• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1. Jumlah Individu, Nisbah kelamin dan Struktur Umur

Pada penelitian ini ditemukan 177 individu labi-labi yang sebagian besar terkonsentrasi pada kolam-kolam di obyek wisata Cikuya yaitu pada kolam penetasan, kolam pembesaran 1-3 dan kolam Cikuya. Jumlah labi-labi di kawasan obyek wisata Cikuya berjumlah 166 individu, sedangkan yang ditemukan di habitat alami yakni kolam-kolam masyarakat dan parit sebanyak 11 individu yang tersebar dalam 6 lokasi. Keenam lokasi tersebut yaitu di kolam masyarakat, Sungai Cikuya 1, Sungai Cikuya 2 (Curug/jumbleng), Sungai Cipinang, Sungai Legon Bulan dan Sungai Kopo (Gambar 6).

19 48 50 12 37 1 3 2212 Kolam Penetasan Kolam Pembesaran 1 Kolam Pembesaran 2 Kolam Pembesaran 3 Kolam Cikuya Kolam Masyarakat Sungai Cikuya 1 Sungai Cikuya 2 (curug) Sungai Cipinang Sungai Legon Bulan Sungai Kopo

Gambar 6 Sebaran populasi labi-labi pada setiap lokasi di Desa Belawa. Labi-labi di Desa Belawa berdasarkan informasi dari masyarakat sebenarnya lebih banyak dari yang ditemukan, namun setelah dilakukan pengamatan di lokasi-lokasi tersebut tidak semuanya ditemukan labi-labi. Penyebaran labi-labi di Desa Belawa disajikan pada Gambar 7. Labi-labi yang ditemukan saat ini relatif terisolasi antar satu sub populasi dengan populasi lainnya dengan jumlah sub populasi berkisar 1-3 individu kecuali untuk labi-labi yang ada di kawasan

Obyek Wisata Cikuya yang iumlahnya berkisar 19-50 individu. Kolam-kolam yang terdapat di dalam Obyek Wisata Cikuya telah dibuat permanen dengan dikelilingi tembok yang tidak dapat dinaiki oleh labi-labi, demikian juga sebagian besar dari kolam-kolam ikan masyarakat.

Legon Bulan Cikembang Mungkal Cangkir Cipeujeh Kulon Ciawi Asih Panongan Lor Kedung Banteng Kikamar S. Ciwadok Cigayam Pangadegan Wetan Cikelepuh Traman Gaok Indra Mukti Garawuan Garawuan Kidul Kopo Munjul Gumulung Tonggoh Geger Kemuning Tonggoh Legenda:

: Lokasi ditemukan labi-labi : Keberadaan labi-labi

berdasarkan informasi dari masyarakat

: Ditemukan jejak labi-labi : Kolam Cikuya : Sungai

: Jalan Raya Wangkelang- Cipeujeuh Kulon

Gambar 7 Penyebaran labi-labi di Desa Belawa.

Labi-labi yang hidup di sungai Cikuya (curug) berjumlah dua individu dan hanya satu yang diketahui jenis kelaminnya. Labi-labi tersebut berjenis kelamin betina dan satu individu lainnya masih remaja. Nisbah kelamin labi-labi dewasa di Desa Belawa (1:2,22) ± 0,19 dan dewasa muda (1:0,67) ± 0,00. Nisbah kelamin dewasa menunjukkan bahwa labi-labi betina lebih banyak dibandingkan dengan labi-labi jantan. Di sisi lain, labi-labi dewasa muda jantan lebih tinggi dibandingkan dengan dewasa muda betina.

Struktur umur labi-labi di Desa Belawa dibedakan atas kelas umur tukik, remaja, dewasa muda dan dewasa. Jumlah labi-labi di setiap kelas umur tersebut disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Komposisi labi-labi di Desa Belawa berdasarkan kelas umur Kelas Umur PLK (cm) Jumlah Labi-labi di (ind.)

Kolam Penangkaran Alam Total

Tukik ≤ 5,9 87 1 88

Remaja 6 -19,9 48 6 54

Dewasa Muda 20 - 24,9 6 1 7

Dewasa ≥ 25 25 3 28

Jumlah: 166 11 177

Jumlah labi-labi pada kelas umur tukik sebanyak 88 individu, remaja 54 individu, dewasa muda 7 individu dan labi-labi dewasa sebanyak 28 individu. Persentase labi-labi didominasi oleh kelas umur tukik dan remaja yakni sebanyak 49,72% dan 30,51% (Gambar 8). Tukik yang ada sebagian besar berada di kolam penangkaran, sedangkan di alam hanya satu individu saja. Labi-labi dewasa muda mempunyai jumlah yang paling sedikit dibandingkan dengan kelas umur lainnya yakni hanya sebanyak 3,95%. Kelas umur dewasa muda merupakan kelas umur terganggu. 49,72% 30,51% 3,95% 15,82% Tukik Remaja Dewasa Muda Dewasa

Gambar 8 Persentase labi-labi di Desa Belawa berdasarkan kelas umurnya. 4.1.2. Pola Aktivitas dan Penggunaan Waktu Harian

Pengamatan perilaku labi-labi dilakukan pada empat individu labi-labi yang terdiri dari tukik, remaja, dewasa muda dan dewasa yang mewakili setiap kelas

umur labi-labi. Pola aktivitas labi-labi di keempat obyek pengamatan disajikan pada Gambar 9.

Gambar 9 Pola aktivitas labi-labi di Desa Belawa.

Aktivitas labi-labi cenderung lebih banyak berdiam diri dalam lumpur serta istirahat pada waktu malam hingga siang hari. Ketika sore hari, labi-labi mulai beraktivitas untuk mencari makan. Labi-labi dewasa dan dewasa muda lebih banyak melakukan kegiatan istirahat dan berdiam diri dalam lumpur pada malam hingga pagi hari yakni pukul 22:00 hingga 15:00 WIB. Ketika labi-labi dewasa berdiam diri dalam lumpur, labi-labi remaja banyak melakukan istirahat di tempat yang panas pada siang hingga sore hari. Pada saat labi-labi dewasa mulai beraktivitas dengan melakukan perpindahan dari tempat satu ke tempat lainnya, labi-labi remaja cenderung berdiam diri di dalam lumpur.

Tabel 5 Penggunaan waktu aktivitas harian berdasarkan kelas umur

KU

Lama Perilaku (detik)

Istirahat Berlumpur Makan Berenang Kawin Bernafas Berkelahi Bersih

Tubuh Tukik 0 56729 0 0 0 29671 0 0 Remaja 15385 67132 0 3135 0 748 0 0 Dewasa Muda 47563 32028 41 2384 0 4384 0 0 Dewasa 39977 31414 242 3680 889 10173 11 14 Jumlah 102925 187303 283 9199 889 44976 11 14 Berenang Bernafas Istirahat Berdiam diri dalam lumpur

Distribusi waktu yang digunakan labi-labi selama satu hari pada setiap kelas umur di setiap jenis perilaku berbeda-beda (Tabel 5). Aktivitas labi-labi bisa dikelompokkan dalam delapan jenis perilaku yaitu berlumpur, istirahat, makan, berenang, kawin, bernafas, berkelahi dan bersih tubuh. Satwa ini mengalokasikan waktunya secara tidak merata. Jenis perilaku dominan adalah berlumpur, istirahat, bernafas dan berenang. Alokasi waktu yang digunakan labi-labi untuk masing-masing jenis aktivitas disajikan pada Gambar 10.

29,782% 54,196% 0,257% 13,014% 0,003%0,004% 0,082% 2,662% Istirahat Berlumpur Makan Berenang Kawin Bernafas Berkelahi Bersih Tubuh

Gambar 10 Persentase waktu yang digunakan labi-labi untuk setiap perilaku. Labi-labi dewasa, dewasa muda dan remaja lebih banyak mengalokasikan waktunya untuk aktivitas istirahat, berlumpur berenang dan bernafas (Gambar 11), sedangkan tukik hanya mengalokasikan waktunya untuk dua jenis kegiatan yaitu berlumpur dan bernafas. Kegiatan berlumpur mencapai 65,66%, sedangkan perilaku bernafas hanya 34,34%.

Gambar 11 Persentase waktu yang digunakan setiap kelas umur labi-labi untuk setiap jenis perilaku.

Labi-labi remaja melakukan aktivitas hariannya sebanyak empat jenis perilaku. Perilaku tersebut yaitu berlumpur, berenang, bernafas dan istirahat. Di sisi lain labi-labi dewasa muda melakukan lima jenis perilaku. Kelima jenis perilaku tersebut yaitu berlumpur, istirahat, makan, berenang dan bernafas.

Perilaku yang ditunjukkan oleh labi-labi dewasa merupakan perilaku yang lengkap yakni terdiri dari delapan jenis perilaku. Perilaku-perilaku tersebut yaitu, istirahat, berlumpur, makan, berenang, kawin, bernafas dan berkelahi. Jenis perilaku yang dominan yaitu istirahat, berlumpur, bernafas dan berenang dengan alokasi waktu 98,66%. Keempat perilaku lainnya yakni kawin, makan, berkelahi dan bersih tubuh dilakukan hanya sebanyak 1,34%.

4.1.2.1. Perilaku Istirahat

Labi-labi dewasa muda lebih banyak mengalokasikan waktunya untuk beristirahat yaitu berdiam diri di dalam air dibandingkan dengan labi-labi dewasa, remaja dan tukik. Labi-labi dewasa muda dan dewasa mengalokasikan lebih dari 40% waktunya untuk beristirahat. Di sisi lain, labi-labi kelas umur tukik tidak mengalokasikan waktunya untuk beristirahat. Tukik lebih banyak berdiam diri dalam lumpur sambil bernafas.

Labi-labi remaja dan dewasa muda cenderung istirahat di dinding tembok dan pinggir taman kolam pada waktu pagi hari. Diduga hal ini dilakukan untuk menghindari labi-labi dewasa yang berukuran lebih besar. Labi-labi remaja beristirahat selama 83 hingga 6.058 detik. Di sisi lain, kegiatan istirahat merupakan kegiatan yang paling dominan dilakukan oleh labi-labi dewasa muda yaitu selama 47.563 detik dalam sehari atau sebesar 55,05%. Kegiatan ini dilakukan di dinding kolam dengan cara mencengkeramkan kakinya di dinding kolam. Pada saat pagi hingga sore hari labi-labi dewasa cenderung untuk berlumpur. Labi-labi tersebut berada di tempat yang dangkal dengan kedalaman air 12,8-13,1 cm sehingga tubuhnya mendapat cahaya yang lebih banyak guna menghangatkan tubuhnya.

Perilaku istirahat dilakukan labi-labi setelah berenang atau ketika menjelang tidur. Labi-labi dewasa muda tidur dengan posisi kepala kebawah dan kaki- kakinya dicengkeramkan ke dinding tembok. Perilaku ini dilakukan pada pukul

02:41 sampai pukul 05:00. Labi-labi dewasa lebih banyak istirahat pada waktu siang hari yakni pukul 14:04 hingga pagi hari pukul 05:00 labi-labi. Kegiatan beristirahat disertai kegiatan berenang dan bernafas.

Perilaku beristirahat juga ditunjukkan oleh labi-labi remaja yang hidup di parit (habitat alami). Labi-labi remaja pada pagi hari jam 09:00 terlihat berada di tempat dangkal. Labi-labi berada di atas batu atau daratan yang dangkal agar mudah bernafas (Gambar 12).

Terdapat 2 ekor labi-labi dewasa yang dan 1 ekor labi-labi remaja yang lebih sering menghangatkan tubuhnya dengan naik ke daratan taman kolam. Satwa tersebut naik dan mencari lokasi yang kering. Labi-labi terkadang juga hanya naik ke daratan dan langsung turun ke air lagi. Selain itu, kegiatan beristirahat juga dilakukan di pinggir daratan taman yang ada di dalam kolam. Hal ini dilakukan agar labi-labi mudah untuk bernafas dan menghindari labi-labi yang lebih besar.

Gambar 12 Beberapa posisi labi-labi beristirahat di tempat yang panas; a) labi- labi remaja di kolam Cikuya, b) labi-labi remaja di parit, c) & d) labi-labi di kolam Cikuya yang beristirahat di darat.

4.1.2.2. Perilaku Berdiam Diri Dalam Lumpur

Labi-labi banyak mengalokasikan waktunya untuk berdiam diri dalam lumpur. Alokasi waktu yang digunakan labi-labi sebanyak 54,196%. Ini menunjukkan bahwa labi-labi banyak berdiam diri, bahkan labi-labi remaja lebih dari 70% waktunya untuk berlumpur. Labi-labi dewasa berlumpur dari pagi hari hingga sore hari.

b) a)

d) c)

Labi-labi remaja berlumpur di tempat yang dangkal, sementara labi-labi dewasa berlumpur di tempat yang lebih dalam. Pemilihan lokasi tersebut diduga untuk kenyamanan labi-labi dalam berlumpur. Saat labi-labi berlumpur tidak hanya menenggelamkan tubuhnya ke lumpur, namun sesekali harus bernafas dengan mengeluarkan hidungnya ke udara atau keluar dari lumpur dan air. Diduga ukuran panjang leher labi-labi menjadi faktor penentu pemilihan kedalaman air tertentu untuk berlumpur.

Tanda-tanda awal ketika labi-labi berlumpur terlihat dari masuknya labi-labi ke lumpur. Kegiatan ini menciptakan adanya gelembung-gelembung udara yang cukup besar hingga labi-labi tidak melakukan pergerakan lagi untuk menenggelamkan diri di lumpur. Semakin besar ukuran labi-labi, maka gelembung udara juga makin banyak dan besar. Labi-labi tukik dan remaja dalam berlumpur sedikit mengeluarkan gelembung.

Kegiatan berlumpur labi-labi berfungsi pula untuk perlindungan labi-labi dari bahaya. Labi-labi remaja berlumpur lebih lama dibandingkan dengan labi- labi dewasa dan dewasa muda. Hal ini untuk menghindari dari penyerangan labi- labi lebih tua. Fungsi berlumpur untuk menyembunyikan diri, juga terlihat ketika kolam dikuras dimana tidak terlihat satu indvidupun labi-labi karena menenggelamkan diri ke dalam lumpur sehingga seolah-olah dalam kolam tersebut tidak ada labi-labi.

Labi-labi akan keluar dari lumpur bila merasa terancam, atau jika lumpur mengering dan tidak ada airnya lagi. Hal ini disebabkan labi-labi membutuhkan air untuk menjaga kelembabannya. Pemilihan lokasi berlumpur diduga untuk menjaga keamanan dari labi-labi yang lebih besar.

Tukik dalam melakukan kegiatan sekali berlumpur tanpa bernafas selama 25 hingga 5.254 detik. Rata-rata waktu yang digunakan tukik untuk melakukan kegiatan berlumpur adalah 766,6 detik. Lama waktu tukik untuk melakukan sekali perilaku bernafas adalah 4 hingga 3.985 detik dengan lama waktu rata-rata 406,45 detik.

Labi-labi remaja banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan berlumpur yaitu selama 67.132 detik dalam satu hari atau sebanyak 77,70%. Kegiatan ini dilakukan labi-labi remaja pada sore hari hingga siang hari yaitu pada pukul 16:19

sampai pukul 11:12. Labi-labi dalam berlumpur diselingi dengan kegiatan bernafas, kecuali pada pukul 23:43 hingga 05:05 labi-labi tidak bernafas. Hal ini diduga labi-labi tidur dimana kepala labi-labi disandarkan ke lumpur dan badannya masuk ke dalam lumpur.

Kegiatan berlumpur labi-labi remaja lebih banyak dilakukan di tempat yang dangkal yaitu di lumpur yang digenangi sedikit air dengan ketinggian air 5 cm. Hal ini dengan tujuan agar labi-labi akan mudah untuk bernafas. Lokasi berlumpur labi-labi remaja terlindungi oleh bebatuan yang diduga untuk melindungi tubuhnya dari serangan labi-labi yang lebih besar.

Kegiatan berlumpur labi-labi dewasa muda dilakukan selama 32.028 detik atau sebanyak 37,07%. Kegiatan ini dicirikan dengan keluarnya gelembung udara saat labi-labi masuk ke dasar kolam. Labi-labi dewasa muda berlumpur dua kali yaitu pada pagi sampai siang hari yaitu pada pukul 05:00 sampai 11:48 dan pukul 18:10 sampai 21:48.

Labi-labi dewasa berlumpur sebanyak dua kali yaitu pagi dari pukul 05:00 sampai 14:02 dan malam hari pada pukul 19:49 sampai 19:57. Kegiatan berlumpur dilakukan dengan memasukkan badannya ke dalam lumpur dan sesekali menjulurkan lehernya ke atas agar hidungnya keluar air untuk bernafas. Setelah berlumpur, tubuh labi-labi dewasa banyak dipenuhi lumpur terutama pada karapas bagian atas sehingga labi-labi melakukan kegiatan bersih tubuh.

4.1.2.3. Perilaku Makan

Labi-labi di kolam Cikuya makan pada waktu sore hari yaitu sekitar pukul 17.00 karena pada jam ini pengelola memberi makanan berupa ayam mentah sebanyak 0,5 kg. Secara serentak labi-labi datang ke lokasi tempat makanan. Labi-labi dewasa lebih berani untuk datang mendekati tempat makanan dibandingkan dengan labi-labi dewasa muda dan remaja. Labi-labi dewasa mendekati makanan walaupun masih ada orang yang sedang memotong-motong makanan tersebut. Pengamatan menunjukkan pada sore hari yakni pada pukul 17:49 labi-labi makan selama 242 detik.

Perilaku makan dilakukan dengan cara labi-labi naik ke daratan dimana pengelola meletakkan ayam mentah yang telah dipotong-potong kecil. Setelah

makan labi-labi istirahat diselingi dengan aktivitas berenang dan bernafas. Makanan diambil labi-labi dengan mulutnya secara cepat lalu dibawa ke air atau tempat lain yang aman sebelum ditelan utuh. Hal ini dikarenakan untuk menghindari makanan direbut oleh labi-labi lainnya.

Labi-labi dewasa mengambil lebih banyak makanan daripada labi-labi dewasa muda. Labi-labi remaja tidak makan bersamaan dengan labi-labi dewasa, namun terlihat makan sisa-sisa makanan yang jatuh ke air dan sela-sela batu yang tidak dimakan oleh labi-labi dewasa dan dewasa muda. Hal ini diduga karena labi-labi remaja takut kepada labi-labi yang lebih besar. Walaupun demikian, labi-labi remaja lainnya yang bukan menjadi obyek pengamatan terlihat berani untuk berebut makanan bersama labi-labi dewasa. Perilaku makan tukik tidak teramati dan makanan yang diberikan masih banyak hingga pengamatan berakhir. Satu hari setelah pengamatan makanan tersebut habis dan diduga tukik makan pada waktu malam hari.

4.1.2.4. Perilaku Berenang

Labi-labi berenang dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitas. Labi-labi akan berenang ke tempat yang lebih dangkal dan terkena sinar matahari untuk berjemur atau berenang ke pinggir taman kolam dan dinding pagar kolam untuk beristirahat.

Labi-labi berenang selain untuk memilih tempat tertentu, juga untuk menghindari dari ancaman atau bahaya dari labi-labi yang lebih besar. Labi-labi remaja dan dewasa muda bahkan labi-labi dewasa akan berenang dengan cepat untuk menghindari labi-labi yang lebih besar. Hal ini ditunjukkan oleh labi-labi remaja yang mengubah aktivitas beristirahat menjadi berenang saat didekati labi- labi yang lebih besar. Labi-labi dewasa yang sedang berlumpur, tiba-tiba berenang karena ada labi-labi besar yang mau menggigit lehernya.

Labi-labi dewasa lebih sering berenang pada pukul 16:00 hingga 17:00 dibandingkan waktu lainnya. Selama 60 menit, labi-labi berenang hingga 12 kali. Di sisi lain, labi-labi dewasa hanya berenang 1-8 kali setiap jamnya, bahkan dalam beberapa jam labi-labi tidak berenang.

Labi-labi remaja lebih aktif pada waktu siang hingga sore hari yaitu pada pukul 11:12 hingga pukul 16:19. Labi-labi melakukan kegiatan pergerakan yakni berenang dan kegiatan istirahat yang disertai dengan bernafas dengan mengeluarkan hidungnya ke udara.

4.1.2.5. Perilaku Kawin

Labi-labi akan melakukan perkawinan di saat memasuki musim kawin. Labi-labi di Desa Belawa kawin pada bulan April dan Mei. Tiga obyek pengamatan yaitu labi-labi tukik, remaja dan dewasa muda tidak melakukan kegiatan perkawinan, hanya satu obyek pengamatan yaitu labi-labi dewasa yang melakukan perkawinan.

Perilaku kawin labi-labi yang teramati sebanyak 3 kali, namun dari tiga kali pengamatan perilaku kawin hanya satu kali saja sang jantan berhasil mengawini labi-labi betina. Labi-labi betina menghindar atau berlari saat labi-labi jantan sudah menaiki karapas betinanya sebanyak dua kali. Perilaku kawin terkadang didahului dengan pengejaran labi-labi betina oleh labi-labi jantan jika sang betina menghindar.

Perilaku kawin diawali dengan naiknya labi-labi jantan ke atas karapas labi- labi betina. Labi-labi jantan sesekali menggigit karapas atas labi-labi betina untuk pegangan. Labi-labi betina sebelum dinaiki oleh labi-labi jantan menyandarkan tubuhnya ke di dinding kolam. Perilaku ini diamati pada pukul 15:49 hingga 16:03. Aktivitas ini diakhiri dengan lepasnya gigitan labi-labi jantan dan memasukkan kepalanya ke lehernya yang disertai dengan kegiatan berputar-putar. Akibat gigitan ini maka pada karapas akan terdapat bekas-bekas gigitan berwarna putih. Tahapan labi-labi kawin disajikan pada Gambar 13.

Lama waktu labi-labi untuk melakukan aktivitas kawin yaitu 836 detik. Selama waktu pengamatan, labi-labi menunjukkan aktivitas kawin sebanyak 3 kali namun pada pukul 14:25 dan 17:31, labi-labi jantan tidak berhasil mengawini labi-labi betina karena labi-labi betina lari menghindari labi-labi jantan walaupun labi-labi jantan telah naik ke karapas labi-labi betina.

4.1.2.6. Perilaku Bernafas

Labi-labi bernafas dengan cara mengeluarkan hidungmya ke luar permukaan air. Labi-labi akan lebih lama bernafas ketika tidak ada gangguan. Hal ini ditunjukkan oleh labi-labi tukik yang berada dalam kolam pembesaran dimana dalam satu kolam berisi hanya satu kelas ukuran saja. Rata-rata waktu bernafas tukik adalah 106,45 detik.

Labi-labi dewasa bernafas sebanyak 101 kali, dewasa muda 68 kali dan remaja 44 kali. Rata-rata waktu yang digunakan labi-labi dewasa, dewasa muda dan remaja disajikan pada Gambar 14. Rata-rata waktu yang digunakan labi-labi dewasa lebih banyak dibandingkan labi-labi dewasa muda dan remaja. Semakin besar ukuran labi-labi maka akan semakin merasa tidak takut untuk bernafas. Hal ini disebabkan dalam bernafas labi-labi mengeluarkan lehernya yang terkadang digigit oleh labi-labi yang lebih besar.

406,45 17 64,47 100,72 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Tukik Remaja Dewasa

Muda Dewasa Kelas Umur Lama A k ti vi tas (d e ti k )

Waktu yang digunakan labi-labi dalam sekali bernafas selama beberapa detik hingga ribuan detik bahkan labi-labi dewasa bernafas hingga 2408 detik. Lama waktu bernafas dipengaruhi juga oleh keadaan sekeliling labi-labi. Jika terdapat gangguan seperti keberadaan orang maka labi-labi akan bernafas dalam beberapa detik saja.

Selama pengamatan perilaku, tukik tidak melakukan perpindahan tempat. Tukik berlumpur dengan menenggelamkan tubuhnya ke pasir dan membuat lubang untuk mengeluarkan hidungnya ke air. Diantara waktu berlumpur, tukik melakukan kegiatan bernafas yaitu dengan mengeluarkan hidungnya ke udara. Cara ini lebih banyak dilakukan oleh beberapa tukik, namun terdapat tukik yang mengeluarkan hidung dan kepalanya saat bernafas (Gambar 15).

Gambar 15 Posisi tukik bernafas; (a) mengeluarkan kepala, (b) hanya mengeluarkan hidung, labi-labi dewasa bernafas; (c) dalam posisi berlumpur, (d) istirahat.

4.1.2.7. Perilaku Berkelahi

Labi-labi di kolam Cikuya akan melakukan perkelahian jika bertemu dengan labi-labi yang lain yang hampir sama ukurannya. Perilaku ini ditujukan untuk merebut tempat yang dikehendaki oleh labi-labi secara bersamaan. Mereka saling bersaing untuk memperebutkan atau memperoleh ruang yang dibutuhkan.

(a) (b)

Perilaku berkelahi lebih ditunjukkan oleh labi-labi dewasa. Hal ini dikarenakan labi-labi dewasa hampir memiliki ukuran karapas yang sama. Labi- labi remaja dan dewasa muda yang ukurannya lebih kecil akan memilih menghindar bila datang labi-labi dewasa sehingga tidak digigit oleh labi-labi yang lebih besar.

4.1.2.8. Perilaku Membersihkan Tubuh

Perilaku membersihkan tubuh adalah perilaku labi-labi untuk menghilangkan lumpur yang ada di karapasnya. Labi-labi setelah berlumpur dan keluar ke air dipenuhi oleh lumpur yang banyak. Lumpur-lumpur tersebut bahkan menempel di karapas labi-labi terutama di karapas bagian atas. Lumpur yang menempel tersebut tentunya mengganggu pergerakan labi-labi dan labi-labi merasa lebih berat sehingga perlu dibuang.

Labi-labi dewasa muda, remaja dan tukik tidak melakukan kegiatan membersihkan diri. Di sisi lain, labi-labi dewasa melakukan aktivitas ini. Labi- labi dewasa muda, remaja dan tukik setelah berlumpur terdapat lumpur yang menempel, namun ketika keluar dari lumpur dan berenang dalam air lumpur- lumpur tersebut terkikis oleh air sehingga lumpur tersebut jatuh ke air. Lumpur

Dokumen terkait