E. Peran Serta Masyarakat dan Swasta
V. JUMLAH SAMPAH YANG DIANGKUT KE TPA (m3/hari) 1.369 1.411 1.515 1.678 1.886 2
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 43
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Tabel-6.48:
Sarana dan Prasarana Persampahan di Kabupaten Garut
No Pengelolaan Prasarana dan Sarana Satuan Volume(unit) Kapasitas Tahun Pengadaan Kondisi Keterangan
I. MASYARAKAT
1. Pewadahan a. Bin/Tong Sampah 2. Pengumpulan
a. Gerobak sampah 1 m ± 100 ± 100 m2 bervariasi Pengadaan APBD II yang
didistribusikan pada masyarakat b. Becak sampah c. Dan lain-lain 3. TPST (3R) II. PEMERINTAH 1. Penampungan Sementara
a. Transfer depo 48 m2 1 ± 100 m3 2007 Baik Perlu dikembangkan
menjadi TPST
b.Container ± 8 m3 5 ± 40 m3 bervariasi Perlu penambahan jumlah
serta landasan c. Pasangan bata d.Bak kayu e. Tanah terbuka 2. Pengangkutan a.Dump truck ± 6 m3 ± 8 m3 1 18 4 m3 144 m3
1991-2006 Perlu penambahan dan
peremajaan
b.Arm Roll Truck ± 8 m3 4 32 m3
3. Pengolahan/TPST
a. Pengomposan Instalasi 2 paket ± 1 ton/hari 2007 - 2008 Belum beroperasi b.Daur ulang
4. Pembuangan Akhir
a. Lokasi Pasirbajing,
Kecamatan Banyuresmi
1994 Hampir habis Masa pakai 15, perlu pembuatan TPA dibeberapa
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019No Pengelolaan Prasarana dan Sarana Satuan Volume(unit) Kapasitas Tahun Pengadaan Kondisi Keterangan Tengah, Barat, dan Timur) b.Status lahan (sewa/milik) Milik
c. Jarak dari daerah layanan 12 Km d. Jarak dari permukiman 2,5 Km e. Jarak ke badan air 10 Km f. Kondisi lahan (rawa/porus/dsb) Berbatu
g. Luas area 8,8 Ha
5. Fasilitas Operasional
a. Jembatan timbang Tidak ada Perlu penambahan
jembatan timbang serta alat berat terutama landfill
compacter b. Deposit tanah penutup Ada
Wheel Loader Bulldozer
3 1 rusak
c. Alat berat Tidak ada 2 1 rusak
d. Truk Tanah 6. Fasilitas Umum
a. Jalan akses Ada Baik Perlu pengerasan
b. Saluran drainase air hujan Ada Baik
c. Kantor Ada Baik
7. Fasilitas Perlindungan TPA Perlu pembuatan saluran
pengumpul lindi dan penataan pipa penangkap
gas a. Lapisan Dasar Kedap Air Tidak ada
b.Pengolahan Lindi(Leachate) Ada Tidak operasional
c. Saluran pengumpul air lindi Tidak ada
d. Kawasan Penyangga(buffer zone) Ada Baik
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 45
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019
No Pengelolaan Prasarana dan Sarana Satuan Volume(unit) Kapasitas Tahun Pengadaan Kondisi Keterangan
d. Pipa penangkap gas Ada baik
8. Fasilitas penunjang TPA
a. Air Bersih Ada Perlu pipanisasi air bersih
b.Bengkel Tidak ada
c. Dan lain-lain Instalasi 3R 1 unit 1 ton/hari 2007 belum (operacional) belum ditetapkan pengelolaannya. 9. Kondisi Operasional
a. Teknis operasional (open
dumping/sanitary land fill) Controlled landfill
b. Jumlah pemulung ± 100
c. PencemaranLeachate d. Kebakaran/asap
e. Frekuensi penutupan tanah
pertahun 2 - 3 kali Jumlah sampah yang masukbelum memenuhi kriteria
ekonomi investasi CDM f. Pemanfaatan gas landfill (CDM)
III. SWASTA
1. Pengangkutan Diperlukan partisipasi
swasta terutama dalam hal pengangkutan ataupun penyapuan jalan atau dalam
kemitraan 3R 2. Penyapuan jalan
3. Pengolahan 4. Pembuangan Akhir 5. Sarana penunjang
Sistem Pengelolaan / Sub
Sistem Prasarana dan Sarana Satuan Kapasitasper Unit Jumlah LayananLokasi
Pengadaan
Kondisi Ket
Tahun SumberDana JumlahBiaya DIKELOLA MASYARAKAT
1. Pewadahan a. Bing/Tong Sampah
2. Pengumpulan a. Gerobak Sampah
b. Becak Sampah c. Lainnya 3. Penampungan Sementaran a. Transfer Depo
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019Sistem Pengelolaan / Sub
Sistem Prasarana dan Sarana Satuan Kapasitasper Unit Jumlah LayananLokasi
Pengadaan
Kondisi Ket
Tahun SumberDana JumlahBiaya c. Lainnya
4. Pengangkutan a. Dump Truck
b. Arm Roll Truck
5. Pengolahan a. Pengomposan
b. Daur Ulang DIKELOLA PEMERINTAH
1. Pewadahan a. Bing/Tong Sampah
2. Pengumpulan a. Gerobak Sampah
b. Becak Sampah c. Lainnya 3. Penampungan Sementaran a. Transfer Depo
b. Container c. Lainnya
4. Pengangkutan a. Dump Truck
b. Arm Roll Truck
5. Pengolahan a. Pengomposan
b. Daur Ulang Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Nama dan Lokasi TPA:
A. Nama TPA ………..Lokasi……… (sistem yang digunakan ……….) B. Nama TPA ………. Lokasi …….. (sistem yang digunakan….……..)
6. TPA ………… 1. Pembuangan Akhir
a. Alat berat b. Luas area TPA 2. Pengendalian
pencemaran di TPA a. Lapisan kedap air b. Perpipaan pengumpul lindi c. Instalasi pengolahan lindi d. Buffer zone e. Perpipaan gas metan
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 47
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019
Sistem Pengelolaan / Sub
Sistem Prasarana dan Sarana Satuan Kapasitasper Unit Jumlah LayananLokasi
Pengadaan
Kondisi Ket
Tahun SumberDana JumlahBiaya f. Sumur monitoring
g. Drainase air hujan 3. Sarana penunjang a. Jalan masuk b. Kantor c. Pos jaga d. Bengkel, garasi, cuci kendaraan e. Jembatan timbang DIKELOLA SWASTA
1. Pewadahan a. Bing/Tong Sampah
2. Pengumpulan a. Gerobak Sampah
b. Becak Sampah c. Lainnya 3. Penampungan Sementaran a. Transfer Depo
b. Container c. Lainnya
4. Pengangkutan a. Dump Truck
b. Arm Roll Truck
5. Pengolahan a. Pengomposan
b. Daur Ulang Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Nama dan Lokasi TPA:
A. Nama TPA ………..Lokasi……… (sistem yang digunakan ……….) B. Nama TPA ………. Lokasi …….. (sistem yang digunakan….……..)
6. TPA ………… 1. Pembuangan Akhir
a. Alat berat b. Luas area TPA 2. Pengendalian
pencemaran di TPA a. Lapisan kedap air b. Perpipaan
pengumpul lindi c. Instalasi pengolahan
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019Sistem Pengelolaan / Sub
Sistem Prasarana dan Sarana Satuan Kapasitasper Unit Jumlah LayananLokasi
Pengadaan
Kondisi Ket
Tahun SumberDana JumlahBiaya lindi
d. Buffer zone
e. Perpipaan gas metan
f. Sumur monitoring g. Drainase air hujan 3. Sarana penunjang a. Jalan masuk b. Kantor c. Pos jaga d. Bengkel, garasi, cuci kendaraan e. Jembatan timbang
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 46
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019
B. Pendanaan
Dalam penanganan masalah persampahan di Kabupaten Garut pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran melalui APBD Kabupaten Garut yang dalam pengelolaannya dilakukan oleh Dinas/Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Struktur biaya operasional bidang persampahan di Kabupaten Garut meliputi : 1. Biaya operasional pengumpulan dan penyempurnaan
2. Biaya penampungan sementara 3. Biaya pengangkutan
4. Pembuangan akhir.
Pendapatan daerah dari sektor persampahan antara lain dari penerimaan retribusi dari masyarakat. Masyarakat yang tinggal di Kabupaten Garut dikenakan biaya retribusi pengelolaan sampah domestik berkisar sebesarRp 500.- sampai Rp 25.000/bulan yang disesuaikan dengan objek. Besarnya pendapatan dari sektor retribusi sampah masyarakat tersebut masih belum mampu membiayai total biaya operasional pengelolaan persampahan Kabupaten Garut
C. Kelembagaan
Secara struktural, instansi yang menangani masalah pengelolaan persampahan di Kabupaten Garut adalah Dinas/Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tugas pokok Dinas/Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan adalah ... Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas/Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pengelolaan persampahan Kabupaten Garut saat ini didukung oleh ... personel terdiri dari ... orang PNS dan ... PNS dan PHL / Lapangan.
D. Peraturan Perundangan
Peraturan perundangan yang ada di Kabupaten Garut yang terkait dengan pengelolaan persampahan adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 2. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 12 Tahun 2015 tentang Ketertiban, Kebersihan danKeindahan 3. ...dst
E. Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan sistem pengelolaan persampahan konstribusinya sangat besar. Keikutsertaan masyarakat secara aktif dapat mempercepat penanganan masalah persampahan di Kabupaten Garut Salah satu upaya pemerintah Kabupaten Garut dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat adalah dengan melakukan penyuluhan, pembinaan dan pendataan mengenai kebersihan khususnya untuk lokasi-lokasi pada jalan-jalan protokol, daerah pertokoan, terminal-terminal, pelabuhan, stadion dan tempat-tempat keramaian umum lainnya.
Secara umum sikap dan kesadaran masyarakat Kabupaten Garut dalam bidang persampahan sudah cukup tinggi. Masyarakat secara swadaya dan sukarela membayar iuran retribusi kebersihan dan SOKLI. Selain itu, mulai tumbuhnya kesadaran dari masyarakat dalam mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dalam pengelolaan persampahan. Sebagian masyarakat telah melakukan pengelolaan sampah rumah tangga secara swadaya. Pengelolaan sampah rumah tangga dilakukan dengan cara memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya kemudian memusnahkannya dengan cara dibakar. Untuk jenis sampah anorganik dan logam dilakukan daur ulang.
7.4.2.3 Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan Pembangunan Sektor Persampahan di Indonesia, secara umum adalah:
(1) Makin tingginya timbulan sampah (jumlah penduduk makin tinggi, jumlah sampah per kapita meningkat);
(2) Belum optimalnya manajemen persampahan:
a. Belum optimalnya sistem perencanaan (rencana sampai dengan monitoring dan evaluasi); b. Belum memadainya pengelolaan layanan perencanaan persampahan (kapasitas,
pendanaan dan asset manajemen); c. Belum memadainya penanganan sampah.
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 48
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten Garut Dalam pengelolaan persampahan
seperti tertuang pada table berikut.
Tabel-6.49:
Permasalahan Pengelolaan Persampahan Yang Dihadapi Kabupaten Garut No Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan yang Dihadapi A. Kelembagaan:
Sistem pengumpulan sampah di Kota Garut ditangani oleh Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Belum adanya Badan atau Dinas khusus yang menangani permasalahan di bidang air limbah (limbah domestik)
Belum adanya peraturan PERDA yang mengatur mengenai air limbah (limbah domestik)
- SDM Kurangnya SDM dalam penanganan air limbah B. Teknis Operasional:
1 Perencanaan
Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED)
Belum adanya dokumen atau master plan mengenai air limbah (limbah domestik)
Sanitasi Sistem On-Site: 2.a. Pembangunan baru:
- MCK Masih sedikitnya pembuatan sanitasi MCK
- Jamban Keluarga dan Septik Tank/ cubluk Masih sedikitnya jamban keluarga yang memenuhi syarat - Septik tank komunal Tidak adanya septic tank komunal
- PS sanitasi berbasis masyarakat Masih sedikit/kurangnya PS sanitasi berbasis masyarakat - Truk Tinja Masih kurangnya sarana truk tinja
- IPLT Kondisi dari bangunan IPLT kurang terawat,serta pipa dan fasilitaspendukung dari masing-masing kolam tidak berfungsi dengan baik 2.b. Rehabilitasi dan Peningkatan Kapasitas:
- Truk tinja Belum adanya dana untuk rehabilitasi dan peningkatan kapasitaspada truk tinja - IPLT Belum adanya dana untuk rehabilitasi dan peningkatan kapasitaspada IPLT 2.c. Operasi dan Pemeliharaan
- Truk tinja Kurangnya perawatan
- IPLT Kurangnya perawatan
3. Sanitasi Sistem Off Site: 3.a Pembangunan Baru:
- Sambungan rumah Belum ada
- Sistem jaringan pengumpul Belum ada - Sistem sanitasi berbasis masyarakat Belum menyeluruh - IPAL
3.b. Rehabilitasi dan Peningkatan Kapasitas:
- Sistem Jaringan pengumpul Belum ada - IPAL
3.c. Operasi dan Pemeliharaan
- Sistem jaringan pengumpul Belum ada - IPAL
C. Pembiayaan:
- Sumber-sumber pembiayaan Dari retribusi
- Alokasi APBD Lebih condong ke persampahan
- Tarif Retribusi Dalam pembayaran retribusi masih di gabung dengan retribusisampah - Mekanisme penarikan retribusi Dilakukan oleh instansi lain
- Realisasi penerimaan retribusi belum mencapai target D. Peraturan/Perundangan:
- Kelayakan pakai Belum adanya landasan hukum dan peraturan yang dapat diterapkan untuk memberi sanksi & reward
- Penerapan sanksi