BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Perangkat dan Modul
Peneliti mendapatkan komentar dan masukan yang membangun kualitas
perangkat dan modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Data yang
didapatkan dapat membantu peneliti untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
dari perangkat dan modul pembelajaran “Ayo, Menghemat Energi Listrik”.
4.2.2.1 Kelebihan Perangkat dan Modul Pembelajaran
Penyusunan perangkat dan modul pembelajaran bertujuan untuk mendidik
siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta melalui kegiatan pembelajaran
berdasarkan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Penggunaan
pendekatan PPR akan membantu siswa lebih mudah dalam memahami konteks
pembelajaran melalui pengalaman belajar yang nyata. Siswa juga diajak untuk
merefleksikan pengalaman belajar yang didapat untuk menentukan aksi nyata
Pengalaman yang didapatkan siswa melalui kegiatan eksperimen
diharapkan menumbuhkan rasa bahagia dalam diri siswa, mereka dapat bermain
sambil belajar. Paduan eksperimen yang dipersiapkan diharapkan juga dapat
membantu siswa agar lebih mudah melakukan eksperimen. Penyususnan panduan
eksperimen didasarkan analisis kebutuhan siswa kelas III A dan juga berdasar
pada 11 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Tomlinson merupakan
salah satu ahli terkemuka dunia pada pengembangan materi untuk pembelajaran.
4.2.2.2 Kelemahan Perangkat dan Modul Pembelajaran
Perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik yang
dikembangkan oleh peneliti tentunya memiliki kelemahan baik dalam segi isi atau
cakupan dan teknis implementasi. Tujuan dari penyusunan perangkat dan modul
pembelajaran ini adalah memberikan pendidikan lingkungan kepada siswa untuk
peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Materi eksperimen yang disusun masih
terbatas pada konteks menghemat energi listrik, sehingga guru perlu menyusun
BAB V PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan menguraikan (1) kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
5.1.1 Proses penyusunan produk berupa perangkat dan modul pembelajaran
menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif dilakukan dengan menggunakan 5 langkah prosedur
pengembangan bahan yang meliputi: 1) analisis kebutuhan dilakukan
dengan menganalisi visi dan misi sekolah, kurikulum, latar belakang siswa,
permasalahan, dan penggunaan perangkat dan modul pembelajaran di
sekolah. 2) desain diawali dengan mengintegrasi 11 prinsip Tomlinson,
Paradigma Pedagogi Reflektif dan emansipasoris, selanjutnya menyusun
silabus dan RPP, dilanjutkan dengan membuat modul pembelajaran,
kemudian memvalidasi modul yang dilakukan oleh dua ahli dan satu guru
dan melakukan revisi bagian mosul yang diberi komentar dan saran oleh
validator, 3) implementasi perangkat dan modul pembelajaran pada 9 siswa
dari kelas III A di SDN Petinggen Yogyakarta, 4) melakukan evaluasi
modul yang telah diimplementasikan dengan melihat dari hasil observasi
proses pembelajaran dan hasil penilaian siswa terhadap kualitas modul, 5)
5.1.2 Kualitas produk berupa perangkat dan modul pembelajaran menghemat
energi listrik setelah divalidasi oleh siswa diperoleh skor 3,63. Skor
tersebut dikategorikan “sangat baik”, sehingga modul pembelajaran yang
peneliti kembangkan ini layak untuk digunakan. Hasil observasi yang
dilakukan selama implementasi modul pembelajaran menunjukkan bahwa
modul sudah memenuhi 11 prinsip pengembangan bahan ajar menurut
Tomlinson. Peneliti meyakini tercapainya 11 prinsip tersebut terbukti
bahwa (1), siswa sudah merasa berminat, ingin tahu, dan tertarik dengan
modul karena siswa sudah memegang dam membaca modul pembelajaran
tersebut. (2) siswa merasa nyaman dan bahagia sebab modul pembelajaran
berisikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami serta berisikan
gambar, (3) siswa bereksperimen dengan menggunakan panduan sehingga
berkembang kepercayaan dirinya, (4) siswa bersedia dibentuk menjadi
kelompok secara acak sehingga memperhatikan latar belakang sosial,
kognitif, afektif dan psikomotorik, (5) siswa difasilitasi dengan modul
pembelajaran yang berisikan materi, gambar dan kegiatan pembelajaran, (6)
siswa dapat melakukan eksperimen sebab terdapat langkah-langkah
kegiatan/petunjuk kegiatan, (7) siswa dapat berkomunikasi dengan aktif, (8)
proses pembelajaran dilakukan melalui berbagai cara belajar seperti tanya
jawab, diskusi dan ekperimen, (9) siswa dapat melakukan kegiatan
individu dan kelompok, (10) siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan
diskusi dan eksperimen, (11) siswa mendapat respon positif melalui
5.2 Keterbatasan
Produk yang peneliti rancang mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu
sebagai berikut:
5.2.1 Perangkat dan modul pembelajaran yang peneliti kembangkan lebih
berfokus pada mata pelajaran IPA, serta modul pembelajaran IPA yang
peneliti kembangkan terbatas pada materi menghemat energi listrik.
5.2.2 Modul pembelajaran yang peneliti kembangkan menggunakan 11 prinsip
dari 16 prinsip pengembangan materi milik Tomlinson.
5.3 Saran
Berikut ini beberapa saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya, antara
lain:
5.3.1 Modul pembelajaran akan lebih baik di desain dengan menambahkan lebih
banyak materi pembelajaran tentang dampak menggunakan energi listrik
secara berlebihan dan cara menghemat energi listrik.
5.3.2 Modul pembelajaran akan lebih baik di desain dengan lebih banyak
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, A. (2011). Fisika Energi. Yogyakarta: Universitas Santa Dharma.
Gulo. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Harsono, Y.M. (2015). Developing Learning Materials for Specific Purpose. (Online). (http://journal.teflin.org), diakses 27 September 2016.
Hidayat, R. (2013). Pedagogi Kritis: Sejarah, Perkembangan dan Pemikiran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Istanti, V. (2012). Pengembangan Modul Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal. Tidak diterbitkan.
Mangungsong, F. (2005). Proccending:Mencapai Perkembangan Manusia yang Utuh Melalui Pendidikan Emansipatoris. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma University Press.
Nazir. (1983). Metode Penelitian. Jakarta: Graha Indonesia.
P3MP-USD. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan Praktis. Jakarta : Penerbit Kencana.
Priyatma, E.J., dan Mudayen, Y.M.V. (2015). Manusia Pembelajar di Dunia Tarik Ulur, Bab 19: Keluar dari Jerat Pendidikan yang ta k Memanusiakan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rahayu, W.E. (2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Etnosains Tema Energi Dalam Menanamkan Jiwa Konservasi Siswa. Uness Science Education Journal 4 (2).
Sakti, F.V.P. (2014). Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Mata Pelajaran Pkn Dalam Meningkatkan Kesadaran Siswa Akan Nilai Demokrasi Kelas V SD Negeri Sarikaya.Tidak diterbitkan.
Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Sastrapatedja. (2001). Pendidikan Sebagai Humanisasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Sukmadinata, N.S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suparno, P. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma Pedagogi Reflektif . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Susanti, M.M.I. (2013). Analisis Implementasi Model Pembelajaran Paradigm Pedagogi Reflektif (PPR) Berdasarkan Unsur Competence-Conscience- Compassion Siswa. Jurnal: UPI.
Tegeh, dkk. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim PPR Kanisius, (2008). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius
Tim Penyusun bahasa Indonesia, (2002). Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tomlinson, B. (2015). Material Development in Language Teching. Cambridge: University Press.
Trianto. (2010). Model P embelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Widiyanti. (2012). Pengaruh Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan PPR Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa. Jurnal: UNS.
Widiyatmoko. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Menggunakan Pendekatan Humanistik Berbantu Alat Peraga Murah. Jurnal: JPII 2 (1).
Widoyoko, S. (2012). Teknik Penyususnan Instrumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winarti, E., dan Brigita E.T.A. (2015). Manusis Pembelajar di Dunia Tarik Ulur, Bab 3: Pedagogi Ignasian Sebagai Pendidikan Emansipatoris. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wisudawati & Sulistyowati. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:Bumi Aksara.