• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.6. Jenis-jenis Badan Usaha

Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Payung hukum ini penting agar perusahaan tidak melanggar hukum dalam menjalankan aktivitasnya, artinya di mata

hukum perusahaan yang dijalankan sah. Jika suatu hari terdapat tuntutan hkum, usaha tersebut dapat dilindungi.

Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing badan hukum memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut(kasmir, 2010:42):

1) Perseorangan

Perusahaan Perseorangan merupakan usaha milik pribadi. Artinya modal dimiliki oleh perorangan. Pendirian perusahaan perseorangan sangatlah sederhana, tidak memerlukan persyaratan khusus dan relatif tidak memerlukan modal besar.

2) Firma (Fa)

Firma adalah peruahaan yang pendirinnya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Pendiri Firma dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama melalui akte notaris resmi dan kedua akte di bawah tangan 3) Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. Perusahaan ini dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko atau kewajiban kepada pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup menutupi kewajibannya.

4) Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotaan beberapa orang. Artinya koperasi merupakan kumpulan orang yang secara bersama-sama melakukan usaha. Badan hukum koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. 5) Yayasan

Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal yayasan diperoleh dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan memiiki dewan pengurus yang mengurusi kegiatan yayasan tesebut.

6) Perseroan Terbatas (PT)

Pereroan Terbatas atau yang lebih dikenal dengan PT adalah badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Terbatas artinya terbatas tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkan. Perusahaan jenis ini paling banyak digunakan dan dimintai oleh para pengusaha, terutama untuk usaha yang memiliki modal dan kepastian besar serta jangkauan luas.

A.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari internal dan eksternal (Suryana, 2006). Dari pernyataan tersebut, dalam penelitian ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

minat berwirausaha untuk segi internal yaitu keluarga dan segi eksternal yaitu lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa latar belakang keluarga dan pengaruh atau dorongan sosial lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Suharti & Shine, 2011). Selain itu dengan memperhatikan data dari Badan Pusat Statistik, kedua faktor tersebut ditambahkan dengan faktor pendidikan. Karena apabila seseorang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi seharusnya lebih memperoleh pengetahuan yang lebih banyak sehingga lebih mudah dalam belajar wirausaha.

Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa. Minat tidak dbawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1. Faktor Intrinsik, adalah faktor-faktor yang dimbul karena pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri.

1) Pendapatan, adalah pengasilan yang diperoleh seseorang baik berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha.

2) Harga Diri. Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang, karena dengan usaha tersebut seseorang akan memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari ketergantungannya terhadap orang lain.

3) Perasaan Senang.

2. Faktor Ekstrensik, adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar.

1) Lingkungan Keluarga, adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga yang lain. Keluarga melupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal tehadap terbentunya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan kreatifitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula.

2) Lingkungan Masyarakat, merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga baik di kawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan

tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya: seseorang yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau sering bergaul dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronika.

3) Peluang, merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan apa yang diinginkannya atau menjadi harapannya. Misalnya : Seseorang yang melihat suatu daerah yang jarang adanya usaha di bidang elektronika atau bahkan tidak ada usaha jasa dibidang tersebut, kemudian dia memanfaatkan peluang tersebut dengan membuka usaha bengkel servic di tempat tersebut. 4) Pendidikan, pengetahuaan yang di dapat selama kuliah merupakan

modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga keterampilan yang didapat selama diperkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek (sutanto, 2002).

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2013). Selain itu menurut Siswanti (2003) mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan atau menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah pencapaian kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Lain halnya dengan Stevenson (2001) yang mendefinisikan motivasi sebagai insentif, dorongan, atau stimulus untuk bertindak

dimana motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang elakukan sesuatu sebagai respon.

Motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (1954) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal, seperti rasa lapar, haus, istirahal dll. (2) kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. (3) kebutuhan akan kasih sayang. (4) kebutuhan akan harga diri, yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Dan yang ke (5) aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Teori motivasi juga dikembangkan oleh David Mc Clelland. Dalam teori ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi memenuhi kebutuhan manusia dalam berprestasi. Kebutuhan untuk berprestasi ini ada karena orang-orang memiliki dorongan kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi dari pada imbalan terhadap keberhasilannya. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.

Berdasarkan semua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah semua kekuatan yang memberi energy, daya, arah, dan

dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan, baik pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepuasan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor ekstrensik lingkungan dengan pendidikan atau pengetahuan tentang kewirausahaan dan juga menggunakan motivasi sebagai pendorong terhadap minat berwirausaha seorang mahasiswa.

Dokumen terkait