• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Badan Pengelola Sumber Air-Bogor, Departemen Pekerjaan Umum (2008), Situ Gede memiliki nilai dan manfaat yang sangat beragam, diantaranya adalah untuk mengairi lahan pertanian dan kolam-kolam ikan seluas ± 175 Ha pada dua desa yaitu Desa Situ Gede dan Desa Cikarawang serta mengairi dua situ lainnya yang terletak di bagian hilir, yaitu Situ Panjang dan Situ Burung dengan panjang saluran air 2.500 m, pengendali banjir, habitat berbagai jenis biota perairan, menyediakan kebutuhan air untuk masyarakat, lokasi penelitian sumber daya air, dan lokasi wisata air. Adapun tiga jenis pemanfaatan langsung yang terjadi di Situ Gede yaitu pemanfaatan untuk pemancingan, pemanfaatan untuk irigasi pertanian dan pemanfaatan untuk wisata.

6.2.1 Pemanfaatan untuk Pemancingan

Pemanfaatan langsung Situ Gede sebagai tempat pemancingan oleh masyarakat sekitar maupun dari luar kawasan situ. Pemancingan di Situ Gede tidak diberlakukan biaya masuk sehingga setiap orang dapat secara bebas melakukan kegiatan memancing. Pemancing biasanya memancing sepanjang pinggir situ dengan menggunakan alat pancing sederhana. Pinggiran situ yang rimbun oleh pepohonan merupakan tempat yang nyaman untuk memancing karena dapat terhindar dari matahari langsung.

Ikan yang berada di Situ Gede umumnya berasal dari pemberian bibit ikan oleh pemerintah dan akademisi yang bergerak di bidang perikanan seperti fakultas perikanan dan ilmu kelautan Institut Pertanian Bogor dan Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan. Jenis ikan yang dilepaskan di Situ Gede berupa ikan nila, gabus, patin, dan jenis ikan air tawar lainnya. Pemberian bibit ikan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan perairan Situ Gede dan sebagai bentuk kerjasama agar keberadaaan situ tetap ada. Ikan yang telah di budidayakan di situ tidak boleh diambil oleh siapapun selain untuk pemancingan dan kegiatan

setiap satu tahun sekali sebelum bulan puasa. Kegiatan ini berupa pengambilam ikan yang dilakukan seharian penuh.

Dari responden pemancing yang diwawancarai pada penelitian ini rata-rata melakukan pemancingan sebanyak satu sampai tujuh kali dalam seminggu. Jumlah responden terbesar yaitu sebanyak 11 orang melakukan kegiatan memancing dengan intensitas satu kali dalam seminggu dan jumlah responden terkecil dengan intensitas memancing enam kali dalam seminggu. Pemancing yang melakukan kegiatan memancing satu kali dalam seminggu, biasanya melakukan kegiatan memancing untuk hiburan. Lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada Tabel 14

Tabel 14 Jumlah Pemancing Dalam Seminggu

No. Hari Memancing dalam Seminggu (hari) Jumlah (Orang)

1 1 11 2 2 6 3 3 5 4 4 2 5 5 2 6 6 0 7 7 4 Total 30

Rata-rata waktu yang dihabiskan untuk kegiatan memancing sekitar enam sampai tujuh jam perharinya. Responden melakukan kegiatan memancing di Situ Gede pada pagi hari. Selain memancing di pagi hari, pemancing juga melakukan kegiatan memancing di malam hari. Namun kegiatan ini masih jarang dilakukan karena fasilitas penerangan untuk kegiatan memancing masih kurang memadai. Pengunjung yang sedang memancing di sekitar Situ Gede dapat dilihat pada Gambar 7.

6.2.2 Pemanfaatan untuk Pertanian

Pemanfaatan langsung Situ Gede tidak hanya untuk pemancingan saja tetapi juga dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Sumber air yang ada di situ berasal dari mata air dan saluran irigasi Cibanten dan Cibende. Kawasan ini memiliki potensi yang sangat besar untuk kegiatan pertanian. Air irigasi Situ Gede dimanfaatkan oleh petani yang terletak di Desa Cikarawang.

Kondisi bangunan air di Situ Gede cukup terjaga dan masih berfungsi. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan bangunan pengeluaran (outlet) dan pintu air yang berfungsi dengan baik. Aliran air Situ Gede digunakan untuk menyuplai air ke Desa Cikarawang untuk irigasi pertanian. Luas lahan pertanian di Desa Cikarawang yang dialiri air Situ Gede sekitar 127 Ha. Keadaan pengeluaran air danpintu air Situ Gede dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Kondisi Pintu Air Situ Gede

Petani yang berada di Desa Cikarawang pada umumnya menanam padi dikarenakan mayoritas lahan adalah lahan pertanian dan persawahan. Penanaman padi tersebut dilakukan sekali dalam setahun. Selain bertanam padi pertanian di daerah ini juga melakukan penanaman holtikultura sebagai tanaman selingan. Jenis tanaman selingan yang ditanam oleh petani di Desa Cikarawang seperti ubi jalar, kacang tanah, singkong dan jambu.

6.2.3 Pemanfaatan untuk Wisata

Situ Gede merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Bogor. Kondisi lingkungan yang masih terjaga dan keindahan alam yang masih terpelihara menjadi daya tarik pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata. Wisata Situ Gede dijadikan wisata harian oleh warga Bogor. Kegiatan wisata yang dapat

dilakukan di Situ Gede berupa jalan-jalan di kerimbunan hutan, menikmati keindahan alam di sekitar kawasan dan menikmati atraksi wisata air seperti bebek-bebekkan dan perahu dayung. Situ Gede juga digunakan sebagai lokasi pembuatan film dan sinetron serta foto pre wedding. Pemandangan Situ Gede dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Pemandangan Alam Situ Gede

Waktu tempuh lokasi Situ Gede dari jalan utama yang relatif singkat dan banyaknya petunjuk arah menuju situ membuat Situ Gede mudah ditemukan. Wisata alam Situ Gede ini terbilang murah karena pengunjung hanya mengeluarkan biaya untuk perjalanan saja dikarenakan belum ada biaya tiket untuk masuk ke lokasi wisata tersebut. Berdasarkan itu, jumlah pengunjung yang datang ke Situ Gede biasa mencapai 200 – 700 pengunjung perbulan.

Pengelolaan aktivitas wisata Situ Gede saat ini masih dikelola oleh penduduk setempat. Selama ini potensi wisata di Situ Gede telah dipromosikan oleh Pemerintah Kota Bogor dengan cara pemberian brosur pada saat pameran, melalui media internet, koran ataupun membuat acara yang dihadiri oleh Walikota Bogor. Lokasi wisata ini berada kurang lebih 10 km dari pusat Kota Bogor, atau sekitar 3 km di utara Terminal Bubulak. Situ Gede sebetulnya berdekatan, atau berada dalam satu sistem, dengan beberapa situ yang lain di dekatnya. Situ-situ tersebut yaitu Situ Leutik (kini sudah menghilang), Situ Panjang, dan Situ Burung yang terletak di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Dokumen terkait