Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
3. Jihad (perang) memiliki Aturan dan Batasan
“dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui. 62.dan jika mereka bermaksud menipumu, Maka Sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan Para mukmin.”(Q.S al-Anfal : 61-62)
3. Jihad (perang) memiliki Aturan dan Batasan.
Islam “membenarkan” melakukan jihad dalam bentuk mengangkat senjata, namun ada kriteria yang harus dipenuhi dan ada batasan-batasannya, selain itu berperang di jalan Allah pada dasarnya sinonim dengan berperang untuk keadilan.Amerika dan sekutunya memang kerap menzalimi umat Islam, dan Islam membolehkan melakukan perang untuk melawan kezaliman tersebut.Kendati demikian, Islam menganjurkan diplomasi sebagai salah satu jalan untuk menyelesaikan konflik daripada dengan agresi militer.Salah satu yang perlu digaris bawahi Islam memuliakan umatnya yang mau memberi maaf kepada orang atau kaum yang telah menyakitinya.Islam adalah agama yang cinta damai, agama anti-kekerasan. Kekerasan apabila dibalas dengan kekerasan hanya akan menimbulkan kekerasan baru.122
Jihad dalam Islam terbatasi dengan kata fii sabilillah ( di jalan Allah), dan batasan ini tidak akan pernah terpisah dari jihad. Karena itu bila ikatan ini dilepas,
122
Erlangga Husada dkk, Kajian Islam Kontemporer. ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2007), h. 33-34
lalu kehormatan, kemuliaan, dan kemanusiaan manusia dipermainkan, maka ia bukan jihad fii sabilillah.
Dalam surat Al-baqarah ayat 190 jelas dikatakan “ sesungguhnya Allah
tidak menyukai yang melampaui batas…”. Menurut paham penulis, dalam
penafsiran ayat tersebut, yang dikatakan melampau batas adalah membunuh wanita, anak kecil dan orang tua yang tidak berdaya.
Menurut Ibnu Katsir, termasuk ke dalam perbuatan melampaui batas ialah melakukan berbagai larangan seperti penyiksaan, tipuan, membunuh anak-anak, wanita, dan para lanjut usia yang dipandang tidak mempu menyerang, pendeta, para penghuni rumah ibadah, membakar pepohonan, dan membunuh binatang tanpa ada kepentingan. Rasulullah saw bersabda:
”Berperanglah kamu di jalan Allah, Perangilah orang kafir kepada Allah. Berperanglah namun jangan mengambil berlebih-lebihan, jangan menipu, jangan membunuh dengan sadis, membunuh anak-anak dan membunuh para penghuni
rumah ibadah (biara dan gereja)” (H.R Muslim)
Karena tujuan jihad adalah tujuan yang paling mulia, maka sarananya pun menduduki posisi paling utama dari sekian banyak sarana.Sesungguhnya Allah mengharamkan melampaui batas, Allah swt juga memerintahkan berlaku adil walaupun terhadap musuh.
Muslim dikala berperang, tidak melampaui batas, tidak berbuat dosa, tidak menyiksa, tidak mencuri, tidak mengambil harta-harta, tidak merusak kehormatan, dan tidak melakukan penganiayaan.Mereka adalah orang-orang terbaik dalam perang, sebagaimana mereka juga orang-orang yang paling utama dalam keadaan damai.123
Pemahaman yang sama juga disampaikan oleh Hasan Al-bana dimana batasan dalam perang adalah larangan membunuh wanita, anak-anak, dan orang
123
tua, larangan menekan orang yang terluka, melukai pengungsi dan larangan membunuh orang yang tidak ikut berperang.
Etimologi Islam merefleksikan keselamatan dan kedamaian bagi pemeluknya, mengganggu seorang muslim dalam menjalankan formalitas peribadatannya adalah hal yang tidak bisa dibenarkan, sosok muslim adalah seorang yang mampu meninggalkan segala bentuk larangan Allah. Rasulullah saw menyematkan kepada seorang muslim yang bisa menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu kemaslahatan saudaranya sesama muslim sebagai sosok muslim unggulan.
Kebesaran Islam tercermin dalam setiap perbuatan memberikan bantuan kepada orang lain, dimulai dari mengucapkan salam sampai berlaku kasih kepada setiap orang, tak terkecuali orang asing sekalipun.
Apabila ajaran Islam mampu mengakomodir semua kepentingan, baik yang datang dari kebutuhan spiritual ataupun kebutuhan materil. Kebutuhan materil dikedepankan agar seorang muslim dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Islam menganugrahkan hak-hak tertentu bagi setiap muslim yang tidak berlaku dan bicara semena-mena terhadap muslim lainnya. Islam menyadari bahwa tingkat spiritual tertinggi tidak akan dapat dicapai selagi kebutuhan jasmani tidak terpenuhi. Akan tetapi, kesegaran spiritual tertinggi dari seorang muslim akan dapat dicapai bagi mereka yang mampu memporsikan kebutuhan duniawinya secara adil. Untuk itu, sudah merupakan hak seorang muslim untuk menjauhi segala macam perilaku yang bersifat keduniaan, untuk kemudian mengarahkan kiblat kehidupannya hanya kepada Allah swt semata.
Fii sabiilillah adalah syarat mutlak yang ada pada jihad Islam. Dengan demikian, jihad fii sabiilillah bermakna perjuangan dan pengorbanan sungguh-sungguh yang berorientasi hanya untuk mendapatkan kerihdaan Allah, tanpa diikuti keinginan nafsu belaka atau mendapatkan materi keduniaan. 124
Tujuan jihad dalam Islam agar kalimat Allah jaya.Kalimat Allah swt adalah kebeneran, kebaikan dan keadilan.Media yang digunakan dalam perang
124
Hilmy Bakar Almascaty, Panduan Jihad Untuk Aktivis Gerakan Islam, ( Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 34
harus mengindahkan etika luhur. Islam tidak mengakui prinsip tujuan menghalalkan segala cara. Islam menekankan tujuan dan cara yang bersih secara bersamaan, karena Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik. Agama Islam tidak mengakui dan merelakan kebenaran dicapai dengan cara batil atau kebaikan dicapai dengan cara yang buruk.125
Islam mengajak membalas keburukan dengan kebaikan, ketika Nabi Muhammad saw membebaskan kota Mekkah dari kaum musyrik Quraisy, beliau memaafkan mereka. Pada saat yang bersejarah itu beliau tidak membalas kejahatan mereka dengan kejahatan sejenis atau lebih, tetapi melepaskan mereka. Maka dari itu tidak ada tempat dalam agama Islam untuk kekerasan, radikalisme, fanatisme atau terorisme, serta berbagai bentuk kezhaliman yang merusak dan menghancurkan kehidupan dan hak milik orang lain126
125
Qardhawi, op, cit., h.343
126
Mahmoud Hamdi Zaqzouq, Islam Dihujat Islam Menjawab, (Ciputat : Lentera Hati, 2008), hal 74
65 A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Konsep pendidikan jihad yang terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan surat At-Taubah ayat 122 adalah
a. Tujuan jihad adalah untuk menegakkan kalimat kebenaran, keadilan dan kebaikan
b. Hakikat jihad adalah perdamaian
c. Jihad (perang) memiliki batasan dan aturan
2. Jalan jihad adalah fii sabililah, yang tanpa itu nilai jihad akan berkurang, jihad bertujuan untuk menjadi jalan perbaikan dan menegakkan keadilan, yang mana semua itu tidak akan terwujud jika jihad yang dilakukan diatas namakan nafsu, emosi atau dendam
3. Islam cinta perdamaian, tidak menyukai perang dan berusaha agar bisa menghindar sebisa mungkin, Islam senantiasa mengajak untuk menciptakan suatu tata kehidupan yang damai dengan umat dan negara lain.
4. Segala hal yang kita lakukan pasti memiliki aturan dan batasan, yang mana jika batasan itu dilangar akan menimbulkan kerugian, begitu pula dengan jihad. Jihad dalam arti perang memiliki aturan dan batasan yang tidak boleh dilanggar, karna Allah SWT tidak menyukai mereka yang melampaui batas.
5. Pengertian jihad bukan hanya perang dengan senjata saja, karena perang menjadi wajib dengan sebab-sebabnya, tetapi lebih luas dari itu jihad adalah mencurahkan segala kemampuan dengan sesungguhnya baik berupa harta,
ilmu, tenaga, pikiran, dan sebagainya yang didasari oleh keikhlasan demi memuliakan agama Allah SWT dan memperoleh Ridha-Nya
6. Untuk melaksanakan jihad yang benar diperlukan pengetahuan yang luas dan jelas, agar jihad yang dilakukan sesuai dengan aturan dan batasan yang telah Allah SWT tentukan.
B. Saran
Dengan adanya skripsi ini, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Para pendidik, ulama dan ahli hukum Islam hendaknya selalu memberikan penjelasan dan pengertian kepada masyarakat khususnya dan umat muslim pada umumya, bahwa “jihad” tidak selalu diartikan sebatas satu pengertian saja seperti “perang”, namun memiliki arti yang luas yaitu segala kebikan yang di ridhai oleh Allah SWT
2. Bagi para guru, dan guru PAI khusunya agar mengajarkan anak didik sejak dini mengenai agama Islam yang baik, hendaknya memanfaatkan teknologi agar anak didik dapat meningkatkan pengetahuan agama, dan untuk meningkatkan intelektualis agar tidak mudah terpengaruh doktrin-doktrin radikal yang marak terjadi belakangan ini.
3. Kepada semua lapisan masyarakat hendaknya mewaspadai gerakan-gerakan, atau perkumpulan, yang mengarah kepada kekerasan ataupun gerakan radikal yang mengatas namakan ajaran Islam, karena pada hakikatnya Islam adalah agama yang mencintai perdamaian, dan sama sekali tidak mengajarkan kekerasan untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Kepada seluruh umat Islam hendaknya apabila ingin memahami dan mempelajari ayat-ayat mengenai jihad agar dipahami dan tidak menafisrkan
sendiri tanpa mengetahui tafsiran yang sesungguhnya, maka fahamilah ayat-ayat tersebut dengan keilmuan dan jangan memahaminya hanya dari makna lafadznya saja.