• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Borg dan gall

(dalam Sugiyono, 2010: 409) mengatakan bahwa penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-

produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Menurut

Sukmadinata (2010: 164) penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R&D) adalah suatu proses langkah-langkah untuk

pengembangan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah

ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Pengembangan produk yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar matematika materi

operasi hitung campuran bilangan bulat Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Terdapat sepuluh langkah dalam penelitian pengembangan yang

dikemukakan oleh Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298). Kesepuluh

langkah tersebut yaitu (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3)

desai produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk; (7)

masal. Peneliti menggunakan penelitian Borg & Gall karena menurut peneliti,

langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg & Gall sesuai dengan

langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Berikut

merupakan penjabaran dari desain penelitian dan pengembangan berupa

bagan.

Bagan 3. 1 Langkah Metode Penelitian Pengembangan (Research and Development) Menurut Borg & Gall

Berikut ini penjelasan mengenai sepuluh langkah-langkah penelitian

menurut Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298-311).

1. Potensi dan masalah

Potensi dan masalah merupakan dasar dari adanya penelitian

pengembangan. Potensi sendiri merupakan hal-hal yang apabila digunakan

memiliki nilai tambah. Masalah merupakan suatu hal yang menyimpang

dari apa yang diharapkan. Potensi dan masalah dapat ditunjukan melalui Validasi Desain Desain Produk Potensi dan Masalah Pengumpula n Data Revisi Desain Revisi Produk Uji coba produk Uji coba Pemakaian Revisi Produk Produk Masal

data empirik yang dapat dicari melalui wawancara, observasi dan teknik

pengumpulan data yang lainnya.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data digunakan sebagai bahan dalam proses

perencanaan pembuatan suatu produk yang mana diharapkan dapat

mengatasi masalah tersebut. Fungsi dari pengumpulan data sendiri sebagai

indikator pemilihan metode yang akan dipilih untuk mengatasi masalah

dan penentuan tujuan dari penelitian yang dilakukan.

3. Desain produk

Untuk mengatasi masalah yang ditemukan dengan suatu hal yang

baru, makan diperlukan rancangan kerja. Rancangan atau desain ini dibuat

berdasarkan pada rancangan lama, sehingga dapat melengkapi kelemahan

rancangan atau desai yang lama. Pembuatan desain baru ini peneliti harus

mengkaji referensi yang mutakhir dan berkaitan dengan sistem kerja

modern, sehingga dapat menghasilkan desain produk baru.

4. Validasi desain

Validasi desain menurut Sugiyono (2012: 302) merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang bertujuan menilai apakah rancangan produk

secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Kegiatan

validasi dapat dilakukan dengan batuan beberapa pakar atau ahli untuk

menilai produk baru yang dirancang dan dapat dijadikan sumber informasi

5. Revisi desain

Revisi desain berhubungan dengan validasi desain. Revisi desain

dilakukan ketika ada kelemahan pada produk baru dan diharapkan dapat

memperbaiki kelemahan. Perbaikan dilakukan dengan bebagai

pertimbangan termasuk dari validasi desain yang diharapkan dapat

mengatasi masalah.

6. Uji coba produk

Pengujian produk dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan

data berupa informasi apakah sistem kerja yang baru dapat lebih efektif

dan efisien digunakan dari pada sistem yang lama. Hasil uji coba produk

akan dibandingkan dan diukur indikator keberhasilannya dengan produk

lama.

7. Revisi produk

Revisi produk merupakan pembenahan dari produk yang sudah

diujikan, namun tidak seperti revisi produk sebelumnya. Revisi ini

dilakukan berdasarkan kekurangan setelah dilakukannya uji coba di

lapangan

8. Uji coba pemakaian

Uji coba ini dilakukan pada lingkup yang luas, karena produk baru

yang dihasilkan dirasa memiliki kualitas dari adanya uji coba dan revisi

sebelumnya. Pada tahap ini peneliti meyakinkan bahwa produknya layak

untuk digunakan oleh khalayak luas dan dapat mencoba produk baru ini.

Hasil dari uji coba ini juga masih memungkinkan adanya perbaikan terkait

9. Revisi produk

Pada tahap ini merupakan final dari produk yang akan disebar

luaskan. Pada tahap ini masih menguatamakan pada perbaikan dari

kelemahan dan kekurangan yang masih terlihat setelah dilakukannya uji

coba. Tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap penyempurnaan produk dan

kelemahan serta kekurangan dari produk tidak terjadi kembali, sehingga

produk siap dibuat secara masal.

10.Produk masal

Produksi masal ada langkah terakhir dalam penelitian

pengembangan. Langkah ini dapat dilakukan apabila memang produk

yang sudah diuji cobakan telah dinyatakan efektif dan layak untuk

diproduksi (Sugiyono, 2012: 311). Pada langkah ini peneliti dapat

menyebarluaskan produk dengan tujuan untuk mensosialisasikan kepada

seluruh subjek. Subjek dalam penelitian yaitu kabupaten, kota dan provinsi

bahkan nasional. Dalam memproduksi produk masal ini, peneliti membuat

jurnal ilmiah dan dapat bekerja sama dengan penerbit apabila sosialisasi

produk bersifat komersial.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini mencakup tentang tempat penelitian, waktu

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Pangudi Luhur Yogyakarta, yang

beralamat di Jalan Panembahan Senopati 18 Yogyakarta 55512. Telp.

(0274) 385975.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 7 bulan, mulai dari bulan Juli 2016

sampai dengan bulan Februari 2017.

c. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V PL 3 dan kelas V

PL 4 yang seluruhnya berjumlah 60 siswa pada semester I tahun ajaran

2016/2017 SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

d. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar

Matematika materi operasi hitung campuran bilangan bulat untuk siswa

kelas V Sekolah Dasar.

C. Prosedur Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan tes hasil belajar matematika materi

operasi hitung campuran bilangan bulat untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

Peneliti memodifikasi langkah-langkah metode penelitian dan pengembangan

Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298) menjadi tujuh langkah yaitu (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi

desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk. Peneliti hanya

akan dihasilkan masih hanya pada taraf kecil dengan melakukan uji coba

lapangan terbatas, sehingga penelitian ini masih memerlukan taraf yang lebih

lanjut untuk bisa sampai pada langkah ke sepuluh. Berikut ini merupakan

Bagan 3. 2 Langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar

Langkah 1

Langkah 1 Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuhan Langkah 2 Wawancara Pengumpulan Data Hasil Wawancara Langkah 3 Desain Produk SK-KD Indikator Kisi-kisi Soal Soal Langkah 4 Validasi Desain Praktisi (Guru) Langkah 5 Revisi Desain Langkah 6 Ujicoba Produk Langkah 7 Revisi Produk

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini dilakukan karena adanya suatu potensi dan masalah.

Potensi dan masalah tersebut ditemukan dari hasil wawancara dengan guru

matematika yang juga sebagai wali kelas V SD. Peneliti melakukan

wawancara di SD Pangudi Luhur Yogyakarta, dimana SD tersebut

merupakan SD tempat peneliti melakukan Program Pengalaman

Lingkungan (PPL).

Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan

tes dalam materi operasi hitung campuran bilangan bulat pada siswa kelas

V Sekolah Dasar. Wawancara tersebut juga digunakan untuk memperoleh

informasi apakah guru tersebut sudah membuat soal sendiri yang sudah

berkualitas baik yang sudah teruji validitas, reliabilitas, daya pembeda,

tingkat kesukaran dan pengecoh. Wawancara tersebut juga bertujuan untuk

menguji tingkat kemampuan siswa dalam ranah kognitif.

2. Pengumpulan Data

Setelah menemukan potensi dan masalah yang ada, maka langkah

selanjutnya yaitu pengumpulan data. Wawancara digunakan untuk

mengetahui analisis kebutuhan guru yang ada di lapangan. Wawancara

dilakukan kepada satu orang guru di SD Pangudi Luhur Yogyakarta pada

tanggal 15 September 2016. Hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai

pedoman untuk mengumpulkan data yang akan digunakan sebagai bahan

3. Desain Produk

Peneliti mengembangkan desain produk tes hasil belajar untuk

materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Langkah awal yang

dilakukan pada tahapan ini yaitu dengan membuat kisi-kisi sesuai dengan

Kompetensi Dasar yang telah ditentukan untuk mengembangkan tes hasil

belajar yang meliputi indikator yang sesuai dengan ranah kognitif

taksonomi Bloom yang telah direvisi. Langkah yang kedua yaitu membuat

butir soal sebanyak 60 yang dibagi dua tipe soal yaitu 30 soal set A dan 30

soal set B, hal ini dilakukan untuk mempertahankan indikator soal yang

telah dibuat dari ranah kognitif mengingat, memahami, mengaplikasikan,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta tidak ada yang gugur.

Pembuatan soal dalam masing-masing tipe soal juga dibagi dalam 3

kategori tingkat kesukaran yaitu 25% mudah, 50% sedang, 25% sulit.

4. Validasi Desain

Validasi desain produk tes ini dilakukan oleh guru (expert

judgment) sebanyak 4 orang guru kelas V SD. Validasi desain ini

bertujuan untuk mendapatkan saran dan masukan dari para validator, agar

soal yang dibuat oleh peneliti dapat berkualitas baik. Hasil validasi ini

akan dianalisis untuk memperbaiki desain produk soal matematika

tersebut.

5. Revisi desain

Revisi desain dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari

diberikan oleh validator sebagai acuan untuk memperbaiki produk agar

menjadi lebih baik.

6. Uji coba produk

Setelah melakukan revisi produk, kemudian langkah selanjutnya

yang dilakukan oleh peneliti yaitu uji coba produk di sekolah. Produk soal

dibagi menjadi 2 tipe soal yaitu soal tipe A dan soal tipe B yang masing-

masing tipe soal terdiri dari 30 butir soal, karena untuk mempertahankan

indikator soal yang telah dibuat dari ranah kognitif mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta tidak ada

yang gugur. Uji coba dilakukan pada siswa kelas V SD.

7. Revisi produk

Langkah terakhir ini merupakan penyempurnaan dari produk yang

telah diuji cobakan. Sebelum melakukan revisi produk, peneliti melakukan

analisis dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda

dan analisis pengecohnya. Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui

kualitas soal, sehingga peneliti dapat mengetahui soal mana yang sudah

baik dan soal mana yang butuh direvisi serta soal mana yang tidak perlu

digunakan berdasarkan kriteria tertentu dari peneliti.

Dokumen terkait