BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyoono (2017:10) menjelaskan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivism. sebagai motede ilmiah karena sudah termasuk kaidah ilmiah secara empiris atau nyata. terukur. rasional. sistematis dan objektif.
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui adanya variabel baik itu hanya satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan varabiel itu dengan variabel lainnya (sugiyono (2017:10).
B. Lokasi dan Waktu Peneltian 1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang yang beralokasi di jalan Tirta Jeneberang. Tompobalang. kec. Somba Opu. Kabupaten Gowa.
Sulawesi Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari bulan November sampai Desember tahun 2021
C. Definisi Operasional Variabel
1. Modal kerja/Dana merupakan aktiva lancar dikurangi hutang lancar atau selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Modal kerja/dana dapat
juga sebagai modal yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari pada PDAM Tirta Jenerberang Kabupaten Gowa
2. Sumber dana dapat juga dihasilkan dari dua sisi yaitu internal dan eksternal perusahaan yang terdiri dari modal asing dan modal sendiri pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.
3. Penggunaan dana akan menyebabkan penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan. Penggunaan modal kerja terdiri dari bertambahnya aktiva tetap. berkurangnya hutang jangka panjang.
pembayaran kas deviden dan berkurangnya modal pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa
4. Sumber dan penggunaan dana yaitu untuk mengetahui bagaimana dana tersebut digunakan dan dibelanjakan oleh suatu perusahaan pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2015:148). Populasi yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah laporan keuangan neraca dan laba rugi pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015:149) sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini ialah
neraca dan laporan laba rugi selama dua tahun terakhir (2019-2020) pada PDAM Tirta Jeneberang Gowa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi. yaitu kegiatan untuk mengamati secara langsung tentang permasalahan yang akan diteliti dengan harapan dapat menjadi kajian guna menjawab permasalahan yang diajukan.
2. Dokumentasi. yaitu data yang diperoleh melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah penelitian yang berupa laporan keuangan terutama arus kas ( cash flow) pada perusahaan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laba rugi selama dua periode tahun 2019 dan 2020. Data tersebut merupakan data mentah sehingga memerlukan pengolahan lebih lanjut.
Dalam menganalisis laporan keuangan peneliti menggunakan teknik analisis sebagai berikut:
1. Analisis perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode.
2. Analisis laporan sumber dan penggunaan dana adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja/dana dalam periode tertentu.
Untuk mengetahui apakah modal kerja pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa semakin efesiensi maka dilakukan perhitungan terhadap efesiensi penggunaan dana dengan menggunakan perhitungan cash flow sebagai berikut:
PT. XXX
LAPORAN CASH FLOW
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA XXX Arus kas yang berasal dari kegiatan operasional
Kas yang diterima dari pelanggan xxxx
Dikurangi:
Kas untuk investasi jangka pendek xxxx
Kas untuk piutang usaha xxxx
Kas untuk piutang lain-lain xxxx Kas untuk membeli persediaan xxxx
xxxx
Aliran kas bersih dari kegiatan operasional xxxx Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi xxxx
Kas keluar untuk membeli peralatan xxxx
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi xxxx Aliran kas dari kegiatan keuangan:
Kas yang diterima dari penjualan saham xxxx Dikurangi:
Kas untuk membayar dividen xxxx
Kas untuk membayar utang obligasi xxxx
Xxxx
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan xxxx
Kenaikan kas xxxx
Saldo kas pada awal tahun xxxx
Saldo kas pada akhir tahun xxxx
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah perusahaan daerah air minum
Sebagai sarana pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Sungguminasa dan penduduk Kabupaten Dati II Gowa umumnya.
maka pada tahun 1980 satu unit pengolahan air bersih mulai didirikan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum cabang Dinas oleh Proyek Pengelolaan Sarana Air Bersih (PPSAB) Propinsi Sulawesi Selatan.
Dengan kapasitas produksi air bersih 10lt/dtk pada tahun 1981 unit pengolahan air Kabupaten Gowa mulai memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Sungguminasa hingga pada tahun 1982 tanggal 8 September dengan adanya Berita Acara penyerahan ASSET Pemerintah Pusat oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia kepada Pemerintah Daerah tingkat II Kabupaten Gowa. bersama itu pula Unit Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Gowa dimana pengelolaan dan tanggung jawabnya masih tetap pada PPSAB Propinsi Sulawesi Selatan dengan mengangkat pegawai bagi BPAM dimaksud dan memperbantukan 3 orang Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintahan Daerah tingkat II Gowa.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan Kabupaten Dati II Gowa. kebutuhan air bersih masyarakat kota bertambah besar sehingga dengan kapasitas produksi 10 lt/dtk terasa sudah tidak mencukupi lagi. Oleh PPSAB Propinsi Sulawesi Selatan diajukan Proposal Pengembangan rencana penambahan kapasitas produksi air bersih sebesar 20 lt/dtk. Pada
tahun 1985/1986 rencana penambahan kapasitas dapat direalisasikan dengan terlaksanakannya pembangunan Instalasi Pengolahan Air tersebut yang berlokasi di Kampung Cambaya. Kelurahan Sungguminasa. Tetapi sangat disayangkan bahwa dengan adanya Instalasi yang lama tidak lagi mendapat perhatian dengan baik sehingga unit pengolahan tersebut rusak dan tidak dapat difungsikan lagi. Pada tahun 1988 oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Gowa menerbitkan Peraturan Daerah Air Minum Kabupaten Dati II Gowa.
Karena unit pengelolaan air bersih telah ada di Kabupaten Gowa yaitu Badan Pengelola Air Minum milik Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen PU cabang Dinas Kabupaten Gowa. maka oleh Pemerintah Daerah tingkat II Gowa mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk penyerahan pengelolaan Badan tersebut kepada Pemerintah Daerah tingkat II Gowa sehingga pada tahun 1991 tepatnya tanggal 23 Februari. dengan terbitnya SK Menteri P.U dengan Nomor: 75/KPTS/1991. Tanggal 9 Februari 1991 Tentang Penyerahan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Air Bersih di Kabupaten Dati II Gowa. terlaksanalah penandatanganan Berita Acara Penyerahan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Pengolahan Air Minum Kabupaten Gowa menjadi PDAM Kabupaten Dati II Gowa.
Perkembangan pembangunan Kabupaten Dati II Gowa yang demikian pesatnya dan dengan adanya pembangunan unit-unit perumahan sebagai akibat Ibu Kota Kabupaten Gowa yang sangat dekat dengan Kota Madya Ujung Pandang. Ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan secara tidak langsung mengakibatkan pertumbuhan jumlah penduduk yang membutuhkan air bersih meningkat pula. sehingga Perusahaan Daerah Air Minum kabupaten Dati II Gowa dengan tingkat kapasitas produksi 20 lt/dkt
dirasakan tidak lagi mencukupi kebutuhan air minum penduduk Kota Sungguminasa.
Perusahaan Daerah Air Minm Kabupaten Gowa dalam usaha memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kota yang semakin meningkat.
telah memperoleh bantuan pemerintah pusat melalui dana APBN tahun Anggaran 1994/1995 yaitu penambahan kapasitas produksi 20 lt/dtk yang pembangunannya dapat direalisasikan Januari 1995. Dengan selesainya pembangunan tambahan Instalasi Pengolahan Air pada bulan Maret 1995.
maka produksi air bersih menjadi 40 lt/dtk yang mulai beroperasi pada bulan April 1995.
Pada saat kapasitas produksi air bersih PDAM Kabupaten Gowa masih 20 lt/dtk banyak sambungan rumah yang tidak memperoleh air bersih pada saat yang bersamaan. disebabkan jumlah sambungan rumah melebihi kapasitas produksi yaitu sebanyak 2.655 SR. Tetapi setelah beroperasinya instalasi pengolahan air yang baru maka produksi air bertambah 2 kali lebih besar sehingga dengan jumlah langganan per Desember 1995 yang hanya 2.655 SR terasa berlebihan bila dijalankan pool capacity sehingga produksi air yang dilakukan pada saat ini hanya sebesar 30 lt/dtk.
Program Nasional dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih pada pelita VI ini adalah untuk masyarakat perkotaan sebesar 80% dan untuk masyarakat pedesaan sebesar 60%. sehingga PDAM Kabupaten Gowa sampai saat ini dalam hal pengelolaan air bersih belum mencapai target tersebut. dimana dari jumlah penduduk Kecamatan Somba Opu yang mengkonsumsi air bersih baru berkisar 29%. sudah termasuk sambungan rumah BTN. Minasa Upa penduduk Kota Madya Ujung Pandang.
2. Visi. Misi. dan Strategi PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa a. Visi : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa
menjadi PDAM Mandiri Profesional yang mengutamakan kepuasan dengan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
b. Misi : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa sebagai Perusahaan Daerah Air Minum akan memberikan penyediaan air yang memenuhi syarat :
Kwalitas : Air yang sehat dan layak Kwantitas : Debet air yang cukup
Kontinutas : Mengalirkan air 24 jam operasi
Terjangkau : Harga air dapat dibeli oleh masyarakat serta peningkatan kesejahteraan karyawan yang lebih baik.
c. Strategi : Dengan mencermati kondisi PDAM Kabupaten Gowa yang ada dewasa ini maka strategi pengembangan perusahaan sementara yang harus dilaksanakan adalah peningkatan kontinyuitas. kualitas air.
penambahan jumlah pelanggan. dan peningkatan pendapatan.
3. Struktur Organisasi dan Job Description a. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 struktur Organisasi PDAM Secara umum b. Job Description
1. Direktur utama bertugas sebagai mengkoordinir dan menaungi direksi pelaksana dan bagian pengawasan.
2. Direktur bidang umum bertugas sebagai mengkoordinir dan menaungi defisi pengendalia. bagian informasi teknologi. devisi secretariat dan umum serta bagian sumber daya manusia.
DIREKTUR BIDANG
3. Direktur bidang teknik bertugas membina dan memotivasi bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan
4. Kepala satuan pengawas intern bertugas sebagai merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan pegawai di lingkungan Satuan Pengawasan Internal.
5. Kepala bagian keuangan bertugas sebagai Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugas dari Subag kasir. Subag Pembukuan. Subag Anggaran dan Subag Rekening.
6. Kepala bagian langganan bertugas sebagai mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugas dari Subag Penagihan. Subag Pembaca Meter dan Subag Pengaduan Langganan.
7. Kepala bagian umum bertugas sebagai Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugas dari Subag Pembelian. Subag Gudang. Subag Pengolah dan Subag Rekening.
8. Kepala bagian personalia bertugas sebagai Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pengembangan karier bawahan.
9. Kepala bagian produksi bertugas sebagai Merencanakan mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Subag Instalasi & Sumber air serta Subag Laboratorium.
10. Kepala bagian transmisi dan distribusi bertugas sebagai Merencanakan. mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Subag transmisi. Subag distribusi & Subag meter air.
11. Kepala bagian perencanaan bertugas sebagai mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugas dari Subag administrasi & Perencanaan teknik dan subag pengawasan.
12. Kepala bagian peralatan bertugas sebagai Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugas dari Subag peralatan teknik dan Subag perbengkelan.
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan digunakan untuk membandingkan neraca dan laba rugi pada periode 2020 dan 2019 pada PDAM Tirta Jeneberang.
a. Neraca
Tabel 4.1 Neraca
PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Pada Akhir Tahun 2019 dan 2020
Uraian Periode Perubahan
2020 2019 Naik Turun
Aktiva Lancar
Kas dan Bank 7.385.364.364.73 12.597.848.038.94 5.212.483.674.21 Investasi Jangka
Pendek 200.000.000.00 1.200.000.000.00 1.000.000.000.00
Pitutang 5.241.213.175.00 5.231.933.492.00 9.279.683.00
Persediaan 4.150.269.497.00 3.591.872.936.00 558.396.561.00 Pembayaran
Dimuka 2.400.000.00 52.560.000.00 50.160.000.00
Total Aktiva
Lancar 17.202.199.342.73 22.793.834.330.94 5.591.634.988.21
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
Produktif 55.605.703.801.85 40.833.357.165.93 14.772.346.635.91 Total Aktiva
Tetap 55.605.703.801.85 40.833.357.165.93 14.772.346.635.91
Aktiva Lain-lain
Aktiva Lain-lain
Berwujud 2.623.127.156.00 2.448.127.156.00 175.000.000.00 Aktiva Tak
Berwujud 98.000.000.00 165.500.000.00 67.500.000.00
Total Aktiva
Lain-lain 2.721.127.156.00 2.613.627.156.00 107.500.000.00
Total Aktiva 75.529.030.300.58 66.240.818.652.88 9.288.211.647.70
Kewajiban
Kewajiban
Jangka Pendek 13.601.699.006.00 229.371.157.00 13.372.372.849.00 Kewajiban
Jangka Panjang 3.150.000.00 40.950.000.00 37.800.000.00
Total Kewajiban 13.604.849.006.00 270.321.157.00
Sumber: Laporang Keuangan PDAM Tirta Jenebrang Kabuoaten Gowa
Berdasarkan tabel 4.1 di atas tentang neraca perbandingan laporan keuangan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa pada tahun 2019 dan 2020 dapat disimpulkan bahwa total aktiva pada tahun 2019 sebesar Rp.
66.240.818.652. sedangkan total aktiva pada tahun 2020 sebesar Rp.
75.529.030.300. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa total aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp. 9.288.211.647. Sedangkan pada tahun PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten gowa 2019 memiliki total kewajiban sebesar Rp.270.321.157. dan pada tahun 2020 total kewajiban sebesar Rp. 13.604.849.006.
b. Laba rugi
Tabel 4.2 Laba Rugi
PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Periode 2020 dan 2019
NO U R A I A N TAHUN ANGGRAN LEBIH/KURANG
2020 2019 Jumlah
1 Pendapatan Usaha 1.1 Jumlah Pendapatan
Penjualan Air 34.403.412.458.00 31.929.734.000.00 2.473.678.458.00 1.2 Jumlah Pendapatan
Penjualan Non Air 3.414.142.100.00 3.384.973.564.00 29.168.536.00 Jumlah Pendapatana
Usaha 37.817.554.558.00 35.314.707.564.00 2.502.846.994.00
2 Biaya Langsung Usaha 2.1 Jumlah Biaya Operasi
Sumber Air 587.382.307.00 350.332.260.00 237.050.047.00 2.2 Jumlah Biaya Pemeliharaan
Sumber Air 168.778.106.00 150.159.550.00 18.618.556.00
2.3 Jumlah Biaya Air Batu 170.451.560.00 222.876.056.00 52.424.496.00 2.4 Jumlah Biaya Penyusutan
Sumber Air 73.285.676.49 36.395.172.28 36.890.504.21
2.5 Jumlah Biaya Operasi
Pengelolaan Air 14.953.895.461.00 12.718.988.308.00 2.234.907.153.00 2.6 Jumlah Biaya Pemeliharaan
Pengelolaan Air 387.999.930.00 418.915.420.00 30.915.490.00 2.7 Jumlah Biaya Penyusutan
Pengelolaan Air 1.610.350.612.00 3.893.830.092.51 2.283.479.480.14 2.8 Jumlah Biaya Operasi
Transmisi dan Distribusi 3.818.742.282.00 2.154.117.725.00 664.624.557.00 2.9 Jumlah Biaya Pemeliharaan
Transmisi & Distribusi 1.115.801.531.00 1.106.972.237.60 8.829.293.40 2.1 Jumlah Biaya Penyusunan
Transmis dan Distribusi 3.523.076.404.51 4.172.723.039.30 649.644.634.79 Jumlah Biaya Langsung
Usaha 26.409.765.570.37 26.225.309.860.69 184.456.009.68
LABA (RUGI) KOTOR
USAHA 11.407.788687.63 9.089.397.703.31 2.318.390.964.32
3 Biaya Tidak Langsung
Usaha
3.1 Jumlah Biaya Pegawai 10.348.887.929.00. 6.671.638.284.00. 3.877.249.648.00 3.2 Jumlah Biaya Kantor 403.828.599.00 557.798.028.00 153.969.429.00 3.3 Jumlah Biaya Hubungan
Langganan 2.734.573.119.00 2.572.952.388.00 161.620.731.00 3.4 Jumlah Biaya Penelitian
dan Pengembangan 397.723.284.00 124.761.000.00 272.942.284.00
3.5 Jumlah Biaya Keuangan 5.000.000.00 5.000.000.00 0.00
3.6 Jumlah Biaya Pemeliharaan 305.587.451.00 308.101.963.00 2.514.512.00 3.7 Jumlah Biaya Penyisihan
dan Penghapusan Piutang 628.592.717.00 17.683.691.00 610.909.026.00\
3.8 Jumlah Rupa-rupa Biaya
Umum 3.535.861.543.00 3.401.093.421.00 134.768.122.00
3.9 Jumlah Penyusutan &
Mortifasi Inst_non.Pabrikair 626.965.901.72 482.860.423.52 144.105.469.20 Jumlah Biaya Tidak
Langsung Usaha 18.987.010.543.72 14.141.909.207.52 4.845.111.336.20 LABA (RUGI) USAHA (7.579.231.856.09) (5.052.511.504.21) (2.526.720.351.88)
Lain-lain 1.900.987.508.78 3.661.371.141.24 1.760.383.632.46 4.2 Jumlah Biaya Lain-lain 1.368.071.853.99 3.424.273.703.65 2.056.201.849
Jumlah Pendapatan dan
Beban Lain-lain 532.915.654.70 237.097.437.59 295.818.217.20
LABA (RUGI) SEBELUM
PAJAK PENGHASILAN 7.046.316.210.30 4.815.414.066.62 2.230.902. 134.68
LABA (RUGI) SETELAH
PAJAK (7.046.316.201.30) (4.815.414.066.62) (2.230.902.134.68) Sumber: Laporan Laba Rugi PDAM Tirta Jeneberang periode 2020 dan 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat dari laporan laba rugi PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa jumlah pendapatan usaha pada tahun 2019 sebesar Rp. 35.314.707.564.00 sedangkan pada tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 37.817.554.558.00. Artinya perusahaan PDAM Tirta Jeneberang dalam ruang lingkup pendapatan sangat baik
karena jumlah kenaikan pendapatan cukup berarti sebesar Rp.
2.502.846.994.00.
Pada ruang lingkup laba (rugi) kotor usaha perusahaan PDAM Tirta jeneberang pada tahun 2019 mengalami laba kotor sebesar Rp.
9.089.397.703 dan pada tahun 2020 mengalami kenaikan laba kotor sebesar Rp. 11.407.788.687. artinya perusahaan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa mengalami kenaikan laba kotor dari tahun 2019 ke tahun 2020 sebesar Rp. 2.318.390.964. Dapat disimpulkan bahwa PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa dalam menggunakan dana tidak efisien dikarenakan meningkatnya jumlah biaya dari tahun sebelumnya.
Pada ruang lingkup laba (rugi) usaha perusahaan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Pada tahun 2019 mengalami Kerugian sebesar (5.052.511.504) dan pada tahun 2020 laba (rugi) usaha mengalami peningkatan sebesar (7.579.231.856). dalam hal ini PDAM Tirta Jeneberang dalam mengelola dan tidak efisien dikarenaka dari tahun 2020 mengalami kenaikan laba (rugi) sebesar (2.526.720.351).
2. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Menurut munawir (2014:37) menjelaskan bahwa analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis untuk menentukan sumber dana dalam jangka waktu tertentu. Definisi diatas menunjukkan bahwa untuk melihat perubahan pada dana haruslah diketahui sumber. asal dana yang ada di perusahaan dan digunakan untuk kebutuhan apa saja dana tersebut.
Analisis sumber dan penggunaan dana berfungsi sebagai alat untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendapatkan dana serta bagaimana memanfaatkan dalam operasional.
Tabel 4.3
Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa
Per periode 31 Desember 2019
Sumber Dana Penggunaan Dana
Aktiva Lancar 22.793.834.330 Kewajiban Jangka Pendek 22.371.157 Aktiva Tetap 40.833.357.165 Kewajiban Jangka Panjang 40.950.000 Aktiva
Lain-lain 2.613.627.156
Jumlah 66.240.818.651.00 63.321.157.00
Sumber: Laporan Keuangan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, sumber dana PDAM Tirta Jeneberang pada tahun 2019 mencapai nilai sebesar Rp. 66.240.818.651 dan penggunaan dana pada tahun 2020 sebesar Rp. 63.321.157. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dana lebih kecil dibandingkan dengan sumber dana pemasukan pada PDAM Tirta Jeneberang.
Tabel 4.4
Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa
Per periode 31 Desember 2020
Sumber Dana Penggunaan Dana
Aktiva Lancar 17.202.199.342 Kewajiban Jangka Pendek 13.601.699.006 Aktiva Tetap 55.605.703.801 Kewajiban Jangka Panjang 3.150.000 Aktiva
Lain-lain 2.623.127.156
Jumlah 75.431.030.299.00 13.604.849.006.00 Sumber: Laporan Keuangan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, sumber dana PDAM Tirta Jeneberang pada tahun 2020 mencapai nilai sebesar Rp. 75.431.030.299 dan penggunaan dana pada tahun 2020 sebesar Rp. 13.604.849.006. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dana lebih kecil dibandingkan dengan sumber dana pemasukan pada PDAM Tirta Jeneberang.
Tabel 4.5
PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Laporan Arus Kas
Periode 31 Desember 2020
ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASIONAL Laba (Rugi) Bersih
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Aktiva Tetap Produktif
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kewajiban Jangka Pendek Kas Untuk Aktivitas Pendanaan
Saldo Kas pada awal tahun
12,597,848,038 Saldo kas pada akhir tahun
10,142,222,266
Berdasarkan tabel arus kas di atas dengan menggunakan metode tidak langsung (Wind, 2014:190) dapat dijelaskan bahwa arus kas dari kegiatan operasional mengalami penurunan sebesar Rp. 1,415,787,979 hal ini sebebkan karena laba (rugi) pada tahun berjalan mengalami penurunan dan membuat perusahaan PDAM Tirta Jeneberang sedang dalam kondisi tidak baik. Kemudian pada kegiatan investasi jumlah kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 14,829,846,635 hal ini disebabkan kerena aktiva tetap mengalami kenaikan sebesar Rp. 14,722,346,635. Dan pada kegiatan pendanaan jumlah kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 9,326,011,648 hal ini disebabkan karena kewajiban jangka pendek mengalami kenaikan sebesar Rp. 13,372,327,849. Jumlah kas PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa pada akhir tahun 2020 sebesar Rp. 10,142,222,266.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan analisis keuangan yang membandingkan neraca dan laba rugi pada tahun 2019 dan 2020 yang mendapatkan hasil dimana dalam perbandingan neraca laporan keuangan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa mengalami kenaikan aktiva.
Sedangkan pada analisis sumber dan penggunaan dana menurut munawir (2014) yang menjelaskan bahwa ketika ingin melihat perubahan dana terlebih dahulu harus mengetahui sumber dana yang digunakan untuk kebutuhan apa saja dalam perusahaan tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa perusahaan PDAM Tirta Jeneberang dalam menggunakan dana tidak efektif kerena dalam tabel laporan laba rugi mengalami kerugian yang semakin meningkat setiap tahunnya dan arus kas mengalami penurunan dalam kegiatan
operasionality yang disebabkan laba rugi pada tahun berjalan juga mengalami penurunan yang mengakibatkan perusahaan dalam kondisi tidak baik.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umar dan Vivi Sri Wahyuni (2020) dalam judul Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Universitas Muhammadiyah Palu yang juga menggunakan analisis laporan keuangan seperti neraca, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja. Dimana hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis menunjukkan bahwa secara keseluruhan penggunaan dana tidak efisien.
Karena pada dasarnya dari hasil analisis sumber penggunaan dana yang telah dijelaskan sebelumnya yang memberikan informasi tentang bagaimana sumber dana dan seberapa besar capaian jumlah pendapatan yang diperoleh. Pengelolaan keuangan Universitas Muhammadiyah Palu dengan sistem desentralisasi berjalan dengan cukup lama, dimana pengelolaan keuangan dilaksanakan masing-masing fakultas dan unit kerja. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa sumber dan penggunaan dana Universitas Muhammadiyah Palu efektif dalam pendapatan namun tidak efektif dan efisien dari sisi pengunaan atau alokasi dana tidak efisien.
Revi Candra, Khaerulis Sobirin dan Annisa Fadila 2021 dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Kas Pada PT. Polychem IndonesiaTbk.
Periode 2017-2018 dengan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kas masuk atau sumber kas lebih besar dibandingkan pengeluaran kas selama tahun 2017-2018.
Umar 2021 dengan judul Analisis Sumber Modal Kerja dan Penggunaannya pada PT. Unggul Indah Cahaya Tbk dengan hasil penelitian.
menunjukkan bahwa sumber modal kerja lebih besar dari penggunaan modal
kerja. dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis yaitu sumber modal kerja lebih besar dari penggunaan modal kerja pada periode 2018-2019 diterima.
Mohammad Abdu, Umar Hi salim dan Mansur Mansyur 2019 dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Kas pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kas pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan ditahun 2018.
Nurul Qolbiy.M. Astri Yulidar. Henri Fauli 2019 dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk dengan hasil penelitian pada PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk menunjukkan bahwa perusahaan mengalami penurunan modal kerja. rasio aktivitas dapat lebih efektif dan perputaran modal kerja lebih efisien.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis laporang keuangan pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa periode 2019 dan 2020, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Perusahaan PDAM Tirta Jeneberang dalam menggunakan dana tidak efektif kerena dalam tabel laporan laba rugi mengalami kerugian yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan dana yang masuk tidak sebanding dengan pengeluaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
2. Laporan arus kas (cash flow) mengalami penurunan dalam kegiatan operasionality yang disebabkan laba rugi pada tahun berjalan juga mengalami penurunan yang mengakibatkan perusahaan dalam kondisi tidak baik-baik .
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran dari peneliti adalah:
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran dari peneliti adalah: