• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan,

yang biasa dikenal dengan penelitan R&D (Research and Development). Research

and Development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau meyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2008: 164). Terdapat beberapa

macam desain metode penelitian dan pengembangan dari beberapa ahli seperti

Borg & Gall (1983) dan Dick & Carey (2003). Penelitipun memutusakan untuk

menggunakan desain penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson.

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan menurut Tomlinson

dekarenakan lebih memfokuskan pada pengembangan materi pembelajaran.

Tomlinson (2005) menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan

materi adalah pengembangan terhadap materi-materi apapun yang dapat

digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran seperti buku teks, buku

kerja (LKS), kaset, CD-ROM, DVD, video, handout, dan dari internet.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa

perangkat dan modul pembelajaran IPA berdasarkan pendekatan Paradigma

Kompetensi Dasar (KD) 5.2 Menerapkan cara menghemat energi dalam

kehidupan sehari-hari di kelas III A SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

Pelaksanaan pengembangan perangkat dan modul pembelajaran disesuaikan

dengan lima langkah pengembangan materi menurut Tomlinson. Kelima langkah

pengembangan materi ajar menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015), yaitu:

yaitu (1) Analisis kebutuhan (need analysis), (2) Desain (Design), (3)

Implementasi (Implementation), (4) Evaluasi (Evaluation), dan (5) Revisi

(Revision). Penyususnan modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti

juga didasarkan pada 11 prinsip dari 16 prinsip pengambangan materi menurut

Tomlinson (2005). Sebelas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson

antara lain (1) materi memiliki pengaruh bagi pembelajar, (2) materi membuat

pembelajar merasa nyaman, (3) materi mengembangkan kepercayaan diri, (4)

materi relevan bagi pembelajar, (5) materi membuat pembelajar tertarik, (6)

materi memberikan penjelasan, (7) materi menyediakan kesempatan

berkomunikasi dengan aktif, (8) materi mempertimbangkan gaya belajar siswa

yang berbeda, (9) materi memperhatikan sikap afektif yang berbeda, (10) materi

memberdayakan kemampuan intelektual, emosional, dan menstimulasi otak kanan

dan kiri, dan (11) materi menyediakan terwujudnya feedbeck.

Peneliti memilih 11 prinsip dari 16 prinsip pengembangan materi ajar

milik Tomlinson beberapa prinsip kurang relevan dengan perangkat dan modul

pembelajaran yang peneliti kembangkan karena secara keseluruhan prinsip

Tomlinson berfokus untuk mengembangkan materi pada materi Bahasa,

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Petinggen Yogyakarta yang beralamat

di jalan A.M Sangaji no 61 kelurahan Karangwaru kecamatan Tegalrejo

kabupaten Yogyakarta. Peneliti memilih SDN Petinggen Yogyakarta sebagai

tempat penelitian, karena di sini masih kurang diajarkan mengenai cara untuk

menghemat energi terutama energi listrik. Selain itu, pengajaran mengenai materi

IPA masih minim cara mengajar yang menarik dan masing kurangnnya materi ajar

yang dapat lebih memebantu siswa memahami materi. Sehingga keadaan tersebut

sangat cocok untuk kegiatan penelitian.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Petinggen

Yogyakarta. Siswa yang dipilih berjumlah sembilan anak yang terdiri dari lima

siswa putra dan empat siswa putri. Peneliti memilih sembilan siswa tersebut

berdasarkan rekomendasi dari guru kelas.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan Perangkat dan Modul

Pembelajaran Menghemat Energi Listrik Berdasarkan Pendekatan Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juli 2016 s.d

Februari 2017. Secara keseluruahan, penelitian ini berlangsung kurang lebih

selama tujuh bulan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan

produk berupa perangkat dan modul pembelajaran berdasarkan pendekatan

Pedagogi Reflektif (PPR). Prosedur pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan langkah-langkah prosedur penelitian dan

pengembangan menurut Tomlinson. Ada 5 langkah prosedur pengembangan

menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015), yaitu (1) analisis kebutuhan, (2)

Desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) revisi. Kelima langkah tprosedur

Langkah I Analisis Kebutuhan 1. Visi dan misi (Observasi, wawancara) 2. Kurikulum (Observasi, wawancara)

3. Latar belakang siswa (Observasi, wawancara) 4. Permasalahan (Observasi, wawancara) 5. Penggunaan perangkat dan modul Pembelajaran (Kuesioner)

Hasil dari analisi kebutuhan: 1. SK/KD 2. Indikator 3. Tujuan 4. Materi Langkah II Desain

1. Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP) 2. Modul pembelajaran

Validasi: 1. Ahli IPA 2. Ahli Bahasa 3. Guru

Revisi Perangkat dan Modul pembelajaran siap uji

Langkah III Implementasi 1. Kegiatan belajar mengajar 2. Observasi proses pembelajaran 3. Penyebaran Kuesioner

4. Validasi Siswa Langkah IV

Evaluasi

1. Analisi data hasil observasi dan penyebaran kuesioner.

2. Analisi kelebihan dan kekurangan perangkat dan modul pembelajaran.

Langkah V Revisi

Memperbaiki Perangkat dan Modul Pembelajaran sesuai hasil evaluasi

Mengintrgrasi 11 Prinsip Tomlinson

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Perangkat dan Modul Pembelajaran Mengintrgrasi

PPR dan Emansipatoris

Dari 5 langkah perosedur penelitian dan pengembangan menurut

Tomlinsosn, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi, (4)

evaluasi, dan (5) revisi. Berikut ini peneliti akan menjelaskan bagan prosedur

pengembangan tersebut.

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Langkah pertama dalam penelitian ini adalah analisis kebutuhan. Analisis

kebutuhan dilakukan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat dan modul

pembelajaran. Pertama peneliti melakukan pengumpulan data yaitu berupa latar

belakang siswa kelas III A di SDN Petinggen Yogyakarta, visi dan misi sekolah,

kurikulum yang digunakan di sekolah, permasalahan yang ada di sekolah dan

penggunaan perangkat dan modul pembelajaran oleh siswa dan guru di kelas III

A. Latar belakang siswa dan permasalahan yang ada di sekolah diperoleh melalui

observasi dan wawancara. Visi dan misi sekolah serta kurikulum yang digunakan

diperoleh dengan observasi. Penggunaan perangkat dan modul pembelajaran

diperoleh melalui penyebaran kuesioner.

Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti menganalisis data yang

diperoleh, kemudian memilih Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD). Standar Kompetensi yang peneliti pilih yaitu SK. 5. Menerapkan energi

gerak, dengan Kompetensi Dasar (KD) 5.2 Menerapkan cara menghemat energi

dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menentukan SK & KD, peneliti kemudian

menentukan indikator, tujuan, dan materi yang digunakan peneliti untuk

3.3.2 Desain

Langkah kedua dalam penelitian ini adalah desain. Proses desain diawali

dengan membuat perangkat pembelajaran yang berupa silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP dikembangkan menggunakan

pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan memasukan unsur

Pendidikan Emansipatoris didalamya. RPP digunakan sebagai dasar pembuatan

modul pembelajaran IPA. Modul Pembelajaran IPA dikembangkan dengan

mengintegrasi sebelas dari enambelas prinsip pengembangan materi milik

Tomlinson, yaitu 1) Materi harus mencapai dampak 2) Materi harus membantu

peserta didik untuk merasa nyaman, 3) Materi harus membantu peserta didik

untuk mengembangkan kepercayaan diri., 4) Materi yang diajarkan harus relevan

dan berguna bagi siswa, 5) materi harus diperlukan dan memfasilitasi peserta

didik dalam belajar, 6) materi ajar yang dikembangkan terdapat bagian-bagian

yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, 7) materi harus menyediakan

kesempatan bagi peserta didik untuk dapat berkomunikasi dengan aktif, 8) materi

harus memperhatikan gaya belajar yang bebeda dalam diri masing-masing siswa,

9) materi harus memperhitungkan sikap peserta didik yang berbeda-beda, 10)

materi dapat membantu pembelajar mengembangkan kemampuan berpikir,

pengelolaan emosi, estetika seni, dan menyediakan kegiatan yang melatih otak

kanan dan kiri peserta didik, 11) materi harus memberikan kesempatan peserta

didik untuk umpan balik hasil. Perangkat dan modul pembelajaran yang sudah

dibuat, kemudian divalidasikan kepada ahli IPA, ahli Bahasa dan Guru kelas III

oleh peneliti. Kritik dan saran dari ahli dan Guru kelas III digunakan untuk

memperbaiki modul pembelajaran sebelum dilakukan implementasi.

3.3.3 Implementasi

Langkah ketiga dalam penelitian ini adalah implementasi. Pada tahap ini,

peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dan uji coba produk yang sudah

direvisi berdasarkan hasil validasi oleh ahli IPA, ahli bahasa dan guru kelas III.

Implementasi yang dilakukan melibatkan subjek yang terdiri atas sembilan siswa

kelas III SD. Selama kegiatan pembelajaran peneliti secara tidak langsung

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Setelah

kegiatan pembelajaran, peneliti kemudian membagikan kuesioner yang digunakan

untuk mengukur kualitas modul pembelajaran IPA kepada masing-masing siswa.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil validasi siswa.

3.3.4 Evaluasi

Langkah keempat dalam penelitian ini adalah evaluasi. Pada tahap ini,

keseluruhan dari rangkaian proses implementasi perangkat dan modul

pembelajara, serta hasil kuesioner, dianalisis kembali untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangan dari perangkat dan modul pembelajaran.

3.3.5 Revisi

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah revisi. Revisi akhir dilakukan

peneliti setelah melakukan analisis kelebihan dan kelemahan dari modul

pembelajaran sesuai dengan hasil evalusi. Kegiatan revisi akhir ini dilakukan

sebagai upaya untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas modul, agar

Dokumen terkait