• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENGUKURAN

4.2 Perhitungan Ralat dan Kalibrasi

4.2.2 Perhitungan Ralat dan Kalibrasi Minyak Solar

% Ralat Untuk Pengukuran 2010 ml - Rata-rata pengukuran =2000 - Data Sebenarnya =2000 ml

%Ralat = I = 0,5 %

Pada percobaan keempat,volume di gelas ukur sebesar 2000 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter sebesar 2010 ml sehingga mendapat ralat sebesar 0,5%

Maka didapat % ralat rata-rata adalah :

= 2.0625 %

4.2.2 Perhitungan Ralat dan Kalibrasi Minyak Solar

Pada pegukuran pembanding dan perhitungan ralat, penulis melakukan 4 kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat diantaranya adalah:

1. Percobaan pertama

%Ralat =

% Ralat Untuk Pengukuran 825 ml - Rata-rata pengukuran =800

- Data Sebenarnya =800ml

%Ralat = I = 3,125 %

Pada percobaan pertama, volume digelasukur sebesar 800 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter 825 ml sehingga mendapat ralat sebesar 3,125%

2. Percobaan kedua

%Ralat =

% Ralat Untuk Pengukuran 1030 ml - Rata-rata pengukuran =1000 - Data Sebenarnya =1000 ml

%Ralat = I = 3 %

Pada percobaan kedua, volume digelas ukur sebesar 1000ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter adalah 1030 ml sehingga mendapat ralat sebesar 3%

3. Percobaan ketiga

%Ralat =

% Ralat Untuk Pengukuran 1550 ml -Rata-rata pengukuran =1500 - Data Sebenarnya = 1500 ml

%Ralat = I = 3.4%

Pada percobaan ketiga, volume di gelas ukur sebesar 1500 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter adalah 1550 ml sehingga mendapat ralat sebesar 3.4%

4. Percobaan keempat

%Ralat =

% Ralat Untuk Pengukuran 2010 ml -Rata-rata pengukuran =2000 - Data Sebenarnya =2000 ml

%Ralat = I = 0,5 %

Pada percobaan keempat,volume di gelas ukur sebesar 2000 ml dan volume yg didapatkan pada sensor flowmeter sebesar 2010 ml sehingga mendapat ralat sebesar 0,5%

Maka didapat % ralat rata-rata adalah :

= 2.50625 %

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan analisis maka penulis dapat menarik kesimpulan, antara lain:

1. Dalam alat ini Mikrokontroler Arduino uno berfungsi mengatur, mengkonversi semua pemesanan minyak tanah dan solar, pengisian minyak ke konsumen dan mengolah harga total minyak yang dibeli, kemudian akan menampilkannya pada LCD. Sensor Flowmeter digunakan untuk mengukur laju aliran atau jumlah suatu fluida yang bergerak mengalir dalam saluran (pipa), relay bekerja untuk menghubungkan dan memutuskan pompa.

2. Alat akan bekerja ketika semua rangkaian terhubung, dan bekrja sesuai fungsinya masing-masing. Saat inputan data dimasukkan melalui keypad, Maka mikrokontoler akan mengolah data, kemudian relay akan menyalah dan Pompa akan bekerja memindahkan sejumlah minyak yang diinput, dengan mengetahui jumlah yang telah dipindahkan dari sensor flowmeter.

3. Tujuan penulis merancang alat pertamini ini adalah untuk mempermudah masyarakat dalam pentakaran minyak tanah dan solar, dan mempersingkat waktu.

5.2 Saran

1. Dilakukan penyempurnaan pada desain, hardware termasuk pemilihan sensor dan mikrokontrolernya agar didapat rangkaian lebih sempurna

2. Untuk penggunaan volume yang lebih besar maka diperlukan kapasistas sensor yang lebih besar pula dan tarikan pompa dengan daya yang lebih besar maka disarankan untuk, mengganti sensor untuk meningkatkan ketelitian alat.

3. Diperlukan pengkalibrasian yang lebih lengkap untuk memenuhipengukuran

DAFTAR PUSTAKA

Bejo,Agus. 2005.C&AVR Rahasia kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega, Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Dayanto, Drs.2008. Pengetahuan Teknik Elektronika. Jakarta:Bumi Aksara Rusmadi, Dedi. 1999. Mengenal Teknik Elektro. Bandung: Pionir Jaya

Winoto,Ardi. 2008, Aplikasi Mikrokontoler dan Pemrograman dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung: Informatika

https://rudywinoto.com/flow-measurement/artikel-flow-meter/difinisi-jenis-cara- kerja-dan-instalasi-flow-meter/

Diakses pada tanggal 19 Mei 2020

https://medium.com/shanarodeburg/jenis-fungsi-dan-prinsip-kerja-flow-meter- af8b372914a2

Diakses pada tanggal 29 Mei 2020

https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

Diakses pada tanggal 29 Mei 2020

https://bilabil.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pompa/

Diakses pada tanggal 02 juni 2020

https://digiwarestore.com/id/bluetooth/hc-05-bluetooth-module-432241.html Diakses pada tanggal 05 Juni 2020

LAMPIRAN

Rangakain Keseluruhan Sistem

Rangkaian Alat Proyek

Program

#include <Keypad.h>

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial myBT(A1, A0); // RX, TX LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);

const float HARGA_MINYAK_SOLAR = 12000; // harga minyak solar seliter const float HARGA_MINYAK_TANAH = 15000; // harga minyak tanah seliter const float DATA_SELITER = 450; // data water flow untuk ukuran 1 liter

float hargaPerDataSolar = HARGA_MINYAK_SOLAR / DATA_SELITER; // harga satuan data untuk minyak solar

float hargaPerDataTanah = HARGA_MINYAK_TANAH / DATA_SELITER; //

harga satuan data untuk minyak tanah const byte MINYAK_SOLAR = 1;

const byte MINYAK_TANAH = 2;

const int pinRelaySolar = 4; // pin relay pompa minyak solar const int pinRelayMTanah = 5; // pin relay pompa minyak tanah

int DATA_FLOW; //pengukuran SINYAL data yang bersifat incremental int pinSensor1 = 2; //nama alias pada pin 2

int pinSensor2 = 3; //nama alias pada pin 3 const byte ROWS = 4; //four rows

const byte COLS = 4; //four columns

//define the cymbols on the buttons of the keypads char hexaKeys[ROWS][COLS] = {

Keypad customKeypad = Keypad( makeKeymap(hexaKeys), rowPins, colPins, ROWS, COLS); // init keypad

int HargaMinyak;

void speedrpm1 () //fungsi penghitungan dan interrupt {

DATA_FLOW++; //bersifat incrementing (dengan mode RISING edge) }

void speedrpm2 () //fungsi penghitungan dan interrupt {

DATA_FLOW++; //bersifat incrementing (dengan mode RISING edge) }

void setup(){

Serial.begin(9600);

myBT.begin(9600); // init komunikasi ke bluetooth //init mode pin arduino

pinMode(pinSensor2, INPUT); //inisialisasi sebagai input

attachInterrupt(0, speedrpm1, RISING); //cara penulisan perintah interrupt attachInterrupt(1, speedrpm2, RISING); //cara penulisan perintah interrupt lcd.init();

Serial.println("Harga Minyak Solar PerData :" + String(hargaPerDataSolar));

Serial.println("Harga Minyak Tanah PerData :" + String(hargaPerDataTanah));

Serial.println("START");

myBT.println();

myBT.println("A.Minyak SOLAR B.Minyak TANAH");

}

lcd.clear();

myBT.println("Pengisian " + String(setNilai) + " ml");

myBT.println("*:Tidak #:Ya");

delay(200);

totalBiaya = float(DATA_FLOW) * HargaMinyakPerData;

urut = 60;

if(millis() > tmrIsi + 100){

tmrIsi = millis();

hslIsi = float(DATA_FLOW) * HargaMinyakPerData;

lcd.setCursor(0,1);

totalBiaya = float(DATA_FLOW) * HargaMinyakPerData;

urut = 60;

break;

}else{

if(dtPress.length() < 5) dtPress+=key; // batasan digit input liter //Serial.println(dtPress);

}

lcd.setCursor(7,1);

lcd.print(dtPress);

delay(20);

}else if(stringComplete ){ // data dari bluetooth stringComplete = false;

nilTmp = dtIN.toInt();

if(nilTmp >= 100 && nilTmp <= 3000){

rtrn = nilTmp;

if(inChar > 30) inputString += inChar;

} } }

Pin Layout Arduino Uno

Spesifikasi Arduino UNO :

Microcontroller ATmega328P

Operating Voltage 5V

Input Voltage (recommended) 7-12V

Input Voltage (limit) 6-20V

Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins 6

Analog Input Pins 6

DC Current per I/O Pin 20 mA

DC Current for 3.3V Pin 50 mA

Flash Memory

32 KB (ATmega328P)

of which 0.5 KB used by bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328P)

EEPROM 1 KB (ATmega328P)

Clock Speed 16 MHz

Length 68.6 mm

Width 53.4 mm

Weight 25 g