• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUDGEMENTS AND ASSUMPTIONS Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup seperti

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 74-80)

yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgements and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources.

Estimasi dan asumsi tersebut dibuat berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

These estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgements and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.

a. Pertimbangan a. Judgements

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgements, made by

management in the process of applying the Group’s accounting policies, have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

(i) Penyisihan penurunan nilai atas

pinjaman yang diberikan dan piutang

(i) Provision for the impairment of loans and receivables

Penyisihan penurunan nilai piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Pada setiap tanggal laporan keuangan, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti objektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Provision for the impairment of receivables is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Penyisihan yang dibentuk berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of provision is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.

69

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)

(i) Penyisihan penurunan nilai atas

pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

(i) Provision for the impairment of loans and receivables (continued)

Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka saat dan besaran total yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan penurunan nilai dibentuk atas saldo-saldo piutang yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai.

If there is objective evidence of impairment, then timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision for impairment is

provided on receivables balance

specifically identified as impaired.

Akun pinjaman dan piutang

dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengindentifikasi total penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran total penyisihan penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

Loans and receivables write off are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized regardless of actions taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for impairment recorded in each period might differ based on the judgements and estimates that have been used.

(ii) Aset minyak dan gas bumi (ii) Oil and gas properties

Grup menerapkan metode successful

efforts untuk akuntansi kegiatan

eksplorasi dan evaluasi minyak dan gas bumi.

The Group follows the principles of the successful efforts method of accounting for its oil and natural gas exploration and evaluation activities.

Untuk sumur eksplorasi dan sumur uji eksplorasi stratigrafi, biaya yang secara langsung terkait dengan pengeboran sumur-sumur tersebut, dikapitalisasi dahulu sebagai aset dalam penyelesaian dalam akun aset minyak dan gas bumi, hingga ditentukan apakah telah ditemukan cadangan minyak dan gas yang berpotensi ekonomis berdasarkan pengeboran tersebut. Penentuan ini biasanya dilakukan dalam waktu satu tahun setelah penyelesaian sumur, tetapi dapat memakan waktu lebih lama, tergantung pada kompleksitas struktur geologi. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan secara ekonomis.

For exploration and exploratory-type stratigraphic test wells, costs directly associated with the drilling of those wells are initially capitalized as assets under construction within oil and gas properties,

pending determination of whether

potentially economically viable oil and gas reserves have been discovered by the drilling effort. The determination is usually

made within one year after well

completion, but can take longer,

depending on the complexity of the geological structure. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established.

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

70

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN

DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF ESTIMATES,

JUDGEMENTS AND ASSUMPTIONS (continued)

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)

(ii) Aset minyak dan gas bumi (lanjutan) (ii) Oil and gas properties (continued)

Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika sumur tidak menemukan cadangan yang memiliki potensi ekonomi, biaya sumur akan dibebankan sebagai beban sumur kering (dry hole) dan diklasifikasikan sebagai biaya eksplorasi.

Such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If the well does not discover potentially economically viable oil and gas quantities, the well costs are expensed as a dry hole and are reported in exploration expense.

b. Estimasi dan asumsi b. Estimates and assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

(i) Penurunan nilai aset non-keuangan (i) Impairment of non-financial assets

Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai aset yang dapat dipulihkan kembali dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasanl dan nilai pakai aset.

In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or CGU is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of the recoverable amount is performed and an impairment loss recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or CGU of a group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.

Aset yang memiliki masa manfaat yang tak terbatas, seperti goodwill atau aset takberwujud yang belum siap untuk digunakan, tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun.

Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready to use - are not subject to amortization and are tested for impairment annually.

71

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

(i) Penurunan nilai aset non-keuangan

(lanjutan)

(i) Impairment of non-financial assets (continued)

Penentuan nilai wajar dan nilai pakai memerlukan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas produksi yang diharapkan dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat

informasi tambahan Estimasi

Cadangan), biaya operasi, biaya pembongkaran dan restorasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini terpapar risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan perubahan situasi dapat mengubah proyeksi ini, yang dapat mempengaruhi nilai aset yang dapat dipulihkan kembali.

The determination of fair value and value in use requires management to make

estimates and assumptions about

expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see suplemental information Reserve Estimates), operating

costs, decommissioning and site

restoration cost, and future capital

expenditure. These estimates and

assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets.

(ii) Estimasi cadangan (ii) Reserves estimates

Nilai tercatat untuk deplesi, penyusutan dan amortisasi beserta pemulihan nilai tercatat aset minyak dan gas dan aset tetap, yang digunakan untuk memproduksi minyak dan gas tergantung pada estimasi cadangan minyak dan gas. Faktor utama yang mempengaruhi estimasi tersebut adalah penilaian teknis atas kuantitas produksi cadangan minyak dan gas yang ada dan kendala ekonomis seperti ketersediaan pasar komersial atas produksi gas bumi, asumsi antisipasi

harga komoditas dan biaya

pengembangan dan produksi cadangan tersebut.

The amounts recorded for depletion, depreciation and amortization as well as the recovery of the carrying value of oil and gas properties and fixed assets involving production of oil and gas depend on estimates of oil and gas reserves. The primary factors affecting these estimates are technical engineering assessments of producible quantities of oil and gas

reserves in place and economic

constraints such as the availability of commercial markets, assumptions related to anticipated commodity prices and the costs of development and production of the reserves.

Asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu dan data geologi bertambah selama masa operasi, oleh karena itu perkiraan cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu.

The economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and additional geological data is generated during the course of operations, therefore estimates of reserves may change from period to period.

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

72

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN

DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF ESTIMATES,

JUDGEMENTS AND ASSUMPTIONS (continued)

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

(ii) Estimasi cadangan (lanjutan) (ii) Reserves estimates (continued)

Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:

Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including: § Nilai terpulihkan aset dapat

terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan.

Asset recoverable values may be affected due to changes in estimated future cash flows.

§ Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan ke dalam laporan laba-rugi dapat berubah apabila beban-beban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika masa manfaat ekonomi umur aset berubah.

Depreciation and amortization

charged in the profit or loss may change where such charges are determined on a units of production basis, or where the useful economic lives of assets change.

§ Provisi pembongkaran, restorasi dan provisi untuk lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam perkiraan cadangan yang mempengaruhi ekspektasi tentang waktu atau biaya kegiatan ini.

Decommissioning, site restoration, and environmental provision may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities. § Nilai tercatat aset/liabilitas pajak

tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.

The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.

(iii) Piutang Pemerintah (iii) Due from the Government

Grup mengakui piutang Pemerintah untuk penggantian biaya subsidi untuk jenis BBM tertentu dan LPG Tabung 3 kg, untuk biaya program konversi minyak tanah ke LPG dan piutang imbalan jasa pemasaran atas jasa memasarkan minyak mentah, gas bumi dan LNG bagian Pemerintah. Grup melakukan estimasi atas jumlah dari piutang Pemerintah tersebut berdasarkan parameter volume penyerahan aktual dan tarif yang telah ditentukan berdasarkan peraturan pemerintah kecuali untuk konversi minyak tanah ke LPG telah sesuai dengan verifikasi BPKP. Jumlah piutang subsidi tersebut menjadi subjek yang diaudit dan disetujui oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK). Hasil audit dapat berbeda dengan jumlah yang diakui.

The Group recognizes amounts due from the Government for cost subsidies for certain fuel (BBM) products and 3 kg LPG cylinders, Kerosene Conversion Program and marketing fees in relation to the Government’s share of crude oil, natural gas and LNG. The Group makes an estimation of the amount due from the Government based on the actual delivery volume parameter and rates based on

government regulations except for

kerosene conversion to LPG has been in accordance with the verification by BPKP. The amount of subsidies is subject to audit and approval by the Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK). The actual results may be different to the amounts recognized.

73

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

(iv) Penyusutan, estimasi nilai sisa dan masa manfaat aset tetap

(iv) Depreciation, estimate of residual values and useful lives of fixed assets

Masa manfaat properti investasi dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diperkirakan dapat digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman terhadap aset sejenis. Taksiran masa manfaat setiap properti investasi dan aset ditelaah secara berkala dan diperbaharui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau

pembatasan lainnya terhadap

penggunaan aset. Hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam waktu dan biaya yang terjadi karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan taksiran masa manfaat ekonomis setiap properti investasi dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful lives of the Group’s investment properties and fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar businesses, internal technical evaluations and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitation on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and fixed assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of fixed assets.

(v) Aset pajak tangguhan (v) Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui hanya bila saldo aset pajak tangguhan tersebut kemungkinan besar dapat direalisasi, dimana hal ini tergantung dari jumlah laba kena pajak yang memadai yang dapat dihasilkan di masa depan. Asumsi mengenai jumlah laba kena pajak yang memadai yang dapat dihasilkan di masa depan tergantung dari estimasi arus kas yang diestimasi oleh manajemen. Estimasi ini tergantung dari tingkat produksi dan volume penjualan di masa depan, harga komoditas, biaya operasi, pengeluaran barang modal, strategi perencanaan pajak, pendapatan dari operasi luar negeri anak perusahaan dan akuisisi operasi luar negeri di masa depan.

Deferred tax assets are recognized only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of future production and sales volumes, commodity prices, operating costs, capital expenditures, tax planning

strategy, income from overseas

subsidiaries, and future acquisition of overseas operations.

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

74

4. AKUISISI DAN PENAMBAHAN PARTICIPATING

INTEREST

4. ACQUISITION AND ADDITION OF

PARTICIPATING INTEREST

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 74-80)