• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Jenis Produk

Pegadaian memiliki dua bisnis unit yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pegadaian konvensional disebut dengan pegadaian KCA (Kredit Cepat Aman), dimana pinjaman didasarkan pada hukum gadai dengan prosedurpelayanan yang mudah, aman dan cepat. Barang jaminan yang menjadi agunan meliputi perhiasan emas, permata, kendaraan bermotor (mobil atau sepeda motor),elektronik, kain dan alat rumah tangga lainnya. Sedangkan pegadaian syariah disebut dengan pegadaian rahn, dimana produk jasa gadai berlandaskan prinsip-prinsip syariah dengan mengacu kepada sistem administrasi modern.

Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012, Pegadaian memiliki 15 jasa layanan, yaitu:

1. Pegadaian Jasa Taksiran adalah bentuk layanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase dan kualitas harta perhiasan, emas, berlian, dan batu permata, baik untuk keperluan investasi atau keperluan bisnis.

2. Pegadaian Jasa Titipan adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang-orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan ibadah haji, pergi ke luar kota atau mahasiswa yang sedang berlibur.

3. Pegadaian Kreasi merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan skim penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran per bulan dalam jangka waktu kredit 12 sampai 36 bulan. Perolehan kredit dengan cara menyerahkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)sebagai agunan dengan bunga pinjaman 0,9 persen perbulan, flat.

4. Pegadaian Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai) merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai. Pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran per bulan dengan jangka waktu kredit 12 sampai 36 bulan, dan pemberian diskon untuk sewa modal dapat diberikan apabila nasabah melakukan pelunasan kredit sekaligus. Bunga ditetapkan sebesar 0,9 persen perbulan, flat.

5. Pegadaian Kresna (Kredit Serba Guna) merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai atau karyawandalam rangka kegiatan produktif ataukonsumtif dengan pengembalian secara angsuran dalam jangka waktu kelipatan 3 bulanan, minimum 12 bulan dan maksimum 60 bulan. Besar kredit yang diberikan berdasarkan jumlah angsuran maksimum 1/3 dari penghasilan bersih.

6. Pegadaian KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)

Memberikan pinjaman atau talangan dana cepat kepada petani pada saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling (GKG) untuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya. Diharapkan petani memperoleh daya saing di pasar domestik sehingga memberikan peluang tambahan pendapatan dan sekaligus memberikan pendidikan bagi petani untuk menjadikan hasil panenan sebagai komoditasbisnis.

Pegadaian Kremada ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang tergabung dalam kelompok untuk pembangunan rumah baru dan renovasi. Besarnya pinjaman 5 juta rupiah dan 10 juta rupiah. Atas kredit ini nasabah dikenakan biaya administrasi 1 persen dan biaya pengelolaan 8 persen yang langsung dipotong di muka.

8. Pegadaian Krista

Pegadaian krista ditujukan bagi pengusaha kelompok mikro (pedagang kecil, tukang sayur, pedagang kaki lima) yang tergabung dalam kelompok yang membutuhkan dana bagi usahanya.

9. Pegadaian Persewaan Gedungadalah bentuk layanan yang diberikan kepada masyarakat berupa persewaan gedung pertemuan untuk melakukan kegiatan acara pernikahan, reuni, meeting, dan seminar.

10. Jasa Lelang

Perum Pegadaian memiliki satu anak perusahaan PT Balai Lelang Artha Gasia dengan komposisi kepemilikan saham 99,99 persen (Perum Pegadaian) dan 0,01 persen (Drs. Deddy Kusdedi, M.M.). PT Balai Lelang Artha Gasia bergerak di bidang jasa lelang dengan maksud menyelenggarakan penjualan di muka umum secara lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11. Pegadaian Investa merupakan pinjaman atas dasar hukum gadai dalam jangka waktu tertentu diberikan kepada nasabah dengan jaminan berbentuk saham yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek indonesia (BEI).

12. Pegadaian KUCICA (Kiriman Uang Cara Instant Cepat Aman)adalah bentuk pelayanan kepada masyarakat untuk pengiriman uang dari dan atau ke dalam dan luar negeri. Layanan kiriman uang ini bekerja sama dengan Western Union.

13. Pegadaian MULIA adalah penjualan emas oleh perseroan kepada masyarakat secara tunai ataupun angsuran dalam jangka waktu tertentu. Mulia merupakan produk syariah yang diluncurkan pada tahun 2008 dan cukup mendapat respon yang baik dari pelanggan.

14. Pegadaian ARRUM (Ar rahn untuk usaha mikro-kecil)

Melayani skim pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui sistem pengembalian secara angsuran. Jaminan berupa BPKP kendaraan sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk kebutuhan operasional usaha.

15. Pegadaian KAGUM (Kredit Aneka Guna untuk Umum)

Layanan pemberian pinjaman bagi pegawai atau karyawan suatu instansi atau lembaga yang berpenghasilan tetap dengan sistem fidusia dan diangsur setiap bulan. Calon nasabah adalah pegawai dari suatu instansi atau lembaga (telah memiliki kerjasama dengan Pegadaian) dan memiliki masa kerja minimal dua tahun.

Sedangkan di Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor hanya memiliki 7 jasa layanan, yaitu:

1. Jasa Taksiran 2. Jasa Lelang

3. KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) 4. KRESNA (Kredit Serba Guna)

5. KRISTA (Kredit Usaha Rumah Tangga)

6. KUCICA (Kiriman Uang Cara Instan Cepat Aman) 7. Penjualan Emas MULIA

4.3. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan mempunyai struktur atau susunan organisasi yang masing-masing jabatan memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda dalam rangka mencapai tujuan bersama untuk menjalankan perusahaan secara efektif dan efisien.Struktur Organisasi Pegadaian Kantor Cabang Warung Jambu Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.

Tugas pokok dan fungsi dari struktur organisasi Pegadaian Cabang Warung Jambu adalah sebagai berikut:

1. Manajer Cabang memiliki fungsi untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan kegiatan operasional, administrasi, dan keuangan kantor cabang, melalui penyusunan rencana kerja dan anggaran, mengkoordinasikan kegiatan operasional, menyelenggarakan penatausahaan dan pelaporan kantor cabang. 2. Asisten Manajer bertugas untuk membantu manajer cabang dalam

melaksanakan tugas pengawasan terhadap pengelolaan operasional kredit, lelang, penggudangan dan sarana lainnya, melalui penyusunan program kerja bidang operasional, mengadministrasikan transaksi dan kegiatan kantor cabang, pembukuan transaksi dan menjaga serta merawat kekayaan kantor cabang, melakukan promosi dalam upaya peningkatan pasar dan citra baik kantor cabang.

3. Kredit Analis bertugas untuk melakukan survey lokasi, pencairan dan penagihan usaha lain.

4. Penaksir bertugas untukmelakukan penaksiran terhadap barang jaminan untuk menentukan mutu dan nilai barang dalam menetapkan uang pinjaman yang sesuai dan wajar.

5. Kasir bertugas untuk mengurus penerimaan dan pembayaran semua transaksi yang terjadi dikantor cabang.

6. Bagian PenyimpanGudang bertugas untuk mengurus gudang barang jaminanan emas dengan cara menerima, menyimpan dan merarawat dan mengeluarkannya. 7. Bagian Keamanan bertugas untuk melaksanakan dan mengendalikan ketertiban

dan keamanan di dalam lingkungan kantor cabang. 4.4. Strategi Pemasaran

Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor yang berperan sebagai produsen tentu tidak dapat melayani semua permintaan konsumen dalam pasar yang luas ini, sebab konsumen yang ada terlalu banyak dan sangat bervariasi keinginannya. Oleh karena itu Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor mengidentifikasi segmen pasar dan membaginya dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil (segmentation), setelah itu memilih salah satu atau lebih segmen pasar yang ada (targeting), dan

menetapkan posisi yang diinginkan atas produk atau perusahaannya dalam benak konsumen dibandingkan dengan pesaingnya (positioning).

1. Segmentation

Segmentasi pasar Perum Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor Secara demografis adalah pria ataupun wanita dari golongan menengah ke bawah yang berusia mulai dari 17 tahun sampai 60 tahun keatas yang berpenghasilan rendah. Dari sisi psikografis dan perilaku adalah masyarakat yang memiliki barang layak gadai (emas), membutuhkan dana tunai secara cepat, dan mempercayai Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor dibandingkan dengan kredit harian atau tempat-tempat yang membuka jasa gadai lainnya.

2. Targeting

Target pasar dari Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor adalah masyarakat Kota Bogor yang memiliki minat untuk menggadaikan emasnya, khususnya untuk para Ibu-ibu rumah tangga yang sedang membutuhkan uang tunai dengan cepat. Target pasar Perum Pegadaian dapat dikatakan bisa menjadikan seluruh kalangan masyarakat memungkinkan menjadi nasabah Pegadaian dengan penerjemahan berbentuk segmentasi tersebut di atas.

3. Positioning

Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor memposisikan perusahaannya sama dengan semua Pegadaian di seluruh Indonesia, yaitu menggunakan positioning “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Dengan demikian Pegadaian memposisikan perusahaannya sebagai lembaga keuangan bukan bank yang memberikan dana dengan cepat, mudah, dan mententramkan dengan menyelesaikan masalah tanpa masalah.

4.5. Bauran Pemasaran

Perum Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor termasuk ke dalam industri jasa, sehingga terdapat delapan bauran pemasaran yaitu produk, tempat, promosi, harga, sumberdaya manusia, bukti fisik, proses, dan layanan nasabah yang dijelaskan sebagai berikut:

Perum Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor, termasuk salah satu cabang yang melayani produk Perum Pegadaian yang cukup lengkap yaitu jasa taksiran, kredit angsuran sistem fidusia (KREASI), kredit angguran sistem gadai (KRESIDA), kredit serba guna (KRESNA), kredit usaha rumah tangga atau kelompok mikro (KRISTA), kiriman uang cara instan cepat dan aman (KUCICA), dan penjualan logam mulia.

2. Tempat

Keberadaan lokasi dan suasana tempat merupakan hal yang perlu diperhatikan karena menjaadi salah satu alat untuk mencapai pasar sesuai dengan yang diharapkan. Lokasi Pegadaian Cabang Warung Jambu terletak di Jl. Raya Pajajaran Ruko No.11, Bogor. Lokasi ini cukup strategis karena dekat dengan salah satu daerah pusat perbelanjaan di Kota Bogor, berada di pinggir jalan raya, dan memiliki tempat parkir yang cukup luas, sehingga tidak menjadi kendala bagi pelanggan yang membawa kendaraan.Pegadaian Cabang Warung Jambu juga memiliki 6 kantor unit cabang pembantu (UPC) yang terletak di beberapa wilayah tidak jauh dengan kantor cabang. Unit-unit tersebut yaitu UPC Indraprasta, UPC Pakuan, UPC Plaza Jambu Dua, UPC Kebon Pedes, UPC Kedung Badak dan UPC Plaza Ekalokasari. Hal tersebut dilakukan untuk mendekatkan diri dengan para nasabah dan untuk menjaring calon nasabah baru.

3. Promosi

Perum Pegadaian Kantor Cabang Warung Jambu, sebagai unit usaha mandiri terus melakukan promosi untuk meningkatkan kinerja bisnisnya, yaitu melakukan promosi melalui berbagai media, diantaranya brosur, leaflet, spanduk, dan banner. Selain itu Perum Pegadaian Kantor Cabang Warung Jambu membuat berbagai souvenir seperti payung, jam dinding, buku cacatan, pulpen, dan kalendar. Perum Pegadaian Warung Jambu Bogor juga melakukan promosi melalui siaran radio dan surat kabar setempat, serta memasang papan iklan depan kantor cabang dan di setiap unit pembantu cabang.

4. Harga

Perum Pegadaian menggunakan harga taksiran emas yang sudah ditetapkan oleh kantor pusat. Besar bunga atau sewa modalnya dihitung per 15 hari dengan jangka waktu maksimum 4 bulan. Besar bunganya adalah mulai dari 0,75 persen sampai dengan 1,3 persen per 15 hari, maksimumnya adalah 6 persen

sampai 10,4 persen per 4 bulan. Besar kredit ditetapkan antara 91 persen sampai 95 persen dari nilai taksiran. Semua kriteria-kriteria tersebut tergantung dari besarnya uang pinjaman atau jumlah pinjaman yang diberikan Tarif sewa modal kredit cepat aman (KCA) dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tarif Sewa Modal Kredit Cepat Aman (KCA)

Golongan Uang Pinjaman (Rp) Sewa

Modal per 15 hari Maksimum Sewa Modal % UP terhadap Taksiran A 20.000 – 150.000 0,75% 6% 95% B 151.000 – 500.000 1,2% 9,6% 92% C 505.000 – 20.000.000 1,3% 10,4% 91% D 20.050.000 – 200.000.000 1% 8% 93%

Sumber: Surat Edaran No.06/UI.I.00211/2008

5. Orang (People)

Karyawan di Perum Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor terdiri dari 2 jenis yaitu karyawan tetap melalui sistem penerimaan terbuka di Perum Pegadaian dan karyawan alih daya atau kontrak melalui perusahaan outsourcing. Karyawan tetap meliputi manajer, penaksir, analis kredit, dan bagian penyimpanan, sedangkan karyawan alih daya hanya diijinkan pada bagian kasir, keamanan, dan cleaning service. Untuk posisi penaksir dan analis kredit dilakukan pelatihan secara khusus di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perum Pegadaian, dan untuk penatalaksanaan promosi jabatan dilakukan pelatihan berupa Kursus Pimpinan Muda, Kursus Pimpinan Madya dan Kursus Pimpinan Nasional, serta pelatihan pendukung lainnya. Pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, sehingga dapat melayani nasabah dengan baik.

6. Bukti Fisik

Kantor Pegadaian Cabang Warung Jambu merupakan bukti fisik yang sangat jelas untuk menunjukkan keberadaan Pegadaian Cabang Warung Jambu. Selain itu jg didukung oleh bukti-bukti fisik berupa logo Pegadaian, dan pemasangan billboard di depan kantor. Perum Pegadaian dalam membangun citra usahanya

memiliki standar fisik layanan yang harus dilakukan oleh setiap karyawan dan kantor cabang. Semua karyawan Perum Pegadaian wajib menggunakan seragam resmi sesuai aturan kantor pusat. Setiap kantor cabang harus memiliki peralatan minimal berdasarkan SOP (System Operating Procedure) Perum Pegadaian, diantaranya jarum uji, air uji, batu uji, tabel kandungan logam dan batu mulia, timbangan analis hidrostatis dan elektronik, electric tester, loupe, kalkulator, mesin hitung uang, daftar berat jenis, gelas ukur dan botol uji, komputer, dan berbagai alat pendukung lainnya. Setiap kantor cabang memiliki konsep yang sama dan diatur dalam Buku Panduan Pelaksanaan Program Materi Kreatif dan SOP Kantor Cabang. Untuk mempermudah proses pencatatan transaksi Perum Pegadaian memiliki Formulir Permintaan Kredit dan pada akhir transaksi setiap nasabah akan mendapatkan Surat Bukti Kredit. Standar minimum layanan bertujuan untuk membangun pemerataan kualitas layanan di tingkat pusat hingga daerah.

7. Proses

Standar kualitas layanan dan prosesnya diatur dalam SOP. Proses gadai di Perum Pegadaian adalah sebagai berikut:

a. Nasabah datang ke loket dengan membawa barang jaminan untuk di taksir oleh Penaksir emas.

b. Setelah diteliti mutunya dan ditaksir harganya maka ditetapkan jumlah pinjaman. Kemudian penaksir memberitahukan kepada nasabah harga dari barang jaminan tersebut. Jika nasabah setuju dengan harga yang ditawarkan, nasabah tersebut mengisi formulir dan menyerahkan foto copy KTP ke kasir. Kemudian nasabah menunggu panggilan dari kasir di kursi antrian sebelum mendapatkan uang pinjamannya.

c. Kasir menginput data-data nasabah dan mencetak surat bukti kredit sebagai alat bukti perjanjian kredit.

d. Setelah surat bukti kredit dicetak, Kasir memberikan surat bukti tersebut kepada Kepala Cabang untuk ditandatangani, kemudian Kasir memanggil nasabah dengan memberikan uang pinjamannya dan menyerahkan surat bukti kredit untuk ditandatangani oleh nasabah.

8. Produktivitas

Perum Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor tidak memiliki staf khusus untuk melayani keluhan atau sarana informasi bagi calon nasabah atau nasabah.

Untuk informasi mengenai sistem gadai, karyawan yang akan melayani adalah Kasir dan Penaksir, sedangkan untuk jenis kredit lainnya akan dilayani oleh karyawan Analis Kredit. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan karyawan dituntut untuk mengetahui setiap produk layanan yang dimiliki Perum Pegadaian, selain itu jika ada keluhan dapat dilakukan komunikasi langsung dengan nasabah.

4.6. Atribut Layanan

Atribut layanan diadopsi dari Service Performance Indicator Perum Pegadaian. Atribut layanan tersebut mencerminkan 5 dimensi kualitas jasa layanan yaitu reliabilitas, daya tanggap,jaminan, empati, dan bukti langsung. Atribut layanan Pegadaian Kantor Cabang Warung Jambu Bogor dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Atribut Layanan Pegadaian Kantor Cabang Warung Jambu Bogor

No Atribut Dimensi

1 Keberagaraman produk Reliabilitas

2 Ketepatan taksiran Jaminan

3 Keamanan barang jaminan Jaminan

4 Kemudahan layanan telepon Daya Tanggap 5 Kesesuaian besar bunga atau biaya Reliabilitas 6 Batas atau jangka waktu pelunasan (4 bulan) Reliabilitas 7 Banyaknya atau variasi media promosi Jaminan 8 Menariknya atau kualitas iklan Jaminan 9 Kemudahan lokasi dan transportasi Bukti Langsung

10 Kejelasan informasi Empati

11 Kecepatan dan ketanggapan Daya Tanggap

12 Keramahan pelayanan Empati

14 Kelengkapan perlengkapan pendukung Bukti Langsung

15 Penampilan karyawan Bukti Langsung

16 Lingkungan yang rapi dan bersih Bukti Langsung 17 Surat bukti kredit yang informatif Jaminan 18 Laporan dan informasi cepat diterima Daya Tanggap 19 Kemudahan prosedur menggadai Reliabilitas 20 Jarak dari tempat duduk antrian ke lokasi transaksi Bukti Langsung Sumber: Service Performance Indicator Perum Pegadaian

4.7. Karakteristik Responden

Karakteristik atau profil responden dalam penelitian ini diklasifikasikan ke dalam beberapa ciri demografis diantaranya jenis kelamin, rentang usia, jenis pekerjaan, pendidikan terakhir dan jumlah pendapatan per bulan. Karakteristik responden pada penelitian yang dilakukan di Perum Pegadaian Kantor Cabang Warung Jambu Bogor dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Karakteristik responden

Karakteristik Kategori Jumlah (Orang) Jenis Kelamin Laki-laki 29 Perempuan 71 Usia 17-20 3 21-30 11 31-40 38 41-50 26 51-60 13 >. 60 9

Pendidikan Terakhir SD 0 SMP 0 SMA 42 Diploma 27 Sarjana 28 Pascasarjana 3 Pendapatan <. Rp. 1.000.000 2 Rp. 1.000.000 – 2.000.000 45 Rp. 2.000.000 – 3.000.000 36 Rp. 3.000.000 – 4.000.000 8 Rp. 4.000.000 – 5.000.000 7 >. Rp. 5.000.0000 2

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa mayoritas nasabah di Perum Pegadaian Cabang Warung Jambu Bogor adalah perempuan sebesar 71 persen, berusia antara 31 sampai 40 tahun sebesar 38 persen, berpendidikan SMA sebesar 42 persen, dan berpendapatan antara 1.000.000 sampai 2.000.000 rupiah sebesar 45 persen.

Dokumen terkait