• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian yang menekankan pada proses dan makna, maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang bermaksud memberikan gambaran masalah secara sistematis, cermat, rinci dan mendalam mengenai strategi pemberdayaan yang diterapkan oleh lurah Pasar Ayam beserta staffnya dalam pencapaian target retribusi pasar tahun 2010. Menurut H.B Sutopo (2002: 48) penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitatifnya. Dengan kata lain penelitiam kualitatif lebih mementingkan makna, tidak ditentukan oleh kuantitasnya, tetapi lebih ditentukan oleh proses terjadinya dan cara memandang atau perspektifnya.

Selain itu, dalam penelitian ini juga bermaksud untuk memberikan gambaran/ mendeskripsikan strategi, sehingga jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Seperti yang dikemukakan oleh Susanto (2006:16) , penelitian deskriptif adalah penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta. Variabelnya mandiri, tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan dengan variable lain. Metode deskriptif digunakan dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan,

commit to user

menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut. Metode deskriptif dimaksudkan untuk mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi yang lebih berharga daripada sekedar jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka . Seperti yang disampaikan oleh H.B Sutopo (2002:35) yaitu dengan penelitian deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar memiliki arti lebih dari sekedar angka- angka atau frekuensi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Ayam Semanggi dengan alamat Jl. Serang, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Pemilihan Lokasi tersebut di dasarkan atas alasan bahwa Pasar Ayam Semanggi merupakan institusi yang lebih berwenang dalam pembuatan dan pelaksanaan Strategi Pemberdayaan Pasar dalam Pencapaian Target Retribusi Pasar Ayam Semanggi Tahun 2010. Dengan kata lain lokasi tersebut merupakan sumber untuk memperoleh data, yang berhubungan langsung dengan objek penelitian yang saya lakukan.

C. Sumber Data

Suatu permasalahan atau topic penelitian bila sumber datanya tidak tersedia, maka ia tidak akan punya arti karena ia tidak akan bisa diteliti dan dipahami sehingga sumber data merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian. Pemahaman mengenai berbagai sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau

commit to user

informasi yang diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai berikut :

1. Informan

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (informan/ narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi narasumber lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki (H.B. Sutopo, 2002:50).

Informan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Lurah Pasar Ayam Semanggi

b. Staff Pasar Ayam Semanggi

c. Pedagang Pasar Ayam Semanggi

d. Pembeli Pasar Ayam Semanggi

2. Dokumen/arsip

Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bersangkutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Banyak peristiwa yang telah lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti (H.B. Sutopo, 2002: 54).

commit to user

Dalam penelitian ini, dokumen-dokumen yang diolah dan ditelaah yaitu arsip-arsip dan laporan-laporan terkait Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi dalam Pencapaian Target Retribusi yang Ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun 2010, laporan target retribusi Pasar Ayam Semanggi tahun 2008 s/d 2010 dan laporan realisasi retribusi Pasar Ayam Semanggi tahun 2008 dan 2009.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk mendapatkan data dalam penelitian, maka peneliti harus mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam objek penelitian. Hal ini akan sangat beresiko, terutama dalam keterbatasan waktu, dan tenaga. Oleh karena itu diperlukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling. Dalam Sugiono (2008:81) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Lebih lanjut lagi, Sutrisno Hadi berpendapat bahwa sampel adalah sebagian individu yang diselidiki (dalam Susanto, 2006:114).

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, maka perlu menggunakan teknik sampling. Sugiono (2008:81) menjelaskan bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terkait dengan teknik pengambilan sampel tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel tujuan (Purposive Sampling), yakni dalam hal ini, peneliti sengaja menentukan anggota sampelnya berdasarkan kemampuan dan pengetahuannya tentang keadaan populasi (Susanto, 2006:120).

commit to user

Selain itu, teknik pengambilan sampel lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Snowball Sampling. Teknik penarikan Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar (Sugiono, 2008:81). Teknik pengambilan sampel ini dilakukan untuk mengantisipasi perilaku informan yang cenderung menghindar ketika akan diwawancarai dan merekomendasikannya kepada orang lain yang dianggap lebih mengetahui dan berwenang memberikan informasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Wawancara mendalam (indepth interview)

Wawancara digunakan oleh peneliti sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan untuk mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiono, 2008:137). Lebih rinci lagi teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam. Dalam HB. Sutopo ( 2002:59) dijelaskan bahwa wawancara di dalam penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut sebagai teknik “wawancara mendalam”,karena peneliti merasa “tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open ended” dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan

commit to user

cara yang tidak terstruktur guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam sehingga dalam hal ini subjek yang diteliti posisinya lebih berperan sebagai informan daripada sebagai responden. Melakukan wawancara mendalam berarti menggali informasi atau data sebanyak-banyaknya dari informan (Susanto, 2006:131). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada:

a. Lurah Pasar Ayam Semanggi

b. Staff atau Pegawai Pasar Ayam

c. Pedagang Pasar Ayam Semanggi

d. Pembeli Pasar Ayam Semanggi

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda serta rekaman gambar (HB. Sutopo, 2002:64). Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan psikologis (Susanto, 2006:126). Oleh karena itu dalam observasi ini membutuhkan kemampuan dalam mengamati objek penelitian.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperan pasif. Dalam hal ini peneliti mendatangi secara langsung Pasar Ayam Semanggi untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang diteliti tetapi peneliti tidak berperan sebagai apapun selain

commit to user

sebagai pengamat pasif. Peneliti melakukan pengamatan tentang proses pembersihan lingkungan pasar, pengamatan dan pencatatan terhadap ketertiban pasar, pengamatan dan pencatatan tentang kondisi bangunan pasar, serta alat atau sarana untuk kebersihan. Hasil penelitian dicatat setelah jangka 15 menit atau setelah peneliti selesai melakukan pengamatan.

3. Studi dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Susanto, 2006:136). Dokumen-dokumen yang digunakan dapat berupa arsip-arsip, catatan pribadi, laporan kelembagaan, referensi-referensi, atau peraturan- peraturan yang relevan dengan fokus penelitian, seperti laporan realisasi retribusi pasar Ayam Semanggi Surakarta Tahun 2008 dan 2009,

F. Validitas Data

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (HB. Sutopo, 2002:267). Data yang telah dicatat dan dikumpulkan harus dijamin kesasihan (validitasnya). Hal ini dilakukan untuk menghindari penyimpangan informasi dari pengolahan data yang sudah diperoleh. Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian (H.B.Sutopo, 2002: 78). Untuk menguji kebenaran dari hasil yang diperoleh maka dalam penelitian ini dilakukan triangulasi data.

commit to user

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data (Iskandar, 2008:230). Menurut Patton teknik trianggulasi dibedakan menjadi, antara lain : (dalam Sutopo, 2002:78)

1. Data trianggulation, dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sama.

2. Investigator trianggulation, yaitu pengumpulan data sejenis yang dikumpulkan oleh beberapa orang peneliti.

3. Methodological trianggulation, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda ataupun dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang yang berbeda.

4. Theoritical trianggulation, yaitu peneliti melakukan penelitian tentang topik yang sama dan data yang dianalisis dengan menggunakan perspektif.

Dari beberapa teknik trianggulasi di atas, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi sumber (data trianggulation). Trianggulasi sumber atau trianggulasi data memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Artinya di dalam mengumpulkan data yang sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Di sini tekanannya lebih pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik

commit to user

pengumpulan data. Peneliti bisa memperoleh data dari narasumber yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya. Dapat pula menggunakan data yang diperoleh dari catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti (Sutopo, 2002:79).

G. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan (dalam Sugiono, 2008:244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Selain itu, menurut Hamidi analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi (dalam Susanto, 2006:142).

Sementara itu, Miles dan Huberman menyatakan bahwa terdapat tiga komponen utama dalam proses analisis data (dalam HB. Sutopo,

commit to user

2002:91-94). Ketiga komponen tersebut saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis.

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Itu artinya reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat focus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedimikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.

2. Display/ penyajian data

Sajian data merupakan narasi kalimat, matriks, gambar/skema, jaringan kerja kaitan kegiatan,dan juga table sebagai pendukung narasinya yang disusun berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dirumuskan, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. 3. Penarikan kesimpulan

Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah mulai mengerti hal-hal yang diteliti, sehingga memudahkan dalam pengambilan kesimpulan yang longgar tetap terbuka tetapi kesimpulan sudah disediakan mula- mula belum jelas kemudian menguat menjadi lebih rinci dan mengakar kuat.

Dari penjelasan diatas maka digunakan teknik pengumpulan data dan analisis data model interaktif. Dimana dalam hal ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan

commit to user

data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung (Sutopo, 2002:95). Secara sederhana model analisis interaktif ini, dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Bagan model teknik pengumpulan data dan analisis data secara interaktif menurut Miles dan Huberman

Sumber : H. B. Sutopo, 2002:96 Reduksi Data Penarikan kesimpulan Penyajian Data Pengumpulan Data

commit to user

58

BAB IV

Dokumen terkait