• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ILMU DAN MANAJEMEN TERNAK UNGGAS

2.1. Pengadaan dan Pemilihan Itik

2.2.3. Jenis Kandang

1. Kandang Boks

Kandang boks digunakan untuk memelihara itik yang baru menetas sampai umur 2-4 minggu. Untuk anak itik yang baru menetas, perlu diberikan pemanasan, yaitu dapat menggunakan bola lampu 40 watt untuk 100 ekor. Pemanasan untuk anak itik tidak serumit pada ayam, karena bulu anak itik lebih lebat dibanding anak ayam, sehingga sedikit lebih tahan kedinginginan dibanding anak ayam. Untuk menjaga agar anak itik mendapat panas yang cukup, maka dinding dan alas boks diusahakan tertutup rapat, dan hanya bagian sisi atas yang sebagian dibiarkan terbuka yaitu untuk jalan sirkulasi udara. Alas boks dibuat dari bilah bambu yang diatur berjajar dengan jarak sekitar 1 – 1,5 cm atau menggunakan kawat ram agar kotoran dapat jatuh ke bawah. Pada saat masih kecil alas boks diberi penutup, yaitu dapat digunakan kertas koran, dan setiap kotor atau lembab diganti dengan yang masih bersih dan kering. Pada saat masih kecil, setiap 1 m2 dapat digunakan untuk memelihara 50 ekor DOD. Itik dapat dipelihara dalam boks terus menerus sampai menjelang bertelur, asalkan pakan dan minumnya tersedia dengan cukup. Ukuran kandang untuk pemeliharaan sampai dara adalah setiap 1 m2 dapat digunakan untuk 10 ekor. Kandang boks atau kandang panggung dengan luas 1 atau 2 m2, untuk memelihara itik 10 – 20

86

ekor, mempunyai keunggulan yaitu itik akan lebih bersih karena kotoran jatuh ke bawah kandang.

Di samping itu itik akan lebih sehat karena selain bersih, sirkulasi udara juga lebih lancar, sehingga pertumbuhan itik juga lebih baik. Namun kelemahannya, biaya untuk membuat kandang boks lebih besar dan peternak harus rajin membersihkan kotoran yang menempel pada alas kandang. Apabila alas kandang dibuat dari bilah bambu, kemungkinan kotoran itik yang becek dan lengket akan menyangkut di alas kandang, jika tidak segera dibersihkan akan menumpuk dan membuat bulu itik cepat kotor.

2. Kandang Postal

Kandang postal adalah kandang yang umumnya digunakan untuk memelihara itik selepas dari kandang boks, yaitu sekitar umur 4 minggu sampai menjelang bertelur. Kandang postal sehingga itik yang dipelihara tetap di dalam kandang. Lantai kandang postal dapat berupa panggung dari bilah bambu, atau kayu, dapat pula berupa lantai atau tanah yang dilapisi alas litter atau bahan lain. Keberadaan alas kandang adalah sangat penting, yaitu untuk menjaga agar itik tetap segar dan sehat. Beberapa peternak menggunakan jerami kering dan beberapa menggunakan batang jagung kering. Karena seluruh aktifitas itik berada dalam kandang postal, maka yang perlu diperhatikan adalah penempatan tempat pakan dang tempat minum, yaitu diatur agar tidak menimbulkan masalah terutama resiko tumpahan yang dapat menyebakan alas menjadi basah dan becek. Atap kandang postal sebaiknya dibuat relatif tinggi agar sirkulasi udara lebih baik. Kapasitas kandang postal adalah 10 ekor per 1 m2.

3. Kandang Batrei

Kandang batrei adalah kandang berbentuk sangkar yang gunakan untuk memelihara itik 1 atau 2 ekor tiap kotak sangkar. Kandang batrei yang digunakan untuk itik sama dengan yang digunakan untuk ayam. Ukuran kandang batrei yang digunakan untuk 1 ekor itik adalah panjang 40 cm, lebar 25 cm dan tinggi 45 cm. Lantai kandang dibuat miring ke depat agar telur yang dihasilkan itik dapat langsung menggelinding dan mudah diambil. Kandang batrei dapat dibuat dari bahan bambu (Gambar 2.3.) atau dari kawat. Pemeliharaan itik pada kandang batrei mempunyai keunggulan, yaitu itik lebih bersih karena kotoran dapat langsung jatuh ke bawah kandang, dan itik tidak banyak bergerak, sehingga lebih efisien dalam penggunakan energi pakan.

87

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan kandang batrei adalah penempatan tempat pakan dan tempat minum, yaitu diusahakan agar tempat minum tidak kotor oleh tumpahan pakan atau sebaliknya. Upaya untuk menanggulangi masalah ini, tempat minum dapat berupa belahan pipa pralon yang ditempatkan di belakang kandang, sementara tempat pakan di depan kandang. Tempat minum dapat digunakan oleh dua deret kelompok itik, yaitu kandang batrei ditempatkan saling membelakangi, dan tempat minum ditaruh di antara kedua kandang tersebut (Gambar 2.4.). Kelemahan dari penempatan tempat minum ini adalah pembersihan air agak sulit. Dari berberapa hasil percobaan, produksi telur itik yang dipelihara pada kandang batrei relatif tinggi. Keuntungan penggunaan kandang batrei yang lain adalah produktifitas setiap itik dapat dideteksi dengan mudah, karena masing-masing itik dipelihara dalam kandang yang terpisah.

Gambar 2.3. Kandang batrei dengan tempat pakan dan minum bersusun

Gambar 2.4. Kandang batrei dengan tempat minum di antara 2 kandang

4. Kandang Ren

Kandang ren adalah kandang itik yang dilengkapi dengan tempat umbaran. Sebagian besar peternak di sentra peternakan itik, yaitu di Brebes, Tegal dan Mojosari menggunakan kandang ren. Pada kandang ren terdapat bagian kandangyang tertutup dan beratap serta sebagian tempat terdapat tempat untuk umbaran. Bagian kandang yang tertutup berfungsi untuk tempat tidur, tempat bertelur serta tempat berlindung dari hujan dan panas. Seperti yang telah dijelaskan dibeberapa bagian di depan, bagian kandang yang tertutup ini diusahakan agar kondisinya bersih dan kering. Seperti pada kandang postal, alas lantai pada kandang ren juga harus diberi alas yang kering, agar itik nyaman beristirahat dan tidak mudah stres (Gambar 2.5., 2.6., 2.7., dan 2.8.).

88

Bagian tempat umbaran juga diusahakan dapat tetap kering dan tidak becek. Langkah yang bisa dilakukan diantaranya menggunakan tanah berpasir, membuat lantai dari semen dan mengusahakan kemiringan tertentu dan di ujung diberi saluran drainase. Apabila hujan air cepat mengalir dan terbuang keluar melalui saluran darinase tersebut. Di samping itu sebaiknya tempat umbaran tidak terlindung pepohonan yang rindang. Lebih baik tempat umbaran disusahakan terbuka, sehingga panas matahari dapat cepat mengeringkan halaman umbaran ketika terdapat ceceran air atau dari kondisi basah sehabis hujan.

Gambar 2.5. Kandang ren bersekat, itik dipelihara dalam kelompok yang kecil untuk

memudahkan pengelolaan

Gambar 2.6. Kandang ren dengan umbaran panggung dari bilah bambu

Ukuran luas kandang ren disesuaikan dengan jumlah kelompok itik yang dipelihara. Sebaiknya itik dipelihara dalam kelompok yang tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 50 ekor. Kapasitas kandang ren secara total adalah 3 ekor per m2, meliputi kandang untuk istirahat dan umbaran. Untuk kandang istirahat sendiri dapat menggunakan ukuran 10 ekor per m2. Atas dasar ketentuan tersebut, maka kebutuhan luas kandang ren untuk 50 ekor itik dapat dihitung sebagai berikut:

 Kebutuhan luas kandang istirahat = (50/10) x 1 m2 = 5 m2

 Luas kandang seluruhnya = (50/3) x 1 m2 = 17 m2

 Luas umbaran = 17 – 5 = 12 m2

Jika lebar kandang dibuat 2,5 m, maka

 ukuran kandang istirahat = 2,5 x 2 m2

 ukuran umbaran = 2,5 x 5 m2

Contoh perhitungan di sini dibuat pembulatan untuk memudahkan pengerjaan. Standar penetapan kapasitas kandang di atas hanya sekedar ancar-ancar dan bukan merupakan ketentuan yang pasti, sehingga masih memungkinkan untuk ditambah atau dikurangi. Penempatan tempat pakan pada kandang ren dapat di dalam kandang istirahat, atau di tempat umbaran, sedangkan penempatan tempat air minum sebaiknya di luar kandang. Apabila ditempatkan di umbaran sebaiknya pada lokasi tempat pakan dibuat peneduh

89

secukupnya, agar itik dapat nyaman ketika makan. Tempat pakan dapat berupa ember plastik, kotak seng atau kotak kayu. Untuk tempat minum dapat menggunakan ember, protongan drum, dan dapat pula menggunakan saluran dari semen.

Kebutuhan air minum untuk setiap ekor, setiap hari sekitar dua kali kebutuhan pakan., ini berarti setiap hari dapat dikalkulasi sekitar 400 cc atau setengah liter. Untuk tempat minum sebaiknya dirancang agar itik bisa minum dengan bebas tetapi tidak bisa masuk ke tempat air minum. Pada tempat air minum dapat diberi penyekat dari bilah bambu, yang didisain agar hanya kepala itik yang dapat menjangkau air minum. Di samping itu, di sekitar tempat air minum tidak gampang becek.

Gambar 2.7. Kandang ren dengan tempat minum berupa saluran yang ditinggikan

Gambar 2.8. Penggunaan jerami batang jagung kering untuk kandang istirahat

Dokumen terkait