• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2009:2)

Guna memperoleh hasil penelitian yang komprehensif maka pada pengumpulan dan teknik analisis data, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatori. Menurut Malo (2003:28), penelitian eksplanasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Penelitian yang bermaksud tidak hanya sekedar memberikan gambaran mengenai suatu gejala sosial tertentu yang menjadi fokus, tetapi juga tentang bagaimana hubungan antara gejala dengan gejala sosial lain, dan mengapa hubungannya seperti itu. Misalnya penelitian yang mengungkap mengapa dan bagaimana sampai timbul kecenderungan tindakan kriminal dalam suatu masyarakat”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang menguji hipotesis tentang hubungan dan sebab akibat

antar variabel yang akan diteliti dengan mengacu pada hipotesis yang telah ditentukan.

Adapun dalam penelitian ini penulis akan menganalisis implementasi kebijakan retribusi pengujian kendaraan bermotor dengan strategi pendekatan hubungan kerja dan hubungan variabel yang dianggap dominan yaitu struktur birokrasi serta kemampuan sumber daya manusia. Tingkat efektivitas implementasi kebijakan retribusi pengujian kendaraan bermotor disandingkan dengan tingkat kepuasanmasyarakat (pemilik kendaraan wajib uji) yang melakukan pengujian. Sehingga pada akhirnya nanti akan memunculkan suatu persepsi terhadap arah hubungan antara implementasi kebijakan retribusi pengujian kendaraan bermotor dengan tingkat kepuasan masyarakat.

Sistem penulisan dalam analisis penelitian ini dilakukan dengan menggambarkan fenomena atau fakta di lapangan yang dipadukan dengan teori yang ada sehingga memunculkan suatu kesimpulan yang bersifat umum. Hal ini sejalan dengan pendapat Mardalis (1990:14), yang menyebutkan cara berpikir induktif sebagai berikut :

“Cara berpikir yang berpijak pada faktor-faktor yang bersifat khusus kemudian diteliti dan akhirnya ditemui pemecahan persoalan yang bersifat umum, induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual, penarikan kesimpulan secara induktif dimulai dengan menyatakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus”.

Mengacu definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah penelitian yang berangkat atau bertumpu pada data atau fakta di lapangan yang kemudian dihubungkan dengan teori yang relevan atau sesuai sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang bersifat umum.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, dengan obyek penelitian pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengujian Kendaraan Bermotor (UPTD-PKB) Dinas Perhubungan Kota Medan yang terletak di Jl. TB. Simatupang No. 114-A Pinang Baris, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

3.3Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini subyeknya adalah seluruh pemilik kendaraan bermotor wajib uji yang ada di Kota Medan yang sedang melakukan pengujian. Pemilik kendaraan wajib uji, di bagi dua berdasarkan peruntukkannya, yaitu: kendaraan umum dan kendaraan bukan umum (pribadi). Untuk menentukan sampel penelitian menggunakan metode accidental sampling, menurut Hadi (1992:46) accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap responden yang secara kebetulan ditemui pada objek penelitian ketika observasi sedang berlangsung. Adapun pemilik kendaraan yang berhasil dijumpai peneliti selama sepuluh hari berada dilokasi penelitian sebanyak 124 orang.

3.4 Instrumen Penelitian

Sesuai dengan sumber dan jenis data yang akan diperoleh, maka Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup dengan jawaban berjenjang dengan menggunakan skala likert untuk memperoleh data

interval yang selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus-rumus statistik. (Sugiyono, 2009:93). Disengajakan dalam penentuan skor hanya 4 (empat) dikarenakan adanya salah satu kutub yang mayoritas tidak dipergunakan yaitu Kepuasan “Sangat” untuk pilihan Negatif.

2. Dokumentasi

Dokumentasi, yakni digunakan untuk mengumpulkan data-data sekunder dalam bentuk tulisan maupun gambar.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis meliputi studi kepustakaan melalui literatur yang ada, serta secara langsung di lapangan, yang terdiri dari:

1. Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan yang sudah disediakan atau ditentukan pilihan jawabannya, yakni ditujukan kepada responden yang dijumpai secara kebetulan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang tersedia.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari dan menelaah barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, gambar dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian, yang dalam hal ini adalah semua arsip atau data pada lokus yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Arikunto, 2006:135).

3.6 Teknik Analisis Data

1. Analisis Hubungan Masing-Masing Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Untuk menganalisis hubungan masing-masing variabel bebas dengan variableterikat digunakan rumus korelasi sederhana atau korelasi product moment. Adapun langkah-langkah untuk pengujian korelasi yaitu mencari angka koefisien korelasi terlebih dahulu.

Untuk mengatahui koefisien korelasi variable X terhadap Variabel Y digunakan rumus Product Moment, (Sugiyono, 2009:182):

��� = ∑�� �∑��∑� Keterangan :

rxy = Angka indeks “r”produk moment (antara variabel X dan Y)

Σxy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

Σx² = Jumlah seluruh skor X yang telah dikuadratkan

Σy² = Jumlah seluruh skor Y yang telah dikuadratkan

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiyono,2009:184

Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternative dapat diterima.

2. Analisis Hubungan Simultan (Bersama) Antara Seluruh Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat

Untuk menguji hubungan seluruh variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji korelasi berganda. Adapun langkah-langkah pengujian korelasi berganda adalah sebagai berikut:

a. Menguji koefisien korelasi berganda

Untuk menghitung koefisien korelasi ganda dapat dihitung dengan rumus korelasi ganda (���12), (Sugiyono, 2009:191):

���= ���� + ��� − �������������� � − �����

Keterangan :

���12 = korelasi variabel X1 dan X2 dengan varibel Y. ���1 = korelasi Product Moment antara X1 dengan Y ���2 = korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

�1�2 = korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

b. Menguji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar varians variabel terikat dipengaruhi oleh varians variabel bebas, atau dengan kata lain seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Rumus umumnya adalah: (Sugiyono, 2009:185)

�� =�² ����%

Keterangan:

51

Dokumen terkait