3.1. Plesteran Kasar (Berapen)
Permukaan pasangan batu yang teredam di dalam tanah harus kedap air, harus diplester dengan menggunakan jenis plesteran 1 PC + 4 Pasir pasang.
3.2. Plesteran Halus
- Untuk penyelesaian permukaan dinding bata dengan plesteran, digunakan jenis plesteran 1 PC : 5 Pasir.
- Jenis plesteran 1 PC : 3 Ps. dipakai untuk semua permukaan trasram yang kelihatan dan tidak ditutup dengan keramik atau bahan penutup lainnya, beserta dinding yang berhubungan langsung dengan udara luar. Semua permukaan beton bertulang, ujung-ujung dan sudut-sudut dipakai jenis plesteran 1 PC : 2 Ps.
3.3. Acian
Setelah diplester dengan jenis plesteran seperti diuraikan dalam butir (b) di atas, selanjutnya permukaan plesteran diaci (semen dan air) hingga lurus.
3.4. Plesteran Siar
Bila ada plesteran siar untuk penyelesaian permukaan pasangan batu pecah atau bahan-bahan penutup lainnya digunakan jenis plesteran 1 PC : 3 Pasir.
2. PELAKSANAAN PLESTERAN
5.1. Guna penyelesaian muka beton dan dinding dipasang plesteran dengan tebal lapisan tidak kurang dari 1.50 cm kecuali ditentukan lain.
5.2. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa hingga merupakan permukaan yang rata, plesteran harus dilaksanakan dengan memakai alat hampar dari kayu dan disebarkan ke
Kampus : Jl. Amal Lama No.01 Tarakan 77123 Po.Box 170 Telp.0551-5507023 Fax.0551-2028655, 36324 e-mail : [email protected] pinggir dengan memakai alat perata adukan sampai permukaannya rata dan halus.
5.3. Plesteran dibiarkan basah selama paling sedikit 2 (dua) hari setelah dipasang.
5.4. Mulailah membasahi dinding dan permukaan beton secukupnya begitu plesteran mengeras untuk menghindari kerusakan. Waktu kering dan panas, plesteran harus dijaga agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan tidak rata.
III.6. PEKERJAAN KAYU
1. BAHAN-BAHAN Seluruh bahan kayu harus memenuhi persyaratan yang tercantum pada:
NI-3-1970 (Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia)
NI-5-1961 (Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia) Kayu yang dipakai adalah sebagai berikut:
Rangka pintu papan kayu kamper ukuran 6 x 15 cm
Kayu-kayu harus dari kualitas baik, tua, tidak ada getah, kering udara, tidak ada celah dan cacat lainnya.
Kelembaban kayu harus kurang dari 15 % untuk tebal kurang dari 7 cm.
Kayu untuk daun pintu/jendela kualitas cat.
Slimar kayu kamper untuk rangka pintu disesuaikan gambar detail daun pintu/jendela.
2. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN
JENDELA
3.1. Pintu teakwood dari rangka/slimar kayu kamper dilapis kedua permukaan dengan teakwood tebal 4 mm difinish politur. 3.2. Pintu triplek dari rangka kayu kamper dilapis kedua
permukaan dengan triplek tebal 4 mm difinish cat kayu. 3.3. Pintu KM/WC/toilet pada permukaan dalam (arah basah)
ditutup Triplex lapis formica dan permukaan luar ditutup
Kampus : Jl. Amal Lama No.01 Tarakan 77123 Po.Box 170 Telp.0551-5507023 Fax.0551-2028655, 36324 e-mail : [email protected] teakwood tebal 4 mm sesuai gambar.
3.4. Teakwood atau triplek ditempel dengan menggunakan lem Aica Aibon dan paku triplek pada bagian-bagian tertentu tertanam dengan kepala paku tempel dan didempul. Pemasangan harus rata tidak menggelembung.
III.7. PEKERJAAN KACA
1. LINGKUP
PEKERJAAN
1.1. Meliputi penyediaan bahan dan tenaga untuk pemasangan kaca pada daun jendela, bovenlicht, dan lain-lain sesuai gambar.
Pemasangan cermin pada semua wastafel sesuai gambar.
2. KACA 2.1.Produksi dari pabrik terkenal ex. Lokal Asahi atau setaraf
2.2.Mempunyai bidang licin, sejajar, tidak bergelombang-gelombang dan tidak menunjukkan effek lensa (tinted float glass).
2.3.Ukuran disesuaikan dengan gambar atau atas petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi.
2.4.Tebal disesuaikan dengan gambar rencana. Pada lantai 1 semua kaca menggunakan ketebalan 6 mm dan 8 mm
2.5.Warna kaca disesuaikan dengan permintaan.
III.8. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
1.BAHAN Semua ‘Hardware’ yang
digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian ‘hardware’ akibat material yang ditunjuk sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrik yang bersangkutan, maka dari pemilihan merek, kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan ulang.
Semua anak kunci harus
dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium
Kampus : Jl. Amal Lama No.01 Tarakan 77123 Po.Box 170 Telp.0551-5507023 Fax.0551-2028655, 36324 e-mail : [email protected] berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak kunci.
Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan’Backed Enamel Finish’ yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handel aluminim.
3. METODE PELAKSANAAN
o Engsel atas dipasang +/- 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang +/- 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
o Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang +/- 28 cm dari permukaan pintu. Engsel tengah dpasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
o Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
o Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas, apabila hal tersebut tidak tercapai Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya. o Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur
agar daun pintu dan kunci tidak membentur tembok pada saat pintu dibuka.
o Door holder di dasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu. Pemasangan harus baik sehingga pada saat ditekan ke bawah karet holder akan menekan lantai pada posisi yang dikehendaki. Door holder dipasang hanya pada pintu yang tidak menggunakan door closer.
o Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik,
Kampus : Jl. Amal Lama No.01 Tarakan 77123 Po.Box 170 Telp.0551-5507023 Fax.0551-2028655, 36324 e-mail : [email protected] untuk itu harus dilakukan pengujian secara halus dan kasar. o Tanda pengenal anak kunci harus dipasang pada
pintu.
o Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detai pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan poduk, cara pemasangan atau detail khusus yang belum tercakup secara lengkap dalam gambar dokumen kontrak sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
o Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dulu oleh Konsultan Pengawas/Perencana.
III.9. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI 1. PEKERJAAN
PELAPIS LANTAI DAN