• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Penelitian

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 51-54)

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.2 Jenis Penelitian

3.2 Jenis Penelitian

Terdapat empat dimensi penelitian yaitu, dimensi kegunaan (dimensi tujuan , dimensi waktu, dan dimensi teknik pengumpulan data (Neuman, 2004: 21-33): 3.2.1 Dimensi kegunaan

Penelitian merupakan termasuk ke dalam penelitian murni (basic research), karena telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dengan menambah khazanah baru dalam ilmu sosiologi keluarga. Penelitian ini berusaha untuk memperdalam pengetahuan mengenai bagaimana pola relasi suami istri terutama di dalam aspek pembagian kerja dan pengambilan keputusan terkait dengan perubahan peran dalam keluarga.

3.2.2 Dimensi Tujuan

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan suatu fenomena yang diamati atau yang terjadi. Menurut Bailey (1982 : 29), penelitian deskriptif merupakan studi yang menggali atau menggambarkan suatu gejala dalam bentuk yang rinci tanpa mengkhususkan pada penjelasan tentang sebab-sebabnya dan bagaimana penyebab itu memperngaruhi gejala yang diteliti. Sehubungan dengan itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola relasi suami istri terutama di dalam aspek pembagian kerja dan pengambilan keputusan terkait dengan perubahan peran dalam keluarga..

3.2.3 Dimensi Waktu

Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian studi kasus (case studies). Penelitian studi kasus adalah penelitian yang memliki fokus kajian yang empiris. Dalam studi kasus, yang diteliti merupakan kejadian-kejadian riil yang holistik dan memiliki karakteristik khusus. Keputusan untuk menggunakan pendekatan studi kasus merupakan keputusan strategis yang berhubungan dengan skala dan ruang lingkup dari penelitian. Data yang didapatkan dari penelitian studi kasus menekankan pada

38

konteks yang spesifik, lebih mendalam, dan membantu peneliti menghubungkan hal-hal yang berskala mikro (Silalahi dan Meinarno, 2010 : 17).

Penelitian ini mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu (Afriani, 2009). Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti mengeksplorasi tentang pola relasi suami istri yang terjadi terkait dengan aspek pembagian kerja dan pengambilan keputusan terkait setelah terjadinya perubahan peran dalam keluarga, dengan wawancara mendalam, observasi, dan mendapatkan informasi dari kerabat informan.

3.2.4 Dimensi Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini berupa data primer dengan wawancara mendalam, serta data sekunder berupa observasi dan informasi dari kerabat yang mengenal informan. Wawancara yang merupakan bentuk komunikasi antara dua orang yang melibatkan seseorang/kelompok orang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan petanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan secara mendalam dengan menggunakan interview guide atau secara bebas atau spontan, dimana sebelumnya peneliti sudah membuat terlebih dahulu pedoman wawancara, namun tidak menutup kemungkinan peneliti menanyakan hal-hal yang spontan sesuai dengan apa yang ditemukan saat proses wawancara berlangsung guna mencari informasi yang selengkap-lengkapnya. Peneliti menanyakan pada ketiga pasangan keluarga informan sesuai dengan pedoman wawancara yang sudah dibuat. Namun, tak jarang peneliti menanyakan secara spontan pertanyaan yang tidak ada di pedoman wawancara yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

Kemudian observasi (Neuman, 2004: 508) merupakan kegiatan peneliti untuk mengamati secara teliti segala aktivitas objek penelitian menggunakan panca indera. Observasi dapat dilakukan secara formal dan informal dengan mengamati kegiatan

39

yang berlangsung dalam obyek penelitian yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang akurat maka dalam observasi langsung akan dicatat semua pengamatan dalam catatan observasi langsung (direct observation notes) yang berisi semua detail dan kekhususan (specify) yang dilihat dan didengar di area penelitian (field site). Peneliti mengamati yang terkait dengan karakteristik ketiga pasangan keluarga informan, perilaku ketiga pasangan keluarga informan ketika melakukan wawancara, dan cara berbicara ketiga pasangan keluarga informan. Observasi peneliti lakukan agar dapat memastikan bahwa informan memberikan informasi yang benar dan sesuai dengan hasil dari wawancara mendalam.

Wawancara dan observasi dilakukan terhadap informan yang telah dipilih sesuai dengan tujuan penelitian ini. Sesuai dengan kata yang digunakan, informan adalah orang yang memiliki informasi tentang subyek yang ingin diketahui oleh peneliti. Secara teknis, informan adalah orang yang dapat memberikan penjelasan yang detil dan komprehensif menyangkut apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana dan mengapa, misalnya, satu peristiwa yang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti memilih pasangan informan T-GA (keluarga 1), YS-LTS (keluarga 2), dan RR-AS (keluarga 3) karena informan berada dalam keluarga yang telah mengalami perubahan peran sesuai dengan karakteristik informan dalam penelitian ini. T, YS, dan RR adalah suami yang lebih banyak menghabiskan waktunya di ranah domestik, sedangkan GA, LTS, dan AS adalah istri yang lebih banyak memiliki kesibukan di ranah publik. Sehingga dalam hal ini diharapkan informan dapat memberikan penjelasan yang lengkap tentang bagaimana pola relasi suami istri terutama di dalam aspek pembagian kerja dan pengambilan keputusan saat perubahan peran dalam keluarga itu terjadi.

Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder, peneliti menanyakan informasi dari Bi, selaku anak dari informan keluarga 1 dan yang juga menjadi tetangga dari keluarga 3. Untuk informan 2, peneliti menanyakan informasi pada teman dekat informan saat masih berada di bangku perkuliahan. Selain itu, informan yang telah peneliti pilih juga sesuai dengan kriteria informan menurut Neuman, yaitu pertama, mengerti dan punya posisi yang signifikan pada kejadian-kejadian yang diteliti.

40

Informan memang sudah mengalami kejadian yang ingin diteliti oleh peneliti, yaitu suami lebih banyak memiliki waktu luang atau lebih fleksibel jika dibandingkan dengan istri dan istri pun lebih banyak menghabiskan waktunya dalam pekerjaan. Kedua, informan bersedia meluangkan waktunya untuk dapat diwawancarai sehingga peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 51-54)

Dokumen terkait