• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

JUANG GEMA KARTIKA.

Sayuran memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan, sehingga memacu berbagai pihak untuk menggunakan teknik budidaya yang paling sesuai untuk mencapai produksi yang optimal. Salah satu cara untuk mencapai produksi yang optimal adalah teknik budidaya sayuran secara hidroponik. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan kegiatan magang di Amazing Farm. Amazing Farm adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang hortikultura terutama budidaya sayuran secara hidroponik. Amazing Farm menggunakan sistem hidroponik berupa sistem aeroponik dan hidroponik DFT (Deep Flow Technique). Tujuan dari kegiatan magang adalah untuk mendapatkan pengalaman kerja dan pengetahuan praktis tentang aspek produksi budidaya sayuran daun secara aeroponik dan hidroponik DFT, mengetahui perbedaan antara teknik budidaya aeroponik dan hidroponik DFT dan membantu memecahkan masalah ataupun mencari solusi atas permasalahan yang ada di perusahaan. Kegiatan magang dilaksanakan selam empat bulan, yaitu pada bulan Maret sampai Juli 2011.

Kegiatan yang dilakukan selama magang meliputi kegiatan lapang yang terdiri atas seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Amazing Farm yang berhubungan dengan aspek budidaya tiga jenis selada yaitu: selada keriting, lollorossa, dan romaine; melakukan pengamatan, analisis usaha tani dan juga mengamati saluran pemasaran. Data primer dan sekunder diolah menggunakan análisis kuantitif (uji T-student) dan deskriptif.

Amazing Farm Kebun Cikahuripan memiliki luas lahan 2.5 ha dengan luas produktif seluas 1.8 ha. Kebun ini khusus membudidayakan sayuran daun seperti selada keriting, lollorossa, romaine dan sayuran daun lainnya. Teknik budidaya yang digunakan adalah aeroponik dan hidroponik DFT.

Aspek teknis kegiatan magang dilaksanakan mulai dari kegiatan budidaya, pasca panen hingga pemasaran. Aspek manajerial dilakukan dengan cara menjadi karyawan harian lepas, asisten supervisor produksi, asisten supervisor panen dan juga sebagai asisten manajer kebun

Kegiatan persemaian yang dilakukan oleh Amazing Farm menggunakan rockwool. Media rockwool merupakan pilihan yang baik. Tindakan pencelupan rockwool yang sudah terdapat benih diatasnya ke dalam air tidak baik, sebab dapat menghanyutkan benih. Penggunaan styrofoam yang rusak dapat mengurangi area tanam dan juga aerasi larutan nutrisi pada budidaya hidroponik DFT, selain juga dapat memacu tumbuhnya ganggang yang dapat menyumbat nozzle pada budidaya aeroponik. Permasalahan pada budidaya selada keriting aeroponik adalah tinggi tanaman yang bervariasi. Keadaan ini dapat diatasi dengan cara mengganjal selang yang mengalirkan nutrisi di dalam bak tanam dengan menggunakan potongan styrofoam bekas. Perlakuan ini dilakukan agar posisi selang menjadi lebih tinggi sehingga semprotan nutrisi mampu mencapai akar tanaman di atasnya. Pertumbuhan selada keriting, lollorossa dan romaine yang dibudidayakan secara aeroponik menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan sayuran pada budidaya hidroponik DFT. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan di lapangan dan didukung dengan data produktivitas yang dimiliki oleh Amazing Farm. Secara umum perlakuan pasca panen pada sayuran aeroponik dan hidroponik DFT tidak menunjukkan perbedaan. Kehilangan hasil akibat perlakuan pasca panen terbesar diakibatkan oleh perompesan daun akibat daun tua atau kerusakan mekanis, yang diakibatkan oleh kerusakan saat pengangkutaan di dalam kontainer atau saat pengangkutan ke packing house, disamping kerusakan produk akibat hama dan juga penyakit.

Analisis usaha tani budidaya selada keriting secara aeroponik menunjukkan bahwa biaya investasi yang diperlukan lebih mahal daripada budidaya selada hidroponik DFT. Akan tetapi, berdasarkan dari hasil analisis usaha tani, usaha budidaya selada aeroponik lebih layak dan menguntungkan jika dijalankan, dibandingkan dengan budidaya selada hidroponik DFT.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pangan merupakan sumber energi bagi manusia, dan makanan tersebut secara langsung atau tidak langsung berasal dari tanaman yang sebagian besar termasuk dalam kelompok sayuran (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999). Sayuran mutlak diperlukan dalam konsumsi masyarakat sehari-hari karena kandungan gizinya, terutama vitamin dan mineral yang dapat mendukung kecukupan gizi masyarakat, sehingga menyebabkan permintaan komoditas sayuran terjadi setiap hari. Hal inilah yang menjadikan komoditas sayuran memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan.

Peluang budidaya sayuran juga dapat dilihat dari perkembangan nilai ekspor komoditas sayuran di Indonesia yang terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu senilai US$ 47 000 000 pada tahun 2007, menjadi US$ 52 300 000 pada tahun 2008 dan mencapai nilai US$ 74 200 000 pada tahun 2009 (Kementrian Perdagangan RI, 2011). Peluang-peluang ini memacu berbagai pihak untuk menggunakan teknik budidaya yang paling sesuai untuk mencapai produksi yang optimal, selain untuk mencapai kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi. Salah satu cara yang sesuai untuk budidaya sayuran adalah teknik budidaya sayuran secara hidroponik.

Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu sistem bercocok tanam dengan media tanpa tanah (Lingga, 1999). Media tersebut bermacam-macam, mulai dari air, pasir, kerikil, rockwool dan media-media yang lain yang dapat menyimpan nutrisi di dalamnya. Prinsip dasar dari budidaya hidroponik adalah menyediakan suplai nutrisi ke tanaman tanpa menggunakan media tanah. Beberapa sistem hidroponik yang biasa digunakan untuk produksi sayuran di Indonesia antara lain: aeroponik, DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique) dan THST (Teknologi Hidroponik Sistem Terapung).

Kelebihan budidaya hidroponik antara lain: produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan menggunakan media tanah biasa, tanaman lebih terjamin bebas dari hama dan penyakit, kerja kebun lebih efisien dan tidak ada risiko akibat kondisi alam yang kurang mendukung, misalnya saja banjir atau kekeringan (Lingga,

1999). Produk yang dihasilkan pun juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan produk sayuran daun hasil budidaya secara konvensional, yaitu harga jual yang lebih tinggi dan menghasilkan produk yang bersih, sehat, renyah dan lebih enak (Agung, 2008). Praktik budidaya seperti ini dapat digunakan untuk beberapa jenis tanaman, antara lain stroberi, mentimun jepang, paprika, sishito (cabai Jepang), tomat, dan sayuran daun (Untung, 2004). Jenis sayuran daun yang dapat dibudidayakan dengan sistem hidroponik antara lain selada keriting, lollorossa, romaine, caisim, kangkung, bayam, bayam merah, kailan dan sayuran daun yang lain.

Salah satu perusahaan yang mengusahakan budidaya sayuran secara hidroponik adalah Amazing Farm. Amazing Farm didirikan pada tahun 1998 di bawah manajemen PT. Momenta Agrikultura. Amazing Farm memproduksi beberapa macam sayuran daun secara aeroponik dan hidroponik DFT. Pemilihan Amazing Farm sebagai lokasi magang karena perusahaan ini telah memproduksi sayuran secara hidroponik DFT cukup lama dan merupakan pelopor budidaya sayuran secara aeroponik di Indonesia (Agung, 2008), sehingga perusahaan ini telah berpengalaman dalam praktik budidaya hidroponik DFT dan aeroponik. Alasan lain yang melatarbelakangi pemilihan perusahaan ini sebagai tempat magang karena Amazing Farm menghasilkan sayuran dengan kualitas baik, skala usaha yang besar dan telah memiliki pasar yang luas hingga Brunei Darussalam.

Sistem budidaya aeroponik dan hidroponik DFT menarik untuk dipelajari lebih lanjut, karena sistem budidaya ini masih belum banyak dikembangkan di Indonesia dan memiliki banyak kelebihan dibandingkan budidaya konvensional yang telah disebutkan sebelumnnya. Hal-hal yang perlu dipelajari oleh penulis adalah mengenai perbedaan dari kedua jenis sistem budidaya tersebut baik dari segi fasilitas yang digunakan, produk yang dihasikan, aspek teknis yang dijalankan, aspek pasca panen produk dan juga analisisi usaha taninya. Hal lain yang menarik perhatian penulis adalah mengenai cara Amazing Farm menerapkan sistem manajemennya untuk melakukan kegiatan produksi sayuran secara aeroponik dan hidroponik DFT.

Tujuan

Kegiatan magang yang dilaksanakan di Amazing Farm bertujuan untuk: 1. Mendapatkan pengalaman kerja dan pengetahuan praktis tentang aspek

produksi (kuantitas, kualitas dan kontinuitas) budidaya sayuran daun secara aeroponik dan hidroponik DFT di Amazing Farm

2. Mengetahui perbedaan antara teknik budidaya aeroponik dan hidroponik DFT, mulai dari kegiatan persiapan, produksi, pasca panen produk hingga analisis usaha tani dari kedua jenis teknik budidaya tersebut.

3. Mendapatkan pengalaman pasca panen dan manjemen di Amazing Farm. 4. Membantu memecahkan masalah ataupun mencari solusi atas

Dokumen terkait