ringkasan untuk tiap judul yang didaftar.

Contoh abstrak yang diterbitkan:

Anak Indonesia: Rangkuman Informasi, Jakarta: PDII-LIPI, 1986.

Library And Information Science Abstracts, London: Library Association, 1969.

(f) Paket Informasi, Paket Informasi Kilat atau Paket Daftar Isi Majalah Paket daftar isi majalah ( paket informasi kilat ) adalah suatu jenis bahan rujukan yang merupakan kumpulan daftar isi majalah yang dijilid khusus menjadi sebuah buku tersendiri, sebagaimana namanya, isi buku itu adalah kumpulan daftar isi majalah yang di peroleh dari memfotokopi daftar isi majalah aslinya. Seperti di ketahui, daftar isi suatu majalah memuat atau mendaftar artikel atau karangan di dalam majalah itu. Dengan demikian buku seperti ini memberi keterangan mengenai tulisan atau karangan. Setidaknya ada informasi mengenai judul, pengarang dan sudah barang tentu nama majalah yang memuat tulisan itu, volume, nomor serta halamannya.

Contoh Paket Informasi, Paket Informasi Kilat atau Paket Daftar Isi Majalah:

Zumrotin K. Susilo, Potret Buram HAM Indonesia: Kumpulan Tulisan Rubrik Utama Buletin Wahana HAM tahun 2005, london: Komnas HAM Press,1996.

Buletin Infomasi Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Minyak Dan Gas Bumi .Jakarta :Lemigas,1992.

3) Jenis Bahan Rujukan Umum Lainnya a). Buku Pedoman atau Buku Pegangan

Buku pedoman atau buku pegangan termasuk bahan rujukan yang banyak dicari oleh pengguna perpustakaan. Menurut William A. Katz, perbedaan antara Buku pedoman atau buku pegangan adalah buku pedoman biasanya berupa petunjuk bagaimana melakukan atau melaksanakan suatu proses atau kegiatan; sedangkan buku pegangan adalah buku yang berisi berbagai macam informasi atau aspek mengenai sesuatu masalah atau subyek.

Contoh buku pedoman:

Naorem Sanajaoba, A manual of International Humanitarian Laws, New Delhi: Regency Publication, 2004

Contoh buku pegangan:

David M. Rothman, California Judicial Conduct Handbook, Jakarta: California Judges Association, 1990.

John E. Steiner, Clinical Research Law and Hand Complliance Handbook. Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers, 2006.

b) Direktori atau Buku Petunjuk

Buku rujukan jenis ini berisi informasi mengenai nama lengkap, alamat, nomor telepon, kegiatan/profesi seseorang atau suatu lembaga/ badan.

Buku rujukan ini bermanfaat untuk mendapatkan informasi mengenai profil seseorang atau suatu lembaga atau badan. Selain itu juga

direktori bermanfaat untuk mencari keterangan jika ada orang yang ingin membuat tulisan tentang sesuatu yang berkaitan dengan badan yang didaftar dalam suatu buku petunjuk.

Buku rujukan ini banyak diterbitkan, ada yang hanya memberikan keterangan sangat singkat mengenai suatu lembaga atau perseorangan. Ada juga yang memuat informasi yang lengkap disertai dengan kegiatan sebuah organisasi.

Cintoh direktori atau buku petunjuk:

Chandra Setiawan dkk, Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian, New Delhi: Komnas HAM Press, 2000.

Adapun bahan-bahan pustaka lain yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok koleksi referensi lainnya antara lain adalah:

a) Terbitan pemerintah (Terbitan Resmi)

Terbitan pemerintah adalah publikasi atau bahan pustaka yang diterbitkan secara resmi oleh pemerintah, melalui lembaga resmi yang berisi informasi mengenai pemerintahan, peraturan, perundangan, pengumuman resmi dan sebagainya.

Contoh terbitan pemerintah:

Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil; Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara-nomor: 08/SE/1983, Tanggal: 26 April 1983, Jakarta: Departemen Penerangan, 1983.

b) Terbitan Internasional

Terbitan internasional adalah dokumen yang diterbitkan oleh badan internasional seperti PBB, WHO, Bank Dunia, kedutaan-kedutaan negara sahabat atau lembaga swadaya masyarakat yang bergerak pada manca negara seperti yayasan asia, yayasan ford, dan sebagainya.

Dokumen seperti itu dapat dijadikan bahan rujukan karena sering memuat informasi penting yang tidak terdapat pada dokumen lain dan sifatnya sering berupa informasi rujukan.

c) Statistik

Buku statistik adalah buku rujukan yang berisi informasi statistik atau data berupa angka-angka mengenai suatu masalah. Biasanya angka-angka ini didapatkan berdasarkan suatu survey atau sensus.

Namun ada juga data statistik yang didaftar dalam suatu buku rujukan berupa statistik yang hanya diambil atau dikumpulkan dari kegiatan suatu atau beberapa lembaga atau badan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini biasanya berupa laporan kegiatan yang disajikan dalam bentuk angka-angka.

Angka-angka itu bisa merupakan kegiatan, jasa atau hasil produksi barang. Hampir semua badan atau lembaga bisa mengeluarkan laporan kegiatan berupa statistik, yang dapat dimanfaatkan oleh pustakawan rujukan atau untuk menjawab pertanyaan pengguna perpustakaan. Hanya saja perlu diketahui bahwa tidak semua laporan berupa angka statistik itu diterbitkan dan disebarluaskan untuk umum.

Beberapa lembaga atau organisasi, khususnya lembaga pemerintah, menerbitkan dan menyebarluaskan laporan kegiatannya yang memuat

angka-angka statistik. Ada juga perusahaan swasta atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang melakukan hal itu.

Contoh buku statistik:

Survey Perikanan Laut, Jakarta: Pusat Statistik, 1982.

d) Buku tahunan

Memuat informasi mengenai kejadian atau perkembangan suatu masalah atau subyek dalam satu tahun terakhir. Buku rujukan ini biasanya digunakan untuk memperoleh keterangan mengenai kejadian-kejadian dan perkembangan dalam suatu bidang tertentu atau kegiatan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi tertentu selama satu tahun.

Berbagai nama lain yang sering di gunakan untuk menunjuk bahwa suatu buku berisi informasi seperti disebutkan di atas, antara lain adalah annual, yearbook, almanac, calendar dan sebagainya.

Contoh buku tahunan:

Jeffrey Wilson, American Law Yearbook 2006, Minneapolist: Gale Thomson, 2006.

International Court of Justice, Yearbook 2002 – 2003, Netherlands: I.C.J. The Hague, 2003.

C. Koleksi Referensi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik

Dokumen terkait