• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA (STUDI KASUS PADA KOPERASI MAHASISWA STAIN SALATIGA TAHUN 2014) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA (STUDI KASUS PADA KOPERASI MAHASISWA STAIN SALATIGA TAHUN 2014) - Test Repository"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR

MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN

TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA

(STUDI KASUS PADA KOPERASI MAHASISWA

STAIN SALATIGA TAHUN 2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjan Ekonomi Syariah

(S.E,Sy)

Disusun Oleh

UMI MU’ALIMAH

21310002

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH & EKONOMI ISLAM

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di

jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami

berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada

hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi

syafa'at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang

(7)

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

& Kedua orang tuaku Bapak Sholeh & Ibu Tri Wiyati terkasih &

tersayang yang senantiasa membesarkanku dengan penuh cinta,

kesabaran, dan do’a restunya serta yang memberikan dukungan

secara moral, material maupun spiritual dan yang selalu

memanjatkan do’a untuk putri tercinta dalam setiap sujudnya.

& Orang yang selalu ngusilin, nyebelin, nggemesin kakak-kakakku

tercinta Muhammad Ali Mudrik & Nur Hasanah, Suroto Abdul

Hakim & Siti Mudrikah, Muhammad Mutrovi & Fajar Aulia

Sari,dan Ahmad Mu’alimi.

& Simbah – simbahku yang selalu memanjatkan do’a untuk cucunya

dan memberikan semangat dan do’a restunya agar menjadi anak

yang sholikhah dan berguna bagi nusa, bangsa dan negara Mbah

Kakung (H.Ismail & Alm.H.Slamet) dan Eyang Putri (H.Parmi &

H.Tiyem).

& Keluarga besarku, paman & tante (Pak Asroni & Tante Afinah, Pak

Yadi & tante Fatimah ) dan keponakan-keponakanku (Siti Dewi

Ayu Mariam, Musyirotul Aulia dan Lailatul Tsania).

& Para guru- dan Kyai-kyaiku yang telah memberi nasihat serta bekal

ilmu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat.

& Sang motivator yang mampu mengisi setiap relung jiwa,

memberikan semangat dan penggerak dalam hidupku, mendo’akan

setiap waktu serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapan dan

impianku yakni sahabat-sahabatku tercinta Genk Sunny (Indra,

Hanifah, Eva, Dian, mb Atik, Nur, Rahayu) Bulus Gank (mb Fadil,

Munziroh, mb Faiz, Nurul).

& Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan

dukungan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini

(8)

Udin Wifqi, Khotim Ahsan, Yusuf Arifin, Senthot) dan Sahabat

(mb Indah, mb ulin, mb hanifah, mb Erma dan mas Arifin).

& Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 khususnya PS S1 A&B

kebersamaan kita akan selalu tersimpan dan terkenang dalam

memori dan akan tertoreh dalam sejarah perjalanan hidupku.

& Adik-adik Pondok Al Falah (dk Riyana, dk Evi, dk Uzy, dk ayyi’,

dk sopy, dk Tutul, dk Gledis, dk Lukman, dk Sarep, dk Ozy, kg

rohman, dk ihya, kg huda) canda, tawa kalian menjadi pelipur lelah

dalam penulisan skripsi ini.

& Seseorang yang telah mengisi hatiku yang selalu memotivasi &

menyemangati terimakasih sudah mewarnai hari-hariku dengan

penuh senyuman

& Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang

tidak bisa disebutkan satu persatu

(9)

ABSTRAK

Mu’alimah, Umi. 2015. Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Koperasi Mahasiswa Tahun 2014). Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing: Dr.H. Agus Waluyo, M.Ag.

Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan, Pengetahuan, Minat Wirausaha.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga dan faktor apa saja yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang jumlah populasinya 117 dan diambil sampel 54anggota. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, dan asumsi klasik.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan berpengaruh pada minat wirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga menunjukkan minatnya yang tinggi dilihat dari variabel motiasi, lingkungan dan pengetahuan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa dan Variabel yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga ada tiga yaitu motivasi, lungkungan dan pengetahuan.

(10)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan

syafa’atnya min hadza ilaa yaumil qiyaamah Amiin Allahumma Amiin.

Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga Jurusan Syariah (PS S1), maka penulis membuat karya ilmiah

dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (studi kasus Pda Koperasi Mahasiswa FATAWA STAIN Salatiga)”. Terselesainya skripsi ini tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak

yang terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

2. Bapak Beny Ridwan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syariah.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syariah.

4. Bapak Dr. Agus Waluyo, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas

skripsi ini.

5. Ibu Hikmah Endraswati,S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

yang telah sabar dan banyak memberikan bimbingan dan pengarahan

(11)

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian

administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi.

7. Ayahanda terkasih dan ibunda tercinta (Bpk Sholeh Mahfudz dan Ibu Tri

Wiyati) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis.

8. Bapak K.H. Zoemri RWS serta ibu Hj. Latifah selaku pengasuh PPTI Al

Falah yang telah membina, mendidik, dan mencurahkan ilmunya serta doa

kepada penulis selama studi di PONPES.

9. Kakak-kakak tercinta mas mudrik, mas hakim, mas rofi, mas alim, mbak

nur, mbak kah, mbak lia, yang tiada henti mengingatkan agar terus

semangat dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

10. Keluarga besar KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang telah

memberikan ijin serta membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 terlebih PS S1 A & B yang

telah banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan

tawa.

12. Sahabat seperjuangan mb erma, mb indah, mb hanif, mb ulin, mb nely,

mas arifin, muhammad imam fauzi, dek Syarif dan dek Abu Syamsuddin

yang selalu mensupport penulis untuk tidak bosan-bosan berusaha lebih

baik.

13. Sahabat tercinta Indra Siswanti, Indah Ziadatul Amaliyah, Nur Faizah,

Anisa Indah Nurina yang selalu mendengarkar keluh kesah dan selalu

membuatku tersenyum.

14. Teman-teman dan adik-adik PPTI Al Falah (dek evi, dek uzy, dek riyana,

dek hajar, dek evi arfiyanti dan dek ida) suka duka kita hidup bersama.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah

memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi

ini.

Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT,

semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu

(12)
(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian... 10

D. Kegunaan Penelitian ... 10

E. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 13

A.1. Minat ... 13

A.2. Kewirausahaan ... 15

A.3. Minat Berwirausaha ... 17

A.4. Keberhasilan Diri Dalam Berwirausaha ... 18

A.5. Karakteristik Kewirausahaan ... 26

(14)

B. Telaah Pustaka... 36

C. Kerangka Penelitian ... 38

D. Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 43

G. Definisi Operasional Variabel ... 48

H. Instrumen Penelitian ... 51

I. Uji Instrumen Penelitian... 51

J. Alat Analisis ... 53

BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 54

A.1 Profil KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ... 54

A.2 Sejarah dan letak KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ... 56

A.3 Struktur Organisasi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga... 58

(15)

B.4 Uji Asumsi Klasik ... 77

a. Uji Multikolinearitas ... 77

b. Uji Heteroscedasticity ... 79

c. Uji Normalitas ... 80

d. Uji Norma Plot ... 82

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 86

C. Penutup ... 87

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penemuan Research GAP Penelitian ... 8

Tabel 4.1 Identitas Responden ... 70

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 71

Tabel 4.3 Uji Validitas ... 72

Tabel 4.4 Uji Silmutan ... 73

Tabel 4.5 Model Summery ... 74

Tabel 4.6 Anova ... 74

Tabel 4.7 Coefficients ... 78

Tabel 4.8 UjiMultikolinearitas ... 78

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Uji Heteroscedasticity ... 80

Gambar 4.2 Uji Normalitas ... 81

(18)

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini banyak masyarakat yang sulit menemukan lapangan

pekerjaan. Banyak sarjana yang hanya menjadi pengangguran, akibatnya

pendidikan yang dulunya diagung-agungkan justru sekarang malah

terlihat disepelekan. Banyaknya lulusan perguruan tinggi yang sulit

memperoleh pekerjaan, akan terus menambah panjangnya angka

pengangguran di negara kita. Keterbatasan tempat bekerja di satu pihak,

dan sangat banyaknya angkatan kerja di lain pihak, mengakibatkan

persaingan yang makin ketat di antara para pencari kerja. Peluang

memperoleh pekerjaan yang layak pun semakin sempit. Akibatnya,

banyak lulusan perguruan tinggi bekerja asal bekerja dan tidak sesuai

dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.

Islam sangat menganjurkanumatnyauntuk bekerja. Hal ini

mempunyai arti bahwa kita sebagai manusia harus berusaha

merealisasikan fungsi kehambaan kita kepada Allah, mengangkatharga

diri kita sebagai manusia, meningkatkan tarafhidup dan memberimanfaat

kepada sesama. Dengantertanamnya kesadaran ini, seorangmuslim akan

berusaha mengisi setiap waktunya dengan aktivitas yang

bermanfaat.Bekerja adalah segala aktivitas yang memiliki tujuan untuk

(19)

mencapai tujuannya tersebut haruslah dilakukan dengan kesungguhan

agar prestasi optimal tercapai. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

dalam surah At Taubah ayat 105:

“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang

musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan

kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang

dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan

Allah mempunyai karunia yang besar” (At Taubah 105).

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik,

dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan

pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika

ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat

terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek

pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja, personalia,

dan pengawasannya.

Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan

1997 membuat kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak

itu,pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7 hingga

8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan

(20)

penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu

persen, tenaga kerja yang bisa terserap bisa mencapai 400 ribu orang.

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya

akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai

rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari

kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah

pengangguran di Indonesia bertambah.

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama

sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama

seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak

sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu

menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam

perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan

timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat

pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah

pengangguran dengan jumlah angkatan kerjayang dinyatakan dalam

persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus

mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya

tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang

(21)

terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang

terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan

sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNPdan pendapatan per

kapita suatu negara.

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah

"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa

dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak

orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah

mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah

penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang

relative rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan

setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan

sumber daya dan potensi yang ada,menjadi beban keluarga dan

masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong

peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat

pembangunan dalam jangka panjang.

Indonesia masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk

terbanyak di dunia. Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan Brasil

di posisi ke-5. Jumlah penduduk di dunia 7,2 miliar jiwa dan Indonesia

dengan jumlah penduduk 253.609.643 jiwa. Dengan jumlah penduduk

Indonesia yang banyak itu, tidak menuntut kemungkinan akan semakin

(22)

tersebut adalah menyempitnya lapangan pekerjaan, yang mengakibatkan

jumlah pengangguran yang meningkat. Pengangguran yang merajalela di

Indonesia seharusnya memicu pemerintah untuk membuka lapangan

pekerjaan yang banyak juga.

Dengan banyaknya pengangguran yang berada di Indonesia

kewirausahaan sangat diperlukan di negara berkembang ini. Peran

penting kewirausahaan dalam pembangunan perekonomian bertujuan

untuk membangun sebuah usaha yang mandiri serta mempunyai peluang

yang besar, diperlukan tenaga ahli yang bisa membuat usaha tersebut

maju dan berkembang. Tenaga ahli inilah yang merancang tentang

bagaimana memulai usaha yang baik, serta bagaimana usaha tersebut

mempunyai nilai jual yang tinggi. Sebuah usaha bukan hanya dilihat dari

bentuknya semata, tapi juga tentang siapa yang mendirikan dan siapa

pula yang berada dibelakang usaha tersebut itu yang menjadi salah satu

faktor yang sangat penting menjalankan sebuah usaha.

Kewirausahaan mempunyai peran yang besar dalam perekonmian

nasional seperti (http://www.bimbie.com./kewirausahaan.htm/) :

a. Wirausaha adalah cara untuk mengurangi pengangguran, dengan

membuka usaha kita tidak akan bekerja sendiri dalam

mengembangkan usahanya. Kita akan membutuhkan orang-orang

yang akan membantu dalam menjalankan kegiatannya seperti

penjual makanan siap saji mereka embutuhkan karyawan untuk

(23)

Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga

kerja, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam

perekonomian di negara kita. Artinya, usaha yang dijalankannya

akan menyerap banyak tenaga kerja, hal ini akan memberikan

kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian di

negara kita.

b. Menciptakan lapangan kerja, dengan kita membuka usaha kita

akan membutuhkan orang yang akan membantu dalam

menjalankan kegiatan usaha kita.

c. Meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan kita

mempekerjakan orang lain kita membantu meningkatkan

pendapatannya.

d. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja,

modal dan keahlian)secara umum dengan mengkombinasikan

faktor-faktor diatas kita bisa meningkatkan sumber daya manusia.

e. Meningkatkan produktivitas nasional untuk meningkatkan

produksi yang dihasilkan suatu negara sumber kekayaan dan juga

faktor manusia lebih baik karena saat produktivitas meningkat

maka kesempatan kerja tercipta dan kualifikasi angkatan kerja

relatif sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Kewirausahaan adalah gabungan dari kreativitas, inovasi, dan

kebenaran menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras

(24)

berpikir sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu

yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah suatu

kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang

dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat

dalam menghadapi tantangan hidup (Caarson, 2008).

Sedangkan menurut Saban Echdar kewirausahaan adalah suatu

kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha dan kemampuan

menciptakan itu membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus

menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada

sebelumnya, dimana kreatifitas dan inovasi tersebut pada akhirnya

mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran,

langkah, dan tindakannya adalah bisnis, bahkan mimpi seorang

wirausahawan sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan

dan menciptakan bisnis-bisnis baru.

Dalam pembahasan faktor-faktor yang mendorong mahasiswa

terhadap minat berwirausaha, saat ini menjadi semakin penting untuk

diteliti, hal ini didasarkan pada adanya penelitian sejenis yang dilakukan

mengenai bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mendorong mahasiswa

terhadap minat berwirausaha. Dian Arini (2011) menyatakan bahwa

variabel pengetahuaan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Lingkungan dan motivasi

juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha

(25)

Akan tetapi, yang lebih menarik lagi untuk diteliti lebih lanjut

adalah menurut Muhammad Muzakki (2014) pengalaman kewirausahaan

dan lingkungan keluarga berpengaruh negatif terhadap minat

berwirausaha dan juga menurut Tuskeroh (2013) motivasi berpengaruh

negatif terhdap minat berwirausaha. Adanya perbedaan-perbedaan hasil

penelitian tersebut akan sajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

PenemuanResearchGapPenelitian

Isu Penulis Hasil

Pengetahuaan

kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha

Dian Arini (2011) Pengetahuan

kewirausahaan memiliki

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap minat

berwirausaha

Muhammad Muzakka

(2014)

Pengetahuan

kewirausahaan

berpengaruh negatif

terhadap minat

berwirausaha.

Lingkungan terhadap

minat kewirausahaan

Singgih Purnomo (2013) Faktor lingkungan

(26)

dan signifikan terhadap

minat berwirausaha

Muhammad Muzakki

(2014)

Faktor Lingkungan

Keluarga mempunyai

pengaruh negatif

terhadap minat

berwirausaha

Motivasi terhadap minat

berwirausaha

Mega Yunina Sari (2012) Motivasi mempunyai

pengaruf positif dan

signifikan terhadap minat

berwirausaha

Tuskeroh (2013) Motivasi mempunyai

pengaruh negatif

terhadap minat

berwirausaha

Dari uraian latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka

penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Faktor

(27)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat minat wirausaha di kalangan mahasiswa STAIN

Salatiga?

2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa STAIN

Salatiga untuk berwirausaha?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat minat wirausaa mahasiswa STAIN

Salatiga.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa

STAIN Salatiga untuk berwirausaha.

D. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan

wawasan yang lebih luas lagi tentang kewirausahaan dalam

mempengaruhi minat wirausaha, serta untuk mengembangkan

kreatifitas penulis dalam mengembangkan ilmu yang telah didapat .

b. Bagi STAIN Salatiga

Penelitian bermanfaat untukmenyediakan informasi

danreferensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untukmelakukan

(28)

c. Bagi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

mengenai dunia kewirausahaan terutama faktor-faktor yang

mendorong mahasiswa anggota kopma untuk berwirausaha.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memahami penelitian ini, maka penulis menyajikan isi

pembahasan sesuai dari urutan bab I sampai bab V secara umum sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini berisi Latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang telaah pustaka yaitu

jabaran tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi

mengenai variabel dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan

hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian, berisi tentang metode penelitian

yaitu jenis dan sumber data, waktu dan tempat penelitian, populasi dan

sampel, metode pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen

penelitian, definisi konsep dan operasional, uji instrumen penelitian dan

alat analisis.

BAB IV Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan

(29)

karakteristik responden, diskripsi data penelitian, hasil dari pengujian uji

validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji

multikolinieritas, autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji

normalitas,pengujian hipotesis yang meliputi uji silmutan (uji F), uji

koefisien determinasi (R2) dan uji parsial (uji T).

BAB V Penutup, merupakan bagian akhir penelitian yangberisi

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

A.1 Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan.

Pada akhir masa remaja, minat pada karir seringkali menjadi

sumber pikiran. Seperti yang diterangkan Thomas bahwa pada saat itu

remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai

dan pekerjaan yang dicita-citakan. Remaja yang lebih tua mulai

memikirkan apa yang akan dilakukan dan apa yang mampu dilakukan.

Semakin individu tersebut membicarakan berbagai jenis pekerjaan,

semakin pribadi itu yakin mengenai apa yang akan dilakukan. Individu

tersebut juga berusaha mendekati masalah karir dengan sikap yang lebih

praktis dan lebih realistis dibandingkan dengan ketika individu tersebut

pada usia yang lebih muda (Hurloc, 1999:214).

Minat menurut Djaali adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan atau diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minatnya (Djaali, 2007: 121).

Menurut Slamento bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui

(31)

hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi

dalam suatu aktivitas. Siswa memiliki minat terhadap suatu objek

tertentu cenderung untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap

subjek tertentu (Slamento, 2003:180).

Untuk lebih memahami arti dari minat itu, maka para ahli psikologi

menguraikannya sebagai berikut : (Hurlock, 1991:12)

1. Minat adalah sikap yang membuat seseorang senang akn objek,

situasi atau ide-ide tertentu dan hal ini kemudian diikuti oleh

perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek atau

aktivitas yang disenanginya itu.

Minat adalah motif yang menunjukkan arah perhatian individu

kepada obyek yang menarik serta menyenangkan. Apabila individu

berminat terhadap obyek atau aktivitas tertentu maka ia akan

cenderung untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek atau

aktivitas tersebut.

2. Minat merupakan suatu perasaan pada suatu benda atau situasi dan

perasaan suka ini kemudian dimanifestikan dalam bentuk reaksi

yang nyata atau dapat berupa angan-angan saja. Perasaan ini tidak

dapat diukur dan ditentukan secara obyektif, tetapi hanya dapat

diketahui dari pertanyaan-pertanyaan subyek itu sendiri.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu semakin

besar rasa ketertarikannya maka semakin besar pula minat seseorang dan

(32)

aktivitas maka seseorang tersebut akan menyukai dan sering

berhubungan dengan suatu obyek ataupun aktivitas tersebut. Apabila

suatu aktivitas merupakan suatu aktivitas yang diminati oleh seseorang,

maka dapat dikatakan bahwa aktivitas itu akan dijadikan dengan perasaan

senang, sungguh-sungguh dan memperoleh suatu hasil akhir yang baik.

A.2 Kewirausahaan

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita saksikan atau alami sendiri

berbagai aktivitas sebagai berikut: Seorang atau sekelompok orang

mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli suatu barang, kemudian

barang tersebut dipajang disuatu lokasi tertentu untuk dijual kembali

kepada konsumennya. Atau seseorang membeli sejumlah barang,

kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam bentuk makanan di

suatu lokasi untuk dinikmati konsumennya. Atau seeorang membeli

sejumlah barang, kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam

bentuk makanan dalam bentuk makan disuatu lokasi untuk dinikmati

konsumennya. Atau seseorang membeli berbagai bahan baku, diolah dan

diproses menjadi barang tertentu kemudian diperjualbelikan ke berbagai

daerah yang membutuhkan. Atau seseorang membuka suatu usaha jasa,

dan menunggu kedatangan konsumen yang membutuhkan pelayanan

dengan balas jasa tertentu. Kemudian, pada sore hari atau suatu waktu

atau periode tertentu mereka mulai menghitung jumlah uang yang masuk.

Dari perhitungan ini ada kelebihan dan ada kekurangan. Jika uang yang

(33)

keuntungan. Namun jika yang terjadi sebaliknya, mereka menyebutnya

sebagai kerugian (Kasmir, 2010:15).

Jhon J.Kao (1993) mendefinisikan kewirausahaan adalah usaha

untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis,

manajemen pengembalian risiko yang tepat, dan melalui keterampilan

komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan

bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk

menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.

Caarson and Cromie (2008) menyatakan Kewirausahaan

merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, dan kebenaran

menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk

membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas adalah berpikir

sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah bertindak melakukan

sesuatu yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah

suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dn berperilaku inovatif yang

dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat

dalam menghadapi tantangan hidup.

Roymond W.Y Kao (1995) menyebut kewirausahaan sebagai suatu

proses yakni proses penciptaan sesutu yang baru (kreasi baru) dan

membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Tujuannya

adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi

masyarakat. Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang

(34)

tambah, melalui penelusuran dan penetasan gagasan, memadukan sumber

daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan. Dengan

kata lain, seorang wirausaha adalah orang yang mampu meretas gagasan

menjadi realitas.

Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal

menciptakan kegiatan usaha dan kemampuan menciptakan itu

membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk

menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya,

dimana kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu

memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran, langkah

dan tindakannya adalah binis, bahkan mimpi seorang wirausahawan

sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan

menciptakan bisnis-bisnis baru (Saban, 2013:20).

A.3 Minat Berwirausaha

Setelah diketahui pengertian antara minat dan wirausaha dapat

disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah perasaan menyukai

sesuatu yang kemudian ia ingin lebih mengetahui dan akan

membuktikannya dengan melakukan kegiatan untuk meningkatkan hasil

karyanya (meningkatkan penghasilan) dan medorong individu untuk

memusatkan perhatiannya, serta mempunyai perasaan senang dan

mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan resiko

(35)

peluang-peluang bisnis yang ada untuk menciptakan bisnis baru dengan

pendekatan inovatif. Minat wirausaha tidaklah dimiliki begitu saja,

melainkan dapat dipupuk dan dikembangkan (Egga, 2010).

A.4 Keberhasilan Diri dalam Berwirausaha

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di dunia ini

karena diberikan akal untuk berfikir dan pengelolaan hawa nafsu yang

dibarengi bersamaan terlahirnya manusia. Dikarenakan pemberian akal

oleh Tuhanlah yang menyebabkan manusia terangkat derajatnya, kiranya

berbeda dengan para bintang yang tidak mempunyai akal sehingga

bertindak semaunya sendiri, meskipun sebagus dan sehebat apapun

binatang itu makhluk hidup yang tidak berakal. Disinilah letak

perbedaan manusia dengan makhluk lainnya sehingga makhluk dikatakan

sebagai makhluk yang paling sempurna seperti apa yang dikatakan oleh

Tuhan dalam kitab suci-Nya.

Terlahir sebagai makhluk yang sempurna di dunia ini mempunyai

hak yang sama dalam hidup tak terkecuali hak untuk sukses. Tuhan telah

memberikan berbagai macam potensi dan alat bantu berupa akal untuk

dapat berfikir dan menentukan masa depannya. Setiap manusia berhak

untuk sukses dan mempunyai kesempatan yang sama akan tetapi

tergantung pada diri sendiri dan pilihan hidup yang ia jalani.

Kesuksesan adalah impian setiap manusia yang bernyawa, akan

tetapi kesuksesan hanya milik kaum minoritas saja, yaitu kaum yang

(36)

di cita-citakannya. Akan tetapi yakinlah bahwa setiap orng mempunyai

kesempatan yang sama untuk menuai sukses, semua itu mungkin jika kita

benar-benar memperjuangkannya, karena tiada yang tidak mungkin di

dunia ini. Ingatlah satu detik yang kita lewati tidak akan pernah anda

alami lagi, yang artinya tanpa anda sadari bahwa anda telah kehilangan

waktu yan anda punya dengan sia-sia.

Abraham Lincoln, Presiden ke-16 Amerika Serikat, berkata: “Jika

saya punya waktu delapan jam untuk menebang pohon, maka saya akan

habiskan enam jam untuk mengasah kampak saya”. Kerja keras tanpa

perencanaan yang matang dan kurang pandai melihat peluang

memungkinkan kesuksesan akan tertunda. Rencana yang matang

tanpatindakan nyata juga akan sia-sia. George Patton, Jenderal AS

semasa Perang Dunia II mengatakan “Rencana yang baik dan

dilaksanakan dengan sungguh-sungguh hari ini adalah lebih baik dari

pada rencana sempurna yang akan baru dilaksanaka besok.

Untuk menyongsong gelar sukses sangat perlu memperhatikan

konsep-konsep pribadi sukses yang telah dijalankan oleh orang-orang

sukses di dunia dalam perjalanannya menggapai kesuksesan bahkan

hingga saat ini masih terus dijalankan mengingat pentingnya tindakan

tersebut. Adapun pribadi sukses harus memiliki konsep sebagai berikut

(37)

1. Mempunyai paradigma menggaji bukan digaji.

Paradigma mencari kerja harusnya segera direvolusikan menjadi

menciptakan pekerjaan. Ketika paradigma yang demikian ini tidak

dirubah, maka hasilnya negara Indonesia akan menjadi Negara

penghasil tenaga kerja belaka, sehingga tidak menghasilkan pencipta

lapangan pekerjaan. Negara yang maju adalah negara yang

mensyaratkan mampu untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri,

sehingga ketergantungan untuk meginduk kepada orang lain akan

terminimalisir. Contohnya negara Jepang yang dulunya negara miskin

sekarang menjadi negara yang jaya karena mereka mau bangkit

meskipun sumber daya alam yang terbatas.

Kebiasaan mencari pekerjaan hendaknya segera dirubah mulai dari

sekarang sebelum semuanya akan menjadi lebih parah lagi. Di

Indonesia, jika kita hanya mengandalkan pemerintah saja, rasanya

tidak akan menjamin perubahan terhadap bangsa ini, lihat saja pada

kenyataannya para wakil-wakil rakyat hanya mempeributkan

permasalahan politik untuk kepentingan mereka sendiri, bahkan

sampai buku hantam segala.

2. Kreatif dan Produktif.

Jiwa Kreatif adalah sebagai kunci utama dalam menggapai sebuah

kesuksesan, hal ini dikarenakan ketika seseorang memiliki jiwa kreatif

maka sudah barang tentu ia akan terus untuk berkarya. Kreatifitas

(38)

semakin meningkatnya persaingan dari berbagai bidang usaha yang

menuntut kekreatifan dari seseorang agar mampu terus bersaing

dengan yang lainnya.

Berjiwa kreatif saja belum cukup, hal ini dikarenakan jika tanpa

sebuah implementasi dari gagasan-gagasannya yang kreatif maka

hasilnya adalah nol. Sebuah perusahaan besar tidak akan mengalami

kemajuan mana kala perusahaan tersebut tidak produktif dalam

meneruskan karya-karya/produk barunya yang lebih baik lagi. Sebuah

perusahaan akan tetap eksis atau tidaknya ditentukan oleh

konsumennya, jika konsumennya semakin meningkat maka tentunya

bagjet yang di dapatkan akan mengalami peningkatan dan juga

sebaliknya.

Kebanyakan orang umumnya kurang diberikan pendidikan dan

asuhan untuk berfikir dan bertindak kreatif, justru banyak berteori

dengan mengkritisi belaka. Kritis memang bagus, akan tetapi apa

jadinya ketika hanya kritis belaka tanpa berfikir bagaimana cara

menyelesaikan permasalahan. Berfikir kritis tanpa adanya sebuah

tindakan maka sudah barang tentu tidak akan menuai kesuksesan,

justru akan terkungkung pada lembah keterpurukan belaka. Berkaitan

dengan permasalahan tersebut, maka perlu adanya perubahan pola

pikir dalam dunia pendidikan yang tujuannya untuk menumbuhkan

daya cipta dan daya kreatif dari para masyarakat. Maka perlu adanya

(39)

pelatihan-pelatihan tentang skill sebagai upaya penunjang dalam mengurangi

kehidupan mereka.

3. Proffesional Dalam Bekerja.

Profesional artinya mampu menempatkan dirinya sesuai dengan

tempatnya dan mampu untuk mengerjakan tugas dengan baik, efektif,

dan efisien. Ketika seseorang mempunyai sikap profesional maka

usaha yang akan dijalaninya akan menjadi baik, dibandingkan dengan

orang yang mementingkan egonya saja, tidak mendengarkan pendapat

orang lain.

4. Berfikir Positif

Berfikir positif adalah awal dari lahirnya sikap optimis, begiti juga

sebaliknya. Ketika seseorang telah berfikir positif dan tidak berfikiran

negatif dalam menjalankan usahanya maka akan muncul yang disebut

kepercayaan diri dari dalam dirinya yang akan menjadikan kekuatan

dirinya dalam menjalankan usahanya dan sebagai alasan mengapa

dirinya bertahan disaat yang lain menyerah.

Yang harus diperhatikan seorang interpreneur adalah dia harus

berani untuk merealisasikan gagasannya, artinya berani untuk

malakukan tindakan dan keputusan dalam usahanya, ketika seseorang

berani dan siap menanggung resiko maka hasilnya ia akan mendapat

(40)

5. Sistem “ATM”

ATM yang ini beda dengan ATM yang dikenal dalam perbankan tapi

ATM ini kepanjangan dari Amati Tiru dan Modifikasi. ATM adalah

suatu cara yang mana orang bisa sukses denga 3 jurus diatas. Dalam

konsep system “ATM” ini mempunyai pengertian bahwa seorang

wirausaha harus menerapkan system A = Amati, T = Tiru, M =

Modifikasi agar bisnis anda dapat menuai keuntungan dan incom

dengan badget yang tinggi.

Bagi para pemula sebaiknya memulai bisnis dengan system A

terlebih daulu dengan mengamati dan observasi segmentasi pasar. Dan

dilanjutkan dengan konsep T yaitu meniru konsep dan gagaan orang

lain dalam bisnis. Mengunjungi tenpat-tempat yang custumernya

banyak dan mempelajari keunggula-keunggulan tempat tersebut.

Keunggulan yang didapat digabungkan menjadi satu sebagai

perwujudan system M yaitu modivikasi untuk mendapatkan bisnis

yang relevan dan digandrungi oleh para costumer.

6. Berani Mengambil Keputusan.

Menjadi seorang wirausaha harus mempunyai mental yang tegar agar

tidak mengalami penyakit jantung ketika ia menuai kegagalan pada

kesalahan pengambilan keputusan. Untuk dapat meminimalisir terjadi

resiko kegagalan, maka seharusnya seorang wirausaha harus

mempertimbangkan keputusannya melalui perencanaan dan strategi

(41)

stategi dan perencanaan bisnis memang harus dilakukan, akan tetapi

bukan berarti semuannya hanya berhenti karena rebut dalam

pengaturan strategi dan perencanaan yang tidak selesai-selesai.

Melainkan berencana dan berstrategi selanjutnya segera

diimplementasikan.

7. Mampu Mencari & Menemukan Peluang Usaha.

Kesempatan adalah faktor yang berpengaruh besar kepada

seseorang untuk menggapai kesuksesan, karena kesempatan

merupakan power yang dimiliki seseorang sebagai jalan untuk menuju

kesuksesan. Kesempatan atau sebuah peluang datang kepada kita tak

bisa di tebak, untuk itu sudah seharusnya kita jeli dan cermat terhadap

peluang yang ada. Jika kita telah mengerti dan paham akan adannya

peluang di hadapan kita, sudah seharusnya peluang itu segera kita

tangkap dan segera melakukan tindakan untuk dapat menunjang apa

yang dibutuhkan untuk menunjang apa yang di inginkan. Banyak

orang yang pandai yang bergelar pendidikan tinggi, dan banyak pula

orang-orang yang bergelimpangan harta, akan tetapi tidak sukses

dalam usahanya dikarenakan mereka tidak pandai menangkap

peluang, sehingga usaha mereka menuai kegagalan yang diakibatkan

karena mereka tidak tahu situasi dan kondisi dunia usaha saat itu,

(42)

8. Menciptakan Nilai Tambah.

Nilai Tambah adalah stimulasi perbaikan dalam sebuah bisnis, karena

semakin banyak nilai-nilai positif yang bertambah, maka semakin baik

pula bisnis tersebut. Nilai tambah tersebut bermacam-macam, ada

perbaikan kualitas bisnis, finansial, relasi, networking, pertambahan

costumer, pengalaman bisnis, dan lain sebagainya.

Seorang wirausaha harus mampu menciptakan nilai tambah yang

lebih dibandingkan dengan orang lain, hal ini dimaksudkan untuk

memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketika seorang

wirausaha menciptakan nilai tambah pada bisnisnya, maka yang akan

terjadi bukan seorang wirausaha yang mencari cotumer melainkan

custumer yang mencari seorang wirausaha.

9. Jemput Bola

Maksud dari menjemput bola disini adalah menjemput peluang

untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pada era modern ini dimana

semakin banyaknya persaingan usaha yang disebabkan dengan

kemajuannya teknologi yang semakin hari semakin berkembang lebih

baik lagi, sehingga sekarang ini manusia dimanjakan dengan adanya

teknologi yang telah membantu sebagai kebutuhan hidup seseorang.

Hal yang demikianlah yang menyebabkan kebanyakan orang ingin

dimanjakan, dan jika anda membuka usaha maka manjakanlah

seseorang dengan metode yang anda anggap efektif dan efisien.

(43)

10. Bertindak Sebelum Diminta.

Konsep bertindak sebelum bertindak adalah bahwasannya kejelian

dan tanggap terhadap permasalahan dan peluang yang ada harus

tertanam dalam jiwa seseorang yang ingin menuai kesuksesan dalam

usahanya.

A.5 Karakteristik Kewirausahaan

Maskur W (1994) dalam bukunya “Kewirausahaan” mengatakan

bahwa seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik

kewirausahaaan sebagai bekal seorang entrepreuneur dalam

merealisasikan konsep kewirausahaan. Adapun karakteristik

kewirausahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1 Keinginan untuk berpartisipasi

2 Keinginan untuk bertanggung jawab

3 Preferensi kepada resiko menengah

4 Persepsi kepada kemungkinan berhasil

5 Rangsangan untuk umpan balik

6 Aktivitas Energik

7 Orientasi ke masa depan

8 Ketrampilan dalam pengorganisasian

9 Sikap terhadap uang

Disisi lain dunia entrepreuneur juga memiliki jenis kewirausahaan

(44)

1 Innovating Entrepreneurship

Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempratekkan

transformasi-transformasi atraktif.

2 Imitative Entrepreneurship

Meniru inovasi yang berhasil dari para innovating Entrepreneur.

3 Fabian Entrepreneurship

Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang

segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali,

apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan

kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.

4 Drone Entrepreneurship

Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang –peluang

untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi

sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi

dibandingkan dengan produsen lain.

Menjadi seorang entrepreneur juga tidak hanya bermodal nekat

belaka, melainkan butuh sebuah bekal yang dapat menunjang dalam

pelaksanaan. Bekal tersebut salah satunya adalah sebuah kopetensi

berwirausaha. Berkaitan dengan hal kopentensi wirausaha Dan &

Brandstreet bussiness Credit Service (1993:1) mengemukakan 10

kompetensi yang harus dimiliki para entrepreneur adalah sebagai

(45)

1) Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan

dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui

segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang

akan dilakukan.

2) Knowing the basic business management, yaitu mengetahui

dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha,

mengorganisasi dan mengenalkan perusahaan, termasuk dapat

memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan

membukukan kegiatan-kegiatan uaha. Mengetahui manajemen

bisnis berarti mamahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua

sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.

3) Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna

terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti

pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif, yang

sungguh-sungguh dan tidak stengah hati.

4) Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal

tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan

keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena

itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan

mental.

5) Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan /

(46)

dana dan menggunakannya secara tepat, dan mengandalkannya

secara akurat.

6) Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu

seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu

sesuai dengan kebutuhannya.

7) Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,

mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam

menjalankan perusahaan.

8) Statisfyang customer by providing high quality product, yaitu

member kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan

barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

9) Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara

bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength),

kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat),

dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT

sebaik terhadap dirinyadan terhadap pesaing.

10) Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan/

pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat.

A.6 Jenis-jenis badan usaha

Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang

akan dijalankan. Payung hukum ini penting agar perusahaan tidak

(47)

hukum perusahaan yang dijalankan sah. Jika suatu hari terdapat tuntutan

hkum, usaha tersebut dapat dilindungi.

Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat

dipilih. Masing-masing badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing

badan hukum memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun badan hukum

yang ada adalah sebagai berikut(kasmir, 2010:42):

1) Perseorangan

Perusahaan Perseorangan merupakan usaha milik pribadi. Artinya

modal dimiliki oleh perorangan. Pendirian perusahaan

perseorangan sangatlah sederhana, tidak memerlukan persyaratan

khusus dan relatif tidak memerlukan modal besar.

2) Firma (Fa)

Firma adalah peruahaan yang pendirinnya dilakukan oleh dua

orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama

perusahaan. Pendiri Firma dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

pertama melalui akte notaris resmi dan kedua akte di bawah tangan

3) Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas

dasar kepercayaan. Perusahaan ini dijalankan oleh seorang sekutu

aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko atau kewajiban

kepada pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada

penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup

(48)

4) Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotaan beberapa orang.

Artinya koperasi merupakan kumpulan orang yang secara

bersama-sama melakukan usaha. Badan hukum koperasi melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap

sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.

5) Yayasan

Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari

keuntungan, tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial.

Modal yayasan diperoleh dari sumbangan, wakaf, hibah, atau

sumbangan lainnya. Yayasan memiiki dewan pengurus yang

mengurusi kegiatan yayasan tesebut.

6) Perseroan Terbatas (PT)

Pereroan Terbatas atau yang lebih dikenal dengan PT adalah badan

hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Terbatas artinya

terbatas tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkan.

Perusahaan jenis ini paling banyak digunakan dan dimintai oleh

para pengusaha, terutama untuk usaha yang memiliki modal dan

kepastian besar serta jangkauan luas.

A.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari

internal dan eksternal (Suryana, 2006). Dari pernyataan tersebut, dalam

(49)

minat berwirausaha untuk segi internal yaitu keluarga dan segi eksternal

yaitu lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa

latar belakang keluarga dan pengaruh atau dorongan sosial lingkungan

berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Suharti

& Shine, 2011). Selain itu dengan memperhatikan data dari Badan Pusat

Statistik, kedua faktor tersebut ditambahkan dengan faktor pendidikan.

Karena apabila seseorang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih

tinggi seharusnya lebih memperoleh pengetahuan yang lebih banyak

sehingga lebih mudah dalam belajar wirausaha.

Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu

objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat

merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha,

maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa.

Minat tidak dbawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai

dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1. Faktor Intrinsik, adalah faktor-faktor yang dimbul karena pengaruh

rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri.

1) Pendapatan, adalah pengasilan yang diperoleh seseorang baik

berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan

pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang

(50)

2) Harga Diri. Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga

diri seseorang, karena dengan usaha tersebut seseorang akan

memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari

ketergantungannya terhadap orang lain.

3) Perasaan Senang.

2. Faktor Ekstrensik, adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu

karena pengaruh rangsangan dari luar.

1) Lingkungan Keluarga, adalah kelompok masyarakat terkecil yang

terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga yang lain.

Keluarga melupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal

tehadap terbentunya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan

kreatifitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai

berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang

bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur

kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk

apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat

tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling

mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang

tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan

minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula.

2) Lingkungan Masyarakat, merupakan lingkungan di luar lingkungan

(51)

tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya: seseorang

yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau

sering bergaul dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan

menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronika.

3) Peluang, merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk

melakukan apa yang diinginkannya atau menjadi harapannya.

Misalnya : Seseorang yang melihat suatu daerah yang jarang

adanya usaha di bidang elektronika atau bahkan tidak ada usaha

jasa dibidang tersebut, kemudian dia memanfaatkan peluang

tersebut dengan membuka usaha bengkel servic di tempat tersebut.

4) Pendidikan, pengetahuaan yang di dapat selama kuliah merupakan

modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga

keterampilan yang didapat selama diperkuliahan terutama dalam

mata kuliah praktek (sutanto, 2002).

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna

mencapai tujuan (Handoko, 2013). Selain itu menurut Siswanti (2003)

mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan atau menggerakkan dan

mengarah atau menyalurkan perilaku kearah pencapaian kebutuhan yang

memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Lain halnya dengan Stevenson (2001) yang mendefinisikan

(52)

dimana motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang

membuat seseorang elakukan sesuatu sebagai respon.

Motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (1954)

pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima

tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal, seperti

rasa lapar, haus, istirahal dll. (2) kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti

fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. (3)

kebutuhan akan kasih sayang. (4) kebutuhan akan harga diri, yang pada

umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Dan yang ke

(5) aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang

untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga

berubah menjadi kemampuan nyata.

Teori motivasi juga dikembangkan oleh David Mc Clelland. Dalam

teori ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi

memenuhi kebutuhan manusia dalam berprestasi. Kebutuhan untuk

berprestasi ini ada karena orang-orang memiliki dorongan kuat untuk

berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi dari pada imbalan

terhadap keberhasilannya. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu

lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.

Berdasarkan semua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa

(53)

dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai

tujuan, baik pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepuasan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor ekstrensik

lingkungan dengan pendidikan atau pengetahuan tentang kewirausahaan

dan juga menggunakan motivasi sebagai pendorong terhadap minat

berwirausaha seorang mahasiswa.

B. Telaah Pustaka

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yang

berkaitan dengan faktor-faktor yang mendorong minat berwirausaha,

Slamet Waljito (1998) dalam penelitianya menyatakan bahwa variabel

pengetahuan kewirausahaan mempunyai pengaruh positif dan signifika

terhadap minat berwirausaha di SMK Muhammaddiyah 3 Yogyakarta.

Hasil tersebut diperkuat dengan penelitian Dian Arini (2011)

dimana hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa variabel

pengetahuan kewirausahaan (X) berpengaruh positif dan signifikan

tarhadap minat berwirausaha (Y) dimana koefisien korelasi R hitung > R

tabel (0,352 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar 12,4 % dan

Y = 42.220 + 0,352 X.2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

prestasi praktek kerja industri dan pengetahuan kewirausahaan secara

bersama-sama terhadap minat berwirausaha dengan koefisien korelasi r

hitung > r tabel (0,356 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar

(54)

Untuk variabel lingkungan Singgih Purnomo (2013) menyatakan

bahwa variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan dengan hasil

penenlitian nilai variabel lingkunagan 0,168 lebih besar dari nilai yang

lainnya, oleh karena itu variabel lingkungan mempunyai pengaruh

dominan terhadap minat wirausaha mahasiswa STIMK Duta Bangsa

Surakarta. Yang dibuktikan dengan variabel lingkungan mempunyai t

hitung sebesar 0,481 dengan signifikan sebesar 0,633, sedangkan t tabel

sebesar 0,126. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikan > 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan signifikan terhadap minat

berwirausaha. Berdasarkan hasil tersebut nilai uji f < 0,5 dan nilai

probabilitas > 0,5 maka hal ini menunjukkan variabel keluarga,

pendidikan dan lingkungan secara bersama-sama mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap minat berwirausaha.

Ada Variabel satu lagi yang mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap minat berwirausaha yaitu variabel motivasi yang

telah diteliti oleh Mega Yunina Sari (2012). Peneliti yang lain

menyatakan bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh positif terhadap

minat berwirausaha, t hitung pada variabel motivasi berwirausaha sebesar

1,447 dan nilai signifikan sebesar 0,144, berarti t hitung < dari t tabel

(1,447 < 1,994) dan nilai signifikan > 0,05 (0,144 > 0,05). Maka H0

diterima dan H1 ditolak, artinya motivasi berpengaruh tidak positif dan

(55)

Akan tetapi, yang lebih menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam

penelitan ini adalah adanya penelitian Muhammad Muzakki (2014) yang

menyatakan bahwa variabel lingkungan tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sehinggan tinggi rendahnya tingkat

lingkungan tidak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa

Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogykart. Dengan demikian

hipotesis keempat (H4) yang menyatakan “Terdapat pengaruh positif

signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha Mahasiswa

Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”tidak terbukti.

Faktor Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh positif

terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan

Kalijaga. Sehingga tinggi rendahnya tingkat pengetahuan kewirausahaan

tidak mempengaruhi tingkat minat berwirausaha mahasiswa Keuangan

Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena mahasiswa Keuangan

Islam yang mempunyai pilihan studi sebagai Perbankan dan Keuangan

atau akuntan. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang menyatakan

“Terdapat Pengaruh positif signifikan pengetahuan kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta “tidak terbukti.

C. Kerangka Penelitian

Ada beberapa faktor yang mendorong mahasiswa terhadap minat

(56)

banyak orang keputusan untuk berwirausaha merupakan peilaku dengan

keterlibatan (high involment) yang akan melibatkan beberapa faktor

diantaranya yaitu

 Faktor internal seperti kepribadian, persepsi, motivasi, dan

pembelajaran (sikap).

 Faktor eksternal seperti keluarga, teman, tetangga, dan lain

sebagainya.

Menurut David C.Mclelland dalam Suryana (2008:62)

mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi,

optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan.

Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu

objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat

merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha,

maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa.

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang

sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:

 Faktor Intrinsik meliputi pendapatan, harga diri dan

perasaan senang.

 Faktor Ekstrensik meliputi lingkungan keluarga,

lingkungan masyarakat, peluang, dan pendidikan.

Stewart (1998) dalam Koranti (2013:1) menyatakan bahwa

tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor internal,

(57)

 Faktor internal yang berasal dari diri wirausahawan dapat

berupa sifat personal, sikap, kemauan, dan kemampuan individu yang

dapat memberi memberi kekuatan individu untuk berwirausaha.

 Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan

dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi, dan lain-lain.

Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah

dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuh

kembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi

muda (Indarti dan Rostiani, 2008). Selanjutnya diperlukan adanya

pemahaman tentang bagaimana mengembangkan dan mendorong

lahirnya wirausaha muda yang potensial sementara mereka berada di

bangku kuliah.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel internal yaitu motivasi berwirausaha.

2. Variabel eksternal terdiri dari lingkungan sekitar dan

pengetahuan.

Gambar 2.1

Keragka penelitian

Lingkungan (H1)

Pengetahuan (H2) Minat Berwirausaha

(58)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang kurang kebenarannya dan

masih perlu dibutuhkan kebenaranya. Suatu penelitian yang dilakukan,

hasilnya dugunakan untuk menganalisis suatu hal sebelum hasil

penelitian sementara untuk nantinya menjadi kesimpulan akhir. Hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bari didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengmpulan data (Sugiyono, 2001:64).

Melihat alasan diatas terlihat bahwa hipotesis sangat penting

sebagai langkah awal sebelum kesimpulan diambil, berdasarkan

kenyataan tersebut diatas maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah

sebagai berikut :

H0 : Lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

wirausaha mahasiswa.

H1 : Lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap minat

wirausaha mahasiswa.

H0 : Pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

wirausaha mahasiswa.

H2 : Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat

(59)

H0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

wirausaha mahasiswa.

H3 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha

(60)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena

peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan.

Penelitian ini tentang analisis pengaruh faktor motivasi, lingkungan dan

pengalaman terhadap minat wirausaha mahasiswa. Obyek yang diambil ini

mahasiswa karena mahasiswa itu sudah dewasa dan sudah bisa mengetahui

sisi positif dan negatif dari wirausaha dan juga sudah bisa mengambil

resiko.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di KOPMA FATAWA STAIN

Salatiga, dengan objek penelitian sendiri adalah anggota aktif KOPMA

FATAWA. Penelitian ini dilakukan dalam 3 bulan mulai dari bulan Oktober

sampai bulan Desember 2014. Anggota yang dikatakan aktif jika sudah

registrasi di KOPMA FATAWA.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya

(Sugiyono, 2008). Sedangkan menurut Anton Bawono (2006: 28) populasi

(61)

ditarik kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh anggota aktif di koperasi mahasiswa STAIN Salatiga.

Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna

mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat

waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus hati-hati,

karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dan

populasi.

Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat

menggunakan rumus sebagai berikut Bawono (2006):

s = P

(P.e2)+ 1

s = 117

117(0,1)2 +1

s = 117

2,17

s = 53,9 ≈ 54

Keterangan:

s : Jumlah sampel yang dicari

P : Jumlah populasi

e : Error atau tingkat kesalahan yang diyakini.

Jumlah populasi (P) pada penelitian ini adalah 117, tingkat

kesalahan 0,1 (10%) sehingga hasil n adalah 53,9 maka dibulatkan menjadi

(62)

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunta, (2006:175) teknik pengumpulan data adalah

cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan

instrumen yaitu alat bantu agar mengerjakan pengumpulan data menjadi

lebih mudah. Menurut Bawono (2006:29-30) Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan.

Penelitian lapangan terdiri dari:

a. Metode kuesioner atau angket

Metode kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan

yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan

respon sesuai dengan permintaan pengguna.

b. Metode interview

Metode interview adalah metode atau cara mengumpulkan

data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung

kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga

berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Sebelum pertanyaan diajukan perlu disiapkan terlebih

dahulu pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan atau diarahkan

kepada informasi-informasi untuk topik yang ditentukan dan akan

(63)

c. Metode Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi

peneliti datang sendiri dan mengamati dari dekat di objek

penelitian.

E. Jenis dan Sumber Data

1) Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut (Sugiarto, 2003:21):

a) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Termasuk

dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur

interval dan rasio. Data ini berasal dari Koperasi Mahasiswa

STAIN Salatiga dalam bentuk angka-angka yang masih perlu

dianalisis seperti: jumlah karyawan serta data lainnya yang

menunjang dalam penelitian ini.

b) Data Kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan

saja. Termasuk dalam klasifikasi data kualitatif adalah data yang

berskala ukur nominal dan original. Data ini diperoleh dari

Koperasi Mahasiswa STAIN Salatiga dalam bentuk informasi

baik berupa lisan maupun tulisan, yang merupakan data

Gambar

PenemuanTabel 1.1 ResearchGapPenelitian
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang berjudul “ Pengaruh Persepsi, Motivasi, dan Lingkungan Sosial Terhadap Minat Peserta didik Memilih Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Survey

Berdasarkan penghitungan dan analisis data maka hipotesis mengatakan “ Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Berprestasi Dengan Minat Wirausaha

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisi prngaruh antara kepribadian wirausaha dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Self Efficacy, dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten

Sehingga dari hasil analisis regresi ganda dapat disimpulkan bahwa potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara

Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis β R2 Effect Size Keputusan H1 Motivasi berwirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha 0,47 0,41 0,26 H1 diterima H2 Faktor Lingkungan

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Studi Kasus Pada Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Hasil penelitian tentang pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Dan Pengantar Bisnis Terhadap Motivasi Dan Minat Wirausaha Mahasiswa Akademi Akuntansi PGRI Jember, menunjukan bahwa Mata