• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUB KONTRAKTOR SUB KONTRAKTOR

DAFTAR KUANTITAS DAN ANALISA BIAYA PERBAIKAN TROTOAR DAN JARINGAN DRAINASE

49 Stibi.salatiga.go.id

50 Ibid

DAFTAR KUANTITAS DAN ANALISA BIAYA PERBAIKAN TROTOAR DAN JARINGAN DRAINASE

SALATIGA-2017 No Uraian Pekerjaan Kode Analisa49 Volume Satuan Harga Satuan50 Jumlah

A. Jl. Soekarno Hatta Panjang = 1,597.38 m

1. Pek. Bongkaran trotoar F.3.1.1.14 319.48 m3 507,826.00 162,240,250.48

2. Pek. Bongkaran penutup beton F.3.1.1.13 127.80 m3 1,015,652.00 129,800,325.60

3. Pek. Pembersihan walet got F.3.2.1.6 575.06 m3 90,008.00 51,760,000.48

4. Pek. urugan kembali & perapihan F.3.2.1.9 106.50 m3 40,425.00 4,305,262.50

6. Pekerjaan pasir urug F.3.2.1.11 143.77 m3 378,785.00 54,457,919.45 7. Pekerjaan penutup saluran F.3.4.1.28 127.80 m3 3,365,222.00 430,075,371.60 8. Pasang paving block - Holland/

Hexagonal Pres Mesin - (K-175)

F.3.17.1.1 1,437.65 m2 167,970.00 241,482,070.50

9. Pekerjaan pengecatan kerb F.3.14.1.11 479.22 m2 31,475.00 15,083,449.50

JUMLAH A 1,103,310,871.91

B. Jl. Jend Sudirman Ppanjang = 3,103.15 m

1. Pek. Bongkaran trotoar F.3.1.1.14 620.63 m3 507,826.00 315,172,050.38

2. Pek. Bongkaran penutup beton F.3.1.1.13 248.26 m3 1,015,652.00 252,145,765.52

3. Pek. Pembersihan walet got F.3.2.1.6 1,117.14 m3 90,008.00 100,551,537.12

4. Pekerjaan urugan kembali & perapihan

5 Pekerjaan buangan galian walet F.3.2.1.8 1,117.14 m3 24,530.00 27,403,444.20

6 Pekerjaan pasir urug F.3.2.1.11 279.29 m3 378,785.00 105,790,862.65

7 Pekerjaan penutup saluran F.3.4.1.28 248.26 m3 3,365,222.00 835,450,013.72

8 Pasang paving block - Holland/ Hexagonal Pres Mesin - (K-175)

F.3.17.1.1 2,792.84 m2 167,970.00 469,113,334.80

9 Pekerjaan pengecatan kerb F.3.14.1.11 930.95 m2 31,475.00 29,301,651.25

JUMLAH B 2,143,291,783.64

C. Jl. Veteran Panjang = 1,551.21 m

1. Pek. Bongkaran trotoar F.3.1.1.14 310.25 m3 507,826.00 157,553,016.50

2. Pek. Bongkaran penutup beton F.3.1.1.13 124.10 m3 1,015,652.00 126,042,413.20

3. Pek. Pembersihan walet got F.3.2.1.6 558.44 m3 90,008.00 50,264,067.52

perapihan

5. Pekerjaan buangan galian walet F.3.2.1.8 558.44 m3 24,530.00 13,698,533.20

6. Pekerjaan pasir urug F.3.2.1.11 139.61 m3 378,785.00 52,882,173.85

7. Pekerjaan penutup saluran F.3.4.1.28 124.10 m3 3,365,222.00 417,624,050.20

8. Pasang paving block - Holland/ Hexagonal Pres Mesin - (K-175

F.3.17.1.1 1,396.09 m2 167,970.00 234,501,237.30

9. Pekerjaan pengecatan kerb F.3.14.1.11 465.37 m2 31,475.00 14,647,520.75

JUMLAH C 1,071,393,766.02

D. Jl. Osa Maliki Panjang = 1,740.13 m

1. Pek. Bongkaran trotoar F.3.1.1.14 348.03 m3 507,826.00 176,738,682.78

2. Pek. Bongkaran penutup beton F.3.1.1.13 139.22 m3 1,015,652.00 141,399,071.44

4. Pekerjaan urugan kembali & perapihan

F.3.2.1.9 116.01 m3 40,425.00 4,689,704.25

5. Pekerjaan buangan galian walet F.3.2.1.8 626.45 m3 24,530.00 15,366,818.50

6. Pekerjaan pasir urug F.3.2.1.11 156.62 m3 378,785.00 59,325,306.70

7. Pekerjaan penutup saluran F.3.4.1.28 139.22 m3 3,365,222.00 468,506,206.84

8. Pasang paving block - Holland/ Hexagonal Pres Mesin - (K-175)

F.3.17.1.1 1,566.12 m2 167,970.00 263,061,176.40

9. Pekerjaan pengecatan kerb F.3.14.1.11 522.04 m2 31,475.00 16,431,209.00

JUMLAH D 1,201,903,687.51

E. Jl. Diponegoro Panjang = 3,574.26 m

1. Pek. Bongkaran trotoar F.3.1.1.14 714.86 m3 507,826.00 363,024,494.36

3. Pek. Pembersihan walet got F.3.2.1.6 1,286.74 m3 90,008.00 115,816,893.92 4. Pekerjaan urugan kembali &

perapihan

F.3.2.1.9 238.29 m3 40,425.00 9,632,873.25

5. Pekerjaan buangan galian walet F.3.2.1.8 1,286.74 m3 24,530.00 31,563,732.20

6. Pekerjaan pasir urug F.3.2.1.11 321.69 m3 378,785.00 121,851,346.65

7. Pekerjaan penutup saluran F.3.4.1.28 285.95 m3 3,365,222.00 962,285,230.90

8. Pasang paving block - Holland/ Hexagonal Pres Mesin - (K-175)

F.3.17.1.1 3,216.84 m2 167,970.00 540,332,614.80

9. Pekerjaan pengecatan kerb F.3.14.1.11 1,072.28 m2 31,475.00 33,750,013.00

JUMLAH E

2,468,682,888.48

F. Jl. Merak Panjang = 904.58 m

2. Pek. Bongkaran drainase got O F.3.1.1.14 325.65 m3 507,826.00 165,373,536.90

3. Pekerjaan buangan bongkaran F.3.2.1.8 337.71 m3 24,530.00 8,284,026.30

4. Pekerjaan urugan kembali & perapihan

F.3.2.1.9 168.86 m3 40,425.00 6,826,165.50

5. Pekerjaan pasir urug F.3.2.1.11 54.28 m3 378,785.00 20,560,449.80

6. Pek. Got O dia 30 cm E.3.1.1.10 904.58 m' 222,612.00 201,370,362.96

7. Pekerjaan penutup manhole F.3.4.1.28 0.69 m3 3,365,222.00 2,322,003.18

8. Pasang paving block - Holland/ Hexagonal Pres Mesin - (K-175)

F.3.17.1.1 814.13 m2 167,970.00 136,749,416.10

9. Pekerjaan pengecatan kerb F.3.14.1.11 271.38 m2 31,475.00 8,541,685.50

JUMLAH F 641,903,526.16

JUMLAH A+B+C+D+E+F 8,630,486,523.72

Total Biaya yang sudah dikeluarkan untuk perbaikan Trotoar dan jaringan drainase di enam ruas jalan tersebut yaitu Jl. Soekarno-Hatta, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Veteran, Jl. Osa Maliki, Jl. Diponegoro dan Jl. Merak adalah Rp.

8,630,486,000.00,- (delapan milyar enam ratus tiga puluh juta empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah).

Sehingga didapat nilai kerugian biaya yang digugat sebesar Rp. 24,132,652,000.00,- (dua puluh empat milyar seratus

tiga puluh dua juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah).

148

kerugian.

Prinsipnya bahwa siapa yang berbuat salah maka dialah yang harus bertanggung jawab. Hal ini berkaitan erat dengan ketentuan di dalam pasal 1365 KUHPerdata yang menyatakan

“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa

kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”

Berdasarkan ketentuan ini maka atas dasar kesalahan yang dilakukan oleh pihak operator seluler dengan tidak melaksanakan ketentuan dan mekanisme yang mengatur tentang jalan dan ruang manfaat jalan dalam pemasangan jaringan kabel fiber optik di salatiga yang berakibat pada rusaknya trotoar, kanstin, jaringan drainase dan badan jalan sebagai sarana umum bagi masyarakat maka, operator seluler wajib untuk mengganti kerugian yang diakibatkan oleh perbuatannya tersebut.

Terpenuhinya unsur-unsur pokok dalam perbuatan melawan hukum didasarkan atas unsur kesalahan (liability

based on fault) oleh operator seluler menunjukan dengan jelas bahwa tindakan operator seluler dengan tidak melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang-undanganlah yang membuat trotoar, kanstin, jaringan drainase dan badan jalan sebagai salah satu fasilitas umum menjadi rusak dan tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas dasar kesalahan inilah maka pihak dari operator seluler wajib untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan oleh perbuatannya tersebut, baik kerugian secara materiil maupun imateriil.

d) Prinsip Tanggung Jawab Perdata Berdasarkan Praduga Selalu Bertanggung Jawab (Presumption of Liability)

Terhadap Pemasangan Jaringan Kabel Fiber Optik

Selain tanggung jawab perdata atas dasar kesalahan (Liability Based On Fault) yang telah penulis bahas sebelumnya, terdapat juga prinsip pertanggungjawaban lainnya yang dapat digunakan untuk menganalisis model pertanggung jawaban perdata yang dapat dikenakan bagi pihak operator seluler yang melakukan pemasangan jaringan fiber optik. Model pertanggung jawaban ini tidak terlepas dari aturan hukum yang mendasari penyelenggaraan telekomunikasi

yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi.

Dalam Undang-Undang tersebut terdapat beberapa ketentuan yang dapat digunakan untuk menuntut pertanggung jawaban pihak operator seluler terhadap perbuatan yang telah dilakukan. Dalam Pasal 15 dikatakan bahwa :

1) Atas kesalahan dan atau kelalaian penyelenggara telekomunikasi yang menimbulkan kerugian, maka pihak-pihak yang dirugikan berhak mengajukan tuntutan ganti rugi kepada penyelenggara telekomunikasi.

2) Penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali penyelenggara telekomunikasi dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan diakibatkan oleh kesalahan dan atau kelalainnya.

3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan dan penyelesaian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pada bagian penjelasan dikatakan bahwa :

Pasal 15 Ayat

1) Ganti rugi oleh penyelenggara telekomunikasi diberikan kepada pengguna atau masyarakat luas yang dirugikan karena kelalaian atau kesalahan penyelenggara telekomunikasi.

2) Cukup jelas

3) Penyelesaian ganti rugi dilaksanakan dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi. Cara-cara tersebut dimaksudkan sebagai upaya bagi para pihak untuk mendapatkan penyelesaian dengan cara tepat. Apabila penyelesaian ganti rugi melalui cara tersebut di atas tidak berhasil, maka dapat diselesaikan melalui pengadilan.

Jika dicermati dengan seksama terhadap Pasal 15 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi, dapat dipahami bahwa pasal ini merepresentasikan bentuk pertanggung jawaban perdata berdasarkan Praduga Selalu Bertanggung Jawab

(Presumption of Liability).

Seperti yang telah di kemukakan pada Bab sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan Tanggung jawab perdata berdasarkan praduga selalu bertanggung jawab (Presumption of Liability) ialah pihak tergugat selalu dianggap bertanggung jawab sampai pihak tersebut dapat membuktikan sebaliknya. Hal ini dikenal dengan istilah beban pembuktian terbalik. Pihak operator seluler berdasarkan aturan diatas haruslah bertanggung jawab atas kerugian dari dampak yang ditimbulkan seperti kerusakan trotoar, badan jalan, terganggunya arus lalu lintas, rusaknya penunjuk jalan bagi kaum difabel dan lain sebagainya, haruslah ditanggung oleh pihak operator seluler tersebut. Dimana pihak operator seluler adalah pihak yang bersalah dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sampai pihak operator seluler tersebut dapat membuktikan bahwa mereka tidak bersalah, bahwa kerusakan yang terjadi bukanlah diakibatkan oleh mereka dan tindakan mereka dalam

pemasangan jaringan kabel fiber optik sudah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Dokumen terkait