• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, selanjutnya akan dikemukakan mengenai beberapa saran yang terkait dengan penelitian ini. Adapun pemaparannya adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar pengembangan teori sastra dan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel serta dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa Sastra Indonesia dan masyarakat umum, agar memperoleh suatu pengetahuan yang lebih mendalam tentang nilai sosial tokoh utama dalam karya sastra khususnya adalah novel.

2. Membantu pembaca terutama mahasiswa, guna memperluas wawasan tentang “Analisis Nilai Sosial Novel Ayah Karya Andrea Hirata” dengan

wawasan tersebut diharapkan karya Andrea Hirata pembaca mampu memahami pesan-pesan yang terkandung dalam novel Ayah.

3. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat mengkaji dari segi analisis nilai sosial beserta relevansinya dengan pembelajaran sastra di sekolah. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk meningkatkan penggunaan karya sastra sebagai materi ajar pembelajaran sebagai upaya peningkatan budaya literasi pada siswa. Dengan kata lain, banyak hal yang diperoleh siswa melalui pembelajaran dengan karya sastra.

77

Nadia dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di Kelas XII SMA. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya.

Vol 4 No 1

Abrams. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Abdulsyani. 2021. Nilai Sosial Dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul Quddus. Skripsi. Universitas Muhammaddiyah Makassar.

Ahmad Risdi. 2019. Nilai- Nilai Sosial Tinjauan Sebuah Novel. Lampung: CV.

IQRO.

Amri & Puerwati. 2016. Analisis Struktural dan Pendidikan Karakter Novel Pukat Krya Tere Liye Serta Relevansinya Terhadap Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA. Jurnal Penelitian, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. Vol. 4 No 1

Aminuddin, Hugh. 2017. Pengkajian Sastra dan Teori Aplikasi. Surakarta: CV.

Djiwa Amarta.

Andrea Hirata. 2015. Ayah. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka

Alwi. 2019. Nilai-nilai Sosial Tinjauan Sebuah Novel. Lampung: CV. IQRO.

Arditiya. 2020. Nilai Sosial Dalam Novel Ananta Prahadi Karya Risa Saraswati:

Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajat Di SMA.

Jurnal Pendidikan, Bahasa, Seni, dan Budaya.

Arikunto. 2018. Nilai Sosial dan Nilai Moral yang Terkandung Dalam Novel Rindu Karya Tere Liye. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh.

Baldic. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Budiningsih. 2016. Analisis Nilai Sosial Dalam Novel Aceh 2025 1446 H Karya Thayyeb Loh Angen.Jurnal Ilmiah Mahasiswa PBSI Vol. 1

Crewswell. 2019. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo (LPSP).

Damsar. 2020. Nilai Sosial Dalam Novel Ananta Prahadi Karya Risa Saraswati:

Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Di SMA.

Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2016. Analisis Nilai Sosial Dalam Novel Aceh 2025 1446 H Karya Thayyeb Loh Angen. Jurnal Ilmiah Mahasiswa PBSI Vol. 1 No. 4

Elly, Dkk. 2021. Amalisis Nilai-nilai Sosial Dalam Novel Imperect Karya Meira Anastasia . skripsi. Universitas Jambi.

Dhoiri, Green. 2016. Nilai-nilai Sosial Novel Sordam Karya Suhunan Situmorang.

Jurnal Lentera Pendidikan, Vol, No. 1.

Eriyanto, 2011. Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Komunikasi Dan Ilmu-ilmu Sosial Lainya. Jakarta:Kencana Prenada Media

Firwan. 2020. Nilai Sosial dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru Alternatif Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA. Jurnal Transportasi Pendidikan Sebagai Upaya Mewujudkan Suintainble Development Goals.

Foster. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Hasanah. 2020. Nilai Sosial dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru Alternatif Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA. Jurnal Transportasi Pendidikan Sebagai Upaya Mewujudkan Suintainble Development Goals.

Hendropuspito. 2016. Nilai-nilai Sosial Novel Sordam Karya Suhunan Situmorang. Hal. 26. Jurnal Lenera Pendidikan LPPM UM Metro. Vol. 1 Ibnu, Dasna Mukaddis. 2019. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: Lembaga

Pendidikan Sukarno Pressindo (LPSP).

Johanes. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kridalaksana, 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Kurniasari. 2021.Analisis Nilai-nilai Sosial Dalam Novel Imperect Karya Meira Anastasia. Skripsi. Universitas Jambi.

Kesuma. 2021. Amalisis Nilai-nilai Sosial Dalam Novel Imperect Karya Meira Anastasia . skripsi. Universitas Jambi.

Khoiri, Notonegoro. 2019. Alwi. 2019. Nilai-nilai Sosial Tinjauan Sebuah Novel.

Lampung: CV. IQRO

Kenny. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Kenny, Staton. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Moleong. 2021. Analisis Nilai Moral dalam Novel Ibu, Sedang Apa? Karya Edi AH Iyebenu dan Hubungannya dengan Pembelajaran di SMA. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PGRI Bojonegoro. Vol 7 No 3 Mulyadi. 2020. Nilai Sosial Dalam Novel Ananta Prahadi Karya Risa Saraswati:

Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajat Di SMA.

Jurnal Pendidikan, Bahasa, Seni, dan Budaya.

Nurgiyantoro. 2020. Nilai Sosial dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru Alternatif Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA. Jurnal Transportasi Pendidikan Sebagai Upaya Mewujudkan Suintainble Development Goals.

Nurgiyantoro, Rokmansyah. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Nurgiyontoro. 2018. Kajian Kesusastraan Sebuah Pengantar. Surakarta: CV. AE.

Media Gravika.

Nurgiyontoro. 2021. Nilai Sosial Dalam Novel Yogyakarta Karya Damien Dematra dan Relevansinya Sebagai Materi Ajar Di SMA: Kajian Sosiologi Sastra. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. No. 2.

Rampan. 2017. Pengkajian Sastra dan Teori Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Surakarta.

Rahmanto. 2017. Pengkajian Sastra dan Teori Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Surakarta.

Rahmanto, Hartoko. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rokmansyah. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rokmansyah, Nurgiyantoro. 2021. Analisis Nilai-nilai Sosial Dalam Novel Imperect Karya Meira Annastasia. Skripsi. Universitas Jambi.

Rahmanto. 2017. Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press.

Rampan. 2017. Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press.

Staton. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Staton. 2020. Nilai Sosial Dalam Novel Ananta Prahadi Karya Risa Saraswati:

Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajat Di SMA.

Jurnal Pendidikan, Bahasa, Seni, dan Budaya.

Sukatman. 2020. Nilai Sosial dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru Alternatif Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA. Jurnal Transportasi Pendidikan Sebagai Upaya Mewujudkan Suintainble Development Goals.

Sudjiman. 2017. Pengkajian Sastra dan Teori Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Surakarta.

Stevick, Both. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sutopo. 2015. Aspek Sosial dalam Novel Jodoh Akan Bertemu Karya Dwitasari dan Lana Azm: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Surakarta: Skripsi Pendidikan dan Sastra Indonesia. Universitas Muhammaddiah.

Sugiyono (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA

Teeuw . 2017. Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press. Gadjah Mada University Press.

Tarigan. 2017. Pengkajian Sastra dan Teori Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Surakarta.

Warren & Wellek. 2017. Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV.

Djiwa Amarta Press.

Wicaksono. 2016. Analisis Nilai Sosial Dalam Novel Aceh 2025 1446 H Karya Thayeb Loh Angen..

Wicaksono. 2021. Nilai Sosial Dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul Quddus. Skripsi.

Waluyo. 2018. Kajian Kesusastraan Sebuah Pengantar. Jawa Timur: CV. AE.

Media Grafika.

Wardani, Freye. 2018. Kajian Kesusastraan Sebuah Pengantar. Jawa Timur. CV.

AE. Media Grafika.

Yumi. 2021. Analisis Nilai-nilai Sosial Dalam Novel Imperect Karya Meira Anastasia. Skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Data Keseluruhan Data Analisis Nilai Sosial

TABEL DATA KESELUUHAN DATA ANALISIS NILAI SOSIAL

Wujud Nilai Sosial Teks No Data Hlm

1) Nilai Material (Cincin)

1. Lama Bu Norma menelaah puisi itu.

Cinta dalah mahkota puisi, bukankah kalimat yang spektakuler? Soal cincin adalah perhiasan, pastilah, pikir Bu Norma. Sabari mencoba memasukkan unsur realitas dalam puisinya yang metaforis.

2. Jarak yang jauh dari abang sulung dan kakaknya, bungsu pula, membuat Sabari menjadi anak emas Sabman malam ayahnya bercerit untuk menidurkannya. Bukan karena Sabari merengek, melainkan memang karena ayahnya senang bercerita.

3. Pemenangnya tak peduli siapa dia, pemulung, gelandangan, atau bramacorah, akan menjadi anak emas kebanggaan kampung. Akan tetapi atlet mewakili kabupaten Belitong ke tingkat provinsi.

4. Perempuan cantik memang suka plinplan, itu merupakan bagian dari kecantikan mereka. Aku sendiri punya pengalaman yang sama denganmu.

Jadi, aku mengerti perasaanmu. Kita senasib.

5. Mengapa wanita cantik senang sekali dengan lelaki bertabiat macam setan?

Sabari melihat seakan satu sepeda rebah lalu merebahkan ratusan sepeda-lainnya.

6. Baru kelas satu SMP dia sudah merokok. Lengan baju yang sudah pendek digulung tinggi-tinggi, mending kalau lengan berotot. Potongan rambut besurai panjang pada bagian belakang.

7. Dibongkarnya baju Sabari. Diam-diam Sabari memasukkannya lagi.

8. Sabari yang tergeletak lemah tak 38

61

362

68

69

18

berdaya di atas tempat tidur sontak melompat. Jika tak diingatkan Ukun, hampir saja dia ke sekolah hanya dengan celana pendek dan kaun singlet.

9. Keesokan, pagi-pagi sekali, sebelum siswa lain datang, tampak Sabari menyapu ruang olahraga dengan gesit, meski hari iu bukan jadwal piketnya.

Isterinya dirawat di rumah sakit kabupaten. Setelah itu, dia membuka baju lalu berlari mengelilingi lapangan upacara.

10. Bogel jengkel karena Sabari tak pernah terpancing. Ditariknya kerah baju Sabari, ditantang berkelahi. Sabari tak melawan, hanya tersenyum. Karena dia takkan merendahkan dirinya sendiri dengan menggunakan mulutnya untuk memaki dan takkan menghinakan dirinya sendiri dengan menggunakan tangannya untuk memukul.

11. Sepeda mereka adalah sepeda balap modern. Amiru segera sadar bahwa dia hanya mengenakan sandal dan kemeja biasa, dan sepedanya adalah sepeda kampung kratan yang dipakai untuk membawa kayu bakar.

12. Kemeja lengan panjang mereka sudah luntur warnanaya. Ikat pinggang besar bermanik-manik itu telah diganti menjadi tali rafia yang diikat kencang, simpul mati, kalena celana cutbrai menadi kebesaran sebb keduannya telah kurus kurang makan.

13. Pukul 10.00 pagi itu, niel sudah berdandan rapi. Dandanan yang membuat Larissa dan Mommy terperangah. Niel menggenakan pakaian terbaikknya, dari bawah sampai ke atas. Sepatu mengkilap, berdasi besar berwarna megah, Mengenakan jas tak perduli udara panas.

14. Malam senyap, tak ada suara kecuali bunyi kafilah-kafilah angin berembus

31

74

75

80

92

323

332

dari selatan, menampar-nampar atap rumbia, menyelisik daun delima, Menjatuhkan buah kenari, menepis permukaan Danau Merantik, menyapu pandang, lalu terlontar jauh, jauh ke utara.

15. Amirza membawa radio itu ke kios reparasi elektronik gaya baru di kawasan pasar ikan.pemilik kios itu tak lain bukan,satu dan hanya satu-satunya, Syarif Miskin.

16. Untuk keperluan itu dia punya mata-mata, yaitu saah seorang kawan trdekat Lena, Zuraida, yang senang saja di disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri.

17. Jika dulu dia hanya mengatakan “tak usah ya” jika dikirimi Sabari nangka hasil kebun sendiri, disertai satu kartu ucapan yang manis, “purnama kedua belas, silahkan menikmati semua kebaikan dari buah nangka”, Kini dibantingnya nangka hasil kebun sendiri itu sambil ngomel-ngomel.

18. Musik ke selatan, suaranya ke utara.

Para pendengar terpana kalau tak tertawa. Tukang nasi goreng menghentikan gorengan-annya, penjaga malam ternganga mulutnya, para penjaga toko prihatin, para pengunjung warung kopi terpingkal-pingkal.

19. Sabari takjub mendapat daftar menu yang unik zaman sekarang, goreng dunia akhirat, kapal tanker, bakso rudal ulang-alik, nasi goreng dunia akhirat, pecel lele bus kota, lemper tanpa dosa, es teh antartika, dan sambal api neraka 20. Dinamut menyeret kursi, Sabari

menyeret meja. Dinamut menyeret meja, Sabari menyeret lemari. Dinamut menyeret setandan pisang, Sabari menyeret batang pisang. Dinamut menyeret gerobak bakso, Sabari menyeret gerobak pemuung besi.

21. Salah satu hal pertama yang dilakukan abari adalah menajak Amiru ke

1

22

40

44

100

349

356

Restoran Modern. Dipesankannya makanan dari menu yang dulu diceritakannya untuk pengantar tidur anaknya itu, nasi goreng luar negeri terutama. Beban berat terlepas dari pundaknya karena janji lamanya kepada Zorro telah tunai.

383

2) Nilai Vital 1. Meski tersembul diantara gumpalan awan April, purnama kedua belas terang benderang. Begitu terang sehingga Sabari duduk sendiri di beranda, sedih, kesepian, dan merana, dapat dilihat gurab nasib di telapak tangan kirinya. Tangan kanannya erat menggenggam pensil.

2. Buku tulis untukmu, Lena, kata Sabari selembut mungkin, malu dan gugup.

Buku itu adalah hadiah harapan tiga lomba menulis puisi tingkat pelajar, prestasi tertinggi Sabari. Dia ingin Lena bangga kepadanya. Tak usah ya, kata Lena.

3. Amirza bekerja sebagai buruh pabrik sandal jepit bermutu. Malam dilewatkannya dengan menjalin pukat dibawah temaran lampu minyak sambil menyimak siaran radio. Istri tiga anak, pabrik sandal jepit, menjual pukat, dan radio. Dalam lingkaran itulh hidup Amirza berputar, hari demi hari, tahun demi tahun, tak ada hal lain.

4. Setiap malam Amirza duduk di kursi rotan di samping radio itu.

Disampirkannya ujung pukat pada paku yang tertancap di dinding, dinyalakannya lampu minyak, dihidupkannya radio.

5. Keesokannya tak ada topik bicara lain di sekolah, kantordesa, pasar, warung-warung kopi, selain soal Lady Diana.

Mereka yang tak sempat melihatnya, menyesal, membanting topi ke meja.

6. Anak perempuan itu membereskan tas.

Sabai terpana melihat buga-bunga ilalang dalam tasnya. Tanpa berkata-kata, anak itu tersenyum kepada Sabari

1

3

5

7

8

12

dan menyerahkan pensilnya. Mungkin semacam hadiah untuk kebaikan Sabari.

7. Pernah, karena ingin mendengar siaran langsung pertandingan bulu tangkis Thomas Cup Indonesia versus Malaysia yang disiarkan RRI swcara langsung, ayahnya meminjam kuali ibunya.

8. Tak lama kemudian ayahnya meninggal dan saat itulah Markoni kena tampar kenyataan hidup yang sebenarnya. Menanggung istri dan anak, tanpa ijazah memadai. Air dingin di dalam gelas macam mendidih, begitu Markoni menggambarkan krisis hidupnya kepada seorang kawan.

9. Usaha rental alat musiknya berakhir secara mengerikankarena orang-orang udik dari Beati, yang mau belajar musik rock, memperlakukan Gitar seperti dayung, drum seperti kasur yang boleh digebuk sekuat tulang, dan organ seperti adonan kue .

10. Syarif miskin dulu berprofesi sebagai asisten operator alat berat. Heafy Duty, orang-orang berhelm kunin nan gagah dengan mesin-mesin raksasa, exavator, kendaraan dobel gardan, delapan belas roda. Itulah pemainnya sehari-hari.

Semuanya tiarap saat PN Timah gulung tikar.

11. Amirza terpana, ditatapnya radio itu seperti menatap benda ajaib. Ibu Amiru yang tengah berbaring di kamarr bangkit krena mendengar sebuah lagu melantun dengan jernih.

12. Hanya mereka yang diberkelahi yang Maha Tinggi dengan kecerdasan istimewa yang dapat melihat hubungan antara anak-anak berduyun-duyun pulang sekolah dengan usaha percetakan batako. Salah satu dari orang yang diberkelahi itu adalah Markoni.

13. Di kampung lain, Belantik, Sabari 15

19

20

23

25

26

30

gelisah menunggu hasil ujian itu, bukan hanya karena dia ragu bisa diterima di SMA negeri, melainkan lebih karena perempuan misterius yang hanya memberibya pensil.

14. Keluarga Izmi tadinya kaya, tetapi mendadak miskin. Waktu Izmi kelas satu SMP, ayaahnya ditangkap polisi lantaran korupsi. Semua harta benda disita. Keluarga itu kocar-kacir. Untuk bertahan, ibu Izmi berjualan kue. Izmi, anak tertua, menjadi tukang cuci dan setrika.Gara-gara musibah itu, izmi yag bercita-cita menjadi dokter hewan mengubur cita-citanya dalam-dalam.

15. Tak seperti pemain band yang berantakan, Sabari rapi jali. Tak bisa dia melihat kabel centang-perenang tak keruan pasti digulungnya. Kerap dia dimarahi lantaran menggulung kabel di atas pentas tak peduli pertunjukan sedang berlangsung.

16. Sesekali jika rindu, Sabari memanfaatkan satu-satunya kesempatan untuk menemui Lena, yaitu usai jam sekolah. Semua siswa sudah pulang, diam-dim di masuk ke kelas sebelah berjumpa dengn Lena, walaupun hanya dalam bentuk bangkunya yang kosong.

17. Suhu, pernapasan, deta jantung, semua diperiksa. Kamar Ibu nanti tidak panas karena ada AC. Ada juga meja dengan vas bunga di samping tempat tidur ibu nnti. Bunganya akan ku ganti setiap hari.

18. Dalam waktu singkat lokasi start menjadi sepi. Orang-orang bergegas menuju pusat kota untuk melihat para juara. Amiru teringat kepada adik-adiknya duduk menunggu. Termangu-mangu memegangi bendera.

19. Ngeng, lampu merah bertuliskan on air menyaala. Penyiar menyapa pendengar lalu menyapa Sabari.

20. Sopir dan para siswa membantu Sabari 41

42

83

90

90

97

108

mengangkat kursi roda sekalian dengan ayahnya. Sedih bercampur bangga Izmi melihatSabari mendorong kursi roda ayahnya menuju sekolah.

21. Sabari mampu menyelam sampai penuh jeriken sepuluh liter. Nyawa Ukun dan Tamat rupanya lebih pendek.

Setelah berhari-hari berlatih, ukun hanya bisa mengisi botol kecap. Tamat hanya bisa mengisi botol minyak wangi sinyong-nyong.

22. Persidangan tk berlngsung lama. Hati Sabari seperti digunting melihat panitera pengadilan menggunting buku nikahnya dan buku nikah Lena. Yang mulia mengetuk palu, majelis menutup sidang.

23. Seperti biasa, setiap sore, Sabari mengajak Zorro ke taman balai kota.

Masuk September, hujan hampir setiap hari. Sebelum berangkat, disiapkannya tas punggung kecil kesayangan anaknya, yang kemudian dipakai Zorro dengan gagah. Di dalam tas itu ada topi, jas hujan, sarung tangan, baju ganti.

24. Gegabah, bukan tipikal Manikam. Dia itu teliti, metodikal, sistematis. Dia memiliki kepribadian seorang penerjun puyung.

25. Sabari mengalami situasi sudah jatuh tertimpa, lalu meginjak paku dan pakunya karatan, mengandung bahayu tetaanus. Semua orang telah pergi naik kapal Nabi Nuh, dia tinggal sendiri, tak diajak. Yang tertinggal hanya dua orang, dia dan sepi.

26. Tak pernah sebelumnya Zuraida berani mengunungi oasar malam sendiri. Di depan kaca, dikuatkannya hatinya bahwatak perlu menunggu punya pasangan hanya sekadar untuk naik komidi putar yang disukainya, menyaksikan aksi tipu daya tukang dadu cangkir, melihat para pembalap tong setan dari Mojokerto, sambil

177

212

228

231

237

246

menikmati kembang pula.

27. Lena dan Zoro mengemasi tas dan meninggalkan Medan yang mereka cintai. Lena merasa pahit. Tak pernah dia begitu sedih putus hubungan dengan Jon. Terseok-seok dia membawa tas yang besar.

28. Bersahabat pena kian sedikit peminatnya. Ini hobi indah yang semakin kesepian. Sahabat pena akan segera punah, mirip telegram.

29. Atap perkenan Abang, sehari-hari saya adalah menggulung dinamo, adapun daripada mitra disebelah saya ini, adalaah tukang kipas satai di restoran satai kambing muda Afrika,” ukun menjelaskan.

30. Mau pakai sepatu atau tidak, itu urusan rumah tangga peserta, panitia takkan ikutcampur. Yang penting berlari setelah bunyi tembakan pistol palsu, lalu berlarilah kau sekuat jiwa dan ragamu.

31. Pulang ke rumah dimarahi ibu demii melihat baju penuh bercak getah buah hutan, lalu pontang-pnting berlari ke masjid agar tak terlambat dan dimarahi guru mengaji.

32. Safarudin, guru Kimia, sudah pensiun.

Syamsiar, guru Biologi, galak mintak ampun, tapi setia sama istri. Sahani guru Pendidikan Moral Pancasila, adalah umat manusia berakhlak mulia yang mustahil main api sama murid.

33. Kemampuan berbahasa Indonesia Ukun harus ditingkatkan. Merek menghadap Bu Norma, guru Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas mereka di SMA dulu, yang galak tetapi di sayang.

34. Hari terakhir adalah ujian Bahasa Indonesia. Sabari tersenyum simpul.

Dijawabnya semua soal dengan tenang.

Cincai. Dilihatnya nun disana, ukun mengaduk-aduk rambut. Sabari tersenyum lagi di arah pukul 05.00, Tamat tercenung, taampak tertekan

267

321

327

361

9

57

295

11

batinya. Sabari kembali tersenyum.

Maaf, siswa lain boleh jago Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Geografi, Biologi, tetapi Sabari adalah Isavc Newton-nya Bahasa Indonesia.

35. Dia bersorak dan berlompat, matanya terbelalak melihat nilai Bahasa Indonesia-nya yang pantastis, 9,5 hampir sempurna 10. Tak pernah bersorak seeumur hidupnya mendapat nilai setinggi itu dan nyata-nyata nilai itu telah menyelamatkannya sehingga dia lulus.

36. Berdasakan perhitunganku, rasa sayang Lena padamu lebih kecil daripada rasa bencinya. Kita tahu dalam Matematika, nilai yang lebih kecil, dikurangkan dengan nilai yang lebih besar, hasilnya nol. Maka nol persen, itulah peluangmu, kata Toharun. Wajar nilai Matematika-nya 2.

37. Sabari menyesal telah mendebat Ukun soal surat itu, lebih-lebih telah mengungkit-ngungkit soal Geografi.Mengidentikkan dirinya dengan satu huruf S saja dengan Lena dengan huruf L adalah satu perbuatan matir yang tidk masuk akl.

38. Woeri guru Seni Lukis, lima puluh tahun umurnya, patah hati sejak SMP, tak mau pacaran lagi. Semura, guru Pengantar Ilmu Komputer, sudah pindah ke kundur, cut, paste.

39. Itu masa lampau, waktu Biologi masih bernama Ilmu Hayat, Matematika masih bernama Berhitung, Fisika masih bernama Ilmu Pasti, Geografi masih bernama Ilmu Bumi, Kimia bernama Ilmu Zat-zat.

40. Izmi juga melangkah dengan gagah usai menerima kembali kertas ulangan dari guru Matematika. Ibu guru tersenyum. Dari tadi Bu Guru terus-menerus untuk Izmi. Berkali-kali ulangan, nilai izmi sangat buruk kalau tak mau disebu memalukan sehingga

33

39

54

58

58

59

dia pernah diseprot guru habis-habisan di depan kelas.

41. Insyafi, ayah Sabari, adalah pensiunan guru SD, bidang studi Bahasa Indonesia. Dipilihnya bidang itu lantaran gemar akan puisi. Dia memberi nama anak-anaknya dengan satu kata sifat yang mulia dan menambahi huruf i dibelakang itu, agar terdengar Sastrawi.

42. Dinaikkannya penyu itu ke perahu, dipotongnya akar bahar yang mengikat aluminium ke kaki penyu. Sejurus kemudian dia tertawa membaca Bahasa Inggris tak keruan dari tulis yang digerus pada lempeng aluminium itu.

43. Melamar kerja disana sini ditolak.

Usaha ini gagal, usaha itu merosot, Memanga ada lowongan kerja di kapal perusahaan pelayaran atau lowongan dibagian mekanika. Elektrikal rumah sakit daerah, tetapi memerlukan ijazah paling tidak sarjana muda.

44. Satu-satunya harapan tinggal Abu Dhabi. Dulu kawan-nya pernah menawarinya bekerja sebagai sopir truk di negeri yang konon kalau musim panas orang bisa menggoreng telur di jalan aspal. Markoni tak tahan panas karena hidupnya, hatinya, telinganya, kepala sudah cukup panas. Suhu panas membuatnya gelisah. Namun, dia sudah terpojok, tak punya pihak lain.

45. Ukun dan Tamat sendiri jengkel karena Sabari tak mau lagi diajak ke danau tambang untuk berenang. Di ajak menggantungkan sepeda guru ngaji di dahan pohon bantan, dia tak berminat.

Padahal dulu dilah biangnya. Diajak melempar buah sagu. Dengan sungkam dia berangkat. Namun, tingkahnya aneh. Dia memasukkan bajunya. Ukun jengkel.

46. Berpedoman padas usrat-surat Lena, tujuan Ukun dan Tamat berikutnya adalah Bengkulu. Setelah dua hari dua

61

362

19

20

31

318

Dokumen terkait