BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
3.3. Pengujian Rangkaian dan Hasil Sistem
3.3.5 Pengujian Relay dan Pompa
Mengaktifkan relay dengan mentransfer tegangan 5 volt dari ouput Arduino ke input relay dan lalu mengaktifkan pompa yang terhubung daya AC dan ground.
Masukkan sintaksis program dengan mengupload program berikut:
Tabel 3.9 Pengujian Relay dan Pompa
Output ardunio Keadaan relay Keadaan pompa 0 Terputus (cut off) mati
1 Tersambung (satured) hidup
BAB 4
PEMBAHASAN HASIL PENGUKURAN
4.1 Analisis Hasil Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan cara pengujian sistem secara keseluruhan, untuk mencari keakuratan sensor flowmeter yaitu dengan dilakukan perbandingan dengan alat standard, pengujian menggunakan sensor flowmeter dengan pembanding yaitu Gelas ukur. Pada pengujian ini ada 4 kali percobaaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Minyak Tanah dengan pembanding
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengukuran Minyak Tanah dengan pembanding
0 500 1000 1500 2000 2500
Gelas Ukur flowmeter
No Gelas ukur (ml) Sensor Floweter (ml) Ralat
1 800 ml 830 ml 30 %
2 1000 ml 1020 ml 20%
3 1500 ml 1530 ml 30%
4 2000 ml 2010 ml 10%
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Minyak Solar dengan pembanding
Gambar 4.2 Grafik Hasil Pengukuran Minyak Solar dengan pembanding
0 500 1000 1500 2000 2500
Gelas Ukur Sensor Flow Meter
No Gelas ukur (ml) Sensor Floweter (ml) Ralat
1 800 ml 825 ml 25 %
2 1000 ml 1030 ml 30%
3 1500 ml 1550 ml 50%
4 2000 ml 2010 ml 10%
4.2 perhitungan ralat dan kalibrasi
4.2.1 Perhitungan Ralat dan Kalibrasi Minyak Tanah
Pada pegukuran pembanding dan perhitungan ralat, penulis melakukan 4 kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat diantaranya adalah:
1. Percobaan pertama
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 830 ml - Rata-rata pengukuran =800 - Data Sebenarnya =800ml
%Ralat = I = 3,75 %
Pada percobaan pertama, volume digelasukur sebesar 800 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter 830 ml sehingga mendapat ralat sebesar 3,75%
2. Percobaan kedua
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 1020 ml - Rata-rata pengukuran =1000 - Data Sebenarnya =1000 ml
%Ralat = I = 2 %
Pada percobaan kedua, volume digelas ukur sebesar 1000ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter adalah 1020 ml sehingga mendapat ralat sebesar 2%
3. Percobaan ketiga
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 1530 ml - Rata-rata pengukuran =1500 - Data Sebenarnya = 1500 ml
%Ralat = I = 2%
Pada percobaan ketiga, volume di gelas ukur sebesar 1500 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter adalah 1530 ml sehingga mendapat ralat sebesar 2%
4. Percobaan keempat
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 2010 ml - Rata-rata pengukuran =2000 - Data Sebenarnya =2000 ml
%Ralat = I = 0,5 %
Pada percobaan keempat,volume di gelas ukur sebesar 2000 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter sebesar 2010 ml sehingga mendapat ralat sebesar 0,5%
Maka didapat % ralat rata-rata adalah :
= 2.0625 %
4.2.2 Perhitungan Ralat dan Kalibrasi Minyak Solar
Pada pegukuran pembanding dan perhitungan ralat, penulis melakukan 4 kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat diantaranya adalah:
1. Percobaan pertama
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 825 ml - Rata-rata pengukuran =800
- Data Sebenarnya =800ml
%Ralat = I = 3,125 %
Pada percobaan pertama, volume digelasukur sebesar 800 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter 825 ml sehingga mendapat ralat sebesar 3,125%
2. Percobaan kedua
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 1030 ml - Rata-rata pengukuran =1000 - Data Sebenarnya =1000 ml
%Ralat = I = 3 %
Pada percobaan kedua, volume digelas ukur sebesar 1000ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter adalah 1030 ml sehingga mendapat ralat sebesar 3%
3. Percobaan ketiga
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 1550 ml -Rata-rata pengukuran =1500 - Data Sebenarnya = 1500 ml
%Ralat = I = 3.4%
Pada percobaan ketiga, volume di gelas ukur sebesar 1500 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter adalah 1550 ml sehingga mendapat ralat sebesar 3.4%
4. Percobaan keempat
%Ralat =
% Ralat Untuk Pengukuran 2010 ml -Rata-rata pengukuran =2000 - Data Sebenarnya =2000 ml
%Ralat = I = 0,5 %
Pada percobaan keempat,volume di gelas ukur sebesar 2000 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter sebesar 2010 ml sehingga mendapat ralat sebesar 0,5%
Maka didapat % ralat rata-rata adalah :
= 2.50625 %
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan analisis maka penulis dapat menarik kesimpulan, antara lain:
1. Dalam alat ini Mikrokontroler Arduino uno berfungsi mengatur, mengkonversi semua pemesanan minyak tanah dan solar, pengisian minyak ke konsumen dan mengolah harga total minyak yang dibeli, kemudian akan menampilkannya pada LCD. Sensor Flowmeter digunakan untuk mengukur laju aliran atau jumlah suatu fluida yang bergerak mengalir dalam saluran (pipa), relay bekerja untuk menghubungkan dan memutuskan pompa.
2. Alat akan bekerja ketika semua rangkaian terhubung, dan bekrja sesuai fungsinya masing-masing. Saat inputan data dimasukkan melalui keypad, Maka mikrokontoler akan mengolah data, kemudian relay akan menyalah dan Pompa akan bekerja memindahkan sejumlah minyak yang diinput, dengan mengetahui jumlah yang telah dipindahkan dari sensor flowmeter.
3. Tujuan penulis merancang alat pertamini ini adalah untuk mempermudah masyarakat dalam pentakaran minyak tanah dan solar, dan mempersingkat waktu.
5.2 Saran
1. Dilakukan penyempurnaan pada desain, hardware termasuk pemilihan sensor dan mikrokontrolernya agar didapat rangkaian lebih sempurna
2. Untuk penggunaan volume yang lebih besar maka diperlukan kapasistas sensor yang lebih besar pula dan tarikan pompa dengan daya yang lebih besar maka disarankan untuk, mengganti sensor untuk meningkatkan ketelitian alat.
3. Diperlukan pengkalibrasian yang lebih lengkap untuk memenuhipengukuran
DAFTAR PUSTAKA
Bejo,Agus. 2005.C&AVR Rahasia kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega, Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Dayanto, Drs.2008. Pengetahuan Teknik Elektronika. Jakarta:Bumi Aksara Rusmadi, Dedi. 1999. Mengenal Teknik Elektro. Bandung: Pionir Jaya
Winoto,Ardi. 2008, Aplikasi Mikrokontoler dan Pemrograman dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung: Informatika
https://rudywinoto.com/flow-measurement/artikel-flow-meter/difinisi-jenis-cara- kerja-dan-instalasi-flow-meter/
Diakses pada tanggal 19 Mei 2020
https://medium.com/shanarodeburg/jenis-fungsi-dan-prinsip-kerja-flow-meter- af8b372914a2
Diakses pada tanggal 29 Mei 2020
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada tanggal 29 Mei 2020
https://bilabil.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pompa/
Diakses pada tanggal 02 juni 2020
https://digiwarestore.com/id/bluetooth/hc-05-bluetooth-module-432241.html Diakses pada tanggal 05 Juni 2020
LAMPIRAN
Rangakain Keseluruhan Sistem
Rangkaian Alat Proyek
Program
#include <Keypad.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <SoftwareSerial.h>
SoftwareSerial myBT(A1, A0); // RX, TX LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
const float HARGA_MINYAK_SOLAR = 12000; // harga minyak solar seliter const float HARGA_MINYAK_TANAH = 15000; // harga minyak tanah seliter const float DATA_SELITER = 450; // data water flow untuk ukuran 1 liter
float hargaPerDataSolar = HARGA_MINYAK_SOLAR / DATA_SELITER; // harga satuan data untuk minyak solar
float hargaPerDataTanah = HARGA_MINYAK_TANAH / DATA_SELITER; //
harga satuan data untuk minyak tanah const byte MINYAK_SOLAR = 1;
const byte MINYAK_TANAH = 2;
const int pinRelaySolar = 4; // pin relay pompa minyak solar const int pinRelayMTanah = 5; // pin relay pompa minyak tanah
int DATA_FLOW; //pengukuran SINYAL data yang bersifat incremental int pinSensor1 = 2; //nama alias pada pin 2
int pinSensor2 = 3; //nama alias pada pin 3 const byte ROWS = 4; //four rows
const byte COLS = 4; //four columns
//define the cymbols on the buttons of the keypads char hexaKeys[ROWS][COLS] = {
Keypad customKeypad = Keypad( makeKeymap(hexaKeys), rowPins, colPins, ROWS, COLS); // init keypad
int HargaMinyak;
void speedrpm1 () //fungsi penghitungan dan interrupt {
DATA_FLOW++; //bersifat incrementing (dengan mode RISING edge) }
void speedrpm2 () //fungsi penghitungan dan interrupt {
DATA_FLOW++; //bersifat incrementing (dengan mode RISING edge) }
void setup(){
Serial.begin(9600);
myBT.begin(9600); // init komunikasi ke bluetooth //init mode pin arduino
pinMode(pinSensor2, INPUT); //inisialisasi sebagai input
attachInterrupt(0, speedrpm1, RISING); //cara penulisan perintah interrupt attachInterrupt(1, speedrpm2, RISING); //cara penulisan perintah interrupt lcd.init();
Serial.println("Harga Minyak Solar PerData :" + String(hargaPerDataSolar));
Serial.println("Harga Minyak Tanah PerData :" + String(hargaPerDataTanah));
Serial.println("START");
myBT.println();
myBT.println("A.Minyak SOLAR B.Minyak TANAH");
}
lcd.clear();
myBT.println("Pengisian " + String(setNilai) + " ml");
myBT.println("*:Tidak #:Ya");
delay(200);
totalBiaya = float(DATA_FLOW) * HargaMinyakPerData;
urut = 60;
if(millis() > tmrIsi + 100){
tmrIsi = millis();
hslIsi = float(DATA_FLOW) * HargaMinyakPerData;
lcd.setCursor(0,1);
totalBiaya = float(DATA_FLOW) * HargaMinyakPerData;
urut = 60;
break;
}else{
if(dtPress.length() < 5) dtPress+=key; // batasan digit input liter //Serial.println(dtPress);
}
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print(dtPress);
delay(20);
}else if(stringComplete ){ // data dari bluetooth stringComplete = false;
nilTmp = dtIN.toInt();
if(nilTmp >= 100 && nilTmp <= 3000){
rtrn = nilTmp;
if(inChar > 30) inputString += inChar;
} } }
Pin Layout Arduino Uno
Spesifikasi Arduino UNO :
Microcontroller ATmega328P
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins 6
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 20 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory
32 KB (ATmega328P)
of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328P)
EEPROM 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25 g