BAB 3. HASIL KEGIATAN IDENTIFIKASI DESA DAN BEBERAPA
3.3. Jumlah dan Penyebaran Desa dalam Kawasan Hutan
Wilayah desa yang diidentifikasi dalam kegiatan identifikasi desa dalam kawasan hutan berdasarkan peta kawasan hutan adalah 31.864 desa yang tersebar di 15 (lima belas) provinsi. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh gambaran bahwa terdapat sejumlah desa yang terletak seluruhnya berada dalam kawasan hutan atau sebagian wilayah berada dalam kawasan hutan dan sebagaian lagi terletak di luar kawasan hutan. Wilayah desa yang terletak dalam kawasan hutan bisa berada pada 1 fungsi pokok kawaswan hutan saja atau berada pada lebih dari 1 fungsi pokok kawasan hutan.
3.3.1. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Lindung
Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam kawasan hutan Lindung adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.1. di bawah ini :
Tabel 3.3.1. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Lindung Menurut Provinsi
Hutan Lindung
No. Provinsi Jumlah Desa
Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 4 801 1 465 30,51 2. Sumatera Barat 906 329 36,31 3. Riau 1 480 120 8,11 4. Sumatera Selatan 2 795 352 12,59
5. Kep. Bangka Belitung 319 152 47,65
6. Jawa Tengah 8 609 300 3,48
7. Bali 709 159 22,43
8. Nusa Tenggara Barat 760 296 38,95
9. Nusa Tenggara Timur 2 743 963 35,11
10. Kalimantan Barat 1 536 445 28,97 11. Kalimantan Tengah 1 366 111 8,13 12. Kalimantan Selatan 1 947 205 10,53 13. Kalimantan Timur 1 394 309 22,17 14. Sulawesi Tenggara 1 672 727 43,48 15. Maluku 827 310 37,48 Jumlah 31 864 6 243 19,59
Di kawasan hutan lindung, secara total terdapat 6.243 desa atau 19,59 persen dari 31.864 desa di 15 provinsi. Jika diamati per provinsi, jumlah persentase desa
terbesar yang terletak di kawasan hutan lindung terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu 152 desa atau 47,65 persen. Selanjutnya diikuti oleh Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu sebanyak 727 desa (43,48 persen). Lima provinsi berikutnya berturut‐turut adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Maluku, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Sumatera Utara mempunyai persentase desa yang terletak di kawasan hutan lindung di atas 30 persen. Sedangkan jumlah desa dengan persentase terendah yang terletak di kawasan hutan lindung terdapat di provinsi Jawa Tengah, yaitu 300 desa atau 3,48 persen. Dua provinsi yang mempunyai jumlah desa yang terletak di kawasan hutan lindung di bawah 10 persen, yaitu Provinsi Riau dan Provinsi Kalimantan Tengah.
3.3.2. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Konservasi
Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam kawasan hutan Konservasi adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.2. di bawah ini :
Tabel 3.3.2. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Konservasi Menurut Provinsi
Hutan Konservasi No. Provinsi Jumlah Desa
Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 4 801 372 7,75 2. Sumatera Barat 906 213 23,51 3. Riau 1 480 78 5,27 4. Sumatera Selatan 2 795 229 8,19
5. Kep. Bangka Belitung 319 0 0,00
6. Jawa Tengah 8 609 39 0,45
7. Bali 709 43 6,06
8. Nusa Tenggara Barat 760 69 9,08
9. Nusa Tenggara Timur 2 743 302 11,01
10. Kalimantan Barat 1 536 124 8,07 11. Kalimantan Tengah 1 366 51 3,73 12. Kalimantan Selatan 1 947 103 5,29 13. Kalimantan Timur 1 394 229 16,43 14. Sulawesi Tenggara 1 672 300 17,94 15. Maluku 827 118 14,27 Jumlah 31 864 2 270 7,12
Tabel di atas menunjukkan tentang keberadaan desa di kawasan hutan konservasi di 15 provinsi. Secara total, dari 31.864 desa terdapat 2.270 desa atau 7,12 persen yang terletak di kawasan hutan konservasi. Bila dilihat dari masing‐masing provinsi, secara umum jumlah desa yang terletak di kawasan hutan konservasi sedikit yaitu hanya di bawah 20 persen, kecuali di Provinsi Sumatera Barat terdapat 213 desa atau sebesar 23,51 persen dari 906 desa yang ada. Selanjutnya 4 provinsi berikut mempunyai persentase jumlah desa yang terletak di kawasan hutan konservasi sebesar 10 persen – 20 persen adalah Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan jumlah desa terendah yang terletak di kawasan hutan konservasi terdapat di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 39 desa atau 0,45 persen. Bahkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak terdapat satu desapun yang berada di kawasan hutan konservasi.
3.3.3. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Produksi
Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam kawasan hutan Produksi adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.3. di bawah ini :
Tabel 3.3.3. Jumlah Desa di Kawasan Hutan Produksi Menurut Provinsi
Hutan Produksi
No. Provinsi Jumlah Desa
Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 4 801 1 009 21,02 2. Sumatera Barat 906 177 19,54 3. Riau 1 480 290 19,59 4. Sumatera Selatan 2 795 477 17,07
5. Kep. Bangka Belitung 319 198 62,07
6. Jawa Tengah 8 609 1 495 17,37
7. Bali 709 11 1,55
8. Nusa Tenggara Barat 760 177 23,29
9. Nusa Tenggara Timur 2 743 493 17,97
10. Kalimantan Barat 1 536 520 33,85 11. Kalimantan Tengah 1 366 789 57,76 12. Kalimantan Selatan 1 947 340 17,46 13. Kalimantan Timur 1 394 668 47,92 14. Sulawesi Tenggara 1 672 589 35,23 15. Maluku 827 234 28,30 Jumlah 31 864 7 467 23,43
Berdasarkan tabel di atas, dari 31.864 desa di 15 provinsi terdapat 7.467 desa atau 23,43 persen terletak di kawasan hutan produksi. Jika diperhatikan per provinsi, yang paling sedikit/ kecil persentase desa yang terletak di kawasan hutan produksi adalah di Provinsi Bali yaitu hanya 11 desa atau sebesar 1,55 persen. Selanjutnya, 14 provinsi lainnya mempunyai persentase desa yang terletak di kawasan hutan produksi antara 15 persen – 65 persen, dimana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai persentase tertinggi yaitu sebesar 62,07 persen, diikuti berturut‐turut Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 57,76 persen, Provinsi Kalimantan Timur sebesar 47,92 persen, Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 35,23 persen dan Provinsi Kalimantan Barat sebesar 33,85 persen. Berikutnya, antara 15 persen – 30 persen desa di kawasan hutan produksi terdapat di 9 provinsi yang lain.
3.3.4. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam kawasan hutan Produksi Terbatas adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.4. di bawah ini :
Tabel 3.3.4. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas Menurut Provinsi
Hutan Produksi Terbatas
No. Provinsi Jumlah Desa
Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 4 801 959 19,98 2. Sumatera Barat 906 85 9,38 3. Riau 1 480 674 45,54 4. Sumatera Selatan 2 795 149 5,33
5. Kep. Bangka Belitung 319 0 0,00
6. Jawa Tengah 8 609 581 6,75
7. Bali 709 30 4,23
8. Nusa Tenggara Barat 760 230 30,26
9. Nusa Tenggara Timur 2 743 270 9,84
10. Kalimantan Barat 1 536 328 21,35 11. Kalimantan Tengah 1 366 417 30,53 12. Kalimantan Selatan 1 947 62 3,18 13. Kalimantan Timur 1 394 408 29,27 14. Sulawesi Tenggara 1 672 305 18,24 15. Maluku 827 246 29,75 Jumlah 31 864 4 744 14,89
Dari tabel di atas, secara total terdapat 14,89 persen atau 4.744 desa yang terletak di kawasan hutan produksi terbatas. Bila diamati per provinsi, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak memiliki desa yang terletak di kawasan hutan produksi terbatas. Selanjutnya ada 3 provinsi yang mempunyai desa yang terletak di kawasan hutan produksi hanya sekitar 3 persen – 6 persen, yaitu Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 3,18 persen, Provinsi Bali sebesar 4,23 persen, Provinsi Sumatera Selatan sebesar 5,33 persen, Sementara persentase desa tertinggi yang terletak di kawasan hutan produksi terbatas terdapat di Provinsi Riau yaitu sebesar 45,54 persen atau sejumlah 674 desa. Persentase tertinggi kedua dan ketiga, terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah (30,53 persen) dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (30, 26 persen).
3.3.5. Jumlah dan Penyabaran Desa Dalam Kawasan Hutan Produksi Konversi Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam kawasan hutan Produksi Konversi adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.5. di bawah ini :
Tabel 3.3.5. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Produksi Konversi Menurut Provinsi
Hutan Produksi Konversi
No. Provinsi Jumlah Desa
Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 4 801 26 0,54 2. Sumatera Barat 906 68 7,51 3. Riau 1 480 1 306 88,24 4. Sumatera Selatan 2 795 254 9,09
5. Kep. Bangka Belitung 319 0 0,00
6. Jawa Tengah 8 609 0 0,00
7. Bali 709 0 0,00
8. Nusa Tenggara Barat 760 0 0,00
9. Nusa Tenggara Timur 2 743 114 4,16
10. Kalimantan Barat 1 536 134 8,72 11. Kalimantan Tengah 1 366 971 71,08 12. Kalimantan Selatan 1 947 192 9,86 13. Kalimantan Timur 1 394 0 0,00 14. Sulawesi Tenggara 1 672 244 14,59 15. Maluku 827 539 65,18 Jumlah 31 864 3 848 12,08
Dari 15 provinsi yang diteliti, hanya 10 provinsi yang mempunyai sejumlah desa yang terletak di kawasan hutan produksi konversi. Dari 10 provinsi, jumlah desa yang terletak di kawasan hutan produksi konversi hanya sebesar 12,08 persen. Selanjutnya terdapat 3 provinsi yang mempunyai persentase desa cukup tinggi (di atas 65 persen) yaitu provinsi Riau (88,24 persen), Provinsi Kalimantan Tengah (71,08 persen), Provinsi Maluku (65,18 persen). Sementara persentase desa terendah yang berada di kawasan hutan produksi konversi terdapat di Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 1,71 persen. Berikutnya, 5 provinsi yang tidak mempunyai kawasan hutan produksi konversi adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Kalimantan Timur.
3.3.6. Jumlah dan Penyebaran Desa yang berada di Areal Penggunaan Lain Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam Areal Penggunaan lain adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.6. di bawah ini :
Tabel 3.3.6. Jumlah dan Penyebaran Desa yang berada di Areal Penggunaan Lain (APL) Menurut Provinsi
Areal Penggunaan Lain
(APL)
No. Provinsi Jumlah Desa
Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 4 801 3 710 77,28 2. Sumatera Barat 906 882 97,35 3. Riau 1 480 147 9,93 4. Sumatera Selatan 2 795 2 586 92,52
5. Kep. Bangka Belitung 319 307 96,24
6. Jawa Tengah 8 609 8 595 99,84
7. Bali 709 705 99,44
8. Nusa Tenggara Barat 760 742 97,63
9. Nusa Tenggara Timur 2 743 2 663 97,08
10. Kalimantan Barat 1 536 1 356 88,28 11. Kalimantan Tengah 1 366 36 2,64 12. Kalimantan Selatan 1 947 1 822 93,58 13. Kalimantan Timur 1 394 1 067 76,54 14. Sulawesi Tenggara 1 672 1 419 84,87 15. Maluku 827 375 45,34 Jumlah 31 864 26 412 82,89
Dari tabel di atas, secara total terdapat 82,89 persen atau 26.412 desa yang terletak di Areal Penggunaan Lain (APL). Bila diamati per provinsi, Jawa Tengah memiliki jumlah desa paling banyak yang berada di Areal Penggunaan Lain (APL) yaitu sebanyak 8.595 dari 8.609 desa atau sebesar 99,84 persen. Provinsi dengan jumlah desa di Areal Penggunaan Lain (APL) paling sedikit adalah Kalimantan Tengah dan Riau masing‐masing hanya sebesar 2,64 persen dan 9,93 persen.
Tabel 3.3.7 dan grafik 3.3.7 berikut ini menggambarkan jumlah desa menurut fungsi hutan secara keseluruhan.
Tabel 3.3.7. Jumlah dan Penyebaran Desa Menurut Fungsi Pokok Kawasan Hutan
Fungsi Kawasan Hutan
Jumlah Hutan Hutan Suaka Hutan Hutan Hutan Areal Penggunaan
Desa Lindung Konservasi Produksi Produksi Terbatas Produksi Konversi Lain (APL)*)
Provinsi
Absolut % Absolut % Absolut % Absolut % Absolut % Absolut %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Sumatera Utara 4 801 1 465 30,51 372 7,75 1 009 21,02 959 19,98 26 0,54 3 710 77,28
2 Sumatera Barat 906 329 36,31 213 23,51 177 19,54 85 9,38 68 7,51 882 97,35
3 Riau 1 480 120 8,11 78 5,27 290 19,59 674 45,54 1 306 88,24 147 9,93
4 Sumatera Selatan 2 795 352 12,59 229 8,19 477 17,07 149 5,33 254 9,09 2 586 92,52
5 Kep. Bangka Belitung 319 152 47,65 0 0,00 198 62,07 0 0,00 0 0,00 307 96,24
6 Jawa Tengah 8 609 300 3,48 39 0,45 1 495 17,37 581 6,75 0 0,00 8 595 99,84
7 Bali 709 159 22,43 43 6,06 11 1,55 30 4,23 0 0,00 705 99,44
8 Nusa Tenggara Barat 760 296 38,95 69 9,08 177 23,29 230 30,26 0 0,00 742 97,63
9 Nusa Tenggara Timur 2 743 963 35,11 302 11,01 493 17,97 270 9,84 114 4,16 2 663 97,08
10 Kalimantan Barat 1 536 445 28,97 124 8,07 520 33,85 328 21,35 134 8,72 1 356 88,28 11 Kalimantan Tengah 1 366 111 8,13 51 3,73 789 57,76 417 30,53 971 71,08 36 2,64 12 Kalimantan Selatan 1 947 205 10,53 103 5,29 340 17,46 62 3,18 192 9,86 1 822 93,58 13 Kalimantan Timur 1 394 309 22,17 229 16,43 668 47,92 408 29,27 0 0,00 1 067 76,54 14 Sulawesi Tenggara 1 672 727 43,48 300 17,94 589 35,23 305 18,24 244 14,59 1 419 84,87 15 Maluku 827 310 37,48 118 14,27 234 28,30 246 29,75 539 65,18 375 45,34 Jumlah 31 864 6 243 19,59 2 270 7,12 7 467 23,43 4 744 14,89 3 848 12,08 26 412 82,89
*) Catatan : Jumlah Desa yang berada di Areal Penggunaan Lain (APL) bukan hanya desa yang seluruh wilayahnya terdiri dari APL, tetapi juga termasuk desa
Grafik 3.3.7. Jumlah Desa Menurut Fungsi Pokok Kawasan Hutan
6243
2270
7467
4744 3848
26412
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
HL HK HP HPT HPK APL Keterangan : HL : Hutan Lindung HK : Hutan Konservasi HP : Hutan ProduksiHPT : Hutan Produksi Terbatas HPK : Hutan Produksi Konversi APL : Areal Penggunaan Lain
Dari 31.864 desa yang dicakup pada kegiatan identifikasi desa dalam kawasan hutan, terdapat 6.254 desa (19,6 persen) yang terletak di beberapa kawasan hutan, sedangkan 10.506 desa diantaranya (33,0 persen) hanya terletak di satu jenis kawasan hutan. Sisanya sebanyak 15.104 desa (47,4 persen) tidak terletak di salah satu fungsi pokok kawasan hutan.
Berdasarkan hasil tumpangsusun sketsa peta wilayah administrasi dengan peta kawasan hutan, dapat diperoleh informasi tentang letak suatu desa terhadap kawasan hutan. Informasi mengenai jumlah desa di dalam dan di luar kawasan hutan menurut provinsi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3.8 Jumlah dan Penyebaran Desa di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan Jumlah Desa di Kawasan Hutan
Dalam Luar
Total Kawasan Hutan Kawasan Hutan
Provinsi Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Sumatera Utara 4 801 2 802 58,36 1 999 41,64 2 Sumatera Barat 906 518 57,17 388 42,83 3 Riau 1 480 1 471 99,39 9 0,61 4 Sumatera Selatan 2 795 1 183 42,33 1 612 57,67
5 Kep Bangka Belitung 319 255 79,94 64 20,06
6 Jawa Tengah 8 609 2 169 25,19 6 440 74,81
7 Bali 709 189 26,66 520 73,34
8 Nusa Tenggara Barat 760 436 57,37 324 42,63
9 Nusa Tenggara Timur 2 743 1 747 63,69 996 36,31
10 Kalimantan Barat 1 536 955 62,17 581 37,83 11 Kalimantan Tengah 1 366 1 365 99,93 1 0,07 12 Kalimantan Selatan 1 947 613 31,48 1 334 68,52 13 Kalimantan Timur 1 394 1 051 75,39 343 24,61 14 Sulawesi Tenggara 1 672 1 274 76,20 398 23,80 15 Maluku 827 732 88,51 95 11,49 Jumlah 31 864 16 760 52,60 15 104 47,40
Pada tabel di atas terlihat bahwa provinsi Kalimantan Tengah dan Riau merupakan provinsi yang memiliki jumlah desa di dalam kawasan hutan dengan persentase terbesar yaitu masing‐masing sebesar 99,98 persen dan 99,39 persen. Sedangkan Provinsi Jawa Tengah dan Bali merupakan provinsi yang memiliki jumlah desa di dalam kawasan hutan dengan persentase terendah yaitu sebesar 25,19 persen dan 26,66 persen.