Pada Tabel 1 diuraikan beberapa jenis bambu yang mempunyai manfaat
Tabel 1. Jenis- jenis Bambu dan Penggunaannya :
No Nama Daerah dan Latin Bambu
Penggunaannya
1 Bambu Apus
(Gigantochloa apus)
Batang bambu apus berbatang kuat, liat, dan lurus. Jenis ini terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku kerajinan anyaman karena seratnya yang panjang, kuat, dan lentur. Ada juga yang menggunakannya untuk alat musik.
2 Bambu Ater
(Gigantochloa atter)
Batang bambu ater biasanya digunakan orang untuk dinding rumah, pagar, alat-alat rumah tangga, kerajinan tangan dan ada juga yang menggunakan untuk alat musik
3 Bambu Andong
(Gigantochloa verticillata /Gigantochloa pseudo arundinacea)
Batang bambu andong banyak digunakan untuk bahan bangunan, chopstick, dan untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan.
4 Bambu Betung
(Dendrocalamus asper)
Bambu betung sifatnya keras dan baik untuk bahan bangunan karena seratnya besar-besar dan ruasnya panjang. Dapat dimanfaatkan untuk saluran air, penampung air aren yang disadap, dinding rumah yang dianyam, (gedek atau bilik), dan berbgai jenis barang kerajinan.
5 Bambu Kuning
(Bambusa vulgaris)
Bambu kuning dapat dimanfaatkan untuk mebel, bahan pembuat kertas, untuk kerajinan tangan dan dapatditanam di halaman rumah karena cukup menarik sebagai tanaman hias serta untuk obat penyakit kuning atau lever.
6 Bambu Hitam
(Gigantochloa atroviolacea)
Bambu hitam sangat baik untuk dibuat alat musik seperti angklung, gambang, atau calung dan dapat juga digunakan untuk furniture dan bahan kerajinan tangan.
7 Bambu Talang
(Schizostachyum brachycladum)
Bambu talang banyak digunakan untuk bahan atap, dinding, dan lantai rumah adat Toraja. Selain itu bambu talang juga digunakan untuk rakit, tempat air, dan bahan kerajinan tangan seperti
ukiran dan anyaman.
8 Bambu Tutul
(Bambusa vulgaris)
Bambu tutul banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga seperti tirai, meja, kursi, dinding, dan lantai rumah, serta untuk kerajinan tangan.
9 Bambu Cendani
(Bambusa multiplex)
Batang bambu cendani dapat digunakan untuk tangkai payung, pipa rokok, kerajinan tangan seperti tempat lampu, vas bunga, rak buku, dan berbagi mebel dari bambu.
10 Bambu Cangkoreh
(Dinochloa scandens)
Bambu cangkoreh dapat digunakan untuk anyaman atau tempat jemuran tembakau dan untuk obat misalnya obat tetes mata dan obat cacing.
11 Bambu Perling
(Schizostachyum zollingeri)
Batang bambu perling dapat digunakan untuk membuat dinding, tali, tirai, dan alat memancing
12 Bambu Tamiang
(Schizostachyum blumei)
Bambu tamiang paling cocok digunakan untuk sumpit, suling, alat memancing, dan kerajinan tangan.
13 Bambu Loleba
(Bambusa atra)
Bambu loleba dapat digunakan untuk dinding rumah, tali tongkat, bahan anyaman dan sebagai tanaman hias.
14 Bambu Batu
(Dendrocalamus strictus)
Batang bambu batu sangat kuat dan dapat digunakan untuk bahan baku kertas dan untuk bahan anyaman.
15 Bambu Belangke
(Gigantochloa pruriens)
Jenis bambu dengan batang lurus, kuat, dan ringan ini banyak digunakan sebagai galah untuk panen kelapa sawit, selain itu juga untuk bahan bangunan.
16 Bambu Sian
(Thyrsostachys siamensisi)
Bambu ini baik digunakan untuk tangkai payung, dan sebagai tanaman hias karena rumpunnya mempunyai tajuk melebar dengan daun kecil-kecil yang banyak.
17 Bambu Jepang
(Arundinaria japonica)
Bambu jepang banyak digunakan sebagai tanaman hias.
18 Bambu Gendang
(Bambusa ventricosa)
Karena bentuk batangnya yang unik dan cukup menarik maka bambu ini biasa digunakan sebagai
tanaman hias.
19 Bambu Bali
(Schizostachyum brachycladum)
Oleh karena penampilan tanamannya unik dan menarik maka bambu ini biasa digunakan sebagai tanaman hias.
20 Bambu Pagar
(Bambusa glaucescens)
Bambu ini juga menarik sebagai tanaman hias yang dipangkas dengan berbagai bentuk.
Pembagian berdasarkan penggunaan akhir ke dalam konstruksi dan non
konstruksi disebabkan oleh banyaknya penggunaan bambu di bidang konstruksi.
Di Indonesia sekitar 80 % batang bambu dimanfaatkan untuk bidang konstruksi.
Selebihnya dimanfaatkan dalam bentuk lainnya seperti kerajinan, furniture,
chopstick, industri pulp dan kertas, serta keperluan lainnya (Dephut, 2004).
Aspek Ekonomi Pengusahaan Hutan Rakyat Bambu
Tanaman bambu baik dalam skala kecil maupun besar mempunyai nilai
ekonomi yang meyakinkan. Budaya masyarakat menggunakan bambu dalam
berbagai aktivitas kehidupan sehingga bambu dapat dikategorikan sebagai
multipurpose free species (MPTS = jenis pohon yang serbaguna). Pada umumnya
jenis-jenis bambu yang diperdagangkan adalah jenis bambu yang berdiameter
besar dan berdinding tebal. Jenis-jenis tersebut diwakili oleh warga Bambusa (3
jenis), Dendrocalalamus (2 jenis) dan Gigantochloa (8 jenis) (Widayati dan
Riyanto, 2005). Dari jenis-jenis tersebut dapat dibudidayakan secara massal untuk
menunjang industri kertas, chopstick, flowerstick, ply bamboo, particle board dan
papan semen serat bambu serta kemungkinan dikembangkan bangunan dari bahan
Selain itu, secara ekonomis bambu juga memiliki nilai ekonomi cukup
tinggi.Di Indonesia terdapat lebih kurang 125 jenis bambu (Dephut, 2004).
Produk Olahan Bambu
1. Bambu Lapis
Seperti halnya kayu diolah menjadi kayu lapis maka bambu juga
digunakan sebagai bahan baku kayu lapis. Berbagai macam produk bambu lapis
dibuat baik dari sayatan bambu maupun pelepuh bambunya. Jenis yang umum
dipakai untuk bambu lapis adalah bambu tali (Gigantocloa apus).
2. Bambu Lamina
Bambu lamina adalah produk olahan bambu dengan cara merekatkan
potongan-potongan dalam panjang tertentu menjadi beberapa lapis yang
selanjutnya dijadikan papan atau bentuk tiang. Lapisannya umumnya 2-5 lapis.
Banyaknya lapisan tergantung ketebalan yang diinginkan dan penggunaannya.
Kualitas bambu lamina ini sangat ditentukan oleh bahan perekatnya. Dengan
bahan perekat yang baik maka kekuatan bambu lamina dapat disejajarkan dengan
kekuatan kayu kelas III.
3. Papan Semen
Papan semen bambu terbuat dari bambu, semen dan air kapur. Bambu
terlebih dahulu diserut, kemudian direndamkan dalam air selama dua hari.
Selanjutnya dicampur ketiga bahan tersebut dan kemudian dibentuk papan pada
suhu 56 0C dengan waktu selama 9 jam.
Pembuatan arang dari bambu dilakukan dengan cara destilasi kering dan
cara timbun skala semi pilot. Bambu yang sudah dicobakan adalah bambu tali,
bambu ater, bambu andong dan bambu betung. Nilai kalor arangnya rata-rata 6602
kal/gr, dan yang paling baik dijadikan arang adalah bambu ater dimana sifat
arangn yang dihasilkan relatif sama dengan sifat arang dari kayu bakau.
5. Pulp
Pabrik kertas sangat potensial dalam memanfaatkan bambu sebagai bahan
kertas. Cara pembuatan bahan kertas dari bambu mula-mula bambu dipotong dan
diserpih dengan ukuran 25 mm x 25 mm x 1 mm. Dengan tekanan dan suhu
tertentu serpihan bambu tersebut dimasak selama 1,5 jam. Kemudian pulp dicuci
dan disaring. Kemudian pulp diurai dengan pengaduk 3-4 jam. Hasil uraian
disaring, dicuci dan diputihkan. Setelah dicuci pulp dibuat lembaran sebagai bahn
pembuat kertas.
Bambu memiliki kandungan selulosa yang sangat cocok untuk dijadikan
bahan kertas dan rayon. Pemanfaatan bambu sebagai bahan kertas di Indonesia
telah diterapkan pada industri di Gowa dan Banyuwangi. Namun industri ini
memiliki kendala dari segi bahan baku sehingga dibuat modifikasi yaitu campuran
pulp bambu dengan perbandingan 70 % : 30 %.
6. Kerajinan dan Handicraft
Berbagai kerajinan dan handycraft dibuat dari bambu antara lain : tempat
pulpen, gantungan kunci, cup lampu, keranjang, tas, topi dan lain-lain. Dalam hal
ini yang dibutuhkan adalah keterampilan dan kreativitas dalam memanfaatkan
bambu.
Pengembangan bahan bambu sebagai bahan industri telah pula mencakup
kebutuhan peralatan makan berupa supit, tusuk sate dan tusuk gigi.
Perkembangannnya sangat cepat karena mudah dalam pengerjaan apalagi bila
dikerjakan dengan mesin secara otomatis. Bambu yang bagus untuk dijadikan
supit adalah bambu mayan dan bambu andong. Bambu yang bagus untuk supit
bambu yang berumur 3 tahun dimana untuk meningkatkan kualitasnya setelah
ditebang sebaiknya jangan langsung diproses tetapi dikeringkan terlebih dahulu
selama kurang lebih 4 hari.
8. Furniture dan Perkakas Rumah Tangga
Bambu yang dipergunakan untuk mebel harus memenuhi beberapa syarat.
Selain warna yang menarik juga dapat dibentuk secara istimewa dengan nilai seni
yang tinggi tetap memenuhi kekokohannya. Olesan pengawet dan penghias,
seperti pernis meningkatkan keawetan dan penampilan dengan tetap berkesan
alami. Perkakas rumah tangga dan hiasan dari bambu digemari karena disamping
tidak berkarat juga mencerminkan kesederhanaan tapi anggun.
Bambu hitam dan bambu betung banyak digunakan untuk furniture antara
lain: meja, kursi, tempat tidur, meja makan lemari pakaian dan lemari hias.
Disamping itu bambu juga banyak dipakai menjadi peralatan rumah tangga dan
assesoris penghias rumah.
9. Komponen Bangunan dan Rumah
Bambu yang dipergunakan sebagai bahan bangunan sebaiknya diawetkan
lebih dahulu dengan cara perendaman dalam air selama beberapa minngu
kemudian dikeringkan. Kadand-kadang juga dilakukan pengasapan belerang agar
kontruksi yang tidak mementingkan keindahan, ter juga sering dipergunakan
untuk menutup pori-pori buluh.
Bambu bersama dengan kayu dan bahan organik lainnya banyak
digunakan pada pemabngunan rumah rakyat di pedesaan. Dengan perkembangan
harga bahan dasar dan kebutuhan perumahan rakyat yang sederhana, maka
pengembangan rumah berbahan kayu dan bambu sesuai untuk membantu rakyat
ayng berpenghasilan rendah, terutanma di daerah yang mempunyai ketersediaan
bambu. Penggunaan bambu oleh masyarakat sebagai bahan bangunan perumahan
selain mudah didapat, bahan bambu dipercaya oleh masyarakat sebagi bahan yang
kuat dan awet dengan catataan penggunaan terhindar untuk berhubungan langsung
dengan air.
10.Rebung
Bambu dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dalam bentuk rebung.
Jenis-jenis tertentu rebungnya dapat dimakan karena kadar HCN kecil atau sama sekali
tidak ada, rasanya memenuhi selera, lunak dan warnanya menarik. Kandungan
gijinya cukup memadai sebagai sumber mineral dan vitamin.
11.Bahan Alat Musik Tradisional
Sesuai dengan ketebalan dinding, diameter dan panjang buluh, bambu
dapat dibuat alat musik tradisional yang menghasilkan nada dan alunan suara yang
khas. Faktor ketepatan memilih jenis dan tingkat pengeringan diperlukan guna
memperoleh kualitas yang memadai. Bambu dapat dibuat alat musik tiup, alat
musik gesek maupun alat musik pukul. Contoh yang terkenal adalah seruling,
angklung, gambang, calung, kentongan, dll. Pembuatan alat musik dari bambu
pembuatan angklung, bambu dipilih dari jenis bambu tertentu. Bambu temen,
bambu hitam, bambu lengka dan bambu tali cocok dipergunakan untuk membuat
kerangkanya. Waktu penebangan bambu harus cukup umur (2-3 tahun) tepat
waktunya yakni pada musim kemarau. Pengeringan dilakukan dalam ruang, tidak
boleh langsung dengan sinar matahari. Setelah bambu dibentuk, kemudian distem
Teori Pemasaran
Perkembangan pengusahaan bambu batangan, rebung maupun
produk-produk bambu lain ditentukan oleh pertumbuhan masing-masing pasarnya.
Analisis pertumbuhan pasarnya menyangkut bukan saja permasalahan mengenai
hubungan antara volume penjualan (pemasaran) dengan harga dan faktor-faktor
lain, tetapi juga menyangkut permasalahan mengenai kondisi segmen pasarnya
yang meliputi perilaku dan lokasi (individu atau kelompok) pembeli dan penjual.
Hubungan-hubungan yang terjadi antara penjual dan pembeli membentuk struktur
pasar dan tataniaga tertentu. Tingkat efisiensi tataniaga ditentukan oleh struktur
pasar yang terbentuk. Misalnya, struktur pasar monopoli cenderung menyebabkan
tingkat efisiensi tataniaga yang rendah, dan sebaliknya, struktur pasar bersaing
cenderung menyebabkan tingkat efisiensi tataniaga yang tinggi. Oleh sebab itu,
pengetahuan mengenai struktur biaya, margin dan distribusi keuntungan dari
rantai tataniaga yang terbentuk menjadi unsur-unsur informasi yang krusial dalam
menganalisis pertumbuhan pasar masing-masing produk bambu yang dikaji
(Rahayu dkk, 2004).
Berdasarkan skala usahanya, industri bambu dapat dikelompokkan
menjadi industri skala besar, menengah dan kecil atau industri rumah tangga
(home industry). Dalam uraian ini, perhatian ditujukan hanya kepada pemasaran
dari industri bambu skala kecil dan menengah. Yang dimaksud industri skala kecil
disini adalah industri yang tidak mempekerjakan tenaga kecuali tenaga keluarga
yang hidup bersama dalam satu rumah dengan pemilik industri seperti kepala
keluarga, istri dan anak-anak (home industry). Sedangkan industri bambu skala
keluarga selain (mungkin) tenaga kerja keluarga yang hidup dalam satu atap
dengan pemilik. Industri skala menengah dibedakan dari industri besar darijumlah
tenaga kerja yang diserap. Batasan industri skala menengah di sini adalah industri
yang mempekerjakan tenaga kerja di bawah 50 orang termasuk (bila ada) anggota
keluarga pemilik (Frick, Heinz, 2004).
Efisiensi pemasaran adalah kemampuan jasa-jasa pemasaran untuk dapat
menyampaikan suatu produk dari produsen ke konsumen secara adil dengan
memberikan kepuasan pada semua pihak yang terlibat untuk suatu produk yang
sama. Kriteria efisiensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: margin
pemasaran, share petani (produsen), distribusi keuntungan, dan volume penjualan
( Zain, 1998).
Margin Pemasaran
Margin pemasaran atau margin tataniaga menunjukkan selisih harga dari
dua tingkat rantai pemasaran. Perbedaan nilai ini juga direpresentasikan sebagai
jarak vertikal dan jarak antara kurva permintaan atau antara kurva penawaran.
Margin tataniaga hanya merepresentasikan perbedaan harga yang dibayarkan
konsumen dengan harga yang diterima petani, tetapi tidak menunjukkan jumlah
kuantitas produk yang dipasarkan. Margin tataniaga merupakan penjumlahan
antara biaya tataniaga dan margin keuntungan. Nilai margin pemasaran adalah
perbedaan harga di kedua tingkat sistim pemasaran dikalikan dengan kuantitas
produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah
(value added). Pengertian ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari
sekumpulan jasa pemasaran/tataniaga yang merupakan hasil dari interaksi antara
pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan marketing charges.
Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat rantai tataniaga yang berbeda
memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari