ANALISIS PENGARUH FAKTOR
MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN
TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA
(STUDI KASUS PADA KOPERASI MAHASISWA
STAIN SALATIGA TAHUN 2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjan Ekonomi Syariah
(S.E,Sy)
Disusun Oleh
UMI MU’ALIMAH
21310002
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH & EKONOMI ISLAM
MOTTO
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di
jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada
hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
syafa'at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang
Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
& Kedua orang tuaku Bapak Sholeh & Ibu Tri Wiyati terkasih &
tersayang yang senantiasa membesarkanku dengan penuh cinta,
kesabaran, dan do’a restunya serta yang memberikan dukungan
secara moral, material maupun spiritual dan yang selalu
memanjatkan do’a untuk putri tercinta dalam setiap sujudnya.
& Orang yang selalu ngusilin, nyebelin, nggemesin kakak-kakakku
tercinta Muhammad Ali Mudrik & Nur Hasanah, Suroto Abdul
Hakim & Siti Mudrikah, Muhammad Mutrovi & Fajar Aulia
Sari,dan Ahmad Mu’alimi.
& Simbah – simbahku yang selalu memanjatkan do’a untuk cucunya
dan memberikan semangat dan do’a restunya agar menjadi anak
yang sholikhah dan berguna bagi nusa, bangsa dan negara Mbah
Kakung (H.Ismail & Alm.H.Slamet) dan Eyang Putri (H.Parmi &
H.Tiyem).
& Keluarga besarku, paman & tante (Pak Asroni & Tante Afinah, Pak
Yadi & tante Fatimah ) dan keponakan-keponakanku (Siti Dewi
Ayu Mariam, Musyirotul Aulia dan Lailatul Tsania).
& Para guru- dan Kyai-kyaiku yang telah memberi nasihat serta bekal
ilmu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat.
& Sang motivator yang mampu mengisi setiap relung jiwa,
memberikan semangat dan penggerak dalam hidupku, mendo’akan
setiap waktu serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapan dan
impianku yakni sahabat-sahabatku tercinta Genk Sunny (Indra,
Hanifah, Eva, Dian, mb Atik, Nur, Rahayu) Bulus Gank (mb Fadil,
Munziroh, mb Faiz, Nurul).
& Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan
dukungan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini
Udin Wifqi, Khotim Ahsan, Yusuf Arifin, Senthot) dan Sahabat
(mb Indah, mb ulin, mb hanifah, mb Erma dan mas Arifin).
& Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 khususnya PS S1 A&B
kebersamaan kita akan selalu tersimpan dan terkenang dalam
memori dan akan tertoreh dalam sejarah perjalanan hidupku.
& Adik-adik Pondok Al Falah (dk Riyana, dk Evi, dk Uzy, dk ayyi’,
dk sopy, dk Tutul, dk Gledis, dk Lukman, dk Sarep, dk Ozy, kg
rohman, dk ihya, kg huda) canda, tawa kalian menjadi pelipur lelah
dalam penulisan skripsi ini.
& Seseorang yang telah mengisi hatiku yang selalu memotivasi &
menyemangati terimakasih sudah mewarnai hari-hariku dengan
penuh senyuman
& Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu
ABSTRAK
Mu’alimah, Umi. 2015. Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Koperasi Mahasiswa Tahun 2014). Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing: Dr.H. Agus Waluyo, M.Ag.
Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan, Pengetahuan, Minat Wirausaha.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga dan faktor apa saja yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang jumlah populasinya 117 dan diambil sampel 54anggota. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, dan asumsi klasik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan berpengaruh pada minat wirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga menunjukkan minatnya yang tinggi dilihat dari variabel motiasi, lingkungan dan pengetahuan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa dan Variabel yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga ada tiga yaitu motivasi, lungkungan dan pengetahuan.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya min hadza ilaa yaumil qiyaamah Amiin Allahumma Amiin.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga Jurusan Syariah (PS S1), maka penulis membuat karya ilmiah
dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (studi kasus Pda Koperasi Mahasiswa FATAWA STAIN Salatiga)”. Terselesainya skripsi ini tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak
yang terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Bapak Beny Ridwan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syariah.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah.
4. Bapak Dr. Agus Waluyo, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan
waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas
skripsi ini.
5. Ibu Hikmah Endraswati,S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
yang telah sabar dan banyak memberikan bimbingan dan pengarahan
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian
administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi.
7. Ayahanda terkasih dan ibunda tercinta (Bpk Sholeh Mahfudz dan Ibu Tri
Wiyati) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis.
8. Bapak K.H. Zoemri RWS serta ibu Hj. Latifah selaku pengasuh PPTI Al
Falah yang telah membina, mendidik, dan mencurahkan ilmunya serta doa
kepada penulis selama studi di PONPES.
9. Kakak-kakak tercinta mas mudrik, mas hakim, mas rofi, mas alim, mbak
nur, mbak kah, mbak lia, yang tiada henti mengingatkan agar terus
semangat dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
10. Keluarga besar KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang telah
memberikan ijin serta membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 terlebih PS S1 A & B yang
telah banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan
tawa.
12. Sahabat seperjuangan mb erma, mb indah, mb hanif, mb ulin, mb nely,
mas arifin, muhammad imam fauzi, dek Syarif dan dek Abu Syamsuddin
yang selalu mensupport penulis untuk tidak bosan-bosan berusaha lebih
baik.
13. Sahabat tercinta Indra Siswanti, Indah Ziadatul Amaliyah, Nur Faizah,
Anisa Indah Nurina yang selalu mendengarkar keluh kesah dan selalu
membuatku tersenyum.
14. Teman-teman dan adik-adik PPTI Al Falah (dek evi, dek uzy, dek riyana,
dek hajar, dek evi arfiyanti dan dek ida) suka duka kita hidup bersama.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah
memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi
ini.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT,
semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN BERLOGO ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
ABSTRAK ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR GAMBAR... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian... 10
D. Kegunaan Penelitian ... 10
E. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 13
A.1. Minat ... 13
A.2. Kewirausahaan ... 15
A.3. Minat Berwirausaha ... 17
A.4. Keberhasilan Diri Dalam Berwirausaha ... 18
A.5. Karakteristik Kewirausahaan ... 26
B. Telaah Pustaka... 36
C. Kerangka Penelitian ... 38
D. Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 43
G. Definisi Operasional Variabel ... 48
H. Instrumen Penelitian ... 51
I. Uji Instrumen Penelitian... 51
J. Alat Analisis ... 53
BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 54
A.1 Profil KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ... 54
A.2 Sejarah dan letak KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ... 56
A.3 Struktur Organisasi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga... 58
B.4 Uji Asumsi Klasik ... 77
a. Uji Multikolinearitas ... 77
b. Uji Heteroscedasticity ... 79
c. Uji Normalitas ... 80
d. Uji Norma Plot ... 82
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 86
C. Penutup ... 87
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penemuan Research GAP Penelitian ... 8
Tabel 4.1 Identitas Responden ... 70
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 71
Tabel 4.3 Uji Validitas ... 72
Tabel 4.4 Uji Silmutan ... 73
Tabel 4.5 Model Summery ... 74
Tabel 4.6 Anova ... 74
Tabel 4.7 Coefficients ... 78
Tabel 4.8 UjiMultikolinearitas ... 78
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Uji Heteroscedasticity ... 80
Gambar 4.2 Uji Normalitas ... 81
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak masyarakat yang sulit menemukan lapangan
pekerjaan. Banyak sarjana yang hanya menjadi pengangguran, akibatnya
pendidikan yang dulunya diagung-agungkan justru sekarang malah
terlihat disepelekan. Banyaknya lulusan perguruan tinggi yang sulit
memperoleh pekerjaan, akan terus menambah panjangnya angka
pengangguran di negara kita. Keterbatasan tempat bekerja di satu pihak,
dan sangat banyaknya angkatan kerja di lain pihak, mengakibatkan
persaingan yang makin ketat di antara para pencari kerja. Peluang
memperoleh pekerjaan yang layak pun semakin sempit. Akibatnya,
banyak lulusan perguruan tinggi bekerja asal bekerja dan tidak sesuai
dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
Islam sangat menganjurkanumatnyauntuk bekerja. Hal ini
mempunyai arti bahwa kita sebagai manusia harus berusaha
merealisasikan fungsi kehambaan kita kepada Allah, mengangkatharga
diri kita sebagai manusia, meningkatkan tarafhidup dan memberimanfaat
kepada sesama. Dengantertanamnya kesadaran ini, seorangmuslim akan
berusaha mengisi setiap waktunya dengan aktivitas yang
bermanfaat.Bekerja adalah segala aktivitas yang memiliki tujuan untuk
mencapai tujuannya tersebut haruslah dilakukan dengan kesungguhan
agar prestasi optimal tercapai. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
dalam surah At Taubah ayat 105:
“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang
musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan
kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang
dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan
Allah mempunyai karunia yang besar” (At Taubah 105).
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik,
dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan
pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika
ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat
terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek
pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja, personalia,
dan pengawasannya.
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan
1997 membuat kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak
itu,pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7 hingga
8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan
penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu
persen, tenaga kerja yang bisa terserap bisa mencapai 400 ribu orang.
Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya
akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai
rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari
kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah
pengangguran di Indonesia bertambah.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu
menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerjayang dinyatakan dalam
persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang
terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan
sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNPdan pendapatan per
kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah
mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah
penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang
relative rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan
setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan
sumber daya dan potensi yang ada,menjadi beban keluarga dan
masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat
pembangunan dalam jangka panjang.
Indonesia masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk
terbanyak di dunia. Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan Brasil
di posisi ke-5. Jumlah penduduk di dunia 7,2 miliar jiwa dan Indonesia
dengan jumlah penduduk 253.609.643 jiwa. Dengan jumlah penduduk
Indonesia yang banyak itu, tidak menuntut kemungkinan akan semakin
tersebut adalah menyempitnya lapangan pekerjaan, yang mengakibatkan
jumlah pengangguran yang meningkat. Pengangguran yang merajalela di
Indonesia seharusnya memicu pemerintah untuk membuka lapangan
pekerjaan yang banyak juga.
Dengan banyaknya pengangguran yang berada di Indonesia
kewirausahaan sangat diperlukan di negara berkembang ini. Peran
penting kewirausahaan dalam pembangunan perekonomian bertujuan
untuk membangun sebuah usaha yang mandiri serta mempunyai peluang
yang besar, diperlukan tenaga ahli yang bisa membuat usaha tersebut
maju dan berkembang. Tenaga ahli inilah yang merancang tentang
bagaimana memulai usaha yang baik, serta bagaimana usaha tersebut
mempunyai nilai jual yang tinggi. Sebuah usaha bukan hanya dilihat dari
bentuknya semata, tapi juga tentang siapa yang mendirikan dan siapa
pula yang berada dibelakang usaha tersebut itu yang menjadi salah satu
faktor yang sangat penting menjalankan sebuah usaha.
Kewirausahaan mempunyai peran yang besar dalam perekonmian
nasional seperti (http://www.bimbie.com./kewirausahaan.htm/) :
a. Wirausaha adalah cara untuk mengurangi pengangguran, dengan
membuka usaha kita tidak akan bekerja sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Kita akan membutuhkan orang-orang
yang akan membantu dalam menjalankan kegiatannya seperti
penjual makanan siap saji mereka embutuhkan karyawan untuk
Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga
kerja, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam
perekonomian di negara kita. Artinya, usaha yang dijalankannya
akan menyerap banyak tenaga kerja, hal ini akan memberikan
kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian di
negara kita.
b. Menciptakan lapangan kerja, dengan kita membuka usaha kita
akan membutuhkan orang yang akan membantu dalam
menjalankan kegiatan usaha kita.
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan kita
mempekerjakan orang lain kita membantu meningkatkan
pendapatannya.
d. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja,
modal dan keahlian)secara umum dengan mengkombinasikan
faktor-faktor diatas kita bisa meningkatkan sumber daya manusia.
e. Meningkatkan produktivitas nasional untuk meningkatkan
produksi yang dihasilkan suatu negara sumber kekayaan dan juga
faktor manusia lebih baik karena saat produktivitas meningkat
maka kesempatan kerja tercipta dan kualifikasi angkatan kerja
relatif sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kewirausahaan adalah gabungan dari kreativitas, inovasi, dan
kebenaran menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras
berpikir sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu
yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah suatu
kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat
dalam menghadapi tantangan hidup (Caarson, 2008).
Sedangkan menurut Saban Echdar kewirausahaan adalah suatu
kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha dan kemampuan
menciptakan itu membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus
menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya, dimana kreatifitas dan inovasi tersebut pada akhirnya
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran,
langkah, dan tindakannya adalah bisnis, bahkan mimpi seorang
wirausahawan sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan
dan menciptakan bisnis-bisnis baru.
Dalam pembahasan faktor-faktor yang mendorong mahasiswa
terhadap minat berwirausaha, saat ini menjadi semakin penting untuk
diteliti, hal ini didasarkan pada adanya penelitian sejenis yang dilakukan
mengenai bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mendorong mahasiswa
terhadap minat berwirausaha. Dian Arini (2011) menyatakan bahwa
variabel pengetahuaan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Lingkungan dan motivasi
juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha
Akan tetapi, yang lebih menarik lagi untuk diteliti lebih lanjut
adalah menurut Muhammad Muzakki (2014) pengalaman kewirausahaan
dan lingkungan keluarga berpengaruh negatif terhadap minat
berwirausaha dan juga menurut Tuskeroh (2013) motivasi berpengaruh
negatif terhdap minat berwirausaha. Adanya perbedaan-perbedaan hasil
penelitian tersebut akan sajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
PenemuanResearchGapPenelitian
Isu Penulis Hasil
Pengetahuaan
kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha
Dian Arini (2011) Pengetahuan
kewirausahaan memiliki
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap minat
berwirausaha
Muhammad Muzakka
(2014)
Pengetahuan
kewirausahaan
berpengaruh negatif
terhadap minat
berwirausaha.
Lingkungan terhadap
minat kewirausahaan
Singgih Purnomo (2013) Faktor lingkungan
dan signifikan terhadap
minat berwirausaha
Muhammad Muzakki
(2014)
Faktor Lingkungan
Keluarga mempunyai
pengaruh negatif
terhadap minat
berwirausaha
Motivasi terhadap minat
berwirausaha
Mega Yunina Sari (2012) Motivasi mempunyai
pengaruf positif dan
signifikan terhadap minat
berwirausaha
Tuskeroh (2013) Motivasi mempunyai
pengaruh negatif
terhadap minat
berwirausaha
Dari uraian latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka
penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Faktor
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat minat wirausaha di kalangan mahasiswa STAIN
Salatiga?
2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa STAIN
Salatiga untuk berwirausaha?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat minat wirausaa mahasiswa STAIN
Salatiga.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa
STAIN Salatiga untuk berwirausaha.
D. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan
wawasan yang lebih luas lagi tentang kewirausahaan dalam
mempengaruhi minat wirausaha, serta untuk mengembangkan
kreatifitas penulis dalam mengembangkan ilmu yang telah didapat .
b. Bagi STAIN Salatiga
Penelitian bermanfaat untukmenyediakan informasi
danreferensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untukmelakukan
c. Bagi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
mengenai dunia kewirausahaan terutama faktor-faktor yang
mendorong mahasiswa anggota kopma untuk berwirausaha.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memahami penelitian ini, maka penulis menyajikan isi
pembahasan sesuai dari urutan bab I sampai bab V secara umum sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang telaah pustaka yaitu
jabaran tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi
mengenai variabel dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan
hipotesis penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian, berisi tentang metode penelitian
yaitu jenis dan sumber data, waktu dan tempat penelitian, populasi dan
sampel, metode pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen
penelitian, definisi konsep dan operasional, uji instrumen penelitian dan
alat analisis.
BAB IV Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan
karakteristik responden, diskripsi data penelitian, hasil dari pengujian uji
validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji
multikolinieritas, autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji
normalitas,pengujian hipotesis yang meliputi uji silmutan (uji F), uji
koefisien determinasi (R2) dan uji parsial (uji T).
BAB V Penutup, merupakan bagian akhir penelitian yangberisi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
A.1 Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan.
Pada akhir masa remaja, minat pada karir seringkali menjadi
sumber pikiran. Seperti yang diterangkan Thomas bahwa pada saat itu
remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai
dan pekerjaan yang dicita-citakan. Remaja yang lebih tua mulai
memikirkan apa yang akan dilakukan dan apa yang mampu dilakukan.
Semakin individu tersebut membicarakan berbagai jenis pekerjaan,
semakin pribadi itu yakin mengenai apa yang akan dilakukan. Individu
tersebut juga berusaha mendekati masalah karir dengan sikap yang lebih
praktis dan lebih realistis dibandingkan dengan ketika individu tersebut
pada usia yang lebih muda (Hurloc, 1999:214).
Minat menurut Djaali adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan atau diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minatnya (Djaali, 2007: 121).
Menurut Slamento bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui
hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi
dalam suatu aktivitas. Siswa memiliki minat terhadap suatu objek
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap
subjek tertentu (Slamento, 2003:180).
Untuk lebih memahami arti dari minat itu, maka para ahli psikologi
menguraikannya sebagai berikut : (Hurlock, 1991:12)
1. Minat adalah sikap yang membuat seseorang senang akn objek,
situasi atau ide-ide tertentu dan hal ini kemudian diikuti oleh
perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek atau
aktivitas yang disenanginya itu.
Minat adalah motif yang menunjukkan arah perhatian individu
kepada obyek yang menarik serta menyenangkan. Apabila individu
berminat terhadap obyek atau aktivitas tertentu maka ia akan
cenderung untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek atau
aktivitas tersebut.
2. Minat merupakan suatu perasaan pada suatu benda atau situasi dan
perasaan suka ini kemudian dimanifestikan dalam bentuk reaksi
yang nyata atau dapat berupa angan-angan saja. Perasaan ini tidak
dapat diukur dan ditentukan secara obyektif, tetapi hanya dapat
diketahui dari pertanyaan-pertanyaan subyek itu sendiri.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu semakin
besar rasa ketertarikannya maka semakin besar pula minat seseorang dan
aktivitas maka seseorang tersebut akan menyukai dan sering
berhubungan dengan suatu obyek ataupun aktivitas tersebut. Apabila
suatu aktivitas merupakan suatu aktivitas yang diminati oleh seseorang,
maka dapat dikatakan bahwa aktivitas itu akan dijadikan dengan perasaan
senang, sungguh-sungguh dan memperoleh suatu hasil akhir yang baik.
A.2 Kewirausahaan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita saksikan atau alami sendiri
berbagai aktivitas sebagai berikut: Seorang atau sekelompok orang
mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli suatu barang, kemudian
barang tersebut dipajang disuatu lokasi tertentu untuk dijual kembali
kepada konsumennya. Atau seseorang membeli sejumlah barang,
kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam bentuk makanan di
suatu lokasi untuk dinikmati konsumennya. Atau seeorang membeli
sejumlah barang, kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam
bentuk makanan dalam bentuk makan disuatu lokasi untuk dinikmati
konsumennya. Atau seseorang membeli berbagai bahan baku, diolah dan
diproses menjadi barang tertentu kemudian diperjualbelikan ke berbagai
daerah yang membutuhkan. Atau seseorang membuka suatu usaha jasa,
dan menunggu kedatangan konsumen yang membutuhkan pelayanan
dengan balas jasa tertentu. Kemudian, pada sore hari atau suatu waktu
atau periode tertentu mereka mulai menghitung jumlah uang yang masuk.
Dari perhitungan ini ada kelebihan dan ada kekurangan. Jika uang yang
keuntungan. Namun jika yang terjadi sebaliknya, mereka menyebutnya
sebagai kerugian (Kasmir, 2010:15).
Jhon J.Kao (1993) mendefinisikan kewirausahaan adalah usaha
untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis,
manajemen pengembalian risiko yang tepat, dan melalui keterampilan
komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan
bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk
menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
Caarson and Cromie (2008) menyatakan Kewirausahaan
merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, dan kebenaran
menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas adalah berpikir
sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah bertindak melakukan
sesuatu yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah
suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dn berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat
dalam menghadapi tantangan hidup.
Roymond W.Y Kao (1995) menyebut kewirausahaan sebagai suatu
proses yakni proses penciptaan sesutu yang baru (kreasi baru) dan
membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Tujuannya
adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
masyarakat. Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang
tambah, melalui penelusuran dan penetasan gagasan, memadukan sumber
daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan. Dengan
kata lain, seorang wirausaha adalah orang yang mampu meretas gagasan
menjadi realitas.
Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal
menciptakan kegiatan usaha dan kemampuan menciptakan itu
membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya,
dimana kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran, langkah
dan tindakannya adalah binis, bahkan mimpi seorang wirausahawan
sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan
menciptakan bisnis-bisnis baru (Saban, 2013:20).
A.3 Minat Berwirausaha
Setelah diketahui pengertian antara minat dan wirausaha dapat
disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah perasaan menyukai
sesuatu yang kemudian ia ingin lebih mengetahui dan akan
membuktikannya dengan melakukan kegiatan untuk meningkatkan hasil
karyanya (meningkatkan penghasilan) dan medorong individu untuk
memusatkan perhatiannya, serta mempunyai perasaan senang dan
mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan resiko
peluang-peluang bisnis yang ada untuk menciptakan bisnis baru dengan
pendekatan inovatif. Minat wirausaha tidaklah dimiliki begitu saja,
melainkan dapat dipupuk dan dikembangkan (Egga, 2010).
A.4 Keberhasilan Diri dalam Berwirausaha
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di dunia ini
karena diberikan akal untuk berfikir dan pengelolaan hawa nafsu yang
dibarengi bersamaan terlahirnya manusia. Dikarenakan pemberian akal
oleh Tuhanlah yang menyebabkan manusia terangkat derajatnya, kiranya
berbeda dengan para bintang yang tidak mempunyai akal sehingga
bertindak semaunya sendiri, meskipun sebagus dan sehebat apapun
binatang itu makhluk hidup yang tidak berakal. Disinilah letak
perbedaan manusia dengan makhluk lainnya sehingga makhluk dikatakan
sebagai makhluk yang paling sempurna seperti apa yang dikatakan oleh
Tuhan dalam kitab suci-Nya.
Terlahir sebagai makhluk yang sempurna di dunia ini mempunyai
hak yang sama dalam hidup tak terkecuali hak untuk sukses. Tuhan telah
memberikan berbagai macam potensi dan alat bantu berupa akal untuk
dapat berfikir dan menentukan masa depannya. Setiap manusia berhak
untuk sukses dan mempunyai kesempatan yang sama akan tetapi
tergantung pada diri sendiri dan pilihan hidup yang ia jalani.
Kesuksesan adalah impian setiap manusia yang bernyawa, akan
tetapi kesuksesan hanya milik kaum minoritas saja, yaitu kaum yang
di cita-citakannya. Akan tetapi yakinlah bahwa setiap orng mempunyai
kesempatan yang sama untuk menuai sukses, semua itu mungkin jika kita
benar-benar memperjuangkannya, karena tiada yang tidak mungkin di
dunia ini. Ingatlah satu detik yang kita lewati tidak akan pernah anda
alami lagi, yang artinya tanpa anda sadari bahwa anda telah kehilangan
waktu yan anda punya dengan sia-sia.
Abraham Lincoln, Presiden ke-16 Amerika Serikat, berkata: “Jika
saya punya waktu delapan jam untuk menebang pohon, maka saya akan
habiskan enam jam untuk mengasah kampak saya”. Kerja keras tanpa
perencanaan yang matang dan kurang pandai melihat peluang
memungkinkan kesuksesan akan tertunda. Rencana yang matang
tanpatindakan nyata juga akan sia-sia. George Patton, Jenderal AS
semasa Perang Dunia II mengatakan “Rencana yang baik dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh hari ini adalah lebih baik dari
pada rencana sempurna yang akan baru dilaksanaka besok.
Untuk menyongsong gelar sukses sangat perlu memperhatikan
konsep-konsep pribadi sukses yang telah dijalankan oleh orang-orang
sukses di dunia dalam perjalanannya menggapai kesuksesan bahkan
hingga saat ini masih terus dijalankan mengingat pentingnya tindakan
tersebut. Adapun pribadi sukses harus memiliki konsep sebagai berikut
1. Mempunyai paradigma menggaji bukan digaji.
Paradigma mencari kerja harusnya segera direvolusikan menjadi
menciptakan pekerjaan. Ketika paradigma yang demikian ini tidak
dirubah, maka hasilnya negara Indonesia akan menjadi Negara
penghasil tenaga kerja belaka, sehingga tidak menghasilkan pencipta
lapangan pekerjaan. Negara yang maju adalah negara yang
mensyaratkan mampu untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri,
sehingga ketergantungan untuk meginduk kepada orang lain akan
terminimalisir. Contohnya negara Jepang yang dulunya negara miskin
sekarang menjadi negara yang jaya karena mereka mau bangkit
meskipun sumber daya alam yang terbatas.
Kebiasaan mencari pekerjaan hendaknya segera dirubah mulai dari
sekarang sebelum semuanya akan menjadi lebih parah lagi. Di
Indonesia, jika kita hanya mengandalkan pemerintah saja, rasanya
tidak akan menjamin perubahan terhadap bangsa ini, lihat saja pada
kenyataannya para wakil-wakil rakyat hanya mempeributkan
permasalahan politik untuk kepentingan mereka sendiri, bahkan
sampai buku hantam segala.
2. Kreatif dan Produktif.
Jiwa Kreatif adalah sebagai kunci utama dalam menggapai sebuah
kesuksesan, hal ini dikarenakan ketika seseorang memiliki jiwa kreatif
maka sudah barang tentu ia akan terus untuk berkarya. Kreatifitas
semakin meningkatnya persaingan dari berbagai bidang usaha yang
menuntut kekreatifan dari seseorang agar mampu terus bersaing
dengan yang lainnya.
Berjiwa kreatif saja belum cukup, hal ini dikarenakan jika tanpa
sebuah implementasi dari gagasan-gagasannya yang kreatif maka
hasilnya adalah nol. Sebuah perusahaan besar tidak akan mengalami
kemajuan mana kala perusahaan tersebut tidak produktif dalam
meneruskan karya-karya/produk barunya yang lebih baik lagi. Sebuah
perusahaan akan tetap eksis atau tidaknya ditentukan oleh
konsumennya, jika konsumennya semakin meningkat maka tentunya
bagjet yang di dapatkan akan mengalami peningkatan dan juga
sebaliknya.
Kebanyakan orang umumnya kurang diberikan pendidikan dan
asuhan untuk berfikir dan bertindak kreatif, justru banyak berteori
dengan mengkritisi belaka. Kritis memang bagus, akan tetapi apa
jadinya ketika hanya kritis belaka tanpa berfikir bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan. Berfikir kritis tanpa adanya sebuah
tindakan maka sudah barang tentu tidak akan menuai kesuksesan,
justru akan terkungkung pada lembah keterpurukan belaka. Berkaitan
dengan permasalahan tersebut, maka perlu adanya perubahan pola
pikir dalam dunia pendidikan yang tujuannya untuk menumbuhkan
daya cipta dan daya kreatif dari para masyarakat. Maka perlu adanya
pelatihan-pelatihan tentang skill sebagai upaya penunjang dalam mengurangi
kehidupan mereka.
3. Proffesional Dalam Bekerja.
Profesional artinya mampu menempatkan dirinya sesuai dengan
tempatnya dan mampu untuk mengerjakan tugas dengan baik, efektif,
dan efisien. Ketika seseorang mempunyai sikap profesional maka
usaha yang akan dijalaninya akan menjadi baik, dibandingkan dengan
orang yang mementingkan egonya saja, tidak mendengarkan pendapat
orang lain.
4. Berfikir Positif
Berfikir positif adalah awal dari lahirnya sikap optimis, begiti juga
sebaliknya. Ketika seseorang telah berfikir positif dan tidak berfikiran
negatif dalam menjalankan usahanya maka akan muncul yang disebut
kepercayaan diri dari dalam dirinya yang akan menjadikan kekuatan
dirinya dalam menjalankan usahanya dan sebagai alasan mengapa
dirinya bertahan disaat yang lain menyerah.
Yang harus diperhatikan seorang interpreneur adalah dia harus
berani untuk merealisasikan gagasannya, artinya berani untuk
malakukan tindakan dan keputusan dalam usahanya, ketika seseorang
berani dan siap menanggung resiko maka hasilnya ia akan mendapat
5. Sistem “ATM”
ATM yang ini beda dengan ATM yang dikenal dalam perbankan tapi
ATM ini kepanjangan dari Amati Tiru dan Modifikasi. ATM adalah
suatu cara yang mana orang bisa sukses denga 3 jurus diatas. Dalam
konsep system “ATM” ini mempunyai pengertian bahwa seorang
wirausaha harus menerapkan system A = Amati, T = Tiru, M =
Modifikasi agar bisnis anda dapat menuai keuntungan dan incom
dengan badget yang tinggi.
Bagi para pemula sebaiknya memulai bisnis dengan system A
terlebih daulu dengan mengamati dan observasi segmentasi pasar. Dan
dilanjutkan dengan konsep T yaitu meniru konsep dan gagaan orang
lain dalam bisnis. Mengunjungi tenpat-tempat yang custumernya
banyak dan mempelajari keunggula-keunggulan tempat tersebut.
Keunggulan yang didapat digabungkan menjadi satu sebagai
perwujudan system M yaitu modivikasi untuk mendapatkan bisnis
yang relevan dan digandrungi oleh para costumer.
6. Berani Mengambil Keputusan.
Menjadi seorang wirausaha harus mempunyai mental yang tegar agar
tidak mengalami penyakit jantung ketika ia menuai kegagalan pada
kesalahan pengambilan keputusan. Untuk dapat meminimalisir terjadi
resiko kegagalan, maka seharusnya seorang wirausaha harus
mempertimbangkan keputusannya melalui perencanaan dan strategi
stategi dan perencanaan bisnis memang harus dilakukan, akan tetapi
bukan berarti semuannya hanya berhenti karena rebut dalam
pengaturan strategi dan perencanaan yang tidak selesai-selesai.
Melainkan berencana dan berstrategi selanjutnya segera
diimplementasikan.
7. Mampu Mencari & Menemukan Peluang Usaha.
Kesempatan adalah faktor yang berpengaruh besar kepada
seseorang untuk menggapai kesuksesan, karena kesempatan
merupakan power yang dimiliki seseorang sebagai jalan untuk menuju
kesuksesan. Kesempatan atau sebuah peluang datang kepada kita tak
bisa di tebak, untuk itu sudah seharusnya kita jeli dan cermat terhadap
peluang yang ada. Jika kita telah mengerti dan paham akan adannya
peluang di hadapan kita, sudah seharusnya peluang itu segera kita
tangkap dan segera melakukan tindakan untuk dapat menunjang apa
yang dibutuhkan untuk menunjang apa yang di inginkan. Banyak
orang yang pandai yang bergelar pendidikan tinggi, dan banyak pula
orang-orang yang bergelimpangan harta, akan tetapi tidak sukses
dalam usahanya dikarenakan mereka tidak pandai menangkap
peluang, sehingga usaha mereka menuai kegagalan yang diakibatkan
karena mereka tidak tahu situasi dan kondisi dunia usaha saat itu,
8. Menciptakan Nilai Tambah.
Nilai Tambah adalah stimulasi perbaikan dalam sebuah bisnis, karena
semakin banyak nilai-nilai positif yang bertambah, maka semakin baik
pula bisnis tersebut. Nilai tambah tersebut bermacam-macam, ada
perbaikan kualitas bisnis, finansial, relasi, networking, pertambahan
costumer, pengalaman bisnis, dan lain sebagainya.
Seorang wirausaha harus mampu menciptakan nilai tambah yang
lebih dibandingkan dengan orang lain, hal ini dimaksudkan untuk
memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketika seorang
wirausaha menciptakan nilai tambah pada bisnisnya, maka yang akan
terjadi bukan seorang wirausaha yang mencari cotumer melainkan
custumer yang mencari seorang wirausaha.
9. Jemput Bola
Maksud dari menjemput bola disini adalah menjemput peluang
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pada era modern ini dimana
semakin banyaknya persaingan usaha yang disebabkan dengan
kemajuannya teknologi yang semakin hari semakin berkembang lebih
baik lagi, sehingga sekarang ini manusia dimanjakan dengan adanya
teknologi yang telah membantu sebagai kebutuhan hidup seseorang.
Hal yang demikianlah yang menyebabkan kebanyakan orang ingin
dimanjakan, dan jika anda membuka usaha maka manjakanlah
seseorang dengan metode yang anda anggap efektif dan efisien.
10. Bertindak Sebelum Diminta.
Konsep bertindak sebelum bertindak adalah bahwasannya kejelian
dan tanggap terhadap permasalahan dan peluang yang ada harus
tertanam dalam jiwa seseorang yang ingin menuai kesuksesan dalam
usahanya.
A.5 Karakteristik Kewirausahaan
Maskur W (1994) dalam bukunya “Kewirausahaan” mengatakan
bahwa seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik
kewirausahaaan sebagai bekal seorang entrepreuneur dalam
merealisasikan konsep kewirausahaan. Adapun karakteristik
kewirausahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Keinginan untuk berpartisipasi
2 Keinginan untuk bertanggung jawab
3 Preferensi kepada resiko menengah
4 Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5 Rangsangan untuk umpan balik
6 Aktivitas Energik
7 Orientasi ke masa depan
8 Ketrampilan dalam pengorganisasian
9 Sikap terhadap uang
Disisi lain dunia entrepreuneur juga memiliki jenis kewirausahaan
1 Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempratekkan
transformasi-transformasi atraktif.
2 Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para innovating Entrepreneur.
3 Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang
segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali,
apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan
kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4 Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang –peluang
untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi
sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi
dibandingkan dengan produsen lain.
Menjadi seorang entrepreneur juga tidak hanya bermodal nekat
belaka, melainkan butuh sebuah bekal yang dapat menunjang dalam
pelaksanaan. Bekal tersebut salah satunya adalah sebuah kopetensi
berwirausaha. Berkaitan dengan hal kopentensi wirausaha Dan &
Brandstreet bussiness Credit Service (1993:1) mengemukakan 10
kompetensi yang harus dimiliki para entrepreneur adalah sebagai
1) Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang
akan dilakukan.
2) Knowing the basic business management, yaitu mengetahui
dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasi dan mengenalkan perusahaan, termasuk dapat
memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan uaha. Mengetahui manajemen
bisnis berarti mamahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua
sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
3) Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna
terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti
pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif, yang
sungguh-sungguh dan tidak stengah hati.
4) Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal
tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan
keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena
itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan
mental.
5) Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan /
dana dan menggunakannya secara tepat, dan mengandalkannya
secara akurat.
6) Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu
seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu
sesuai dengan kebutuhannya.
7) Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,
mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam
menjalankan perusahaan.
8) Statisfyang customer by providing high quality product, yaitu
member kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan
barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9) Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara
bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat),
dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT
sebaik terhadap dirinyadan terhadap pesaing.
10) Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan/
pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat.
A.6 Jenis-jenis badan usaha
Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang
akan dijalankan. Payung hukum ini penting agar perusahaan tidak
hukum perusahaan yang dijalankan sah. Jika suatu hari terdapat tuntutan
hkum, usaha tersebut dapat dilindungi.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat
dipilih. Masing-masing badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing
badan hukum memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun badan hukum
yang ada adalah sebagai berikut(kasmir, 2010:42):
1) Perseorangan
Perusahaan Perseorangan merupakan usaha milik pribadi. Artinya
modal dimiliki oleh perorangan. Pendirian perusahaan
perseorangan sangatlah sederhana, tidak memerlukan persyaratan
khusus dan relatif tidak memerlukan modal besar.
2) Firma (Fa)
Firma adalah peruahaan yang pendirinnya dilakukan oleh dua
orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama
perusahaan. Pendiri Firma dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pertama melalui akte notaris resmi dan kedua akte di bawah tangan
3) Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas
dasar kepercayaan. Perusahaan ini dijalankan oleh seorang sekutu
aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko atau kewajiban
kepada pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada
penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup
4) Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotaan beberapa orang.
Artinya koperasi merupakan kumpulan orang yang secara
bersama-sama melakukan usaha. Badan hukum koperasi melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
5) Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari
keuntungan, tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial.
Modal yayasan diperoleh dari sumbangan, wakaf, hibah, atau
sumbangan lainnya. Yayasan memiiki dewan pengurus yang
mengurusi kegiatan yayasan tesebut.
6) Perseroan Terbatas (PT)
Pereroan Terbatas atau yang lebih dikenal dengan PT adalah badan
hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Terbatas artinya
terbatas tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkan.
Perusahaan jenis ini paling banyak digunakan dan dimintai oleh
para pengusaha, terutama untuk usaha yang memiliki modal dan
kepastian besar serta jangkauan luas.
A.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari
internal dan eksternal (Suryana, 2006). Dari pernyataan tersebut, dalam
minat berwirausaha untuk segi internal yaitu keluarga dan segi eksternal
yaitu lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa
latar belakang keluarga dan pengaruh atau dorongan sosial lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Suharti
& Shine, 2011). Selain itu dengan memperhatikan data dari Badan Pusat
Statistik, kedua faktor tersebut ditambahkan dengan faktor pendidikan.
Karena apabila seseorang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi seharusnya lebih memperoleh pengetahuan yang lebih banyak
sehingga lebih mudah dalam belajar wirausaha.
Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu
objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat
merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha,
maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa.
Minat tidak dbawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1. Faktor Intrinsik, adalah faktor-faktor yang dimbul karena pengaruh
rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri.
1) Pendapatan, adalah pengasilan yang diperoleh seseorang baik
berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan
pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang
2) Harga Diri. Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga
diri seseorang, karena dengan usaha tersebut seseorang akan
memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari
ketergantungannya terhadap orang lain.
3) Perasaan Senang.
2. Faktor Ekstrensik, adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu
karena pengaruh rangsangan dari luar.
1) Lingkungan Keluarga, adalah kelompok masyarakat terkecil yang
terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga yang lain.
Keluarga melupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal
tehadap terbentunya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan
kreatifitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai
berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang
bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur
kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk
apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat
tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang
tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan
minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula.
2) Lingkungan Masyarakat, merupakan lingkungan di luar lingkungan
tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya: seseorang
yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau
sering bergaul dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan
menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronika.
3) Peluang, merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan apa yang diinginkannya atau menjadi harapannya.
Misalnya : Seseorang yang melihat suatu daerah yang jarang
adanya usaha di bidang elektronika atau bahkan tidak ada usaha
jasa dibidang tersebut, kemudian dia memanfaatkan peluang
tersebut dengan membuka usaha bengkel servic di tempat tersebut.
4) Pendidikan, pengetahuaan yang di dapat selama kuliah merupakan
modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga
keterampilan yang didapat selama diperkuliahan terutama dalam
mata kuliah praktek (sutanto, 2002).
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan (Handoko, 2013). Selain itu menurut Siswanti (2003)
mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan atau menggerakkan dan
mengarah atau menyalurkan perilaku kearah pencapaian kebutuhan yang
memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Lain halnya dengan Stevenson (2001) yang mendefinisikan
dimana motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang
membuat seseorang elakukan sesuatu sebagai respon.
Motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (1954)
pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima
tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal, seperti
rasa lapar, haus, istirahal dll. (2) kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti
fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. (3)
kebutuhan akan kasih sayang. (4) kebutuhan akan harga diri, yang pada
umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Dan yang ke
(5) aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang
untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
Teori motivasi juga dikembangkan oleh David Mc Clelland. Dalam
teori ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi
memenuhi kebutuhan manusia dalam berprestasi. Kebutuhan untuk
berprestasi ini ada karena orang-orang memiliki dorongan kuat untuk
berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi dari pada imbalan
terhadap keberhasilannya. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu
lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan semua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan, baik pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepuasan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor ekstrensik
lingkungan dengan pendidikan atau pengetahuan tentang kewirausahaan
dan juga menggunakan motivasi sebagai pendorong terhadap minat
berwirausaha seorang mahasiswa.
B. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yang
berkaitan dengan faktor-faktor yang mendorong minat berwirausaha,
Slamet Waljito (1998) dalam penelitianya menyatakan bahwa variabel
pengetahuan kewirausahaan mempunyai pengaruh positif dan signifika
terhadap minat berwirausaha di SMK Muhammaddiyah 3 Yogyakarta.
Hasil tersebut diperkuat dengan penelitian Dian Arini (2011)
dimana hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa variabel
pengetahuan kewirausahaan (X) berpengaruh positif dan signifikan
tarhadap minat berwirausaha (Y) dimana koefisien korelasi R hitung > R
tabel (0,352 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar 12,4 % dan
Y = 42.220 + 0,352 X.2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
prestasi praktek kerja industri dan pengetahuan kewirausahaan secara
bersama-sama terhadap minat berwirausaha dengan koefisien korelasi r
hitung > r tabel (0,356 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar
Untuk variabel lingkungan Singgih Purnomo (2013) menyatakan
bahwa variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan dengan hasil
penenlitian nilai variabel lingkunagan 0,168 lebih besar dari nilai yang
lainnya, oleh karena itu variabel lingkungan mempunyai pengaruh
dominan terhadap minat wirausaha mahasiswa STIMK Duta Bangsa
Surakarta. Yang dibuktikan dengan variabel lingkungan mempunyai t
hitung sebesar 0,481 dengan signifikan sebesar 0,633, sedangkan t tabel
sebesar 0,126. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikan > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan signifikan terhadap minat
berwirausaha. Berdasarkan hasil tersebut nilai uji f < 0,5 dan nilai
probabilitas > 0,5 maka hal ini menunjukkan variabel keluarga,
pendidikan dan lingkungan secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat berwirausaha.
Ada Variabel satu lagi yang mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat berwirausaha yaitu variabel motivasi yang
telah diteliti oleh Mega Yunina Sari (2012). Peneliti yang lain
menyatakan bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh positif terhadap
minat berwirausaha, t hitung pada variabel motivasi berwirausaha sebesar
1,447 dan nilai signifikan sebesar 0,144, berarti t hitung < dari t tabel
(1,447 < 1,994) dan nilai signifikan > 0,05 (0,144 > 0,05). Maka H0
diterima dan H1 ditolak, artinya motivasi berpengaruh tidak positif dan
Akan tetapi, yang lebih menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam
penelitan ini adalah adanya penelitian Muhammad Muzakki (2014) yang
menyatakan bahwa variabel lingkungan tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sehinggan tinggi rendahnya tingkat
lingkungan tidak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa
Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogykart. Dengan demikian
hipotesis keempat (H4) yang menyatakan “Terdapat pengaruh positif
signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha Mahasiswa
Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”tidak terbukti.
Faktor Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh positif
terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan
Kalijaga. Sehingga tinggi rendahnya tingkat pengetahuan kewirausahaan
tidak mempengaruhi tingkat minat berwirausaha mahasiswa Keuangan
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena mahasiswa Keuangan
Islam yang mempunyai pilihan studi sebagai Perbankan dan Keuangan
atau akuntan. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang menyatakan
“Terdapat Pengaruh positif signifikan pengetahuan kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta “tidak terbukti.
C. Kerangka Penelitian
Ada beberapa faktor yang mendorong mahasiswa terhadap minat
banyak orang keputusan untuk berwirausaha merupakan peilaku dengan
keterlibatan (high involment) yang akan melibatkan beberapa faktor
diantaranya yaitu
Faktor internal seperti kepribadian, persepsi, motivasi, dan
pembelajaran (sikap).
Faktor eksternal seperti keluarga, teman, tetangga, dan lain
sebagainya.
Menurut David C.Mclelland dalam Suryana (2008:62)
mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi,
optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan.
Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu
objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat
merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha,
maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang
sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:
Faktor Intrinsik meliputi pendapatan, harga diri dan
perasaan senang.
Faktor Ekstrensik meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, peluang, dan pendidikan.
Stewart (1998) dalam Koranti (2013:1) menyatakan bahwa
tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor internal,
Faktor internal yang berasal dari diri wirausahawan dapat
berupa sifat personal, sikap, kemauan, dan kemampuan individu yang
dapat memberi memberi kekuatan individu untuk berwirausaha.
Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi, dan lain-lain.
Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah
dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuh
kembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi
muda (Indarti dan Rostiani, 2008). Selanjutnya diperlukan adanya
pemahaman tentang bagaimana mengembangkan dan mendorong
lahirnya wirausaha muda yang potensial sementara mereka berada di
bangku kuliah.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel internal yaitu motivasi berwirausaha.
2. Variabel eksternal terdiri dari lingkungan sekitar dan
pengetahuan.
Gambar 2.1
Keragka penelitian
Lingkungan (H1)
Pengetahuan (H2) Minat Berwirausaha
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang kurang kebenarannya dan
masih perlu dibutuhkan kebenaranya. Suatu penelitian yang dilakukan,
hasilnya dugunakan untuk menganalisis suatu hal sebelum hasil
penelitian sementara untuk nantinya menjadi kesimpulan akhir. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bari didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengmpulan data (Sugiyono, 2001:64).
Melihat alasan diatas terlihat bahwa hipotesis sangat penting
sebagai langkah awal sebelum kesimpulan diambil, berdasarkan
kenyataan tersebut diatas maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah
sebagai berikut :
H0 : Lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H1 : Lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H0 : Pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H2 : Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
H0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H3 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan.
Penelitian ini tentang analisis pengaruh faktor motivasi, lingkungan dan
pengalaman terhadap minat wirausaha mahasiswa. Obyek yang diambil ini
mahasiswa karena mahasiswa itu sudah dewasa dan sudah bisa mengetahui
sisi positif dan negatif dari wirausaha dan juga sudah bisa mengambil
resiko.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di KOPMA FATAWA STAIN
Salatiga, dengan objek penelitian sendiri adalah anggota aktif KOPMA
FATAWA. Penelitian ini dilakukan dalam 3 bulan mulai dari bulan Oktober
sampai bulan Desember 2014. Anggota yang dikatakan aktif jika sudah
registrasi di KOPMA FATAWA.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya
(Sugiyono, 2008). Sedangkan menurut Anton Bawono (2006: 28) populasi
ditarik kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh anggota aktif di koperasi mahasiswa STAIN Salatiga.
Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat
waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus hati-hati,
karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dan
populasi.
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut Bawono (2006):
s = P
(P.e2)+ 1
s = 117
117(0,1)2 +1
s = 117
2,17
s = 53,9 ≈ 54
Keterangan:
s : Jumlah sampel yang dicari
P : Jumlah populasi
e : Error atau tingkat kesalahan yang diyakini.
Jumlah populasi (P) pada penelitian ini adalah 117, tingkat
kesalahan 0,1 (10%) sehingga hasil n adalah 53,9 maka dibulatkan menjadi
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunta, (2006:175) teknik pengumpulan data adalah
cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan
instrumen yaitu alat bantu agar mengerjakan pengumpulan data menjadi
lebih mudah. Menurut Bawono (2006:29-30) Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan.
Penelitian lapangan terdiri dari:
a. Metode kuesioner atau angket
Metode kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan
respon sesuai dengan permintaan pengguna.
b. Metode interview
Metode interview adalah metode atau cara mengumpulkan
data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung
kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga
berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Sebelum pertanyaan diajukan perlu disiapkan terlebih
dahulu pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan atau diarahkan
kepada informasi-informasi untuk topik yang ditentukan dan akan
c. Metode Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi
peneliti datang sendiri dan mengamati dari dekat di objek
penelitian.
E. Jenis dan Sumber Data
1) Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut (Sugiarto, 2003:21):
a) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Termasuk
dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur
interval dan rasio. Data ini berasal dari Koperasi Mahasiswa
STAIN Salatiga dalam bentuk angka-angka yang masih perlu
dianalisis seperti: jumlah karyawan serta data lainnya yang
menunjang dalam penelitian ini.
b) Data Kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan
saja. Termasuk dalam klasifikasi data kualitatif adalah data yang
berskala ukur nominal dan original. Data ini diperoleh dari
Koperasi Mahasiswa STAIN Salatiga dalam bentuk informasi
baik berupa lisan maupun tulisan, yang merupakan data