BAB I I I METODE PENELI TI AN
E. Jenis Tindakan
Dalam menyusun rencana tindakan dilakukan oleh peneliti beserta guru mata pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika di SMK Negeri 2 Depok. Dalam hal ini peneliti menggunakan dua siklus. Kegiatan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun setiap siklusnya diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus
Tindakan pra siklus dilakukan untuk membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklus mengacu pada hasil nilai semester ganjil sebelum dikatrol yang menunjukkan hanya 23,33% siswa kelas XI TAV yang telah mencapai KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika yaitu 79. Tindakan ini berupa perencanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika. Kegiatan ini dilakukan dengan merumuskan rancangan pelaksanaan
a. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan media pembelajaran. Materi yang disampaikan yaitu tentang langkah-langkah Penerapan Rangkaian Elektronika pada perancangan kebutuhan penggunaan daya sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan Penerapan Rangkaian Elektronika pengubah kuantitas Digital to Analog dan Analog to Digital dengan sub materi:
Siklus I : Merancang rangkaian dan kebutuhan penggunaan daya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rumah mandiri selama 2 pertemuan.
Siklus I I : Merancang dan menerapkan rangkaian pengubah kuantitas Digital to Analogdan Analog to Digitalselama 2 pertemuan. b. Menyusun instrumen sebagai pengumpul data yaitu berupa lembar
observasi keaktifan belajar siswa, tes prestasi belajar, dan angket respon siswa.
c. Menyusun lembar kerja berupa soal yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok pada proses pembelajaran dengan diterapkan STAD.
d. Menentukan observer dalam pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 observer yang akan membantu mengamati keaktifan belajar siswa selama penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD berlangsung.
e. Mensosialisasikan pembelajaran kooperatif tipe STAD kepada guru mata pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika. Dalam hal ini, peneliti perlu memberikan penjelasan kepada guru sampai guru benar-benar paham tentang hal-hal yang harus dilakukan pada saat penelitian berlangsung, karena dalam penelitian ini guru yang akan melaksanakan kooperatif tipe STAD, sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat.
f. Menentukan baseline nilai siswa yang didapat dari nilai sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Mempersiapkan RPP yang telah disusun bersama. Hal ini agar guru dapat memahami isi dari RPP mulai dari kompetensi dasar, standar kompetensi, dan indikator.
2) Mempersiapkan alat dokumentasi dan alat tulis untuk observasi.
3) Mempersiapkan lembar observasi pembelajaran dan lembar observasi keaktifan siswa.
4) Mempersiapkan materi pembelajaran dan lembar kerja.
5) Mempersiapkan soalpost-test dan lembar angket respon siswa. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I , pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, setiap pertemuan berkisar antara 4 x 45 menit. Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Pada setiap akhir siklus peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap hasil penelitian. Adapun pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru melakukan kegiatan awal sebelum pembelajaran (memberi salam, berdo’a, absensi siswa, dan pemberian motivasi kepada siswa agar siap untuk belajar).
b) Guru menjelaskan topik atau tujuan pembelajaran
c) Guru memberikan apersepsi untuk mengarahkan siswa memasuki materi yang akan dipelajari.
2) Kegiatan I nti
a) Guru menjelaskan pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
b) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan ceramah dan tanya jawab menggunakan power point. Dalam hal ini siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan guru dan mencatat bagian-bagian yang penting. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah disampaikan agar siswa memahami materi pelajaran.
c) Guru menerapkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut :
(1) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok. (fase 1)
(2) Guru memberikan tugas/ pertanyaan untuk dipecahkan bersama dalam diskusi kelompok. (fase 2)
(3) Guru meminta seluruh siswa dalam setiap kelompok untuk mengerjakan tugas mereka. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok berdiskusi untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan guru dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. (fase 3)
(4) Setelah diskusi selesai, guru memanggil siswa untuk mewakili kelompoknya untuk menjawab pertanyaan atau mempresentasikan hasil diskusinya. Tiap kelompok harus mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian. Kelompok lain yang tidak presentasi diminta untuk menanggapi hasil diskusi dengan bertanya atau menyanggah hasil diskusi kelompok yang presentasi. (fase 4)
(5) Guru menilai hasil diskusi tiap kelompok dan memberikan penghargaan untuk kelompok yang berprestasi berupa peringkat.
(6) Penguatan (reinforcement) diberikan kepada kelompok yang telah mencapai prestasi yang baik dan memotivasi kelompok yang restasinya kurang agar mereka senantiasa meningkatkan belajarnya.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan post-test kepada siswa untuk mengetahui prestasi belajar yang diraih siswa.
b) Guru bersama siswa mengulas secara singkat hasil diskusi dan materi pelajaran yang baru saja dipelajari.
c) Mengambil kesimpulan dilanjutkan menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
c. Tahap Pengamatan / Observasi
Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran dan keaktifan belajar siswa selama diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe STAD. Observasi dilakukan oleh pengamat dan peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang sudah
dipersiapkan sebelumnya. Selama pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan observasi sebagai berikut:
1) Observasi terhadap pelaksanaan tindakan yaitu mencatat kejadian yang terkait dengan keaktifan belajar siswa dan serta kendala-kendala yang dihadapi.
2) Melakukan evaluasi terhadap tugas yang diberikan kepada siswa dan melihat kendala-kendala serta kelemahan-kelemahan yang terjadi.
d. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat dan mengkaji keberhasilan atau kekurangan yang terdapat pada siklus I . Kekurangan pada siklus I tersebut akan diperbaiki pada siklus I I . Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan hasil penelitian dari kegiatan pembelajaran pada siklus I . 2) Menganalisa hasil penelitian untuk mengetahui kekurangan pembelajaran
pada siklus I .
3) Merefleksikan hasil penelitian dan observasi antara peneliti, observer, dan guru untuk merumuskan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis, pemaknaan, dan penyimpulan data pada tahap refleksi, maka hasil refleksi tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perencanaan siklus berikutnya. Analisis dilakukan secara deskripsi terhadap data pengamatan keaktifan belajar siswa apakah telah mengalami peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa dan untuk prestasi belajar siswa, yaitu persentase jumlah siswa yang dapat mencapai KKM. Apabila persentase jumlah siswa yang dapat mencapai KKM = > 75% maka siklus selanjutnya tidak dilaksanakan, namun apabila persentase jumlah siswa yang dapat mencapai KKM< 75% maka dilakukan siklus selanjutnya sampai berhasil sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.