• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase A Aspek Teknis

E. Peran serta Masyarakat: dan Swasta

7.4.3.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase A Aspek Teknis

Saluran drainase dibedakan menjadi saluran primer, sekunder, dan tersier. Mengingat sungai-sungai yang ada dalam wilayah Kabupaten Garut umumnya termasuk jenis bercabang (contoh), maka ditetapkan bahwa ruas-ruas/anak sungai yang menyusun alur sungai yang terpanjang akan diklasifikasikan sebagai saluran primer. Sedangkan anak/cabang sungai yang bermuara ke alur tersebut disebut sebagai saluran sekunder, demikian seterusnya sebagai saluran tersier.

Dalam wilayah Kabupaten Garut terdapat sedikitnya 6 (enam) sungai yang merupakan jaringan sungai/saluran primer. Alur/sungai yang diklasifikasikan sebagai saluran primer adalah:

1. Sungai Cimanuk 2. Sungai Cikamiri 3. Sungai Cimaragas 4. Sungai Cipeujeuh 5. Sungai Ciwalen 6. Sungai Cigulampeng

Sungai/saluran yang dikategorikan sebagai saluran sekunder adalah : 1. Saluran Cikendi

2. Saluran Ciojar 3. Saluran Cimaragas

Saluran yang diklasifikasikan sebagai saluran tersier adalah sebagai berikut : 1. Sal. Jalan Siliwangi

2. Sal. Jalan Cikuray 3. Sal. Jalan Siliwangi 4. Sal. Jalan Ahmad Yani 5. Sal. Jalan Guntur 6. Sal. Jalan Bank

7. Sal. Jalan Papandayan ….dst

Gambar-6….: Peta Jaringan Sistem Drainase di Kabupaten Garut PETA SISTEM DRAINASE

Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 56

R

encana

P

rogram

I

nvestasi

J

angka

M

enengah (RPIJM)

Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Secara garis besar kapasitas tampung saluran drainase di Kabupaten Garut masih/tidak mampu

untuk menampung debit banjir yang terjadi, terdapat beberapa saluran eksisting yang perlu mendapat perhatian serius karena sudah tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi, memang ada beberapa kasus yang terjadi karena saluran terjadi pendangkalan/penimbunan lumpur/sampah, kerusakan saluran maupun karena pada beberapa tempat di sepanjang bantaran sungai/saluran drainase dimanfaatkan untuk keperluan sosial kemasyarakatan dan keperluan pribadi. Beberapa titik banjir atau daerah rawan genangan di Kabupaten Garut seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar-6….: Peta Genangan di Kabupaten Garut

Kondisi eksisting pengembangan drainse sebagaimana diuraikan diatas, secara rinci dapat ditampilkan pada Tabel-6.51 berikut.

Tabel-6.51:

Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase Kabupaten Garut

No Nama Jalan/Lokasi Saluran Panjang (m) Dimensi Luas Catchment Area (Ha) Konstruksi Saluran Kondisi Pengadaan Ket Tinggi

(m) Lebar(m) Tahun SumberDana BiayaJml

1. Saluran Jln. Pajajaran, Haruman, Pramuka dan Guntur 1200 1-1,5 1- 2 0,36 Pasangan Sedang - - - - 2. Saluran Jln. Sukadana - Cakrabuana - Ahmad Yani - Guntur 2.000 1 1 - 3 0,6 Pasangan Sedang - - - - 3. Pasar Guntur

-Terminal 4.000 1-1,2 1-1,5 0,72 Pasangan Baik &Sedang - - - -

4 Jl. Guntur Melati + Guntur Sari + Guntur

Madu + Guntur Wangi + Guntur Kencana4.200 1 0,6-0,8 0,34

Pasangan

& Tanah Sedang&

Rusak - - - -

B. Pendanaan

Strategi pendanaan yang diterapkan pada penanganan masalah sistem drainase Kabupaten Garut adalah dari dana APBD dan kucuran dana APBN jika dialokasikan. Pendanaan yang dibutuhkan

R

encana

P

rogram

I

nvestasi

J

angka

M

enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 akan diarahkan pada beberapa permasalahan yang mendesak untuk diselesaikan, secara garis

besar strategi pendanaan diarahkan pada:

 Sistem saluran drainase, baik desain maupun pekerjaan fisik

 Pemeliharaan dan perbaikan rutin pada badan saluran drainase yang telah ada C. Kelembagaan

Secara struktural, instansi yang menangani masalah pengelolaan sistem drainase di Kabupaten Garut adalah Dinas TARKIM Tugas pokok Dinas TARKIM adalah Penataan Ruang dan Masalah Permukiman Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas TARKIM membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pengelolaan sistem drainase Kabupaten Garut saat ini didukung oleh 15 personel terdiri dari 10 orang PNS dan 5 Orang non PNS dan PHL / Lapangan.

D. Peraturan Perundangan

Peraturan perundangan yang ada di Kabupaten Garut yang terkait dengan pengelolaan sistem drainase di daerah perkotaan secara khusus belum ada aturan yang mengatur.

E. Peran Serta Masyarakat

Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam memelihara fungsi saluran drainase dan pembangunan serta pengelolaan drainase. Pembangunan drainase lingkungan dengan pola kerja pemberdayaan masyarakat melalui kelompok masyarakat (POKMAS) disetiap lokasi di Kabupaten Garut telah dilaksanakan melalui program-program nasional seperti Jumat Bersih, Garut Bebas Banjir dan Sungai bebas sampah Selain melalui program-program tersebut disetiap desa/kelurahan diadakan kegiatan rutin ”Jum’at Bersih”(contoh) yang melibatkan aparat kelurahan dan masyarakat, dimana dalam program tersebut dilakukan pembersihan saluran air dari sampah dan rumput.

7.4.3.3 Permasalahan dan Tantangan

Inventarisasi persoalan setiap masalah akan dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta parameter- parameter teknis yang ada di Kabupaten Garut Dari kegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data permasalahan teknis dan non teknis pada sub sektor drainase. Hasil identifikasi permasalahan dituangkan dalam bentuk Tabel Identifikasi permasalahan seperti tabel 6.52:

Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 58

R

encana

P

rogram

I

nvestasi

J

angka

M

enengah (RPIJM)

Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Permasalahan Pengelolaan Sistem Drainase Yang Dihadapi Kabupaten/Kota…….

No Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan YangDihadapi Yang SudahTindakan

Dilakukan Yang SedangDilakukan I Aspek Teknis

A. Kelembagaan

- Bentuk Organisasi -

- Tata Laksana (Tupoksi, SOP dll) -

- Kualitas dan Kuantitas SDM Tidak mencukupi - -

B. Perundangan Terkait Sektor Air Limbah

(Perda, Pergub, Perbub/Perwali, dst) Belumadanya Perundangan - - C. Pembiayaan

- Sumber-sumber Pembiayaan Anggaran tidak

mencukupi Menganggarkantiap tahun D. Peran Serta Masyarakat dan Swasta Kurang partipasi

II Aspek Teknis E. Teknis Operasional

1. Aspek Perencanaan (MP, FS, DED) Perencanaan sistem drainase belum terpadu

Membuat Master Plan 2. Sarana dan Prasarana

a. Saluran

- Primer Banyaknya alih

fungsi drainase Melakukanpemeliharaan rutin

Melakukan pemeliharaan rutin

- Sekunder Banyaknya alih

fungsi drainase Melakukanpemeliharaan rutin

Melakukan pemeliharaan rutin

- Tersier Banyaknya alih

fungsi drainase Melakukanpemeliharaan rutin

Melakukan pemeliharaan rutin

b. Turap - - -

c. Bangunan Pelengkap (gorong-gorong,

pintu air, pompa talang, dst) - - -

d. Waduk, Kolam Retensi, Sumur

Resapan - - -

Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sistem drainase di Kabupaten Garut meliputi:

1. Mencegah penurunan kualitas lingkungan permukiman

2. Optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase yang sudah terbangun

3. Peningkatan dan pengembangan sistem yang ada 4. Jangan Membuang Sampah Pada Aliran Sungai

R

encana

P

rogram

I

nvestasi

J

angka

M

enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

7.4.3.4 Kriteria Kesiapan Daerah

Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan drainase di Kabupaten Garut kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi:

1. Dokumen masterplan Drainase.di Kabupaten Garut dilaksanakan pada tahun 2012 2. Dokumen DED Genangan di Garut dilaksanakan pada tahun 2013

Dokumen terkait