• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Aset

Dalam dokumen DUTA PERTIWI AR 2015 (Halaman 49-51)

ini, yakni sebesar 2% atau senilai Rp79 miliar dari Rp4,6 triliun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp4,7 triliun pada 31 Desember 2015. Kondisi ini terutama disebabkan oleh Tanah yang belum dikembangkan naik 2% atau senilai Rp50 miliar, yakni dari Rp2,9 triliun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp3,0 triliun pada 31 Desember 2015.

Jumlah Liabilitas Perusahaan meningkat 16%, yakni dari Rp1,9 triliun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp2,2 triliun pada 31 Desember 2015. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kenaikan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek, terutama Utang usaha-pihak ketiga sebesar 65% atau senilai Rp11 miliar, yakni dari Rp17 miliar menjadi Rp28 miliar serta Utang bank jangka pendek yang naik Rp57 miliar dari Rp200 miliar di 2014 ke Rp257 miliar pada 31 Desember 2015.

Sedangkan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang mengalami peningkatan sebesar 20%, yakni dari Rp820 miliar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp985 miliar pada 31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan Uang muka yang diterima sebesar 29% atau senilai Rp178 miliar, yakni dari Rp617 miliar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp795 miliar pada 31 Desember 2015.

Pada 31 Desember 2015, Jumlah Ekuitas Perusahaan adalah sebesar Rp6,8 triliun, meningkat sebesar 9% dari Rp6,3 triliun pada 31 Desember 2014.

Noncurrent Assets also contributed to the increase by 2% or IDR787 billion from IDR4.6 trillion in 2014 to IDR4.7 trillion in 2015. Land for development account surged by 2% or IDR50 billion from IDR2.9 trillion in 2014 to IDR3.0 trillion in 2015..

Total Liabilities of the Company increased by 16% from last year’s IDR1.9 trillion to IDR2.2 trillion in 2015, attributed to Total Current Liabilities’ increase in Trade accounts payable by 65% or IDR11 billion from IDR17 billion in 2014 to IDR28 billion in 2015 and Short-term bank loan that rose by IDR57 billion from IDR200 billion in 2014 to IDR257 billion in 2015.

Total Noncurrent Liabilities slightly increased by 20% or IDR165 billion from IDR820 billion in 2014 to IDR985 billion in 2015. This is due to the increase in Advances received by 29% or IDR178 billion from IDR617 billion in 2014 to IDR795 billion in 2015.

As of 31 December 2015, The Company’s Total Equity is in the amount of IDR6,8 trillion, an increase of 9% from last year’s IDR6.3 trillion.

Analisa Keuangan

Financial Analysis

Total Assets

Total Assets of IDR9.0 trillion in 2015 is attributed to the Total Current Assets of IDR4.3 trillion and Total Noncurrent Assets of IDR4.7 trillion..

Total Current Assets

The Company’s signiicant increase in Total Current Assets is shown in the table below (in million Rupiah).

Jumlah Aset

Jumlah Aset sebesar Rp9,0 triliun pada 31 Desember 2015 terdiri dari Jumlah Aset Lancar sebesar Rp4,3 triliun dan Jumlah Aset Tidak Lancar sebesar Rp4,7 triliun.

Jumlah Aset Lancar

Peningkatan yang signiikan pada Jumlah Aset Lancar Perusahaan ditunjukkan pada tabel di bawah ini (dalam jutaan Rupiah). Uraian Description 2015 2014 Pertumbuhan Growth Aset Lancar Current assets

Kas dan setara kas

Cash and cash equivalents 1,767,352 1,314,091 35%

Investasi jangka pendek

Short term investments 88,885 47,822 86%

Piutang usaha

Trade account receivables 47,240 44,411 6%

Piutang lain-lain

Other account receivable 12,805 17,680 (28%)

Persediaan Inventories 2,131,669 1,922,465 11% Perlengkapan Supplies 3,555 3,273 9% Uang muka Advances 160,442 98,664 63%

Pajak dibayar di muka

Prepaid taxes 129,174 88,056 47%

Biaya dibayar di muka

Prepaid expensess 5,264 2,518 109%

Jumlah Aset Lancar

Total Current Assets 4,344,386 3,538,980 23%

Cash and Cash Equivalents

Cash and cash equivalent upsurge by 35% or IDR453 billion from IDR1.3 trillion to IDR1.8 trillion. This is primarily due to the proceeds from Short-term bank loan amounting to IDR57 billion.

Net Cash Provided by Operating Activities was at IDR530 billion from last year’s IDR387 billion. Net Cash Used in Investing Activities resulted to IDR15 billion mostly used in the acquisition of investment properties, property and equipment and placement in investments.

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar 35% atau senilai Rp453 miliar, yakni dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,8 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penerimaan Utang bank jangka pendek di tahun 2015 sebesar Rp57 miliar.

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi sebesar Rp530 miliar, meningkat dari tahun 2014 yang berada pada Rp387 miliar. Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi sebesar Rp14 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk perolehan properti investasi dan aset tetap serta penempatan investasi.

Inventories also increased of IDR209 billion or 11% from 2014’s IDR1.9 trillion to IDR2.1 trillion in 2015.

Analisa Keuangan

Financial Analysis

Trade Accounts Receivables

The Company’s current Trade accounts receivables as of December 31, 2015 is at IDR47 billion or increase of 6% from IDR44 billion on December 31, 2014. The management has secured an adequate allowance for doubtful accounts of trade receivables

.

Inventories

Inventories increased by 11% or IDR209 billion from IDR1.9 trillion in 2014 to IDR2.1 trillion in 2015. The inventories are insured against ire and other possible losses for a sum of IDR676 miliar and US$387 million as of December 31, 2015. Most of the Inventories are in real estate, mainly in Project Tanjung Barat, Project Kota Wisata, Project Taman Permata Buana, Project Legenda Wisata, Project Banjar Wijaya and Project Grand Wisata

Advances

Advances increased by 63% from IDR99 billion in 2014 to IDR160 billion in 2015. This is primarily due to payment in advance for land acquisition increase in the amount of IDR63 billion, renovation by IDR2 billion and utilities amounting to IDR1 billion.

Other Current Assets

Signiicant increase in Other current assets is attributed to Prepaid insurance that surged 221% from IDR1.7 billion in 2014 to IDR5.6 trillion in 2015.

Total Noncurrent Assets

The Company’s Total Noncurrent Assets slightly increased by IDR79 billion from last year’s IDR4.6 trillion to IDR4.7 trillion in 2015, attributed to the increased property and equipment by 17% or IDR44 billion and land for development by 2% amounting to IDR50 billion.

Piutang Usaha

Total Piutang usaha Perusahaan pada 31 Desember 2015 adalah Rp47 miliar atau naik 6% dari Rp44 miliar pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen telah menjamin cadangan yang memadai untuk piutang usaha tak tertagih

Persediaan

Persediaan meningkat sebesar 11% atau senilai Rp209 miliar, yakni dari Rp1,9 triliun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp2,1 triliun pada 31 Desember 2015. Persediaan ini telah diasuransikan terhadap kebakaran dan kerugian lainnya senilai Rp676 miliar dan US$387 juta pada 31 Desember 2015. Sebagian besar Persediaan adalah persediaan real estat, terutama di Proyek Tanjung barat, Proyek Kota Wisata, Proyek Taman Permata Buana, Proyek Legenda Wisata, Proyek Banjar Wijaya dan Proyek Grand Wisata.

Uang Muka

Uang muka meningkat 63%, yakni dari Rp99 miliar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp160 miliar pada 31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembayaran di muka atas pembebasan lahan sebesar Rp63 miliar, renovasi sebesar Rp2 miliar, dan biaya utilitas sebesar Rp1 miliar di tahun 2015.

Aset Lancar Lainnya

Peningkatan secara signiikan dalam Aset lancar lainnya terkait dengan Asuransi dibayar di muka yang meningkat 221%, yakni dari Rp1,7 miliar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp5,6 miliar pada 31 Desember 2015.

Jumlah Aset Tidak Lancar

Jumlah Aset Tidak Lancar Perusahaan mengalami sedikit peningkatan sebesar Rp79 miliar, yakni dari Rp4,6 triliun menjadi Rp4,7 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset tetap sebesar 17% atau senilai Rp44 miliar dan tanah yang belum dikembangkan sebesar 2% atau senilai Rp50 miliar.

Land for Development

The Company’s Land for development at the end of 2015 and 2014 were recorded at IDR2.92 trillion and IDR2.87 trillion. Land area was recorded at 1,212 hectare and 1,208 hectare in 2015 and 2014, respectively. The largest area was located at Grand Wisata of 523 hectare, Benowo at Surabaya of 309 hectare, Cibubur of 161 hectare and Kota Wisata of 108 hectare.

Tanah yang belum Dikembangkan

Tanah yang belum dikembangkan yang dimiliki oleh Perusahaan pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing- masing tercatat Rp2,92 triliun dan Rp2,87 triliun. Luas tanah ini mencapai 1.212 ha dan 1.208 ha masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 2014. Tanah terluas terletak di Grand Wisata seluas 523 ha, Benowo di Surabaya seluas 309 ha, Cibubur seluas 161 ha dan Kota Wisata seluas 108 ha. Pertumbuhan Jumlah Aset Tidak Lancar ditunjukkan pada tabel berikut (dalam jutaan Rupiah).

The growth in Total Noncurrent Assets are shown in the following table (in million Rupiah).

Uraian

Description 2015 2014

Pertumbuhan (Penurunan)

(Growth Decrease)

Aset Tidak Lancar

Noncurrent Assets

Piutang usaha-pihak ketiga

Trade accounts receivables-third parties 2,566 20 12,730%

Investasi dalam saham

Investment in shares 289,331 293,411 (1%)

Biaya dibayar di muka

Prepaid expenses 11,044 - -

Tanah yang belum dikembangkan

Land for development 2,921,650 2,871,495 2%

Aset tetap

Property and equipment 309,347 265,105 17%

Properti investasi

Investment properties 1,127,034 1,152,223 (2%)

Goodwill 9,303 9,303 0%

Aset lain-lain

Other assets 250 250 0%

Jumlah Aset Tidak Lancar

Dalam dokumen DUTA PERTIWI AR 2015 (Halaman 49-51)