E. Peran Serta Masyarakat
2) Tantangan Eksternal
7.4 PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1 AIR LIMBAH
7.4.1.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah A Aspek Teknis
Pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Garut baik di daerah-daerah perdesaan maupun perkotaan, hamper semua menggunakan on site system dengan tingkat teknologi sederhana, sementara pengelolaan dengan off site system (terpusat) masih belum berkembang, sistem jaringan belum terstruktur dengan baik, di antaranya pembuangan akhir dialirkan ke sungai atau saluran drainase terdekat. Sarana IPAL atau IPLT tidak berfungsi dengan baik.
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 37
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Wilayah Garut sebagian besar berupa pegunungan serta terdapat pula pada
sebagian pegunungan tersebut berupa hutan lindung yang otomatis wilayah tersebut dilarang ada pemukiman penduduk. Untuk penentuan zona dan sistem sanitasi Air Limbah di Kabupaten Garut, Pokja Sanitasi melakukan analisis analisis instrument SSK. Berikut ini merupakan table SSK hasil penentuan Zone Sub Sektor air limbah yang ada di Kabupaten Garut. Hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini hingga 5 ( lima) tahun ke depan sistim pengolahan air limbah yang direkomendasikan adalah pengolahan air limbah dengan sistim “On Site Individual” berupa MCK+++. Dapat dilihat PadaTabel 2.2.berikut ini
Dan untuk beberapa wilayah yang direncanakan 1 s/d 15 tahun ke depan termasuk wilayah perdagangan dan wisata (CBD) direncanakan untuk menggunakan system Off Site medium serta off site jangka panjang.
Dalam rangka pengembangan pengelolaan air limbah domestik ini di perhitungkan tentang jumlah penduduk atau kepala keluarga Dalam rangka pengembangan pengelolaan air limbah domestic ini, perhitungan tentang jumlah penduduk atau kepala keluarga sebagai produsen air limbah, dan karakterstik permukiman penduduk sangat menentukan untuk memperoleh hasil perencanaan yang dikehendaki. Karekteristik permukiman di perkotaan akan sangat berbeda dengan di perdesaan, demikian pula kemampuan masyarakat dari segi finansial dan tingkat pendidikan akan berbeda dan akan menentukan hasil perhitungan. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kepala keluarga, kepadatan penduduk, dan karaktersitik wilayahnya bahwa di Kabupaten Garut dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kawasan permukiman yakni kawasan permukiman perkotaan dan kawasan perdesaan. Kawasan permukiman perkotaan terletak di kelurahan-kelurahan yang ada di Kabupaten Garut
Tabel 2.2. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
No Sistem Cakupan layanan
eksisting* (%)
Target cakupan layanan* (%) Jangka
pendek menengahJangka panjangJangka A Sistem On-site
1 Individual (tangki septik) 10 20 50 70
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019B Sistem Off-site
1 Skala Kota 0 2 10 20
Skala Wilayah 0 1 5 10
Keterangan: *) Cakupan layanan adalah % penduduk terlayani atas total penduduk Dalam menentukan wilayah pengembangan pengelolaan air limbah domestik yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah baik di perkotaan maupun di perdesaan, maka disusun prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah. Penentuan wilayah pengembangan pengelolaan air limbah domestik berdasarkan criteria teknik pengelolaan air limbah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI. Adapun kriteria dimaksud sebagai berikut : Untuk wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk kurang dari 100 orang/hektar, menggunakan sistem on-site, sedangkan untuk kepadatan penduduk diatas 100 orang/hektar diterapkan system off-site. Berdasarkan kriteria tersebut maka perencanaan penanganan air limbah domestik di Kabupaten Garut, Pokja sanitasi mempertimbangkan factor kepadatan penduduk dan penyediaan sarana air bersih, lebih jelasnya dapat dilihat padaTabel 2.3. berikut ini
1. Kepadatan
Tingkat kepadatan yang digunakan dlam perencanaan ini adalah sbb : Kepadatan sangat tinggi > 300 Orang/ha
Kepadatan Tinggi 150 – 300 Orang/ha Kepadatan Sedang 60 – 150 Orang/ha Kepadatan Rendah < 60 Orang/ha 2. Penyediaan Air Bersih
Tingkat Pelayanan Air Bersih diklasifikasikan sbb : Pelayanan Tinggi >60 %
Pelayanan Sedang 30 – 60 % Pelayanan Rendah < 30 %
Bila faktor Kepadatan penduduk dan jumlah penyediaan air bersih yang dijadikan faktor penentu dalam pemilihan teknologi pengolahan air limbah maka akan terdapat kemungkinan alternatif pemecahan yang bisa dipakai yaitu :
a. Kepadatan rendah dan tingkat air bersih rendah diarahkan untuk mengembangkan metode on site sanitarion pribadi dengan alasan kemungkinan terjadinya pencemaran kecil. Masyarakat di daerah ini cenderung bukan masyarakat
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 39
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 b. Kepadatan sedang dengan tingkat suplai air bersih tinggi, diarahkan untuk
menggunakan metode off site metode ini karena masyarakat tersebut berpenghasilan sedang-tinggi
c. Kepadatan tinggi dengan tingkat suplai air bersih tinggi, diarahkan untuk menggunakan metodae off site sanitation dengan pertimbangan bahwa masyarakat di sini berpenghasilan sedang.
Tabel 2.3.Penerapan Pengolahan Air Limbah Domestik
Kepadatan (org/ha) Tk Suplai a.b
Rekomendasi Sistem Pengolahan Air Limbah Rendah
< 60 Jiwa/ha 60 – 150 Jiwa/haSedang 150 – 300 jiwa/haTinggi
Tinggi Sekali >300 jiwa/ha Rendah
Kurang 30 % On site Pribadi On site Bersama On site Komunal Kakus UmumOn site Sedang
30 - 60 % On site Pribadi On site Pribadi/Bersama Off site Off site Tinggi
Lebih 60 % On site Off Site Off Site Off Site
Sumber : Program UNDP INS/64/505
Penentuan Zona, dapat digambarkan sebagai berikut :
Zona I , sector Air Limbah Domestik
Merupakan kawasan perkotaan dengan kepadatan penduduk lebih dari 150 orang per hektar sampai 300 orang per hektar. Untuk Kabupaten Garut, yang termasuk dalam zone I adalah sebagian besar wilayah kelurahan yang mempunyai kawasan permukiman penduduk berkaraktersitik perkotaan. Terdapat di Kelurahan Ciwalen dengan kepadatan penduduk 280 orang/ha dan Kelurahan Pakuwon dengan kepadatan 314 Jiwa/ha. Pada Zona ini pengelolaan air limbah domestik menggunakan sistem off-site Komunal dengan membangun instalasi pengolahan air limbah denga cara Komunal (IPAL)
Zona II, sector Air Limbah Domestik
Pada Zona ini merupakan kawasan perdesaan yang memiliki kepadatan penduduk antara antara 60 Orang /Ha sampai .< 150 Orang/Ha. Untuk Kabupaten Garut jumlah desa yang mempunyai keriteria dimaksud sebanyak 15 Kelurahan/Desa. Lebih rinci Kelurahan dan desa yang termasuk zona II Limbah Domestik dapat dilihat pada Tabel 2.4.berikut ini
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Pada zona II pengelolaan air limbah domestic menggunakan system on-site Bersama,dimana sebagian besar masyarakat mampu untuk membangun septic tank secara individu.
Tabel 2.4.Lokasi Zona II Limbah Domestik
Kecamatan Kelurahan /Desa
Tarogong Kidul Kel Sukakarya , Kel Jayawaras, Ds Haurpanggung,Ds Jayaraga, Kel Pataruman, Ds Tarogong Tarogong Kaler Ds Langensar, Ds Cimanganten
Garut Kota Kel Kota Wetan, Kel Kota Kulon, Kel Paminggir, Kel Regol,Kel Pakuwon, Karangpawitan Kel Lebakjaya,
Bl. Limbangan Ds Limbangan Tengah
Zona III,sector Air Limbah Domestik
Merupakan kawasan di dominasi status perdesaan yang memiliki kepadatan penduduk lebih Kecil dari 60 Jiwa/ha. Untuk Kabupaten Garut, jumlah desa yang memiliki kritreria dimaksud sebanyak 426 Desa. Desa yang masuk katagori zona III, dapat dilihat pada
Tabel 2.5
Pada zona III ini pengelolaan air limbah domestic menggunakan system on-site melalui sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan penyediaan MCK++ bagi keluarga yang tidak memiliki jamban pribadi, sebagian masyarakat tidak mampu untuk membangun septic pribadi.
Tabel 2.5.Lokasi Zona III Limbah Domestik
Kecamatan Kelurahan /Desa
Cisewu Karangsewu, Sukajaya, Cikarang, Pamalayan, Cisewu, Girimukti,Mekarsewu, Nyalindung, Panggalih Caringin Cimahi Indralayang, Purbayani, Caringin, Sukarame, Samuderajaya Talegong Selaawi, Mekarmukti, Mekarmulya, Sukamulya, Sukamaju, Sukalaksana,Mekarwangi
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 41
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019
Bungbulang Sinarjaya, Tegalega, Wangunjaya, Mekarjaya, Hanjuang, Margalaksana,Cihikeu, Gunamekar, Bungbulang, Bojong, Mekarbakti, Gunung Jampang, Hegarmanah
Mekarmukti Karangwangi, Cijayana, Mekarmukti, Jagabaya, Mekarsari Pamulihan Linggarjati, Garumukti, Panawa, Pakenjeng, Pananjung
Pakenjeng Karangsari, Tanjungmulya, Panyindangan,Tanjungjaya, Tegalgede,Talagawangi, Jayamekar, Sukamulya, Pasirlangu, Wangunjaya, Jatiwangi, Neglasari, Depok,
Cikelet Cihgadog, Cijambe, Cikelet, pamalayan, Linggamanik, Karangsari,Kertamukti, Ciroyom, Girimukti, Tipar, Awisagara Cibalong Mekarsari, Karyasari, Karyamukti, Sagara, Maroko, Sancang, Simpang,Cigaronggong, Mekarmuti, Mekarwangi, Najaten Cisompet Depok, Sukanagara, Cihaurkoneng, Cikondang, Jatisari, Cisompet,Sukamukti, Panyindangan, Margamulya, Sindangsari Peundeuy Pangrumasan, Toblong, Sukanagara, Saribakti, Peundeuy, Purwajaya Singajaya Singajaya, Karangagung, Mekartani, Cigintung, Sukawangi, Pancasura,Sukamulya, Girimukti, Ciudian Cihurip Cisangkal, Jayamukti, Cihurip, Mekarwangi
Cikajang Cipangramatan, Mekarjaya, Girijaya, Giriawas, Cibodas, Cikajang,Padasuka, Mekarsari, Simpang, Cikandang, Margamulya, Karamatwangi Banjarwangi Dangiang, Jayabakti, Bojong, banjarwangi, Talagasari, Padahurip,Kadongdong, Wangunjaya, Talagajaya, Tanjungjaya, Mulyajaya Cibatu Cibatu, Kertajaya, Wanakerta, Karyamukti, Padasuka, Keresek, Cibunar,Sukalilah, Girimukti, Mekarsari, Sindangsuka Cilawu
Sukamurni, Sukamaju, Sukatani, Mekarsari, Dayeuhmanggung, Karyamekar, Cilawu, Pasanggrahan, Margalaksana, Dawungsari, Dangiang, Sukamukti, Mekarmuti, Sukahati, Mangkurakyat, Desa Kolot, Ngamplang, Ngampangsari
Bayongbong Pamalayan, Ciburuy, Mulyasari, Bayongbong, Cinisti, Ciela, Karyajaya,Panembong, Sukarame, Hegarmanah, Sirnagalih, Salakuray, Sukasenang, Cikedokan, Mekarsari, Banjarsari, Mekarjaya, Sukamanah
Cigedug Barusuda, Cigedug, Sukahurip, Sindangsari, Cintanagara
Sukaresmi Sukamulya, Sukaresmi, Padamukti, Cintadamai, Sukajaya, Mekarjaya,Sukalilah Cisurupan Sukawargi, Sukatani, Cidatar, Cisero, Cisurupan, Karamatwangi,Balewangi, Tambakbaya, Sirnajaya, Sirnagalih, Pakuwon, Simpangsari,
Pangauban, Cipaganti, Pamulihan, Situsari, Cintaasih
Pangatikan Sukahurip, Babakanloa, Sukarasa, Cimaragas, Cihuni, Citangtu,Karangsari, Sukamulya
Samarang Cisarua, Parakan, Sukalaksana, Sirnasari, Cintakarya, Cintarasa,Cintarakyat, Cintaasih, Samarang, Sukarasa, Sukakarya, Tanjungkarya, Tanjunganom
Pasirwangi Karyamekar, Sarimukti, Talaga, Pasirkiamis, Padamukti, Padaasih,Padasuka, Sirnajaya, Padamulya, Pasirwangi, Padaawa, Barusari
Sucinaraja Linggamukti, Sukalaksana, Cigadog, Tenjonagara, Sukaratu, Tegalpanjang,Sadang Karangtengah Sindanggalih, Cinta, Cintamanik, Caringin
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Sukawening Pasanggrahan, Sukamukti, Mekarluyu, Sukawening, Sudalarang, Maripari,Sukahaji, Sukasono, Sukaluyu, Mekarwangi, MekarhuripBanyuresmi Sukaraja, Sukakarya, Pamekarsari, Sukasenang, Sukaratu, Cipicung,Bagendit, Sukamukti, Banyuresmi, Binakarya, Dangdeur, Karyasari, Karyamukti, Cimareme, Sukalaksana
Leles Dano, Jangkurang, Lembang, Cipancar, Kandangmukti, Ciburial,Salamnunggal, Leles, Haruman, Margaluyu, Cangkuang, Sukarame
Leuwigoong Margahayu, Margacinta, Dungusiku, Tambaksari, Karangsari, Karanganyar,Sindangsari, Leuwigoong Kadungora Rancasalak, Mandalasari, Hegarsari, Talagasari, Karangmulya,Karangtengah, Gandamekar, Kadungora, Neglasari, Cikembulan, Cisaat,
Mekarbakti, Tanggulun, Harumansari
BL Limbangan Cijolang, Cigagade, Pasirwaru, Limbangan Barat, Limbangan Timur,Neglasari, Dunguswiru, Galihpakuwon, Surabaya, Ciwangi, Pangeureunan, Simepn Kidul, Simpen Kaler
Malangbong
Kutanagara, Sanding, Karangmulya, Cinagara, Cikarag, Campaka, Sukamanah, Cihaurkoneng, Citeras, Lewobaru, Sukaratu, Sukarasa, Cibunar, Malangbong, Cisitu, Sukawayana, Sekarwangi, Mekarasih, Cilampuyang, Mekarmulya, Barudua, Bunisari, Sukajaya, Girimakmur, Kersamanah Sukamaju, Girijaya, Kersamanah, Nanjungjaya, Sukamerang, Mekaraya Cibiuk Cipareuan, Cibiuk Kidul, Cibiuk Kaler, Majasari, Lingkungpasir
Tarogong
Kidul Kersamenak, Cibunar, Sukabakti, Mekargalih, Kel Sukajaya, Kel Sukagalih Tarogong
Kaler Sirnajaya, Mekarwangi, Sukajadi, Sukawangi, Panjiwangi, Mekarjaya,Rancabango, Jati, Tanjungkamuning, Pasawahan, Kel Pananjung Garut Kota Kel Margawati, Kel Sukanegla, Kel Cimuncang, Kel Kota Wetan, Kel KotaKulon, Kel Muarasanding, Kel Paminggir, Kel Regol, Kel Sukamentri Pameungpeuk Mancagahar, Pameungpeuk, Mandalakasih, Sirnabakti, Paas, Bong,Jatimulya, Bojongkidul Karangpawitan
Lebakagung, Suci, Tanjungsari, Godog, Sindanggalih, Sindangpalay, Karangpawitan, Situgede, Situsari, Situjaya, Situsaeur, Karangsari,
Cimurah, Sindanglaya, Mekarsari, Jatisari, Kel Karangmulya, Kel Sucikaler, Kel Lengkongjaya
Wanaraja Sukamenak, Sindangmekar, Sindangratu, Cinunuk, Wanamekar, Wanaraja,Wanasari, Wanajaya, Sindangprabu
Kondisi eksisiting pengembangan air limbah secara teknis dapat ditampilkan sebagaimana pada tabel-tabel berikut:
Tabel-6.40:
Kapasitas Pelayanan Eksisting
Prasarana
dan Sarana Jumlah Kapasitas PengolahaSistem PengelolaLembaga KeteranganKondisi Truk Tinja
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 43
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 IPAL
…dst
Tabel-6.41:
Cakupan Pelayanan Sistem Onsite
No Kecamatan
Jumlah PS Sanitasi Sostem Onsite
Pengumpulan Pengolahan
Jamban
Keluarga MCK Lainnya SeptikTank Cubluk Lainnya
1. 2. dst
Tabel-6.42:
Cakupan Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat
No Lokasi/Tempat MCk++SistemIPLAL DibangunTahun PelayananCakupan Kondisi Komunal
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Tabel-6.43:Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem Offsite
No Nama IPAL Sistem Dibangun Tahun Kondisi
Tabel-6.44: Parameter Teknis Wilayah
No Uraian Besaran Keterangan
1. Jumlah Penduduk ….…jiwa
Tingkat Kepadatan
- Sangat Tinggi (> 400 jiwa/ha) …….ha
- Tinggi (300-400 jiwa/ha) …….ha
- Sedang (200-300 jiwa/ha) …….ha
- Rendah (< 200 jiwa/ha) …….ha
2. Tipe Bangunan Rumah Tangga
- Permanen ….% KK atau …..unit
- Semi Permanen ….% KK atau …..unit
- Tidak Permanen ….% KK atau …..unit
3. Badan Air - Nama Sungai - Peruntukan - Tidak Permanen
- Debit …….liter/detik
- Kualitas …….BOD Mg/liter
…….COD Mg/liter
B. Pendanaan
Biaya pengelolaan air limbah oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan selama ini dibiayai dari dana APBD. Restribusi pelayanan air limbah di Kabupaten Garut didasarkan pada kubikasi septic tank, yang besarannya Rp. 90.000,- per kubik.
Pembayaran restribusi dilakukan secara tunai pada saat setelah mendapatkan pelayanan. Hasil penarikan restribusi tersebut disampaikan ke Bendahara Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan untuk selanjutnya disetorkan ke Rekening Pemerintah Kabupaten Garut. Biaya operasi dan pemeliharaan yang dibelanjakan selama ini terdiri dari biaya BBM, biaya servis dan onderdil kendaraan, serta biaya personil.
C. Kelembagaan
Secara struktural, instansi yang menangani masalah pengelolaan air limbah di Kabupaten Garut... adalah Dinas/Badan ... Tugas pokok Dinas/Badan... adalah ... Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas/Badan ... membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pengelolaan air limbah Kabupaten/Kota... saat ini didukung oleh ...
Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Garut 45
R
encanaP
rogramI
nvestasiJ
angkaM
enengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019
D. Peraturan Perundangan
Peraturan perundangan yang ada di Kabupaten/Kota ... yang terkait dengan pengelolaan air limbah adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah/Bupati/Walikota Nomor... Tahun ... tentang ... 2. Peraturan Daerah Kab Garut No. 10 Tahun 2016 tentang Retribusi Jasa Umum 3. ...dst