POLICIES Laporan keuangan konsolidasian Grup telah
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
i. Standar baru dan revisi yang diadopsi
oleh Grup (lanjutan)
i. New amended standarts adopted by the Group (continued)
- PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja Standar revisi ini memperkenalkan sejumlah perubahan yang menyangkut perlakuan akuntansi untuk program manfaat pasti. Di antara perubahan yang ada, PSAK 24 menghapuskan "metode koridor" di mana pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial yang berkaitan dengan skema imbalan pasti dapat ditangguhkan dan diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa manfaat rata-rata yang diharapkan dari karyawan. Menurut PSAK 24 revisi, semua keuntungan dan kerugian aktuarial harus diakui
segera dalam penghasilan
komprehensif lain. PSAK 24 Revisi juga mengubah dasar untuk menentukan penghasilan dari aset program dari metode hasil yang
diharapkan menjadi metode
pendapatan bunga dihitung dengan tingkat diskonto liabilitas, dan mensyaratkan pengakuan segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah vested atau tidak.
- SFAS 24 (Revised 2013) Employee Benefits
This revised standard introduces a
number of amendments to the
accounting for defined benefit plans. Among them, revised SFAS 24 eliminates the “corridor method” under which the recognition of actuarial gains and losses relating to defined benefit schemes could be deferred and recognized in profit or loss over the expected average remaining service lives of employees. Under the revised standard, all actuarial gains and losses are required to be recognized immediately in other comprehensive income. Revised SFAS 24 also changed the basis for determining
income from plan assets from
expected return to interest income calculated at the liability discount rate, and requires immediate recognition of past service cost, whether vested or not.
- PSAK 60 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Perubahan mensyaratkan
pengungkapan baru dalam hal saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Pengungkapan baru tersebut diperlukan untuk semua instrumen keuangan yang diakui sebagai saling hapus sesuai dengan PSAK 50, Instrumen Keuangan: Penyajian dan aset dan instrumen keuangan yang tunduk pada
pengaturan induk untuk
menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa.
- SFAS 60 (Revised 2014) Financial Instrument: Disclosures
The amendments require new
disclosures in respect of offsetting financial assets and financial liabilities. Those new disclosures are required for all recognized financial instruments that are set off in accordance with PSAK 50, Financial instruments: Presentation and those that are subject to an enforceable master netting arrangement or similar agreement.
23
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
i. Standar baru dan revisi yang diadopsi
oleh Grup (lanjutan)
i. New amended standarts adopted by the Group (continued)
- PSAK 65 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 65 menggantikan persyaratan dalam PSAK 4, Laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan
tersendiri. Standar ini
memperkenalkan model pengendalian baru untuk menentukan apakah suatu
entitas investee harus
dikonsolidasikan, dengan berfokus pada apakah entitas memiliki kekuasaan atas investee, memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Sebagai hasil dari penerapan PSAK 65, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk menentukan apakah Grup memiliki pengendalian atas investee. Adopsi standar ini tidak mengubah kesimpulan pengendalian yang dimiliki Grup dalam hal keterlibatannya dengan entitas lain pada 1 Januari 2015.
- SFAS 65 (Revised 2013) Consolidated Financial Statements
SFAS 65 replaces the requirements in SFAS 4, Consolidated and separate financial statements. It introduces a new control model to determine whether an investee should be consolidated, by focusing on whether the entity has power over the investee, exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power to affect the amount of those returns. As a result of the adoption of SFAS 65, the group has changed its accounting policy with respect to determining whether it has control over an investee. The adoption does not change any of the control conclusions reached by the group in respect of its involvement with other entities as of January 1, 2015.
- PSAK 66 (Revisi 2013) Pengaturan Bersama dan PSAK 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 66 menghilangkan opsi metode konsolidasi proporsional untuk ventura bersama, sedangkan PSAK 15 mengatur penerapan metode ekuitas atas investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dan mengizinkan pengukuran investasi yang dimiliki oleh, atau dimiliki secara tidak langsung melalui, organisasi modal ventura, atau reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis, pada nilai wajar melalui laba rugi.
- SFAS 66 (Revised 2013) Joint Arrangements and SFAS 15 (Revised 2013) Investment in Associates and Joint Ventures
SFAS 66 removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation while SFAS 15 describes the application of equity method to investments in associates and joint ventures and allows such investments held by, or is held indirectly through, an entity that is a venture capital organization, or a mutual fund, unit trust and similar entities to be measured at fair value through profit and loss.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
i. Standar baru dan revisi yang diadopsi
oleh Grup (lanjutan)
i. New amended standarts adopted by the Group (continued)
- PSAK 66 (Revisi 2013) Pengaturan Bersama dan PSAK 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (lanjutan)
Sebagai dampak penerapan PSAK 66, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi atas kepentingan Grup pada pengaturan bersama. Sesuai dengan standar ini, Grup menilai kembali pengkategorian kepentingan pada pengaturan bersama, yakni apakah sebagai operasi bersama atau ventura bersama, dan menentukan bahwa tidak terdapat perubahan dari kategori sebelumnya. Selanjutnya, Grup mencatat investasi pada ventura bersama, dengan metode ekuitas. Sebelumnya, Grup mencatat investasi tersebut dengan metode konsolidasi proporsional.
- SFAS 66 (Revised 2013) Joint Arrangements and SFAS 15 (Revised 2013) Investment in Associates and Joint Ventures (continued)
As a result of adoption of PSAK 66, the Group has changed its accounting policy for its interests in joint arrangements. Under this standard, the
Group has re-assessed the
classification of its interest in joint arrangements as either joint operations or joint ventures and has determined that no changes in the previous classification. Further, the Group has accounted for its investment in joint ventures, using the equity method which was previously accounted for using proportionate consolidation.
- PSAK 67 (Revisi 2013) Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 menggabungkan seluruh persyaratan pengungkapan yang relevan terkait kepentingan entitas di entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Pengungkapan yang diatur dalam PSAK 67 umumnya lebih luas
daripada yang sebelumnya
dipersyaratkan oleh standar masing-masing.
- SFAS 67 (Revised 2013) Disclosure of Interests in Other Entities
SFAS 67 brings together into a single
standard all the disclosure
requirements relevant to an entity’s interests in subsidiaries, joint
arrangements, associates and
unconsolidated structured entities. The disclosures required by SFAS 67 are generally more extensive than those previously required by the respective standards.
- PSAK 68 (Revisi 2014) Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 menggantikan pedoman yang sudah ada terkait pengukuran nilai wajar yang ada pada PSAK lain. PSAK 68 juga berisi persyaratan pengungkapan yang lebih luas tentang pengukuran nilai wajar baik untuk
instrumen keuangan maupun
instrumen non-keuangan. Untuk memenuhi ketentuan pengungkapan terkait nilai wajar, Grup telah menyajikan pengungkapan tambahan dalam Catatan 47. Penerapan PSAK 68 tidak memiliki dampak material terhadap pengukuran nilai wajar aset dan kewajiban keuangan Grup.
- SFAS 68 (Revised 2014) Fair Value Measurement
SFAS 68 replaces existing guidance on fair value measurements that exist in other SFAS. SFAS 68 also contains extensive disclosure requirements about fair value measurements for both financial instruments and non-financial instruments. To the extent that the requirements are applicable to the group, the group has provided those disclosures in Note 47. The adoption of SFAS 68 does not have any material impact on the fair value measurements of the group’s financial assets and liabilities.
25
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
ii. Penerapan dari standar dan
interpretasi baru/revisi berikut, tidak
menimbulkan perubahan besar
terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian
ii. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements
Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Grup yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 atau periode setelahnya. Grup telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampaknya karena tidak relevan terhadap bisnis Grup saat ini.
The following new standards,
amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Group’s financial year beginning on January 1, 2015 or later periods. The Group has adopted them but they have no impact since they are not currently relevant to the Group’s business.
- PSAK 4 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Tersendiri
- SFAS 4 (Revised 2013) Separate Financial Statements
- PSAK 46 (Revisi 2014) Pajak Penghasilan
- SFAS 46 (Revised 2014) Income Taxes
- PSAK 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset
- SFAS 48 (Revised 2014) Impairment of Asset
- PSAK 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian
- SFAS 50 (Revised 2014) Financial Instrument: Presentation
- PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran
- SFAS 55 (Revised 2014) Financial
Instrument: Recognition and
Measurement - ISAK 26 (Revisi 2014) Penilaian
Kembali Derivatif Melekat
- IFAS 26 (Revised 2014)
Reassessment of Embedded
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended:
• Amandemen PSAK Tahun 2015 • Amendment to SFAS Year 2015
- Amandemen PSAK 1 (2015): Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan yang diadopsi dari Amandemen IAS 1, akan berlaku efektif 1 Januari 2017.
Amandemen PSAK ini
memberikan klarifikasi terkait
penerapan persyaratan
materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. Amandemen PSAK ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amendment) sebagai berikut: a. PSAK 3 Laporan Keuangan
Interim;
b. PSAK 5 Segmen Operasi;
c. PSAK 60 Instrumen
Keuangan: Pengungkapan; and
d. PSAK 62: Kontrak Asuransi.
- Amendment to SFAS 1 (2015):
Presentation of Financial
Statements in relation to Intiative
Disclosure, adopted from
Amendment to IAS 1, will be effectively applied on January 1, 2017.
Amendments to this SFAS
provides clarification related to the application of the requirements of materiality, flexibility systematic sequence of notes to the financial statements and the identification of significant accounting policies. Amendments to this SFAS also results in an amendment to IAS (consequential amendment) as follows:
a. SFAS 3 Interim Financial Statements;
b. SFAS 5 Operating Segments;
c. SFAS 60 Financial
Instruments: Disclosures; and
d. SFAS 62: Insurance
Contracts. - Amandemen PSAK 4 (2015):
Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri yang diadopsi dari Amandemen IAS 27, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
- Amendment to SFAS 4 (2015): Separate Financial Statements on Equity Method in the Separate Financial Statements adopted from Amendment to IAS 27, will be effectively applied on January 1, 2016.
27
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)
• Amandemen PSAK Tahun 2015
(lanjutan)
• Amendment to SFAS Year 2015 (continued)
Amandemen PSAK ini
memperkenankan penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode pencatatan investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas tersebut.
Amendment to this SFAS allows the use of the equity method as a
method of recording the
investment in subsidiaries, joint ventures and associates in the separate financial statements of the entity.
- Amandemen PSAK 15 (2015): Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, di adopsi dari Amandemen IFRS 10, IFRS 12, dan IAS 28, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen PSAK ini
memberikan klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
- Amandemen PSAK 16 (2015): Aset Tetap, tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusunan dan Amortisasi yang diadopsi dari Amandemen IAS 16 dan IAS 38, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen PSAK ini
memberikan tambahan
penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau
komersial suatu aset.
Amandemen PSAK ini juga
mengklarifikasi bahwa
penggunaan metode penyusutan
yang berdasarkan pada
pendapatan adalah tidak tepat.
- Amendment to SFAS 15 (2015): Investments in Associates and Joint Ventures on Investments
Entity: Exemption on
Consolidation Application adopted from Amendments to IFRS 10, IFRS 12, and IAS 28, will be effectively applied on January 1, 2016.
Amendment to this SFAS provides clarification on the consolidation of paragraph 36A of the exemption for investment entities when certain criteria are met.
- Amendment to SFAS 16 (2015): Fixed Assets on the Clarification of
Acceptable Methods of
Depreciation and Amortization, adopted from Amendments to IAS 16 and IAS 38, will be effectively applied on January 1, 2016.
Amendment to this SFAS provides
additional explanation on
predictive indication of the
technicals or commercial
obsolesence of an assets.
Amendment to this SFAS also clarify that the use of the depreciation method based on income is not right.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)
• Amandemen PSAK Tahun 2015
(lanjutan)
• Amendment to SFAS Year 2015 (continued)
- Amandemen PSAK 19 (2015): Aset Tak berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, yang diadopsi dari Amandemen IAS 16 dan IAS 38, akan berlaku efektif 1 Januari 2016
Amandemen PSAK ini memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas tertentu.
- Amendment to SFAS 19 (2015): Intangible Assets on Clarification of Acceptable of Depreciation and
Amortization, adopted from
Amendments IAS 16 and IAS 38, will be effectively applied on January 1, 2016.
Amendment to this SFAS provides clarification on the assumption that revenue is not an appropriate basis to measure the economic benefit of intangible assets can be rebutted in certain limited circumstances.
- Amandemen PSAK 24 (2015): Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, yang diadopsi dari amandemen IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen PSAK ini
menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
- Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, yang diadopsi dari Amandemen IFRS 10, IFRS 12, dan IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen PSAK ini
mengklarifikasi tentang
pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
- Amendment to SFAS 24 (2015): Employee Benefits on Defined
Benefit Plans: Employee
Contributions, adopted from
amendments IAS 19, will be
effectively applied on January 1, 2016.
Amendment to this SFAS is to simplify accounting for dues contributions from employees or third parties that do not depend on the number of years of service, for example, worker contributions are calculated based on a fixed percentage of salary.
- Amendment to SFAS 65:
Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Exemption on Consolidation Application,
adopted from Amendments to
IFRS 10, IFRS 12, and IAS 28,will be effectively applied on January 1, 2016.
Amendment to this SFAS clarifies the exemption on consolidation for investment entities when certain criterias are met.
29
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)
• Amandemen PSAK Tahun 2015
(lanjutan)
• Amendment to SFAS Year 2015 (continued)
- Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama, yang diadopsi dari Amandemen IFRS 11, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen PSAK ini
mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk akuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK 66.
- Amendment to SFAS 66: Joint Arrengements on Accounting for Acquisition of interest in Joint
Operation, adopted from
Amendment IFRS 11, will be effectively applied on January 1, 2016.
Amendment to this SFAS requires all the principles of business
combination in SFAS 22:
Combination Business and other
SFAS with other disclosure
requirements is applied to initial acquisition of interests in joint operations and for additional acquisition of interests in joint operations, as long as they are not conflict with the existing guidance in SFAS 66.
- Amandemen PSAK 67:
Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, yang diadopsi dari Amandemen IFRS 10, IFRS 12 dan IAS 28, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen PSAK ini
mengklarifikasi tentang
pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
- Amendment to SFAS 67:
Disclosures of Interests in Other Entities on Investment Entities: Implementation on Exemption of
Consolidation, adopted from
Amendment of IFRS 10, IFRS 12 and IAS 28, will be effectively applied on January 1, 2016. Amendment to this SFAS clarifies exemption of consolidation for investment enitites when certain criterias are met.
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)
• Pengesahan Interpretasi Standar
Akuntasi Keuangan (ISAK) Tahun 2015
• Legalization of Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) For Year 2015
- ISAK 30: Pungutan diadopsi dari IFRIC 21, akan berlaku efektif 1 Januari 2016
ISAK ini merupakan interpretasi atas PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain daripada pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak Penghasilan serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.
- ISAK 30: Levies, adopted from IFRIC 21, will be effectively applied on January 1, 2016
This ISAK represents interpretation of SFAS 57: Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets which clarifies the accounting liability to pay the levy, other than income taxes that are within the scope of SFAS 46: Income tax and other penalties for violations of law, to the Government.
- ISAK 31: Properti Investasi, akan berlaku efektif 1 Januari 2017
ISAK ini memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13: Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.
- ISAK 31: Investment Properties, will be effectively applied on January 1, 2017
This ISAK provides an
interpretation of the characteristics of the building that is used as part of the definition of investment property in SFAS 13: Investment Properties. The building referred to in the definition of investment property refers to structures that have physical characteristics that are generally associated with a building which refers to the presence of walls, floors, and a roof attached to the asset.
31
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet